Anda di halaman 1dari 12

PERANAN LAPORAN KEUANGAN DALAM

KEBIJAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT


KEPADA CALON NASABAH PADA PT. BPR
BATANG KAPAS

Ananda Rahmi Sanjaya, Doni marlius


Akademi Keuangan dan Perbankan Padang
donimarlius@akbpstie.ac.id

ABSTRACT

The objective to be achieved in this study is to find out how the financial
statement analysis of PT. BPR Batang Kapas in giving credit to prospective
customers. In analyzing data, the author uses qualitative data analysis as a
research method that explains descriptively about the role of financial
statements in the policy of giving credit to prospective customers of PT. BPR
Batang Kapas. Research Results The total operating income of PT. BPR
Batang Kapas in 2015 was Rp. 4,127,157,198 while in 2016 it was Rp.
4,614,930,633. While the operating profit and loss of PT. BPR Batang Kapas
in 2015 was IDR 552,086,280 and in 2016 was IDR 627,180,472. it can be
seen that the national financial profit of PT. BPR Batang Kapas has
increased by Rp 75,094,192. It is clear that PT. BPR Batang Kapas benefited
from 2015 to 2016. Both in terms of the amount of operating income,
operating income or net income at PT. BPR Batang Kapas. But based on the
data on the ratio of Liquidity, Solvability, and Profitability see the percentage
that exists at PT. BPR Batang Kapas, there is a possibility that credit can be
given to prospective customers.

Keywords: Financial Reports, Credit Giving Policy

Latar Belakang Masalah kredit kepada para pengusaha


Bank Perkreditan Rakyat mikro, kecil dan menengah,
( BPR ) adalah salah satu jenis tetapi juga menerima simpanan
bank yang dikenal melayani dari masyarakat. Dalam
golongan pengusaha mikro, penyaluran kredit kepada
kecil dan menengah. BPR masyarakat menggunakan
merupakan lembaga perbankan prinsip 3T, yaitu tepat waktu,
resmi yang diatur berdasarkan tepat jumlah, tepat sasaran,
Undang-Undang No. 7 tahun karena proses kreditnya yang
1992 tentang Perbankan dan relatif cepat, dan persyaratannya
sebagaimana telah diubah lebih sederhana. .Persaingan
dengan Undang-undang No. 10 yang semakin ketat di dunia
tahun 1998. Fungsi BPR tidak bisnis, menuntut perusahaan
hanya sekedar menyalurkan termasuk perbankan untuk

1
mengembangkan strategi strategi sejauhmana aktiva perusahaan
dalam menjalankan usahanya. dibiayai dengan utang dan
Strategi ini bertujuan untuk mengukur kemampuan
menciptakan keunggulan perusahaan untuk membayar
kompetitif, pertumbuhan serta seluruh kewajibannya, baik
pengembangan perusahaan. jangka pendek maupun jangka
Masyarakat sangat panajang, apabila perusahaan
membutuhkan kehadiran bank dilikuidasi (dibubarkan)”. Rasio
sebagai sarana penyimpanan Profitabilitas menurut Sofyan
maupun membantu dalam usaha Safri Harahap (2008:304),
masyarakat baik usaha kecil “Rasio profitabilitas adalah
maupun menengah ke atas. kemampuan perusahaan
Dalam penilaian kinerja bank mendapatkan laba melalui
diperlukan suatu tolak ukur semua kemampuan, dan sumber
untuk mengukur kemampuan yang ada seperti kegiatan
hasil usaha tersebut, antara lain penjualan, kas, modal, jumlah
dengan menggunakan rasio karyawan, jumlah cabang dan
keuangan perbankan yang sebagainya”.
meliputi ratio likuiditas, Dengan menggunakan
solvabilitas dan profitabilitas. rasio ini dapat diketahui apakah
Rasio Likuiditas menurut Fred kinerja bank tersebut apakah
Weston dikutip dari Kasmir meningkat atau mengalami
(2008:129), menyebutkan penurunan. maka penulis tertarik
bahwa rasio likuiditas “(liquidity untuk membahasnya di dalam
ratio) merupakan rasio yang suatu Tugas akhir yang berjudul
menggambarkan kemampuan “PERANAN LAPORAN
perusahaan dalam memenuhi KEUANGAN DALAM
kewajiban (utang) jangka KEBIJAKSANAAN
pendek”. Rasio Solvabilitas PEMBERIAN KREDIT
menurut Fred Weston dikutip KEPADA CALON NASABAH
dari Kasmir (150:2008), “Rasio PADA PT. BPR BATANG
Solvabilitas adalah rasio yang KAPAS”.
digunakan untuk mengukur
Perumusan Masalah adalah mengetahui bagaimana
Berdasarkan latar belakang analisa laporan keuangan PT.
yang diuraikan di atas, maka BPR Batang Kapas dalam
permasalahan yang diangkat pemberian kredit kepada calon
penulis dalam penilitian ini nasabah.
adalah bagaimana analisa
masalah laporan keuangan pada Manfaat Penelitian
PT. BPR Batang Kapas dalam a. Bagi penulis
pemberian kredit kepada calon Adalah untuk
nasabah. menambah wawasan dan
memperluas pola pikir
Tujuan Penelitian secara ilmiah dalam bidang
Berdasarkan perumusan akuntansi terutama dalam
masalah, maka tujuan yang ingin memahami peranan serta
dicapai dalam penelitian ini pengaruh laporan keuangan

2
dalam kebijaksanaan dengan pembahasan yang
pemberian kredit. dilakukan.
b. Bagi pembaca B. Metode Analisa Data
Adalah penelitian ini Dalam menganalisa
diharapkan dapat menjadi data, penulis menggunakan
salah satu acuan dan analisis data kualitatif
referensi dalam melakukan sebagai metode penelitian
penelitian sejenis. yang menjelaskan secara
c. Serta memberikan deskriptif mengenai
kontribusi ilmiah dalam bagaimana peranan laporan
bidang manajemen keuangan dalam
keuangan terutama yang kebijaksanaan pemberian
berhubungan dengan kredit kredit kepada calon nasabah
perbankan. PT. BPR Batang Kapas.
Metode analisis ditinjau dari
dua segi yang berbedaya itu
Metode Penelitian antara teori dan praktek
Dalam pengumpulan data yang perlu diterapkan,
dan bahan untuk melakukan sehingga dapat diketahui
penelitian ini, digunakan sejauh mana
metode-metode pengumpulan pelaksanaannya, apakah
data sebagai berikut: perbedaan yang timbul
A. Metode Pengumpulan menyangkut prinsip dasar
Data konsep itu sendiri,
1. Studi Lapangan (Field pertanyaan itu akan
Research) terjawab, selanjutnya dari
Peninjauan langsung ke hasil analisa itu digunakan
objek penelitian dipilih sebagai dasar pengambilan
untuk meneliti hasil data kesimpulan dan saran.
primer. Penelitian
langsung ke lapangan ini
dapat penulis untuk Landasan Teori
melengkapi data yang Pengertian Bank Perkreditan
diperlukan. Adapun cara Rakyat (BPR)
riset lapangan ini adalah Bank Perkreditan
dengan mewawancarai Rakyat (BPR) adalah lembaga
pihak-pihak yang keuangan bank yang menerima
berkepentingan, dalam simpanan hanya dalam
hal ini adalah perusahaan bentuk deposit
atau instansi yang terkait. berjangka, tabungan, dan / atau
2. Studi Kepustakaan( bentuk lainnya yang
Library Research) dipersamakan dan menyalurkan
Penelitian yang dana sebagai usaha BPR.
dilakukan ke pustaka. Dengan lokasi yang pada
Beberapa buku-buku umumnya dekat dengan tempat
ilmiah dan tulisan-tulisan masyarakat yang membutuhkan.
yang berhubungan Status BPR diberikan kepada
Bank Desa, Lumbung Desa,

3
Bank Pasar, Bank Pegawai, berupa deposito
Lumbung Pitih Nagari (LPN), berjangka, tabungan,
Lembaga Perkreditan Desa dan/atau bentuk lainnya
(LPD), Badan Kredit Desa yang dipersamakan
(BKD), Badan Kredit dengan itu.
Kecamatan (BKK), Kredit b. Bertugas memberikan
Usaha Rakyat Kecil (KURK), kredit.
Lembaga Perkreditan c. Bertugas untuk
Kecamatan (LPK), Bank Karya menyediakan
Produksi Desa (BKPD), pembiayaan dan
dan/atau lembaga-lembaga penempatan dana
lainnya yang dipersamakan berdasarkan prinsip
berdasarkan UU Perbankan syariah, sesuai dengan
Nomor 7 Tahun 1992 dengan ketentuan
memenuhi persyaratan tatacara yang ditetapkan oleh
yang ditetapkan Bank Indonesia.
dengan Peraturan Pemerintah. d. Bertugas untuk
Ketentuan tersebut diberlakukan menempatkan dananya
karena mengingat bahwa dalam bentuk Sertifikat
lembaga-lembaga tersebut telah Bank Indonesia (SBI),
berkembang dari lingkungan deposito berjangka,
masyarakat Indonesia, serta sertifikat deposito,
masih diperlukan oleh dan/atau tabungan pada
masyarakat, maka keberadaan bank lain.
lembaga dimaksud diakui. Oleh
karena itu, UU Perbankan Fungsi Bank Perkreditan
Nomor 7 Tahun 1992 Rakyat (BPR)
memberikan kejelasan status a. Berfungsi untuk
lembaga-lembaga dimaksud. memberikan suatu
Untuk menjamin kesatuan dan pelayanan kepada
keseragaman dalam pembinaan masyarakat untuk
dan pengawasan, maka menerima tabungan
persyaratan dan tatacara mereka dalam bentuk
pemberian status lembaga- deposito berjangka,
lembaga dimaksud ditetapkan tabungan, dan/atau
dengan Peraturan Pemerintah. bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan
Tugas Bank Perkreditan itu.
Rakyat (BPR) b. Berfungsi untuk
Menurut pasal 13 UU memberikan kredit.
Perbankan No. 10 tahun 1998, c. Berfungsi untuk
Bank Perkreditan Rakyat menyediakan
mempunyai suatu kegiatan usaha pembiayaan bagi
yaitu sebagai berikut. nasabah yang
a. Bertugas untuk berdasarkan prinsip
menghimpun dana dari bagi hasil sesuai dengan
masyarakat dalam ketentuan yang
bentuk simpanan yang

4
ditetapkan dalam persyaratan yang
peraturan pemerintah. berlalu.
d. Berfungsi untuk
menempatkan dananya Pengertian Laporan Keuangan
dalam bentuk Sertifikat Pengertian laporan
Bank Indonesia (SBI), keuangan dapat dipahami
deposito berjangka, sebagai hasil dari proses
sertifikat deposito, dan akuntansi yang dapat
atau pada bank lain. digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data
Manfaat Menabung di BPR keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak
a. Suku bunga tabungan yang berkepentingan dengan
BPR kompetitif dan data atau aktivitas perusahaan.
menarik. Untuk mendalami lebih jauh,
b. Biaya administasi berikut ini kami sajikan
ringan bahkan ada yang beberapa pengertian baik
bebas biaya. menurut Pernyataan Standar
c. Jaringan kantor BPR Akuntansi Keuangan (PSAK)
tersebar dari kota maupun berdasarkan pendapat
hingga ke desa. organisasi dan para ahli
d. Saldo minimum sehingga laporan keuangan
tabungan rendah dan dapat dipahami dengan baik.
setoran selanjutnya juga Ikatan Akuntan
kecil. Indonesia (2012:5)
e. Setoran tabungan dapat mengemukakan pengertian
dilakukan dengan uang laporan keuangan yaitu :
pecahan kecil atau Laporan keuangan merupakan
receh. struktur yang menyajikan
f. Tabungan di BPR dapat posisi keuangan dan kinerja
digunakan sebagai keuangan dalam sebuah
agunan kredit. entitas.Tujuan umum dari
g. Layanan jemput bola laporan keuangan ini untuk
oleh petugas BPR kepentingan umum adalah
sehingga tidak perlu penyajian informasi mengenai
repot mendatangi posisi keuangan (financial
kantor BPR. position), kinerja keuangan
h. BPR dapat melayani (financial performance), dan
tabungan secara arus kas (cash flow) dari entitas
berkelompok sebagai yang sangat berguna untuk
bagian dari membuat keputusan ekonomis
pembiayaan. bagi para penggunanya.Untuk
i. Tabungan di BPR dapat mencapai tujuan ini,
dijamin oleh Lembaga laporan keuangan menyediakan
Penjamin Simpanan informasi mengenai elemen
(LPS) sesuai dengan dari entitas yang terdiri dari
ketentuan dan aset, kewajiban, networth,
beban, dan pendapatan

5
(termasuk gain dan loss), perusahaan yang
perubahan ekuitas dan arus bermanfaat bagi
kas. Informasi tersebut diikuti sejumlah besar pemakai
dengan catatan, akan dalam pengambilan
membantu pengguna keputusan ekonomi.
memprediksi arus kas masa b. Laporan keuangan yang
depan. disusun untuk tujuan ini
Menurut Kieso, dkk memenuhi kebutuhan
(2007:2), Laporan Keuangan bersama sebagian besar
merupakan sarana yang bisa pemakai. Namun
digunakan oleh entitas untuk demikian, laporan
mengkomunikasikan keadaan keuangan tidak
terkait dengan kondisi menyediakan semua
keuangannya kepada pihak- informasi yang mungkin
pihak yang berkepentingan dibutuhkan pemakai
baik yang berasal dari internal dalam pengambilan
entitas maupun eksternal keputusan ekonomi
entitas. karena secara umum
Menurut Kasmir menggambarkan
(2014:6), laporan keuangan pengaruh keuangan dan
didefinisikan sebagai laporan kejadian di masa lalu.
yang menunjukkan kondisi c. Laporan keuangan juga
keuangan perusahaan pada saat menunjukkan apa yang
ini atau dalam suatu periode telah dilakukan
tertentu. manajemen (stewardship)
Harahap (2009:105) atau
mengemukakan bahwa laporan pertanggunggjawaban
keuangan menggambarkan manajemen atas sumber
kondisi keuangan dan hasil daya yang dipercayakan
usaha suatu perusahaan pada kepadanya.
saat tertentu atau jangka waktu
tertentu. Adapun jenis laporan Pengertian Analisa Laporan
keuangan yang lazim dikenal Keuangan
adalah neraca, laporan laba- Analisa laporan
rugi atau hasil usaha, laporan keuangan adalah suatu proses
perubahan ekuitas, laporan arus penelitian laporan
kas, laporan posisi keuangan. keuangan beserta unsur-
unsurnya yang bertujuan untuk
Tujuan Laporan Keuangan mengevaluasi dan memprediksi
Menurut Standar Akuntasi kondisi keuangan perusahaan
Keuangan (Ikatan Akuntan atau badan usaha dan juga
Indonesia 2002:4) tujuan laporan mengevaluasi hasil-hasil yang
keuangan adalah sebagai berikut: telah dicapai perusahaan atau
a. Menyediakan informasi badan usaha pada masa lalu dan
yang menyangkut posisi sekarang.
keuangan, kinerja, seta
perubahan posisi
keuangan suatu

6
Rasio Likuiditas Standar rata – rata rasio
Rasio Likuiditas menurut
Fred Weston dalam Kasmir keuangan perusahaan yang
(2012:129) merupakan rasio yang
menunjukkan kemampuan suatu sehat
perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek yang No. Rasio Standar Keterangan
harus segera dipenuhi pada saat rata –
yang tepat. Rumus yang rata
digunakan adalah 1. Likuditas
Current ratio =
x 100% Current 2 kali bagus

Rasio (CR)
Rasio Solvabilitas
Menurut Kasmir 2. Solvabilitas
(2008:151) Rasio Solvabilitas
adalah rasio yang menunjukkan Debt to 35 % bagus
besarnya aktiva sebuah
perusahaan yang di danai dengan asset ratio
utang. Rumus yang digunakan
Quick ratio 1,5 kali bagus
adalah
Debt to Asset Ratio=
3. Profabilitas
x 100%
Quick Ratio=
Gross 24,90 % bagus
x
100% Profit

Margin
Rasio Profabilitas
Menurut R. Agus Net Profit 20 % bagus
Sartono (2010:122) Rasio
Profabilitas adalah kemampuan Margin
perusahaan mendapatkan laba
Sumber: Kasmir (2008)
melalui semua kemampuan, dan
sumber yang ada seperti
PengertianKredit
kegiatan penjualan, kas, modal,
Kata kredit berasal dari
jumlah karyawan, jumlah
bahasa Yunani yaitu “credere”
cabang dan sebagainya”. Rumus
yang berarti kepercayaan. Jadi
yang digunakan adalah
istilah kredit memiliki arti
Gross Profit Margin =
khususya itu meminjamkan uang
x 100% (penundaan pembayaran)
Net Profit Margin = berdasarkan kepercayaan.
x 100% Maksudnya pemberi kredit
percaya kepada penerima kredit
bahwa kredit yang disalurkannya
pasti akan dikembalikan sesuai

7
perjanjian. Pada sisi penyaluran debitur). Melalui penyaluran
dana (lending of fund), kredit kredit bank memperoleh bunga
merupakan pembiayaan yang sebagai pendapatan bagi bank.
potensial menghasilkan Terdapat beberapa alasan bank
pendapatan dibandingkan melakukan penyaluran kredit.
alternatif pendapatan lainnya. Menurut Dahlan Siamat
Sedangkan bagi penerima kredit (2005;39), alasan atau kondisi
berarti menerima kepercayaan yang mendorong hal tersebut
sehingga mempunyai kewajiban adalah :
untuk membayar kembali 1. Sifat usaha bank yang
pinjaman tersebut sesuai dengan berfungsi sebagai
jangka waktunya. Oleh karena lembaga intermediasi
itu, untuk meyakinkan bank antara unit surplus dan
bahwa sinasabah benar – benar unit defisit.
dapat dipercaya maka sebelum 2. Penyaluran kredit
kredit diberikan terlebih dahulu memberikan spread
bank mengadakan analisis yang pasti sehingga
kredit. Analisis kredit meliputi besarnya pendapatan
latar belakang nasabah atau dapat diperkirakan
perusahaan, prospek usahanya, 3. Melihat posisinya
jaminan yang diberikan serta dalam bidang
factor – factor lainnya. Tujuan pelaksanaan kebijakan
analisis ini adalah agar bank moneter, perbankan
yakin bahwa kredit yang merupakan sector
diberikan benar –benar aman. usaha yang paling
Menurut Undang – Undang diatur oleh pemerintah
Perbankan No. 10 tahun 1998, sehingga bank-bank
kredit adalah penyediaan uang dibeberapa Negara
atau tagihan yang dapat kegiatannya dibatasi
dipersamakan dengan itu, 4. Sumber dana utama
berdasarkan persetujuan atau bank berasal dari dana
kesepakatan pinjam meminjam masyarakat sehingga
antara bank dengan pihak lain secara modal mereka
yang mewajibkan pihak harus menyalurkan
peminjam melunasi utangnya kembali kepada
setelah jangka waktu tertentu masyarakat dalam
dengan pemberian bunga. bentuk kredit.
(Kasmir,2002) Dalam
mekanisme kerja bank berkaitan Analisa Dan Pembahasan
dengan peranannya sebagai Rasio Likuiditas
lembaga perantara keuangan, Rasio Likuiditas
penyaluran dana kepada merupakan rasio yang
masyarakat merupakan aktivitas menunjukkan kemampuan suatu
yang dilakukan setelah perusahaan untuk memenuhi
penghimpunan dana dari kewajiban jangka pendek yang
masyarakat. Penyaluran dana harus segera dipenuhi pada saat
yang dilakukan adalah dalam yang tepat. Rasio Lancar
bentuk kredit (pinjaman kepada (Current Ratio).

8
Rasio ini adalah Tahun 2015 Debt to Asset
perbandingan antara aktiva Ratio= x
lancar dengan kewajiban jangka
100%
panjang. Cara pengukurannya
Debt to Asset Ratio=1,00
adalah sebagai berikut:
Ratio lancar pada PT.
Current ratio = x BPR Batang Kapas tahun 2015
100% berdasarkan data – data yang ada
Tahun 2015 Current ratio = adalah sebesar 1,00. Apabila di
persentase kan, hasil nya
x 100%
menjadi 100 %. Hasil nya
Current ratio = 1,171 bagus, karna telah melewati
Dari data di atas, dapat standar rata – rata untuk
disimpulkan bahwa rasio keuangan suatu perusahaan yang
likuiditas pada PT. BPR Batang sehat.
Kapas tahun 2015 adalah Tahun 2016 Debt to Asset
sebesar 1,171. Hasil tersebut Ratio= x 100%
bagus karna aktiva lancar bisa
menutupi hutang lancar. Debt to Asset Ratio =
Tahun 2016 Curent ratio = 0,961
Ratio lancar pada PT.
x 100% BPR Batang Kapas tahun 2016
Current ratio = 1,207 berdasarkan data – data yang ada
Dari data di atas, dapat adalah sebesar 0,961 hasil
disimpulkan bahwa rasio tersebut bagus. karna persentase
likuiditas pada PT. BPR Batang nya mencapai 96,1 %
Kapas tahun 2016 sebesar 1,207. b. Rasio Cepat (Quick Ratio atau
Hasil tersebut bagus, karna Acid Test Ratio)
jumlah aktiva lancar bisa Rasio cepat merupakan
menutupi jumlah hutang lancar rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam
Rasio Solvabilitas membayar kewajiban atau utang
Rasio Solvabilitas adalah lancar dengan aktiva lancar
rasio yang menunjukkan tanpa memperhitungkan nilai
besarnya aktiva sebuah persediaan.
perusahaan yang di danai Quick Ratio=
dengan utang.
a. Debt to asset ratio x 100%
Menurut Syamsuddin Tahun 2015 Quick Ratio =
(2006:30) Debt to Total Assets x
Ratio (DAR) digunakan untuk
100%
mengukur seberapa besar jumlah
Quick Ratio = 0,999
aktiva perusahaan dibiayai
Rasio cepat pada PT.
dengan total hutang
BPR Batang Kapas tahun 2015
Debt to Asset Ratio=
berdasarkan data- data yang ada
x 100% adalah sebesar 0,999 hasil
teesebut kurang bagus untuk
keuangan PT. BPR Batang
Kapas. Karena total aktiva

9
lancer dikurang persediaan tidak Tahun 2016 Gross Profit
bisa menutupi hutang lancar atau Margin = x 100%
tidak mencapai target rata – rata
Gross Profit Margin = 2, 806
keungan yang sehat.
Hasil Margin laba kotor
Tahun 2016 Quick Ratio =
(Gross Profit Margin) pada PT.
x BPR Batang Kapas tahun 2016
100% menurut data – data yang ada
Quick Ratio = 1,291 adalah sebesar 2, 806. Hasil nya
Rasio cepat pada PT. bagus, karena mencapai standar
BPR Batang Kapas tahun 2016 rata – rata keuangan suatu
berdasarkan data- data yang ada perusahaan yang sehat.
adalah sebesar 1,291 hasil b. Margin Laba Operasi
tersebut kurang bagus untuk (Operating Profit
standar rata – rata keuangan Margin)
yang sehat. Margin laba operasi
adalah ukuran persentase dari
Rasio Profitabilitas setiap hasil sisa penjualan
“Rasio profitabilitas sesudah semua biaya dan
adalah kemampuan perusahaan pengeluaran lain dikurangi
mendapatkan laba melalui kecuali bunga dan pajak, atau
semua kemampuan, dan sumber laba bersih yang dihasilkan dari
yang ada seperti kegiatan setiap rupiah penjualan.
penjualan, kas, modal, jumlah Net Profit Margin =
karyawan, jumlah cabang dan x 100%
sebagainya”.
a. Margin LabaKotor Tahun 2015 Net Profit Margin
(Gross Profit Margin) = x 100%
Margin laba kotor adalah Net Profit Margin = 2, 598
ukuran persentase dari setiap Hasil Margin laba
hasil sisa penjulan sesudah operasional tahun 2015
perusahaan membayar berdasarkan data – data yang di
Harga pokok penjualan. atas adalah sebesar 2,598. Hasil
Gross Profit Margin = nya bagus karena hasil laba
x 100% setelah pajak dua kali lebih
banyak dari hasil penjualan.
Tahun 2015 Groos Profit
Tahun 2016 Net Profit Margin
Margin = x 100%
= x 100%
Groos Profit Margin = 1, 495
Net Profit Margin = 2,598
Hasil Margin laba kotor
Hasil Margin laba
(Gross Profit Margin) pada PT.
operasional tahun 2016
BPR Batang Kapas tahun 2015
berdasarkan data – data yang di
menurut data – data yang ada
atas adalah sebesar 2,598 hasil
adalah sebesar 1, 495 atau
tersebut sama seperti tahun
sebesar 149,5 %. Hasil tersebut
2015.
bagus, karena bisa melewati
standar rata – rata untuk
keuangan yang sehat.

10
Pembahasan rugi operasional ataupun laba
Berdasarkan hasil bersih yang ada pada PT. BPR
analisis terhadap data keuangan Batang Kapas. Tetapi
baik analisis ratio likuiditas, berdasarkan data – data rasio
solvabilitas dan profitabilitas Likuiditas, Solvabilitas, dan
untuk menilai kinerja PT. BPR Profitabilitas melihat persentase
Batang Kapas. Analisis rasio yang ada pada PT. BPR Batang
likuiditas dan solvabilitas Kapas, maka ada kemungkinan
digunakan untuk menilai posisi kredit dapat diberikan kepada
keuangan PT. BPR Batang calon nasabah.
Kapas. Sedangkan rasio
profitabilitas digunakan untuk
melihat berapa keuntungan yang DAFTAR PUSTAKA
di dapatkan oleh PT. BPR
Batang Kapas. Berdasarkan data Baridwan, Zaki, 2004, Intermediate
analisis posisi keuangan PT. Accounting, Edisi Kedelapan,
BPR Batang Kapas sangat baik Yogyakarta; BPFE.
karna mengalami kenaikan
daritahun 2015 sampai tahun E. Kieso, Donald, Jerry J. Weygand
2016. Baik itu Kas, Kredit, and Terry D. Warfield, 2007
ataupun asset – asset lainnya. “Intermediate Accounting”
Begitu juga dengan keuntungan ,Edisi 12 : by Erlangga
yang di dapatkan oleh PT. BPR
Batang Kapas mengalami Horne, James C. Van & John M,
kenaikan dari tahun 2015 sampai Wachowicz, JR. 2012.
tahun 2016. Hal ini dapat dilihat Prinsip-Prinsip Manajemen
dari laporan laba rugi PT. BPR Keuangan (Edisi 13).Jakarta :
Batang Kapas dari 2015 sampai Salemba Empat
tahun 2016. Jumlah pendapatan
operasional PT. BPR Batang Kasmir. 2008. Analisis Laporan
Kapas tahun 2015 yaitu sebesar Keuangan.Jakarta: Rajawali
Rp 4.127.157.198 sedangkan Pers.
tahun 2016 yaitu sebesar Rp
4.614.930.633. Sedangkan laba Kasmir. (2012), Analisis Laporan
rugi operasional PT. BPR Keuangan. Jakarta : PT. Raja
Batang Kapas tahun 2015 yaitu Grafindo Persada
sebesar Rp 552.086.280 dan
pada tahun 2016 yaitu sebesar Munawir,2007,Analisa Laporan
Rp 627.180.472. dapat dilihat Keuangan. Liberty,
bahwa laba rugio perasional PT. Yogyakarta
BPR Batang Kapas mengalami
kenaikan sebesar Rp Harahap, Sofyan Syafri. 2008.
75.094.192. Jelas terlihat bahwa Analisis Kritis Atas Laporan
PT. BPR Batang Kapas Keuangan. Raja Grafindo
mendapatkan keuntungan dari Persada, Jakarta.
tahun 2015 sampai tahun 2016.
Baik itu dari segi jumlah
pendapatan operasional, laba

11
Ikatan Akuntan Indonesia. 2012.
Standar Akuntansi Keuangan.
Jakarta: IAI

Farid dan siswanto, 2011, Analisis


Laporan Keuangan, Jakarta,
Bumi Aksara.

Fahmi, irham. 2012. Analisis


Laporan Keuangan. Cetakan
ke-2 Bandung Alfabeta

Kasmir. (2014). Bank dan Lembaga


Keuangan Lainnya. Edisi
Revisi, Cetakan keempat
belas, PT. RajaGrafindo
Persada, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2009.


“Analisis Kritis Atas Laporan
Keuangan”. Jakarta: Raja
Grafindo Persada

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002,


Standar Akuntansi Keuangan,
Salemba Empat, Jakarta.

John, J. Wild. 2005. Analisis


Laporan Keuangan, Buku
satu, Edisi Delapan. Jakarta
Salemba Empat.

Agus Sartono. (2010). Manajemen


Keuangan Teori dan Aplikasi
(4 th ed.). Yogyakarta: BPFE.

Sastadipoera Komaruddin. (2004).


Stratei Manajemen Bisnis
Perbankan. Bandung: Kappa-
Sigma.

12

Anda mungkin juga menyukai