Anda di halaman 1dari 12

UNSUR MODAL INTI DAN selain modal inti ada pula modal

PENGELOMPOKAN BANK pelengkap. 2. Modal inti terdiri atas


beberapa unsur yaitu modal disetor,
Haykal Afdhol Bagaskara
haykalbagas903@gmail.com agio saham, modal sumbangan,
Fakultas Hukum Universitas Jember cadangan umum, cadangan tujuan, laba
ditahan, dan laba tahun lalu, serta laba
tahun berjalan. 3. Pengelompokan bank

ABSTRAK berdasarkan modal inti tidak lagi


berdasarkan pada BUKU 1-4, tetapi
Penulisan paper berjudul Pengertian,
beralih menjadi KBMI 1-4.
Unsur Modal Inti dan Pengelompokan
Bank ini didasarkan pada pentingnya Kata Kunci: Kelompok Bank, Modal

modal inti dalam perbankan. Tujuan Inti, Peraturan OJK

ditulisnya paper ini untuk menambah PENDAHULUAN


pengetahuan mengenai pengertian
A. Latar Belakang
bank, modal, pentingnya modal bagi
Bank yang berarti suatu badan
bank, pengertian modal inti, unsur-
usaha untuk menghimpun dana dari
unsur modal inti, dan pengelompokan
masyarakat dalam bentuk simpanan
bank berdasarkan modal inti.
dan mendistribusikan kepada
Pembentukan peraturan baru OJK
masyarakat dalam bentuk perkreditan
tahun 2021, memuat perubahan
ataupun bentuk-bentuk yang lain,
mengenai pengelompokan modal inti
bertujuan untuk meningkatkan tarif
yang sebelumnya BUKU menjadi
hidup rakyat. Peran menghimpun dana
KBMI. Penelitian ini menggunakan
masyarakat inilah diperlukannya suatu
metode studi perpustakaan atau library
kondisi perbankan yang sehat serta
research, hingga dapat diambil
menyediakan berbagai jenis produk
kesimpulan bahwa : 1. Modal inti
adalah modal minimum yang dimiliki
oleh bank untuk menjalankan usaha,

1
jasa perbankan yang menarik bagi 1. Apa pengertian dan unsur-unsur
masyarakat.1 dalam modal inti?
Pada industri perbankan, modal 2. Apa pengertian pengelompokkan
sangat penting dikarenakan fungsinya bank dan pemberlakuannya?
yang menjadi penyangga terhadap C. Metode Penelitian
kemungkinan adanya resiko. Jumlah Penulisan paper ini menggunakan
modal sangat mempengaruhi metode kepustakaan atau liberary
kemampuan bank dalam menjalankan research.
usahanya. Kemudian dalam industri PEMBAHASAN
perbankan juga dikenal istilah 1. Modal Inti
pengelompokkan bank berdasarkan Perbankan menjadi salah satu
modal inti yang telah diatur dalam industri yang mempunyai fungsi
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan sebagai penggerak ekonomi dalam
Nomor 12/POJK.03/2021 tentang Bank negara.2 Jasa perbankan melibatkan
Umum. sektor dengan cakupan luas dalam
Maka dari hal ini penulis kegiatan yang berhubungan dengan
menyajikan paper mengenai modal inti uang.
pada bank, unsur-unsur yang terdapat Asal kata Bank dari bahasa Italia
dalam modal inti bank, yaitu Banca yang diartikan sebagai
pengelompokkan bank, dan adanya bangku tempat duduk. Hal
pemberlakukan pengelompokkan pada tersebut dilatarbelakangi karena pada
bank-bank tersebut. zaman pertengahan, para banker duduk
B. Rumusan Masalah untuk melakukan usaha pinjam
meminjamnya dengan menggunakan

1
Helmi Ali. 2014. "Analisis Pengelompokan 2
H. Bachtiar Simatupang. 2019. “Peranan
Bank Pembangunan Daerah Se-Indonesia Perbankan Dalam Meningkatkan
dengan Menggunakan Analisis Faktor dan Perekonomian Indonesia.” Jurnal Riset
Analisis Gerombol Tahun 2010." Jurnal Akuntansi Multiparadigma 6 (2): 136.
Ekonomi STIE Haji Agus Salim Bukittinggi 12
(2): 98.

2
bangku di pasar.3 Dalam workbook dari oleh pemilik. Ketika di tahun akhir
Global associate of Risk Professionals dilakukan pembukuan, selanjutnya
memaparkan mengenai definisi dari hasil untung yang diperoleh di tahun itu
bank yaitu : 4 akan dilakukan pembagian hasil atau
dividen. Pendanaan dari modal
“Bank merupakan lembaga yang
dipergunakan untuk membeli
mempunyai izin dalam perbankan,
perlengkapan yang tidak memberikan
menerima adanya deposito,
hasil secara langsung, diantaranya
memberikan suatu pinjaman dan
adalah tanah dan gedung. Disamping
menerima serta melakukan pembayaran
itu modal dipergunakan untuk kegiatan
cek. Sedangkan, perusahaan pada jasa
produktif contohnya melakukan
keuangan merupakan sebuah lembaga
penyaluran modal untuk pembiayaan,
yang melakukan penawaran terhadap
hasil ini hanya diberikan kepada pihak
nasabah dalam bentuk produk
yang memiliki modal dan tidak
keuangan yaitu mortgage, pensiun, dan
dilakukan pembagian kepada pihak
asuransi serta obligasi.”
lain.5 Pendefinisian modal secara
Dalam sektor perbankan terdapat tradisional merupakan suatu hal yang
hal yang tidak dapat lepas dan menjadi menjadi perwakilan kepentingan dari
aspek penting di dalamnya yaitu pemilik di dalam perusahaan.6
mengenai modal, karena modal
Penempatan modal yang ada di
berpengaruh pada berjalan atau
bank didasarkan pada tujuan yang ingin
tidaknya kegiatan pengoperasionalan
dicapai oleh pemegang saham yakni
suatu bank. Modal merupakan suatu
adanya perubahan untung dimasa yang
dana dimana penyerahannya dilakukan
akan datang. Pada neraca dapat dilihat

3 5
Trisadini P. Usanti dan Abd. Somad, Hukum Antonio, Muhammad Syafii, Bank Syariah
Perbankan, Kencana, Jakarta, 2016, hlm. 12 dari Teori ke Praktik, Gema Insani Press,
4
Workbook Level 1, Global Association of Risk Jakarta, 2004, hlm. 146.
6
Professionals, England, 2005 A:3 Arifin Zainul, Dasar-Dasar Manajemen Bank
Syariah Edisi Revisi Cet.4, Pustaka Alyabet,
Jakarta, 2006, hlm. 135.

3
adanya pasiva bank dimana terdiri dari mendorong agar dilakukannya
rekening modal yang bersumber dari perbedaan kredit dengan tujuan
para pemegang saham yang melakukan melakukan perlindungan atas
penyetoran, serta rekening cadangan kemungkinan adanya suatu
yang bersumber dari pembagian untung kemacetan pembayaran kredit oleh
yang dimanfaatkan guna membiayai debitur.
kepentingan tertentu dan tidak 3. Fungsi modal sebagai bahan
dilakukan pembagian untuk pemegang pertimbangan dan evaluasi yang
saham. Contohnya adalah penggunaan dilakukan oleh partisipan pasar
guna melakukan perluasan terhadap mengenai tingkatan kapabilitas
usaha dan mengamankan likuiditas suatu bank guna memperoleh
yang disebabkan oleh kredit macet. untung. Investor memperkirakan
tingkatan untungnya melalui
Selanjutnya, terdapat tiga fungsi
perbandingan antara keuntungan
permodalan dalam bank yaitu :7
bersih dengan besaran ekuitas.
1. Fungsi penyangga, yakni modal Selain itu, penekanan terhadap
sebagai penyerap adanya kerugian fungsi permodalan dalam bank terdapat
baik kerugian dari sisi 4 hal yakni:8
pengoperasionalan maupun
1. Sebagai perlindungan terhadap
kerugian lain-lain.
deposan yang tidak melakukan
2. Fungsi pembatas ambang maksimal
pengasuransian saat bank
diberikannya kredit, yakni
mengalami likuidasi serta
pertimbangan untuk bank sentral
insolvable.
selaku regulator guna melakukan
2. Sebagai penyerap adanya rugi untuk
pembatasan diberinya kredit kepada
mempertahankan keyakinan
masing masing nasabah. Adanya
masyarakat terhadap bank bahwa
pembatasan oleh bank sentral

7 8
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Arifin Zaiunul, Op.Cit, h. 136.
Ekonisi, Yogyakarta, 2004, hlm. 92.

4
bank tetap dapat melakukan yang dimiliki. Apabila bank memiliki
kegiatan perbankan. modal inti yang tinggi, maka semakin
3. Untuk mendapatkan kebutuhan fisik tinggi pula kemampuan peminjam yang
maupun kebutuhan lain lain yang dimilikinya sehingga perolehan bunga
dibutuhkan guna melakukan yang tinggi berdampak pada perolehan
kegiatan perbankan. keuntungan yang dihasilkan. Dapat
4. Sebagai pelaksana adanya aturan disimpulkan bahwa Modal inti
mengenai kendali ekspansi aktiva berbanding lurus dengan profitabilitas
yang tidak sesuai. bank.10
Permodalan pada bank terdapat Dalam suatu modal dalam bank
dua macam yakni modal inti dan modal dibagi menjadi dua yaitu modal inti dan
pelengkap. Modal inti ialah jumlah juga modal pelengkap. Modal
minimum modal yang dipunyai bank pelengkap di dalamnya terdiri dari
dalam menjalankan kegiatan usahanya, suatu cadangan dimana
sedangkan modal pelengkap yakni pembentukannya tidak berasal dari
modal pinjaman, cadangan revaluasi adanya laba setelah pajak serta suatu
aktiva serta cadangan yang disisihkan peminjaman bersifat dipersamakan
dari penghapusan produktif.9 terhadap modal.11 Sedangkan, modal
Fungsi dari modal inti sebagai inti seperti yang sudah dijelaskan
penentu utama profitabilitas bank. sebelumnya terdiri atas:12
Pembangunan kinerja dari suatu bank
a. Modal disetor. Dalam hal ini
dipengaruhi oleh tingkatan modal inti
terdapat penyetoran modal yang

9
Kamir, Analisis Laporan Keuangan, Raja and Policy Working Paper Series, 2013, hlm.
Grafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 298. 19.
10
Kethi Ngoka-Kisinguh and Maureen Teresa 11
Rahmat Ilyas. 2017. “Manajemen
Odongo, The Role of Capital Requirements on Permodalan Bank Syariah.” Jurnal Bisnis 5(2):
Bank Competition and Stability: The Case of 327.
12
the Kenyan Banking Industry Ragnar Soetanto Hadinoto, Bank Strategy on
Gudmundsson, Kenya Bankers Association- Funding and Liability Management, PT.
KBA Centre for Research on Financial Markets Gramedia, Jakarta, 2008, hlm. 242-247.
(Sutedi, 2014)

5
dilakukan secara nyata dan juga adanya keuntungan atau laba yang
efisien dari pemilik seta mendapat telah dikurangi dari pajak serta
persetujuan dari Bank Indonesia. didapatkan dari penyetujuan Rapat
b. Agio saham, yakni adanya kelebihan Anggota/RUPS.
yang berasal dari adanya selisih f. Laba yang ditahan atau (retained
penyetoran modal dengan earning) merupakan saldo laba
penerimaan bank yang diakibatkan bersih yang telah dilakukan
oleh nilai harga sahamnya pengurangan terhadap pajak
melampaui nilai nominal. kemudian diputus berdasarkan pada
c. Modal sumbangan, yakin perolehan RUPS/Rapat Anggota tidak
modal berasal dari adanya dilakukan suatu pembagian.
penyumbangan saham dimana g. Laba tahun lalu, yakin laba yang
didalamnya juga terdapat selisih penghitungannya dari tahun tahun
pada nilai yang dicatatkan dengan sebelumnya yang telah dilakukan
harga jual. Selain itu modal pengurangan pajak serta belum
sumbangan juga dapat diperoleh dari mempunyai ketetapan mengenai
suatu donasi dari pihak ketiga yang penggunaannya oleh Rapat
bentuknya berupa hukum koperasi. Anggota/RUPS.
d. Cadangan umum, yakni suatu h. Laba tahun berjalan, yakini
cadangan dimana sumbernya berasal perolehan dari adanya suatu laba
dari adanya laba yang disisihkan dari dalam tahun buku berjalan yang
penahanan atau laba bersih yang telah dilakukan pengurangan dari
setelah mengalami pengurangan adanya penaksiran hutang pajak
oleh pajak serta mendapatkan 2. Pengelompokan Bank
penyetujuan dalam RUPS
Penyelenggaraan Otoritas Jasa
disesuaikan dengan anggaran dasar
Keuangan (OJK) dalam sistem
pada tiap tiap bank.
pengawasan dan pengaturan terhadap
e. Cadangan tujuan, yakni penyisihan
untuk kepentingan tertentu dari

6
kegiatan sektor jasa keuangan,13 bank umum dengan kegiatan usaha
menjadikan landasan OJK untuk secara syariah, dan unit usaha syariah
mewujudkan sistem keuangan yang milik Bank BHI. Pengelompokan
berkelanjutan, berdaya saing, stabil, berdasarkan modal inti bank dibagi
dan dapat memberikan kontribusi bagi menjadi empat KBMI, yaitu :14
ekonomi nasional. Dalam hal ini,
a. KBMI 1 : merupakan bank yang
pemberlakuan Peraturan Otoritas Jasa
memiliki modal inti sampai dengan
Keuangan (POJK) dimaksudkan untuk
Rp 6.000.000.000.000,00 (enam
mencapai tujuan tersebut. OJK telah
triliun rupiah).
mendefinisikan kembali
b. KBMI 2 : merupakan bank yang
pengelompokan bank berdasarkan
memiliki modal inti diatas Rp
modal inti menjadi Kelompok Bank
6.000.000.000.000,00 (enam triliun
berdasarkan Modal Inti (KBMI),
rupiah) sampai dengan Rp
peristilahan ini menggantikan
14.000.000.000.000,00 (empat belas
pengelompokan sebelumnya Bank
triliun rupiah).
Umum berdasarkan Kelompok Usaha
c. KBMI 3 : merupakan bank yang
(BUKU).
memiliki modal inti diatas
Perubahan klasifikasi bank Rp14.000.000.000.000,00 (empat
termuat dalam Peraturan Otoritas Jasa belas triliun rupiah) sampai dengan
Keuangan Nomor 12/POJK.03/2021 Rp70.000.000.000.000,00 (tujuh
tentang Bank Umum Pasal 147, yang puluh triliun rupiah).
ditetapkan tanggal 30 Juli 2021. d. KBMI 4 : merupakan bank yang
Pembahasan mengenai pengelompokan memiliki modal inti diatas
bank didasarkan pada modal inti Rp70.000.000.000.000,00 (tujuh
dikenakan pada KCBLN, Bank BHI, puluh triliun rupiah).

13 14
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik
21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan Indonesia Nomor 12/POJK.03/2021 tentang
Pasal 5. Bank Umum Pasal 7 ayat 1 dan 2.

7
Sedangkan, dalam pengaturan 30.000.000.000.000,00 (tiga puluh
sebelumnya menurut Peraturan Bank triliun rupiah).
Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 Dalam pelaksanaannya,
tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan pengaturan pengelompokan Bank
Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha
Pasal 3, berjalannya kegiatan usaha (BUKU) yang menjadi hak pengaturan
bank dikelompokan menjadi empat atas pihak lain dalam hal ini Bank
BUKU, yaitu :15 Indonesia dan Kementerian terkait,
a. BUKU 1 : merupakan bank dengan dapat disesuaikan dengan pengaturan
modal inti sampai dengan kurang Kelompok Bank berdasarkan Modal
dari Rp 1.000.000.000.000,00 (satu Inti (KBMI). Kedudukan antara
triliun rupiah). pengelompokan BUKU dengan KBMI,
b. BUKU 2 : merupakan bank dengan dapat disetarakan sesuai dengan
modal inti paling sedikit Rp batasan modal inti yang dimiliki bank
1.000.000.000.000,00 (satu triliun pada setiap kelompoknya, yaitu : 16
rupiah) sampai dengan kurang dari a. BUKU 1 disetarakan dengan KBMI
Rp 5.000.000.000.000,00 (lima 1.
triliun rupiah). b. BUKU 2 disetarakan dengan KBMI
c. BUKU 3 : merupakan bank dengan 1.
modal inti paling sedikit Rp c. BUKU 3 disetarakan dengan KBMI
5.000.000.000.000,00 (lima triliun 2 atau KBMI 3.
rupiah) sampai dengan kurang dari d. BUKU 4 disetarakan dengan KBMI
Rp 30.000.000.000.000,00 (tiga 3 atau KBMI 4.
puluh triliun rupiah). Pada prinsip terbentuknya OJK
d. BUKU 4 : merupakan bank dengan untuk menciptakan pengawasan yang
modal inti paling sedikit Rp berintegritas dan kemudahan

15 16
Peraturan Bank Indonesia Nomor Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik
14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Indonesia Nomor 12/POJK.03/2021 tentang
Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank. Bank Umum Pasal 7 ayat 3.

8
koordinasi, menjadikan hubungan Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI).
antara pengawasan dan regulasi Pengaturan KBMI terdapat dalam pasal
terbentuk secara efektif.17 Pemahaman 147 ayat 1 yang terdiri atas 4 level.
ini dapat dijadikan acuan mengenai KBMI 1 berisi bank dengan modal inti
perubahan kelompok bank terbaru yang sampai dengan Rp6 triliun, KBMI 2
ditetapkan dengan KBMI, tidak lain berisi bank-bank dengan modal inti
untuk terciptanya pengaturan atau Rp6 triliun - Rp14 triliun. KBMI 3
regulasi yang efektif dan pengawasan berisi bank-bank dengan modal inti
yang efisien. Anggapan perubahan Rp14 triliun-Rp70 triliun. KBMI 4
pengelompokan KBMI sebagai adalah bank bank dengan modal inti
kepentingan prudensial yang dipilih lebih dari Rp70 triliun.
OJK, tidak jauh dari kepentingan Kemudian dalam ayat 2 Pasal 147
perubahan kalsterisasi agar tidak POJK No 12/POJK.03/2021 terdapat
memperbesar ruang perbedaan modal pemberlakuan pengelompokkan bank
inti antar bank, dan penempatan berlaku bagi Bank BHI, KCLBN, bank
kelompok bank yang sesuai. umum yang melaksanakan kegiatan
3. Pemberlakuan Pengelompokan usaha secara syariah, dan unit usaha
Bank syariah. Pengelompokkan ini
Mengacu pada Peraturan Otoritas ditetapkan OJK dengan juga melihat
Jasa Keuangan (POJK) Nomor perkembangan dan kemajuan industri
12/POJK.03/2021 Tentang Bank perbankan di Indonesia,
Umum, OJK telah melakukan
Dibawah ini akan dipaparkan
perubahan pengelompokkan bank yang
beberapa bank sesuai dengan KBMI :
pada awalnya adalah Bank Umum
Berdasarkan Kegiatan (BUKU), KBMI 1, terdapat beberapa bank yaitu :

kemudian berubah menjadi Kelompok 1. Bank Bumi Arta

17
Adrian Sutedi, Aspek Hukum Otoritas Jasa
Keuangan, Raih Asa Sukses, Jakarta, 2014,
hlm. 39.

9
2. Bank Capital Indonesia 3. Bank BCA
3. Bank Ganesha 4. Bank BNI
4. Bank Ina Perdana Bank-bank tersebut masuk ke
Bank-bank tersebut masuk ke dalam KBMI 4 saat ini masih memiliki
dalam KBMI 1 saat ini masih memiliki modal inti diatas Rp 70 Triliun.
modal inti dibawah Rp 6 Triliun.
Bank-bank diatas yang disebutkan
KBMI 2, terdapat beberapa bank yaitu : hanya baru beberapa dikarenakan
pengaturan terkait modal inti tersebut
1. Bank BJB
masih tidak mewajibkan untuk
2. Bank BTPN Syariah
penyesuaian modal inti menjadi Rp 6
Bank-bank tersebut masuk ke
Triliun. Pada saat ini modal inti
dalam KBMI 2 saat ini masi memiliki
minimum bagi perbankan tetap berlaku
modal inti diantara Rp 6 Triliun sampai
Rp 3 Triliun. Modal inti minimal
dengan Rp 14 Triliun.
tersebut wajib dipenuhi pada tahun
KBMI 3, terdapat beberapa bank yaitu : 2022 dan untuk Bank Pembangunan

1. Bank CIMB Niaga Daerah (BPD) diberikan kelonggaran

2. Bank Panin hingga tahun 2024.

3. Bank Danamon Dalam perubahan dari BUKU ke


4. Bank Permata KBMI tidak ada bank naik atau turun
5. Bank BSI kelas,melainkan hanya bertujuan agar
Bank-bank tersebut masuk ke klaster bank menjadi lebih tepat yang
dalam KBMI 3 saat ini masih memiliki berimbas kepada jarak modal inti tidak
modal inti diantara Rp 14 Triliun terlalu jauh antara bank satu dan bank
sampai dengan Rp 70 Triliun. lain.

KBMI 4, terdapat beberapa bank yaitu : POJK ini menegaskan pula

1. Bank BRI bahwa kepentingan ini diterapkan

2. Bank Mandiri untuk pengaturan ketentuan Prudential

10
pada Bank Umum dan juga yakni bank yang memiliki modal inti
kepentingan Statistik. lebih dari 70 Triliun. Untuk itu,
penggunaan pengelompokan bank
Pengelompokkan terbaru ini
berdasarkan BUKU sudah tidak lagi
bertujuan pula dalam membantu
berlaku.
terlaksananya implementasi peraturan
secara tepat dan pengawasan yang DAFTAR PUSTAKA
efisien serta dengan berkembangnya BUKU
industri perbankan maka keperluan Antonio, M. S. (2004). Bank Syariah
modal pasti akan meningkat. dari Teori ke Praktik. Jakarta:
Gema Insani Press.
PENUTUP Gudmundsson R, N.-K. K. (2013). The
Role of Capital Requirements
KESIMPULAN on Bank Competition and
Stability: The Case of the
Modal merupakan suatu hal yang Kenyan Bangking Industry
Ragnar Gudmundsson. Kenya:
penting bagi berdirinya usaha bank.
Kenya Bankers Association-
Modal terdiri atas modal inti dan modal KBA Centre for Research on
Financial Markets and Policy
pelengkap. Dengan adanya peraturan
Working Paper Series.
terbaru yang dikeluarkan OJK melalui
Hadinoto, S. (2008). Bank Strategy on
POJK Nomor 12/POJK. 3/21 Tentang Finding and Liability
Bank Umum, timbul adanya istilah Management. Jakarta: PT.
Gramedia.
baru yakni KBMI atau Kelompok Bank
Kamir. (2012). Analisis Laporan
berdasarkan Modal Inti yakni 1-4. Keuangan. Jakarta: Raja
Melalui peraturan terbaru ini, KBMI 1 Grafindo Persada.

ialah bank yang mempunyai modal inti Muhammad. (2004). Manajemen Dana
Bank Syariah. Yogyakarta:
sampai 6 Triliun, KBMI 2 yakni bank Ekonisi.
yang mempunyai modal inti 6 Triliun Sutedi, A. (2014). Aspek Hukum
sampai 14 Triliun, KBMI 3 yakni bank Otoritas Jasa Keuangan.
Jakarta: Raih Asa Sukses.
yang memiliki modal inti 14 Triliun
sampai 70 Triliun, sedangkan KBMI 4

11
Trisandini P. Usanti, A. S. (2016). 12/POJK.03/2021 tentang Bank
Hukum Perbankan. Jakarta: Umum.
Kencana.
Undang-Undang Republik Indonesia
Workbook Level 1. (2005). England: Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Global Association of RIsk Otoritas Jasa Keuangan.
Professionals.
Zainul, A. (2006). Dasar-Dasar
Manajemen Bank Syariah Edisi
Revisi Cet. 4. Jakarta: Pustaka
Alyabet.
JURNAL
Ali, H. (2014). Analisis
Pengelompokan Bank
Pembangunan Daerah Se-
Indonesia Dengan
Menggunakan Analisis Faktor
dan Analisis Gerombol Tahun
2010. Jurnal Ekonomi STIE
Haji Agus Salim Bukittinggi,
98.
Ilyas, R. (2017). Manajemen
Permodalan Bank Syariah.
Jurnal Bisnis, 327.
Simatupang, H. B. (2019). Peranan
Perbankan Dalam
Meningkatkan Perekonomian
Indonesia. Jurnal Riset
Akuntansi Multiparadigma,
135.
Perundang-Undangan
Peraturan Bank Indonesia Nomor
14/26/PBI/2012 tentang
Kegiatan Usaha dan Jaringan
Kantor Berdasarkan Modal Inti
Bank.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Republik Indonesia Nomor

12

Anda mungkin juga menyukai