Ayunan Sederhana
Ahmad Dhiyaul Wahid, 4201420055, Pendidikan Fisika
FMIPA Universitas Negeri Semarang
A. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang ada
dari diri kita sendiri seperti gerak yang kita lakukan setiap saat, energi yang kita pergunakan
setiap hari sampai pada sesuatu yang berada diluar diri kita, salah satu contohnya adalah
permainan ditaman kanak-kanak, yaitu ayunan. Sebenarnya ayunan ini juga dibahas dalam
ilmu fisika, dimana dari ayunan tersebut kita dapat menghitung periode yaitu selang waktu
yang diperlukan beban untuk melakukan suatu getaran.
Gerak bandul pada suatu bidang merupakan contoh gerak harmonik sederhana
(GHS). Gerak semacam ini memenuhi GHS dengan syarat sudutsimpangan 𝜃 harus sangat
kecil. Gerak harmonik sederhana dapat dipahami sebagai gerak bolak-balik melalui titik yang
disebut sebagai kesetimbangan. Salah satu ciri GHS adalah adanya gaya pemulih yang
arahnya selalu menuju titik kesetimbangan tersebut. GHS dapat dimodelkan sebagai proyeksi
gerak melingkar beraturan pada salah satu garis tengahnya.
𝑣
𝑣
𝒚 𝒚
𝜃
D. Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
a. Variasi Panjang Tali
Berdasarkan tabel 1 yang memberikan data pengaruh besar panjang tali terhadap
periode ayunan, memperlihatkan bahwa semakin besar panjang tali, maka semakin besar
pula waktu yang dibutuhkan yang tentunya menyebabkan bertambah besarnya periode
ayunan.
Pada kegiatan percobaan ini yaitu memanipulasi panjang tali dengan menggantinya
sebanyak 10 kali dengan massa bandul 40 gram dan sudut simpangan yang kecil. Dari
kegiatan percobaan ini dapat diketahui bahwa panjang tali mempengaruhi periode osilasi
bandul. Sedangkan dari hasil analisis dapat diketahui bahwa semakin panjang tali maka
periode osilasi bandul semakin lama. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan grafik sebagai
berikut.
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4
Panjang Tali (m)
Dalam grafik tersebut membuktikan bahwa adanya pengaruh panjang tali terhadap
periode ayunan. Namun, grafik di atas belum sepenuhnya menunjukkan pengaruh dari
panjang tali terhadap periode ayunan sehingga untuk memperjelas pengaruh panjang tali
terhadap periode ayunan diperlukan analisis grafik dengan menggunakan grafik hubungan
antara kuadrat periode dengan panjang tali. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan grafik
berikut ini.
Hubungan Antara Panjang tali dan
Kuadrat Periode
2
0,5
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4
Panjang Tali (m)
Dari grafik di atas, terdapat hubungan yang berbanding lurus antara panjang tali
dengan periode sehingga panjang tali berpengaruh terhadap periode ayunan pada bandul.
Pengaruh panjang tali sangat menentukan banyak getaran yang dihasilkan oleh bandul.
Semakin panjang tali maka semakin kecil getaran dan frekuensi yang dihasilkan,
sedangkan periodenya semakin bertambah. Hal ini dikarenakan jika tali semakin panjang,
maka akan sulit untuk bandul berayun sehingga bandul akan bergerak semakin lambat.
Dalam grafik tersebut, terjadi kesalahan teknis sehingga grafik di atas tidak linear
yang disebabkan oleh kesalahan dalam pengukuran waktu. Oleh karena itu dibutuhkan
interpolasi data untuk mengatasi kesalahan pembuatan grafik tersebut.
Selain itu, dari grafik tersebut kita dapat mengetahui percepatan gravitasi pada
ayunan bandul berdasarkan gradien grafik tersebut dan rumus periode pada ayunan bandul
tersebut.
√
( )
Pada percobaan tersebut memiliki pecepatan gravitasi sebesar 9,63 m/s2. Hal
tersebut tidak sesuai dengan besaran percepatan gravitasi yaitu 9,8 m/s2 dikarenakan terjadi
kesalahan teknis dalam melakukan percobaan terutama ketika pengukuran waktu dalam
sepuluh ayunan.
1,1225
1,122
1,1215
1,121
1,1205
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
Massa Bandul (kg)
Berdasarkan tabel 2 dan grafik diatas yang memberikan data pengaruh massa
bandul terhadap periode memperlihatkan bahwa secara umum waktu yang dibutuhkan
oleh bandul untuk berayun tidak bertambah besar maupun kecil tiap penambahan massa
beban, bahkan nilai dari waktu tersebut saling mendekati. Hal tersebut menunjukkan
bahwa massa tidak mempengaruhi periode ayunan pada bandul sehingga massa bukan
merupakan faktor yang mempengaruhi periode ayunan.
https://drive.google.com/file/d/14ezj9V-
brS6yhFTxCutmjljbwGKHxQPO/view?usp=drivesdk
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
1. Faktor yang mempengaruhi besarnya periode ayunan pada bandul yaitu panjang
tali dan tidak dipengaruhi oleh massa beban. Ada pula pengaruh percepatan
gravitasi sebagai faktor yang mempengaruhi bandul sesuai hukum Newton yang
dapat diketahui dari rumusnya yakni √
2. Untuk menentukan percepatan gravitasi dengan menggunakan ayunan
sederhana dapat dicari dengan menggunakan rumus: yang diperoleh
F. Daftar Pustaka
Wiyanto, dkk. 2020. Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar 1 Edisi Daring.
Semarang: Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Semarang
Laporan Kegiatan Praktikum Fisika Dasar
Gerak Harmonik Sederhana pada Pegas
Ahmad Dhiyaul Wahid, 4201420055, Pendidikan Fisika
FMIPA Universitas Negeri Semarang
A. Pendahuluan
Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut
gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai gerak
harmonik. Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan yang sama maka
geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari gerak periodik adalah
benda yang berosilasi pada ujung pegas.
(1)
Sementara banyaknya gerakan bolak-balik yang ditempuh dalam satu satuan
waktu dikenal dengan frekuensi (f), sehingga dapat dituliskan:
(2)
Dengan demikian, hubungan antara perioda dan frekuensi dapat dituliskan
sebagai berikut.
(3)
Persamaan gerak osilasi dapat diturunkan dari dua buah hukum gerak, yaitu
Hukum kedua Newton dan Hukum Hooke. Sebuah benda yang dikaitkan dengan sebuah
pegas seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1a. Jika pegas tidak tertarik atau tertekan
maka simpangan benda adalah nol (benda dalam titik keseimbangan). Jika pegas tertarik
maka terdapat simpangan benda (misal bernilai positif) seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1b. Pada saat itu pegas memberikan gaya kepada benda yang besarnya sebanding
dengan simpangannya namun berlawanan arah dengan pergeseran benda. Kenyataan ini
diungkapkan oleh Hooke dalam hukumnya denang formulasi sebagai
berikut.
(4)
Dimana F adalah gaya pemulih (N), k adalah constanta pegas (N/m) dan adalah
pertambahan panjang pegas (m). Gaya pemulih merupakan gaya yang mengembalikan
benda ke bentuk semula. Untuk tanda minus pada hukum Hooke muncul karena
gerakan pegas tersebut berlawanan arah dengan simpangan yang terjadi.
L
L Fp
y
m
Feks m
w (b)
(a)
Gambar 1.Osilasi harmonis sederhana pada sistem pegas massa
b. Percobaan Kedua
c. Percobaan Ketiga
Pada praktikum ini terdapat 3 jenis percobaan yaitu percobaan untuk mengetahui
hubungan antara massa beban dengan pertambahan panjang pegas, hubungan antara gaya
dengan pertambahan panjang pegas, dan hubungan antara massa beban dengan periode
getaran.
a. Percobaan Pertama
Pada kegiatan percobaan ini yaitu memanipulasi massa beban dengan menggantinya
sebanyak 7 kali dengan panjang pegas sebesar 11,8 cm. Dari kegiatan percobaan ini dapat
diketahui bahwa massa beban mempengaruhi pertambahan panjang pegas. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan grafik sebagai berikut.
0,03
0,02
0,01
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7
m (kg)
Dari tabel percobaan pertama dan grafik diatas, terdapat hubungan yang
berbanding lurus antara massa beban dengan pertambahan panjang pegas sehingga massa
berpengaruh terhadap pertambahan panjang pegas. Jika berat beban bertambah, maka panjang
pegas akan bertambah karena beban yang ditampung lebih besar. Semakin besar berat beban
yang ditampung, semakin panjang pula pertambahan panjang pegas.
b. Percobaan Kedua
Pada kegiatan percobaan ini sama seperti percobaan pertama yaitu memanipulasi
massa beban dengan menggantinya sebanyak 7 kali dengan panjang pegas sebesar 11,8 cm.
Dari kegiatan percobaan ini dapat diketahui bahwa gaya mempengaruhi pertambahan panjang
pegas. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan grafik sebagai berikut.
Hubungan Antara Gaya dan
Pertambahan Panjang Pegas
0,06
0,05
0,04
F (N)
0,03
0,02
0,01
0
0 1 2 3 4 5 6 7
∆x (m)
Dari tabel percobaan kedua dan grafik diatas, terdapat hubungan yang berbanding
lurus antara gaya dengan pertambahan panjang pegas sehingga gaya berpengaruh terhadap
pertambahan panjang pegas. jika pada sebuah pegas bekerja sebuah gaya, maka pegas
tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besar gaya yang bekerja padanya.
Semakin besar gaya yang bekerja pada pegas, semakin besar pertambahan panjang pegas.
Selain itu, dari grafik tersebut kita dapat mengetahui konstanta pegas pada getaran
pegas tersebut berdasarkan gradien grafik tersebut.
c. Percobaan Ketiga
Pada kegiatan percobaan ini yaitu memanipulasi massa beban dengan menggantinya
sebanyak 7 kali dengan panjang pegas sebesar 11,8 cm kemudian digetarkan dengan beban
tersebut. Dari kegiatan percobaan ini dapat diketahui bahwa massa mempengaruhi periode
osilasi pegas. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan grafik sebagai berikut.
Hubungan Antara Periode dan Massa
Beban
0,47
0,46
0,45
0,44
T (s)
0,43
0,42
0,41
0,4
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7
m (kg)
Dalam grafik tersebut membuktikan bahwa adanya pengaruh massa beban terhadap
periode osilasi getaran. Namun, grafik di atas belum sepenuhnya menunjukkan pengaruh dari
massa beban terhadap periode osilasi getaran sehingga untuk memperjelas pengaruh massa
beban terhadap periode getaran diperlukan analisis grafik dengan menggunakan grafik
hubungan antara kuadrat periode dengan massa beban. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan
grafik berikut ini.
0,2
0,15
0,1
0,05
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7
m (kg)
Dari grafik di atas, terdapat hubungan yang berbanding lurus antara massa beban
dengan periode pegas sehingga massa beban berpengaruh terhadap periode getaran pada
pegas. Semakin besar massa maka semakin besar pula waktu yang diperlukan maka periode
pun semakin besar. Massa dan periode berbanding lurus.
Dalam grafik tersebut, terjadi kesalahan teknis sehingga grafik di atas tidak linear
yang disebabkan oleh kesalahan dalam pengukuran waktu dan pegas yang kurang panjang.
Oleh karena itu dibutuhkan interpolasi data untuk mengatasi kesalahan pembuatan grafik
tersebut.
Selain itu, dari grafik tersebut kita dapat mengetahui konstanta pegas pada getaran
pegas berdasarkan gradien grafik tersebut dan rumus periode pada getaran pegas tersebut.
𝜃
( )
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
1. Faktor- faktor yang mempengaruhi nilai konstanta pegas adalah massa beban yang
diberikan, gaya yang diberikan, periode, dan jumlah lilitan pegas.
2. Nilai konstanta pegas menunjukkan bagaimana kekuatan pegas dan dapat
ditentukan dengan persamaan :
( )
( )
𝜃
3. Pengaruh massa beban terhadap pertambahan panjang pegas yaitu Jika berat
beban bertambah, maka panjang pegas akan bertambah karena beban yang
ditampung lebih besar. Semakin besar berat beban yang ditampung, semakin
panjang pula pertambahan panjang pegas.
F. Daftar Pustaka
Wiyanto, dkk. 2020. Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar 1 Edisi Daring.
Semarang: Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Semarang.