Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL JOURNAL REVIEW

INSTRUMEN IRINGAN LANJUTAN PIANO

Nama Mahasiswa : SARIMA FITRIANI MANIK


NIM : 2191142013
Kelas : A-2019
Dosen Pengampu : Octaviana Br. Tobing, M.Pd

PENDIDIKAN SENI MUSIK


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITASI NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah CJR ini dengan tepat waktu. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Instrumen Iringan lanjutan Piano.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh
sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun demi peningkatan
kualitas makalah ini untuk masa yang akan datang.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi para pembaca terkhususnya mahasiswa-
mahasiswi,dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

MEDAN 07 MEY 2020

SARIMA FITRIANI MANIK


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I REVIEW JURNAL UTAMA
A. Identitas Jurnal utama
B. Hasil Review
BAB II REVIEW JURNAL PEMBANDING 1
A. Identitas Jurnal Pembanding 1
B. Hasil Review
BAB III REVIEW JURNAL PEMBANDING 2
A.Identitas jurnal pembanding 3
B.Hasil review
DAFTAR PUSTAKA
PEMANFAATAN BAHAN SIGHT READING DALAM PEMBELAJARAN PIANO
Oleh
Sandie Gunara
sandiegunara@upi.edu
Departemen Pendidikan Seni Musik-FPSD
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstrak
Tujuan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan hasil penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran
piano pada mahasiswa calon guru musik di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI. Permasalahan
yang dikaji mulai dari kesulitan apa saja yang dihadapi oleh mahasiswa ketika melakukan sight reading
dan pengaruhnya terhadap kemampuan membaca partitur piano. Metode yang digunakan untuk
mengkaji permasalahan tersebut yaitu studi kasus. Metode ini peneliti gunakan untuk mengkaji
peristiwa kontemporer yang menjadi fokus kajian. Tujuan menggunakan metode ini bukan untuk
mengontrol perilaku setiap subjek penelitian, tetapi mengkaji setiap kasus yang terjadi pada saat proses
penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, mahasiswa memiliki kesulitan dalam membaca partitur karena
belum terbiasa membaca secara langsung tanpa latihan terlebih dahulu. Proses pembelajaran dengan
menggunakan bahan-bahan sight reading pun memiliki pengaruh hanya pada tataran permukaan saja
yaitu mahasiswa hanya mampu membaca dengan tepat nada dan ritmiknya saja. Sedangkan pada
tataran yang lebih dalam, seperti kesadaran musikal dalam menerapkan konsep-konsep musikal secara
praktek belum menunjukkan hasil yang maksimal.
Kata Kunci: sight reading; pembelajaran piano; kemampuan membaca partitur piano.
BAB 1
REVIEW JURNAL UTAMA

A. Identitas Jurnal Utama


Judul PEMANFAATAN BAHAN SIGHT READING DALAM PEMBELAJARAN PIANO
Jurnal Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya
Download https://ejournal.upi.edu/index.php/ritme/article/download/5084/3545
Tanggal di upload 23 Januari 2013
Volume & Nomor Volume 2 No. 1
ISSN 1412-6533
Tahun Februari 2016
Penulis Sandie Gunara
Reviewer SARIMA FITRIANI MANIK
Tanggal 07 MEY 2020

B.Hasil Review

Tujuan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Gustina dkk
(2004), selain terbatasnya waktu pembelajaran, masalah lainnya adalah
bahwa, pada umumnya mahasiswa tidak memiliki latar belakang
pendidikan musik secara formal, khususnya piano, ketika mulai mengikuti
pendidikan musik di Departemen Pendidikan Seni Musik. Oleh karena itu,
umumnya mahasiswa tersebut
dikategorikan sebagai pemula dewasa dalam perkuliahan Piano. Sebagai
pemula dewasa dalam perkuliahan piano, mahasiswa seringkali
mengalami kesulitan dalam mengikuti perkuliahan ini. Pertama, kurang
disiplin dalam berlatih sekurang-kurangnya 3 jam setiap hari. Kedua,
kelenturan lengan dan jari dalam memainkan tuts-tuts piano. Ketiga,
kesulitan mengkoordinasikan kemampuan membaca not-not yang tertulis
pada partitur musik dan memainkan not-not tersebut pada tuts-tuts piano
tanpa melihat jari-jari mereka. Keempat, kurangnya kemampuan untuk
menerapkan konsep-konsep musikal secara teoretis yang telah dipahami
dengan baik ketika memainkan karya-karya musik sederhana pada piano.
Kesulitan-kesulitan tersebut diperburuk karena sebagian besar mahasiswa
tidak memiliki instrumen piano, umumnya keyboard kecil, di tempat
kediaman mereka. Kondisi ini menyebabkan mahasiswa sangat
bergantung pada sarana yang ada di kampus yang jumlahnya dan waktu
pemakaiannya sangat terbatas
Subjek Penelitian Gustina dkk 2004 Subjek penelitian adalah 2 orang mahasiswa calon guru
musik angkatan 2010 yang mengikuti perkuliahan piano. Objek penelitian
adalah mata kuliah Piano II. Penelitian ini dilakukan di Departemen
Pendidikan Seni Musik FPSD UPI. Waktu penelitian dilakukan pada bulan
Mei sampai dengan Agustus 2011.
Assesment Data Dalam jurnal ini menggunakan kajian dengan pendekatan analisis
musikal bentuk dan struktur yang mengacu pada konsep kajian
musik Nusantara terutama Musik Batanghari Sembilan.
Metode Penelitian Jenis Penelitian :
Tujuan menggunakan metode ini bukan untuk mengontrol perilaku setiap
subjek penelitian, tetapi mengkaji setiap kasus yang terjadi pada saat
proses penelitian. Kasusnya yaitu, beberapa dari mereka beranggapan
bahwa membaca not-not dalam partitur dan memainkan not-not tersebut
pada tuts-tuts piano sebagai dua hal yang berbeda.
Peneliti menegaskan penelitian ini sebagai studi kasus karena, 1) berusaha
menemukan hanya pada dua mahasiswa saja sebagai langkah awal, yang
pada penelitian berikutnya bisa pada komunitas yang lebih banyak lagi
dan tidak hanya pada mata kuliah piano saja, temanya bisa sama tapi
matakuliahnya bisa berbeda-beda, 2) menawarkan kekayaan dan
kedalaman informasi, 3) mengidentifikasi bagaimana proses pengajaran
sight reading pengaruhnya terhadap kemampuan membaca partitur
piano.

Sumber Data :
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan dilaksanakan dalam
beberapa tahap. Peneliti menegaskan penelitian ini sebagai studi kasus
karena, 1) berusaha menemukan hanya pada dua mahasiswa saja sebagai
langkah awal, yang pada penelitian berikutnya bisa pada komunitas yang
lebih banyak lagi dan tidak hanya pada mata kuliah piano saja, temanya
bisa sama tapi matakuliahnya bisa berbeda-beda, 2) menawarkan
kekayaan dan kedalaman informasi, 3) mengidentifikasi bagaimana proses
pengajaran sight reading pengaruhnya terhadap kemampuan membaca
partitur piano.

Metode Pengumpulan Data :


Untuk menganalisa data yang diperoleh dari pengumpulan data di atas,
peneliti menggunakan model analisis Miles dan Huberman (Sugiyono,
2009). Dimana pada model ini, aktivitas dalam analisis data dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga data sudah jenuh. Adapun model analisisnya terdiri dari
beberapa tahap yaitu, reduksi data, display data dan
kesimpulan/verifikasi.
Langkah Penelitian 1) Tahap reduksi
2) Tahap display

Hasil Penelitian Tahap reduksi data yang peneliti lakukan yaitu dengan merangkum,
memilih hal-hal pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang berkaitan
dengan pertanyaan penelitian. Pada prosesnya, setelah peneliti memasuki
setting program pengajaran sight reading, maka dalam mereduksi data,
peneliti memfokuskan pada komponen kemampuan sight reading yang
meliputi, kemampuan mahasiswa dalam mengamati secara visual partitur
musik, agar bisa mencerap informasi secara keseluruhan yang terdapat
pada partitur musik. Selain itu, dari proses mengamati secara visual
partitur musik, akan menghasilkan representasi musikal terhadap ritmik
dan tinggi rendah nada. Dengan kata lain adanya daya ingat dari
pengalaman mengamati ritmik dan tinggi rendah, yang nantinya akan
dimainkan. Sedangkan komponen dalam kemampuan membaca partitur
piano, peneliti adaptasi dari Matthew L. Reece (2010), yang meliputi 1)
Tone/ketepatan nada, 2) Balance/keseimbangan antara tangan kiri dan
kanan, 3) Rhythm/ketepatan ritmik yang dimainkan, 4)
Dynamics/keterampilan dalam mengolah dinamika, dan 5) Respon to
Director/respon terhadap petunjuk yang ada pada partitur. Tahap display
data atau penyajian data yang peneliti lakukan yaitu dengan menguraikan
temuan-temuan yang berkaitan dengan komponen-komponen
kemampuan sight reading dan membaca partitur piano yang telah dibagi
pada tahap reduksi data. Penyajiannya lebih menekankan pada teks yang
sifatnya naratif. Pada prosesnya, peneliti memang sedikit kesulitan. Tetapi
hal ini menjadi wajar karena penelitian ini berhubungan dengan manusia
yang mempunyai kompleksitas dan dinamis. Sehingga pada saat
memasuki lapangan dan setelah berlangsung agak lama di lapangan,
ternyata data mengalami perkembangan.
Kekuatan Penelitian Kesulitan yang lain yaitu tentang pola ritmik, hal ini menjadi
permasalahan tersendiri. Apabila tangan kirinya banyak pola ritmik yang
harus dimainkan, ternyata tangan kanan jadi sulit bermain, tetapi apabila
tangan kirinya sedikit pola ritmiknya, tetapi tangan kanannya banyak pola
ritmiknya justru hal itu lebih mudah untuk dibaca.
Kasus di atas berkaitan dengan kesulitan membaca partitur musik
yang menurut analisis peneliti, berhubungan dengan kemampuan
memroses secara auditif, teknik ini oleh Gordon (1980) disebut dengan
audiasi. Menurut teori Gordon tersebut, audiasi merupakan dasar dalam
bermusik. Audiasi terjadi ketika kita mendengar dan memahami musik
yang bunyinya tidak lagi atau tidak ada. Misalnya, saat mendengarkan
musik, memainkan musik dari notasi, improvisasi, mengaransemen, dan
menotasikan musik.
Audiasi tidak sama dengan persepsi aural, yang terjadi bersamaan
pada saat telingan menerima bunyi. Audiasi adalah proses kognitif di
mana otak memberi makna pada suara musik. Audiasi setara dengan
berpikir dalam bahasa. Ketika kita mendengarkan seseorang berbicara,
kita harus mempertahankan dalam memori suara vokal mereka cukup
lama untuk mengenali dan memberi makna pada kata-kata suara yang
mewakili. Demikian juga, ketika mendengarkan music, pada saat tertentu
kita harus mengaudiasi bunyi yang baru didengar
Kelemahan Penelitian Berdasarkan uraian di atas, dari kasus yang terungkap, berarti
peneliti beranggapan, tidak adanya sinkronisasi antara bayangan bunyi
(melalui audiasi) dengan psikomotor. Kedua subjek tersebut belum bisa
menyinkronkan antara bayangan nada yang dibacanya melalui permainan
piano. Sehingga proses pembelajaran audiasi dirasa perlu untuk
membangun vokabuler bunyi. Dengan demikian, pada penelitian
selanjutnya, pendekatan teori Gordon dapat diaplikasikan dalam
pembelajaran piano.
membaca partitur piano, dan hasilnya tentu akan berbeda dengan
mahasiswa yang kurang rajin.
Kesimpulan Pada simpulan sementara untuk pertanyaan penelitian ini, peneliti
berasumsi bahwa kemampuan membaca partitur piano dipengaruhi oleh
kebiasaan. Kebiasaan disini berarti bergantung pada proses latihan yang
dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa yang rajin latihan piano tentu akan
berpengaruh secara signifikan dalam kemampuannya.
Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan bahanbahan sight reading dalam pembelajaran piano
mempunyai pengaruh yang positif terhadap kemampuan membaca
partitur mahasiswa. Tetapi memang patut disadari bahwa, masih ada
kekurangan yang berkaitan dengan kesadaran musikal yang memerlukan
penelitian lanjutan agar terjadi sinkronisasi dan kemantapan dalam proses
pembelajaran piano.
UPAYA MENGANTISIPASI KEJENUHAN PADA PEMBELAJARAN PIANO TAHAP AWAL UNTUK USIA 5-6
TAHUN Sebuah Studi Komparatif di Distinction Music School Yogyakarta dan Yayasan Pendidikan
Musik Jakarta

ABSTRAK
Sebuah pembelajaran piano tahap awal merupakan salah satu dasar yang dapat menentukan fondasi
dan motivasi seseorang dalam melanjutkan minatnya untuk mempelajari musik. Budaya instan dalam
tantangan mengajar di abad ke21, berbagai kendala psikologis pada usia prasekolah, dan data empiris
dari pemaparan guru-guru piano di Yogyakarta mengenai kejenuhan yang sering ditemukan dalam
pembelajaran piano tahap awal pada usia 5-6 tahun merupakan beberapa hal yang melatarbelakangi
penelitian ini. Penggunaan metode kualitatif dengan pendekatan studi komparatif dipilih untuk
digunakan dalam penelitian di dua sekolah musik berprestasi di Yogyakarta dan Jakarta, yakni Distinction
Music School dan Yayasan Pendidikan Musik, dengan tujuan untuk menemukan dan mengkomparasikan
upaya-upaya dalam mengantisipasi kejenuhan tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat persamaan model pembelajaran dalam kelas praktek individu yang diterapkan di kedua
lembaga tersebut, yakni melalui pendekatan pembelajaran piano dengan fokus membaca. Adapun
persamaan upaya antisipasi kejenuhan yang dilakukan berupa pemberian reward dalam bentuk sticker,
pemberian jeda waktu untuk anak bercerita, dan edukasi kepada orangtua. Beberapa perbedaan yang
ditemukan dalam upaya mengantisipasi kejenuhan adalah belum adanya program-program yang
disediakan oleh Distinction Music School seperti kelas teori dalam bentuk grouping class, kelas
repertoar, dan biro konsultasi yang telah menjadi programprogram elemen edukasi di Yayasan
Pendidikan Musik.
Kata Kunci : Upaya Antisipasi, Kejenuhan, Pembelajaran piano tahap awal, Usia 5-6 tahun
BAB II
REVIEW JURNAL PERBANDING KEDUA

A. Identitas Jurnal Perbanding kedua


A.Judul “Upaya Untuk Mengantisipasi Kejenuhan Pembelajaran Piano Tahap
Awal Untuk Usia 5-6 Tahun”
Jurnal Jurnal Seni Musik
Download https://digilib.isi.ac.id/1780/
Tanggal di upload 07 Juni 2017
Volume & Nomor 02& 01
ISSN 2442 – 6557
Tahun 2016
Penulis Yuniasri Maya Aisyah, Dra. Eritha Sitorus., M.hum., Maria Octavia
Rosiana Dewi S.Sn., M.A.
Reviewer Sarima fitriani manik
Tanggal 07 MEY 2020

B.Hasil Review

Tujuan Penelitian Untuk mengantisipasi kejenuhan pada pembelajaran piano tahap


awal untuk usia 5 – 6 Tahun.
Subjek Penelitian Anak usia 5 – 6 Tahun.
Assement Data Dalam jurnal ini menggunakan kajian dengan pendekatan analisis
musikal bentuk dan struktur yang mengacu pada konsep kajian
musik Nusantara terutama Musik Batanghari Sembilan.
Metode Penelitian Jenis Penelitian :
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengutamakan
data dilapangan melalui observasi, wawancara, dan studi data
tertulis.

Sumber Data :
Sumber data pada jurnal ini dapat dilihat dari :
Wawancara dilakukan kepada empat subjek yang dipilih berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti, yakni dua orang guru
piano tingkat dasar di Distinction Music School dan dua orang guru
piano tingkat dasar di Yayasan Pendidikan Musik Bintaro. Observasi
dilakukan tiga kali dengan guru
1. Satu kali dengan guru di Distinction Music School,
2. Dua kali dengan guru dan
3. Satu kali dengan guru 4 di Yayasan Pendidika Musik Bintaro.

Tahap analisis data yang akan dilakukan di lapangan dalam


penelitian ini menggunakan pendekatan induktif umum, mulai dari
memasukan catatan lapangan hasil wawancara dan observasi ke
dalam transkrip, mendiskusikan perumusan tema dan kategori,
membuat kerangka koding sederhana, dan kerangka koding akhir.

Metode Pengumpulan Data :


Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan studi komparatif dan musikologis.
Metode pengumpulan data yang dilakukan berupa wawancara,
observasi, dan studi kepustakaan.
Langkah Penelitian 1) Wawancara,
2) Observasi,
3) material collecting (pengumpulan bahan),
4) Pembahasan, dan
5) Kesimpulan
Hasil Penelitian 1. Komparasi Model Pembelajaran
Pembahasan mengenai model pembelajaran piano tahap awal untuk
usia 5-6 tahun ini akan dibagi ke dalam tiga variabel yang akan
dikomparasikan, yakni durasi waktu, bentuk kelas, dan pendekatan
pembelajaran. Perbedaan durasi waktu dalam kelas praktek individu
di Distinction Music School dan Yayasan Pendidikan Musik
merupakan salah satu variabel yang menentukan penerapan sebuah
model pembelajaran.
Berdasarkan paparan Jeanin M. Jacobson, pembelajaran
praktek sebaiknya diberikan dalam durasi waktu yang singkat dan
tidak lebih dari 10-15 menit. Di Yayasan Pendidikan Musik, sesi
praktek dibuat singkat, yakni 20x2 menit dan sesi teori 1x20 menit
dalam seminggu. Dalam pembelajaran teknik, Distinction Music
School juga tidak terlalu menekankan penerapan teknik legato.
Namun diantara perbedaan tersebut terdapat beberapa
persamaan pula dalam memberikan instruksi, yakni penggunaan
analogi dan penekanan teknik mengenai posisi jari. Dua pendekatan
pembelajaran piano yang dipakai oleh kedua lembaga ini, yakni
pembelajaran piano dengan kombinasi pendekatan musik yang
umum pada kelas teori di Yayasan Pendidikan Musik dan
pembelajaran piano dengan fokus membaca di kelas praktek tingkat
elementer di Yayasan Pendidikan Musik maupun pada tingkat pra-
elementer di Distinction Music School.
Adanyasasaran pembelajaran terhadap pengembangan minat
anak terhadap musik di Yayasan Pendidikan Musik dan kelas teori
dalam bentuk grouping class, membuat pembelajaran piano dengan
kombinasi pendekatan musik yang umum menjadi efektif untuk
diterapkan pada tingkat pra elementer ini. Beberapa kelebihan dalam
model pembelajaran ini adalah kegiatannya yang atraktif seperti
pengenalan not yang dilakukan sambil bernyanyi dan bertepuk
tangan ataupun kaki membuat koordinasi antara aspek afektif dan
motorik anak ikut berkembang bersama minat yang tumbuh karena
keatraktifan dari pendekatan ini.
Kekurangan dalam pendekatan ini adalah tuntutan persiapan
dan kecakapan guru yang harus lebih matang dalam mengkoordinasi
anakanak, serta kecenderungan anak untuk malas membaca atau
belajar dengan keadaan yang serius jika guru tidak menyeimbangkan
pendekatan ini dengan aspek-aspek lain dalam pembelajaran piano.

2. Komparasi Kejenuhan danUpaya Mengantisipasinya


Beberapa kejenuhan yang kadang terjadi pada pembelajaran piano
tahap awal untuk anak usia 5-6 tahun di Distinction Music School
dan Sekolah Musik Yayasan Pendidikan Musik, umumnya
disebabkan oleh daya konsentrasi anak yang masih rendah dan
masalah-masalah di luar pembelajaran piano seperti rasa kantuk,
keletihan akan padatnya kegiatan sekolah dan materi lagu yang sulit
atau tidak disukai anak.Berikut pembahasan beberapa program yang
terkait dengan upaya antsipasi kejenuhan dari Distinction Music
School maupun Yayasan Pendidikan Musik :
a. Konser Program konser merupakan salah satu agenda yang paling
penting dalam pembentukan mental dan motivasi anak dalam
bermusik.
b. Grouping Class Program Grouping Class dalam kelas teori yang
diadakan oleh SM YPM merupakan salah satu bentuk upaya dalam
mengantisipasi adanya kejenuhan yang disebabkan oleh banyaknya
materi yang harus dipelajari oleh anak dalam satu waktu.
Kekuatan Penelitian Dalam jurnal ini, metode penelitian yang dilakukan adalah
metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi komparatif dan
musikologis. Metode pengumpulan data yang dilakukan berupa
wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Jurnal ini juga
memiliki ISSN sehingga sah dan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan ataupun sebagai bahan acuan dalam melakukan
penelitian yang berhubungan dengan instrument iringan piano.
Kelemahan Penelitian Dalam jurnal ini, terdapat beberapa kata atau kalimat yang salah,
sehingga pembaca cukup sulit mengerti dan paham terhadap materi
yang disampaikan. Dalam jurnal masih banyak juga beberapa
penggunaan kata-kata yang terlalu baku dan dicampur dengan bahasa
inggris, ada baiknya juga pembuat jurnal memaparkan gambar saat
melakukan penelitian.

Kesimpulan Model pembelajaran yang diterapkan oleh Distinction Music


School adalah pembelajaran piano dengan pendekatan fokus pada
membaca, sedangkan Sekolah Musik Yayasan Pendidikan Musik
menggunakan dua model pembelajaran, yakni pendekatan fokus
pada membaca di kelas praktek instrumen piano tingkat elementer,
dan pendekatan dengan kombinasi pembelajaran musik yang umum
pada kelas praktek instrumen piano tingkat pra elementer dan kelas
teori. Dari model pembelajaran ini melahirkan berbagai upaya
antisipasi adanya kejenuhan pada pembelajaran piano untuk usia 5-6
tahun di Distinction Music School dan Yayasan Pendidikan Musik.
Beberapa persamaan upaya antisipasi yang dilakukan Distinction
Music School dan Yayasan Pendidikan Musik adalah pemberian
ruang untuk anak bercerita, pemberian reward berupa sticker,
penggunaan analogi yang imajinatif dalam pemberian materi
terhadap anak, edukasi kepada orangtua murid dan pengadaan
konser.
PEMBELAJARAN PIANO UNTUK ANAK AUTISME DI SEKOLAH MUSIK
MORITZA
Lula Amalia, Ismawan Ismawan, Aida Fitri

ABSTRAK

            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran piano untuk anak autisme di
Sekolah Musik Moritza. Subjek dalam penelitian ini adalah murid dan guru piano di Sekolah Musik
Moritza. Sedangkan objek penelitiannya adalah pembelajaran piano di Sekolah Musik Moritza.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Teknik pengumpulan yaitu, teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya,
teknik pengolahan dan analisis data dengan mereduksi, display, serta verifikasi data. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa proses pembelajaran piano untuk anak Autisme di Sekolah Musik Moritza terdiri
dari kegiatan menyapa murid, me-riview pelajaran yang dilakukan selama 3 menit, memberikan materi,
guru melakukan evaluasi kepada murid, dan mengajarkan bernyanyi kepada murid di waktu 5 menit
terakhir. Materi yang digunakan merupakan buku I (easy part piano 01) dan buku II (easy part piano 02).
Selain itu, ada pula lagu pop dan lagu anak-anak. Metode yang diajarkan berupa reading,hearing,
memory singing, dan finger drill. Reading yaitu tahap melatih murid untuk membaca notasi
balok. Hearing yaitu tahap dimana murid mendengar dan peka terhadap dinamika maupun aksen dalam
musik. Memory singing  yaitu murid menyanyikan lagu yang sudah pernah bahkan sering dinyanyikan
sebelumnya (notation singing) guna melatih daya ingat murid. Pada metode finger drill melatih
keterampilan dan penjarian murid dalam bermain piano, yang diawali dengan memainkan tangga nada C
mayor. Terdapat pula metode Q yang memiliki komponen diantaranya; murid harus paham tujuan
belajar mereka dan apa yang sedang dan akan mereka lakukan, guru menjelaskan materi secara visual
dan matematikal, guru mengajarkan satu materi dalam satu waktu, guru mengajarkan yang mudah
terlebih dahulu, guru melakukan review pelajaran sebelumnya, guru melakukan kritik permainan yang
bersifat positif, dan guru harus mampu membesarkan kepercayaan diri murid. 

Kata kunci: pembelajaran piano, anak autisme


BAB III
REVIEW JURNAL PEMBANDING KE TIGA

B. Identitas Jurnal Pembanding ketiga


Judul PEMBELAJARAN PIANO UNTUK ANAK AUTISMEDISEKOLAH
MUSIK MORITZA
Jurnal Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari
dan MusikFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Download https://media.neliti.com/media/publications/188479-ID-none.pdf
Tanggal di upload Februari 2017
Volume & Nomor Volume II, Nomor 1:30-38
ISSN -
Tahun 2017
Penulis Lula amalia,Ismawan,Aida fitri
Reviewer SARIMA FITRIANI MANIK
Tanggal 07 MEY 2020

B.Hasil Review

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran piano
untuk anak autismedi Sekolah Musik Moritza.
Subjek Penelitian murid dan guru piano di Sekolah Musik Moritza.
Assesment Data Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik
pengumpulanyaitu, teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Selanjutnya, teknik pengolahan dan analisis data dengan mereduksi,
display, serta verifikasi data.
Metode Penelitian Jenis Penelitian :
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penelitian
Deskriptif yakni dengan cara observasi,awancara dan berupa bentuk
Dokumentasi
Sumber Data :
Sumber data pada jurnal ini dapat dilihat dari beberapa user (siswa).
teknik analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan,
selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan. Setelah seluruh
data terkumpul dengan menggunakan teknik pengumpulan data,
tahapan selanjutnya ialah mengolah data dengan menggunakan
teknik analisis data. Teknik analisis data yang dilakukan mencakup
tiga kegiatan yaitu:
a.Data reduction(reduksi data)
b.Data display (penyajian data)
c.Conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan)
Metode Pengumpulan Data :
teknik analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan,
selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan. Setelah seluruh
data terkumpul dengan menggunakan teknik pengumpulan data,
tahapan selanjutnya ialah mengolah data dengan menggunakan
teknik analisis data.
Langkah Penelitian a.Data reduction(reduksi data)
b.Data display (penyajian data)
c.Conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan)

Hasil Penelitian Proses Pembelajaran Piano untuk Anak Autismedi Sekolah


Musik Moritza Pembelajaran piano di Sekolah Musik Moritza terdiri
dari beberapa tahapan kegiatan. Adapun tahapan yang terjadi ketika
pembelajaran berlangsung yaitu:a.kegiatan guru menyapa murid
b.kegiatan guru menjelaskan materi c.kegiatan guru memberikan
hadiah sebagai hasil evaluasi a.Kegiatan Guru Menyapa Murid Guru
menunggu murid kemudian menyapanya dengan kalimat “Hai” dan
dilanjuti dengan berjabat tangan dengan murid. Setelah itu
melanjutkan dengan kalimat pujian seperti “rapi sekali hari ini” atau
“cantik sekali”. Selain berguna untuk mencairkan suasana dan
ketegangan yang dialami murid, sikap ini dilakukan untuk
meningkatkan kepercayaan diri murid. Terlihat murid tersenyum
malu ketika guru menyapa dan memberikan pujian. Menurut guru,
respon yang diberikan masing-masing murid berbeda-beda. Respon
murid ketika menjawab salam merupakan hal yang penting guna
memberikan ukuran perbedaan sikap murid dari tiap-tiap pertemuan.
Respon tersebut akan berubah semakin baik dari hari ke hari.
b.kegiatan guru menjelaskan materi Adapun materi yang akan di
ajarkan kepada murid pada pertemuan pertama ini meliputi sebagai
berikut. 1.Perkenalan piano Pelajaran pertama dimulai dengan
pengenalan piano. Berdasarkan hasil pengamatan, guru seperti ingin
melihat seperti apa karakter murid dan bagaimana responnya
terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung. Ketika murid
diberi kesempatan untuk melakukan respon trelihat murid terus
memukul piano dengan kuat guru memberikan penjelasan bahwa
piano itu artinya lembut.
2.Menjelaskan nama dan letak nada pada piano
Setelah memperkenalkan tuts dan letak nada C, kemudian guru
menjelaskan letak nada D-E-F-G-A-B-pada piano.
Kekuatan Penelitian Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa dengan
belajar musik, salah satunya piano dapat memberikan efek samping
bagi murid penyandang autis. Tentunya, efek samping itu dapat
membuat perkembangan komunikasi dan respon anak terhadap hal
sekitar menjadi lebih baik. Ketika mereka mempelajari musik
mereka akan mengikuti unsur-unsur musik yang terdapat
didalamnya. Seperti ritme, melodi, dandinamik. Tanpa disadari,
ketika murid membaca notasi dan memainkannya, pada saat itu juga
mereka belajar mengikuti perintah dan mematuhinya. Ketika murid
mempelajari musik terdapat bentuk,nama, dan nilai notserta tanda
diam. Murid yang dapat memainkan materi dengan benar, maka
perilakunya juga akan tertata.
Kelemahan Penelitian Dalam jurnal ini,terdapat beberapa kekurangan dalam bidang
pendataan dan informasi di awal yakni tanggal pembuatan jurnal
tidak diterakan,ISSN nya juga tidak ada sehingga bagi siapa yang
Ingin menerapkan jurnal ini kekurangan informasi
Kesimpulan Kesimpulan penelitian pembelajaran piano untuk anak autisme
di Sekolah Musik Moritza adalah pembelajaran piano untuk anak
autismedi Sekolah Musik Moritza terdiri dari kegiatan awal, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan awal dimulai dengan menyapa
murid, kegiatan inti dimulai dengan meriview pelajaran minggu lalu,
kegiatan penutup ditandai dengan bernyanyi pada 5 menit terakhir
dan menyimpulkan pembelajaran. Walaupun memiliki persamaan,
karakter dan kebutuhan dari penyandang autis tetap berbeda dengan
anak pada umumnya. Oleh karenanya, cara penyampaian yang
disampaikan guru juga disesuaikan dengan karakter peserta didik.
Efek samping dari belajar piano merupakan hal yang diharapkan
oleh orang tua. Selain murid dapat bermain piano, tanpa disadari
murid juga sedang menjalankan terapi musik yang dapat
memberikan dampak positif bagi dirinya sendiri. untuk pembelajaran
mandiri bagi siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Gustina, Susi. (2004). Perubahan Budaya Belajar Mahasiswa dalam Pengembangan Kemampuan
Bermain Piano pada Mata Kuliah Alat Keyboard di Program Pendidikan Seni Musik Jurusan Pendidikan
Sendratasik FPBS UPI. Laporan Penelitian SP4. Bandung: UPI
Gordon, Edwin. E. (1980). Learning Sequences in Music: Skill, Content and Patterns. USA: GIA
Publication.
Harris, Paul. (2011) Improve Your Sight Reading: A Progressive, Interactive Approach To Sight Reading.
Faber Music. Hargreaves, David. J. (1986). The Developmental Psychology of Music. Cambridge:
Syndicate Press.
Reece, Mathew L. (2010). Improving The Sight Reading Skills Of High School Choral Student Through
Aural Training, Relative Solmization And Performance Assessment. Thesis, Fischler Graduate School Of
Education And Human Services.
Kompas.(2007). Kurikulum Yang Mencerdaskan Visi 2030 dan Pendidikan Alternatif.
Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara.
Kristiatiningrum.(2007). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktf dengan
Macromedia Authorware 7.0 pada Materi Fisika Sekolah Menengah Atas (SMA) Pokok
Bahasan Kinematika Gerak Lurus.Skripsi.Unuversitas Negeri Malang.Tidak diterbitkan.
Banoe, Pono.2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius. Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru
& Anak Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Effendi, Rustam. 2014. “Metodologi Penelitian
Ekonomi”. Banda Aceh:

Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Sugiyono. 2014. Metode Penelian pendidikan.
Bandung: Alfabeta. Sugiarmin,

Mohammad. Jurnal Individu dengan Gangguan Autisme, Juni 2010 Suryabrata.


2002.MetodePembelajaran. Jakarta.Reneka Cipta Suyono dan Hariyanto.2011. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai