Anda di halaman 1dari 113

PEMBENTUKAN BIJI DAN

BUAH
Batasan Benih (Sadjad
1993)
• Batasan struktural: benih = biji, yang
secara anatomi sebagai bakal biji yang
dibuahi.
• Batasan fungsional: benih adalah biji yang
digunakan untuk tujuan budidaya tanaman.
• Batasan agronomis: benih adalah biji yang
mampu tumbuh menjadi tanaman,
berproduksi maksimum, sehingga benih
harus memiliki vigor yang tinggi.
PROSES REPRODUKSI SEKSUAL TA

Reproduksi seksual dimulai dengan


pembentukan bunga
Inisiasi pembungaan: Transisi dari
meristem vegetatif (memproduksi
primordia daun) apikal reproduktif
(primordia bunga) yang akan
berkembang menjadi bunga Fase
vegetatif disebut juga fase juvenil
Perubahan ini terjadi beberapa hari,
minggu atau bulan sebelum
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI
PEMBUNGAAN
1. Suhu rendah/vernalisasi: tulip, Amaryllis,
gladiol Pada bawang : perlu vernalisasi suhu
10⁰C selama 4 minggu Beberapa tanaman:
suhu rendah (malam hari) diselingi dengan
periode suhu lebih tinggi disebut
termoperiodisme Suhu tinggi akan
mendorong inisiasi bunga pada pohon2
daerah tropis
2. Panjang hari Fenomena pengaruh panjang
hari terhadap proses inisiasi pembungaan
disebut fotoperiodisme Tanaman hari
pendek: chrysant, sorghum, poinsettia,
strawberry Tanaman hari panjang: hollyhock,
bit, radish, hibiscus Tanaman intermediate:
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI
PEMBUNGAAN
3. Senyawa kimia Beberapa senyawa yang
dapat menginduksi pembungaan a.l.:
auksin, giberelin, sitokinin, etilen
4. Status nutrisi C/N rasio berperan dalam
inducksi pembungaan Diosius: C/N rendah,
meningkatkan bunga betina Tomat:
defisiensi karbohidrat dapat menyebabkan
degenerasi mikrospora sehingga polen
menjadi steril Jenis pupuk akan
mempengaruhi pembungaan : Amonium
(angiospermae), nitrat (gymnospermae)
BUNGA, BUAH & BIJI

• Bunga, buah dan biji merupakan


alat perkembangbiakan (organ
reproduktivum) yang masing-
masing bagiannya memiliki
struktur anatomi yang khas
Struktur dan fungsi bunga
sekumpulan jaringan reproduktif
dan steril yang tersusun dalam
lingkaran dengan ruas yang
sangat pendek
terdapat pada sumbu yang
disebut dasar bunga/reseptakel
bagian steril : kelopak/sepal
dan mahkota/petal 
(periantium)
bagian fertil/reproduktif :
benang sari dan
pistilum/karpel
merupakan modifikasi dari pucuk
atau tunas / pucuk vegetatif
yang termodifikasi
BUNGA
Bunga Lengkap
• Bunga lengkap adalah bunga yang
memiliki kelengkapan bunga seperti :
- kelopak
- mahkota
- benang sari
- putik.

Contoh bunga lengkap adalah : bunga


kembang sepatu
Bunga Tidak Lengkap
• Bunga tidak lengkap adalah bunga yang
tidak memilki satu atau beberapa bagian
bunga.
• Misalnya ada mahkota tidak ada kelopak
atau ada benang sari tidak ada putik.
• Contoh bunga tidak lengkap adalah bunga
rumput-rumputan yang tidak memiliki
mahkota.
Bunga Sempurna
• Bunga sempurna adalah bunga yang
mempunyai alat kelamin betina
(putik) dan alat kelamin jantan
(benang sari)
• Pada bunga sempurna terdapat putik
dan benang sari pada satu bunga.
Bunga tidak sempurna
• Bunga tidak sempurna adalah bunga yang
tidak memiliki salah satu alat kelamin. Baik
itu putik atau benang sari
• Jadi, pada bunga tidak sempurna hanya
memiliki putik saja atau benang sari saja.
• Bunga yang mempunyai putik disebut bunga
betina.
• Bunga yang mempunyai benang sari disebut
bunga jantan
• Contohnya adalah : bunga salak, kelapa
sawit, jagung dan melinjo.
Monoseus dan Dieseus
• Agar terjadi penyerbukan diperlukan
bunga jantan dan bunga betina.
• Bila bunga jantan dan bunga betina
berada dalam satu pohon disebut
MONOSeuS
• Bila bunga jantan dan bunga betina
berada di pohon yang berbeda
disebut DISeuS
• Ginesium merupakan struktur yang
dibentuk oleh beberapa karpel/putik
yang bersatu
Karpel & Ginesium • Pada bunga bisa ditemukan satu helai
karpel atau lebih
• Dalam pembentukannya menjadi
ginesium, karpel dianggap melipat
sepanjang tepinya sedemikian rupa
sehingga sisi adaksial berada di dalam
ruang tertutup, dan tepinya saling
melekat
• Pada ginesium biasanya dapat dibedakan
bagian bawah yang fertil, yakni bakal
buah atau ovarium, bagian tengah
yang steril, yakni tangkai putik atau
stilus, dan yang paling ujung adalah
kepala putik atau stigma.
• Benang Sari (Stamen)
* organ perkembangbiakan (alat kelamin) jantan
* letak: mengelilingi putik
* menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) =
polen
* bagian penyusun: tangkai sari (filamen), kepala
sari/kotak sari (anthera) dan serbuk sari (polen)
• Putik (Pistillum)
* letak: bagian pusat bunga setelah benang sari
* organ perkembangbiakan betina
* membentuk sel telur (ovum)
* bagian penyusun: kepala putik (stigma), tangkai
putik (stilus), bakal buah (ovarium) dan bakal biji
(sel kelamin betina/ovum)
Benang Sari

• Epidermis pada tangkai sari diliputi oleh kutikula; pada berbagai jenis
tumbuhan mungkin juga mempunyai trikoma.
• Tangkai sari terdiri atas jaringan parenkim dengan sel-sel yang
mempunyai vakuola yang nyata dan ruang-ruang antar sel yang kecil
• Pada Angiospermae yang mempunyai empat kotak spora diantara
keempat kotak sporanya terdapat jaringan steril (connectivum),
yang dilewati jaringan vaskuler.
• Dibawah epidermis terdapat lapisan sel edotecium yang berperan
dalam proses pembukaan kepala sari
• Disebelah dalam terdapat struktur tapetum yang berhubungan
langsung dengan ruang kotak spora, struktur ini berfungsi dalam
pembentukan mikrospora dan memberi makan spora yang terbentuk
• Bagian fertile/reproduktif :
stamen (secara keseluruhan
dinamakan andresium) dan
pistilum/karpel (secara
keseluruhan dinamakan
gynesium)
Stamen
• Organ reproduksi jantan, terdiri
atas antera dan filamen.
• antera terdiri dari 4
mikrosporangium yang
didalamnya terdapat banyak
Epidermis
mikrospora/pollen
• filamen (tangkai sari) Endotesiu
m

Tapetum

Lap.
tengah
Serbuk Sari

• Dinding butir sari


terdiri dari dua
lapisan utama,
yakni intin yang
lunak di bagian
dalam, dan eksin
yang keras di
sebelah luar.
Gambar: Polen lilium
1 polen, 2 polen yang berkecambah, 3 inti, 4 eksin, 5 intin
Serbuk Sari
Tangkai dan Kepala Putik

• Tangkai putik merupakan bagian karpel


yang memanjang ke atas, ke arah distal.
• Jaringan dasar stilus bersifat parenkim dan
ditembus oleh berkas pembuluh angkut
• Pada kebanyakan Angiospermae, stilusnya
padat dan jaringan di tengah
terspesialisasi menjadi jaringan
transmisi, yang memasok zat hara bagi
tabung sari yang tumbuh melalui-nya
• Pada saat menerima serbuk sari
mengeluarkan sekret yang banyak
sehingga pada kondisi ini stigmanya
disebut stigma basah.
Pembentukan dan Perkembangan Megaspora & Mikrospora
Bakal Buah
• Pada bakal buah
dibedakan dinding bakal
buah dan ruang bakal
buah. Pada bakal buah
beruang banyak terdapat
sekat pemisah. Bakal biji
atau ovulum terdapat
pada daerah dinding bakal
buah dalam (adaksial),
yang disebut plasenta.
Berkas Pembuluh angkut pada buah
 Pada kebanyakan bunga, berkas pembuluh yang menuju se-
tiap organ berdivergensi dari silinder pembuluh sentral,.
 Jumlah berkas pembuluh pada sepal dan petal amat beragam
dalam berbagai bunga, tetapi berkas itu dapat bercabang
dikotom seperti pada daun.
 Pada stamen biasanya hanya ada satu berkas pembuluh,
namun beberapa familia memiliki ke-khasan jalan daun, yakni
bejumlah 3‑4 berkas per stamen, seperti pada Araceae. Sistem
pembuluh pada karpel terbagi menjadi berkas ventral yang
berdivergensi ke bakal biji, dan berkas karpel dorsal yang
masuk ke dalarn stilus
PENYERBUKAN DAN PEMBUAHAN
 Terbentuknya buah dan biji diawali
dengan adanya 2 kejadian penting,
ialah penyerbukan dan pebuahan.
 Penyerbukan adalah datangnya
serbuk sari di atas kepala putik;
serbuk sari kemudian
berkecambah. Sel sperma pada
buluh serbuk sari kemudian akan
bersatu dengan sel telur. Peristiwa
ini disebut pembuahan
Fertilisasi Tumbuhan
Pembuahan Ganda

 Kepala putik mempunyai peranan penting pada perkecam-bahan


serbuk sari, oleh adanya cairan tertentu yang dikeluarkan oleh
papillae pada permukaan kepala putik
 Setelah buluh serbuk sari keluar, tumbuh di antara papillae pada
kepala putik ke dalam jaringan tangkai putik. Dari ujung atas
bakal buah buluh serbuk sari menuju ke bakal biji, biasanya
masuk kantong embrio melalui mikropil
 Setelah sampai pada tepi kantong embrio, terjadi persatuan
antara inti sperma 1 dengan sel telur dan terjadi zigot, dan
persatu-an antara inti sperma II dengan inti-inti kutub dan terjadi
inti primer endosperm. Kejadian ini disebut pembuahan ganda
Penyerbukan tertutup (kleistogami)

Jika pistillum diserbuki oleh polen dari


bunga yang sama

• Pistillum dan polen masak sebelum


bunga mekar
• Konstruksi bunga menghalangi terjadinya
penyerbukan silang (dari luar), misalnya pada
Penyerbukan
bunga terbuka
dengan kelopak (kasmogami)
besar dan menutup.
Contoh : familia Papilionaceae.
Jika pistillum dapat diserbuki polen
dari bunga yang berbeda. Hal ini
dapat terjadi jika pistillum dan polen
masak setelah bunga mekar
Beberapa tipe penyerbukan terbuka :

a. Autogamy : pistillum diserbuki oleh


polen dari bunga yang sama.
b. Geitonogamy : putik diserbuki oleh
polen dari bunga yg berbeda,
dalam pohon yg sama.

c. Allogamy (Silang): putik diserbuki oleh


polen dari tanaman
lain yg sejenis.
d. Xenogamy (asing): putik diserbuki oleh
polen dari tanaman
lain yg tidak sejenis
Pembastaran
1. Antara dua tumbuhan yang berdeda
varietas / pembastaran antar varietas, ex :
antara pohon mangga golek dengan
mangga gadung.
2. Antara dua jenis tumbuhan /
pembastaran antar jenis ( species) , ex :
antara pohon mangga dengan kuweni.
3. Antara duajenis tumbuhan yang berbeda
marga / pembastaran antar marga (genus),
ex : antar lombok dengan terong.
1. Alat kelamin pada satu
bunga

Hermaprod
it

Stam
en

Pistillum

Solanum
melongena
2. Alat kelamin pada satu
tumbuhan

Monoceus

Flos musculus

Zea mays

Flos femineus
Cucumis sativus
Dioeceus

bunga betina

Elaeis guineensis

bunga jantan
Zalacca edulis
Polygamus
Hermafrodit

Flos femineus

Flos musculus
Carica
papaya
Yang mungkin terjadi pada penyerbukan
terbuka:

a. Dikogami
Putik dan polen masak dalam waktu
yang tidak bersamaan.
• Protandri : polen lebih dahulu masak
daripada putik. Ex: seledri, bawang
bombay, jagung
• Protogini : putik lebih dahulu masak
daripada polen.
Ex: bunga kubis, bunga coklat, dan alpukat.
b. Herkogami
Bunga yang tidak melakukan
c. Heterostili
Bunga memiliki tangkai putik
(stylus) dan tangkai sari
(filamentum) yg tidak sama
panjangnya.
• Tangkai putik pendek
(microstylus) dan tangkai sari
panjang.
• Tangkai putik panjang
Contoh: tumbuhan familia Rubiaceae (kopi, kina)
(macrostylus) dan tangkai sari
pendek.
d. Penyerbukan bantuan pollinator

Anemofili :bunga yang penyerbukannya


dibantu oleh angin.
Hydrofili : bunga yang penyerbukannya
dibantu oleh air
Entomofili :bunga yang penyerbukannya
dibantu oleh serangga.
Ornitofili :bunga yang penyerbukannya
dibantu oleh burung.
Kiropterofili :bunga yang penyerbukannya
dibantu oleh kelelawar.
Malakogami : penyerbukan dibantu siput
Antropogami : penyerbukan dibantu
manusia mis: anggrek dan vanili.
Anemofili
 Monoecious atau dioecious
 Produksi polen banyak (polen/ovul >>)
 Polen kecil, kering, polen tunggal atau
poliad (kelompok) kecil, mempunyai
struktur tambahan yang
mempermudah dibawa angin (kantong
udara)
 Struktur tanaman (bunga jantan
diujung, mis jagung) dan malai (mudah
digerakkan angin) mempermudah
polen dibawa angin
 Permukaan stigma memungkinkan
Vektor Hewan
Tanaman mempunyai
penarik/reward: primer (nektar,
polen, minyak, perlindungan atau
tempat berkembang biak) dan
sekunder (warna kelopak, aroma
dll)
Antesis bersamaan dengan
produksi penarik primer dan
periode aktivitas polinator
Struktur polen lengket dan tidak
Polonisasi Buatan
MANFAAT POLONISASI BUATAN:
untuk menggabungkan sifat-sifat baik yang
dimiliki oleh induk jantan dan induk betina agar
dapat diperoleh keturunan yang memiliki
gabungan dari sifat-sifat baik tersebut.
SEBAB-SEBAB DILAKUKAN PENYERBUKAN
SILANG BUATAN :
• TANAMAN UNISEXUALIS (BERKELAMIN SATU) ATAU
DIOECIOS (BERUMAH DUA
• TANAMAN BERSIFAT DIKOGAMI ATAU HERKOGAMI
• POLEN STERIL
• APABILA MENYERBUK SENDIRI (SELFING) TERUS
MENERUS DAPAT TERJADI DEGENERASI
• ADANYA MEKANISME SELF INCOMPATIBLE
ENDOSPERMA
 Endosperma (botani)  bagian dari biji tumbuhan
berbunga (Anthophyta) yang merupakan hasil
dari pembuahan berganda selain embrio.
 Endosperma ="saudara kembar" embrio cz terbentuk
bersama, namun embrio diploid, endosperma memiliki tiga
set genom atau triploid.
 Endosperma biji-bijian tertentu,
seperti padi, jagung, apokat, serta jarak karena dalam
perkembangan biji ia berfungsi vital dalam
mendukung perkecambahan
 Lapisan terluar endosperma beberapa biji serealia
memiliki jaringan pelindung tipis yang dapat
mengandung pigmen dan disebut lapisanaleuron
ENDOSPERMA
Berdasarkan pembelahan inti dan
pembentukan dinding sel, endosperma
dikelompokkan menjadi :
Endosperm nuklear (inti): pembelahan inti sel
tidak diikuti dengan pembentukan dinding sel
(mis. Arecaceae, Leguminosae)
Endosperm seluler: pembelahan inti diikuti
dengan pembentukan dinding sel (Mis. Jati,
Acacia)
Endosperm helobial: sel sentral membelah
menjadi 2 sel, bagian mikropil yang
berkembang (pada monokotiledon)
ENDOSPERMA
 Fungsi penyedia cadangan energi bagi embrio (lembaga)
dalam proses perkecambahan.
 Endosperma seringkali terkandung karbohidrat dan lemak
 Protein penyusunnya adalah albumin (larut dalam air).
 Endosperma tidak selalu ditemukan pada biji-biji yang telah
dewasa / berkembang penuh.
 Pada suku kacang-kacangan (Fabaceae) serta sawi-sawian
(Brassicaceae), endosperma tidak ditemukan  menyusut
(rudimenter) dalam perkembangan biji dan fungsi penyedia
cadangan energi digantikan oleh bagian embrio sendiri,
yaitu daun lembaga atau kotiledon.
 Endosperma memiliki kepentingan ekonomi dari biji-bijian
sereal dan minyak sayur.
ENDOSPERMA
 Fungsi penyedia cadangan energi bagi embrio (lembaga)
dalam proses perkecambahan.
 Endosperma seringkali terkandung karbohidrat dan lemak
 Protein penyusunnya adalah albumin (larut dalam air).
 Endosperma tidak selalu ditemukan pada biji-biji yang telah
dewasa / berkembang penuh.
 Pada suku kacang-kacangan (Fabaceae) serta sawi-sawian
(Brassicaceae), endosperma tidak ditemukan  menyusut
(rudimenter) dalam perkembangan biji dan fungsi penyedia
cadangan energi digantikan oleh bagian embrio sendiri,
yaitu daun lembaga atau kotiledon.
 Pada kelapa, endosperma cair mengandung zat
pertumbuhan yang penting.
Struktur Biji Monokotil
• Kulit Biji
• Endosperma, adalah jaringan yang
mengelilingi embrio dan terdapat di kotiledon
yang mengandung cadangan makanan.
• Skutellum / kotiledon / keping biji. Kotiledon
mengandung cadangan makanan yang di
dalamnya terdapat pati, protein dan
beberapa jenis enzim.
• Koleoptil, adalah selubung ujung
embrio/plumula.
• Plumula, adalah kuncup primer pucuk
batang lembaga.
• Radikula (bakal akar).
• Koleoriza, adalah bagian yang menyelubungi
akar.
• Embryonic axis, adalah bagian
bawah/pangkal embrio.
• Hipokotil, adalah bagian bawah embryonic
axis yang melekat pada kotiledon.
• Epikotil, adalah bagian atas embryonic axis
yang melekat pada kotiledon.
• Embrio (bakal tumbuhan)
STRUKTUR DAN FUNGSI BUAH
SERTA BIJI
• Pembuahan: peristiwa penyatuan sel
kelamin jantan dan sel kelamin
betina
• Partenokarpi: Pembuahan yang
terjadi sebelum penyerbukan
• Bakal buah (pada bagian bawah
putik) berkembang menjadi buah dan
bakal biji berkembang menjadi biji
BUAH
• Setelah fertilisasi embrio, benih dan buah
berkembang
• Fungsi buah: sebagai alat penyebaran benih
• Buah: Ovarium yang menyelimuti ovul yang
yang sudah dibuahi (benih) ~ buah selalu
mengandung benih (kecuali yang sengaja
dirakit tanpa biji, mis pisang, nenas, jeruk,
semangka, anggur dll)
• Buah mempunyai struktur tambahan:
strawberry (reseptakel); jambu mete
(tangkai bunga); manggis (arilus)
Struktur dan fungsi
buah
Buah merupakan struktur reproduksi tambahan pada tumbuhan
Angiospermae yang di dalamnya mengandung biji.

Perkembangan buah dirangsang oleh adanya polinasi dan/atau


fertilisasi.
Buah merupakan organ tempat biji berkembang
dan akan membantu proses penyebaran biji.
Penyebaran dapat dilakukan dengan menggunakan
bantuan :
• Air / angin  hidrochori / anemochori
• Hewan  zoochori
• Mekanik
STRUKTUR DAN FUNGSI BUAH
• Berdasarkan perkembangannya:
a. Buah Tunggal
* dibentuk oleh 1 bakal buah
* co: buah mangga
b. Buah Agregat
* dibentuk oleh banyak bakal buah dari 1
bunga
* co: buah sirsak, buah arbei, buah srikaya
c. Buah Majemuk/ganda
* dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak
bunga
* co: buah nenas, buah keluwih, buah nangka
Berdasarkan kandungannya:
a. Buah lunak: bakal buah dan bagian-bagian
bunga akan membentuk bangunan berdaging di
sekeliling biji (buah berdaging), co: apel, jeruk
b. Buah kering: bakal buah membentuk pelindung
yang keras untuk biji, co: kacang-kacangan
Berdasarkan asalnya:
1. Buah Sejati
* Terbentuk dari bakal buah
* Seluruh jaringannya berasal dari bakal buah
* co: buah mangga, alpukat, semangka, pepaya
2. Buah Semu
* Terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagian
lain dari bunga, co: arbei, apel, nangka, jambu
mede
Asal mula pembentukan
buah
• buah sejati  ovarium/ bakal buah, dan
• buah semu  ovarium dan/atau bagian bunga yang lain
Klasifikasi
Buah
Asal Buah
A. Buah tunggal – terbentuk dari satu
pistilum (pea, tomato, lily, apple, cucumber)
B. Buah agregat – terbentuk dari beberapa
pistilum yang terpisah dalam satu bunga
tunggal (strawberry, raspberry)
C. Buah majemuk – terbentuk dari
beberapa pistilum pada perbungaan dan
biasanya bergabung dengan bagian
bunga/perbungaan lainnya (nanas, nangka,
murbei, fig)
Pada umumnya buah sejati memiliki dinding
buah berdaging perikarp, yang dapat
• terbagi
eksokarp/epikarp
menjadi –: bagian terluar dari dinding buah,
umumnya tipis dan berkutikula
• mesokarp – bagian tengah, umumnya tersusun oleh
jaringan parenkim
• endocarp – bagian terdalam, umumnya tipis
Deskripsi Jenis Buah
A. Buah berdaging
1. Beri, baka – buah yang
memiliki daging buah
lembut/lunak dan
berdaging, kadang-
kadang mengandung
banyak biji
 Lycopersicum esculentum,
Vitis vinifera, Musa
paradisiaca, Carica papaya
a.Hesperidium – buah baka yang
terspesialisasi memiliki daging
buah yang berminyak,
mengandung kelenjar lisigen.
– eksokarp / flavedo –
epidermis luar, berkutikula,
beberapa lapis parenkim
subepidermis padat,
mengandung kelenjar minyak
dan sel berlkristal
– mesokarp / albedo –
parenkim dengan ruang
antara sel besar (aerenkim)
dan di antaranya terdapat
jaringan pembuluh
– endokarp – epidermis dalam
dan beberapa lapis parenkim
yang padat. Pada bagian ini
dihasilkan kantung berisi
cairan
 Citrus maxima, Citrus sinensis.
b. Pepo – buah
baka dengan
kulit/daging buah
tebal dan bagian
eksokarp memiliki
tonjolan/pola
(accessory rind)
 Cucurbita
moschata, Cucumis
melo
2. Drupa – buah umumnya berbiji satu, memiliki
dinding buah yang berdaging di bagian luarnya
dan keras di bagian dalamnya (endocarp
mengeras)
 Mangifera indica, aprikot, plum, olive,
raspberry, Cocos nucifera
3. Pome – Buah semu
berdaging dengan
bagian tengah yang
memiliki struktur
menyerupai tulang
rawan
 Pyrus malus
B. Buah kering
1. Buah yang tidak pecah saat matang
a. Achene – buah berbiji satu, dinding
buah dan kulit biji terpisah (Ranunculus,
strawberry, Helianthus annuus)
b.Caryopsis (grain) – buah berbiji
satu, dinding buah bersatu
dengan kulit biji (jagung, gandum)
c. Samara – buah berbiji
satu, memiliki sayap
(angsana, Acer)
d. Nut – buah berbiji satu
dengan dinding yang
mengeras, sebagian
atau seluruhnya
dikelilingi oleh cawan
atau cangkang (oak,
hazelnut)
2. Buah yang memecah
saat matang
a. Follicle – buah yang
berasal dari satu karpel,
memecah pada alur
punggung (Catharanthus,
Asclepias, magnolia)
b. Legume – buah yang
berasal dari satu karpel
yang memecah sepanjang
alur perut

Buah legum
Buah
c. Siliqua – buah yang berkembang
dari dua karpel, memecah pada
dua alur, melepaskan kedua
karpelnya dan menyisakan sekat.
(pada tumbuhan Brassicaceae)
d. Capsule – buah yang berkembang
dari beberapa karpel, memecah
sepanjang persatuan karpel atau
melalui pori (durian, lili, Canna)
Struktur dan Fungsi Biji
Biji,
• berkembang dari
ovulum (bakal biji)
• Berisi embrio dan
cadangan makanan
(endosperm,
perisperm)
• Dorman saat dewasa

Struktur Umum Biji


Berdasarkan kehadiran endoperm, biji dapat
dibedakan menjadi :
• Biji exalbuminous, adalah biji yang hanya mengandung
sedikit endosperm atau tidak ada sama sekali
– Mis. : Biji pada tumbuhan Fabaceae, Citrus (mengandung klorofil)
• Biji albuminous, adalah biji yang mengandung endoperm
atau perispem
– Perisperm, jaringan nuselus yang persisten dan volumenya
bertambah sejalan dengan perkembangan biji, misalnya pada
tumbuhan Piperaceae, Nymphaeaceae
Bagian-bagian biji

1. Eksternal (luar)
a. arilus, jaringan yang berkembang pada permukaan biji
mis. Durio zibethinus, arilus tebal berdaging
Nephelium lappaceum
Myristica fragrans, arilus berdaging kering, berwarna
merah
• Elaeosoma, arilus yang mengandung minyak/lemak.
Fungsi : penyebaran biji oleh semut, mis pada Sanguinaria
canadensis

Arilus

Arilus ariloid
Berasal dari berasal dari bagian
funikulus selain funikulus

karunkula strophiola
tumbuh dekat mikropil menempel pada raphe
R. communis
b. Testa, berkembang dari satu atau 2 integumen, nuselus (kadang-
kadang)

A B
Struktur anatomi kulit biji/testa. A. Sinapis alba; B. Citrus aurantiaca

Testa Phaseolus
vulgaris
• Lapisan testa :
– Sarkotesta – lapisan terluar
– Sklerotesta – bagian tengah, tebal dan keras
– Endotesta – lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging

Pada Gnetum gnemon,


– sarkotesta, bagian terluar berwarna hijau/merah
– sklerotesta, bagian tengah, keras
– endotesta, berupa selaput tipis

Pada Salacca edulis, sarkotesta – putih berdaging


Pada Punica granatum, sarkotesta berair
• Rambut atau sayap
• Gossypium – rambut
• Swietenia macrophylla – sayap
• Mikropil, pori/lubang tempat keluarnya radikula saat
perkecambahan
• Hilum, tempat/sisa pelekatan (titik temu) funikulus dengan
biji
• Raphe, bagian/tempat pelekatan funikulus dengan
integumen.
2. Internal (dalam)
a. Endosperm (poliploid),
• hasil pembuahan inti
polar + inti sperma
• penyimpanan cadangan
makanan & nutrisi untuk
embrio
b. Pada beberapa tumbuhan
dikotil, ex. Fabaceae,
endosperm menghilang
saat pendewasaan embrio
c. Pada Nicotiana tabacum
dan Ricinus communis,
endosperm persisten dan
besar.
• Pada tumbuhan monokotil, endosperm mengisi 70% biomassa
biji

Endosperm lap. Aleuron – protein


Endosperm – karbohidrat
2. Embrio, bakal sporofit
– radikula
– plumula
3. Kotiledon,
– Merupakan daun pertama
– Tempat penyimpanan cadangan
makanan
– Organ fotosintesis pertama untuk
tumbuhan
• Buah terdiri dari lapisan luar (kulit), lapisan
tengah dan lapisan dalam
• Pada buah kelapa:
- lapisan luar (kulit): tipis dan mengkilat
- lapisan tengah: sabut
- lapisan dalam: tempurung
• Pada buah mangga:
- lapisan luar: kulit
- lapisan tengah: bagian manis yang kita makan
- lapisan dalam: tipis, keras dan liat
• Durian, rambutan, manggis, duku = tangkai biji
yang tumbuh menyelubungi biji menjadi
jaringan yang tebal berdaging dan manis
rasanya
Dinding
buah
- Berasal dari dinding
bakal buah
(perikarp)
- Perikarp dapat
dibedakan dari
jaringan tambahan
atau bersatu
dengan jaringan
tersebut
Perikar
p
Eksokarp /
epikarp
Mesokarp

Endokarp
BUAH KERING
(A) Buah yang berkembang dari daun buah tunggal
(i) Folikel (buah bumbung), seperti polong dan membuka di sisi
ventral (Delphinium, Brachychiton)
(ii) Legum (buah polong), membuka menjadi dua katup melalui
alur ventral dan dorsal (Leguminosae)

(B) Buah sinkarpus, berkembang dari bakal buah dengan 2


karpel / lebih
(i) Silikua (lobak/polong palsu), seperti polong, dua karpel
membentuk rusuk tebal, dan mempunyai sekat semu
(Cruciferae)
(ii) Kapsula (buah kotak), dari dua karpel / lebih dan merekah
dalam berbagai cara dan mempunyai arti penting dalam
taksonomi
lokusida Membuka dari ujung distal (Iris, Epilobium)
lseptisid Membuka diantara karpel (Hypericum)
al
septifrag Sekat tetap menempel pada sumbu
al
berpori Melalui pori kecil (Papaver, Campunala)
sirkumsis Belahan melintang dan membentuk kelopak (Anagalis,
iberkatup Hyascyamus)
Dengan bantuan geligi
Struktur
lapisan kulit
buah
Buah kering yang tak
membuka
(a) Akenium (buah longkah), berbiji satu yang
terbentuk oleh satu daun buah (Ranunculus,
Asteraceae)
(b) Sipsela, berbiji satu dari bakal buah inferior
(Compositae)
(c) Nuks (buah geluk), berbiji satu dari satu
bakal buah yang terdegenerasi dengan satu
bakal biji (Valerianella, Tilia)
(d) Kariopsis (buah padi), berbiji satu dengan
dinding biji melekat pada perikarp
(Graminae)
(e) Samara, berbiji satu dan bersayap (Ulmus,
Fraxinus)
BUAH
BERDAGING
(a) Buni / Baka, perikarp tebal dan berair dan
dibedakan tiga lapisan: eksokarp (mengandung
zat warna putih), mesokarp (cukup tebal), dan
endokarp (berupa selaput). e.g: anggur, tomat,
kopi, mentimun, jeruk, pisang
(b) Batu, endokarpnya tebal dan keras. e.g.:
mangga, kelapa, Prunus, Pistacia, Juglans)

(c) Agregat / Ganda, ginosium apokarp menjadi


masak secara individu (Rubus)

Struktur anatomi terdiri dari perikarp dan jaringan tambahan.


Bisa berdaging atau sukulen (tebal berair). Dari segi evolusi,
sifat berdaging dianggap baru. Menjadi penyimpan cadangan
makanan yang menarik hewan penyebar biji
Buah dengan kulit yang
jelas
Berdaging terbatas pada
bagian dalam

Jeruk, pisang, mentimum

Pada jeruk jaringan


eksokarp dan flavedo
(warna kuning) berisi
kelenjar minyak atsiri dan
sel berkristal
Mesokarp (albedo) terdiri
dari ruang antar sel

Endokarp terdiri dari epi-


dermis dalam dan
beberapa lapis parenkim
rapat. Terdapat banyak
kantung berair yang
memenuhi lokulus
Buah tanpa kulit
jelas
Pada Lycopersicon escelentum

Jumlah karpel pada tomat adalah


dua atau lebih
Perikarp
Bagian berdaging mencakup
perikarp, sekat dan plasenta
yang besar

Plasenta aksilar, jaringan


pembuluh tersebar di plasenta
dan perikarp
Plasenta terdegradasi dan
berlendir saat buah masak

Perubahan warna karena


transformasi kloroplas menjadi
kromoplas
Absisi
buah
Terjadi saat biji masih melekat atau sesudah biji
dibebaskan
Pada perkembangan buah, ada 3 periode
puncak jatuhnya buah:
1. Segera setelah polinasi (post blossom)

2. Segera setelah pertumbuhan buah muda


(June drop)

3. Selama pematangan (pre-harvest drop)

Pada beberapa spesies, periode jatuhnya buah


berkaitan dengan perkembangan biji dan
periode rendahnya kandungan auksin dalam
buah
STRUKTUR DAN FUNGSI BIJI
• Alat perkembangbiakan generatif
• Ada 3 bagian:
1. Kulit Biji (spermodermis)
- Pada Angiospermae (tumbuhan biji tertutup),
biji memiliki 2 lapisan, yaitu kulit luar (testa)
yang tipis tetapi keras dan kulit dalam
(tegmen/kulit ari) seperti selaput
- Pada Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka),
biji memiliki 3 lapisan, yaitu lapisan luar yang
tebal berdaging. Lapisan tengah yang kuat
keras dan berkayu, serta lapisan dalam yang
tipis seperti selaput, contoh: biji melinjo
ANATOMI BIJI
2. Tali Pusat (Funiculus)
* bagian yang menghubungkan biji dengan
papan biji (plasenta)
* jika biji masak, tali pusat lepas sehingga
pada biji terlihat bekas yang disebut pusat
biji (hilus)
3. Inti biji (nucleus seminis)
* semua bagian biji yang terdapat di dalam
kulit dalam
* terdiri dari lembaga (embrio), yaitu calon
tumbuhan/individu baru dan putih lembaga
(endosperm), yaitu tempat cadangan
makanan
Pembentukan Gametophyte
• Mikrosporogenesis : pembentukan
gamet jantan (serbuk sari/Polen)
• Makrosporogenesis : pembentukan
gamet betina (sel telur/ ovum)
Gametogenesis tumbuhan
(Mikrosporogenesis)
• Mikrosporogenesis  proses pembentukan
mikrospora yang berlangsung di kotak sari
pada kepala sari
• jumlah sel anak menjadi empat yang masing
masing sel disebut mikrospora atau serbuk sari
• Setiap mikrospora mengandung dua inti yaitu
inti vegetatif dan inti generatif.
• inti generatif akan membelah secara
kariokinesis menjadi dua yaitu inti generatif 1
dan inti generatif 2. Inti generatif 1 akan
membuahi ovum menjadi zigot (embrio) dan
inti generatif 2 akan membuahi inti kandung
lembaga sekunder menjadi endosperm
Gametogenesis tumbuhan
(Mikrosporogenesis)
Gametogenesis tumbuhan
(Megasporogenesis)
• Megasporogenesis adalah proses pembentukan gamet
betina (ovum) yang berlangsung dalam bakal buah (ovar
• 1 sel induk megaspora membelah secara meiosis
(meiosis 1 dan 2)  4 megaspora anakan. Tiga
megaspora mereduksi dan mati, sedangkan 1 tetap
berkembang bakal biji yang sempurna
(megagametogenesis)
• Membelah secara mitosis 3 kali hingga menghasilkan 8
inti sel. 3 inti menuju arah mikrofil (bagian bawah) dan
berkembang menjadi ovum (tengah) dan 2 sinergid di
kanan kirinya. 2 inti sel berada di tengah-tengah dan
berkembang menjadi inti kandung lembaga sekunder
(2n). 3 inti sel akan bergerak ke arah khalaza (bagian
atas) dan berkembang menjadi antipoda.
Gametogenesis tumbuhan
(Megasporogenesis)
Fertilisasi Tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai