Anda di halaman 1dari 6

Resume Studium Generale (SG) Program Studi Teknik Sipil

Institut Teknologi Sumatera (ITERA)

Nama Daffa Dzaky H Judul SG:


Insinyur Indonesia Menjawab Tantangan Masa
Depan
NIM 119210050 Pembicara
1. Desiderius Viby Indrayana, ST, MM, MT, IPM
2. Bagus Prima Anugerah, ST
3. Imam Purwanto, ST, MT, IPM
4. Rahmat Rudiantono, ST
Tanggal 17 April 2020 Penyelenggara
 Universitas Indonesia
 Gataki
 PII
 Perkumpulan Pemangku Kepentingan K3
Tempat Zoom Meeting
Resume:
“PERAN INSINYUR INDONESIA DALAM KESELAMATAN PADA INDUSTRI
KONTRUKSI INDONESIA”

Definisi Insinyur, sebagai praktisi teknik, adalah profesional yang menemukan, merancang,
menganalisis, membangun dan menguji mesin, sistem, struktur, gadget, dan bahan yang
kompleks untuk memenuhi tujuan dan persyaratan fungsional sambil mempertimbangkan batasan
yang diberlakukan oleh kepraktisan, regulasi, keselamatan, dan biaya. Fungsi dasar Insinyur
adalah pemecahan masalah untuk semua pekerjaan teknik.
Tujuh Tuntunan Sikap Insinyur Indonesia senantiasa:
1. Mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
2. Bekerja sesuai dengan kompetensinya.
3. Hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan.
4. Menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggungjawab tugasnya.
5. Membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing- masing.
6. Memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.
7. Mengembangkan kemampuan profesionalnya
Dalam menjalani keprofesionalan Insinyur Indonesia dibutuhkan perilaku kepemimpinan
(Leadership),tanggungjawab dan akuntabilitas. Profesional merupakan ciri penggunaan standar
teknis dan penerapan etika profesi.
Industri konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko kecelakaan kerja
yang cukup tinggi. Berbagai penyebab utama kecelakaan kerja pada proyek konstruksi adalah
hal-hal yang berhubungan dengan karakteristik proyek konstruksi yang bersifat unik, lokasi kerja
yang berbeda-beda, terbuka dan dipengaruhi cuaca, waktu pelaksanaan yang terbatas, dinamis
dan menuntut ketahanan fisik yang tinggi.
Kegiatan Keinsinyuran merupakan kegiatan teknik dengan menggunakan kepakaran dan
keahlian berdasarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan nilai
tambah dan daya guna secara berkelanjutan dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan,
kemaslahatan, serta kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Bentuk peranan insinyur dalam pengembangan dibagi menjadi dua yaitu :
1. Transit-Oriented Development (TOD), sebuah konsep perencanaan kota yang berpusat
pada pemanfaatan kawasan transit trasnportasi secara optimal. TOD memiliki 8
standard yaitu :
1) Walk/Berjalan Kaki.
Seluruh ruas jalan di dalam area TOD mendukung berjalan kaki yang
aman dan lengkap, terlindungi dari matahari dan hujan.
2) Cycle/Bersepeda.
Jaringan infrastruktur bersepeda tersedia lengkap dan aman (terproteksi
dari kendaran bermotor), mulai dari akses menuju jalur sepeda hingga
parkir sepeda yang tersedia dalam jumlah cukup.
3) Connect/Menghubungkan.
Rute berjalan kaki dan bersepeda pendek (lebih pendek dari rute
kendaraan bermotor), langsung dan bervariasi, termasuk peniadaan pagar
dan perimeter wall.
4) Transit/Angkutan Umum.
Stasiun angkutan umum massal dalam jangkauan berjalan kaki.
5) Mix/Pembauran.
Tata guna lahan mixed use atau kawasan hunian yang menyatukan
berbagai fungsi, baik untuk permukiman dan non permukiman, setidaknya
dalam satu blok atau bersebelahan.
6) Densify/Memadatkan.
Kepadatan permukiman dan non permukiman yang tinggi mendukung
angkutan berkualitas tinggi, pelayanan lokal, dan aktivitas ruang publik.
7) Compact/Merapatkan.
Fokus pembangunan pada area yang telah terbangun, bukan daerah
pinggiran, sehingga lebih banyak rute angkutan umum melayani area
TOD.
8) Shift/Beralih.
Pengurangan lahan yang digunakan untuk kendaraan bermotor.
Disarankan luas total lahan parkir yang disediakan (termasuk gedung
parkir dan basement) tidak boleh melebihi 35% dari luas total hunian.
2. Intelligent Transport Systems (ITS) merupakan nama yang digunakan untuk
menggambarkan sistem yang kompleks dan canggih untuk meningkatkan pengalaman
berkendara. Keduanya merupakan bentuk peranan insinyur dalam pengembangan
Transit Oriented Development (TOD). 3 konfigurasi sistem ITS :
1) Sistem aktif
Sistem yang dapat diterapkan ke berbagai aplikasi dengan sistem komunikasi
yang aktif (2 arah)
2) Sistem pasif
Sistem yang dapat diterapkan ke aplikasi spesifik misalkan on board unit (1
arah)
3) Sistem telematika
Telematika adalah metode pemantauan kendaraan. Dengan menggabungkan
sistem GPS dimungkinkan untuk merekam dan memetakan di mana tepatnya
mobil berada dan seberapa cepat ia melaju.
Kesiapan para Insinyur Indonesia dalam menghadapi tantangan Global Dunia adalah dengan
memiliki kemampuan VUCA (-) menjadi VUCA (+)

 Volatility  Vision
Lingkungan kerja/usaha yang labi,berubah Memiliki misi yang besar, jangka
sangat cepat dan terjadi dalam skala besar. Panjang & adaptif terhadap perubahan.
 Uncertainty  Understanding
Sulit memprediksi secara akurat apa yang Mampu dalam membaca trend
akan terjadi di masa depan. perubahan secara cepat.
 Complexity  Clarity
Tantangan menjadi lebih rumit kerena Mampu melihat dengan jelas setiap
multi factor yang saling terkait. peluang dan tantangan yang dihadapi.
 Ambiguity  Agility
Ketidak jelasan suatu kejadian dan mata Lincah,tangkas,cepat dan tepat dalam
rantai akibatnya. memutuskan dan membuat keputusan.

Adanya tantangan Insinyur dalam masa pandemi merupakan masalah baru yang turut
menyebabkan tuntutan akan kemampuan merubah pola kerja agar keberlangsungan kegiatan
konstruksi tetap terjaga. Protokol kesehatan yang ketat dengan pembatasan interaksi secara
langsung yang ada, merubah pola kerja yang telah berjalan selama ini. Cost overrun dalam dunia
konstruksi masih menjadi masalah umum yang mempengaruhi kinerja, perubahan desain dan
keterlambatan merupakan penyebab utama cost overrun pada konstruksi gedung diperlukan
strategi untuk mengurangi masalah tersebut. Berikut ini merupakan strategi untuk mengurangi
masalah Cost overrun :

1. Memastikan proses desain sudah sedetil mungkin

2. Memastikan perubahan desain sudah mendapat persetujuan para pihak yang terlibat.

3. Memastikan informasi atau desain yang detil dan akurat terkait pekerjaan yang rumit atau
kompleks.

4. Merencanakan jadwal material dengan detil sesuai lingkup pekerjaan.


Penerapan konstruksi digital membantu proses pekerjaan tetap berjalan selama masa pandemic
ini, dan menghasilkan efisiensi dengan adanya penghematan pada :

 Waste material (karena sudah dihitung dengan Autodesk Revit, maka waste yang
dihasilkan lebih sedikit karena quantity take off dari Autodesk Revit)

 Biaya perbaikan NC karena sudah dilakukan monitoring selama proyek dengan Clash
Detection antar disipilin (SAMEP)

 Penanganan kecelakaan / santunan karena menjalankan proyek secara risk based thinking,
bagaimana menjalankan proyek dengan risiko seminimal mungkin

 Over head, karena proyek berjalan efektif dan efisien, serta waktu pelaksanaan lebih cepat

Lampiran Foto:
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Way Hui, Jati Agung, Lampung Selatan 35365
Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189, Email: pusat@itera.ac.id
www.itera.ac.id

KARTU KEHADIRAN STUDIUM GENERALE


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Nama Mahasiswa : Daffa Dzaky H


NIM : 119210050
No Hari, Tanggal Judul Studium Generale Penyelengara
 Universitas
Indonesia
 Gataki
 PII
Insinyur Indonesia Menjawab
1 Sabtu, 17 April 2020  Perkumpulan
Tantangan Masa Depan
Pemangku
Kepentingan K3

Anda mungkin juga menyukai