Oleh :
Lutfi Faizal*,
*) Kepala Bidang Standardisasi dan Kerjasama
Wakil Ketua Tim Penyusunan Peta Gempa 2017
CAKUPAN BAHASAN
I. Pendahuluan
1. Fenomena Alam Bencana Gempa di Dunia
2. Ancaman Bencana Indonesia dan Dampak Korban/Kegagalan Bangunan
1
28/02/2018
getaran atau guncangan di kerak bumi yang 87 ribu orang tewas (Sichuan, Cina,12 Mei 2008, magnitudo 7,9) 142 ribu orang tewas
disebabkan oleh pelepasan energi secara tiba- 200 ribu orang tewas (Haiyuan, Cina, 16 Desember 1920, M7,8) (Kanto, Jepang, 1
tiba dari aktivitas tektonik atau patahan akibat 242 ribu orang tewas (Tanghsan, Cina, 27 Juli 1976,M 7,5 September 1923, M 7,9)
kenaikan cairan (magma, gas, uap dan lainnya) 86 ribu orang tewas (Pakistan, 8 Oktober 2005, M 7,6)
dari bumi ke permukaan,
jika sekitar gunung berapi disebut gempa
vulkanik / vulkanik.
TERBURUK DALAM 100 TAHUN
Gempa akan selalu melanda dunia setiap hari,
termasuk Indonesia. Sebagian diantaranya
berdaya rusak, sebagian lagi tak terasa
TERKUAT (MAGNITUDO) Rata-rata 1 kali 17 kali 134 kali 1.319 kali 13 ribu kali 130 ribu kali 1,3 juta kali
9,5 (BIO-BIO, CHILE, 22 MEI 1960) tiap tahun
9,2 (SELATAN ALASKA, 28 MARET 1964) INDONESIA
9,1 (ACEH, INDONESIA, 26 DESEMBER 2004) > 227 RIBU ORANG TEWAS (ACEH, 26 DESEMBER 2004, M9,1)
9,1 (HONSHU, JEPANG, 11 MARET 2011) > 6.200 ORANG TEWAS (YOGYA, 26 MEI 2006, M6,3
9 (KAMCHATKA, UNI SOVIET, 4 NOPEMBER 1952 8,8 (EKUADOR, 31 JANUARI 1906) > 2.500 ORANG TEWAS (FLORES, 12 SEPTEMBER 2002, M7,8
8,8 (BIO-BIO, CHILE, 27 FEBRUARI 2010) 8,7 (ALASKA, 4 FEBRUARI 1965) > 1.300 ORANG TEWAS (NIAS, 28 MARET 2005, M8,6
> 1.100 ORANG TEWAS (PADANG, 30 SEPTEMBER 2009, M7,9
Gedung Runtuh
Longsor
Kerusakan Infrastruktur
Jalan
2
28/02/2018
Peningkatan Aktifitas
Zona SUBDUKSI “MegaThrust” / Penyusupan Lempeng
( 2004 s/d 2016 )
3
28/02/2018
4
28/02/2018
Expert judgement
4. Perhitungan hazard gempa
Seismic design criteria Menghitung hazard dengan input
1. Identifikasi sumber gempa
Lokasi : koord. sumber gempa dari Tahap (1) + (2) + (3) dengan
memperhitungkan ketidakpastian
Geometri : arah strike, sudut dip,
kedalaman maksimum epistemic.
Mekanisme : subduksi, patahan
normal, reverse
Informasi Geologi,
2. Karakterisasi sumber gempa seimologi
Frekuensi kejadian Katalog data gempa
Slip rate
Magnitude maksimum
5
28/02/2018
PERATURAN
PEMBEBANAN
INDONESIA 1981
Kerjasama Indonesia –
Selandia baru SNI-03-1726-2002 :
Paling rawan : Pulau TATA CARA
Halmahera dan Irian PERENCANAAN
Jaya Bagian Utara KETAHANAN GEMPA
UNTUK BANGUNAN
GEDUNG.
Peta percepatan
PERATURAN
gempa yang nilainya
PERENCANAAN TAHAN
diambil dari rerata 4
GEMPA INDONESIA
peta yang dibuat oleh
UNTUK GEDUNG 1983
empat peneliti.
(Hasil Study Beca Carter
Hollings and Ferner, 1978)
ALASAN/ ARAHAN
LATAR BELAKANG BAPAK MENTERI PUPR
• Berumur > 5 Tahun.
• Meliputi updating, penambahan, Updating Peta Gempabumi selesai
penemuan, dan identifikasi sumber tahun 2016/2017
kegempaan yang baru baik dari sisi Proses UPDATING harus
geologi, seismologi dan geodesi yang terarah, terpadu, terkoordinasi,
berasal dari hasil penelitian terkini dari secara berkala dan
para ahli dalam 5 tahun terakhir berkelanjutan,
• Berdampak kepada peningkatan Perlu dibentuk organisasi formal,
keakuratan estimasi parameter yang
seperti : SKB Organisasi dan Tata
penting dalam mengkonstruksi peta
gempa atau PSHA. Laksana 4 Kementerian dan 4
Lembaga Tinggi Negara Terkait
• Sesar aktif baru yang sebelumnya
belum terkuantifikasi dengan baik, Balitbang Kemen. PUPR
menggunakan katalog gempa bumi membentuk wadah, dimana
sampai tahun 2016 yang direlokasi Pusperukim bertugas sebagai
yang lebih lengkap dan lebih akurat lembaga kesekretariatan yang
model kecepatan 3D, pendetailan memfasilitasi kegiatannya
sumber gempa background, dan Audiensi & Diskusi Teknik Bapak Menteri PUPR
menggunakan persamaan atenuasi dan Kabalitbang dengan Tim 9 Revisi Peta
gelombang gempa yang terkini Gempa di Hotel Ambara, 8 September 2015 –
Jakarta
6
28/02/2018
REVISI
SNI 1726:2012 : Tata
Pembahasan / kajian data kegempaan untuk tim
cara perencanaan
konseptor peta gempa melalui rapat / konsinyasi /
ketahanan gempa untuk
konsensus antar POKJA
struktur bangunan gedung
dan non gedung
September 2015 4 SEPTEMBER SNI 1727: 2013 : Beban
KEGIATAN JUNI 2016 s/d JULI 2017
s/d Mei 2016 2017 Minimum untuk
Perencanaan Bangunan
Gedung dan Struktur Lain;
Masukan/saran konsep peta gempa 2017 SNI 2847:2013 :
Roadshow WORKSHOP ON EARTHQUAKE HAZARD & RISK ENGINE, Persyaratan Baton
Pemaparan Bandung, 9-13 February 2016 Struktural untuk
Konsep SKB WORKSHOP KARAKTERISTIK SUMBER GEMPA BARU, Bangunan Gedung;
PuSGeN ke Jakarta, 30-31 Mei 2016 SNI 1729:2014 :
setiap K/L SEMINAR NASIONAL MITIGASI BAHAYA GEMPA PADA Spesifikasi untuk
Rapat INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI INDONESIA, Jakarta, 21 Bangunan Gedung Baja
Koordinasi antar Desember 2016
Struktural;
WORKSHOP KONDISI KEGEMPAAN DAN PEMUTAKHIRAN
K/L SNI 7973:2013 :
PETA GEMPA INDONESIA, Semarang (21 APRIL 2017) dan
Surabaya (12 MEI 2017) Spesifikasi Desain untuk
SEMINAR NASIONAL “GEMPA SUMATERA : RESIKO DAN Konstruksi Kayu
ANTISIPASINYA”, Medan, 19 MEI 2017 SOSIALISASI / DISEMINASI
BENTUK : KEGIATAN :
PuSGeN merupakan organisasi formal 1. Mendukung kegiatan pemutahiran peta bahaya dan risiko gempa bumi nasional
non struktural berbentuk satuan tugas secara berkala dan berkelanjutan
yang disahkan oleh pejabat setingkat 2. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan Kementerian/Lembaga dan institusi
menteri dan beranggotakan Instansi lainnya terkait seluruh aktifitas berupa sistem peralatan, pemantauan, pengukuran
Pemerintah, Instansi non-Pemerintah dan dan analisis karakteristik kegempaan sebagai penunjang pemutahiran peta bahaya
para pakar/praktisi yang berkecimpung dan resiko gempa bumi nasional.
dalam bidang kegempaan. 3. Kajian bahaya dan risiko gempa bumi yang meliputi bidang kajian ilmu-ilmu dasar
(sains), aplikasi, dan rekayasa
4. Menyusun dan melakukan pemutakhiran serta mendiseminasikan Standar Pedoman
Manual (SPM) di bidang perencanaan struktur dan infrastruktur tahan gempa secara
berkala dan berkelanjutan
Kesekretariatan:
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman,
Badan Penelitian dan Pengembangan, PuSGeN
Pembahasan konsep SKB tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Pusat Studi Gempabumi Nasional
ORGANISASI DAN TATA LAKSANA Gedung Grha Wiksa Praniti National Center for Earthquake Studies
PUSAT STUDI GEMPA BUMI NASIONAL Jl. Turangga 5-7, Bandung
KEMENTERIAN KEMENTERIAN RISTEK KEMENTERIAN ENERGI KEMENTERIAN BADAN METEOROLOGI, BADAN NASIONAL LEMBAGA ILMU BADAN INFORMASI
PEKERJAAN UMUM DAN DAN PENDIDIKAN DAN SUMBER DAYA PERHUBUNGAN KLIMATOLOGI DAN PENANGGULANGAN PENGETAHUAN GEOSPASIAL
PERUMAHAN RAKYAT TINGGI MINERAL GEOFISIKA BENCANA INDONESIA
7
28/02/2018
SK Menteri PUPR No 364.1/KPTS/M/2016, 10 Juni 2016 Tentang “PEMBENTUKAN TIM PEMUTAHIRAN PETA BAHAYA GEMPA
BUMI INDONESIA TAHUN 2016 DAN PENYIAPAN PUSAT STUDI GEMPA BUMI NASIONAL”
PuSGeN
Pusat Studi Gempa Nasional
National Center for Earthquake Studies
Probabilistic maps :
• 50 years
• 100
• 200
• 500
• 1,000
• 2,500
• 10,000
8
28/02/2018
Bangunan Gedung
Perioda ulang Gempa 2,500 thn Jembatan Jalan Raya
Perioda ulang Gempa 1,000 thn
Metro Tunnel
Perioda ulang Gempa 1,000 thn
Peta Gempa: R R
Peta Gempa: 1% Risk of Collapse in 50Eyrs E
10% PE in 50 yrs F 50 yrs (2,500 yrs eq.)F
Probabilistic: 2% PE in
(500 yrs eq.) E
Deterministic Approach E
Fragility of BuildingsR ASCE 2010 R
E E
1997 2000 2002 2003 2006 2009 2010
N 2012 N2017
S S
I I
2010
9
28/02/2018
SNI 2833:2016
“Perencanaan jembatan terhadap beban
gempa”
Penggunaan:
Fitur:
19
10
28/02/2018
PETA IMPAK
11
28/02/2018
Model Asia Tenggara (Petersen et al., 2004; Petersen et al, 2007) akan diganti pada
tahun 2018 oleh model bahaya baru untuk Asia Tenggara.
MODEL BAHAYA GEMPA GLOBAL
12
28/02/2018
Cakupan awal model kerentanan dalam Database Kerentanan Global (diadaptasi dari Yepes et
al. 2016).
Komponen bahaya, paparan dan kerentanan seismik akan digabungkan dalam mesin
OpenQuake untuk menghitung sejumlah metrik risiko gempa.
Mencakup kerugian rata-rata tahunan, kerugian agregat untuk periode ulang tertentu /
kurva kerugian atau kurva kemungkinan terlampaui (exceedance probability),
pemilahan kerugian per kelas bangunan atau parameter seismogenik, bangunan yang
rusak secara tahunan, dan peta risiko.
Kerugian dapat berupa ekonomi (kerusakan pada komponen struktural dan non-
struktural) atau kematian manusia atau tingkat cedera yang berbeda
o Pengembangan model
risiko Asia Tenggara
RESIKO / RISK
13
28/02/2018
*
Model Kerentanan Sosial Global
Kemungkinan korban tewas sesuai dengan tingkat Kemungkinan luka /cedera sesuai dengan tingkat
kerentanan sosial kerentanan sosial
14
28/02/2018
Peningkatan aktifitas kejadian gempa yang signifikan sejak peta gempa 2010
hingga peta gempa 2017, baik gempa subduksi maupun gempa sesar aktif, telah
banyak menimbulkan kerugian jiwa manusia dan harta benda serta infrastruktur
bangunan yang diakibatkan berkurangnya tingkat kesiapsiagaan dalam
menghadapi bahaya
15