Anda di halaman 1dari 2

ADAPTASI FISIOLOGI

Pola Adaptasi Terhadap Kehilangan Air

Pola adaptasi ini merupakan usaha organisme intertidal untuk mempertahankan diri di
habitatnya dari kehilangan air pada saat berada di udara terbuka. Misalnya Gastropoda seperti
siput (Littorina) mempunyai operkula yang menutup rapat celah cangkang ketika pasang turun,
mereka masuk ke dalam cangkang, lalu menutup celah menggunakan operkulum sehingga
kehilangan air dapat dikurangi.

Pola Adaptasi Keseimbangan Panas

Untuk menjaga keseimbangan panas terhadap suhu yang tinggi, organisme intertidal
mengatasi dengan mempunyai persediaan air tambahan. Hampir semua hewan intertidal
mempunyai persediaan air tambahan sehingga pendinginan dapat terjadi. Air tambahan
disimpan dalam rongga mantel teritip dan limpet dan banyaknya melebihi kebutuhan hidup
hewan tersebut.

Pola Adaptasi Pernapasan

Hewan pada zona intertidal memiliki tonjolan pernapasan yang mampu mengambil oksigen
dari air. Tonjolan ini berbentuk tipis dan merupakan perluasan dari permukaan tubuh. Organ-
organ ini amat peka terhadap kekeringan di udara dan tidak akan berfungsi kecuali
dicelupkan ke dalam air.

Pola Adaptasi Feeding (Cara Makan)

Pada waktu makan, seluruh hewan intertidal harus mengeluarkan bagian-bagian berdaging dari
tubuhnya. Hal ini berarti bahwa bagian-bagian yang terbuka ini harus tahan terhadap
kekeringan.

Pola Adaptasi Terhadap Tekanan Mekanik

Gerakan ombak merupakan tekanan mekanik terbesar pada organisme intertidal, karena
ombak mencapai kekuatan puncak pada zona intertidal. Pola adaptasi yang dilakukan pada
teritip, tiram dan cacing serpulida adalah dengan melekat kuat pada subtrat. Sedangkan alga
menyatukan diri pada dasar perairan melalui sebuah alat pelekat.
DAFTAR PUSTAKA

Wally, Djunaidi A.. 2011 .Adaptasi Organisme Bentik Di Zona Intertidal. Bimafika. Vol 3 : 244-249

Anda mungkin juga menyukai