Anda di halaman 1dari 10

ACARA 7 :

INTERAKSI DAN ADAPTASI ORGANISME LAUT


KELOMPOK 4
1. Evy Nur Wahyuningsih L1A019039
2. Ahmad Kurnia L1A020007
3. Saristiani L1A020020
4. Fardhan Maulana Ramadhani L1A020023
5. Aulia Maya Firanti L1A020048
6. Naila Nurusyifa L1A020053
7. Keisha Azmiarti L1A020055
8. Andika Dewa L1A020063
9. Adam Firdaus L1A020065
10. Taqwati Mirjan Nurul Arsy L1A020072
ADAPTASI DAN INTERAKSI
Interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua makhluk
hidup atau lebih dan masing-masing makhluk hidup yang
INTERAKSI terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Interaksi
dilakukan, agar antar makhluk hidup dapat menjaga
kelangsungan hidupnya (Hernawan, 2010).

Adaptasi merupakan kemampuan makhluk hidup untuk


menyesuaikan diri dengan lingkungannya hidupnya. Beberapa
cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan yaitu dengan cara
penyesuaian kerja organ tubuh, cara penyesuaian bentuk organ
tubuh dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan ADAPTASI
lingkungan. Kemampuan beradaptasi merupakan suatu
perilaku yang sangat kompleks karena didalamnya melibatkan
sejumlah fungsi dan intelektual (Rohadi, 2016).
Sea Anemone and Clownfish

Kingdom : Animalia Kingdom : Animalia


Filum : Chordata Phylum : Cnidaria
Kelas : Actynopterygii Class : Anthozoa
Order : Actiniaria
Ordo : Perciformes
Family : Stichodactylidae
Famili : Pomacentridae
Genus : Stichodactyla
Genus : Amphiprion
Species : Stichodactyla gigantea
Spesies : Amphiprion ocellaris (Forsskål, 1775)
(Randall, J. E. et al., 2006) Anemon Laut merupakan hewan berkantung yang memiliki
tentakel dan mulut pada bagian atas dan pedal disk pada
Clownfish adalah ikan yang suka hidup menetap. Ikan ini bagian bawah. Hidupnya soliter dan tidak mempunyai
termasuk kedalam famili Pomacentridae yang merupakan percabangan. Mempunyai tentakel yang berisi udara (hollow
salah satu kelompok ikan karang yang besar jumlahnya dan tentacle). Biasanya di sela-sela tentakel itu mempakan
mediami perairan laut tropis yang umumnya tidak begitu tempat yang ideal bagi ikan-ikan hias. (Shimek, 2006).
dalam (Suharti, 1990).
INTERAKSI CLOWNFISH DAN
SEA ANEMONE
Interaksi antara Clownfish dan Anemon Laut adalah
simbiosis mutualisme dimana Clownfish mendapatkan
proteksi dan memakan material yang dikeluarkan oleh
Anemon Laut, sedangkan anemone laut mendapatkan
perlindungan dari predator ikan. Hasil ini sesuai dengan
pendapat dari Arum (2006) dalam Lubis et al. (2013) yang
menyatakan bahwa hubungan antara Clownfish dan
Anemon Laut adalah simbiosis mutualisme (saling
menguntugkan). Dimana dalam simbiosis ini ikan
mendapatkan proteksi dan memakan material non-
metabolik yang dikeluarkan oleh anemone. Di sisi lain,
anemone “dibersihkan” dan dilindungi dari predator oleh
ikan simbionnya. Pendapat tersebut diperkuat dengan
pendapat dari Fautin dan Allen (1992) yang menyatakan
interaksi antara kedua biota laut tersebut adalah
symbiosis mutualisme atau saling menguntungkan.
Bentuk Adaptasi Anemone Laut dan Clownfish
SEBELUM PERLAKUAN
Clown fish hidup seperti biasa serta tidak terdapat gangguan atau perubahan tingkah
laku baik yang signifikan maupun tidak. Jika pada kondisi normal, maka suhu perairan
akan membantu metabolisme ikan berjalan dengan normal juga sehingga tingkah laku
ikan akan berjalan dengan normal (Zainuri, 2019). Suhu air sangat berkaitan erat
dengan konsentrasi oksigen terlarut dan laju konsumsi oksigen hewan air. Apabila suhu
meningkat maka kelarutan oksigen berkurang (Johan et al., 2019).
PERLAKUAN 20°C
Clownfish bergerak secara aktif dan
berpindah-pindah tempat di dalam
akuarium, kemudian beberapa anemone
laut berdiri tegak di dalam air. Menurut
Ruhyadi et al. (2017), Clownfish pada
umumnya hidup pada rentang suhu air 25-
28 derajat celcius. Maka ikan yang hidup
di suhu 20 derajat ke bawah dapat
mengalami stres, suhu yang terlalu rendah
juga dapat memengaruhi aktivitas makan
dan daya cernanya.
PERLAKUAN 30 ° C
Pada kondisi suhu 30°C clownfish dan butterflyfish mulai bergerak lambat, tidak seperti
pada suhu normal yang cenderung bergerak lebih aktif. Hal ini dapat terjadi karena ikan
tersebut melakukan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Pada clownfish bergerak
mulai lambat dan hanya berputar di tempat tertentu saja sedangkan pada butterflyfish
cenderung lebih diam dan tidak ada pergerakan. Pada anemon laut terlihat mulai
mengembang bergerak ke atas. Clown fish dan ikan kupu-kupu pada suhu suhu 30oC akan
bergerak lambat, tidak seperti pada suhu normal yang cenderung bergerak aktif. Menurut
Kanisius (1992), bahwa kenaikan suhu akan menyebabkan oksigen terlarut di dalam air
menjadi berkurang. Hal ini mengakibatkan operculum semakin bergerak cepat dikarenakan
oksigen terlarut semakin rendah, sehingga ikan akan mengurangi pergerakannya.
PERLAKUAN 34°C
Clown fish pada suhu 34oC tidak banyak
berpindah tempat dan diam di satu tempat
saja. Pada permukaan air terlihat sesekali
gelembung muncul kemudian menghilang.
Anemon ketika diberi perlakuan suhu lama
kelamaan akan mengembang dan tidak
kembali lagi seperti semula. Menurut
Kurniasih (2015), naiknya suhu air sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
ikan. Kenaikan suhu yang ekstrim akan
berdampak buruk terhadap pertumbuhan
ikan tersebut. Maka, ikan pun tidak akan
mampu bertahan dalam waktu yang lama.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum dapat disimpulkan bahwa interaksi yang terjadi antara Clown fish dan Anemon Laut adalah
symbiosis mutualisme karena saling menguntungkan. Clown fish cenderung memiliki cara adaptasi yang berbeda
terhadap kenaikan suhu, salah satu cirinya adalah ikan menabrakan dirinya ke akuarium dan berenangnya cenderung
miring, serta pergerakannya yang berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi. H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.
Fautin, D.G. dan G.R. Allen. 1992. Field guide to anemonefishes and their host sea anemones. Australia, Western Australian Museum.
Iha, Lisa., Ramli, Muhammad., Alirman, La Ode. 2017. Respon Ikan Terhapap Kenaikan Suhu. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Halu Oleo.
Johan, M. D., Suponno, dan Suparmono. 2019. Kajian Sintasan Pertumbuhan Benih Ikan Badut Amphiprion percula (Bloch, 1801) yang Dipelihara pada Media Salinitas yang Berbeda. Jurnal
Kelautan, 12(2): 175-182.
Kurniasih, D. 2015. Pengaruh Pemberian Kombinasi Tepung Pellet Dengan Tepung Maggot Terhadap Pertumbuhan Ikan Bawal Air Tawar (Collossoma macropomum). Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto.
Lubis, M. Z., Pujiyati, S., dan Mujahid, M. 2013. Pengaruh Anemon (Heteractis Magnificia) terhadap Vitalitas Ikan Badut (Amphiprion Oscellaris) untuk Meminimalisasi
Penggunaan Karang Hidup pada Akuarium Laut Buatan. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 4(2): 149-154.
Randall, J. E. et al., 2006. Selain anemonfishes yang mengasosiasikan dengan ikan anemon laut. Terumbu Karang, 21: 188-190.
Rohadi, T,T., Haryono, A,T., dan Paramita, P,D. 2016. Pengaruh Kemampuan Adaptasidengan Lingkungan, Perilaku Masyarakat dan Stres Kerja Terhadap
Produktivitas yang Berdampak pada Kinerja Pemetik The. Journal Of Management, 2(2): 5
Shimek, R.L. 2006. Main Attraction. Be A Host to Your Anemone. Reef Hobbyis Online. A reefland Community. http://www.reefland.com. Diakses pada 27 Oktober 2021.
Suharti S. R. 1990. Mengenal Kehidupan Kelompok Ikan Anemon (Pomacentridae). Oseana, 15(4): 135-145.

Anda mungkin juga menyukai