Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL USAHA

MEMBUAT TAMBAK IKAN UNTUK EKSPOR DAN IMPOR DAN


MEMBANGUN RESTORAN

MAKE A FISH FOR EXPORT AND IMPORT AND BUILD A


RESTAURANT

CLARA CLARESTA BARUS


05051282025054

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
Latar Belakang:
Perairan Indonesia menyimpan banyak potensi sumber daya alam khsususnya

perikanan. Contohnya, perairan Natuna yang membuat Indonesia-China menjadi

hangat beberapa hari ini. Data Trademap menunjukkan bahwa impor berbagai macam

jenis komoditas perikanan RI dari China nilainya mencapai US$ 71,6 juta atau setara

dengan Rp 1 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.000/US$. Jumlah tersebut setara

dengan 25% dari total nilai impor sektor perikanan RI 2018 yang mencapai US$ 290,8

juta (Rp 4,07 Triliun).

Impor hasil perikanan dari China antara lain ikan hidup, ikan beku, ikan segar,

crustacean, moluska, hingga ikan yang sudah diolah. Impor terbesar adalah

ikan yang dibekukan. Nilainya mencapai US$ 61,9 juta pada 2018. Bahkan pada 2017

jumlahnya lebih tinggi dari itu, mencapai US$ 77,3 juta.


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat total ekspor perikanan Indonesia
mencapai US$ 5,2 miliar atau setara dengan Rp 72,8 triliun (kurs Rp 14.000/US$) sepanjang
2020. Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan dari nilai ekspor US$ 5,2 miliar itu,
US$ 4,84 miliarnya merupakan ekspor ikan konsumsi. Secara volume, ekspor mencapai 1,26
juta ton.

"Ikan konsumsi dan total volume ekspor 1,26 juta ton, di mana 1,06 juta ton merupakan ikan
konsumsi," kata Trenggono dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta Pusat,
Rabu (27/1/2021).

Tujuan:

Tujuan dibangunnya restoran dan tambak ikan antara lain adalah:

1. Mendapatkan cuan (keuntungan)

2. Membuka lapangan pekerjaan bagi pengangguran

3. membuka peluang pasar baru di luar negeri sebagai upaya menumbuhkan investasi.

4. Memenuhi giji masyarakat

Segmentasi produk:
 Strategi pemasaran

Produksi ikan Indonesia yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan perlu
diantisipasi dengan strategi pemasaran yang tidak hanya berorientasi pada menjual
produk hasil olahan (selling concept) tetapi harus dikembangkan melalui pemuasan
kualitas produk seperti yang dikehendaki oleh konsumen, karena itu diperlukan suatu
strategi pemasaran yang tepat dan telah dipertimbangkan sejak proses produksi yang
berkenaan dengan kualitas sampai proses distribusi. Perencanaan strategis yang tepat
akan sangat menguntungkan perusahaan di masa yang akan datang

 Target pemasaran
Prinsip pemasaran adalah pencapaian tujuan suatu organisasi tergantung pada seberapa
mampu perusahaan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggannya dan memnuhi dengan
cara yang lebih efisien dan efektif disbanding pesaing. Dalam pemasaran ikan hasil tambakan
akan dikirim ke luar negeri dan ke seluruh wilayah Indonesia. Sisa dari tambakan tersebut
akan dimasukkan ke restaurant ikan.

Keuntungan produk
1. Untuk expor ikan, haarganya cukup tinggi
2. Untuk di kirim ke wilayah Indonesia, harganya terjangkau
3. Banyak tempat penampungnya

Analisis Rencana Keuangan

Nama                           : Budi Daya Ikan Nila Karamba Jaring Apung


Produksi saat ini          : Hasil tangkapan di sungai 108.93 Kw, Mina padi 9.707,50 Kw, ikan kolam
2.863,78
Luas                            :  Sekitar 2,1 ha
Peluang Investasi        : Budi daya ikan nila dalam Keramba Jaring  Apung (KJA).
Cara Budidaya            : Pembuatan petakan dengan Keramba Jaring Apung ukuran 5 m x 5 m x 5 m
dalam unit KJA terdiri dari 4 petakan dengan kapasitas  30 unit, benih ikan nila yang ditebar ukuran
8-12 cm sejumlah 8.750 ekor/petak. Lama pemeliharaan 4 bulan untuk ukuran 250 gram/ekor
Potensi Pendukung :
-    Air tersedia beserta chekdam seluas sekitar 2,1  ha.
-    Telah tersedia kelompok pembudi daya ikan dari masyarakat.
-    Biaya tenaga kerja masih murah.
-    Jalan aspal
-    Ketinggian lokasi 400-1000 m dpl.
Investasi  : Rp. 3.500.000.000,-
Perhitungan investasi :
Biaya Konstruksi  30 unit KJA @ 4 petak @ Rp 8.590.000,- = Rp 1.030.800.000,-
Biaya Operasional 30 Unit KJA @ 4 petak @Rp 20.622.800,- = Rp 2.474.736.000,-
Total kebutuhan Investasi  = Rp 3.500.000.000,-

Asumsi laba /Analisa usaha KJA/ Petak


 .    Biaya konstruksi KJA = Rp   8.590.000
a.    Biaya Operasional = Rp 20.050.000
b.    Hasil panen  SR 90 % x 8.750 ekor = 7.875 ekor/4 = Rp  1.969 Kg
1.969 Kg x Rp 13.000  = Rp 25.597.000
c.    Penyusutan konstruksi (5 tahun)
Rp 8590.000 : 5 : 12  = Rp 143.200
4 bulan = Rp 143.200 x 4 = Rp 572.800
d.    Pengeluaran :
Biaya operasional + Penyusutan = Rp 20.050.000 + Rp 572.800 = Rp 20.622.800
e.    Keuntungan : Rp 25.597.000  Rp 20.622.800 =   Rp   4.974.200/4 bulan

Pendapatan per bulan = Rp 4.974.200 : 4 = Rp 1.243.550,00

Penutup
sekian proposal yang dapat saya tulis, mohon maaf jika ada salah kata bai yang sengaja ataupun tidak
sengaja. Proposal ini masih memiliki banyak kekurangan, kiranya sudilah ibu untuk membuat kritik
dan saran terhadap proposal saya, saya ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai