Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS MATERI FIQIH KELAS 3 MI

“SHALAT SUNNAH RAWATIB”


Nama : Rina Astuti
Nim : 170102071392
Kelas : G PGMI /2017
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Email : astutirina09@gmail.com
Dosen Pengampu : Musyarrafah Sulaiman Kurdi

Setelah saya melakukan analisis dari buku fiqih kelas 3 MI, buku ini
tidak relevan karena pada KD 1.1 menghayati nilai-nilai dalam shalat
sunnah rawatib, dan KD 2.1 membiasakan perilaku rajin ibadah sebagai
implementasi dari pemahaman terhadap ketentuan shalat sunnah rawatib,
tidak dijelaskan di dalam materi, di dalam buuku ini materi yang dijelaskan
langung ke KD 3.1 yaitu memahami ketentuan shalat sunnah rawatib. Pada
KD 1.1 dan KD 2.1 tidak ada penjelasan di dalam materi yang dijelaskan
dalam buku fiqih kelas 3 MI. Materinya mungkin bisa mencapai KD 3.1
yaitu memahami ketentuan shalat sunnah rawatib, tetapi materi tersebut
tidak dapat mencapai KD 1.1 dan KD 2.1 karena tidak ada materi yang
memuat atau membahas tentang menghayati nilai-nilai daalam shalat sunnah
rawatib. Di dalam materi tidak ada menjelaskan tentang bagaimaana cara-
cara mengimplementasikan shalat sunnah rawatib dalam kehidupan sehari-
hari sebagai bentuk perilaku beribadah di kehidupan sehari-hari, namun jika
untuk mengetahui dan memahami ketentuan shalat sunnah rawatib materi
tersebut sudah cukup untuk menjelaskannya.
Materi tentang penghayatan nilai-nilai dalam shalat sunnah rawatib
juga tidak disebutkan nilai-nilai seperti apa yang dimaksudkan sehingga
siswa mungkin masih belum bisa memahaminya. Menurut saya pada KD
2.1 membiasakan perilaku rajin ibadah sebagai implementasi dari
pemahaman terhadap sunnah shalat rawatib dengan KD 3.1 memahami
ketentuan shalat sunnah rawatib tertukar itu tertukar, seharusnya pada KD
3.1 diletakkan pada KD 2.1 karena setelah memahami ketentuan shalat
sunnah rawatib barulah siswa mampu mencapai KD 2.1, lebih mudah jika
siswa memahami materi tersebut dari yang dasar terlebih dahulu.
Seharusnya pada buku tersebut KD 2.1 dijelaskan setelah KD 3.1 sehingga
siswa lebih mudah memahaminya dan lebih mudah mengaplikasikannya di
kehidupan sehari-hari.
Siswa harus memahami terlebih dahulu apa itu shalat sunnah
rawatib, dan harus benar-benar memahami ketentuan shalat sunnah rawatib
agar, mulai dari niat shalat sunnah rawatib, jumlah rakaat shalat sunnah
rawatib, sampai kepada bagaimana cara bentuk pengimplementasian di
dalam kehidupan sehari-harinya.
Belum konsisten, karena pada KD 1.1 menghayati nilai-nilai dalam
shalat sunnah rawatib, tidak ada dibahas materi tersebut di dalam buku. KD
1.1 tidak ada dijelaskan, selain itu KD 2.1 dan KD 3.1 juga tertukar pada
buku materi, yang dibahas langsung ke KD 3.1 tidak ada menjelaskan KD
1.1 dan KD 2.1 sehingga siswa sulit untuk memahaminya, tidak ada
penjelasan bagaimana siswa dapat melakukan shalat sunnah rawatib, nilai-
nilai apa yang
Siswa masih belum mampu memahami sendiri dan masih perlu
bimbingan dari gurunya. Jika tidak ada penjelasan yang jelas pada buku
untuk KD 1.1 dan KD 2.1 maka tidak ada yang menjadi acuan bagi siswa
untuk memahami hal tersebut, urutan materi pada buku tersebut juga tidak
berurutan atau tidak sistematis sehingga siswa sulit memhaminya.
Tingkat kecukupan materi kurang. Materi kurang cukup membantu
peserta didik pada penjapaian KD 1.1 dan KD 2.1 karena materi terlalu
sedikit, materi di dalam buku hanya langsung menjelaskan ke KD 3.1
memahami ketentuan shalat sunnah rawatib. Materi yang disajikan terlalu
sedikit sehingga tidak mencapai semua KD yang ada, dan materi yang
menjelaskan nilai-nilai yang terkandung di dalam shalat sunnah rawatib juga
tidak dijelaskan serta materi yang menjelaskan bagaimana cara siswa
mengimplementasikan shalat sunnah rawatib pun juga tidak dijelaskan.
Sebagai bentuk perwujudan pemahaman materi juga tidak ada dijelaskan
sehingga anak didik sulit memahami dan sulit untuk mempraktikkannya di
kehidupan sehari-hari.
Pada materi tersebut perlu ditambahkan materi yang mencakup KD
1.1 menghayati nilai-nilai dalam shalat sunnah rawatib dan KD 2.1
membiasakan perilaku rajin ibadah sebagai implementasi dari pemahaman
terhadap ketentuan sunnah rawatib, karena di dalam buku ini materi yang
mencakup KD itu tidak ada penjelasannya dan uraian materinya hanya ada
ketentuan shalat sunnah rawatib saja. Sedangkan untuk yang dikurangi tidak
ada, karena materi tersebut malah kurang sehingga tidak ada pengurangan
materi, dan sudah pas untuk memenuhi KD 3.1.
Tema yang saya analisis yaitu “Shalat Sunnah Rawatib”. Penulis
buku ini ialah Nurul Hidayah, S.Ag, M.Pd.I dan Harianto Oghie, MA. Latar
belakang para penulis ini yaitu lulusan sarjana agama. Hal ini jelas bahwa
buku ini disusun berdasarkan pengembangan materi dari beberapa orang
yang berlatar belakang sarjana agama yang lebih dominan dibanding
sarjana pendidikan yang jelas kurang mengetahui secara mendalam seluk
beluk pendidikan.
Penerbit buku ialah Kementrian Agama Republik Indonesia. Buku
ini diterbitkan atau dicetak oleh penerbit ternama. Kementrian Agama
merupakan penerbit yang sering bahkan telah banyak menerbitkan berbagai
macam buku. Penerbit ini telah diakui keberadaanya dan menjadi salah satu
percetakan yang perlu dipertimbangkan oleh para penerbit lainnya. Tahun
terbit 2016. Berarti buku ini sudah diterbitkan 3 tahun yang lalu, kalau
melihat dari tahun terbitnya buku ini cukup up to date tetapi mungkin saja
banyak materi yang ketinggalan karena perkembangan zaman yang jauh
lebih pesat daripada yang lain.
Kompetensi yang harus di miliki siswa adalah mengenai tentang
shalat wajib 5 waktu. Banyak kompetensi yang akan didapat siswa apabila
ia mampu melakukan shalat wajib 5 waktu, jika dia mengerjakan shalat
wajib 5 waktu berarti dia mengikuti ajaran agama islam dan rajin beribadah.
Apabila ia sudah memahami shalat wajib 5 waktu maka dia juga akan
paham mengenai shalat sunnah rawatib, siswa tersebut terbiasa melakukan
shalat wajib 5 waktu maka ia akan lebih mudah dan paham melakukan
shalat sunnah rawatiab.
Karena ia sudah melakukan yang wajib terlebih dahulu, maka ia
akan lenih mudah melakukan yang sunnah-sunnah, setelah ia terbiasa dan
selalu taat dalam beribadah mengerjakan shalat wajib 5 waktu maka shalat
sunnah rawatib pun akan ia lakukan dengan mudah. Ditambah lagi jika dia
mengetahui apa saja keutamaan-keutamaan rajin beribadah dan menjalankan
shalat sunnah rawatib maka ia akan lebih rajin melakukannya.
Setelah mempelajari pelajaran atau materi shalat sunnah rawatib
maka siswa akan lebih mengerti bagaimana ketentuan-ketentuan shalat
sunnah rawatib, jenis-jenis shalat sunnah rawatib serta niat shalat sunnah
rawatib. Materi tersebut lebih mengarah kepada pengetahuan (kognitif)
karena di dalam buku ini materi yang tersebut menjelaskan tentang
pengertian, jenis-jenis, jumlah rakaat dan niat shalat sunnah rawatib. Waktu
yang diperlukan untuk menganalisis materi tersebut ialah kuramg lebih 3
hari, karena kita harus memang benar-benar bisa melihat dan membaca
dengan seksama tentang materi yang ada di dalam buku sesuai atau tidak
dengan KI dan KD nya.
Jika peserta didik sudah memahami terlebih dahulu shalat wajib 5
waktu maka ia akan lebih mudah juga memahami tentang shalat sunnah
rawatib, karena materi yang dijelaskan berkesinambungan atau berkaitan
dengan materi tersebut. Setelah peserta didik memahami dan mengetahui
apa itu shalat sunnah rawatib beserta ketentuan-ketentuan yang ada pada
shalat sunnah rawatib maka peserta didik akan lebih mudah menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari, akan lebih mudah lagi jika di dalam materi
tersebut menjelaskan KD 2.1 tentang bagaimana bentuk mengaplikasikan
shalat sunnah rawatib di kehidupan sehari-hari.

Materi tentang shalat sunnah rawatib ini bukan lagi materi atau hal
yang baru, karena sudah ada dari zaman Rasulullah SAW. Jadi materi ini
merupakan hal yang mutakhir, kira-kira waktu yang diperlukan guru itu
sekitar 2 kali pertemuan agar murid lebih mudah memahami dan mengingat
apa yang disampaikan oleh gurunya. Tingkat Novelty materi ini sepertinya
rendah karena shalat sunnah rawatib ini bukan materi yang bersifat baru,
namun tentu ada pesan bermaknanya yakni tentang pengertian shalat sunnah
rawatib, jenis-jenis shalat sunnah rawatib, jumlah rakaat shalat sunnah
rawatib dan niat shalat sunnah rawatib.
Sebaiknya yang dilakukan adalah memperbaiki struktur katanya dan
gambar-gambar yang kemungkinan sudah tidak sesuai lagi. Bisa juga
dengan cara mencari hal-hal yang baru namun masih berkaitan dengan
materi tersebut. Tingkat proximity pada materin ini cukup tinggi karena
materi shalat sunnah rawatib dimungkinkan siswa pernah melakukannya
atau mengalaminya meski tidak semua atau jarang. Tingkat conflict pada
materi shalat sunnah rawatib cukup tinggi karena jika benar-benar dibaca
maka akan menggugah emosi siswa khususnya pada jumlah rakaat shalat
sunnah rawatib yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga kemungkinan
besar siswa akan rajin mengerjakannya.
Bahasa yang digunakan dalam materi ini sudah cukup mudah
dipahami oleh peserta didik, namun lebih baik lagi jika bahasa yang
digunakan adalah bahasa yang sering anak didik dapati atau dengarkan agar
lebih mudah dimengerti. Jangan menggunakan bahasa yang terlalu abstark
atau sulit dipahami oleh anak didik.
Kalau untuk masyarakat sendiri itu memang sudah sesuai dengan
materi ini karena masyarakat juga harus mengetahui bagaiman ketentuan-
ketentuan shalat sunnah rawatib. Dengan mempelajari materi ini maka akan
lebih mudah memahami dan mengetahui apa saja ketentuan shalat sunnah
rawatib, materi ini juga sangat berguna bagi masyarakat agar dapat
meningkatkan lagi kerajinan beribadah tidak hanya yang wajib nya saja
namun juga yang sunnah-sunnahnya. Shalat sunnah rawatib dilakukan pada
setiap sesudah atau sebelum shalat wajib 5 waktu.
Materi ini sangat bermanfaat bagi siswa dari dini maupun yang akan
datang karena kita akan melakukannya setiap kali ingin melakukan shalat
wajib 5 waktu bagi yang ingin karena sifatnya sunnah saja. Siswa juga
mengetahui apa pengertian shalat sunnah rawatib, jenis-jenis shalat sunnah
rawatib, jumlah rakaat shalat sunnah rawatib dan niat shalat sunnah rawatib.
Yang terpenting ialah siswa mengetahui dan mampu menghafal niat shalat
sunnah rawatib untuk melakukannya di kehidupan sehari-hari.
Materi bermanfaat bagi siswa karena pada pendidikan dasar sudah
mendapatkan materi ini, maka saat ia sudah dewas ia akan mengingatnya
dan akan lebih mudah mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu dengan mempelajari materi shalat sunnah rawatib siswa juga tahu
bahwa selain shalat wajib 5 waktu juga ada shalat sunnah rawatib yang
dikerjakan pada saat sebelum dan sesudah shalat wajib 5 wktu.
Tingkat humornya sangat rendah karena di dalam materi tersebut
tidak ada terdapat cerita-cerita di dalamnya. Buku ini hanya menerangkan
menerangkan materi-materi saja tanpa ada humor sedikitpun. (jika saya
memiliki kesempatan untuk mengajar dengan menggunakan materi ini,
maka saya akan menceritakan humor dengan “saat shalat sunnah rawatib
memikirkan makanan sehingga lupa rakaat” (humor akan dicaritakan di
kelas). Belum karena tidak ada menyajikan gambar-gambar ilustrasi tentang
materi, gambar-gambar yang ada hanya sebagai hiasan-hiasan saja di dalam
buku.
Gambar yang disajikan dalam buku memang terlihat jelas dan
berwarna, tetapi sayangnya gambar yang disajikan bukan gambar ilustrasi
mengenai materi-materi yang dijelaskan. Gambar yang disajikan hanyalah
gambar orang yang sedang melakukan shalat sunnah rawatib, lebih baik lagi
jika gambar yang disajikan adalah gambar langkah-langkah bagaimana
shalat sunnah rawatib dilakukan. Gambar yang disajikan mungkin saja
menarik perhatian siswa katena gambar sudah cukup menarik dan
bermacam-macam warna, gambar yang disajikan juga mempunyain
kejelasan yang cukup bagus.
Simpulan: dari buku yang saya analisis terdapat beberapa materi
yang didalamnya yang sebagian tidak terdapat di dalam materi seperti
menjelaskan tentang penghayatan nilai-nilai dalam shalat sunnah rawatib
dan menjelaskan bagaimana bentuk implementasi dari shalat sunnah
rawatib. Di dalam buku ini materi yang dijelaskan hanyalah tentang
ketentuan shalat sunnah rawatib yang mencakup tentang pengertian, jenis-
jenis, jumlah rakaat, dan niat shalat sunnah rawatib. Gambar yang disajikan
di dalam buku juga cukup jelas dan menarik kaena tingkat warna, kecerahan
dan kejelasan sudah cukup bagus sehingga mungkin saja dapat menarik
perhatian siswa. Namun di dalam buku tidak menyajikan gambar ilustrasi
yang jelas tentang shalat sunnah rawatib. Materi dalam buku ini memiliki
keterkaitan satu dengan yang lainnya, akan tetapi perlu adanya penyesuaian
lebih lanjut anatara KD dengan materi yang dijelaskan di dalam buku dan
lebih mengembangkan lagi materi yang ada. Karena sebagian terdapat
ketidaksamaan anatara KD dengan materi yang disajikan, tetapi secara
keseluruhan buku ini pastinya memiliki kekurangan dan kelebihan
tersendiri, baik dari segi format isi maupun bentuk atau jenis pengembangan
materi.

Anda mungkin juga menyukai