Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

MATA KULIAH
PSIKOLOGI SOSIAL
"IDENTITAS SOSIAL DENGAN PRASANGKA PADA PRAJURIT
TNI AD TERHADAP ANGGOTA KEPOLISIAN”
Oleh : Rusdah Sarifah

Disusun Oleh :
Fathimatuz Zahro (195120301111056)
Nurnadiah Salsabila (195120301111058)
Salsabiila Anugrah Ilahi (195120301111059)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


JURUSAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
Judul : "IDENTITAS SOSIAL DENGAN PRASANGKA PADA
PRAJURIT TNI AD TERHADAP ANGGOTA KEPOLISIAN”
Penulis : Rusdah Sarifah
Tahun : 2016
Vol. : 04, No.01
Abstrak : Salah satu tugas perkembangan manusia adalah menemukan
identitas dirinya. Banyak cara yang dilakukan seseorang untuk menemukan
identitas tersebut. Salah satu diantaranya adalah melalui identifikasi permasalahan
yang ada dilingkungan sekitarnya, permasalahan terjadi karena sebab akibat.
Penelitian ini menjelaskan tentang konflik antara TNI AD dengan Anggota
Kepolisian yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya kuatnya
permasalahan tersebut terjadi karena faktor identitas sosial dan prasangka dari
kedua belah pihak. Penelitian ini juga menjelaskan tentang identitas social dan
pransangka secara jelas untuk dimengerti , disertai beberapa contoh permasalahan
yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan hubungan
positif, indentitas sosial terhadap permasalahan yang menimbulkan konfilk yang
berujung ke prasangka.
Kata Kunci : Identitas Sosial, Permasalahan , Prasangka.
Tujuan : Hasil penelitian ini bertujuan untuk mendukung berbagai pihak baik itu
Institusi Negara dan masyarakat supaya menjadikan identitas sosial sebagai wadah
untuk memajukan kelompok, membangun harga diri yang positif dan digunakan
sebagai wujud dari toleransi juga saling menghargai satu sama lain. Walaupun
setiap kelompok memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda, identitas
sosial yang terbentuk diharapkan tidak menimbulkan kecenderungan untuk saling
berprasangka sampai menyebabkan konflik (Rusdah Sarifah, 2016, hlm 11).
Literature Review: Menjelaskan tentang tugas TNI dan POLRI, penyebab
turunnya kepercayaan masyarakat terhadap TNI dan POLRI, identitas sosial dan
prasangka.
Teori : Dalam penelitian ini, secara garis besar mengunakan teori Grand
Theory (teori besar) , dikarenakan peneliti menganalisis dengan menguraikan
maupun menjelaskan permasalahan dengan jelas. Yang dimana dijelaskan tentang
teori identitas sosial yang merupakan perilaku kelompok terjadi karena adanya
dua proses penting, yaitu proses kognitif dan proses motivasional.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode penelitian kualitatif. Peneliti mengungkapkan bahawa “penelitian ini
menggunakan desain korelasional, desain korelasional digunakan untuk
menentukan nilai-nilai variable dan menguji hubungan serta antar hubungan
disekitar mereka ke dalam lingkungan tertentu” (Silalahi, 2012 dalam Rusdah
Sarifah 2016). Dengan menggunakan sampel berupa , 70 responden prajurit TNI
AD di Pusdikbekang. Dengan teknik sampling yang digunakan adalah random
sampling. Setelah itu dilakukan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan korelasi product moment dari pearson.
Instrument Penelitian :
 Menggunakan Pengumpulan Data
 Skala model Likert.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini disajikan dalam beberapa table.
Diantaranya, pada dijelaskan pada table pertama terdapat, hasil uji hipotesis
identitas sosial dan prasangka yang diterima, dengan terdapatnya hubungan positif
antara identitas sosial dengan prasangka pada prajurit TNI AD di Pusdikbekang
terhadap anggota Kepolisian yang dimana hasil penelitian ini, identitas sosial dan
prasangka memiliki hubungan yang cukup signifikan. Dengan kata lain, semakin
tinggi identitas sosial yang ada pada prajurit TNI AD maka semakin tinggi pula
kecenderungan prasangka yang dimiliki mereka terhadap anggota kepolisian.
(Brewer 2002 dalam Putra 2008) mengemukakan bahwa “Identitas sosial dapat
menimbulkan pengaruh yang positif dan negative, identitas sosial dapat dipandang
menjadi pengaruh yang positif apabila individu berhasil meningkatkan harga diri,
kebanggaan dan perasaan positif pada in group nya, sehingga individu akan lebih
bersikap toleransi terhadap out group”. Supaya setiap pihak menjadikan identitas
sosial sebagai wadah untuk memajukan kelompok, membangun harga diri yang
positif sebagai wujud dari toleransi. Agar individu dapat hidup berkelompok
membentuk identitas nasional sebagai bagian dari negara Indonesia, yaitu
menjunjung tinggi makna Bhinneka Tunggal Ika, walaupun setiap kelompok
memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda, namun identitas sosial yang
terbentuk diharapkan tidak menimbulkan kecenderungan untuk saling
berprasangka apalagi sampai menyebabkan konflik.

Anda mungkin juga menyukai