Anda di halaman 1dari 13

homi-a5

Landasan
Pendiffir<an
Drs. Ahmad SuriansYah, M.Pd', Ph.D'
TANDASAI{ PI}{DIDIXAN
Oleh : Ds, AlEd SuiaEyah, r,ild., pt-D.
Edioo! : J, Dalle & Zd& JaDalie

Edisi P€rtiD,
CdaLatr p€d.Da z)t I

Hsr. C'btN @ 2Or I podapEulis,


Har Ciptadiliddrmgi urztr8-.yrng Ditna8,Dedpqtsrya}
meDird{hfe
*P"h *-h4- id dalm hqtn qo prD, sec.ra "tu
:Try 19l
mtatrsr
eret Eori! naup,m
l{nEsrt Bmtuokod maete, dar dqsd t€hj} po.t".- r.Uya raopu
iziD terrrlis d!.i @bir

Eomd
I. Bmi l,ls Ra)a Ko@t€tBmi Jaw
Rl l0No- 5A
Barjamasir 70rt9
Telp. : 05lr-75679
FoL : 0511-3255131
E@il : coDdes2oo4@tEhoom

Suriansyanr Atma<t, Drs- !l-pd, ph.D.


I"AIilDASAlt PENDIDTKAN/DIS-AtMct Surialsya}, t4-pd., ph.D.
- Edisi pertam - Baoja@siu C@des-Kali@nran, 2011
vii i, | 212 h-tD, 1 JiI. : 23 @-
ISBN: 9?9_3??3_16_2

1. Biblioglali I- Judul
KATA PEhIGANTAR

yukur kepada Allah SWT atas perk€namya sehingga buku Landasan


Pendidikan yang ada di tangatr pembaca ini selesai ditulis. Buku ini
disusrm detrgan maksud membantu para mailasiswa mendapatkan ba-
hall bacaar/referensi te ang k asatr Petdid;kan. Kurangaya referersi
yang spesifk mengenai laldasan pendidikan meDjadi mottvasi penulis un-
tuk meramprmgkan buku ini. Sehingga p€nutis befiarap buku irli dapat
membantu para mahasiswq gurq dosen, lna[plm praktisi pendidikan un-
tuk memperdalam kajian akademik tentaDg landasafl pendidikan.

Buku id ditulis dal.n tujuh bagian yaitu Bagian l: Pendidikan,


landasan dan atiran kependftlikar; Bagia! 2: Pendidikarl seumur hidup
sebagai asas pendidikaq Bagian 3: Ifukekat manusia dall peserta didik;
Bagian 4: Unsur-unsur pendialikan; Bagian 5: Pendidikan anak usia dini;
Bagian 6: Tantatrgan pendidilan; dan Bagian 7: Pendidikan Kamker.

Penulis menyadari bahwa bdku fui masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kitik daa saran Sralg membatrgutr selalu diharapkan guna
penyempumaan buku ini dimasa yang akaa datang.

Ba{armasiq November 201 1

Penulis
I'AT'TANISI

KATA PENGAI\TIAR
DAFIAR ISI vll
BAGIAN 1 PENIIIDIXAN, LANDASAN DAN ALIRAN
KEPENDII'IKAN I
A. PeEgertian I
B. kndasan Pendidikan 1
C. Alimu-aliraa Peodidikaa 30
BAGIAN 2 PENDIDIKAN SEUMUR IIIDUP SEBAGAI AZAS
PEIIDIDIKAN 37
A. Pendahuluan 31
B. Pengertiatr 39
C. Beberapa PertimbangatrPentingnya PendidikaD
Sepanjang Hayalseumur hidup 42
BAGIAN3 IIAKIXAT MANUSIADAN PESERTADIDIK 47
A. I{akikatMatrusia 4'1
B- Wujud Sifat Hakikat Manusia 61
C- Dimensi{im€flsi Hakiket MrfiBia 65
Landoson Pedidikon

73
BAGIAN 4 UNSUR.I]NSI]R PEI\'DIDIKAN
73
A. Peserta Didik
76
B. Perdidik
7a
C. Interaksi Peserta Didik dengan Pendidik '78
D. Materi/Isi Pendidikan
80
E. Lingkungan
83
BAGIAI{ 5 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
83
A. Latar Belakaflg
86
B. Pentin$ya PeDdidikatr Anak Usia Dini
91
C. Tahun Pertama Yaug Menentukan
93
D. Konsep Pengembangao Anak Usia Ditri
E. Pendekatan Holistik dalam Pedidikair Anak Usia Ditri 94
98
F. Karakteristik Masa BaYi
99
G. Kompetensi Anak Usia TK
I l0
H- Karakeristik Anak Usia Sekolah Dasar
141
BAGIAN 6 TANTANGAN PEIIDIDNKAN
Taangan Em Globat
l4l
145
B. Tantangan Sumber DaYa Masusia
147
c. Tantaryan Pendidikan Nasional
r66
D. El€metr Petrentu Mutu Pendidikan
117
BAGIAI\ 7 Pf,NDIDIKAN XARAKTEN'
177
L@dasan BeDikir
179
B. Beibagai Masalah Pedidikan
ta2
C. Pendidikatr Karakter
183
D. SDM dan Pendidikan Kamkter
E. Usia Dini dan Sekolah Dasar sebagai Basis
195
Pernbenfukan Karakte'
198
F. Strategilmplementasi
209
DAFTAR PUSTAKA

-oo0oo-
nagian 1
PENI'II'IKAN, LIINI'ASAN I'AN
AI"IRA.hI I(EPENI'IDIKAhI

A. PENGERTIAN
er,dtdlkan (educaliofl) sebagai suatu konsep sedlg diartika[ dan
dipandatg masyamkat dalam pengertial yang kuratrg tepat bahkan
dapat dikatakan salah, sehingga pengertian pendidikatr maknanya
serilg dikerdilka[ hanya sebatas pengertian pe[gajaran atau masyarakat
sering membuat pengertian pendidikan sama dengaa pengajaran. Penga-
jaran sebagai arti kata instuctiotr mempunyai makna yang tebih sempit
dftandingkan dengan pengertim pendidika4 Akibat penciutan maloE
pendidikan menjadi pengajaran tersebut maka hakekat apa dan bagaimana
proses pendidikan juga diartikatr sarna dengan apa dai! bagaimana proses
pengajamn. Untuk melilat dengan jelas apa makna pendidikan dan makna
petrgajaran berikut ini akan dilihat dari perspekifpengertian menurut pam
ahli sebagai beriLut:

1. LengeYeld
Lelgeveld memberikan pengertian bahwa pendidikan adalah usaha
mempenganrhi, melindungi serta memberikan banfuan yang te(uju kepada
kedewasaan aaak didiknya atau dengan kata lain membantu aDak didik
agar cukup mampu dalam melaksanakan tugas hidupnya sendii tanpa
bantuan orang lai!.
Londason Pendidikon

pengaruh serta
Dalam pelgertian teNebuf di atas bimbinga[ dan
perlindungan tang diberikatr harus mengandung nilainilai luhur
sesuai

martabal kemanusiaan, ilengan tujuan akhir pendidik-


dengan hakekat dan
alan atau kemandinatr hidup peserta
didik'
un Jduluh ud*yu k"-u-puatr
pengaruh dan bimbing-
Tanpa mmgarah kepaila hal tersebut maka kegiatan
afl yang diberikan te6ebut bukanlah kegiatart
perdidikan'

2. Dewey
Menurut ahli pendidikan inikonsep pendidikan mengandung
pengertian sebagai *"* p-r", pengalarnan, karena kehidupan
adalah

p"nLtun-, p"oaumr berati membantu pertumbuhan batin tanpa di-


pada tiap-tiap
tatasi usia. Proses pertumbuhan ialah proses penyesuaian
seseorang'
fase serta menambahkatr kecakaPan di dalam perkembangan

Pengertian yang diungkapkan Dewey ini melekankan bahwa ke-


tetapi
giatan pJaiaikatr pada hakekatnF atlalah proses pengalaman'
peserta didik kepada Pertumbuhan ba-
f,"ngulum* ini hur,r" -engarahkafl
dapat eksis di tellgah-
tin, iehingga dengan pertumbuhan batitr ini mercka
dao permasalahan yang
tengah lingkrmgannya dengan berbagai tantangan
dihadapi tanpa harus selalu tergpmnmg pada orang
lain' PardangaD Sewey
tentang pendidikan jelas menekalke bahwa peDgalaman menjadi dasar
peserta didik yang
dalam pembentukan dao upaya memaol pertumbuhan
sesuai dengan potensi alan kebutuhao[ya masing_masing'
pandangan yang
Dewey dan lengeveld pada dasamya memiliki arah
pada proses pendidikan' yaitu
tidak berbeda tentang apa yang ingin dicapai
dapat hidup layak
kemandirian peserta ald;t. Kemandinan dalam arti
harus te4antung pada
ditengah-tengatr maslarakat tingkungaonya tanpa
orang lain.

3. Crow & Crow


adalah pengalaman
Crow memberikan balasanpengertianpendidikan
bagi peserta didik
yang memberika[ pengertia!, insight dan Penyesuaian
sehingga dia dapat berkembang datr berhrmbuh'
ffikar., Ln&en fun aliron KePndidikon 3

{ Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003'


MeDurut Lru sisaliknas iri pendidikan adalah usaha sadar datr te-
lrma unirk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaftur agar
memiliki
lerra didik secara aLtif mengembangkan potensi dirinya untuk
taktatatr spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadia& kecerdasan'
StaL mulia serta keteramPilan yang diperlukan diriny4 masyarakat
hgla dan negara.
bahwa
Dari beberpa pengertian yang dikemukakan di atas' nampak
+ yang didefinisikan oleh para ahli pada dasamya tidak terdapat perbe-
daao yatrg mendasar, hal tersebut nampak bahwa para ahli
selalu metrg-
yang be6eda)
rmgkapkan unsur kemandirian (meskipun dalam istitah lain
dari
..bngui *lrruo pro.", pendidikan. Oleh sebab itu kalau kita analisis
semua penalapat tentang batasan pendidikan tersebut di atas, ada beberapa
yai-
tal yang perlu mendapatkan penekanan dalam pengertian pendidikan
[l:
Usaha sadar
a Pendidikan merupakan usaha yang dilak)kan secaB sadar'
berarti bahwa kegiataD kependidikan yang dilakukan harus didahului
terarah
oleh suatu kegiatan perencanaan yang matang, sistimatis dan
tertentu
ilengan menggunakan prosedur serta mekanisme dan alat
unhrk menunjang kelancaran prosedur pelaksanaa[ )'ang dilakukan'
b. Usaha proses pendidikan te6ebut dilaLlrkan oleh omng yang mem-
punyai dan atau merasa bertanggung jawab untuk membangun masa
depatr peserta didik.
Ad*yu suatu tujuM yang ingin dicapai melalul proses pendidikan
". yaitu kedewasaan atau kemandirian'

Apa yang dimaksudkan dengan kedewasaar dalam pengertian


pendidikan?

Kedewasaan dalam pengertian pendidikan bukanlah kedewasaan


yang diidentikkan dengan
atau dewasa alalam pengertian sehari-had yaitu
kedewasaan dalam aspek usia saja. Seorang manusia/peserta
didik baru
apabila dia
dapat dikatakatr dewasa dalam pengertian pendidikan adalah
memiliki dan atau mentmjukkan ciri-ciri sebagai berikut:
Londason Pendidikan

1. Adanya sifat kestabilan alan kemantap?rn


Kestabilan iri mencakup kestabilan dalam tingkah laku, pandangan
hidup dar kestabilan dalam nilai-nilai yang dianut. Kestabilan dalam
perilaku berarti seseoBng yallg segala perbuatannya, tingkah lakunya
seDantiasa berdasarkan atas suatu rencana yang telah dipikirkan dan
dipertimbangkaD secam matang. Artinya peserta didik yang memiliki
kestabilan adalah mercka yang selalu berupaya memikirkan seca.a
matang untung dan rugi, apa kaitarmya dengan nilai-nilai yang di
masyarakat sebelum dia berperilaku atau mengambil suatu keputusan
yang berkaitar dengan kehidupan sosialnya di masyarakat.
Kestabilan disini bukanlah dalaft pengertian kaku (tidak dapat
diubah-ubah) tetapi kestabilan yang dinamis dalam arti perilaku
dapat berubah meskipun sudah direncanakan, tetapi perubahan ini
didasarkanpertimbangan-pertimbanganyang sarEat rasional. Dengan
kata lain terjadinya perubahan terhadap suatu keputusan yang telah
diambil seseora[g atas dasar pemikiran yang matang juga berarti
suatu kemantapan dalam keputusan.
Kestabilan dalam pandangan hidup berarti bahwa dengan kesadarafl
dan keyakiaan seseorang telah menganut suatu pandadgan hidup/
keagamaan tertentu secara utuh dellgatr tidak mudah tergoyahkan oleh
faktor apapun.
Kestabiloan dalam nilai-nilai yaitu segala perbuatan/perilaku dan si
kapnya selalu didasarkan kepada nilai-nilai kehiduparL&emasyaraka-
tan serta nilai-nilai dalam berbangsa dan bemegara.
2. Adanya sikap tanggung jawab
Sikap tanggung jawab mercakup tiga hal pokok yaitu tang8mg jawab
iadiyidu, tanggmgjawab sosial dan tanggung jawab susila.
Tanggung jawab iadividuberafi seorang yang berani berbuat, berani
bertanggungjawab tentang segala resiko dariperbuata rya. Menolak
tanggung jawab dengan alasan yang benar dan dianggap benar oleh
semua oraDgjuga berarti bertalggug jawab.
Pendidi kan, Londoson don AIiron f,ependidikon

Tanggungjawab sosial berarti bahwa semua perbuata.o yang dilakukan


seseorang harus sudah dipikirkan akibafakibatnya atau untung
ruginya bagi orang lain, masyamkat dan lingkungannya.
Tanggung jawab susila bemrti bahwa perbuatan seseorang harus se-
suai dengan norma-norma susila, moml dan etika. OIeh sebab itu se-
gala perilaku harus dapal dipeaanggung jawabkan secam moral dan
etika- Karena itu pendidikan pada dasamyajuga harus membentuk oi-
lai morai dan etika kepada pese.ta didik untuk dapat mempeNiapkan
kemandirian dan kemampuan bertaflggung jawab secaE moml.
3. Adanya sifat mandiii
Mandid berarti bahwa segala perbuatan yang dilal(ukan seseom[g
adalah atas dasar pilihannya sendiri, ditentukan dan diputuskan atas
kemauan sendiri dengan pertimbangan yang mata[g. Apa yang dipi_
lih, ditentukan dan diperbuat memang dipufuskan atas dorongan dari
dalam d;ri sendiri bukatr karena desakan atau paksaa[ orang lain.
Keputusan yang diambil berdasarkan masukar/saran-samn dari se-
jumlah orang juga berarti keputusarulya sendiri, sejauh saran dan ma_
sukan dari omng lain tersebut hatrya menjadi bahan untuk memikir-
kan dan mempertimbangkan kepufusan yang terbaik menurut d inya
sendiri, tatrpa menggantungkan harapaD kepada orang lain
Mandi.i secam ekonomi berarti bahwa seseomng yang mengaku dir_
inya dewasa maka ia sudah memiliki kemampuan untuk menghidupi
dirinya sendiri, membiayai kehidupannya atas dasar usahanya sendiri,
bukan karena meminta atau disokong (support) oleh orang lain. Usaha
sendiri bukan bemrti tidak boleh bekeda pada orang lain.
Emil Salim menjelaskan bahwa ada tidaknya kemandirian pada
seseorang ditandai oleh lima komponen sebagai berikut:

L Bebas, yakni tumbuhnya tindakar atas kehendak sendid dan bu-


kan karena orang lain dan bahlGn tidak tergantung paala orang
lain-
2. Progresifdan ulet, yang diwujudkan dalam benhrt
perilall selalu
berusaha mengejar prestasi dan penuh ketekuna[ dalain meren_
canakan dan mewnjudkan harapan-harapannya.
Londoson Pendidikon

oryhal'
berfikir dan berthdak secara
3. Berinisiatif, yakni mampu
kreatif dan Penuh inisiaiif'
." ffi;;frJ;;"-d^t*o tinr"-or. toc'us o[ conoor\ vait.,
mampu
masalah yang dibadapi'
.auiru r"autpu-
meDgalasi
li#ilil;;';t*Jva serta kemamPuan mempeosaruhi

lingirngan atas usahanya sendiri


-
,.ii[[',"*"a*t""'/'*"1''*'/:::#ffT#:T,l[T.[:
sendiri dan memp(
percaya kePada diri
sendiri.
perlu ditumbuh kem-
*"a"*"""* U*** ciri-ciri/karakter di atas'
Tanpa mampu
|ir*#r"i"ltt"t" tidik melalui proses pe'didikan
atas' maka prcses pen-
kedewasaan tersebut di
;;?";;ilil;;"'n
jin"i ,*t ori^"*- mencapai firjuan secara
belum dapat dikatakan
kegiatan dapat di-
liTtili]i"".-* l"**an dapat dikatakan suatu
diatah-
illl*l *"i, -"J;* pendiditan apabila dalam usahanva
kembaogkan kedewas'an/kemandi
an
f"llilil;ryu-iiltuh
para Peserta didik'
s€p€rti tersebut di atts'
dalam
f"n*niun-p"ng"nlatl pendidiksn se'ine
di katansar para pendidik
;:fi;ffiil;.^d*t babkss

[#;Jffi ;; ;*""":*T:':f merupaxa! X"ff:n'"fi?,I:*iifl


Dendidikan dafl pengajaEn
I""r.*- ,-r;",0* tPerbedaaD
Yl*9*;"'i[ffir"
ke' ]fltll"#;
k€dua koNeP tersebul
iDi:
dicermati Pada bagan bedkut
KonseP P€ngairran
KonseP P€ndidik-an
dalam arti
auUnl Yung
"aeora"a-n "tti kogpitit afektifdan
-edewassan

Berlangsung di lingkung-
Tempat naoat tertangsune dimam
an sekolah atau luar
sai; (sekolah. luar sekolah
sekolah dalam batas ta4-
(keluarga) dan masyamkat
ratrpa dibatasi oleh rumg'
sungjawab sekolah
kt didikon, Londoson don Aliron Kependidikatl

Aspek Kotrs€p Pedidibn Korsep Pengrjartn


l IGpan saja/tidak terbatas dan Berlang$mg dalam L:urun
tedadwai waktu tertentu sesuai
jadwal atau jangka waktu
latrg ditentrkan oleh
suatu lembaga/institusi.
Misalnya: ada yary
menentukao 3 tahun< atau
kuang batk n ada Yang
lebih utrtuk suatu jenjang

4 Peserta Tidak ada pembarasan usia Dibatasi oleh usia,


Didik sehingga peserta menjadi sehingga relatif homogen
rclatfhiterogen
5 Kurikulum Tidak ada kudkulun Yang Kurikulum disusur s€cam
balor k€tat dan baku
6 Evaluasi Tidak ada evalusi s€cara Evaluasi dilaksanakm
khusus secara terjadwal dan

Dari bagan tersebut di alas terlihat perbedaan yal1g mendasar danjelas


antara pendidikan dan konsep pengajaran. Bagaimana pengertiafl
pendidikan dapat anda rumuska[ senaliri deflgan komponen-komPonefl
sebagaimana telah diuraikan di atas.

B. LANDASAN-LANDASANPENDIDIKAN
Dalam rangka penyele4gar&m proses kependidikan di masyam_
kat, baik itu petrdidikar dalam jatu. sekolah (pedidikan formal) maupun
pendidikan di luar sekolah (informal dan rotr formal) harus dilandasi oleh
suatu pedoman dasar agar proses peldidikan tersebut tidak salah
amh Pe-
doman dasar inilah yang kita sebut dengatr laldasan pendidikan'

Ada beberapa landasan pendidikan yang pertu dipertimbangkan dan


dijadikan pedoman dalam menyetenggarakatr proses pendidikaq tanpa
mempertimbangkan landasan tersebut dalam praktikflya aktn menyebab-
kan hasil pendidikan yang tidak optimal atau bahkan bisa
jadi proses pen-
lillilllillllilil

Anda mungkin juga menyukai