Gunakanlah bahan-bahan di bawah ini secukupnya saja yaitu sekitar ¼-½ Ons.
Air Secukupnya, usahakan gunakanlah air mineral yang sudah bebas bakteri.
Flouride 0,5%, Bahan ini berfungsi sebagai nutrisi untuk mulut sebagai penjaga kesehatan
gigi, melapisi struktur gigi dan mempertahankan kekuatan gigi terhadap proses pembusukan
serta memicu mineralisasi. Flouride yang digunakan adalah NaF (Sodium Flouride).
Sebenarnya tidak menggunakan Flouride inipun tidak masalah, akan tetapi bila akan
ditambah dengan Flouride usahakan jangan lebih dari 0,05% dan maksimal 0,08%, karena
bila terlalu berlebihan dikhawatirkan akan merusak gigi. [Cara menghitung takarannya: bila
total bahan 10 Ons maka Flouride yang di tambahkan cukup maksimal : 6 5ram saja].
Sakarin / Pemanis (Secukupnya), Bahan ini berfungsi memberi rasa manis pada pasta gigi.
Minyak Peppermint (Secukupnya), Bahan ini berfungsi memberikan aroma dan rasa pada
odol/ pasta gigi dan untuk menghilangkan rasa mual / eneg saat menggunakan pasta gigi/
odol.
Sodium Benzoat 0,1%, Bahan yang satu ini berfungsi / berguna untuk menjaga struktur
kimiawi, biologi, dan fisik odol/ pasta gigi. Sodium Benzoat ini tidak bersifat racun.
Polishing (Aluminium Phosphat) 100%, berfungsi untuk menghilangkan sisa makanan yang
menempel di gigi.
Sodium Alginat 25%, Bahan ini berfungsi sebagai pencampur agar bahan-bahan yang
dipergunakan untuk membuat pasta gigi mau menyatu saat pengadukan/ di-mixing atau juga
bisa di sebut sebagai pengikat untuk seluruh bahan-bahan yang digunakan.
Proses Pembuatan :
Campurkan bahan Sodium Alginat dan Gliserin lalu aduk hingga rata.
Satukan campuran (Sodium Alginat & Gliserin) + (Air & Sodium Benzoat), tambahkan
Sodium Flouride (NaF)lalu aduk lagi hingga semua merataMasukkan Sakarin dan aduk
kembali hingga rata.
Ini adalah proses terakhir yakni mengemas pasta gigi, gunakanlah kemasan yang pantas dan
higienis, anda dapat menggunakan kemasan yang tertutup rapat.
https://cara-membuat-sendiri.blogspot.com/2013/09/cara- membuat-pasta-gigi-odol.html
Tahapan pembuatan produk Pepsodent dengan menggunakan diagram PERT :
5. Pada dasarnya bisnis plan penting bagi semua jenis usaha baik besar maupun kecil. Untuk jenis usaha
kecil bisnis plan amat sangat penting. Dengan demikian usaha tersebut nantinya dapat berkembang
menjadi bisni yang besar. Maka dari itu dengan adanya bisnis plan kita dapat merencanakan sebuah
target untuk mencapai suatu tujuan. Contohnya UMKM tersebut jika saja tidak memiliki bisnis plan
yang baik maka nantinya bisnis tersebut tidak akan bertahan selama 5 tahun.
Contoh bisnis plan:
Ringkasan Eksekutif
Ringkasan eksekutif bercerita mengenai bisnis apa yang Akan dibuat. visi dan misi, tujuan bisnis.
Sederhananya bagian ini adalah bagian kesimpulan dari sebuah rencana bisnis atau business plan.
Salah satu trick membuat rencana bisnis atau business plan yang menjual adalah buat ringkasan
eksekutif yang menjual.
Analisis Produksi
Analisis produksi menjelaskan sistem operasi bisnis Kita. Misal bisnis Kita adalah jenis produksi
atau manufaktur, perlu diketahui bagaimana proses dari penerimaan pesanan, produksi, distribusi
barang-barang dan penagihan.
Analisis Keuangan
Analisis keuangan berisi proyeksi (forecasting atau peramalan) pendapatan dan pengeluaran,
pengembalian modal (break event point), pengembalian atas investasi (return on investment),
perhitungan penggunaan daya ungkit (leverage) dan lainnya.
Risiko Usaha
Risiko usaha adalah hal-hal yang terkait risiko atas bisnis Kita, misal risiko operasional, risiko
bisnis, risiko likuiditas atau risiko keuangan dan lainnya.