Anda di halaman 1dari 35

DEFINISI DAN

KLASIFIKASI STATISTIK
PERIKANAN TANGKAP

MUHAMMAD ANAS
SUB KOORDINATOR DATA
Ilustrasi Penangkapan Ikan
1.RTP/PP
2.Perahu/Kapal/Tanpa Perahu
3.Alat Penangkapan Ikan
4.Nelayan
5.Produksi/Volume Produksi
6.Harga/Nilai Produksi
7.Trip Penangkapan Ikan
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 2
Ditjen Perikanan Tangkap
Ikan
Adalah segala jenis organisme yang seluruh atau
sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam
lingkungan perairan
a. ikan bersirip (pisces);
b. udang, rajungan, kepiting, dan sebangsanya (crustacea);
c. kerang, tiram, cumi-cumi, gurita, siput, dan sebangsanya
UU No. 31 Tahun 2004
(mollusca);
tentang Perikanan sebagaimana
d. ubur-ubur dan sebangsanya (coelenterata); diubah dalam UU No. 45 tahun
e. tripang, bulu babi, dan sebangsanya (echinodermata); 2009

f. kodok dan sebangsanya (amphibia);


g. buaya, penyu, kura-kura, biawak, ular air, dan sebangsanya (reptilia);
h. paus, lumba-lumba, pesut, duyung, dan sebangsanya
(mammalia);
i. rumput laut dan tumbuh-tumbuhan lain yang hidupnya di dalam air (algae); dan
j. biota perairan lainnya yang ada kaitannya dengan jenis- jenis tersebut di atas;

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 3


Ditjen Perikanan Tangkap
Klasifikasi Ikan:
KepMen KP No 50 Tahun 2017 tentang Estimasi Potensi, Jumlah Tangkapan yang
Diperbolehkan, dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di WPPNRI

1. Pelagis kecil 1. Pelagis kecil


2. Pelagis besar 2. Pelagis besar
3. Demersal 3. Demersal
4. Ikan karang 4. Ikan karang
5. Binatang Berkulit Keras 5. Udang
6. Binatang Lunak 6. Lobster
7. Binatang air lainnya 7. Kepiting
8. Tumbuhan Air 8. Rajungan
9. Cumi-cumi
10.Lainnya;

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 4


Ditjen Perikanan Tangkap
Rumah Tangga Perikanan (RTP/PP)
RTP adalah Rumah tangga yang melakukan kegiatan
penangkapan ikan dengan tujuan sebagian atau seluruh
hasilnya untuk dijual (menanggung resiko).

Setiap anggota Rumah Tangga yang melakukan usaha


penangkapan ikan dicatat sebagai satu RTP

Perusahaan Perikanan Tangkap (PP)

Perusahaan perseorangan atau korporasi yang


melakukan usaha di bidang penangkapan ikan,
baik merupakan badan hukum maupun bukan
badan hukum

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 5


Ditjen Perikanan Tangkap
Perahu/Kapal Penangkap Ikan
Kapal Penangkap Ikan adalah kapal yang digunakan untuk
menangkap ikan, termasuk menampung, menyimpan,
mendinginkan, dan atau mengawetkan
ikan

Kapal, perahu, atau alat apung lain yang dipergunakan


khusus untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan,
mendukung operasi penangkapan ikan

Perahu/kapal pengangkut nelayan, alat


tangkap & hasil tangkapan

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 6


Ditjen Perikanan Tangkap
Perahu/Kapal Penangkap Ikan

Perahu Tanpa Motor


adalah perahu tanpa motor yang dasarnya terdiri dari lunas
dengan rusuk-rusuk yang diletakkan pada lunas tersebut,
badan perahu dibuat dengan memasang papan pada rusuk-
rusuk tsb
Motor Tempel
adalah perahu yang menggunakan mesin sebagai penggerak,
dan motornya dilekatkan di luar (tidak memiliki kamar
mesin), di buritan/sisi perahu dan tidak permanen

Kapal Motor
Adalah kapal yang menggunakan tenaga gerak mesin
(motor) yang ditempatkan secara permanen di dalam ruang
mesin (terdapat kamar mesin)

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 7


Ditjen Perikanan Tangkap
Alat Penangkapan Ikan (API)
• Adalah sarana dan perlengkapan atau benda-
benda lainnya yang dipergunakan untuk
menangkap ikan
• kesatuan teknis dalam suatu operasi penangkapan
ikan, biasanya terdiri dari perahu/kapal penangkap
ikan, alat penangkap ikan, alat bantu penangkapan
ikan & nelayan
• jumlah unit penangkapan ikan dihitung berdasarkan
jenis alat penangkap ikan yang digunakan, bukan
banyaknya alat penangkap ikan yang digunakan

 kapal mengoperasikan 2 jenis alat  2 unit


penangkapan ikan
 2 kapal mengoperasikan 1 alat (1 kesatuan
operasi)  1 unit penangkapan
 sekelompok nelayan tanpa perahu mengoperasikan
1 alat  1 unit penangkapan ikan

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 8


Ditjen Perikanan Tangkap
Alat Penangkapan Ikan (API)
PerMen KP No .59 Tahun 2020 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan
Alat Penangkapan Ikan di WPPNRI dan Laut Lepas

1. Jaring lingkar (surrounding nets)


2. Pukat tarik (seine nets)
3. Pukat hela (trawls)
4. Penggaruk (dredges)
5. Jaring angkat (lift nets);
6. Alat yang dijatuhkan dan ditebarkan (falling gears);
7. Jaring insang (gillnets and entangling nets);
8. Perangkap (traps);
9. Pancing (hooks and lines);
10.API Lainnya (miscellaneous gears)

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 9


Ditjen Perikanan Tangkap
Nelayan
Nelayan adalah Orang yang mata
pencahariannya melakukan
penangkapan ikan
Nelayan Buruh Adalah Nelayan
yang menyediakan tenaganya yang
turut serta dalam usaha
Penangkapan Ikan.

Nelayan Pemilik Adalah adalah Nelayan


yang memiliki kapal penangkap Ikan
yang digunakan dalam usaha
Penangkapan Ikan dan secara aktif
melakukan Penangkapan Ikan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 10


Ditjen Perikanan Tangkap
Data Tahunan (1)

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 11


Ditjen Perikanan Tangkap
Data Tahunan (2)

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 12


Ditjen Perikanan Tangkap
Trip Penangkapan Ikan
Kegiatan operasi penangkapan ikan sejak unit
penangkapan ikan meninggalkan pangkalan
menuju daerah operasi, mencari daerah
penangkapan ikan. melakukan penangkapan ikan,
sampai kembali lagi ke tempat pangkalan asal
atau ke tempat pendaratan lain

suatu alat penangkap ikan yang dapat


melakukan beberapa kali trip
penangkapan dalam 1 hari penangkapan
ikan dihitung sesuai jumlah trip yang
dilakukan
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 13
Ditjen Perikanan Tangkap
Produksi (Homogenitas) (1)

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 14


Ditjen Perikanan Tangkap
Produksi (Homogenitas) (2)

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 15


Ditjen Perikanan Tangkap
Volume Produksi
Volume (produksi dihitung dalam bentuk berat
basah)

Yang dicatat
jika didaratkan sudah
sudah termasuk
dalam bentuk olahan
ikan dijual
harus dikonversikan ke
maupun tidak
berat basah
dijual (angka
koreksi)

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 16


Ditjen Perikanan Tangkap
ANGKA KONVERSI BERAT IKAN BASAH KE BERAT IKAN OLAHAN MENURUT JENIS PERLAKUAN

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 17


Ditjen Perikanan Tangkap
JENIS IKAN CARA PERLAKUAN ANGKA KONVERSI

RND 1

Angka Konversi Tuna matabesar


GIL
GGT
1,1
1,09
HDD 1,43
TAL 1,43
RND 1
JENIS IKAN CARA PERLAKUAN ANGKA KONVERSI Tuna sirip biru
GGT 1,09
selatan
RND 1 HDD 1,43
GIL 1,09 RND 1
GGT 1,09 GGT 1,09
Madidihang Tuna dan
HDD 1,43 HDD 1,43
sejenisnya
TAL 1,43 TAL 1,43
PDD 1,43 PDD 1,43
RND 1
GIL 1
GGT 1,1
Albakora
HDD 1,1
TAL 1,1
PDD 1,1

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 18


Ditjen Perikanan Tangkap
JENIS IKAN CARA PERLAKUAN ANGKA KONVERSI

RND 1
GGT 1,33
Setuhuk hitam HDD 1,43
TAL 1,43
PDD 1,43 JENIS IKAN CARA PERLAKUAN ANGKA KONVERSI
RND 1
Setuhuk pada RND 1
GGT 1,13
Setuhuk loreng umumnya
HDD 1,2 HDD 1,43
TAL 1,16 RND 1
RND 1
GGT 1,33
GGT 1,13 Ikan layaran
Setuhuk Biru HDD 1,43 HDD 1,33
TAL 1,43 PDD 1,43
PDD 1,43
RND 1
GGT 1,18
Ikan pedang
HDD 1,33
PDD 1,43

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 19


Ditjen Perikanan Tangkap
JENIS PROSESING/PERLAKUAN IKAN

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 20


Ditjen Perikanan Tangkap
JENIS IKAN CARA PERLAKUAN ANGKA KONVERSI
RND 1
Billfish GGT 1,33
HDD 1,43
RND 1
Cakalang GGT 1,09
HDD 1
RND 1
GGT 1,13
Ikan lainnya HDD 1,33
TAL 1,16
PDD 1,16

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 21


Ditjen Perikanan Tangkap
Rambu-Rambu Data Ikan dan Alat Tangkap

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia


Ditjen Perikanan Tangkap
Rambu-Rambu Data Ikan dan Alat Tangkap

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia


Ditjen Perikanan Tangkap
Produksi (Ikan)

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 24


Ditjen Perikanan Tangkap
Nilai Produksi
Jumlah nilai hasil tangkapan ikan dalam
satuan rupiah

Diperoleh dari hasil perkalian harga


rata –rata dengan volume produksi
hasil tangkapan

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 25


Ditjen Perikanan Tangkap
Volume, Harga, Nilai (Ikan)

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 26


Ditjen Perikanan Tangkap
PENDATAAN DI lAUT(Permen KP No.18 Tahun 2014)
PENDATAAN BERDASARKAN WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NRI TERBAGI ATAS 11 WILAYAH

1. WPPNRI 571 meliputi perairan Selat Malaka dan Laut Andaman;


2. WPPNRI 572 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera
dan Selat Sunda
3. WPPNRI 573 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa hingga
sebelah Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian Barat;
4. WPPNRI PD 421, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Sulawesi, Kepulauan Talaud, Kepulauan Sangihe, Kepulauan
Sitaro, Kepulauan Banggai, Kepulauan Selayar, Kepulauan Wakatobi, Pulau
Unauna, Pulau Togian, Pulau Batudaka, Pulau Walea Besar, Pulau Menui, Pulau
Wawonni, Pulau Buton, Pulau Muna, dan Pulau Kabaena
5. WPPNRI 712 meliputi perairan Laut Jawa
PENDATAAN DI lAUT(Permen KP No.18 Tahun 2014)
PENDATAAN BERDASARKAN WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NRI TERBAGI ATAS 11 WILAYAH

6. WPPNRI 713 meliputi perairan Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut
Bali
7. WPPNRI 714 meliputi perairan Teluk Tolo dan Laut Banda;
8. WPPNRI 715 meliputi perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut
Seram dan Teluk Berau
9. WPPNRI 716 meliputi perairan Laut Sulawesi dan sebelah Utara Pulau Halmahera;
10.WPPNRI 717 meliputi perairan Teluk Cendrawasih dan Samudera Pasifik
11.WPPNRI 718 meliputi perairan Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor
bagian Timur
PENDATAAN PUD (Permen KP No.9 Tahun 2020)
PENDATAAN PUD BERBASIS WPP PERAIRAN DARAT BELUM DIAKOMODIR APLIKASI SATU DATA

1. WPPNRI PD 411, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Papua bagian utara, Kepulauan Yapen, Pulau Numfor, Pulau Biak dan Pulau Yerui
2. WPPNRI PD 412, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Papua bagian selatan, Kepulauan Romang, Kepulauan Letti, Kepulauan Damer,
Kepulauan Babar, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Kur, Kepulauan Tayando, Kepulauan Kai,
Kepulauan Aru, Pulau Kisar, Pulau Nuhuyut, Pulau Kolepom, dan Pulau Komolom
3. WPPNRI PD 413, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Papua bagian barat, Kepulauan Sula, Kepulauan Raja Ampat, Kepulauan Banda,
Kepulauan Gorom, Kepulauan Watubela, Kepulauan Obi, Pulau Morotai, Pulau Halmahera,
Pulau Ternate, Pulau Tidore, Pulau Makian, Pulau Kayoa, Pulau Kasiruta, Pulau Bacan, Pulau
Mandioli, Pulau Buru, Pulau Ambalau, Pulau Seram, dan Pulau Ambon.
4. WPPNRI PD 421, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Sulawesi, Kepulauan Talaud, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Sitaro, Kepulauan
Banggai, Kepulauan Selayar, Kepulauan Wakatobi, Pulau Unauna, Pulau Togian, Pulau
Batudaka, Pulau Walea Besar, Pulau Menui, Pulau Wawonni, Pulau Buton, Pulau Muna, dan
Pulau Kabaena
PENDATAAN PUD (Permen KP No.9 Tahun 2020)
PENDATAAN PUD BERBASIS WPP PERAIRAN DARAT BELUM DIAKOMODIR APLIKASI SATU DATA

5. WPPNRI PD 422, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Timor (bagian wilayah Indonesia), Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, Pulau Flores, Pulau
Sumba, Kepulauan Solor, Kepulauan Alor, Pulau Sabu, Pulau Wetar, dan Pulau Rote
6. WPPNRI PD 431, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Jawa bagian timur, Kepulauan Kangean, Pulau Madura, Pulau Giliraja, Pulau Puteran,
Pulau Giligenting, Pulau Sapudi, Pulau Raas, Pulau Nusabarong, Pulau Bali, dan Pulau
Nusapenida.
7. WPPNRI PD 432, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Jawa bagian selatan, Pulau Panaitan, dan Pulau Tinjil
8. WPPNRI PD 433, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Jawa bagian barat-utara, Kepulauan Seribu, Pulau Sangiang, Pulau Panjang, dan
Pulau Tunda
9. WPPNRI PD 434, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Jawa bagian tengah-utara, Kepulauan Karimun Jawa, dan Pulau Bawean
PENDATAAN PUD (Permen KP No.9 Tahun 2020)
PENDATAAN PUD BERBASIS WPP PERAIRAN DARAT BELUM DIAKOMODIR APLIKASI SATU DATA

10.WPPNRI PD 435, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Kalimantan bagian barat-selatan, Kepulauan Karimata, Pulau Maya, Pulau Laut, dan
Pulau Sebuku
11.WPPNRI PD 436, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Kalimantan bagian timur dan Kepulauan Derawan.
12.WPPNRI PD 437, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Kalimantan bagian utara, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu, Pulau Nunukan, dan Pulau
Sebatik (bagian wilayah Indonesia).
13.WPPNRI PD 438, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Sumatera bagian timur, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kepulauan
Meranti, Kepulauan Anambas, Kepulauan Natuna, dan Pulau Rupat.
14.WPPNRI PD 439, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Sumatera bagian barat-utara, Kepulauan Banyak, Kepulauan Batu, Kepulauan
Mentawai, Kepulauan Pagai, Pulau Weh, Pulau Bateeleblah, Pulau Simeuleu, Pulau Nias, dan
Pulau Enggano.
PETA WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DI PERAIRAN DARAT
Penanggung jawab Provinsi/Kab/Kota/Pelabuhan perikanan

• Muhammad Anas- 0813.1563.7667 (Prov. Aceh, Riau, Kepri, Banten, Bengkulu,


Kalteng, Jawa Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat)
• Anang Wahyu Susilo- 0813.8890.9476 (Papua, Gorontalo, Kaltara, Kalsel, Jateng,
Jambi, Lampung, DKI Jakarta)
• Taufik Ashari-0822.4408.8120 (Jatim, Sumut, Sumsel, Babel, Kaltim, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Barat, Bali)
• Hariyanto Adhi Prabowo-0852.6938.1990 (Sumbar, DIY, Kalbar, Sulsel, Sulteng,
Sulut, NTB, NTT)

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia


Ditjen Perikanan Tangkap
Terima kasih
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
Jakarta, 21 April 2021

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia


Ditjen Perikanan Tangkap

Anda mungkin juga menyukai