Gerak Jatuh Beabas
Gerak Jatuh Beabas
(v = 0).
0
Karena GJB tidak memiliki kecepatan awal maka gerak benda hanya dipengaruhi
oleh percepatan gravitasi bumi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa:
Gerak Jatuh Bebas atau GJB adalah gerak lurus berubah beraturan dalam arah
vertikal (atas ke bawah) dengan kecepatan awal nol serta mengalami
percepatan sebesar percepatan gravitasi bumi (a = g).
Karena gerak jatuh bebas merupakan GLBB yang dipengaruhi gravitasi maka
perubahan kecepatan yang dialami benda ketika jatuh bebas terjadi karena
pengaruh gravitasi bumi. Benda yang jatuh akan bergerak semakin cepat dari
kecepatan nol hingga kecepatan maksimum sesaat sebelum menyentuh bumi.
Contoh penerapan gerak jatuh bebas dalam kehidupan sehari-hari adalah buah
yang jatuh dari pohonnya, seorang penerjun payung yang jatuh bebas di udara
menggunakan parasut atau sebuah benda yang dijatuhkan secara vertikal dari
suatu gedung dengan ketinggian tertentu tanpa diberi kecepatan awal.
Baca juga: Pengertian, Ciri, Rumus, Grafik, Contoh Soal dan Pembahasan Gerak
Vertikal ke Atas (GVA).
1 Benda bergerak dari atas ke bawah dengan permukaan tanah sebagai titik
acauannya.
2 Lintasan gerak benda berupa garis lurus vertikal
3 Perpindahan benda terjadi pada sumbu Y (arah vertikal)
4 Kecepatan awal benda sama dengan nol (v = 0)0
Dari ciri-ciri gerak jatuh bebas nomor 3 di atas, perpindahan benda terjadi dalam
arah vertikal sehingga besaran perpindahan dalam GJB ini lebih sering disebut
dengan ketinggian yang disimbolkan dengan h. Ketinggian dalam gerak jatuh
bebas digunakan untuk menyatakan perpindahan benda yang dihitung dari atas
ke bawah bukan dari bawah ke atas meskipun titik acuannya adalah tanah.
Dalam gerak jatuh bebas (GJB) dapat berlaku Hukum Kekekalan Energi Mekanik
dimana energi mekanik (energi potensial + energi kinetik) di titik tertinggi akan
sama dengan energi mekanik benda di titik terendah. Prinsip kekekalan energi
mekanik ini dapat digunakan untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan
dengan kinematika gerak lurus serta usaha dan energi.
v t = v ± at
0 …………………………………pers. (1)
s = s + v t ± ½ at
0 0
2 …………………………………pers. (2)
v t
2
= v ± 2as
0
2 …………………………………pers. (3)
Dalam gerak jatuh bebas (GJB) terdapat beberapa rumus umum yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan soal-soal fisika yang berhubungan dengan gerak
jatuh bebas. Rumus-rumus tersebut yaitu:
1. Rumus Kecepatan Awal Benda
Pada gambar di atas menunjukkan perbedaan kecepatan awal pada gerak vertikal
ke bawah (GVB) dengan kecepatan awal pada gerak jatuh bebas (GJB).
Sebenarnya konsep gerak jatuh bebas itu sama dengan konsep gerak vertikal ke
bawah hanya saja kecepatan awal pada GJB sama dengan nol. Jadi bisa dikatakan
gerak jatuh bebas adalah gerak vertikal ke bawah dengan kecepatan awal nol.
v0 =0 …………………………………pers. (4)
Pada GLBB, secara umum percepatan dilambangkan dengan a. pada gerak jatuh
bebas (GJB), percepatan yang dialami benda adalah percepatan gravitasi bumi
sehingga percepatan pada GJB dapat dilambangkan dengan g.Dari gambar di atas
dapat dilihat bahwa percepatan benda pada gerak jatuh bebas berharga positif,
hal ini dikarenakan arah percepatan benda searah dengan percepatan gravitasi
bumi yaitu ke bawah.
a =g …………………………………pers. (5)
Dengan:
g = 9,8 m/s atau 10 m/s
2 2
Jika dalam soal nilai g tidak diketahui, maka kita gunakan nilai 10 m/s sebagai
2
nilai percepatan gravitasi pada gerak jatuh bebas atau jenis gerak vertikal lainnya.
Dalam artikel tentang konsep jarak dan perpindahan telah dijelaskan bahwa
perpindahan adalah jarak terdekat dari posisi awal ke posisi akhir. Jadi dalam
gerak jatuh bebas yang lintasan bebentuk garis lurus, perpindahan dapat diartikan
sebagai selisih antara posisi akhir dan posisi awal. Karena pada gerak jatuh bebas
posisi awalnya adalah di atas maka perpindahan benda diukur dari atas.
s = s + v t ± ½ at
0 0
2
h = 0 + (0)t + ½ gt 2
h = ½ g.t 2
…………………………………pers. (6)
Dengan:
h = Perpindahan (m)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s )
2
t = waktu (s)
v t = v ± at
0
v t = 0 + gt
v t = g.t …………………………………pers. (7)
vt
2
= v ± 2as
0
2
vt
2
= 0 + 2gh
2
vt
2
= 2gh
v = √(2gh)
t …………………………………pers. (8)
Keterangan:
v t = kecepatan benda setelah t detik (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s )
2
t = waktu (s)
h = perpindahan benda (m)
benda jatuh bebas dan mencapai posisi ditengah seperti pada gambar di atas,
maka besar perpindahan disimbolkan dengan huruf s dimana s = h.
Ketinggian benda pada titik tersebut disimbolkan dengan h’. Dari gambar di atas
terlihat jelas hubungan antara h , s dan h’. Dengan menggunakan persamaan 6,
0
maka ketinggian benda setelah t detik pada gerak jatuh bebas dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
h' = h – h
0
t = waktu (s)
6. Rumus Waktu Mencapai Titik Terendah
2h0
t2
=
g
t = √(2h /g)
0 …………………………………pers. (10)
Keterangan:
h0 = ketinggian mula-mula benda (m)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s )
2
Jika semua rumus-rumus diatas dikumpulkan jadi satu maka akan menjadi rumus
umum dalam gerak jatuh bebas yang dapat kalian pergunakan untuk
menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan gerak jatuh bebas.
Rumus Umum Gerak Jatuh Bebas (GJB)
h = ½ g.t2
→ perpindahan setelah t detik
v t = g.t
→ kecepatan setelah t detik
v t = √(2gh)
h' = h – ½ g.t
0
2
→ ketinggian setelah t detik
t = √(2h /g)
0 → waktu mencapai lantai
Perpindahan merupakan besaran vektor jadi memiliki arah. Dalam gerak jatuh
bebas, perpindahan diukur dari atas ke bawah, yaitu dari posisi awal ketinggian
benda sampai ke tanah jadi arah perpindahan adalah ke bawah sehingga
perpindahan berharga negatif seperti pada grafik. Dari grafik s – t di atas terlihat
jelas bahwa mula-mula perpindahan benda adalah nol. Kemudian seiring
bertambahnya waktu perpindahan benda semakin besar sampai pada titik akhir
yaitu di tanah perpindahan benda tetap.
Untuk lebih memahami penjelasan tentang grafik gerak benda, silahkan kalian
pelajari artikel tentang jenis-jenis grafik gerak benda dan cara membacanya.
Kelompok 5
Gerak jatuh bebas
Disusun oleh:
Sabrina
Naila Farafisha Safitri
Elsa Noer Lail
Rica Aulia Fauzia
X.3 KEPERAWATAN