Anda di halaman 1dari 14

Perhatikan gambar di bawah ini.

Pernahkah kalian melihat peristiwa “buah jatuh


dari pohon” seperti buah mangga, buah durian atau buah kelapa yang jatuh dari
pohonnya karena sudah masak? Fenomena buah jatuh dari pohonnya tersebut
dalam fisika disebut dengan gerak jatuh bebas (GJB). Lalu tahukan kalian apa itu
gerak jatuh bebas? Untuk menjawab pertanyaan ini silahkan kalian simak baik-
baik penjelasan berikut ini.

Pengertian Gerak Jatuh Bebas


Gerak jatuh bebas atau disingkat GJB merupakan salah satu bentuk gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) dalam arah vertikal. Konsep gerak jatuh bebas (GJB) ini
hampir sama dengan konsep gerak vertikal ke bawah (GVB) yang membedakan
adalah, jika pada gerak vertikal ke bawah kecepatan awal tidak sama dengan nol
(v ≠ 0) sedangkan pada gerak jatuh bebas kecepatan awalnya sama dengan nol
0

(v  = 0).
0
Karena GJB tidak memiliki kecepatan awal maka gerak benda hanya dipengaruhi
oleh percepatan gravitasi bumi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa:

Gerak Jatuh Bebas atau GJB adalah gerak lurus berubah beraturan dalam arah
vertikal (atas ke bawah) dengan kecepatan awal nol serta mengalami
percepatan sebesar percepatan gravitasi bumi (a = g).

Karena gerak jatuh bebas merupakan GLBB yang dipengaruhi gravitasi maka
perubahan kecepatan yang dialami benda ketika jatuh bebas terjadi karena
pengaruh gravitasi bumi. Benda yang jatuh akan bergerak semakin cepat dari
kecepatan nol hingga kecepatan maksimum sesaat sebelum menyentuh bumi.

Perubahan kecepatan pada benda yang jatuh bebas tersebut merupakan


bentuk penambahan kecepatan. Pertambahan kecepatan ini terjadi karena gerak
benda searah dengan gaya gravitasi bumi. Sehingga percepatan benda pada gerak
jatuh bebas selalu bernilai positif (+a) yaitu sebesar percepatan gravitasi bumi (a
= g = 9,8 m/s ) oleh karena itu gerak jatuh bebas merupakan jenis gerak lurus
2

berubah beraturan (GLBB) dipercepat.

Contoh penerapan gerak jatuh bebas dalam kehidupan sehari-hari adalah buah
yang jatuh dari pohonnya, seorang penerjun payung yang jatuh bebas di udara
menggunakan parasut atau sebuah benda yang dijatuhkan secara vertikal dari
suatu gedung dengan ketinggian tertentu tanpa diberi kecepatan awal.

Baca juga: Pengertian, Ciri, Rumus, Grafik, Contoh Soal dan Pembahasan Gerak
Vertikal ke Atas (GVA).

Ciri-Ciri Gerak Jatuh Bebas


Suatu benda dikatakan mengalami gerak jatuh bebas (GJB) apabila memenuhi ciri-
ciri atau karakteristik sebagai berikut:

1 Benda bergerak dari atas ke bawah dengan permukaan tanah sebagai titik
acauannya.
2 Lintasan gerak benda berupa garis lurus vertikal
3 Perpindahan benda terjadi pada sumbu Y (arah vertikal)
4 Kecepatan awal benda sama dengan nol (v  = 0)0

5 Percepatan benda sama dengan percepatan gravitasi bumi (a = g)

Dari ciri-ciri gerak jatuh bebas nomor 3 di atas, perpindahan benda terjadi dalam
arah vertikal sehingga besaran perpindahan dalam GJB ini lebih sering disebut
dengan ketinggian yang disimbolkan dengan h. Ketinggian dalam gerak jatuh
bebas digunakan untuk menyatakan perpindahan benda yang dihitung dari atas
ke bawah bukan dari bawah ke atas meskipun titik acuannya adalah tanah.

Dalam gerak jatuh bebas (GJB) dapat berlaku Hukum Kekekalan Energi Mekanik
dimana energi mekanik (energi potensial + energi kinetik) di titik tertinggi akan
sama dengan energi mekanik benda di titik terendah. Prinsip kekekalan energi
mekanik ini dapat digunakan untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan
dengan kinematika gerak lurus serta usaha dan energi.

Rumus-Rumus Pada Gerak Jatuh Bebas


Untuk menurunkan rumus besaran-besaran pada gerak jatuh bebas (GJB) kita
dapat menggunakan rumus umum pada gerak lurus berubah beraturan. Rumus
umum dalam GLBB tersebut adalah sebagai berikut:

Rumus Umum GLBB

v t = v ± at
0  …………………………………pers. (1)
s = s + v t ± ½ at
0  0
2 …………………………………pers. (2)
v t
2
= v ± 2as
0
2  …………………………………pers. (3)

Dalam gerak jatuh bebas (GJB) terdapat beberapa rumus umum yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan soal-soal fisika yang berhubungan dengan gerak
jatuh bebas. Rumus-rumus tersebut yaitu:
1. Rumus Kecepatan Awal Benda

Pada gambar di atas menunjukkan perbedaan kecepatan awal pada gerak vertikal
ke bawah (GVB) dengan kecepatan awal pada gerak jatuh bebas (GJB).
Sebenarnya konsep gerak jatuh bebas itu sama dengan konsep gerak vertikal ke
bawah hanya saja kecepatan awal pada GJB sama dengan nol. Jadi bisa dikatakan
gerak jatuh bebas adalah gerak vertikal ke bawah dengan kecepatan awal nol.

v0 =0 …………………………………pers. (4)

2. Rumus Percepatan Benda

Pada GLBB, secara umum percepatan dilambangkan dengan a. pada gerak jatuh
bebas (GJB), percepatan yang dialami benda adalah percepatan gravitasi bumi
sehingga percepatan pada GJB dapat dilambangkan dengan g.Dari gambar di  atas
dapat dilihat bahwa percepatan benda pada gerak jatuh bebas berharga positif,
hal ini dikarenakan arah percepatan benda searah dengan percepatan gravitasi
bumi yaitu ke bawah.

a =g …………………………………pers. (5)
Dengan:
g = 9,8 m/s  atau 10 m/s
2 2

Jika dalam soal nilai g tidak diketahui, maka kita gunakan nilai 10 m/s  sebagai
2

nilai percepatan gravitasi pada gerak jatuh bebas atau jenis gerak vertikal lainnya.

3. Rumus Perpindahan Benda

Dalam artikel tentang konsep jarak dan perpindahan telah dijelaskan bahwa
perpindahan adalah jarak terdekat dari posisi awal ke posisi akhir. Jadi dalam
gerak jatuh bebas yang lintasan bebentuk garis lurus, perpindahan dapat diartikan
sebagai selisih antara posisi akhir dan posisi awal. Karena pada gerak jatuh bebas
posisi awalnya adalah di atas maka perpindahan benda diukur dari atas.

Perpindahan dalam gerak lurus berubah beraturan biasanya disimbolkan dengan


huruf s. Pada gerak jatuh bebas, karena perpindahan benda terjadi dalam arah
vertikal dan menyatakan perubahan ketinggian benda, maka perpindahan
disimbolkan dengan h.
Namun penggunaan simbol h untuk menyatakan konsep perpindahan tidak sama
dengan penggunaan simbol h untuk menyatakan konsep ketinggian, karena
perpindahan diukur dari atas ke bawah sedangkan ketinggian diukur dari bawah
ke atas.

Dengan mensubtitusikan persamaan 4 dan 5 ke persamaan 2, maka besar


perpindahan benda pada gerak jatuh bebas dapat dihitung dengan rumus:

s = s + v t  ± ½ at
0  0
2

h = 0 + (0)t + ½ gt 2

h = ½ g.t 2
…………………………………pers. (6)
Dengan:
h = Perpindahan (m)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s )
2

t = waktu (s)

4. Rumus Kecepatan Setelah t Detik


Dalam gerak jatuh bebas, nilai kecepatan benda akan bertambah secara teratur
seiring dengan bertambahnya waktu dan akan mencapai kecepatan maksimum
sesaat sebelum benda menyentuh tanah. Bertambahnya kecepatan secara teratur
ini sebagai akibat dari pengaruh percepatan gravitasi (g) yang nilainya selalu
konstan.

Jika persamaan 4 dan 5 kita subtitusikan ke persamaan 1, maka kita akan


mendapatkan rumus kecepatan benda setelah t detik yaitu sebagai berikut:

v t = v ± at

v t = 0 + gt
v t = g.t …………………………………pers. (7)

Sementara jika persamaan 4 dan 5 kita subtitusikan ke persamaan 3 maka kita


peroleh rumus kecepatan setelah t detik sebagai berikut:

vt
2
= v ± 2as
0

vt
2
= 0 + 2gh

vt
2
= 2gh
v = √(2gh)
t …………………………………pers. (8)
Keterangan:
v t = kecepatan benda setelah t detik (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s )
2

t = waktu (s)
h = perpindahan benda (m)

5. Rumus Ketinggian Benda


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ketinggian benda diukur dari tanah.
Pada gambar di atas, ketinggian mula-mula benda disimbolkan dengan h . Ketika
0

benda jatuh bebas dan mencapai posisi ditengah seperti pada gambar di atas,
maka besar perpindahan disimbolkan dengan huruf s dimana s = h.

Ketinggian benda pada titik tersebut disimbolkan dengan h’. Dari gambar di atas
terlihat jelas hubungan antara h , s dan h’. Dengan menggunakan persamaan 6,
0

maka ketinggian benda setelah t detik pada gerak jatuh bebas dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:

h' = h  – h
0

h' = h  – ½ g.t


0
2
…………………………………pers. (9)
Dengan:
h’ = ketinggian benda setelah t detik (m)
h = perpindahan benda (m)
h0 = ketinggian mula-mula benda (m)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s )
2

t = waktu (s)
6. Rumus Waktu Mencapai Titik Terendah

Jika ketinggian benda mula-mula h  sudah diketahui, maka dengan menggunakan


0

persamaan 6, waktu yang dibutuhkan benda untuk sampai ke tanah dapat


ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:
h 0 = ½ g.t 2

2h0
t2
=
g
t = √(2h /g)
0 …………………………………pers. (10)
Keterangan:
h0 = ketinggian mula-mula benda (m)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s )
2

t = waktu mencapai tanah (s)

Jika semua rumus-rumus diatas dikumpulkan jadi satu maka akan menjadi rumus
umum dalam gerak jatuh bebas yang dapat kalian pergunakan untuk
menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan gerak jatuh bebas.

 
Rumus Umum Gerak Jatuh Bebas (GJB)
h = ½ g.t2
→ perpindahan setelah t detik
v t = g.t
→ kecepatan setelah t detik
v t = √(2gh)
h' = h  – ½ g.t
0
2
→ ketinggian setelah t detik
t = √(2h /g)
0 → waktu mencapai lantai

Grafik Gerak Jatuh Bebas


Grafik pada gerak jatuh bebas (GJB) sama seperti grafik pada gerak lurus
beraturan (GLB) hanya saja pada GJB terdapat dua jenis grafik kedudukan yaitu
grafik perpindahan dan ketinggian. Jadi pada GJB terdapat 4 jenis grafik yaitu
grafik hubungan perpindahan terhadap waktu (grafik s – t), grafik hubungan
ketinggian terhadap waktu (grafik h – t), grafik hubungan kecepatan terhadap
waktu (grafik v– t) dan grafik hubungan percepatan terhadap waktu (a – t).

1. Grafik Hubungan Perpindahan terhadap Waktu (Grafik s – t) pada


GJB

Perpindahan merupakan besaran vektor jadi memiliki arah. Dalam gerak jatuh
bebas, perpindahan diukur dari atas ke bawah, yaitu dari posisi awal ketinggian
benda sampai ke tanah jadi arah perpindahan adalah ke bawah sehingga
perpindahan berharga negatif seperti pada grafik. Dari grafik s – t di atas terlihat
jelas bahwa mula-mula perpindahan benda adalah nol. Kemudian seiring
bertambahnya waktu perpindahan benda semakin besar sampai pada titik akhir
yaitu di tanah perpindahan benda tetap.

2. Grafik Hubungan Ketinggian terhadap Waktu (Grafik h – t) pada GJB

Dalam gerak jatuh bebas, ketinggian merupakan kebalikan dari perpindahan.


Ketinggian benda diukur dari bawah ke atas yaitu dari permukaan tanah menuju
posisi ketinggian benda. Ketinggian merupakan besaran skalar sehingga nilainya
selalu positif. Dari grafik h – t di atas terlihat bahwa semakin bertambahnya waktu
ketinggian benda semakin berkurang karena benda bergerak ke bawah. Dan pada
titik akhir (di tanah) ketinggian benda adalah nol. 

3. Grafik Hubungan Kecepatan terhadap Waktu (Grafik v – t) pada GJB


Kecepatan merupakan besaran vektor jadi selain nilai, kecepatan juga memiliki
arah. Dalam fisika, besaran-besaran yang arahnya ke bawah (searah dengan
percepatan atau gaya gravitasi bumi) bernilai negatif. Karena pada gerak jatuh
bebas, arah kecepatan searah dengan percepatan gravitasi, maka kecepatan benda
berharga negatif. Dari grafik di atas terlihat mula-mula kecepatan benda nol (v  =
0

0) kemudian bertambah secara teratur seiring bertambahnya waktu.


4. Grafik Hubungan Percepatan terhadap Waktu (Grafik a – t) pada
GJB
Untuk semua jenis gerak vertikal seperti gerak jatuh bebas, gerak vertikal ke
bawah dan gerak vertikal ke atas, semua percepatan gravitasi berharga negatif
karena arahnya ke bawah. Tidak hanya pada gerak vertikal saja, pada gerak
parabola juga berlaku percepatan gravitasi tersebut. Pada grafik a – t di atas terlihat
jelas bahwa besar percepatan gravitasi konstan -9,8 m/s .2

 
Untuk lebih memahami penjelasan tentang grafik gerak benda, silahkan kalian
pelajari artikel tentang jenis-jenis grafik gerak benda dan cara membacanya.
Kelompok 5
Gerak jatuh bebas

Disusun oleh:

 Sabrina
 Naila Farafisha Safitri
 Elsa Noer Lail
 Rica Aulia Fauzia

X.3 KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai