Anda di halaman 1dari 16

Muslim.Or.

Id
FIQH DAN MUAMALAH
Sujud Sahwi (5): Sujud Sahwi dalam Shalat
Berjama’ah
Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. 10 Comments
Memperingatkan Imam
Di saat imam itu lupa, makmum disyari’atkan
untuk mengingatkannya yaitu dengan ucapan
tasbih “subhanallah” bagi laki-laki dan tepuk
tangan bagi wanita. Hal ini berdasarkan hadits
Sahl bin Sa’id, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

َ ‫ن ال‬
‫ل‬ َ ‫حا‬
َ ْ ‫سب‬ ْ ُ‫صلَتِهِ فَلْيَق‬
ُ ‫ل‬ ْ َ‫ه ش‬
َ ‫ىءٌ فِى‬ ُ َ ‫ن نَاب‬
ْ ‫م‬
َ

Barangsiapa mengingatkan sesuatu pada imam “


dalam shalatnya, maka ucapkanlah “subhanallah”
(Maha Suci Allah).” (HR. Bukhari no. 1218)
ِِ‫ساء‬
َ ِ ‫ح ل ِلن‬
ُ ‫صفِي‬ َ َ ‫ت إِلَيْهِ وَإِن‬
ْ َ ‫ما الت‬ َ ِ‫ح الْتُف‬
َ َ ‫سب‬ ُ َ ‫ح فَإِن‬
َ ‫ه إِذ َا‬ َ ُ ‫صلَتِهِ فَلْي‬
ْ ِ ‫سب‬ ْ َ‫ه ش‬
َ ‫ىءٌ فِى‬ ُ َ ‫ن نَاب‬
ْ ‫م‬
َ

“Barangsiapa menjadi makmum lalu merasa ada


kekeliruan dalam shalat, hendaklah dia membaca
tasbih. Karena jika dibacakan tasbih, dia (imam)
akan memperhatkannya. Sedangkan tepukan
khusus untuk wanita.” (HR. Bukhari no. 7190 dan
Muslim no. 421)
Cara wanita tepuk tangan adalah bagian dalam
telapak tangan menepuk bagian punggung
telapak tangan lainnya. Demikian kata penulis
Shahih Fiqh Sunnah, Syaikh Abu Malik
hafizhohullah.[1]i
Imam Merespon Peringatan dari Makmum
Mayoritas ulama dari ulama Hanafiyah, Syafi’iyah
dan Hanabilah berpendapat bahwa jika imam
menambah dalam shalatnya, namun imam yakin
atau berprasangka kuat bahwa ia benar,
sedangkan makmum berpendapat bahwa imam
telah mengerjakan lima raka’at (misalnya), maka
imam tdak perlu merespon makmum.
Hal di atas adalah jika imam berada dalam kondisi
yakin atau sangkaan kuat bahwa ia benar. Jika
imam berada dalam kondisi ragu-ragu, maka ia
wajib merespon peringatan makmum. Demikian
pendapat mayoritas ulama berdasarkan hadits
Dzul Yadain yang pernah disebutkan dalam
tulisan yang lewat.
Jika Imam Lupa dan Melakukan Sujud Sahwi,
Makmum Wajib Mengikut Imam
Baik kondisinya adalah makmum dan imam sama-
sama lupa atau imam saja yang lupa, maka jika
imam lakukan sujud sahwi, makmum wajib ikut.
Ibnul Mundzir berkata,
“Semua ulama sepakat bahwa makmum ketka
imam lupa dalam shalatnya dan imam melakukan
sujud sahwi, maka wajib bagi makmum untuk
sujud bersamanya. Alasannya adalah sabda Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ِ‫م بِه‬
َ َ ‫م ل ِيُؤ ْت‬
ُ ‫ما‬ َ ِ‫جع‬
َ ِ ‫ل ال‬ ُ ‫ما‬
َ َ ‫إِن‬

“Sesungguhnya imam itu diangkat untuk


diikut.”[2]i[3]i
Jika Imam Lupa dan Tidak Melakukan Sujud
Sahwi, Apakah Makmum Harus Melakukan Sujud
Sahwi?
Pendapat yang tepat dalam masalah ini adalah
makmum tetap melakukan sujud sahwi walaupun
imam tdak melakukannya.Yang berpendapat
semacam ini adalah Ibnu Sirin, Qotadah, Al
Auza’i, Malik, Al Laits, Asy Syafi’i, Abu Tsaur, dan
salah satu pendapat dari Imam Ahmad.
Alasannya, karena sujud sahwi itu wajib bagi
imam dan makmum. Oleh karena itu, tdak boleh
makmum meninggalkan kewajiban sebagaimana
yang diwajibkan pada imam. Demikian pula
karena setap orang yang melaksanakan shalat
semua wajib melakukan hal yang fardhu,
sebagaimana imam pun demikian. Maka tdak
boleh sujud sahwi ini ditnggalkan kecuali dengan
menunaikannya.
Apakah Makmum Masbuk Juga Ikut Melakukan
Sujud Sahwi?
Yang tepat dalam masalah ini makmum masbuk
(yang telat mengikut imam sejak awal)
melakukan sujud sahwi bersama imam jika sujud
sahwinya sebelum salam. Namun jika sujud sahwi
terletak sesudah salam, makmum tersebut tetap
berdiri melanjutkan shalatnya dan ia sujud sahwi
setelah ia salam (mengikut sujud sahwi yang
dilakukan oleh imam sebelum tadi). Inilah
pendapat dari Imam Malik, Al Auza’i, dan Al Laits.
Pendapat ini yang dikuatkan oleh penulis Shahih
Fiqh Sunnah, Syaikh Abu Malik.
Jika Makmum Lupa di Belakang Imam
Jika makmum yang lupa sedangkan imam tdak,
maka kealpaan makmum dipikul oleh imam, dan
makmum tersebut tdak perlu melakukan sujud
sahwi. Inilah pendapat mayoritas ulama dari
empat madzhab. Telah terdapat hadits yang
membicarakan hal ini,

َ ِِ‫سِ ع َلَيْه‬
ٌ‫سهْو‬ َ ْ ‫مامِِ فَلَي‬ َِ ْ ‫نِ خَل‬
َ ِ ‫ف ال‬ ْ ‫م‬
َ ِ‫سهَا‬
َ ِ‫ن‬
ْ ِ ‫سهْوُِ وَإ‬ ُ َ‫نِ خَلْف‬
َ ‫هِ ال‬ َ ِ‫مِ فَعَلَيْهِِ وَع َلَى‬
ْ ‫م‬ ُ ‫ما‬
َ ِ ‫سهَاِ ال‬ ْ ِ ‫سهْوٌِ فَإ‬
َ ِ‫ن‬ َ ِِ‫مام‬ َِ ْ ‫ن خَل‬
َ ِ ‫ف ال‬ َ ِ‫سِ عَلَى‬
ِْ ‫م‬ َ ْ ‫لَي‬
ِ‫م كَافِيه‬
ُ ‫ما‬
َ ِ ‫وَال‬

“Tidak diharuskan bagi yang shalat di belakang


imam ketka ia dalam keadaan lupa (untuk sujud
sahwi). Jika imam lupa, maka itu jadi
tanggungannya dan makmum di belakangnya
mengikut dalam sujud sahwi. Jika makmum yang
lupa, maka tdak ada kewajiban sujud sahwi
untuknya. Imam sudah mencukupinya.” Hadits ini
dho’if.[4]i Akan tetapi hadits tersebut diamalkan
oleh kebanyakan ulama.
Untuk mendukung hal di atas, ada penjelasan
yang apik dari Syaikh Muhammad Nashiruddin Al
Albani rahimahullah sebagai berikut,
“Kami tahu dengan yakin bahwa sahabat yang
meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
biasa shalat di belakang beliau. Dan di antara
mereka past pernah dalam keadaan lupa yang di
mana mengharuskan mereka untuk sujud sahwi
jika mereka shalat sendirian. Jika memang
sahabat ketka shalat di belakang Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam dan mereka lupa, lalu mereka
sujud sahwi setelah salam beda dengan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentu ada
keterangan (dalam riwayat) kalau para sahabat
melakukan sepert itu. Namun jika tdak ada
riwayat tentang hal itu, maka menunjukkan
bahwa dalam kondisi makmum saja yang lupa
tanpa imam, maka tdak disyariatkan makmum
untuk sujud sahwi. Ini adalah penjelasan yang
amat jelas—insya Allah Ta’ala–. Hal ini telah
dikuatkan dengan hadits Mu’awiyah bin Al
Hakam As Sulami bahwasanya ia ngobrol di
belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena
tdak tahu. Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam tdak memerintahkan dia untuk sujud
sahwi.”[5]i

Demikian sajian sederhana kami tentang sujud


sahwi. Yang benar datang dari Allah, yang keliru
dalam tulisan kami adalah dari kesalahan diri
kami sendiri yang lemah.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya
segala kebaikan menjadi sempurna.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artkel Muslim.Or.Id
[1]i Shahih Fiqh Sunnah,1/468.
[2]i HR. Bukhari no. 688 dan Muslim no. 411.
[3]i Al Awsath, Ibnul Mundzir, 3/322.
[4]i Di antara yang menyatakan sanad hadits ini
dho’if adalah An Nawawi dalam Al Khulashoh
(2/642) dan Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom.
[5]i Irwa’ul Gholil, Muhammad Nashiruddin Al
Albani, Al Maktab Al Islami, 2/132.

� Suudzon Kepada Allah, Meninggalkan Shalat


Dengan Sengaja, Apakah Dukhan Itu Benar, Lagu
Robbana Atna Fiddunya Hasanah, Doa Sesudah
Iqamat
PREVIOUS
Kajian Islam Bersama Ustadz Abu Zubair
(Yogyakarta 13-14 Oktober 2012)
NEXT
Kajian Khusus Muslimah “Menyelam Mutara di
Telaga Ilmu” (Yogyakarta, 7 Oktober 2012)
ABOUT AUTHOR
Muhammad Abduh Tuasikal, MSc.
Pengasuh Rumaysho.Com dan RemajaIslam.Com.
Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta (2003-2005).
S1 Teknik Kimia UGM (2002-2007). S2 Chemical
Engineering (Spesialis Polymer Engineering), King
Saud University, Riyadh, KSA (2010-2013). Murid
Syaikh Dr. Sholih bin Fauzan bin ‘Abdillah Al
Fauzan, Syaikh Dr. Sa’ad bin Nashir Asy Syatsriy,
Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir Al Barrak, Syaikh
Sholih bin 'Abdullah bin Hamad Al 'Ushoimi dan
ulama lainnya. Sekarang memiliki pesantren di
desa yang membina masyarakat, Pesantren
Darush Sholihin di Panggang, Gunungkidul.
View all posts by Muhammad Abduh Tuasikal,
MSc. »
ARTIKEL TERKAIT
Khusyu Dalam Sholat
Mereka adalah Orang-Orang yang Khusyu’ dalam
Shalat (Bag. 1)
Was-Was dalam Sholat
Menolak Was-Was dalam Shalat
Fiqh Zakat
Serial Fiqh Zakat (Bag. 10): Penggunaan Kalender
Masehi dalam Penetapan Haul Zakat
Boleh Membunuh Hewan Yang Mengganggu Atau
Membahayakan
Boleh Membunuh Hewan Yang Mengganggu Atau
Membahayakan
Hukum Oral Seks
Fiqh Zakat
Serial Fiqh Zakat (Bag. 9): Zakat Uang Kartal
Bacaan Tasyahud yang Paling Minimal dalam
Shalat
Hukum zakat profesi
Zakat Profesi Dipotong Setap Bulan adalah Tidak
Tepat
Wakaf: Amalan Para Sahabat radhiyallahu‘anhum
(Bag. 4)
Fiqh Zakat
Serial Fiqh Zakat (Bag. 8): Nishab Zakat
Emas dan Perak
10 COMMENTS
TANYA JAWAB
dino 3 Oktober 2012
adakah doa khusus yg dibaca saat sujud sahwi ?
BALAS
Yulian Purnama 29 Oktober 2012
#dino
Tidak ada
BALAS
goeroe 5 Oktober 2012
ijin copas ustdz,,
jazakumullah
BALAS
Abu Fathimah 11 November 2012
Assalamu’alaikum,bagaimana hukum salah dalam
bacaan tasyahud awal (hukumnya
wajib),kemudian baru mengingatnya saat akhir
shalat,apakah ia setelah salam wajib sujud sahwi?
Jazakallohu khoiron
BALAS
Muhammad Abduh Tuasikal 15 November 2012
@ Abu Fathimah
Wa’alaikumussalam. Kalau bacaan tasyahud yang
wajib sdh dipenuh, maka tdk perlu sujud sahwi.
Wallahu a’lam.
BALAS
Abu Fathimah 11 November 2012
maksud saya bukan lupa membaca tasyahud
awal,akan tetapi salah dalam membacanya,maaf
BALAS
khoirul 3 September 2013
Saya kopi (1) – (5), jazakumullah
BALAS
Firza 5 April 2015
Jika seorang makmum tdak sempat membaca
bacaan yang merupakan rukun atau wajib shalat,
apakah dia harus sujud sahwi?
BALAS
Sa'id Abu Ukkasyah 21 April 2015
mengapa tdak sempat? Contoh kasusnya
bagaimana yg anda maksud?
7 ARTIKEL TERBARU
Agar Aku Sukses Menuntut Ilmu (Bag. 11):
Menjaga Marwah Ilmu
Mereka adalah Orang-Orang yang Khusyu’ dalam
Shalat (Bag. 1)
Hukum Shaf Shalat Pria yang Sejajar dengan Shaf
Wanita
Sedekah adalah Bukt Keimanan
Wahai Suami, Segeralah Pulang ke Rumah
Menolak Was-Was dalam Shalat
Dibuka Pendafaran Wisma Muslim Gelombang
ke 2 Angkatan 2020/2021
CARI TENTANG APA?
PENTING DIKETAHUI!
Makna Tauhid
Memahami Makna Syirik
Mari Mengenal Manhaj Salaf
Meneladani Sahabat Nabi, Jalan Kebenaran
Tidak Semua Pendapat Dalam Khilafiyah
Ditoleransi
Penyimpangan Terhadap Al Asma Al Husna
Bid’ah dan Bahayanya
Menjelaskan Bid’ah Bukan Berart Memvonis
Neraka
Ada Apa dengan Wahabi?
Bolehkah Wanita Memakai Parfum?
karakter seorang wanita
Beberapa Karakter Terbaik dan Terburuk Seorang
Wanita
Para Wanita Perindu Surga
suci dari haid
Jika Suci dari Haid di Waktu Ashar, Apakah juga
Harus Shalat Dzuhur?
MUSLIM.OR.ID

Anda mungkin juga menyukai