konsultasisyariah.com/22323-imam-memerintahkahkan-makmum-untuk-merapatkan-shaf.html
Ibadah
Sholat
By
Redaksi KonsultasiSyariah.com
-
Jawaban:
Terdapat beberapa riwayat yang menyebutkan anjuran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
kepada para sahabat untuk merapatkan shaf. Diantaranya,
1. Hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
1/4
memerintahkan makmumnya,
َ
ْ ُ ﺻُﻔﻮﻓَﻜ
ﻢ وَﺗ ََﺮاﺻﻮا ُ ﻤ ﻮا
ُ أﻗِﻴ
2. Juga dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,
ِ ِ
”Luruskan shaf kalian, karena meluruskan shaf bagian dari kesempurnaan shalat.” (HR.
Muslim 433).
3. Hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan,
ِﻦ اﻟﺼَﻼة
ِ ﺴ
ْ ﺣ
ُ ﻦ
ْ ﻣ
ِ ﺼﻒ
َ ﺔ اﻟ َ ﺼﻒ ﻓِﻲ اﻟﺼَﻼةِ ﻓَﺈ ِن إ ِﻗَﺎ
َ ﻣ َ أ ﻗ ﻴ ﻤ ﻮا ا ﻟ
Luruskan shaf dalam shalat, karena meluruskan shaf bagian dari kesempurnaan shalat. (HR.
Muslim 435)
4. Hadis dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan,
Luruskan, dan jangan berselisih (dalam lurusnya shaf), sehingga hati kalian menjadi
berselisih.
Kata Ibnu Mas’ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan di atas, sambil
mengusap pundak-pundak makmum. (HR. Muslim 122).
5. Hadis dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan,
َ َ
ِ ت ﻟ ِﻠﺸﻴ ْﻄ َﺎ
ن َ ﻢ وََﻻ ﺗ َﺬ َُروا ﻓُُﺮ
ٍ ﺟﺎ ْ ُ ﺧﻮَاﻧ ِﻜ َ َ ﺨﻠ
ْ ِ ﻞ وَﻟ ِﻴﻨ ُﻮا ﺑ ِﺄﻳ ْﺪ ِي إ َ ْ ﺳ ﺪ وا ا ﻟ
ُ َﺐ و َ ْ ﻦ اﻟ
ِ ِ ﻤﻨ َﺎﻛ َ ْ ﺣﺎذ ُوا ﺑ َﻴ
َ َف و
َ ﻤﻮا اﻟﺼُﻔﻮ
ُ أﻗِﻴ
”Luruskan shaf, rapatkan pundak, dan tutup celah, perlunak pundak kalian untuk saudaranya,
dan jangan tinggalkan celah untuk setan.” (HR. Abu Daud 666 dan dishahihkan al-Albani)
Makna: “perlunak pundak kalian untuk saudaranya” adalah hendaknya dia mempemudah
setiap orang yang masuk shaf, dengan berusaha agar pundaknya tidak mengganggu orang
lain.
6. Hadis Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan,
ِ ي ، َ ـ ـ ا
“Penuhi shaf depan, kemudian shaf berikutnya…” (HR. Abu Daud 671 dan dishahihkan al-
Albani).
2/4
Dan masih terdapat beberapa riwayat lainnya, yang itu semua menunjukkan betapa besar
perhatian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap kesempurnaan shalat jamaah, yang
meliputi lurus dan rapatnya shaf, terpenuhinya shaf terdepan, tidak boleh ada yang
berbeda, tidak mengganggu sesama jamaah, dst.
ﻓ ﺎ ﻟ ﻈ ﺎ ﻫ ﺮ أ ﻧ ﻪ ﻻ ﻳ ﻘ ﻮ ل، وا ﻟ ﻨ ﺎ س ﻣ ﺘ ﺴ ﺎ و و ن ﻓ ﻲ أ ﻣ ﺎ ﻛ ﻨ ﻬ ﻢ، ً ﻟ ﻮ ا ﻟ ﺘ ﻔ ﺖ ا ﻹ ﻣ ﺎ م و و ﺟ ﺪ ا ﻟ ﺼ ﻒ ﻣ ﺴ ﺘ ﻘ ﻴ ﻤ ﺎ ً ﻣ ﺘ ﺮا ﺻ ﺎ
ﻟ ﻴ ﺴ ﺖ ﻛ ﻠ ﻤ ﺎ ت، ﻷ ﻧ ﻪ أ ﻣ ﺮ ﻗ ﺪ ﺣ ﺼ ﻞ إ ﻻ أ ن ﻳ ﺮ ﻳ ﺪ ا ﺛ ﺒ ﺘ ﻮا ﻋ ﻠ ﻰ ذ ﻟ ﻚ ؛ ﻷ ن ﻫ ﺬ ه ا ﻟ ﻜ ﻠ ﻤ ﺎ ت ﻟ ﻬ ﺎ ﻣ ﻌ ﻨ ﺎ ﻫ ﺎ، ﻟ ﻬ ﻢ ا ﺳ ﺘ ﻮ وا
… ﺗ ﻘ ﺎ ل ﻫ ﻜ ﺬا ﺑ ﻼ ﻓ ﺎ ﺋ ﺪ ة
Jika imam melihat shaf para makmum telah lurus rapat, dan jamaah sudah menempati
posisi lurus dengan tepat, yang benar, imam tidak perlu menyuruh makmum ‘luruskan’.
Karena shaf sudah lurus. Kecuali jika maksud imam, menyuruh makmum untuk terus
mempertahankan lurusnya shaf. Karena kalimat semacam ini memiliki maksud
sebagaimana maknanya. Bukan semata diucapkan begitu saja, tanpa maksud… (Liqa’at
Bab al-Maftuh, dikutip dari: http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=197655)
Dengan demikian, perintah imam semacam ini harus disesuaikan dengan kondisi
makmumnya. Ketika kebanyakan makmum tidak memahami bahasa arab, akan percuma
ketika imam memerintahkan mereka untuk meluruskan shaf seperti yang disebutkan
dalam beberapa hadis di atas. Makmum tidak akan merespon perintahnya.
Mungkin anda pernah melihat sebuah jamaah, ketika Pak Imam sudah mengingatkan,
”Luruskan shaf kalian, karena meluruskan shaf bagian dari kesempurnaan shalat.”
Tapi ternyata shaf makmum tetap belepotan dan tidak lurus. Padahal mereka dengan
serempak mengatakan, ‘Sami’na wa atha’naa’ yang artinya “kami dengar dan kami taat.”
Dalam kondisi ini, akan lebih tepat, imam menggunakan bahasa yang mereka pahami,
’Luruskan shaf, rapatkan shaf, agar tidak diisi setan.’ Atau yang semisalnya.
Allahu a’lam.
3/4
KonsultasiSyariah.com didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di
Indonesia.
4/4