Anda di halaman 1dari 4

Bagaimana Cara Imam Merapatkan Shaf Makmum?

konsultasisyariah.com/22323-imam-memerintahkahkan-makmum-untuk-merapatkan-shaf.html

April 17, 2014

Ibadah
Sholat

By

Redaksi KonsultasiSyariah.com
-

Apr 17, 2014


30332

Ucapan Imam Untuk Merapatkan Shaf kepada Makmum


Tanya: Apa kalimat yang tepat yang harus diucapkan imam ketika merapatkan shaf
makmum? Trim’s

Jawaban:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Terdapat beberapa riwayat yang menyebutkan anjuran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
kepada para sahabat untuk merapatkan shaf. Diantaranya,

1. Hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
1/4
memerintahkan makmumnya,
َ
ْ ُ ‫ﺻُﻔﻮﻓَﻜ‬
‫ﻢ وَﺗ ََﺮاﺻﻮا‬ ُ ‫ﻤ ﻮا‬
ُ ‫أﻗِﻴ‬

”Luruskan shaf kalian dan rapatkan.” (HR. Bukhari 719)

2. Juga dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,

ِ ِ

”Luruskan shaf kalian, karena meluruskan shaf bagian dari kesempurnaan shalat.” (HR.
Muslim 433).

3. Hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan,

ِ‫ﻦ اﻟﺼَﻼة‬
ِ ‫ﺴ‬
ْ ‫ﺣ‬
ُ ‫ﻦ‬
ْ ‫ﻣ‬
ِ ‫ﺼﻒ‬
َ ‫ﺔ اﻟ‬ َ ‫ﺼﻒ ﻓِﻲ اﻟﺼَﻼةِ ﻓَﺈ ِن إ ِﻗَﺎ‬
َ ‫ﻣ‬ َ ‫أ ﻗ ﻴ ﻤ ﻮا ا ﻟ‬

Luruskan shaf dalam shalat, karena meluruskan shaf bagian dari kesempurnaan shalat. (HR.
Muslim 435)

4. Hadis dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan,

ْ ُ ‫ﻒ ﻗُﻠ ُﻮﺑ ُﻜ‬


‫ﻢ‬ َ ِ ‫ﺨﺘ َﻠ‬ ْ ‫ﺳﺘ َﻮوا وََﻻ َﺗـ‬
ْ َ ‫ﺨﺘ َﻠ ُِﻔﻮا ﻓَﺘ‬ ْ ِ‫ا‬

Luruskan, dan jangan berselisih (dalam lurusnya shaf), sehingga hati kalian menjadi
berselisih.

Kata Ibnu Mas’ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan di atas, sambil
mengusap pundak-pundak makmum. (HR. Muslim 122).

5. Hadis dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan,
َ َ
ِ ‫ت ﻟ ِﻠﺸﻴ ْﻄ َﺎ‬
‫ن‬ َ ‫ﻢ وََﻻ ﺗ َﺬ َُروا ﻓُُﺮ‬
ٍ ‫ﺟﺎ‬ ْ ُ ‫ﺧﻮَاﻧ ِﻜ‬ َ َ ‫ﺨﻠ‬
ْ ِ ‫ﻞ وَﻟ ِﻴﻨ ُﻮا ﺑ ِﺄﻳ ْﺪ ِي إ‬ َ ْ ‫ﺳ ﺪ وا ا ﻟ‬
ُ َ‫ﺐ و‬ َ ْ ‫ﻦ اﻟ‬
ِ ِ ‫ﻤﻨ َﺎﻛ‬ َ ْ ‫ﺣﺎذ ُوا ﺑ َﻴ‬
َ َ‫ف و‬
َ ‫ﻤﻮا اﻟﺼُﻔﻮ‬
ُ ‫أﻗِﻴ‬

”Luruskan shaf, rapatkan pundak, dan tutup celah, perlunak pundak kalian untuk saudaranya,
dan jangan tinggalkan celah untuk setan.” (HR. Abu Daud 666 dan dishahihkan al-Albani)

Makna: “perlunak pundak kalian untuk saudaranya” adalah hendaknya dia mempemudah
setiap orang yang masuk shaf, dengan berusaha agar pundaknya tidak mengganggu orang
lain.

6. Hadis Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan,

ِ ‫ي‬ ، َ ‫ـ‬ ‫ـ ا‬

“Penuhi shaf depan, kemudian shaf berikutnya…” (HR. Abu Daud 671 dan dishahihkan al-
Albani).

2/4
Dan masih terdapat beberapa riwayat lainnya, yang itu semua menunjukkan betapa besar
perhatian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap kesempurnaan shalat jamaah, yang
meliputi lurus dan rapatnya shaf, terpenuhinya shaf terdepan, tidak boleh ada yang
berbeda, tidak mengganggu sesama jamaah, dst.

Apakah Harus Kalimat di Atas?


Jika kita perhatikan semua riwayat di atas, redaksi yang disampaikan Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam ketika menata shaf sahabat, berbeda-beda antara satu kesempatan
dengan kesempatan yang lain. Ini menunjukkan bahwa tidak ada kalimat baku yang harus
diucapkan oleh imam ketika menata shaf makmum. Karena yang lebih menjadi tujuan
adalah bagaimana makmum shafnya rapat, lurus, tidak ada celah, shaf depan dipenuhi
terlebih dahulu, dst. Bukan semata-mata kalimat tanpa makna.

Imam Ibnu Utsaimin menjelaskan,

‫ ﻓ ﺎ ﻟ ﻈ ﺎ ﻫ ﺮ أ ﻧ ﻪ ﻻ ﻳ ﻘ ﻮ ل‬، ‫ وا ﻟ ﻨ ﺎ س ﻣ ﺘ ﺴ ﺎ و و ن ﻓ ﻲ أ ﻣ ﺎ ﻛ ﻨ ﻬ ﻢ‬، ً ‫ﻟ ﻮ ا ﻟ ﺘ ﻔ ﺖ ا ﻹ ﻣ ﺎ م و و ﺟ ﺪ ا ﻟ ﺼ ﻒ ﻣ ﺴ ﺘ ﻘ ﻴ ﻤ ﺎ ً ﻣ ﺘ ﺮا ﺻ ﺎ‬
‫ ﻟ ﻴ ﺴ ﺖ ﻛ ﻠ ﻤ ﺎ ت‬، ‫ ﻷ ﻧ ﻪ أ ﻣ ﺮ ﻗ ﺪ ﺣ ﺼ ﻞ إ ﻻ أ ن ﻳ ﺮ ﻳ ﺪ ا ﺛ ﺒ ﺘ ﻮا ﻋ ﻠ ﻰ ذ ﻟ ﻚ ؛ ﻷ ن ﻫ ﺬ ه ا ﻟ ﻜ ﻠ ﻤ ﺎ ت ﻟ ﻬ ﺎ ﻣ ﻌ ﻨ ﺎ ﻫ ﺎ‬، ‫ﻟ ﻬ ﻢ ا ﺳ ﺘ ﻮ وا‬
‫… ﺗ ﻘ ﺎ ل ﻫ ﻜ ﺬا ﺑ ﻼ ﻓ ﺎ ﺋ ﺪ ة‬

Jika imam melihat shaf para makmum telah lurus rapat, dan jamaah sudah menempati
posisi lurus dengan tepat, yang benar, imam tidak perlu menyuruh makmum ‘luruskan’.
Karena shaf sudah lurus. Kecuali jika maksud imam, menyuruh makmum untuk terus
mempertahankan lurusnya shaf. Karena kalimat semacam ini memiliki maksud
sebagaimana maknanya. Bukan semata diucapkan begitu saja, tanpa maksud… (Liqa’at
Bab al-Maftuh, dikutip dari: http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=197655)

Dengan demikian, perintah imam semacam ini harus disesuaikan dengan kondisi
makmumnya. Ketika kebanyakan makmum tidak memahami bahasa arab, akan percuma
ketika imam memerintahkan mereka untuk meluruskan shaf seperti yang disebutkan
dalam beberapa hadis di atas. Makmum tidak akan merespon perintahnya.

Mungkin anda pernah melihat sebuah jamaah, ketika Pak Imam sudah mengingatkan,

ِ‫ﻦ ﺗ َﻤﺎ َم ِ اﻟﺼَﻼة‬


ْ ‫ﻣ‬
ِ ‫ﺼﻒ‬
َ ‫ﺔ اﻟ‬
َ َ ‫ﺴﻮِﻳ‬ ْ ُ ‫ﺻُﻔﻮﻓَﻜ‬
ْ َ ‫ﻢ ﻓَﺈ ِن ﺗ‬ ُ ‫ﺳ ﻮ وا‬

”Luruskan shaf kalian, karena meluruskan shaf bagian dari kesempurnaan shalat.”

Tapi ternyata shaf makmum tetap belepotan dan tidak lurus. Padahal mereka dengan
serempak mengatakan, ‘Sami’na wa atha’naa’ yang artinya “kami dengar dan kami taat.”

Di mana taatnya, sementara shafnya masih tidak lurus dan rapat.

Dalam kondisi ini, akan lebih tepat, imam menggunakan bahasa yang mereka pahami,
’Luruskan shaf, rapatkan shaf, agar tidak diisi setan.’ Atau yang semisalnya.

Allahu a’lam.

Dijawab oleh ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)

3/4
KonsultasiSyariah.com didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di
Indonesia.

Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

SPONSOR hubungi: 081 326 333 328


DONASI hubungi: 087 882 888 727
Donasi dapat disalurkan ke rekening: 4564807232 (BCA) / 7051601496 (Syariah
Mandiri) / 1370006372474 (Mandiri). a.n. Hendri Syahrial
Keterangan lebih lengkap: Peluang Menjadi Sponsor dan Donatur

Previous articleSering Onani, Apakah Harus Memberi Tahu Calon Istri?


Next articleTulisan Insya Allah yang Benar
Redaksi KonsultasiSyariah.com
KonsultasiSyariah.com menyajikan berbagai tanya jawab seputar
permasalahan kehidupan sehari-hari. Pembahasan kasus dan jawaban
dipaparkan secara jelas dan ilmiah, berdasarkan dalil Alquran dan
Sunnah serta keterangan para ulama

4/4

Anda mungkin juga menyukai