H. Syamsuddin
ف النهمعقندسم فععجبععذسن عرهجلل سمنن س بسن عهعباَكد عقاَعل بعننينعناَ أععناَ سف النعمنسسجسد سف ال ن
ص ب ععنن قعنني س
ف فعسإعذا ههعو س س س
صعر ع صعلست فعنلعنماَ ان ع
ت ع عخنلفيِ عجنبعذة فعننعنحاَسن عوعقاَعم عمعقاَميِ فعنعواللنه عماَ عععقنل ه
صنلىَّ اللنهه ععلعنيسه
ب ع
س
ب فعنعقاَعل عياَ فعنعت عل يعهسنؤعك اللنهه إسنن عهعذا ععنهلد منن النس ب ب بنن عكنع ك
أهعو ه
س
عوعسلنعم إسعنلينعناَ أعنن نعليعهه
Dari qais Ibn Ubad, ia berkata: tatkala aku berada di dalam masjid pada
shaff yang terdepan tiba-tiba ada orang yang menarikku dari arah belakang
dengan terikan yang cukup keras, menyingkirkan aku dan ia menempati posisiku,
sehingga demi Allah, aku tidak berkonsentrasi pada shalatku. Setelah selesai
shalat ternyata orang tadi adalah Ubayy ibn Ka'ab, katanya, hai nak muda
semoga Allah tidak menjelekkan dirimu. Sesungguhnya (sikap saya) ini adalah
perjanjian dari nabi saw kepada kami, agar kami mengirinnginya (tepat di
belakangnya).
Hadis ini sepintas tidak sejalan dengan hadis lain juga diriwayatkan oleh an-
Nasa'i dari Abd ar-Rahman Ibn Syibli, yang melarang seseorang menetapkan
dirinya dalam titik tertentu di masjid. Namun hadis yang dimaksud sifatnya
umum di titik mana saja yang ada di masjid tanpa memperhatikan tata cara
pengaturan shaff, sementara jadis diatas bersifat khusus karena untuk orang
khusus.
س ك س س س
ععنن عجنععفسر بنسن ععنبد اللنه أعنن عتيعم بنعن عنمهمود أعنخبعنعرهه أعنن ععنبعد النرنحعسن بنعن شنبكل أعنخبعنعرهه
ب عوافنس عتاسش ث ععن نعننقرسة النغهرا س ك أعنن عرهسوعل اللنسه ع ن ن س ن
صلىَّ اللهه ععلعنيه عوعسلعم نعنعهىَّ ععنن ثععل ن ع ع
النسبهسع عوأعنن ينهعوطبعن النرهجهل النعمعقاَعم سلل ن
صعلسة عكعماَ ينهعوطبهن النبععسهي
(dalam hal shalat) Nabi saw melarang tiga gerakan, gerakan gagak mematuk
makanan, binatang buas(anjing dan srigala) bersimpuh, dan menempati tempat
tertentu seperti perilaku onta.
b. Dalam hal makmum lebih dari seorang, maka mereka berdiri sempurna
dibelakang imam (tidak ada istilah setengah shaff dll), menempatkan imam
pada posisi tengah (hadis nomor 16), dan dalam pembentukan shaff dimulai
dari sisi sebelah kanan (hadis nomor 46 dan 47). Imam shalat memiliki
kewenangan seperti komandan, berhak memerintah makmum. Kesimpulan
ini didasarkan pada hadis nomor 21-26.
c. Makmum laki-laki tidak boleh berdiri sendirian di belakang imam (hadis
nomor 33-35).
d. Makmum perempuan berapapun jumlahnya, baik seorang atau lebih
berada di belakang shaff laki-laki. (hadis nomor 23,24,29, dan 30).
Sementara shaff anak-anak di belakang orang dewasa (hadis nomor 35)