Anda di halaman 1dari 2

a) Tenaga medis.

b) Tenaga psikologi klinis.


c) Tenaga keperawatan.
d) Tenaga kebidanan.
e) Tenaga kefarmasian.
f) Tenaga kesehatan masyarakat.
g) Tenaga kesehatan lingkungan.
h) Tenaga gizi.
i) Tenaga keterapian fisik.
j) Tenaga keteknisian medis.
k) Tenaga teknik biomedika.
l) Tenaga kesehatan tradisional.
m) Tenaga kesehatan lainnya.

Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga keperawatan terdiri atas berbagai jenis
perawat.

2) registrasi tenaga kesehatan diatur dalam pasal 44

a) Setiap tenaga kesehatan yang menjalankan praktik wajib memiliki STR.


b) STR tenaga kesehatan di berikan oleh konsil masing-masing tenaga kesehatan setelah
memenuhi persyaratan.
c) Persyaratan STR meliputi:
(1) Memiliki ijazah pendidikan di bidang kesehatan .
(2) Memiliki sertifikat kopetensi atau sertifikat profesi.
(3) Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental.
(4) Memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi.
(5) Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.
d) STR berlaku selama 5(lima) tahun dan dapat di registrasi ulang setelah memenuhi persyaratan.
e) Persyaratan untuk registrasi ulang meliputi:
(1) Memiliki STR lama.
(2) Memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi.
(3) Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental.
(4) Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanankan ketentuan etika profesi.
(5) Telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau vokasi di bidangnya.
(6) Memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan, dan/atau
kegiatan ilmiah lainnya.

Permenkes Nomor HK.02.02/MENKES/148/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik perawat.

1) Perizinan praktik perawat diatur dalam:


a) Pasal 2
(1) Perawat dapat menjalankan praktik pada fasilitas pelayanan kesehatan.
(2) Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi fasilitas pelayanan kesehatan di luar
praktik mandiri dan/atau praktik mandiri
(3) Perawat yang menjalankan praktik mandiri berpendidikan minimal diploma III (D
III) keperawatan
b) Pasal 3
(1) Setiap perawat yang menjalankan praktik wajib memiliki SIPP
(2) Kewajiban memiliki SIPP dikecualikan bagi perawat yang menjalankan praktik
pada fasilitas pelayanan kesehatan di luar praktik mandiri.
2) Penyelenggaraan praktik keperawatan diatur dalam pasal 8:
a) Praktik keperawatan dilaksanakan pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama,
tingkat kedua, dan tingkat ke tiga.
b) Praktik keperawtan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
c) Praktik keperawatan dilaksanakan melalui kegiatan:
(1) Pelaksanaan asuhan keperawatan
(2) Pelaksanaan upaya promotif, prefentif, pemulihan, dan pemberdayaan masyarakat.
(3) Pelaksanaan tindakan keperawatan komplementer.
d) Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, penetapan diagnosis keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawaatan.
e) Implementasi keperawatan meliputi penerapan perancanaan dan pelaksanaan tindakan
keperawatan.
f) Tindakan keperawatan meliputi pelaksanaan prosedur keperawatan, observasi
keperawatan, pendidikan dan konseling kesehatan
g) Perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan dapat memberikan obat besar dan/atau
obat besar terbatas.

Permenkes Nomor 17 tahun 2013 tentang perubahan atau peraturan menteri kesehatan Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang izin penyelenggaraan praktik perawat.

1) Pasal 2
a) Perawat dapat menjalankan praktik keperawatan di fasilitasi pelayanan kesehatan
b) Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi fasilitas pelayanan kesehatan di luar praktik
mandiri dan/atau praktik mandiri
c) Perawat yang menjalankan praktik mandiri berpendidikan minimal diploma III (D III)
keperawatan

Anda mungkin juga menyukai