Anda di halaman 1dari 3

Risma Shintia Putri

1910010098 / III C

UAS Hukum Kepegawaian

1. A) 1. Obyek Hukum Administrasi Negara adalah kekuasaan pemerintah

2. Penyelenggaraan pemerintahan sebagian besar dilakukan oleh Pegawai Negeri


3. Tugas dan wewenang Pegawai Negeri berupa public service dituangkan dalam
Pasal 3 ayat (1) UU No. 43 tahun 1999 yang menyatakan bahwa Pegawai negeri
berkedudukan sebagai unsur aparatur Negara yang bertugas untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara professional, jujur adil dan merata dalam
penyelenggaraan tugas Negara, pemerintahan dan pembangunan.
4. Hubungan antara Pegawai Negeri dengan negara adalah hubungan dinas
publik;
5. Sengketa kepegawaian merupakan sengketa Tata Usaha Negara

B) Tugas ASN tertuang dalam Pasal 11, antara lain :

a) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina


Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas

c) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Wewenang ASN antara lain :

a) Mengawasi setiap tahapan proses pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi mulai


dari pembentukan panitia seleksi instansi, pengumuman lowongan, pelaksanaan
seleksi, pengusulan nama calon, penetapan dan pelantikan

b) Mengawasi dan mengevaluasi penerapan asas, nilai dasar serta kode etik dan
kode perilaku Pegawai ASN

c) Memeriksa dokumen terkair pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode
perilaku Pegawai ASN

d) Meminta klarifikasi dan/atau dokumen yang diperlukan dari instansi


Pemerintah untuk pemeriksaan laporan atas pelanggaran norma dasar, kode etik,
dan kode perilaku Pegawai ASN
2. A) Etika aparatur sipil negara dalah perilaku yang sesuai dengan norma- norma
sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan- tindakan yang benar dan
baik.

B) Tujuan kode etik yaitu mendorong pelaksanaan tugas pokok dan fungsi,
meningkatkan disiplin pegawai, menjamin kelancaran dalam pelaksanaan tugas,
meningkatkan etos kerja, kualitas kerja dan perilaku PNS yang professional, serta
meningkatkan citra dan kinerja PNS di lingkungan Kementerian/Lembaga Pemda

3. A) Perjanjian Kerja menurut Undang-Undang No.13/2003 tentang


Ketenagakerjaan adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja
yang memuat syarat syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak

B) •Nama, alamat perusahaan dan jenis usaha

•Jenis kelamin, umur dan alamat pekerja/buruh

•Jabatan/jenis pekerjaan

•Tempat pekerjaan

•Besarnya upah dan cara pembayarannya

•Syarat2 kerja yg memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja/buruh

•Mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja

•Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat

•Tanda tangan para pihak daam perjanjian kerja

4. A) Perlindungan hukum adalah memberikan pengayoman kepada hak asasi


manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar
mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum.

B) perlindungan dan bantuan hukum diberikan kepada ASN yang terjerat hukum
karena pelaksanaan tugasnya. Berdasarkan Pasal 21 Huruf d dan Pasal 22 Huruf c, UU
Nomor 5 Tahun 2014 , “ASN berhak memperoleh perlindungan“, serta Pasal 92 Ayat (1)
Huruf d dan Pasal 106 Ayat (1) Huruf e “Pemerintah wajib memberikan perlindungan
berupa: bantuan hukum”. Ayat (3) “Bantuan hukum sebagaimana dimaksud pada Pasal
106 Ayat (1) Huruf e berupa bantuan hukum dalam perkara yang dihadapi di pengadilan
terkait pelaksanaan tugasnya”. Namun bantuan hukum tidak diberikan kepada ASN yang
terlibat masalah hukum / tindak pidana khusus seperti korupsi, narkoba dan terorisme

C) Berdasarkan Pasal 86 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang


Ketenagakerjaan menyebutkan :

a. Setiap Pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:

1) Keselamatan dan Kesehatan Kerja;

2) Moral dan Kesusilaan; dan

3) Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama.

b. Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktifitas


kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.

c. Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) dilaksanakan


Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai