Anda di halaman 1dari 10

ORGANIZING ATAU PENGORGANISASIAN DALAM

MANAJEMEN KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2021
A. PENGERTIAN

Secara konseptual ada dua batasan yang perlu dikemukakan, yakni istilah
“organization” sebagai kata benda dan “organizing” (pengorganisasian)

Organizing (pengorganisasian)

Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan


dan mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan tugas-tugas dan wewenang
seseorang, pendelegasian wewenang dalam rangka mencapai tujuan. Fungsi
pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan semua kegiatan yang beraspek
personil, finansial, material dan tata cara dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Muninjaya, 1999). Berdasarkan penjelasan tersebut, organisasi dapat
dipandang sebagai rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah
bagi segenap kegiatan usaha kerjasama dengan jalan membagi dan mengelompokkan
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan serta menyusun jalinan hubungan kerja
di antara para pekerjanya.

Manfaat pengorganisasian

Dengan mengembangkan fungsi pengorganisasian, seorang manajer akan


dapat mengetahui Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok, Hubungan
organisatoris antara orang-orang di dalam organisasi tersebut melalui kegiatan yang
dilakukannya, Pendelegasian wewenang, dan Pemanfaatan staff dan fasilitas fisik.
B. UNSUR-UNSUR PENGORGANISASIAN

Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan
ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling
kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-
unsur organisasi secara terperinci dapat di jabarkan sebagai berikut:

1. Man (orang-orang)
Dalam kehidupan organisasi atau ketata lembagaan sering disebut dengan
istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota
atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur
pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para
manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-
masing dan para pekerja (non management/workers). Semua itu secara bersama-sama
merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama
Merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang
dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu,
semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan
menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama
merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan
Merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang
apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang
apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus
dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi,
anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4. Peralatan (Equipment)
Merupakan Unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang terdiri
dari semua sarana, berupa materi, mesinmesin, uang, dan barang modal lainnya
(tanah, gedung, bangunan, kantor).
5. Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi.
Yang termasuk dalam unsur lingkunga adalah:
a. Kondisi atau situasi, yang secara langsung maupun secara tidak langsung
berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau
situasi akan selalu mengalami perubahan.

b. Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan
transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.

c. Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi.

Wilayah operasi dibedakan menjadi :

- Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa
saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.
- Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut
wilayah atau daerah operasi organisasi.
- Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-badan) yang
mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi.
- Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan,
kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan
dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh dilampaui sesuai dengan aturan
main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.

6. Kekayaan Alam, Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim,
udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
C. STRUKTUR ORGANISASI KEPERAWATAN

Kepala Ruangan

Katim Katim Katim

Perawat pelaksana Perawat pelaksana Perawat pelaksana

D. PERAN-PERAN DALAM PENGORGANISASIAN KEPERAWATAN


1. Peran kepala ruang
Dalam tahap :
a. Pengkajian : mengidentifikasi masalah terkait fungsi manajemen.
b. Perencanaan : fungsi perencanaan dan fungsi ketenagaan
- Menunjuk Ketua tim
- Mengikuti serah terima klien
- Mengidentifikasi tingkat ketergantungan
- Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan
kebutuhan klien
- Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan
- Merencanakan logistik ruangan/fasilitas ruangan
- Melakukan pendokumentasian

c. Implementasi
1) Fungsi pengorganisasian
- Merumuskan sistem penugasan
- Menjelaskan rincian tugas ketua tim
- Menjelaskan tentang kendali diruang rawat
- Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan di ruang rawat
- Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktik
- Mendelegasikan tugas kepada ketua tim
2) Fungsi pengarahan :
- Memberikan pengarahan kepada ketua TIM
- Memberikan motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap anggota Tim
- Memberi pujian kepada anggota Tim yang melaksanakan
- tugas dengan baik
- Membimbing bawahan
- Meningkatkan kolaborasi dengan anggota Tim
- Melakukan supervisi
- Memberikan informasi tentang hal-hal berhu ungan dengan
- pelayanan keperawatan di ruangan
- Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
d. Evaluasi
1) Fungsi pengendalian :
- Mengevaluasi kinerja ketua Tim
- Memberikan umpan balik pada kinerja ketua Tim
- Mengatasi masalah di ruang rawat dan menetapkan tindak lanjut
- Memperhatikan aspek legal dan etik keperawatan
- Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

2. Peran Ketua Tim dalam tahap


a. Pengkajian : mengumpukan data kesehatan klien
b. Perencanaan :
1) Fungsi perencanaan dan ketenagaan:
- Bersama Karu melaksanakan serah terima tugas
- Bersama karu melaksanakan pembagian tugas
- Menyusun rencana asuhan keperawatan
- Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
- Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan
- Mengorientasikan klien baru pada lingkungan
- Melakukan pelaporan dan pendokumantasian
c. Implementasi
1) Fungsi pengorganisasian:
- Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan
- Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien
- Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan
- Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama tim
kesehatan lain
- Mengatur waktu istirahat anggota tim
- Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota tim
- Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
2) Fungsi pengarahan:
- Memberikan pengarahan kepada anggota tim
- Memberikan bimbingan pada anggota tim
- Memberikan infromasi yang berhubungan dengan askep
- Mengawasi proses pemberian askep
- Melibat anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan
- Memberikan pujian/motivasi kepada anggota tim
- Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
d. Evaluasi:
1) Fungsi pengendalian:
- Mengevaluasi asuhan keperawatan
- Memberikan umpan balik pada pelaksana
- Memperhatikan aspek legal dan etik
- Melakukan pelaporan dan pendokumantasian
3. Peran pelaksana dalam tahap
a. Pengkajian : mengkaji kesiapan klien dan diri sendiri untuk melaksanakan
suhan keperawatan.
b. Perencanaan:
1) Fungsi perebncanaan dan ketenagaan:
- Bersama Karu mengadakan serah terima tugaas
- Menerima pembagian tugas dari katim
- Bersama katim menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan
- Mengikuti ronde keperawatan
- Menerima klien baru
c. Implementasi
1) Fungsi pengorganisasian:
- Menerima penjelasan tujuan pengorganisasian tim
- Menerima pembagian tugas
- Melaksanakan tugas yang diberikan oleh katim
- Melaksanakan program kolaborasi dengan tim kesehatan lain
- Menyesuiakan waktu istirahat dengan anggota tim lainnya
- Melaksanakan asuhan keperawatan
- Menunjang pelaporan, mencatat tindakan keperawatan yang
dilaksanakan.

2) Fungsi pengarahan:
- Menerima pengarahan dan bimbingan dari katim
- Menerima informasi yang berkaitan dengan askep dan melaksanakan
askep dengan etik dan legal
- Memehami pemahaman yang telah dicapai
- Menunjang pelaporan dan pendokumentasian

d. Evaluasi
1) Fungsi pengendalian:
Menyiapkan menunjukkan bahan yang diperlukan untuk proses
evaluasi serta ikut mengevaluasi kondisi pasien.
E. METODE PRIMARY TEAM

Tahapan dalam pengorganisasian


 Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tugas ini sudah tertuang dalam fungsi
perencanaan.
 Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan pokok untuk mencapai tujuan
 Menggolongkan kegiatan pokok kedalam satuan-satuan kegiatan yang praktis
 Menetapkan berbagai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan
menyediakan fasilitas yang diperlukan
 Penugasan personil yang tepat dalam melaksanakan tugas.
 Mendelegasikan wewenang.
Peran Karu, Perawat primer dan perawat asosiat dalam MPKP (metode primary team)
yang dilaksanakan di ruangan.

1. Peran Kepala Ruang


- Sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawatan primer
- Orientasi dan merencanakan karyawan baru
- Menyusun jadual dinas
- Memberi penugasan pada perawat asisten/asosiat (PA)
- Evaluasi kerja
- Merencanakan /menyelenggarakan pengembangan staf

2. Peran Perawat Primer


- Menerima pasien
- Mengkaji kebutuhan pasien untuk asuhan
- Membuat tujuan
- Membuat rencana keperawatan
- Melakukan konferens untuk menjelaskan rencana asuhan kepada PA yang
menjadi anggota timnya.
- Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas bersamam PA yang
menjadi anggota timnya.
- Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
- Memantau PA dalam melaksanakan rencana asuhan keperawatan.
- Mengkoordinasi pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain
- Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai
- Menerima dan menyesuaikan rencana
- Menyiapkan penyuluhan untuk pulang
- Melakukan pendokumentasian (catatan perkembangan, catatan tindakan
keperawatan)

3. Peran Perawat Asosiat


- Mengikuti konferens untuk menerima penjelasan tentang asuhan yang direncanakan
oleh PP.
- Melaksanakan asuhan keperawatan yang telah dibuat oleh PP
- Memberi informasi/masukan yang diperlukan kepada PP tentang klien untuk
keperluan asuahan keperawatan selanjutnya.
- Mencatat tindakan keperawatan yang telah dilakukan dalam catatan tindakan
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai