PETUNJUK: Pilihlah jawaban yang tepat dengan menyilang (X) huruf A,B,C,D atau E pada lembar
jawaban!
Ki Jayengsuro yang ketakutan oleh tejadinya perang menutup pintu rumahnya rapat-rapat. Ki Jayeng
suro dan anak istrinya meringkuk di dalam bilik sambil tidak henti-hentunya berdoa semoga sesuatu yang
buruk sebagai akibat dari perang yang terjadi di siang itu tidak menular menjamah keluarga mereka. Namun,
Ki Jayengsuro terlonjak.
“Ada apa, Kiai?” istrinya bertanya cemas.
Ki Jayengsuro bangkit berdiri dan beranjak ke dinding mengambil sebilah pedang yang tergantung di sana.
“Kiai!” istrinya tambah cemas.’jangan.” Ki Jayengsuro ragu. Namun, suara kuda-kuda yang meringik di
kandang amat mengganggunya. Tentu ada orang yang akan berbuat jahat dengan memanfaatkan keadaan
kisruh dengan mencuri kuda dagangan miliknya.
‘Jangan,Kiai?” kembali istrinya mencegah.
“Biar mereka mengambil kuda itu asal kita selamat.”
Ki Jayengsuro di kala muda seorang prajurit.Di tubuhnya masih mengalir sikap serta sifat seorang
prajurit yang tidak mudah takut atau gemetar manghadapi keadaan apa pun. Ki Jayengsuro mengabaikan
peringatan yang diberikan istrinya.Ki Jayengsuro bergegas menuju halaman belakang. Melihat banyak orang
berada di halaman belakang rumahnya, Ki Jayengsuro kaget.
Lembang Laut yang melihat Ki Jayengsuro tersenyum.”Apa kabar, Ki Jayengsuro?”
Ki Jayengsuro mengenali orang itu dan beberapa orang lain sebagai pasukan khusus Bhayangkara yang
bertugas melindungi keluarga istana.Ki Jayengsuro merasa degub jantungnya berhenti saat melihat seseorang
yang diyakini sebagai Sri Jayanegara menilik busana khusus yang dikenakannya.
Lembang Laut mendekat Ki Jayengsuro dan menepuk pundaknya.Sri Jayanegara yang dipandangnya
mengalihkan tatapan wajahnya ke arah lain.
“Ra Kuti telah mbalela,Kiai,”berkata Lembang Laut,”mereka telah melakukan tindakan makar dan
menduduki istana. Kami segenap pengawal istana berkewajiban menyelamatkan Tuanku Jayanegara. Akan
tetapi, pada suatu ketika kami akan kembali dan memberi pelajaran pada Ra Kuti yang tidak tahu diri itu.”
Ki Jayengsuro manggut-manggut dan menyimak penjelasan prajurit Bhayangkara itu dengan saksama.
Pht/xii/bi/20-21 1
“Oleh karena itu, kami pasukan Bhayangkara membutuhkan bantuanmu.Kelak kau akan dianggap sebagai
orang yang amat berjasa kepada pasukan Bhayangkara dengan bantuan yang telah kau berikan itu. Sang
prabu tentu tidak akan melupakan jasamu!”lanjut Lembang Laut.
(Gajahmada,Langit Kresna Hariadi)
Adalah pada saat itu, ternyata bukan hanya Ki Wongso Banar yang merusak mata hatinya oleh keganjilan
yang terjadi dan luar biasa itu. Penghuni wisma kepatihan terpancing oleh kabut yang melayang menembus
bilik pribadinya. Maha patih Arya Tadah yang menempati wisma kepatihan sudah uzur, bahkan usianya tidak
terpaut banyak dengan Raden Wijaya yang setelah naik tahta bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Pengabdian,
jasa-jasa, dan kecintaannya yang luar biasa terhadap negara membawa Tadah pada kedudukannya sebagai
Mahapatih.
(Gajahmada,Langit Kresna Hariadi)
Pht/xii/bi/20-21 2
11.Cermati penggalan cerita berikut!
“Majapahit ke depan haruslah merupakan Majapahit yang besar,” kata Mahapatih Gajahmada mengawali
sesorahnya.
Makna kata yang bercetak miring adalah…..
a. sambutan
b. mengingatkan d. menyerahkan
c. agama e. ucapan
Bacalah penggalan novel sejarah berikut untuk menjawab soal nomor 13 dan 14!
“Kembar mencabut kerinya.Gajahmada tidak keberatan menghadapi apa yang dilakukan
kembar.Manakala Gajahmada melambaikan tangan perlahan adalah dalam rangka mempersilakan Kembar
untuk menyerang lebih dulu.
Kembar melompat sambil mengayunkan kerisnya. Akan tetapi, dengan amat gesit Mahapatih Gajahmada
berhasil menghindar sambil mengayunkan tangan menghantam sekaligus memaksa Kembar kehilangan
senjatanya. Gajahmada adalah seorang prajurit dengan kemamuan kenuragan yang mengerikan bagi lawan-
lawannya. Hanya dengan sekali sentak pada pergelangan tangan, Gajahmada berhasil mengunci kepala Ra
Kembar. Melalui sentakan kuat, patah leher itu.
Berikutnya, Banyak dan Warak. Betapa kecut nyali kedua prajurit itu melihat, hanya dalam waktu
pendek, Kembar telah kehilangan nyawanya.
‘Majulah,”tantang Gajahmada.
Di belakang Banyak dan warak bingung mengambil sikap.
Pht/xii/bi/20-21 3
Di antara para Ibu Ratu yang terpukul hatinya, hanya ibu ratu Rajapatni Biksuni Gayatri yang bisa
berpikir sangat tenang.
Makna kata kias yang digunakan penulis untuk membangkitkan imajinasi pembaca dalam teks novel
sejarah di atas adalah …
a. sangat kecewa
b. sangat muram d. sangat sedih
c. sangat menderita e. sangat berduka
Pak Dirman memerintahkan agar istrinya menjual perhiasan untuk modal perjuangan. Pak Dirman dalam
keadaan sakit parah digerogoti TBC dan paru-paru tinggal satu memimpin perang gerilya dari atas tandu.
Bersama para gerilyawan yang beliau pimpin, berjuang keluar masuk hutan naik turun gunung demi
memerdekakan kita. Berjuang dengan persenjataan seadanya, melawan musuh yang memiliki persenjataan
modern didukung kekuatan laut udara. Gerilya berdasar pada taktik hit and run, ini ampuh untuk
merontokkan moral Belanda.
18.Latar waktu yang tampak pada penggalan teks cerita sejarah tersebut adalah …
a. Zaman kemerdekaan
b. Masa penjajahan d. di Yogyakarta
c. Era gerilya e. pagi hari
19. Peristiwa pada penggalan teks di atas adalah …
a. Taktik hit and run, ini ampuh untuk merontokkan moral Belanda.
b. Soedirman pejuang yang patut diteladani
c. Soedirman memimpin pasukannya bergerilya berjuang keluar masuk hutan naik turun gunung demi
kemerdekaan bangsa .
d. Istri Pak Dirman menjual perhiasan untuk modal perjuangan.
e. Sakit parah digerogoti TBC dan paru-paru tinggal satu.
21. (1) Siasat Teuku Umar untuk menghancurkan Belanda dengan meyerahkan diri bersama 250 orang
pasukannya. (2) Dengan dibantu istrinya, Cut Nyak Dien, dia melawan Belanda. (3) Akibatnya dia dianggap
penghianat negara oleh rakyat Aceh. (40 Padahal, siasat ini dipakai untuk mengetahui taktik dan kekautan
Belanda. (5) Dengan cara ini, Teuku Umar dapat menekan Belanda.
Kalimat tidak padu pada teks cerita di atas adalah …..
a. (1)
b. (2) d. (4)
c. (3) e. (5)
Pht/xii/bi/20-21 4
Bacalah penggalan cerita sejarah berikut ini untuk menjawab soal nomor 22 - 24!
Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa Belanda sehingga orang yang
hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira aku anak Belanda. Aku pun bertambah
lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari ini makin ditebalkan pula oleh
tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang
Belanda.
(“Kenang-kenangan” oleh Abdul Gani A.K)
22. Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam penggalan tersebut adalah:
23. Watak tokoh “Aku” dalam penggalan cerita di atas adalah …..
a. percaya diri
24. Kata kerja mental dalam kutipan cerita di atas ditujukkan dalam penggalan kalimat…..
d. …menyesuaikan diri….
e. … mendengarku berbicara …
25. Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai
upaya untuk membentuk kerja sama regional di kawasan ini.
---------------
Pht/xii/bi/20-21 5
Pht/xii/bi/20-21 6