Kutipan teks novel sejarah berikut untuk soal nomor 1 s.d. 5. Bacalah dengan cermat!
1)Aku tumbuh menjadi pohon. 2) Orang-orang di kampung kami akan tetap percaya bahkan jika harus didebat
hingga mulut berbusa. 3) Mereka mulai memercayai sejak tahun 1947. 4) Kini, pohon asam itu sudah besar dan
semakin tua.5) Kira-kira dapat diukur dengan lima orang dewasa melingkarkan lengan untuk mampu memeluk
batangnya. 6) Hampir setiap hari orang merubut di sana mengucapkan doa yang rupa-rupa jenisnya lantas
mengikatkan kain rupa-rupa warnanya dan berjanji membuka ikatan itu setelah doa mereka terkabul. 7) Jadi,
jangan heran ketika di ranting,dahan, batang, atau tidak berlebihan jika kukatakan hampir semua bagian pohon
penuh ikatan kain. 8) Ada banyak doa di sana. 9) Demi menjaga tubuhku, ada pagar beton sedada manusia,
berwarna hijau lumut, mengelilingi batang pohon.10)Para pendoalah yang membangunnya.
1. Kutipan teks tersebut merupakan struktur teks cerita/novel sejarah bagian . . . .
A. Orientasi B. Komplikasi C. klimaks D. resolusi E. koda
2. Nilai yang dominan yang terdapat pada kutipan teks novel tersebut adalah . . . .
A. Sosial B. budaya C. estetika D. moral E. moral
3. Kalimat bermakna lampau terdapat pada kalimat nomor . . . .
A. Satu B. dua C. tiga D. empat E. lima
4. Kalimat yang memiliki keterangan waktu adalah kalimat nomor . . . .
A. 1, 2 , dan 3 D. 6, 7, dan 8
B. 2, 3, dan 4 E. 8,9, dan 10
C. 3, 4, dan 6
5. Konjungsi temporal/waktu terdapat pada kalimat nomor . . . .
A. enam B. tujuh C. delapan D. sembilan E. sepuluh
6. Bacalah dengan cermat kutipan teks cerita/novel sejarah berikut!
Ketika kesulitan pemerintah disiarkan di surat-surat kabar, dokterCipto merasa prihatin sekali. Ia sedih karena
dokter-dokter pemerintah terlalu memikirkan diri sendiri. Ia segera mengetik kawat kepada Kepala Departemen
Kesehatan, menyatakan kesediaannya untuk ditugaskan di daerah maut itu demi panggilan kemanusiaan.
Kutipan teks cerita sejarah tersebut mengandung nilai . . . .
A. Estetika B. budaya C. agama D. adat E. moral
7. Bacalah dengan cermat teks cerita sejarah berikut!
Kedatangan dokter Cipto mengejutkan mereka. Adegan menjadi buyar. Dan semua berubah sikpanya selain
orang yang bersimpuh di bawah kaki Kanjeng Bupati itu.
Dokter Cipto benar-benar tidak enak melihat perlakuan Kanjeng Bupati terhadap kawula di hadapannya itu.
Namun, ia berpikir dua kali. Ketetapan hatinya tetap menyimpulkan, belum waktunya ia membuat gara-gara>
Kutipan teks tersebut merupakan struktur teks cerita/novel sejarah bagian . . . .
A. Orientasi B. Komplikasi C. klimaks D. resolusi E. koda
8. Bacalah dengan cermat kutipan teks berikut!
Sejenak Kanjeng Bupati dan adiknya merah padam mukanya. Namun, demi kehormatannya, ia tidak
mungkin bersikap, berbicara dan berbuat liar terhadap tamunya. Maka, secepatnya Kanjeng Bupati berusaha
menegakkan hatinya yang sakan bergoyang digoncang oleh kata-kata dokter Cipto tadi.
Kutipan teks tersebut merupakan struktur teks cerita/novel sejarah bagian . . . .
A. Orientasi B. Komplikasi C. klimaks D. resolusi E. koda
9. Bacalah dengan cermat kutipan teks cerita sejarah berikut!
“Kangmas Kanjeng . . . hari sudah hampir gelap, apakah tidak sebaiknyamas dokter Cipto kita jamu di dalam
saja?”
Kanjeng Bupati tanggap dengan maksud adiknya. Memang sangat tidak baik membiarkan dokter Cipto
berhadapan dengan budaknya, Pak Wongso itu. Maka tanpa menjawab saran adiknya, ia segera bangkit dan
mengajak dokter Cipto meninggalpkan pendopo.
Kutipan teks tersebut merupakan struktur teks cerita/novel sejarah bagian . . . .
A. Orientasi B. Komplikasi C. klimaks D. resolusi E. koda
10. Bacalah dengan cermat kutipan teks cerita sejarah berikut!
Banyak soal yang tidak dapat dibenarkan oleh dokter Cipto, tapi ia sengaja tidak membanth karena diam-diam
dokter Cipto sedang memperlajari tradisi feodal yang hendak ia kecam di surat kabar. Kanjeng Bupati dibiarkan
menyombongkan dirinya sendiri, menyombongka sejarah nenek moyang yang menurunkan, dan dibiarkan pula
memuji-muji Pemerintah Belanda yang menjadi pelindung dari lembaga-lembaga kaum feodal.
Dokter Citpo dengan tekun mendengarkan dengan tujuan belajar. Kanjeng Bupati sendiri tidak menyadari
bahwa segala apa yang diuraikan itu kelak akan menjadi senjata makan tuan di ujung pena dokter Cipto
Mangunkusumo.
Kutipan teks tersebut merupakan struktur teks cerita/novel sejarah bagian . . . .
A. Orientasi B. Komplikasi C. klimaks D. resolusi E. koda
11. Bacalah dengan cermat kutipan teks cerita/novel sejarahn berikut!
Ken Arok selaku Raja Singasari pertama dengan gelar Sri Rajasa Batara Sang Amurwabhumi. Dialah pendiri
Wangsa Rajasa, mengakhiri kekuasaan mutlak wangsa Isyana yang dibangun oleh Empu Sendok, yang bergelar
Sang Maharaja Hino Sri Isyana Wikra Madharmotunggadewa.
Informasi yang tidak sesuai dengan isi kutipan teks tersebut adalah . . . .
A. Ken Arok adalah Raja Singasari pertama.
B. Ken Arok bergelar Sri Rajasa Batara Sang Amurwabhumi.
C. Ken Arok juga pendiri wangsa Isyana.
D. Ken Arok pendiri wangsa Rajasa.
E. Sang Maharaja Hino Sri Isyana Wikra Madharmotunggadewa adalah gelar Empu Sendok
Kutipan novel sejarah berikut untuk soal nomor 12 dan 13. Bacalah dengan cermat!
....
Prajurit Demak kian terdesak hebat. Di setiap wilayah peperangan, mereka terus terdesak mundur. Sudah tak
terbilang dari prajurit pendukung Pangeran Pengiri itu yang terluka dan menemui ajalnya serta mimilih
menyerah. Kekuatan mereka pun kian compang-camping. Jatuhnya Pajang seperti tinggal menunggu waktu.
Dan, benarlah. Prajurit-prajurit Demak yang tersisa memilih mengankat tangan dan meletakkan senjata
dibanding melawan terus.
12. Kutipan teks tersebut merupakan struktur teks cerita/novel sejarah bagian . . . .
A. Orientasi B. Komplikasi C. klimaks D. resolusi E. koda
13. Bgaimana keadaan prajurit Demak yang dipimpin Pangeran Pengiri?
A. Prajurit Demak membunuh banyak prajurit Mataram yang dipimpin Panembahan Senopati.
B. Prajurit Demak memenangkan pertempuran melawan prajurit Mataram yang dipimin Panembahan Senopati.
C. Banyak prajurit Demak yang terluka dan mati yang akhirnya menyerah kepada prajurit Mataram.
D. Parjurit Demak menunggu kesempatan untuk melakukan serangan balasan kepada prajurit Mataram.
E. Prajurit Demak berlindung di belakang Pangeran Pengiri karena kalah jumlah dengan prajurit Mataram.
Kutipan novel sejarah berikut untuk soal nomor 14 dan 15. Bacalah dengan cermat!
Tak menunggu lama, Sanggrama Wijaya segera menyiapkan segenap kekuatan Majapahit. Para prajurit
segera bersiaga dengan senjata-senjata. Kuda-kuda perang disiapkan. Sembilan arya terkemuka disiapkan.
Sembilan arya terkemuka Singasari turut bersiaga menyiapkan prajurit yang hendak maju menggempur.
“Yang Mulia Pangeran,” kata Banyak Kapuk, “segala sesuatunya telah berjalan sesuai siasat Kanjeng Adipati
Wiraraja. Kini saatnya waktu menentukan itu!”
Sanggrama Wijaya menganguukan kepala. “Benar, Kapuk,” katanya mantap. Ia segera berdiri di depan
barisan prajuritnya. Titahnya pun terdengar mengelegar. “Kita runtuhkan Kadiri!”
Segenap prajurit bersorak-sorai menyambut titah Sanggrama Wijaya.
Rangga Lawe lantas menata gelar pasukan Majapahit membentuk Gilingan Rata. Gelaran perang ini
menunjukkan kepiawaian anak kandung Arya Wiararaja dalam memahami siasat perang sekaligus
menunjukkan keinginan Majapahit untuk menggempur habis kekuatan Kadiri. Dengan berkuda, Rangga Lawe,
selaku panglima perang yang berada di depan, dikelilingi para prajurit pemanah. Sanggrama Wijaya berada di
belakang Rangga Lawe dengan kawalan empat arya terkemukaSingasari. Segenap prajurit berbaris membentuk
lingkaran besar dengan ujung belakang barisan ditempati Gajah Pagon, Nambi, Peteng, dan Wirot.
14. Pernyataan yang tidak sesuai dengan kutipan tersebut adalah . . . .
A. Rangga Lawe menata pasukan dengan siasat Gilingan Rata.
B. Sanggrama Wijaya berada di baris depan dikawal sembilan Arya Singasari.
C. Arya Wiraraja adalah ayah kandung Rangga Lawe.
D. Rangga Lawe adalah panglima perang yang piawai.
E. Sanggrama Wijaya membeRikan perintahuntuk meruntuhkan Kadiri.
15. Pokok isi kutipan teks tersebut adalah . . . .
A. Pasukan Sanggrama Wijaya bersiap untuk menjatuhkan kepemimpinan Singasari.
B. Pasukan Sanggrama Wijaya bersiap untuk meruntuhkan Kadiri.
C. Rangga Lawe ingin menjadi senopati perang Singasari seperti ayahnya.
D. Arya Wiraraja membawa pasukannya membantu Sanggrama Wijaya.
E. Sangrrama Wijaya dikawal sembilan arya Singasari memberontak di Singasari.
16. Bacalah dengan cermat kalimat berikut!
Sanggrama Wijaya berada di belakang Rangga Lawe dengan kawalan empat arya terkemuka Singasari.
Keterangan yang terdapat pada kalimat tersebut adalah . . . .
A. Alat dan cara D. tempat dan penyerta
B. Tempat dan alat E. penyerta dan alat
C. Tempat dan waktu
Kutipan teks berikut untuk soal nomor 17 dan 18. Bacalah dengan cermat!
Sampai sore pertempuran masih terus berlangsung. Korban kedua belah pihak berjatuhan. Para pejuang satu
per satu gugur sebagai kusuma bangsa. Darah mereka membasahi bumi pertiwi.
Kapitan Pattimura mengundurkan diri ke sebuah kampung. Kampung itu terletak di tengah hutan Negeri
Booi. Kapitan Pattimura dan para pembantunKapten Mayer. ya beristirahat pada sebuah rumah.
Rupanya, tempat bersembunyi Kapitan Pattimura dan para pembantunya diketahui oleh Raja Booi. Cepat-
cepat ia melaporkan tempat itu kepada Kapten Mayer.
“Jika Tuan memercayai saya, akan kutunjukkan di mana Kapitan Pattimura bersembunyi,” kata Raja Booi.
Alangkah gembiranya Raja Booi. Pangkat dan jabatannya tetap berada di pundaknya. Oleh karena itu, ia
berusaha menangkap Kapitan pattimura. Padahal, Raja Booi sendiri telah menyatakan kebulatan tekad untuk
membantu perjuangan Kapitan Pattimura. Bahkan, ia pula yang mengangkat pemuda Matulessi sebagai kapitan.