UNIVERSITAS TARUMANAGARA
FAKULTAS EKONOMI
JAKARTA
NILAI / GRADE
LEMBAR JAWABAN UJIAN
Answer Sheet
__________________________________________________________________________________________________________
1). Business Process Reengineering (BPR) merupakan suatu proses merubah proses bisnis secara
radikal dan dramatis agar bisnis proses tersebut menjadi lebih efektif dan efisien tanpa adanya
perubahan pada struktur organisasi dan fungsi bisnis proses itu sendiri. Hammer and Champy (1994)
menyatakan Business Process Reengineering adalah suatu pendekatan yang sama sekali baru
berkenaan dengan ide dan model yang digunakan dalam memperbaiki bisnis.
Meningkatkan kemampuan organisasi dalam menghasilkan barang atau jasa yang khusus serta
mempertahankan produksi massal.
Meningkatkan kepuasan atas barang atau jasa sehingga pelanggan akan memilih barang atau
jasa perusahaan daripada perusahaan pesaing.
Membuat lebih mudah dan menyenangkan bagi pelanggan untuk melakukan bisnis dengan
perusahaan.
Memutuskan batasan organisasional, membawa pelanggan kepada saluran informasi melalui
komunikasi, jaringan dan teknologi komputer.
Mempercepat waktu respon kepada pelanggan, mengeleminasi kesalahan dan ketidakpuasan,
serta mengurangi pengembangan barang atau jasa dalam waktu siklus pabrik.
Nama Mata Kuliah
Name : Matthew Tanwinarta Subject : Sistem Informasi Manajemen
NIM Dosen : Arifin Djakasaputra
: 125170040
Student ID Lecturer
Fak./Jurusan : Ekonomi/Akuntansi Tanda Tangan
Fac./Dept. Mahasiswa :
Hari/Tanggal Student
: Rabu, 23 Desember 2020 Signature
Day/Date
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
FAKULTAS EKONOMI
JAKARTA
NILAI / GRADE
LEMBAR JAWABAN UJIAN
Answer Sheet
__________________________________________________________________________________________________________
2). Perusahaan-perusahaan dibawah ini menerapkan sistem BPR yang meliputi langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Ford:
1. Perusahaan membeli bahan baku(material)
2. Perusahaan menerbitkan surat pemesanan(Purchase order) kepada penyedia(vendor),
dan surat pemesanan dikirimkan ke bagian hutang dagang
3. Ketika barang dikirim ke perusahaan, maka dokumen akan dikirim ke bagian hutang
dagang
4. Ketika barang sudah sampai, maka perusahaan langsung melakukan pembayaran ke
penyedia
Perubahan yang dilakukan setelah menerapkan sistem BPR:
Pengadaan rekayasa ulang daripada proses pengadaan hutang dagang
Mengurangi jumlah pegawai di proses hutang dagang sebanyak 75%
Tidak ada lagi faktur pembelian
Penyesuaian terkomputerisasi
Ketepatan lebih berkembang
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
FAKULTAS EKONOMI
JAKARTA
NILAI / GRADE
LEMBAR JAWABAN UJIAN
Answer Sheet
__________________________________________________________________________________________________________
Perubahan yang dilakukan setelah menerapkan sistem BPR:
Pemrosesan lebih cepat dari biasanya, dari maksimal 22 hari menjadi 5 hari
Pemrosesan dalam pengajuan aplikasi memiliki tenaga lebih banyak
Mengurangi jumlah pegawai di lapangan
4. Taco Bell:
1. Pelanggan memesan makanan yang diinginkan
2. Transaksi oleh pelanggan akan dikirimkan ke database restoran
3. Pemesanan pelanggan akan diperlihatkan di area dapur
4. Proses penyiapan makan berlangsung secepatnya atau maksimal 10 menit
Perubahan yang dilakukan:
Rasio kapasitas dapur dan tempat makan dari 70:30 menjadi 30:70
Nama Mata Kuliah
Name : Matthew Tanwinarta Subject : Sistem Informasi Manajemen
NIM Dosen : Arifin Djakasaputra
: 125170040
Student ID Lecturer
Fak./Jurusan : Ekonomi/Akuntansi Tanda Tangan
Fac./Dept. Mahasiswa :
Hari/Tanggal Student
: Rabu, 23 Desember 2020 Signature
Day/Date
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
FAKULTAS EKONOMI
JAKARTA
NILAI / GRADE
LEMBAR JAWABAN UJIAN
Answer Sheet
__________________________________________________________________________________________________________
Mengurangi jumlah manajer di tempat, agar satu manajer dapat mengawasi dan
memantau satu lokasi saja
Pendapatan perlokasi dari $400/jam ke $1500/jam
Untuk menyelesaikan masalah ujian bentrok tersebut, perlu adanya penerapan sistem BPR, langkah-
langkah yang dapat dilakukan mahasiswa adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengajukan pemilihan kembali atau pengurangan mata kuliah yang diinginkan.
2. Jika sudah terlanjur, mahasiswa akan melakukan pengajuan untuk penjadwalan ulang
UTS/UAS mata kuliah yang bentrok kepada Biro Adak.
3. Setelah itu, Biro Adak akan memroses pengajuan mahasiswa mengenai ujian yang bentrok.
4. Biro Adak akan melakukan pendataan mahasiswa beserta mata kuliah yang diikuti dari Kartu
Studi Sementara(KSS) mahasiswa.
5. Biro Adak memroses penjadwalan ulang kepada mahasiswa yang ujiannya bentrok, yakni
jadwal dan ruang ujian.
6. Setelah pemrosesan penjadwalan ulang, Biro Adak menyampaikan kepada mahasiswa jadwal
ujian dan ruang ujian yang baru.