Anda di halaman 1dari 7

Lembar Pengantar

Ujian Akhir Semester


Final Examination Cover Sheet
Nama Mahasiswa : ERICK SULIEGNA
Student Name

NIM Mahasiswa : 03081180005


Student ID

Nama Mata Kuliah : ENTERPRISE ARCHITECTURE


Course Name

Kelas : 18SI1
Class

Dosen : Wiwin Sry Adinda Banjarnahor


Lecturer / Tutor

Tanggal Penyerahan : 28 JULI 2020


Submission Date

Saya menyatakan bahwa asesmen ujian akhir semester ini adalah merupakan karya saya sendiri, dan belum diserahkan untuk
keperluan nilai kredit akademik di institusi lain, dan menyatakan bahwa penilai dapat mempergunakannya untuk :
I declare that this Final Examination Assessment item is my own work and has not been submitted for academic credit elsewhere, and
acknowledge that assessor of this may, for purpose of assessing this item

a. Memperbanyak hasil penilaian ujian akhir semester ini dan memberikan salinannya kepada pihak terkait lainnya dalam
Universitas; dan/atau
Reproduce this final examination assessment item and provide a copy to another member of the University; and/or,

b. Menyerahkan salinan dari hasil penilaian ujian akhir semester ini kepada layanan pemeriksaan plagiarisme (untuk disimpan
sebagai arsip dalam pemeriksaan plagiarisme di masa mendatang)
Communicate a copy of this final examination assessment item to a plagiarism checking service (which may then retain a copy of the
final examination assessment item on its database for the purpose of future plagiarism checking).

c. Saya menyatakan bahwa saya telah membaca dan memahami Peraturan Universitas sehubungan dengan Pelanggaran
Akademik Mahsiswa
I certify that i have read and understood the University Rules in respect of Student Academic Misconduct.

Ditanda tangani oleh : ERICK SULIEGNA


Signed by

Tanggal : 28 JULI 2020


Date
LEA
KONSEP ENTERPRISE ARCHITECTURE DAN PENERAPAN DALAM
ORGANISASI NYATA

Ditujukan sebagai ujian akhir semester mata kuliah Enterprise Architecture

Dosen Pengampu
Wiwin Sry Adinda Banjarnahor

Disusun Oleh:

03081180005 Erick Suliegna


03081180007 Calvin Yuslianto

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
MEDAN
2020

A. Pokok Pikiran
Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa hadirnya teknologi informasi menjadi
solusi bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Pada zaman serba teknologi
ini, penyelarasan antara bisnis dengan teknologi dari sebuah perusahaan pun
menjadi sebuah trend terbaru. Salah satu solusi dalam penyelarasan tersebut
adalah Enterprise Architecture (EA).
Sebuah perusahaan atau enterprise harus memiliki orang, informasi, teknologi,
memiliki struktur organisasi, memiliki dan melaksanakan fungsi bisnis, memiliki visi
dan misi, peka terhadap aktivitas internal dan eksternal, dan melayani pelanggan
dengan jasa atau produk yang ditawarkan. Hadirnya enterprise architecture adalah
untuk mendukung lancarnya arus informasi perusahaan. Maka enterprise arsitektur
harus dapat merefleksikan karakteristik-karakteristik sebuah enterprise (Rood, n.d.).
Enterprise arsitektur merupakan sekumpulan metode, model, atau best practice
yang digunakan untuk mendesain, merancang, dan memahami suatu struktur dari
perusahaan termasuk di dalamnya proses bisnis, sistem informasi dan infrastruktur
teknologi informasi daripada perusahaan tersebut. Enterprise arsitektur
menyelaraskan aspek bisnis dari sebuah perusahaan dengan aspek teknologi
informasi dari perusahaan secara bersamaan dalam mengelola sistem perusahaan
yang semakin kompleks. Sehingga dengan adanya enterprise arsitektur, sebuah
perusahaan dapat secara proaktif memonitor dan memutuskan keputusan atau
kebijakan yang tepat dalam mencapai business goals daripada perusahaan tersebut
(Perez-Castillo, Ruiz, Piattini and Ebert, 2019).
Enterprise arsitektur dapat membantu dalam perkembangan dan mengelola
enterprise perusahaan saat ini sehingga dapat berkembang ke versi yang lebih baru
di masa mendatang. Seperti saat membangun perusahaan dengan proses bisnis
yang banyak, departemen, sistem, dan program, tentunya bukan hal yang mudah
dan diperlukan referensi yang baik sehingga pembangunannya dapat bekerja
dengan baik (Bernard, 2012).
Dalam Enterprise arsitektur ada 6 elemen yang diperlukan yaitu tata kelola,
metodologi, framework, artifak, standar, dan best practice. Semua elemen tersebut
memiliki hubungan dengan framework yang menjadi bagian tengah dari semua
elemen tersebut. masing - masing dari elemen tersebut menjadi apa yang harus
dipenuhi saat membuat Enterprise arsitektur (Bernard, 2012).
Ada 2 hal yang penting untuk melakukan Enterprise arsitektur yaitu manajemen
program dan analisis dan metode desain. Manajemen program berisi tentang
sebuah strategi bagaimana untuk pendekatan dalam perencanaan sumber daya dan
mengambil keputusan. Sedangkan untuk analisis dan metode desain berisi tentang
bagaimana cara untuk implementasi enterprise arsitektur seperti dokumentasi
framework, metodologi implementasi, arsitektur sekarang dan yang akan datang,
plan manajemen, dan threads (Bernard, 2012).
Dalam membangun Enterprise arsitektur juga harus melakukan planning yang
biasa disebut Enterprise architecture planning. Planning ini dibuat terlebih dahulu
agar dapat mengetahui bagaimana model bisnis yang digunakan, kerangka kerja
perusahaan, dan tujuan yang ingin dicapai sehingga dapat memberikan informasi
dan acuan dalam membangun Enterprise architecture. (Zaliluddin, 2016)
Perencanaan juga harus dibantu juga dengan framework khusus untuk
Enterprise arsitektur saat membuat kerangka kerja seperti ture Framework (FEAF),
DoD Architecture Framework (DoDAF), Treasury Enterprise Architecture Framework
(TEAF), The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Framework dalam
membangun Enterprise arsitektur itu sangat diperlukan karena mengandung best
practice yang telah ada sejak lama (Setiawan, 2009).

B. Penerapan
Salah satu perusahaan yang telah menerapkan enterprise arsitektur adalah pada
PT. RMM. Perusahaan ini bergerak di bidang penerbitan surat kabar beserta berita
daring. Adapun proses-proses inti yang terjadi dalam perusahaan ini, yakni:
1. Proses Pemasangan Iklan, proses ini menggunakan Sistem Manajemen Iklan di
mana data terkait pemasangan iklan terdapat dalam database yang dapat
digunakan untuk template layout koran.
2. Proses Pengolahan Berita, proses ini menggunakan Sistem Editorial. Proses ini
meliputi perencanaan, editing, pengumpulan berita dan layout halaman. Hasil
dari proses ini adalah berita yang sudah siap untuk diterbitkan.
3. Proses Pra Cetak, pada proses ini, layout halaman yang telah dihasilkan dan
diedit akan dibuatkan menjadi file PDF. Lalu, di-upload ke server. Kemudian
bagian percetakan yang berbeda lokasi akan mengambil PDF tersebut.
4. Proses Pencetakan Koran, pada proses ini, berita atau koran akan dicetak
berdasarkan template yang telah dihasilkan sebelumnya.
5. Proses Penjualan Koran, proses ini menggunakan sistem pengelolaan informasi
terkait data penjualan koran termasuk sales dan agen koran sebagai mitra PT.
RMM terkait penjualan atau pendistribusian koran cetak.
6. Proses Keuangan dan Accounting, proses ini menggunakan sistem ERP dalam
mengelola informasi terkait keuangan perusahaan. Adapun sistem informasi
accounting yang diterapkan di dalamnya adalah Account Payable, Account
Receivable dan General Ledger.
7. Proses Pengolahan Data dan Dokumentasi, dalam proses ini dilakukan berbagai
riset dan pengelolaan data terkait tren, jumlah pembaca, informasi pesaing, dan
lain-lain.
8. Proses Pengolahan Foto, Ilustrasi dan Dokumentasi, merupakan proses
pendokumentasian ke database. Dokumentasi tersebut termasuk foto, ilustrasi,
dan sebagainya.
9. Proses Penerbitan Berita Daring, proses yang menayangkan berita yang telah
diedit ke internet melalui Content Management System.
10. Proses Absensi dan Penggajian, merupakan sistem pengelolaan SDM dan
penggajian.
11. Proses Inventory, proses yang mengatur supply bahan dasar percetakan koran
yaitu kertas.
Dengan perancangan enterprise arsitektur, PT. RMM berharap dapat
mendapatkan panduan dan kemudahan dalam pengambilan keputusan dan
kebijakan terkait perencanaan dalam pembangunan infrastruktur TI yang sejalan
dengan kebutuhan bisnis dari PT. RMM. Maka demikian, dilakukanlah perancangan
enterprise arsitektur dengan menggunakan metode TOGAF ADM. TOGAF (The
Open Group Architecture Framework) menyajikan metode secara lengkap dalam
membangun, menerapkan dan mengelola enterprise arsitektur dan sebuah sistem
informasi yang disebut Architecture Development Method atau ADM. Di mana ADM
ini merupakan metode yang menggabungkan kebutuhan bisnis organisasi,
kebutuhan TI organisasi dan elemen TOGAF. Dengan ADM, perencanaan,
penerapan dan pengembangan enterprise arsitektur sebuah organisasi bisa menjadi
lebih terarah. Adapun beberapa tahapan yang dilakukan dalam perancangan
enterprise arsitektur pada PT. RMM yaitu:
1. Fase Pendahuluan atau Preliminary Phase, merupakan fase di mana ruang
lingkup daripada perusahaan atau enterprise didefinisikan. Tahap ini bisa
dilakukan dengan observasi dan wawancara.
2. Pengembangan Arsitektur TI
a. Visi Arsitektur, tahapan ini akan memberikan gambaran terkait peran key
IT solutions dalam business strategy perusahaan. Dengan prinsip-prinsip
pada key IT solutions, perancangan arsitektur TI akan memiliki panduan
dalam memastikan teknologi yang diterapkan bisa mendukung key IT
solutions dengan mempertimbangkan juga kondisi sekarang dari teknologi
informasi pada perusahaan.
b. Arsitektur Bisnis, tahap ini mendefinisikan model operasional daripada
perusahaan dalam merealisasikan business strategy perusahaan
tersebut.
c. Arsitektur Sistem Informasi, tahap ini memberikan deskripsi terkait sistem
aplikasi beserta peran sistem tersebut dalam mendukung business
process yang berupa konsep key application yang dibutuhkan. Menyusun
gambaran dari pertukaran data antar sistem dan pengguna sebagai
struktur logis sistem informasi. Serta struktur modul dari sistem informasi
tersebut. Sistem aplikasi tersebut dapat menggunakan best practice yang
telah dijalankan di industri tersebut.
d. Arsitektur Teknologi, pada tahap ini kebutuhan perangkat keras untuk
mendukung sistem aplikasi tersebut dipetakan. Dengan peta tersebut,
akan menjadi lebih mudah dalam penentuan perangkat keras yang dapat
digunakan. Juga dapat menentukan mekanisme integrasi antar perangkat
keras sistem aplikasi.
3. Gap Analysis, tahap ini dilakukan perbandingan antara kondisi arsitektur TI saat
ini dengan kondisi arsitektur TI yang diinginkan atau yang ideal. Dalam
perbandingan ini akan diperoleh daftar kegiatan implementasi arsitektur, bisa
tidaknya pemanfaatan aset TI yang telah ada dan muncul solusi baru yang dapat
dikembangkan.
4. Perencanaan proses migrasi ke arsitektur baru, dengan hasil yang telah
ditentukan dari tahapan-tahapan sebelumnya, maka akan dilanjutkan dengan
penyusunan kegiatan atau proyek berdasarkan prioritas dari pertimbangan biaya,
resiko dan manfaat.
5. Pengawasan proyek-proyek implementasi, menyusun rekomendasi terkait
pelaksanaan tata kelola TI, organisasi dan arsitektur.
6. Re-evaluation relevansi arsitektur dan trend teknologi, tahap ini dilakukan seiring
berjalannya tahapan implementasi enterprise arsitektur. Dalam tahap ini,
dilakukan pengawasan terkait perkembangan teknologi agar bisa tetap
mengetahui teknologi apa yang bisa diterapkan dalam mendukung sistem
tersebut. Serta perubahan dalam lingkungan sosial.
Menurut kami, hadirnya enterprise arsitektur ini tentu dapat membawa manfaat
yang positif bagi perusahaan. Seperti dalam studi kasus pada PT. RMM ini,
implementasi daripada enterprise arsitektur ini dapat membawa manfaat berupa
panduan dalam penyusunan anggaran belanja dari kebutuhan TI perusahaan yang
berdasarkan prioritasnya dalam mendukung perusahaan untuk menjadi lebih efektif
dan efisien.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan sebuah enterprise
arsitektur. Hal-hal tersebut meliputi framework apa yang akan digunakan dalam
merancang enterprise arsitektur tersebut, business strategy perusahaan, teknologi
yang dapat mendukung kinerja sistem dalam merealisasikan enterprise arsitektur
tersebut, visi arsitektur, arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi, arsitektur
teknologi dan kebutuhan perusahaan dari sisi bisnis dan teknologi.
Tentunya dalam penerapan enterprise arsitektur ini tidak mudah, tidak cepat dan
pastinya tidak murah. Berbagai proses pun perlu dilakukan seperti observasi dan
analisa terlebih dahulu untuk mengetahui kebutuhan perusahaan dan kondisi TI
perusahaan saat ini. Kemudian dilakukan perancangan struktur arsitektur baik dari
sisi bisnis, sistem informasi, dan teknologi. Lalu dilakukan identifikasi dalam
pemilihan hardware yang tepat dalam mendukung jalannya sistem. Hingga
melakukan pengawasan terus terhadap perkembangan teknologi yang ada guna
untuk selalu aware akan teknologi yang tepat untuk digunakan dalam mendukung
strategi bisnis dari perusahaan.
Penerapan enterprise arsitektur bukan sebatas pada sisi kebutuhan TI dari
perusahaan saja. Melainkan juga harus diselaraskan dengan sisi bisnis dari
perusahaan. Begitu juga dengan visi misi dari perusahaan. Hal ini kembali lagi
dengan tujuan daripada enterprise arsitektur yaitu memberikan dukungan dan
kemudahan bagi pihak perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat untuk
mencapai business goals daripada perusahaan tersebut.
C. Kesimpulan
Enterprise arsitektur merupakan terobosan bagi dunia perusahaan dan teknologi
informasi, dimana disaat perusahan yang sudah besar memiliki struktur teknologi
informasi yang sangat rumit. Dengan adanya enterprise arsitektur ini tentu
membawa dampak positif bagi perusahaan yang menerapkannya. Salah satu
manfaat yang paling sering dirasakan adalah mudahnya pihak perusahaan dalam
memonitor kinerja perusahaan dan pengambilan keputusan.
Penerapan enterprise arsitektur tentunya tidaklah mudah. Langkah penerapan
dimulai dari pemilihan framework yang sesuai, analisa kebutuhan bisnis dan
kebutuhan TI perusahaan, perancangan enterprise arsitektur dari sisi bisnis, sistem
informasi, teknologi informasi, hingga pengawasan terhadap perkembangan
teknologi. Dengan pemanfaatan enterprise arsitektur yang tepat dan sesuai dengan
perusahaan, maka diharapkan kinerja perusahaan akan lebih efisien dan efektif.

D. Daftar Pustaka
Afif, M. (2017). PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE
MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS PADA PT RMM).
Jurnal String, Vol. 2 (No. 1).
Perez-Castillo, R., Ruiz, F., Piattini, M. and Ebert, C., 2019. Enterprise Architecture.
IEEE Software, 36(4), pp.12-19.
Rood, M., n.d. Enterprise architecture: definition, content, and utility. Proceedings of
3rd IEEE Workshop on Enabling Technologies: Infrastructure for Collaborative
Enterprises,.
Bernard, S., 2012. An Introduction To Enterprise Architecture. 3rd ed. [ebook]
Bloomington, Ind.: Authorhouse. Available at:
<http://spots.augusta.edu/tschultz/resources/ebooks/IntroEntArch/FullText.pdf>
[Accessed 26 July 2020].
Setiawan, E.B., (2009). Pemilihan EA Framework. Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi (SNATI), [online]. Available at:
https://journal.uii.ac.id/Snati/article/viewFile/1091/979 [Accessed 27 Apr. 2020].
Zaliluddin, D., (2016). Enterprise Architecture Planning Sistem Informasi
Perusahaan Manufaktur (Studi Kasus: CV. Harta Jaya Perusahaan).
INFOTECH journal, [online] 1(1). Available at:
http://jurnal.unma.ac.id/index.php/infotech/article/view/30 [Accessed 27 Apr.
2020].

Anda mungkin juga menyukai