Anda di halaman 1dari 20

INTEGRITY

IS
OUR
PRIORITY
BENIH KEJUJURAN

Jaman dahulu kala, di sebuah negeri hiduplah seorang raja bijaksana. Rakyatnya hidup makmur dan damai, tak
pernah ada kekurangan dan kelaparan di negri tersebut. Pada suatu hari, sang raja merasa lelah dan sudah tua,
sudah saatnya ia mencari pengganti dirinya. Namun sayang sekali, ia tak memiliki seorang anak. Maka ia mengutus
punggawa kerajaan untuk mengumpulkan 5 pemuda cerdas di negrinya.
Setibanya di dalam kerajaan, kelima pemuda tersebut ternganga melihat indahnya istana raja. Mereka memberi
hormat dan menunggu titah sang raja. "Wahai pemuda-pemuda tampan, cerdas dan bijaksana, hari ini aku akan
memilih salah satu di antara kalian menjadi penggantiku," titah sang raja. Semua pemuda terdiam dan terkejut,
mereka tak menyangka bahwa raja akan memberikan tahtanya pada mereka, namun siapa gerangan yang akan
ditunjuk menjadi pengganti raja? "Untuk menjadi penggantiku, kalian harus mengikuti satu ujian yang akan
kuberikan," sambung sang raja.
Sang raja kemudian mengambil 5 buah kantong, yang masing-masing kantong terdapat sebuah biji bibit pohon.
"Tanam, rawat dan siramlah bibit ini dengan segenap hati kalian. Kembalilah kepadaku setelah satu tahun dari
sekarang, kita lihat bagaimana hasil tanaman yang kalian rawat. Dari hasil tanaman tersebut aku akan memilih salah
satu dari kalian menggantikan diriku," titah raja. Semua pemuda bergegas kembali ke rumah mereka dan mencari
tanah yang baik untuk menanam benih yang diberikan oleh sang raja.
Demikian juga Sakti, salah satu pemuda jujur yang dipanggil sang raja. Ia bergegas menemui ibunya, dan
memberitahukan kabar tersebut. Sakti dibantu sang ibu kemudian mencari tanah terbaik dan meletakkannya di
sebuah pot. Setiap hari Ling selalu merawat, menyirami benih tersebut. Namun hingga bulan ke dua, ketiga, hingga
bulan-bulan berikutnya tak sesentipun benih tersebut tumbuh. Padahal menurut teman-temannya, benih mereka
sudah tumbuh menjadi pohon yang subur dengan buah-buah yang mulai muncul. Sakti pun sedih, ia sadar bahwa ia
telah gagal.

Semakin mendekati hari pertemuan di istana, ia semakin bingung. Ia takut bahwa raja akan menghukumnya, namun
sang ibu memintanya agar tetap jujur dan bersabar. Tiba hari di mana sang raja akan memilih pengganti, semua
pemuda diminta kembali ke istana dengan membawa semua hasil tanamannya. Dengan sedih, Sakti membawa
sebuah pot kecil berisi bibit yang tidak tumbuh. Ia tertunduk lesu, sementara semua teman-temannya membawa
pohon di pot besar, ada yang berbunga indah, ada pula yang berbuah lebat. Melihat Sakti membawa pot kosong sang
raja tertawa, "bagus sekali usahamu," seluruh isi istana pun tertawa melihat Sakti yang tertunduk lesu. Raja
berkeliling dan melihat tanaman-tanaman lain yang menjulang dengan gagah dan indahnya. Terkagum-kagum, raja
memandangi tanaman dengan buah ranum yang subur sambil sesekali mengangguk-angguk. Raja pun meminta
masing-masing maju, bercerita tentang usahanya, dan tibalah pada giliran Sakti, yang maju bersama sebuah pot
kosong "Nama saya adalah Sakti," katanya. Sekali lagi seluruh ruangan riuh ramai menertawakannya. Ada yang
meneriakkan kalimat-kalimat ejekan pedas yang membuat Sakti semakin malu dan sedih. Sang raja kemudian
berkata, "baiklah, aku sudah menemukan siapa yang akan menjadi penggantiku." Ruanganpun senyap seketika
menantikan titah raja selanjutnya.
Ia kemudian menggandeng tangan Sakti, dan mengumumkan Sakti sebagai penggantinya. Seketika semua orang
terkejut, namun mereka tertunduk memberikan hormat. "Sebenarnya, bibit yang kuberikan pada kalian setahun
lalu adalah bibit yang sudah busuk. Sangat tidak mungkin menghasilkan tanaman yang lebat dengan buah-buah
ranum dan bunga-bunga indah dari mereka. Sakti, adalah pemuda yang jujur dan berani. Ia membawa sebuah pot
kosong dengan bibit yang tidak tumbuh. Untuk itulah aku memilihnya sebagai penggantiku. Ingatlah wahai rakyatku,
saat kau menanam sebuah kejujuran, maka kau akan menuai kepercayaan.

Saat kau menanam kebaikan, maka kau akan menuai persahabatan. Saat kau menanam kerendah hatian, kau akan
menuai kebaikan hati sesama. Saat kau menanam kedamaian, maka kau akan menuai kemenangan. Saat kau
menanam kerja keras, kau akan menuai kesuksesan. Saat kau menanam kesabaran, maka kau akan menuai hasil
berlebihan. Saat kau menanam keyakinan, kau akan mendapatkan sebuah keajaiban..." Sebaliknya, apabila seseorang
menanamkan ketidakjujuran, maka ia tak akan dipercaya. Saat ia menanam keegoisan, maka ia akan kesepian. Saat ia
menanamkan gengsi, ia akan hancur sendiri. Saat ia menanamkan kecemburuan, ia akan menuai celaka. Saat ia
menanam kemalasan, ia akan menuai kemiskinan. Saat ia menanamkan keserakahan, ia akan menuai kekurangan.
Saat ia menanam dosa, ia akan menuai hukuman.
INSIGHT CERITA
Jendral Polisi Hoegeng
Sikap tegas, bersih, sederhana, dan jujur membuat namanya menjadi legenda di
kalangan kepolisian. Bahkan dia rela hidup pas-pasan demi menjaga integritas. Pelaku
kejahatan bahkan tak berkutik selama Polri berada di bawah kepemimpinannya.

1. Berani Membongkar Korupsi Teman Sendiri


2. Tak Gentar Melawan Siapapun Demi Kebenaran
3. Tak Mempan Digoda Suap dan Wanita Cantik
4. Kisah Hoegeng Membongkar Bandar Judi di Medan
5. Tidak menggunakan Fasilitas Negara, bahkan hidup sangat sederhana
Bung Hatta
Pemimpin berkarakter dan konsisten, Bapak Koperasi, pejuang dan pemikir bangsa
yang perjalanan hidupnya dari muda sampai akhir hayatnya bersih. Kejujuran,
kesederhanaan dan tanggung jawab seorang pemimpin sangat menonjol padanya.
Sosok Satu-satunya Wapres Indonesia yang Mengundurkan Diri, Memusuhi
Soekarno & Rela Hidup Miskin.

Sikap teladan Bung Hatta :


1. Kembalikan dana sisa perjalanan dinas
2. Tidak menggunakan fasilitas negara di luar peruntukannya
3. Mengundurkan diri sebagai wapres sebagai penolakan terhadap Revolusi
PERTANYAAN ?
1. Apa yang menjadi motivasi dari sikap Pak Hoegeng dan Bung Hatta ?
2. Mengapa Pak Hoegeng dan Bung Hatta tidak takut meskipun melawan
atasan/rekan kerja ?
3. Nilai apa yang dimiliki Pak Hoegeng dan Bung Hatta ?
4. Berani bersikap seperti Pak Hoegeng dan Bung Hatta ?
APA ITU INTEGRITAS?
Integritas adalah kata yang berasal dari bahasa latin yaitu, “INTEGER” yang artinya utuh dan lengkap.
Dalam pengertian singkat, integritas artinya konsep konsistensi tindakan, nilai, metode, ukuran,
prinsip, harapan dan hasil. Dalam etika, integritas dianggap sebagai kejujuran dan kebenaran atau
ketepatan tindakan pada diri seseorang untuk bersikap benar sesuai dengan aturan meskipun
tanpa diawasi.
Integritas merupakan salah satu nilai-nilai dasar pribadi yang harus dimiliki
masyarakat yakni dengan bersikap, berperilaku dan bertindak jujur terhadap diri
sendiri dan lingkungan, konsisten dalam bersikap dan bertindak, memiliki
komitmen terhadap misi pemberantasan korupsi, objektif terhadap permasalahan,
berani dan tegas dalam mengambil keputusan dan resiko kerja, disiplin dan
bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan amanah.

Keyword :
Konsistensi – Kejujuran – ketepatan Tindakan - Bersikap benar – Tanpa Diawasi
DIAGRAM INTEGRITAS
TATA NILAI BCA
1. Customer Focus (Fokus kepada Nasabah) – Memahami, memenuhi KEBUTUHAN Nasabah
2. Integrity (Integritas) – Jujur, tulus dan melaksanakan etika secara KONSISTEN
3. Team Work (Kerjasama Tim) – Memiliki KOMITMEN bersama untuk satu TUJUAN.
4. Continuous Pursuit of Excellence (Berusaha mencapai yang Terbaik) – Selalu melakukan
PERBAIKAN dan Melakukan INOVASI dengan cara TERBAIK.
APA YANG MEMBUAT TIDAK
INTEGRITAS??
Ada tiga faktor yang berpengaruh atas terjadinya ketidakjujuran/kecurangan,Yaitu :
1. Kesempatan
2. Motivasi
3. Rasionalisasi
Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi, yaitu ada kesempatan untuk berbuat curang, ada
motivasi untuk berbuat tidak jujur, dan secara rasio mungkin untuk dilakukan. Jika ketiga hal
tersebut saling mempengaruhi, terjadilah kecurangan.
EVALUASI
NO EVALUASI INTEGRITY VALUE

1 Kehadiran peserta tidak 100% dalam Kedisiplinan

2 Penugasan Copy Paste dari materi buku Kerja keras

3 Pembagian soal dan Jawaban post test ke peserta lain Jujur dan Mandiri

4 Jumlah absensi peserta COP tidak sesuai dengan yang hadir Jujur

5 Distribusi subsidi Kuota tidak disalurkan sesuai Jadwal Tanggung jawab

6 Tugas kelompok namun dikerjakan salah satu anggota Kerja keras

7 Tanda tangan palsu Kepala Sekolah di laporan COP Jujur

8 Telat mengumpulkan tugas harian dan telat masuk Webinar Kedisiplinan

9 Hadir ketika di awal webinar, tetap menghilang di tengah2 Webinar Kedisiplinan

10 Tidak mengerjakan penugasan Tanggung Jawab & Peduli


CARA MEMBANGUN INTEGRITAS

1. Salah Satu cara berintegritas adalah aktif memberikan info adanya dugaan ketidakjujuran atau
kecurangan. Pengaduan ini menjadi salah satu sarana efektif untuk mempersempit ruang
ketidakjujuran dan kecurangan.
2. Membiasakan untuk berkata dan bertindak secara benar dimulai 1 Jam. Dan terus menerus
meningkat sampai akhirnya berkata dan bertindah secara benar menjadi suatu kebiasaan.
MITIGASI
NO MITIGASI
1 Laporan tanda terima subsidi kuota dengan tanda tangan
2 Post test bersama secara online (Open mic dan Open Camera)
3 Konfirmasi ke Kepala Sekolah ttg pelaksanaan pelatihan dan COP
4 Pelaksanaan COP-4 secara daring diikuti PIC CSR.
5 Bukti pembayaran konsumsi secara digital (bukti tranfer)
TERIMAK ASIH

Anda mungkin juga menyukai