Anda di halaman 1dari 8

KASUS:

Seorang anak berusia 13 tahun di bawa ibunya ke Puskesmas karena sudah BAB lebih dari 5 kali
sehari. Hasil pengkajian : Feses cair, nyeri skala 5 (0-10), bising usus lebih dari 20 x/menit,
kurang minum,turgor kulit jelek, TD : 100/70 mmHg, Nadi 60 x/menit, Suhu 37,5oC, pernapasan 
12 x/menit. Ibu klien menyatakan anaknya sering belanja sembarangan di sekolah.

1. PENGKAJIAN
a) Identitas :
- Identitas klien
Nama : An.RA
Umur : 13 tahun
Agama :tidak terkaji
Jenis kelamin :
b) Status kesehatan :

2. DIAGNOSIS

Diagnosa Utama: Penurunan volume cairan tubuh b/d Gangguan pada eliminasi BAB

DIARE

a. Fisiologis
a. Respirasi
b. Sirkulasi
c. Nutrisi dan cairan
d. Eliminasi
e. Aktivitas / istirahat
f. Neurosensorik
g. Reproduksi/Seksualitas
b. Psikologis
a. Nyeri/ kenyamanan
b. Integritas ego
c. Pertumbuhan dan perkembangan
c. Perilaku
a. Kebersihan diri
b. Penyuluhan dan pembelajaran
d. Relasional
a. Interaksi Sosial
e. Lingkungan
a. Keamanan dan proteksi

Diagnosis: (Kategorik: fisiologis, subkategorik: nutrisi dan cairan)

Definisi: Pengeluaran feses yang sering, lunak, dan tidak berbentuk

Penyebab:
Fisiologis
1. Inflamasi gastrointestinal
2. Iritasi gastrointestinal
3. Proses infeksi
4. Malabsorpsi

Psikologis

1. Kecemasan
2. Tingkat stres tinggi

Situasional

1. Terpapar kontaminan
2. Terpapar toksin
3. Penyalahgunaan laksatif
4. Penyalahgunaan zat
5. Program pengobatan (mis. Agen tiroid, analgesik, pelunak feses, ferosulfat, antasida,
chymetidine, dan antibiotik)
6. Perubahan air dan makanan
7. Bakteri pada air

Gejala mayor
Subjekatif

( tidak tersedia)

Objektif

1. Defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 jam


2. Feses lembek atau cair

Gejala minor

Subjektif

1. Urgensi
2. Nyeri/keram abdomen

Objektif

1. Frekuensi peristaltik meningkat


2. Bising usus hiperaktif

Kondisi klinis terkait


1. Kanker kolon
2. Diverticulitis
3. Iritasi usus
4. Crohn’s disease
5. Ulkus peptikum
6. Gastritis
7. Spasme kolon
8. Kolitis ulseratif
9. Hipertiroidisme
10. Demam typoid
11. Malaria
12. Sigelosis
13. Kolera
14. Disentri
15. Hepatitis

3. Tabel PES

Adapun penyimpangan kebutuhan dasar manusia dengan menggunakan tabel PES (problem,
etiologi, symptom) melalui hasil pengkajian dari kasus diatas sebagai berikut :

Problem Etiologi Symptom

DS : Makanan yang terkontaminasi Penurunan volume cairan


 Ibu klien mengatakan saluran pencernaan tubuh berhubungan dengan
anaknya sudah BAB gangguan pada eliminasi BAB
lebih dari 5 x dalam
sehari.
 Ibu klien mengatakn Endotoksin kuman
klien sering belanja merangsang usus
sembarangan di
sekolah.
 Klien mengatakn
kurang minum. Peristaltik usus dan cairan
DO : berlebihan
 Hasil pengkajian:
1. Feses cair
2. Skala nyeri 5 (0-10)
3. Bising usus lebih Usus berusaha mengeluarkan
dari 20 x/menit. toksin yang bercampur dengan
4. Turgor kulit jelek cairan
5. TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 20x/menit
SB : 37,5oC Absorbsi cairan diusus
RR : 12x/menit menurun

Penurunan volume cairan


tubuh
Endotoksin kuman pada
saluran pencernaan

Imflamsi pada saluran


pencernaan

Fungsi intestinal terganggu

Peningkatan peristaltik

4. Intervensi

Kode Diagnosa Hari/tanggal Intervensi Rasional


D.0020 Selasa/09-04-2019 Observasi: Obsevasi:
Identifikasi penyebab diare Untuk mengetahui
(mis. Inflamasi adanya tanda-tanda
gastrointestinal, iritasi dehidrasi dan
gastrointestinal, proses mencegah syok
infeksi, malabsorbsi, ansietas, hipovelemik.
stress, efek obat-obatan,  Untuk mengatur
pemberian botol susu). pola makan dari
Identifikasi riwayat klien.
pemberian makanan.  Untuk menjamin
Identifikasi gejala invaginasi identifikasi yang
(tangisan keras, kepucatan benar
pada bayi).  Membantu
Monitor warna, volume, membedakan
frekuensi, dan konsistensi penyakit individu
tinja. dan mengkaji
Monitor tanda dan gejala beratnya tiap
hipovilemia (mis. Takikardia, defeksi.
nadi teraba lemah, tekanan  Membantu dalam
darah turun, turgor kulit menganalisa
turun, mukosa mulut kering, keseimbangan
CRT melambat, BB cairan.
menurun).  Untuk mencegah
Monitor iritasi dan ulserasi iritasi kulit dan
kulit didaerah perianal. peradangan lebih
Monitor jumlah pengeluaran lanjut.
diare.  Untuk mencegah
Monitor keamanan penyiapan jumlah
makanan. pengeluaran feses
yang berlebihan.
 Sehingga dapat
menentukan
intervensi yang
sesuai dan efektif..

Terapeutik: Terapeutik :
Berikan asupan cairan oral  Untuk
(mis. Larutan garam gula, meminimalisir
oralit, pedialyte, renalyte). klien agar tidak
Pasang jalur intravena. kekurangan
Berikan cairan intravena (mis. cairan.
Ringer asetat, ringer laktat)  Untuk
jika perlu. meningkatkan
Ambil sampel darah untuk cairan dalam
pemeriksaan darah lengkap tubuh khususnya
dan erektrolit. untuk
Ambil sampel feses untuk menurunkan suhu
kultur, jika perlu. tubuh pasien.
 untuk membantu
diagnosa kondisi
tertentu yang
mempengaruhi
saluran
pencernaan.
Edukasi: Edukasi :
Anjurkan makanan porsi kecil  Agar pola makan
dan sering secara bertahap. dari klien teratur
Anjurkan menghindari makanan dan efektif
pembentuk gas, pedas dan  Mencegah klien
mengandung laktosa. dari makanan
yang tidak
bergizi.

Kolaborasi: Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian obat  Untuk
anti motilitas (mis. mengurangi
Loperamide, difenoksilat). gerakan
Kolaborasi pemberian obat peristaltik dalam
antispasmodick/spasmolitik usus.
(mis. Papaverin, ekstrak  Agar feses klien
belladonna, mebeverine). tidak cair.
Kolaborasi pemberian obat
pengeras feses (mis. Atapulgit,
smektit, kaolin-pektin).

5. Implementasi

Kode diagnosa Hari/Tanggal Implementasi

D.0020 Selasa, 09 April 2019 Mengidentifikasi penyebab diare


D.0020 Selasa, 09 April 2019 Mengidentifikasi riwayat
pemberian makanan.
D.0020 Selasa, 09 April 2019 Memonitor warna, volume,
frekuensi, dan konsistensi tinja.
D.0020 Selasa, 09 April 2019 Memonitor tanda dan gejala
hipovilemia
D.0020 Selasa, 09 April 2019 Memonitor iritasi dan ulserasi
kulit didaerah perianal
D.0020 Selasa, 09 april 2019 Memonitor jumlah pengeluaran
diare
D.0020 Selasa, 09 April 2019 Memonitor keamanan penyiapan
makanan
D.0020 Selasa, 09 April 2019 Memberikan asupan cairan oral
D.0020 Selasa, 09 April 2019 Memasang jalur intravena
D.0020 Selasa, 09 April 2019 Memberikan cairan melalui
intravena
D.0020 Selasa, 09 April 2019 Mengambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolit
D.0020 Selasa, 09 April 2019 Mengambil sampel feses untuk
kultur.
D.0020 Selasa, 09 April 2019 Menganjurkan makanan porsi
kecil dan sering secara bertahap
D.0020 Selasa, 09 April 2019 Menganjurkan menghindari
makanan pembentuk gas, pedas
dan mengandung laktosa.
D.0020 Selasa, 09 April 2019 Mengkolaborasi pemberian obat
anti motilitas
D.0020 Selasa, 09 April 2019 Mengkolaborasi pemberian obat
antispasmodick/spasmolitik
D.0020 Selasa, 09 April 2019 Mengkolaborasi pemberian obat
pengeras feses

6. Evaluasi

1. Subjek : - Klien mengatakan bahwa BAB-nya sudah mulai normal


2. Objektif : -Klien BAB sudah dengan konstistensi lunak.
-Klien menghabiskan porsi makannya dan minum kurang lebih 1500
cc/hari.
3. Assesment : Masalah teratasi.
4. Planning : Intervensi di hentikan.

Anda mungkin juga menyukai