KELUARGA BERENCANA
Disusun oleh :
2020
Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga Berencana
Di Rumah
B. DIAGNOSA
1. Defisit Pengetahuan
2. Defisit Perawatan Diri
3. Ansietas
4. Nausea
5. Berat Badan Lebih
Pathwey
Kontrasepsi
Estrogen Progesteron
Nafsu makan
Ovulasi terhambat Defisit Siklus oksigenase
meningkat
Perawatan Diri terhambat
Endometrium Berat badan
mengalami Produksi
meningkat
perubahan prostaglandin
histologi terhambat
Berat Badan
Degenerasi/athropi Berlebih
Aminorea Proteksi terhadap
mukosa lambung
meningkat
Ansietas
Adanya iritasi
mukosa lambung
Asam lambung
meningkat
Nausea
C. INTERVENSI
Minggu 26 april- Defisit Perawatan Diri Perawatan Rambut (I.11357) S : Klien mengatakan ketombe
Selasa 28 april (D.0109) sudah mulai berkurang
Observasi
20 O : Klien tampak sudah tidak
1. Mengidentifikasi kondisi pasien (mis. berketombe
A : Masalah defisit perawatan
kesadaran, alergi shampoo,
diri teratasi
hemodinamik, kontra indikasi cuci P : Lanjutkan dan pertahankan
intervensi perawatan rambut
rambut, kebersihan kulit kepala dan
rambut, kekuatan rambut )
2. Memonitor kerontokan rambut
Terapeutik
1. Menyiapkan peralatan sesuai fasilitas
yang ada
2. Mencuci rambut dengan melakukan
pemijatan
3. Mengeringkan rambut dengan hairdryer
Edukasi
1. Menjelaskan prosedur dan tujuan
perawatan rambut
Minggu 26 april- Ansietas (D.0080) Reduksi Ansietas (I.09314) S: klien sudah tidak cemas lagi
Selasa 28 april tentang penggunaan pil KB
Obsevasi
20 O : Klien tampak tenang saat
1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas menggunakan KB
A : Masalah ansietas teratasi
berubah (mis. kondisi, waktu, stresor)
P : lanjutkan dan pertahankan
2. Mengidentifikasi kemampuan intervensi reduksi ansietas
mengambil keputusan
Terapeutik
1. Memahami situasi yang membuat
ansietas
2. Mendengarkan dengan penuh perhatian
3. Memotivasi mengidentifikasi situasi
yang memicu kecemasan
Edukasi
1. Menganjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
2. Melatih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi kecemasan
Minggu 26 april- Nausea (0076) Manajemen Mual (I.03117) S : Klien mengatakan sudah
Selasa 28 april tidak merasa mual
Observasi
20 O: Klien tampak tidak mual
1. Mengidentifikasi pngalama mual A: Masalah nausea teratasi
P : lanjutkan dan pertahankan
2. Mengidentifikasi dampak mual terhadap
intervensi manajemen mual
kualitas hidup (mis. nafsu mkan,
aktivitas, kinrja, tanggung jawab peran
dan tidur)
3. Mengidentifikasi faktor penyebab mual
(mis. pengobatan dan prosedur
4. Memonitor mual (mis. frekuensi, durasi
dan tingkat keparahan)
Terapeutik
1. Mengendalikan faktor lingkungan
penyebab mual (mis. bau tak sedap,
suara, dan rangsangan visual yang tidak
menyenangkan)
2. Mengurangi atau hilangkan keadaan
pnyebab mual (mis. kecemasan,
ketakutan, kelelahan)
Edukasi
1. Menganjurkan istirahat dan tidur yang
cukup
2. Mengajarkan menggunakan teknik
nonfarmakologis, untuk mengatasi mual
(mis. biofeedback, hipnosis, relaksasi,
terapi musik, akupresur)
Minggu 26 april- Berat Badan Lebih Manajemen Berat Badan (I.03097) S : klien mengatakan berat
Selasa 28 april badannya turun
(D.0018) Observasi
20 O : klien tampak mengalami
1. Mengidentifikasi kondisi kesehatan penurunan berat badan
A : masalah berat badan lebih
pasien yang dapat mempengaruhi berat
teratasi
badan P : lanjutkan dan pertahankan
Terapeutik intervensi manajemen berat
badan
1. Menghitung berat badan ideal pasien
2. Menghitung persentase lemak dan otot
pasien
Edukasi
1. Menjelaskan hubungan antara asupan
makanan, aktivitas fisis, penambahan
berat badan dan penurunan berat badan
2. Menjelaskan faktor risiko berat badan
lebih dan berat badan kurang
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
Disusun oleh :
2020
Pengkajian Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Reproduksi Pada Ny. S
Di Rumah
Menometroragie Amenorea
Rabas pervagina : warna :Ny. S menolak untuk dikaji
Jumlah : Ny. S menolak untuk dikaji
Berapa lama : Ny. S menolak untuk dikaji
Metode kontrasepsi terakhir : belum pernah
Status obstetri : P : 0 A : 0
Riwayat persalinan :
Aterm : belum pernah prematur : belum pernah
Multiple : belum perah
Riwayat persalinan terakhir :
Tahun : belum perah tempat : belum perah
Lama gestasi: belum perah lama persalinan : belum perah
Jenis persalinan : belum perah
Berat badan bayi : belum perah
Komplikasi maternal/bayi : tidak dikaji
Obyektif :
PAP smear terakhir (tgl dan hasil) : belum perah
Tes serologi (tgl dan hasil) : belum perah
Makanan dan cairan
Subyektif :
Masukan oral 4 jam terakhir : belum
Mual/muntah(ya) hilang nafsu makan (tidak) masalah mengunyah (tidak)
Pola makan : tidak teratur
Frekuensi : 3 x/hari
Konsumsi cairan : 1 L /hari
Obyektif :
BB : 50 kg
TB :.147cm
Turgor kulit : baik
Membran mukosa mulut : Baik
Kebutuhan cairan : tidak terpenuhi
Pemeriksaan Hb. Ht (tgl dan hasil) : belum perah
Eliminasi
Subyektif :
Frekuensi dafekasi : ........................................................................................................
Penggunaan laksatif : ......................................................................................................
Waktu defekasi terakhir : ................................................................................................
Frekuensi berkemih : 5-6 kali/hari.
Karakter urine : ................................................................................................................
Nyeri/rasa terbakar/kesulitan berkemih : Nyeri pada saat berkemih
Riwayat penyakit ginjal : Tidak ada
Penyakit kandung kemih : Tidak ada
Penggunaan diuretik : Tidak ada
Obyektif :
Pemasangan kateter : belum perah
Bising usus : belum perah
Karakter urine : belum perah
Konsistensi feces : padat
Warna feces : kuning kecoklatan
Hemorrhoid : tidak terdapat
Palpasi kandung kemih (teraba/tidak teraba) : tidak teraba
Hygiene
Subyektif :
Kebersihan rambut (frekuensi ) : tidak terdapat ketomb rambutnya halus,
Kebersihan badan: bersih dan tidak berbau
Kebersihan gigi/mulut : tidak terdapat karang gigi, gigi tersusun rapat
Kebersihan kuku tangan dan kaki : kuku bersih
Obyektif :
Cara berpakaian : rapi dan sopan
Kondisi kulit kepala : tidak terdapat nyeri tekan dan kelainan
Sirkulasi
Subyektif :
Riwayat penyakit jantung : Tidak ada
Riwayat demam reumatik : Tidak ada
Obyektif :
Tekanan darah : 110/80
Nadi : 80 x/menit
Distensi vena jugularis (ada/tidak ada) : tidak ada
Bunyi jantung : terdengan dan berirama
Frekuensi : 80 x/menit
Irama (teratur/tidak teratur) : teratur
Kualitas (kuat/lemah/Rub/Murmur) ; Ekstremitas : kuat
Suhu (hangat/akral dingin) : Hangat
CRT :
Varises (ada/tidak ada) : CRT : Tidak ada
Nyeri/ketidaknyamanan
Subyektif :
Lokasi : Abdomen
Intensitas (skala 0 -10) : Skala 5-6
Frekuensi : 2 x/hari
Durasi : 60 menit
Faktor pencetus : menstruasi
Cara mengatasi : Tidur
Faktor yang berhubungan : tidak diketahui
Obyektif :
Wajah meringis (ya)
Melindungi area yang sakit (ya)
Fokus menyempit
Pernapasan
Subyektif :
Dispnea Batuk/sputum Riwayat Bronkitis
Asma Tuberkulosis Emfisema
Pneumonia berulang Perokok, lamanya : ............. tahun
Penggunaan alat bantu pernapasan (02) : ..............L/mnt
Obyektif :
Frekuensi : 20 x/mnt
Irama : Eupnoe Tachipnoe Bradipnoe
Apnoe Hiperventilasi Cheynestokes
Kusmaul Biots
Karakteristik Sputum : tidak memiliki sputum
Hasil Roentgen : tidak ada
Interaksi sosial
Subyektif :
Status pernikahan : belum menikah
Lama pernikahan : belum ada
Tinggal serumah dengan : orangtua
Obyektif :
Komunikasi verbal/nonverbal dengan orang terdekat : komunikasi berjalan dengan lancar
Integritas Ego
Subyektif :
Perencanaan kehamilan : belum memiliki
Perasaan klien/keluarga tentang penyakit : cemas
Status hubungan : anak kandung
Cara mengatasi stress : bermain handphone
Obyektif :
Status emosional (cemas, apatis, dll) : cemas
Respon fisiologis yang teramati :
Agama : islam
Muncul perasaaan (tidak berdaya, putus asa, tidak mampu) : tidak mampu
Neurosensori
Subyektif :
Pusing (ada/tidak ada) : Ada
Kesemutan/kebas/kelembaban (lokasi) : Kesemutan pada kaki
Keamanan :
Subyetif :
Alergi/sensitivitas : Tidak ada
Penyakit masa kanak-kanak : Tidak ada
Riwayat imunisasi : ada
Infeksi virus terakhir : Tidak ada
Binatang peliharaan dirumah : Tidak ada
Masalah obstetrik sebelumnya : Tidak dikaji
Jarak waktu kehamilan terakhir : Tidak dikaji
Riwayat kecelakaan : Ada
Fraktur dislokasi : tidak ada
Pembesaran kelenjar : tidak ada
Obyektif :
Integritas kulit :
Cara berjalan : baik
Penyuluhan/pembelajaran
Subyektif :
Bahasa dominan : bahasa tidak baku
Pendidikan terakhir : s1
Pekerjaan suami : belum menikah
Faktor penyakit dari keluarga : Hipertensi
Sumber pendidikan tentang penyakit : Media informasi
Pertimbangan rencana pulang
Tanggal informasi diambil : 25 april 2020
Pertimbangan rencana pulang : tidak dirawat
Tanggal perkiraan pulang : tidak dirawat
Ketersediaan sumber kesehatan terdekat : Puskesmas
B. DIAGNOSA
1. Nyeri Akut
2. Defisit Nutrisi
3. Gangguan Rasa Nyaman
4. Perfusi perifer tidak efektif
5. Intolernsi Aktivitas
PATHWEY
Nyeri
Poliferasi Kerusakan
Ovulasi endometrium jaringan
dan meluruh Neri Akut
Hormon
Disminore Disminore
prostaglandin
primer sekunder
Intoleransi Ansietas
Aktivitas
C. INTERVENSI
NO SDKI SLKI SIKI
1 Nyeri Akut (D. 0077) Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri
Kategori : psikologis Setelah dilakukan tindakan Observasi
Subkategori: nyeri dan keperawatan selama 3x24 jam maka 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
kenyamanan Nyeri akut menurun dengan kriteria frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
Definisi : pengalaman hasil : 2. Identifikasi skala nyeri
sensorik atau emosional yang 1. Keluhan nyeri dari skala 1 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
berkaitan dengan meningkat menjadi skala 4 memperingan nyeri
kerusasakan jaringan aktual cukup menurun Terapeutik
atau fungsional, dengan 2. Meringis dari skala 1 1. Berikan teknik nonfarmkologis untuk
onset mendadak atau lambat meningkat menjadi skala 5 mengurangi raa nyeri (mis. TENS, hipnosis,
dan berintensitas ringan menurun akupresur, terapi musiki, biofeedback, terapi
hingga berat yang pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
berlangsung kurang dari 3 terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
bulan. bermain)
Penyebab : 2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
1. Agen pencedera nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan,
fisiologis(mis, inflamasi, kebisingan)
iskemia,neoplasma) 3. Fasilitasi istrahat dan tidur
2. Agen pencedera Edukasi
kimiawi(mis, terbakar, 1. Jelaskan strategi meredakan nyeri
bahan kimia iritan) 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Agen pencedera 3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
fisik(mis. Abses, 4. Anjurkan menggunakan analgetik secara
amputasi, terbakar, tepat
terpotong, mengangkat Kolaborasi
berat, prosedur operasi, Kolaborasi pemberian analgetiki, jika perlu
trauma, latihan fisik
berlebihan) Pemberian Analgesik (I.08243)
Gejala dan tanda mayor Observasi
Subjektif : 1. Identifikasi karakter nyeri (mis. pencetus,
1. Mengeluh nyeri pereda, kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi,
Objektif : durasi)
1. Tampak meringis 2. Identifikasi riwayat alergi obat
2. Bersikap protektif 3. Monitor TTV sebelum dan sesudah
(misalnya . waspada, pemberian analgesik
posisi menghindari Terapeutik
nyeri) 1. Diskusikan jenis analgesik yang disukai
3. Gelisah untuk mencapai analgesik optimal, jika perlu
4. Frekuensi nadi Edukasi
meningkat 1. Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
5. Sulit tidur Kolaborasi
Gejala dan tanda minor 1. Kolaborasi pemberian dosisdan jenis
Subjektif (tidak tersedia) anlgesik, sesuai indikasi
Objektif :
1. Tekanan darah Aromaterapi (I.08233)
meningkat Observasi
2. Pola nafas berubah 1. Identifikasi pilihan aroma yang disukai dan
3. Nafsu makan berubah tidak disukai
4. Proses berfikir 2. Monitor ketidaknyamanan sebelum dan
terganggu sesudah pemberian
5. Menarik diri (mis. mual, pusing)
6. Berfokus pada diri Terapeutik
sendiri 1. Pilih minyak esensial yang tepat sesuai
7. Diaforesis dengan indikasi
2. Berikan miyak esensial dengan metode yang
tepat (mis. inhalasi, pemijatan, mandi uap,
atau kompres)
Edukasi
1. Anjurkan menggunakan minyak esensial
secara bervariasi
Kolaborasi
1. Konsultasikan jenis dan dosisminyak
esensial yang tepat dan aman
Subjektif Edukasi
aktivitas dipilih
Minggu 26 april- Ansietas (D.0080) Reduksi Ansietas (I.09314) S : Klien mengatakan sudah
Selasa 28 april 20 Obsevasi tidak khawatir dengan adanya
1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas masalah tersebut
berubah (mis. kondisi, waktu, stresor) O : Klien tampak tenang saat
2. Mengidentifikasi kemampuan menghadapi kodisi kondisi
mengambil keputusan keluhan yang timbul
Terapeutik A : masalah ansietas teratasi
1. Memahami situasi yang membuat P : perthankan dan lanjutkan
ansietas interveni reduksi ansietas
2. Mendengarkan dengan penuh
perhatian
3. Memotivasi mengidentifikasi situasi
yang memicu kecemasan
Edukasi
1. Menganjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
2. Melatih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi kecemasan
Minggu 26 april- Gangguan Rasa Perawatan Kenyamanan (I.08245) S : Klien mengatakan sudah
Selasa 28 april 20 Nyaman (D.0074) Observasi nyaman untuk berkemih
1. Mengidentifikasi gejala yang tidak O : Klien tampak sudah dapat
menyenangkan (mi. mual, nyeri, berkemih dengan baik
gatal, sesak) A : masalah gangguan rasa
2. Mengidentifikasi pemahaman tentang nyaman teratasi
kondisi, situsi dan perasaannya P : Pertahankan dan lanjutkan
Terapeutik intervensi perawatan
1. Memberikan posisi yang nyaman kenyamanan
2. Menciptakan lingkungan yang
nyaman
Edukasi
1. Menjelaskan mengenai kondisi dan
pilihan terapi/pengobatan
Minggu 26 april- Perfusi Perifer Tdak Manajemen Hipovolemia (I.03116) S : Klien mengatakan sudah
Selasa 28 april 20 Efektif (D.0009) Observasi tidak merasa lemas
1. Memeriksa tanda dan gejala O : Klien tampak tidak terlihat
Hipovolemia pada frekuensi nadi dan pucat
tekanan darah A : masalah perfusi perifer
Terpeutik tidakefektif teratasi
1. Menghitung kebutuhan caiaran P : Pertahankan dan lanjutkan
2. Memberikan promosi modified intervensi manajemen
Trendelembung hipovolemia
Edukasi
1. Mengajarkan memeperbanyak
asupann cairan oral
Minggu 26 april- Intoleransi Aktivitas Manajemen Energi (I.05178) S : Klien mengatakn sudah
Selasa 28 april 20 (D.0056) Observasi dapat melakukan aktivitas
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi O : Klien tampak melakukan
tubuh yang mengakibatkan kelelahan aktivita dengan baik
Terapeutik A : masalah intoleransi aktivitas
1. Memberikan aktifitas distraksi yang teratasi
menenangkan P : pertahankan dan lanjutkan
Edukasi intervensi manajemen energi
1. Menganjurkan melakukan aktivitas
secara bersama