Anda di halaman 1dari 67

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

KELUARGA BERENCANA

Disusun oleh :

Nama : Lis Sugiarti Yusup


Nim : 841418024
Kelas/Semester : A/4

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020
Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga Berencana
Di Rumah

PENGKAJIAN KELUARGA BERENCANA


Nama Mahasiswa: Lis Sugiarti Yusup Tanggal pengkajian : 25-04-2020
NIM : 841418024 Ruangan/RS :
Tanggal Masuk Rumah Sakit :

I. Data umum klien :


1. Inisial klien : Ny. L Inisial suami : Tn. S
2. Usia : 34 tahun Usia : 37 tahun
3. Status perkawinan : Kawin Suku : Gorontalo
4. Pekerjaan : Tenaga Honor Pekerjaan : Tani
5. Pendidikan terakhir : S1 Pendidikan terakhir : SD
6. Suku : Gorontalo Agama : Islam
7. Agama : Islam
8. Alamat : Momalia

II. Data umum kesehatan saat ini


TB/BB : 15O cm/56 kg
Keadaan umum : Tn. L mengatakan bahwa ia sehat.
Tanda-tanda vital : TD:110/80 mmHg, N : 68 x/mnt, P : 16 x/mnt, S: 36,8oC
Kepala dan rambut :
Bentuk kepala : Tidak terdapat benjolan, tidak ada nyeri tekan
Keadaan rambut : rontok
Kebersihan rambut : terdapat ketombe
Wajah/muka : Terdapat bintik-bintik
Mata :
Konjungtiva : Merah muda, tidak anemis
Sclera : putih tidak ikterik
Gangguan penglihatan : Tidak ada
Hidung : Tidak ada polip, tidak ada sekret tidak ada kelainan
Mulut : Terdapat karang gigi dan bibir pecah-pecah, gusi tidak berdarah
Telinga : Simetris, pendengaran baik, tidak ad kelainan
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak da suara tambahan
Payudara : tidak terdapat benjolan pada mamae, tidak ada tanda-tanda infeksi lain
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi
Genitalia : bersih
Tungkai bawah : gerakan aktif, jumlah jari lengkap, tidak terdapat kelainan
III. Data umum kebidanan
Status obstetrik : P: 2 A : 0
Jumlah anak di rumah :
Jenis Cara
No. Umur BB Lahir Keadaan Sekarang
Kelamin Persalinan
1 8 Tahun P Normal 3 Kg Baik
2 3 Tahun P Normal 3,5 Kg Baik

Alasan datang ke klinik : Ny. L mengatakan ingin memasang pil KB


Lama perkawinan : 12 Tahun.
Masalah untuk hamil : Tidak ada masalah
Masalah selama kehamilan : Tidak ada masalah.
Masalah setelah melahirkan : Tidak ada masalah
Riwayat penggunaaan metode kontrasepsi (hormonal/non hormonal) :
Jenis Tahun s/d Masalah Alasan Penghentian
No.
Kontrasepsi Tahun Pemakaian Pemakaian
1 Pil KB 2012-2015 Tidak ada Tidak ada
2 Pil KB 2017-2019 Tidak ada Tidak ada

Cara KB yang diminati saat ini : Pil KB


Riwayat sosial : Tidak ada
Persetujuan/sikap suami terhadap Metode kontrasepsi yang dipilih : Ny. L mengatakan
bahwa suami menyetujui istrinya menggunakan metode alat kontrasepsi yang
diinginkan.

Pengetahuan tentang berbagi metode kontrasepsi (pengertian, keuntungan, efek samping,


kontra indikasi) : Ny. L mengtakan efek samping dari penggunaan pil KB

B. DIAGNOSA

1. Defisit Pengetahuan
2. Defisit Perawatan Diri
3. Ansietas
4. Nausea
5. Berat Badan Lebih
Pathwey
Kontrasepsi

Stress psikolog Sering Defisit


Pil
bertanya Pengetahuan

Estrogen Progesteron

Reproduksi Mempermudah Peningkatan kadar sirkulasi


Peningkatan perubahan lemak
aktivitas faktor- karbohidratdan
faktor pembekuan gula Retensi cairan dan
Stimulasi
Timbulnya Na
hipotalamus
jerawatn yang
Trombosit/emboli Merangsag pusat
berlebihan di Tekanan darah
paru LH, FSH menurun nafsu makan
wajah meningkat

Nafsu makan
Ovulasi terhambat Defisit Siklus oksigenase
meningkat
Perawatan Diri terhambat
Endometrium Berat badan
mengalami Produksi
meningkat
perubahan prostaglandin
histologi terhambat
Berat Badan
Degenerasi/athropi Berlebih
Aminorea Proteksi terhadap
mukosa lambung
meningkat
Ansietas

Adanya iritasi
mukosa lambung

Asam lambung
meningkat

Nausea
C. INTERVENSI

N SDKI SLKI SIKI


O
1 Defisit Pengetahuan tentang (Spesifikasi) (D.0111) Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan (I.12383)
Kategori : Perilaku (L.12111) Observasi
Subkategori : Penyuluhan dan Pembelajaran Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi kesiapan dan
Definisi keperawatan selama 3x24 jam kemampuan menerima
Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang masalah defisit pengetahuan informasi
berkaitan dengan topik tertentu meningkat dengan kriteria hail : 2. Identifikasi faktor-faktor
Penyebab 1. Perilaku sesuai anjuran yang dapat
1. Keteratasan kognitif dari skala 3 sedang meningkatkan dan
2. Gangguan fungsi kognitif menjadi skala 5 menurunkan motivasi
3. Kekeliruan mengikuti anjuran meningkat perilaku hidup bersih dan
4. Kurang terpapar informasi 2. Perilaku sesui dengan sehat
5. Kurang minat dalam belajar pengetahuan dari skala 3 Terapeutik
6. Kurang mampu mengingat sedang menjadi skala 4 1. Sediakan materi dan
7. Ketidaktahuan menemukan sumber informasi cukup meningkat media pendidikan
Gejala dan Tanda Mayor 3. Pertanyaan tentang kesehatan
Subjektif masalah yang dihadapi 2. Jadwalkan pendidikan
1. Menanyakan masalah yang dihadapi dari skala 4 cukup keehatan sesuai
Objektif menurun menjadi skala 2 kesepakatan
1. Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran cukup meningkat 3. Berikan kesempatan
2. Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap untuk bertanya
masalah Edukasi
Gejala dan Tanda Minor 1. Jelaskan faktor risiko
Subjektif yang dapat
(tidak tersedia) mempengaruhi kesehatan
Objektif 2. Ajarkan perilaku hidup
1. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat bersih dan sehat
2. Menunjukkan perilaku berlebihan
(mis.apatis,bermusuhan,agitasi,histeria) Bimbingan Sistem Kesehatan
(I.12360)
Observasi
1. Identifikasi masalah
kesehatan individu,
kelurga dan masyarakat
Terapeutik
1. Fasilitasi pemenuhan
kebutuhan kesehatan
mandiri
2. Libatkan kolega/teman
untuk membimbing
pemenuhan kebutuhan
kesehatan
Edukasi
1. Bimbing untuk
bertanggung jawab
mengidentifikasi dan
mengembangkan
kemampuan
memecahkan masalah
kesehatan secara mandiri

Edukasi Teknik Mengingat


(12451)
Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
2. Identifikasi pengetahuan
teknik memori
Terapeutik
1. Sediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan
2. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
3. Berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
1. Anjurkan mengunakan
media tulis (mis. daftar
benda, kalender, buku
catatan)
2. Ajarkan teknik memori
(mis. konsentrasi dan
menghadirkan memori,
mengulang inforrmasi,
membuat asosiasi mental
dan meletakkan benda
pada tempat yang benar)

Edukasi Efek Samping Obat


(I.12371)
Observasi
1. Identifikasi kemampuan
pasien dan keluarga
menerima informasi
Terapeutik
1. Persiapkan materi dan
media edukasi
2. Jadwalkan waktu yang
tepat untuk memberikan
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
dengan pasien dan
keluarga
3. Berikan kesempatan
pasien dan keluarga
bertanya
Edukasi
1. Jelaskan tujuan obat
yang diberikan
2. Jelaskan indikasi dan
kontra indikasi obat yang
akan dikonsumsi
3. Jelaskan cara kerja obat
secara umum
4. Jelaskan dosis, cara
pemakaian, waktu dan
lamanya pemberian obat
5. Jelaskan tanda dan gejala
bila obat yang
dikonsumsi tidak cocok
untuk pasien
2 Defisit Perawatan Diri: (Spesifikkan) (D.0109) Perawatan Diri (L.11103) Dukungan Perawatan Diri
Kategori : Perilaku Setelah dilakukan tindakan (I.11348)
Subkategori : Kebersihan Diri keperawatan selama 3x24 jam Observasi
Definisi masalah defisit perawatan diri 1. Identifikasi kebiasaaan
Tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas meningkat dengan kriteria hail : aktivitas perawatan diri
perawatan diri 1. Verbalisasi keinginan sesuai usia
Penyebab melakukan perawatan 2. Monitor tingkat
1. Gangguaan muskuloskeletal diri dari skala 1 kemandirian
2. Gangguan neuromukuler menurunmenjadi skala 5 Terapeutik
3. Kelemahan meningkat 1. Sediakan lingkungan
4. Gangguan psikologis dan/atau psikotik 2. Minat melakukan yang terapeutik (mis.
5. Penurunan motivasi/minat perawatan diri dari skala suasana hangat, rileks,
Gejala dan Tanda Mayor 1 menurun menjdai skala privasi)
Subjektif 5 meningkat 2. Fasilitasi untuk
1. Menolak melakukan perawatan diri 3. Mempertahankan menerima keadaan
Objektif kebersihan mulut dari ketergantungan
1. Tidak mampu mandi/mengenakan skala 3 sedang menjadi Edukasi
pakaian/makan/ke toilet/ berhias secara mandiri skala 5 meningkat 1. Anjurkan melakukan
2. Minat melakukan perawatan diri kurang perawatan diri secara
Gejala dan Tanda Minor konsisten sesuai
Subjektif kemampuan
(tidak tersedia) Perawatan Rambut (I.11357)
Objektif Observasi
(tidak tersedia) 1. Identifikasi kondisi
pasien (mis. kesadaran,
alergi shampoo,
hemodinamik, kontra
indikasi cuci rambut,
kebersihan kulit kepala
dan rambut, kekuatan
rambut )
2. Monitor kerontokan
rambut
Terapeutik
1. Siapkan peralatan sesuai
fasilitas yang ada
2. Cuci rambut dengan
melakukan pemijatan
3. Keringkan rambut
dengan hairdryer
Edukasi
1. Jelaskan prosedur dan
tujuan perawatan rambut
Perawatan Mulut (I.11356)
Observasi
1. Identifikasi kondisi oral
(mis. luka, karies gigi,
plak, sariawan, tumor)
2. Monitor kebersihan
mulut, lidah dan gusi
Terapeutik
1. Dekatkan alat-alat dalam
jangkauan untuk
melakukan perawatan
mulut mandiri
2. Sikat gigi minimal 2 kali
sehari
3. Sikat gigi dari arah gusi
ke masing-masing gigi
atas dan bawah
Edukasi
1. Anjurkan mengganti
sikat gigi setiap 3-4
bulan
2. Anjurkan melakukan
pemeiksaan gigi setiap 6
bulan
Dukungan Tanggung Jawab
pada Diri Sendiri (I.09277)
Observasi
1. Identifikasi persepsi
tentang masalah
kesehatan
2. Monitor pelaksanaan
tanggung jawab
Terapeutik
1. Tingkatkan rasa
tanggung jawab atas
perilaku sendiri
Edukasi
1. Diskusikan konsekuensi
tidak melaksanakan
tanggung jawab
3 Ansietas (D.0080) Tingkat Ansietas (L.09093) Reduksi Ansietas (I.09314)
Kategori : Psikologis Setelah dilakukan tindakan Obsevasi
Subkategori : Integritas Ego keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi saat tingkat
Definisi masalah ansietas dapat menurun ansietas berubah (mis.
Kondisi emosi dan pengalaman subjektif individu dengan kriteria hasil : kondisi, waktu, stresor)
terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat 1. Perilaku tegang dari 2. Identifikasi kemampuan
antisipasi bahaya yang memungkinkan individu skala 1 meningkat mengambil keputusan
melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman menjadi skala 4 cukup Terapeutik
Penyebab menurun 1. Pahami situasi yang
1. Krisis situasional 2. Konsentrasi dari skala 2 membuat ansietas
2. Kebutuhan tidak terpenuhi cukup menurun mejadi 2. Dengarkan dengan
3. Krisis maturasional skala 4 cukup membaik penuh perhatian
4. Ancaman terhadap konssep diri 3. Motivasi
5. Ancaman terhadap kematian mengidentifikasi situasi
6. Kekhawatiran mengalami kegagalan yang memicu kecemasan
7. Disfungsi sistem keluarga Edukasi
8. Hubungan orang tua-anak tidak memuaskan 1. Anjurkan
9. Faktor keturunan (temperamen mudah teragitasi mengungkapkan
sejak lahir) perasaan dan persepsi
10. Penyalagunaan zat 2. Latih kegiatan
11. Terpapar bahaya lingkungan (mis. toksin, pengalihan untuk
polutan, dan lain-lain) mengurangi kecemasan
12. Kurang terpapar informasi Kolaborai
Gejala dan Tanda Mayor 1. Kolaborasi pemberian
Subjektif obat ansietas, jika perlu
1. Merasa bingung
2. Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi Terapi Relaksasi (I.09326)
yang dihadapi Observasi
3. Sulit berkonsentrasi 1. Identifikasi penurunan
Objektif tingkat energi,
1. Tampak gelisah ketidakmampuan
2. Tampak tegang berkonsentrasi, atau
3. Sulit tidur gejala lain yang
Gejala dan Tanda Minor mengganggu
Subjektif kemampuan kongnitif
1. Mengeluh pusing 2. Periksa ketegangan otot,
2. Anoreksia frekuensi nadi, tekanan
3. Palpitasi darah, dan suhu sebelum
4. Merasa tidak berdaya dan sesudah latihan
Objektif 3. Monitor respon terhadap
1. Frekuensi napas meningkat terapi relaksasi
2. Frekuensi nadi meningkat Terapeutik
3. Tekanan darah meningkat 1. Gunakan relaksasi
4. Diaforesis sebagai strategi
5. Tremor penunjang dengan
6. Muka tampak pucat analgetik atau tindakan
7. Suara bergetar medis, jika sesuai
8. Kontak mata buruk Edukasi
9. Sering berkemih 1. Jelaskan tujuan, manfaat,
10. Berorientasi pada masa lalu batasan, dan jenis
relaksasi yang tersedia
(mis. musik, meditasi,
napas dalam, relaksai
otot progresif
Biblioterapi (I.09254)
Observasi
1. Identifikasi kebutuhan
emosional, kongnitif,
perkembangan,
situasional
2. Identifikasi kemampuan
membaca
Terapeutik
1. Tetapkan tujuan terapi
(mis. perubahan emosi,
pengembangan
kepribadian,
pembelajaran perilaku
baru
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur biblioterapi
2. Anjurkan membaca
ulang
Kolaborasi
1. Konultasikan dengan
pustakawan untuk
menelusuri buku/literatur
yang tepat
Teknik Distraksi (I.08247)
Observasi
1. Identifikasi pilihan
teknik distraksi yang
diinginkan
Terapeutik
1. Gunakan teknik distraksi
(mis. membaca buku,
menonton televisi,
bermain, aktivitas terapi,
membaca cerita,
menyanyi
Edukasi
1. Anjurkan menggunakan
teknik sesuai dengan
tingkat energi,
kemampuan, usia,
tingkat perkembangan
2. Anjurkan berlatih teknik
distraki

4 Nausea (0076) Tingkat Nausea (L.080655) Manajemen Mual (I.03117)


Kategori: Psikologis Setelah dilakukan tindakan Observasi
Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi pngalama
Definisi masalah nausea dapat menurun mual
Perasan tidak nyaman pada bagian belakang dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi dampak
tenggorokan atau lambung 1. Perasaan ingin muntah mual terhadap kualitas
Yang dapat mengakibatkan muntah dari skala 1 meningkat hidup (mis. nafsu mkan,
Penybab menjadi skala 5 menurun aktivitas, kinrja,
1. Gangguan biokimiawi (mis.uremia, ketoaidosis 2. Perasaan asam tanggung jawab peran
diabetik) dilambung dari skala 2 dan tidur)
2. Gangguan pada esofagus cukup meningkat 3. Identifikasi faktor
3. Distensi lambung menjadi skala 4 cukup penyebab mual (mis.
4. Iritasi lambung menurun pengobatan dan prosedur
5. Gangguan pangkreas 4. Monitor mual (mis.
6. Peregangan kapsul limpa frekuensi, durasi dan
7. Tumor terlokalisasi (mis. neuroma akustik, tingkat keparahan)
tumor otak primer atau sekunder metastasi Terapeutik
tulangdidasar tengkorak) 1. Kendalikan faktor
8. Peningkatan tekanan intra abdomen (mis. lingkungan penyebab
keganasan intrabdomen) mual (mis. bau tak
9. Peningkatan tekanan intrakranial sedap, suara, dan
10. Peningkatan tekanan intraorbital (mis. rangsangan visual yang
glaukoma) tidak menyenangkan)
11. Mabuk perjalanan 2. Kurangi atau hilangkan
12. Kehamilan keadaan pnyebab mual
13. Aroma tidak sedap (mis. kecemasan,
14. Rasa makanan atau minuman tidak enak ketakutan, kelelahan)
15. Stimulus penglihatan tidak menyenangkan Edukasi
16. Faktor psikologis (mis. kecemasan, ketakutan 1. Anjurkan istirahat dan
dan stress) tidur yang cukup
17. Efek agen farmakologis 2. Ajarkan menggunakan
18. Efek toksin teknik nonfarmakologis,
Gejala dan Tanda Mayor untuk mengatasi mual
Subjektif (mis. biofeedback,
1. Mengluh mual hipnosis, relaksasi, terapi
2. Merasa ingin muntah musik, akupresur)
3. Tidak berminat makan Kolaborasi
Objektif 1. Kolaborasi pemberian
(tidak tersedia) antiemetik, jika perlu
Gejala dan Tanda Minor
Subjekti Manajemen Muntah (I.03118)
1. Merasa asam di mulut Observasi
2. Sensasi panas/dingin 1. Identifikasi karakteristik
3. Sering menelan muntah (mis. warna,
Objektif konsistensi, adanya
1. Saliva meningkat darah, waktu, frekuensi
2. Pucat dan durasi)
3. Diaforesis 2. Identifikasi faktor
4. Takikardi penyebab muntah (mis.
5. Pupil dilatasi pengobatan dan prosedur
3. Monitor efek manajemen
muntah ecara
menyeluruh
4. Monitor keseimbangan
cairan dan elektrolit
Terapeutik
1. Berikan dukungan fisik
saat muntah (mis.
membantu membungkuk
atau menundukkan
kepala)
2. Berikan kenyamanan
selama muntah (mis.
kompres dingin di dahi,
atau sediakan pakaian
kering dan bersih
Edukasi
1. Anjurkan memperbanyak
istirahat
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
antiemeik, jika perlu

Edukasi Teknik Napas


(I.12452)
Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
Terapeutik
1. Sediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan
2. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
3. Berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
manfaat teknik napas
2. Jelaskan prosedur teknik
napas
3. Anjurkn memposisikan
tubuh senyaman
mungkin(mis. duduk,
baring)
4. Demonstrasikan menarik
napas selama 4 detik,
menahan napas selama 2
detik, dan
menghembuskan napas
selama 8 detik

Manajemen Efek Samping


Obat (I.14505)
Observasi
1. Periksa tanda dan gejala
terjadinya efek samping
obat
2. Identifikasi penyebab
timbulnya efek samping
obat (mis. usia tua,
fungsi ginjal menurun,
dosis tinggi, rute
pemberian tidak tepat,
waktu pemberian tidak
tepat)
Terapeutik
1. Hentikan pemberian obat
2. Berikan pertolongan
pertama untuk
meminimalkan efek
samping, sesuai
kebutuhan
Edukasi
1. Jelaskan proses
terjadinya efek samping
obat
Kolaborasi
1. Konsultasikan pemberian
medikasi untuk
penanganan efek
samping
5 Berat Badan Lebih (D.0018) Berat Badan (L.03018) Konseling Nutrisi (I.03094)
Kategori : Fisiologi Setelah dilakukan tindakan Observasi
Subkategori : Nutrisi dan Cairan keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi kebiasaan
Definisi masalah berat badan lebih makan dan perilaku
Akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak membaik dengan kriteria hasil : makan yang akan diubah
sesuai dengan usia dan jenis kelamin 1. Berat badan dari skala 1 2. Monitor intake dan
memburuk menjadi skala
Penyebab output cairan, nilai
5 mambaik
1. Kurang aktivitas fisik harian hemoglobis, tekanan
2. Kelebihan konsumsi gula darah, kenaikan berat
3. Gangguan kebiasaan makan badan, dan kebiasaan
4. Gangguan persepsi makan membeli makan
5. Kelebihan konsumsi alkohol Terapeutik
6. Penggunaan energi kurang dari asupan 1. Gunakan standar nutrisi
7. Sering mengemil sesuai program diet dan
8. Sering memakan makanan yang berminyak mengevaluasi kecukupan
/berlemak asupan makanan
9. Faktor keturunan (mis. distribusi jaringan 2. Pertimbangkan faktor-
adiposa, pngeluaran energi, aktivitas lipase faktor yang
lipoprotein, sintesis lipid, lipolisis) mempengaruhi
10. Penggunaan makanan formula atau makanan pemenuhan kebutuhan
campuran (pada bayi) gizi (mis. usia, tahap
11. Asupan kalsium rendah (pada anak-anak) pertumbuhan dan
12. Berat badan bertambah cepat (selama masa perkembangan, penyakit)
anak-anak, selma masa bayi, termasuk minggu Edukasi
pertama, 4 bulan pertama, dan tahun pertama) 1. Informasikan perlunya
13. Makanan padat sebagai sumber makanan utama modifikasi diet (mis.
pada usia <5 bulan penurunan atau
Gejala dan Tanda Mayor penambahan berat badan,
Subjektif pembatasan natrium atau
(tidak tersedia) cairan, pengurangan
Objektif kolesterol )
1. IMT >25 kg/m2 (pada dewasa) atau berat dan Kolaborasi
panjang badan lebih dari presentil 95 (pada anak 1. Rujuk pada ahli gizi, jika
< 2 tahun) atau IMT pada prsentil ke 85-95 perlu
(pada anak 2-18 tahun)
Gejala dan Tanda Minor Manajemen Berat Badan
Subjektif (I.03097)
(tidak tersedia) Observasi
Objektif 1. Identifikasi kondisi
1. Tebal lipatan kulit trisep >25 mm kesehatan pasien yang
dapat mempengaruhi
berat badan
Terapeutik
1. Hitung berat badan ideal
pasien
2. Hitung persentase lemak
dan otot pasien
Edukasi
1. Jelaskan hubungan
antara asupan makanan,
aktivitas fisis,
penambahan berat badan
dan penurunan berat
badan
2. Jelaskan faktor risiko
berat badan lebih dan
berat badan kurang

Promosi Latihan Fisik


(I.05183)
Observasi
1. Identifikasi keyakinan
kesehatan tentang latihan
fisik
2. Identifikasi hambatan
untuk berolahraga
3. Monitor respon terhadap
program latihan
Terapeutik
1. Fasilitasi dalam
mengmbangkan program
latihan yang sesuai untuk
memenuhi kebutuhan
2. Fasilitasi dalam
memperthankan
kemajuan program
latihan
3. Berikan umpan balik
positif terhadap setiap
upaya yang dijalankan
pasien
Edukasi
1. Jelaskan manfaat
kesehatan dan efek
fisiologis olahraga
2. Jelaskan jenis latihan
yang sesuai dengan
kondisi kesehatan
3. Ajarkan cara
menghindari cedera saat
berolahraga
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan
rehabilitasi medis atau
ahli fisiologis olahraga,
jika perlu

Manajemen Cairan (I.03098)


Observasi
1. Monitor status hidrasi
(mis. frekuensi nadi,
kekuatan nadi, akral,
pengisian kapiler,
kelembapan mukosa,
turgol kulit, tekanan
darah)
2. Monitor berat badan
harian
Terapeutik
1. Catat intake-output dan
hitung balans cairan 24
jam
2. Berikan asupan cairan,
sesuai kebutuhan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
iuretik, jika perlu
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

HARI/TANGGA DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


L
Minggu 26 april- Defisit Pengetahuan Edukasi Kesehatan (I.12383) S : Klien mengatakan mau
Selasa 28 april (D.0111) menerima informasi tentang
Observasi
2020 kesehatan
1. Mengidentifikasi kesiapan dan O : Klien tampak sudah dapat
mengetahui dan menerima
kemampuan menerima informasi
informasi
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang A : Masalah defisit
pengetahuan teratasi
dapat meningkatkan dan menurunkan
P : Lanjutkan dan pertahankan
motivasi perilaku hidup bersih dan sehat intervensi Edukasi keehatan
Terapeutik
1. Menyediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
2. Menjadwalkan pendidikan keehatan
sesuai kesepakatan
3. Memberikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
1. Menjelaskan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat

Minggu 26 april- Defisit Perawatan Diri Perawatan Rambut (I.11357) S : Klien mengatakan ketombe
Selasa 28 april (D.0109) sudah mulai berkurang
Observasi
20 O : Klien tampak sudah tidak
1. Mengidentifikasi kondisi pasien (mis. berketombe
A : Masalah defisit perawatan
kesadaran, alergi shampoo,
diri teratasi
hemodinamik, kontra indikasi cuci P : Lanjutkan dan pertahankan
intervensi perawatan rambut
rambut, kebersihan kulit kepala dan
rambut, kekuatan rambut )
2. Memonitor kerontokan rambut
Terapeutik
1. Menyiapkan peralatan sesuai fasilitas
yang ada
2. Mencuci rambut dengan melakukan
pemijatan
3. Mengeringkan rambut dengan hairdryer
Edukasi
1. Menjelaskan prosedur dan tujuan
perawatan rambut
Minggu 26 april- Ansietas (D.0080) Reduksi Ansietas (I.09314) S: klien sudah tidak cemas lagi
Selasa 28 april tentang penggunaan pil KB
Obsevasi
20 O : Klien tampak tenang saat
1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas menggunakan KB
A : Masalah ansietas teratasi
berubah (mis. kondisi, waktu, stresor)
P : lanjutkan dan pertahankan
2. Mengidentifikasi kemampuan intervensi reduksi ansietas
mengambil keputusan
Terapeutik
1. Memahami situasi yang membuat
ansietas
2. Mendengarkan dengan penuh perhatian
3. Memotivasi mengidentifikasi situasi
yang memicu kecemasan
Edukasi
1. Menganjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
2. Melatih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi kecemasan

Minggu 26 april- Nausea (0076) Manajemen Mual (I.03117) S : Klien mengatakan sudah
Selasa 28 april tidak merasa mual
Observasi
20 O: Klien tampak tidak mual
1. Mengidentifikasi pngalama mual A: Masalah nausea teratasi
P : lanjutkan dan pertahankan
2. Mengidentifikasi dampak mual terhadap
intervensi manajemen mual
kualitas hidup (mis. nafsu mkan,
aktivitas, kinrja, tanggung jawab peran
dan tidur)
3. Mengidentifikasi faktor penyebab mual
(mis. pengobatan dan prosedur
4. Memonitor mual (mis. frekuensi, durasi
dan tingkat keparahan)
Terapeutik
1. Mengendalikan faktor lingkungan
penyebab mual (mis. bau tak sedap,
suara, dan rangsangan visual yang tidak
menyenangkan)
2. Mengurangi atau hilangkan keadaan
pnyebab mual (mis. kecemasan,
ketakutan, kelelahan)
Edukasi
1. Menganjurkan istirahat dan tidur yang
cukup
2. Mengajarkan menggunakan teknik
nonfarmakologis, untuk mengatasi mual
(mis. biofeedback, hipnosis, relaksasi,
terapi musik, akupresur)

Minggu 26 april- Berat Badan Lebih Manajemen Berat Badan (I.03097) S : klien mengatakan berat
Selasa 28 april badannya turun
(D.0018) Observasi
20 O : klien tampak mengalami
1. Mengidentifikasi kondisi kesehatan penurunan berat badan
A : masalah berat badan lebih
pasien yang dapat mempengaruhi berat
teratasi
badan P : lanjutkan dan pertahankan
Terapeutik intervensi manajemen berat
badan
1. Menghitung berat badan ideal pasien
2. Menghitung persentase lemak dan otot
pasien
Edukasi
1. Menjelaskan hubungan antara asupan
makanan, aktivitas fisis, penambahan
berat badan dan penurunan berat badan
2. Menjelaskan faktor risiko berat badan
lebih dan berat badan kurang
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI

Disusun oleh :

Nama : Lis Sugiarti Yusup


Nim : 841418024
Kelas/Semester : A/4

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020
Pengkajian Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Reproduksi Pada Ny. S
Di Rumah

PENGKAJIAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (GSR)

Nama Mahasiswa : Lis Sugiarti Yusup Tanggal pengkajian : 25-04-2020


NIM : 841418024 Ruangan/RS :
No. Reg : Tanggal Masuk Rumah Sakit :
Diagnosa Medis :

I. Data umum klien


1. Inisial klien : Ny. S Inisial suami :
2. Usia : 24 tahun Usia :
3. Status perkawinan : Belum kawin Suku :
4. Pekerjaan : Pengangguran Pekerjaan :
5. Pendidikan terakhir : S1 Pendidikan terakhir :
6. Suku : Agama :
7. Agama : Islam
8. Alamat : Desa Momalia 1

II. Masalah utama


Keluhan utama : Ny. S mengatakan merasa kram pada abdomen yang ditandai
dengan aliran darahnya deras
Mulai timbulnya : pada hari kedua haid
Sifat keluhan : nyeri
Lokasi keluhan : Abdomen
Faktor pencetus : Menstruasi
Keluhan lain : Timbulnya jerawat
Pengaruh keluhan terhadap aktivitas/fungsi tubuh :menghambat kegiatan aktivitas
Usaha klien untuk mengatasinya : Tidur
III. Pengkajian Fisik
Seksualitas
Subyektif :
Usia menarche : Umur16 tahun
Siklus haid : teratur 28 hari
Durasi haid : 7 hari
Dismenorea Polimenorea Oligomenorea

Menometroragie Amenorea
Rabas pervagina : warna :Ny. S menolak untuk dikaji
Jumlah : Ny. S menolak untuk dikaji
Berapa lama : Ny. S menolak untuk dikaji
Metode kontrasepsi terakhir : belum pernah
Status obstetri : P : 0 A : 0
Riwayat persalinan :
Aterm : belum pernah prematur : belum pernah
Multiple : belum perah
Riwayat persalinan terakhir :
Tahun : belum perah tempat : belum perah
Lama gestasi: belum perah lama persalinan : belum perah
Jenis persalinan : belum perah
Berat badan bayi : belum perah
Komplikasi maternal/bayi : tidak dikaji
Obyektif :
PAP smear terakhir (tgl dan hasil) : belum perah
Tes serologi (tgl dan hasil) : belum perah
Makanan dan cairan
Subyektif :
Masukan oral 4 jam terakhir : belum
Mual/muntah(ya) hilang nafsu makan (tidak) masalah mengunyah (tidak)
Pola makan : tidak teratur
Frekuensi : 3 x/hari
Konsumsi cairan : 1 L /hari
Obyektif :
BB : 50 kg
TB :.147cm
Turgor kulit : baik
Membran mukosa mulut : Baik
Kebutuhan cairan : tidak terpenuhi
Pemeriksaan Hb. Ht (tgl dan hasil) : belum perah
Eliminasi
Subyektif :
Frekuensi dafekasi : ........................................................................................................
Penggunaan laksatif : ......................................................................................................
Waktu defekasi terakhir : ................................................................................................
Frekuensi berkemih : 5-6 kali/hari.
Karakter urine : ................................................................................................................
Nyeri/rasa terbakar/kesulitan berkemih : Nyeri pada saat berkemih
Riwayat penyakit ginjal : Tidak ada
Penyakit kandung kemih : Tidak ada
Penggunaan diuretik : Tidak ada
Obyektif :
Pemasangan kateter : belum perah
Bising usus : belum perah
Karakter urine : belum perah
Konsistensi feces : padat
Warna feces : kuning kecoklatan
Hemorrhoid : tidak terdapat
Palpasi kandung kemih (teraba/tidak teraba) : tidak teraba
Hygiene
Subyektif :
Kebersihan rambut (frekuensi ) : tidak terdapat ketomb rambutnya halus,
Kebersihan badan: bersih dan tidak berbau
Kebersihan gigi/mulut : tidak terdapat karang gigi, gigi tersusun rapat
Kebersihan kuku tangan dan kaki : kuku bersih
Obyektif :
Cara berpakaian : rapi dan sopan
Kondisi kulit kepala : tidak terdapat nyeri tekan dan kelainan
Sirkulasi
Subyektif :
Riwayat penyakit jantung : Tidak ada
Riwayat demam reumatik : Tidak ada
Obyektif :
Tekanan darah : 110/80
Nadi : 80 x/menit
Distensi vena jugularis (ada/tidak ada) : tidak ada
Bunyi jantung : terdengan dan berirama
Frekuensi : 80 x/menit
Irama (teratur/tidak teratur) : teratur
Kualitas (kuat/lemah/Rub/Murmur) ; Ekstremitas : kuat
Suhu (hangat/akral dingin) : Hangat
CRT :
Varises (ada/tidak ada) : CRT : Tidak ada
Nyeri/ketidaknyamanan
Subyektif :
Lokasi : Abdomen
Intensitas (skala 0 -10) : Skala 5-6
Frekuensi : 2 x/hari
Durasi : 60 menit
Faktor pencetus : menstruasi
Cara mengatasi : Tidur
Faktor yang berhubungan : tidak diketahui
Obyektif :
Wajah meringis (ya)
Melindungi area yang sakit (ya)
Fokus menyempit
Pernapasan
Subyektif :
Dispnea Batuk/sputum Riwayat Bronkitis
Asma Tuberkulosis Emfisema
Pneumonia berulang Perokok, lamanya : ............. tahun
Penggunaan alat bantu pernapasan (02) : ..............L/mnt
Obyektif :
Frekuensi : 20 x/mnt
Irama : Eupnoe Tachipnoe Bradipnoe
Apnoe Hiperventilasi Cheynestokes
Kusmaul Biots
Karakteristik Sputum : tidak memiliki sputum
Hasil Roentgen : tidak ada

Interaksi sosial
Subyektif :
Status pernikahan : belum menikah
Lama pernikahan : belum ada
Tinggal serumah dengan : orangtua
Obyektif :
Komunikasi verbal/nonverbal dengan orang terdekat : komunikasi berjalan dengan lancar

Integritas Ego
Subyektif :
Perencanaan kehamilan : belum memiliki
Perasaan klien/keluarga tentang penyakit : cemas
Status hubungan : anak kandung
Cara mengatasi stress : bermain handphone
Obyektif :
Status emosional (cemas, apatis, dll) : cemas
Respon fisiologis yang teramati :
Agama : islam
Muncul perasaaan (tidak berdaya, putus asa, tidak mampu) : tidak mampu

Neurosensori
Subyektif :
Pusing (ada/tidak ada) : Ada
Kesemutan/kebas/kelembaban (lokasi) : Kesemutan pada kaki

Keamanan :
Subyetif :
Alergi/sensitivitas : Tidak ada
Penyakit masa kanak-kanak : Tidak ada
Riwayat imunisasi : ada
Infeksi virus terakhir : Tidak ada
Binatang peliharaan dirumah : Tidak ada
Masalah obstetrik sebelumnya : Tidak dikaji
Jarak waktu kehamilan terakhir : Tidak dikaji
Riwayat kecelakaan : Ada
Fraktur dislokasi : tidak ada
Pembesaran kelenjar : tidak ada
Obyektif :
Integritas kulit :
Cara berjalan : baik

Penyuluhan/pembelajaran
Subyektif :
Bahasa dominan : bahasa tidak baku
Pendidikan terakhir : s1
Pekerjaan suami : belum menikah
Faktor penyakit dari keluarga : Hipertensi
Sumber pendidikan tentang penyakit : Media informasi
Pertimbangan rencana pulang
Tanggal informasi diambil : 25 april 2020
Pertimbangan rencana pulang : tidak dirawat
Tanggal perkiraan pulang : tidak dirawat
Ketersediaan sumber kesehatan terdekat : Puskesmas

Pemeriksaan diagnostik : tidak ada

Terapi dan pengobatan : tidak ada

B. DIAGNOSA
1. Nyeri Akut
2. Defisit Nutrisi
3. Gangguan Rasa Nyaman
4. Perfusi perifer tidak efektif
5. Intolernsi Aktivitas
PATHWEY
Nyeri
Poliferasi Kerusakan
Ovulasi endometrium jaringan
dan meluruh Neri Akut

Hormon
Disminore Disminore
prostaglandin
primer sekunder

Kontraksi miometrium Disminore Endometriosis,


dan pebuluh darah
fibroid, adenomiosis,
uterus
polip endometriosis,
Keluhan pada cronic pelvis
seluruh bagian inflammatary disease
hipoksia
tubuh

Nyeri pucat Nyeri haid


Gangguan rasa
nyaman
sulit beraktivits Tampak cemas
Perfusi Perifer
Tidakefektif

Intoleransi Ansietas
Aktivitas
C. INTERVENSI
NO SDKI SLKI SIKI
1 Nyeri Akut (D. 0077) Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri
Kategori : psikologis Setelah dilakukan tindakan Observasi
Subkategori: nyeri dan keperawatan selama 3x24 jam maka 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
kenyamanan Nyeri akut menurun dengan kriteria frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
Definisi : pengalaman hasil : 2. Identifikasi skala nyeri
sensorik atau emosional yang 1. Keluhan nyeri dari skala 1 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
berkaitan dengan meningkat menjadi skala 4 memperingan nyeri
kerusasakan jaringan aktual cukup menurun Terapeutik
atau fungsional, dengan 2. Meringis dari skala 1 1. Berikan teknik nonfarmkologis untuk
onset mendadak atau lambat meningkat menjadi skala 5 mengurangi raa nyeri (mis. TENS, hipnosis,
dan berintensitas ringan menurun akupresur, terapi musiki, biofeedback, terapi
hingga berat yang pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
berlangsung kurang dari 3 terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
bulan. bermain)
Penyebab : 2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
1. Agen pencedera nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan,
fisiologis(mis, inflamasi, kebisingan)
iskemia,neoplasma) 3. Fasilitasi istrahat dan tidur
2. Agen pencedera Edukasi
kimiawi(mis, terbakar, 1. Jelaskan strategi meredakan nyeri
bahan kimia iritan) 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Agen pencedera 3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
fisik(mis. Abses, 4. Anjurkan menggunakan analgetik secara
amputasi, terbakar, tepat
terpotong, mengangkat Kolaborasi
berat, prosedur operasi, Kolaborasi pemberian analgetiki, jika perlu
trauma, latihan fisik
berlebihan) Pemberian Analgesik (I.08243)
Gejala dan tanda mayor Observasi
Subjektif : 1. Identifikasi karakter nyeri (mis. pencetus,
1. Mengeluh nyeri pereda, kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi,
Objektif : durasi)
1. Tampak meringis 2. Identifikasi riwayat alergi obat
2. Bersikap protektif 3. Monitor TTV sebelum dan sesudah
(misalnya . waspada, pemberian analgesik
posisi menghindari Terapeutik
nyeri) 1. Diskusikan jenis analgesik yang disukai
3. Gelisah untuk mencapai analgesik optimal, jika perlu
4. Frekuensi nadi Edukasi
meningkat 1. Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
5. Sulit tidur Kolaborasi
Gejala dan tanda minor 1. Kolaborasi pemberian dosisdan jenis
Subjektif (tidak tersedia) anlgesik, sesuai indikasi
Objektif :
1. Tekanan darah Aromaterapi (I.08233)
meningkat Observasi
2. Pola nafas berubah 1. Identifikasi pilihan aroma yang disukai dan
3. Nafsu makan berubah tidak disukai
4. Proses berfikir 2. Monitor ketidaknyamanan sebelum dan
terganggu sesudah pemberian
5. Menarik diri (mis. mual, pusing)
6. Berfokus pada diri Terapeutik
sendiri 1. Pilih minyak esensial yang tepat sesuai
7. Diaforesis dengan indikasi
2. Berikan miyak esensial dengan metode yang
tepat (mis. inhalasi, pemijatan, mandi uap,
atau kompres)
Edukasi
1. Anjurkan menggunakan minyak esensial
secara bervariasi
Kolaborasi
1. Konsultasikan jenis dan dosisminyak
esensial yang tepat dan aman

Pemberian Obat (I.02062)


Observasi
1. Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi,
dan kontra indikasi obat
2. Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
3. Monitor efek terapeutik obat
Terapeutik
1. Perhatikan prosedur pemberian obat yang
aman dan akurat
2. Lakukan prinsip 6 benar (pasien, obatm
dosis, rute, waktu, dokumentasi)
3. Hindari pemberin obat yang tidak diberi
label dengan benar
Edukasi
1. Jelaskan jenis obat, alasan pemberian,
tindakan yang diharapkan, dan efek samping
sebelum pemberian
2. Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan
dan menurunkan efektifitas obat
2 Ansietas (D.0080) Tingkat Ansietas (L.09093) Reduksi Ansietas (I.09314)
Kategori : Psikologis Setelah dilakukan tindakan Obsevasi
Subkategori : Integritas Ego keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
Definisi masalah ansietas dapat menurun (mis. kondisi, waktu, stresor)
Kondisi emosi dan dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi kemampuan mengambil
pengalaman subjektif 1. Perilaku tegang dari skala 1 keputusan
individu terhadap objek yang meningkat menjadi skala 4 Terapeutik
tidak jelas dan spesifik akibat cukup menurun 1. Pahami situasi yang membuat ansietas
antisipasi bahaya yang 2. Konsentrasi dari skala 2 2. Dengarkan dengan penuh perhatian
memungkinkan individu cukup menurun mejadi skala 4 3. Motivasi mengidentifikasi situasi yang
melakukan tindakan untuk cukup membaik memicu kecemasan
menghadapi ancaman Edukasi
Penyebab 1. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
1. Krisis situasional persepsi
2. Kebutuhan tidak 2. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
terpenuhi kecemasan
3. Krisis maturasional Kolaborai
4. Ancaman terhadap 1. Kolaborasi pemberian obat ansietas, jika
konssep diri perlu
5. Ancaman terhadap
kematian Terapi Relaksasi (I.09326)
6. Kekhawatiran Observasi
mengalami kegagalan 1. Identifikasi penurunan tingkat energi,
7. Disfungsi sistem ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala
keluarga lain yang mengganggu kemampuan kongnitif
8. Hubungan orang tua- 2. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi,
anak tidak tekanan darah, dan suhu sebelum dan
memuaskan sesudah latihan
9. Faktor keturunan 3. Monitor respon terhadap terapi relaksasi
(temperamen mudah Terapeutik
teragitasi sejak lahir) 1. Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang
10. Penyalagunaan zat dengan analgetik atau tindakan medis, jika
11. Terpapar bahaya sesuai
lingkungan (mis. Edukasi
toksin, polutan, dan 1. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis
lain-lain) relaksasi yang tersedia (mis. musik, meditasi,
12. Kurang terpapar napas dalam, relaksai otot progresif
informasi Biblioterapi (I.09254)
Gejala dan Tanda Mayor Observasi
Subjektif 1. Identifikasi kebutuhan emosional, kongnitif,
1. Merasa bingung perkembangan, situasional
2. Merasa khawatir 2. Identifikasi kemampuan membaca
dengan akibat dari Terapeutik
kondisi yang dihadapi 1. Tetapkan tujuan terapi (mis. perubahan
3. Sulit berkonsentrasi emosi, pengembangan kepribadian,
Objektif pembelajaran perilaku baru
1. Tampak gelisah Edukasi
2. Tampak tegang 1. Jelaskan tujuan dan prosedur biblioterapi
3. Sulit tidur 2. Anjurkan membaca ulang
Gejala dan Tanda Minor Kolaborasi
Subjektif 1. Konultasikan dengan pustakawan untuk
1. Mengeluh pusing menelusuri buku/literatur yang tepat
2. Anoreksia Teknik Distraksi (I.08247)
3. Palpitasi Observasi
4. Merasa tidak berdaya 1. Identifikasi pilihan teknik distraksi yang
Objektif diinginkan
1. Frekuensi napas Terapeutik
meningkat 1. Gunakan teknik distraksi (mis. membaca
2. Frekuensi nadi buku, menonton televisi, bermain, aktivitas
meningkat terapi, membaca cerita, menyanyi
3. Tekanan darah Edukasi
meningkat 1. Anjurkan menggunakan teknik sesuai dengan
4. Diaforesis tingkat energi, kemampuan, usia, tingkat
5. Tremor perkembangan
6. Muka tampak pucat 2. Anjurkan berlatih teknik distraki
7. Suara bergetar
8. Kontak mata buruk
9. Sering berkemih
10. Berorientasi pada
masa lalu
3 Gangguan Rasa Nyaman Status Kenyamanan (L.08064) Pengaturan Posisi (I.01019)
(D.0074) Setelah dilakukan tindakan Observasi
Kategori : Psikologis keerawatan selama 3x24 jam 1. Monitor status oksigenasi sebelum dan
Subkategori : Nyeri dan masalah gangguan rasa nyaman aesudah mengubah posisi
Kenyamanan dapat meningkat dengan kriteria Terapeutik
Definisi hasil : 1. Tempatkan pada matras/temat tidur
Perasaan kurang senang, lega 1. Keluhan tidak nyaman dari terapeutik yang tepat
dan sempurna dalam dimensi skala 1 meningkat menjdi 2. Sediakan matras yang kokoh/padat
fisik, psikospiritual, skala 4 cukup menurun 3. Atur posisi tidur yang disukai, jika tidak
lingkungan dan sosial. 2. Lelah dari skala 1 memingkat kontraindikasi
Penyebab menjadi skala 3 sedang 4. Tinggikan tempat tidur bagian kepala
1. Gejala penyakit 3. Pola tidur dri skala 1 cukup Edukasi
2. Kuran pengendalian memburuk menjadi skala 4 1. Informasikan saat akan dilakukan perubahan
situasional/lingkungan cukup membaik posisi
3. Ketidakadekuatan sum 2. Ajarkan cara menggunakan postur yang baik
ber daya (mis. dan mekanika tubuh yang baik selama
dukungan finansial, melakukan perubahan posisi
sosial dan pengetahuan) Kolaborasi
4. Kurang privasi 1. Kolaborasi pemberian premedikasi sebelum
5. Gangguan stimulus mengubah posisi, jika perlu
lingkungan
6. Efek samping terapi Terapi Relakasi (I.09326)
(mis. medikasi, radiasi, Observasi
kernoterapi) 1. Periksa ketegangan otot, fekuensi nadi,
7. Gangguan adaptasi tekanan darah dan suhu sebelum dan sesudah
kehamilan latihan
Gejala dan Tanda Mayor 2. Monitor respon terhadap terapi relaksasi
Subjektif Terapeutik
1. Mengeluh tidak nyaman 1. Berikan informasi tertulis tentang persiapan
Objektif dan prosedur teknik relaksasi
1. Gelisah Edukasi
Gejala dan Tanda Minor 1. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis
Subjektif relaksasi yang tesedia (mis. musik, meditasi,
1. Mengeluh sulit tidur napas dalam, relaksasi otot progesif)
2. Tidak mampu rileks Edukasi Aktivitas/Istirahat (I.12362)
3. Mengeluh Observasi
kedinginan/kepanasan 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
4. Merasa gatal menerima informasi
5. Mengeluh mual Terapeutik
6. Mengeluh lelah 1. Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan
Objektif sesuai kesepakatan
1. Menunjukkan gejala 2. Berikan kesempatan kepada pasien dan
distress keluarga untuk bertanya
2. Tampak Edukasi
merintih/menangis 1. Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas
3. Pola eliminasi berubah fisik/olahraga secara rutin
4. Postur tubuh berubah 2. Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan
5. Iritabilitas istirahat (mis. Kelelahan, sesak napas saat
aktivitas)

Perawatan Kenyamanan (I.08245)


Observasi
1. Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan
(mi. mual, nyeri, gatal, sesak)
2. Identifikasi pemahaman tentang kondisi,
situsi dan perasaannya
Terapeutik
1. B
erikan posisi yang nyaman
2. C
iptakan lingkungan yang nyaman
Edukasi
1. Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan
terapi/pengobatan
Kolaborasi
1. Kolaborasi emberian analgesik, antipruritis,
antihistamin, jika perlu
4 Perfusi Perifer Tidak Perfusi Perifer (L.02011) Perawatan Sirkulasi (I.02079)
Efektif(D.0009) Setelah dilakukan tindakan Observasi
Kategori : Fisiologis keperawatan selama 3x24 jam 1. Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer,
Subkategori : Sirkulasi masalah perfusi perifer tidakefektif edema, pengisian kapiler, warna, suhu,
Definisi meningkat dengan krirteria hasil : anklebrachial index)
Penurunan sirkulasi darah 1. Warna kulit pucat dari 2. Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi
pada level kepiler yang dapat skala 3 sedang menjadi (mis. Diabetes, perokok, orang tua, hipertensi
mengganggu metabolisme skala 1 meningkat dan kadar kolesterol tinggi)
tubuh Terapeutik
Penyebab : 1. Hindari pemasangan infus atau pengambilan
1. Hiperglikemia darah di area keterbatasan perfusi
2. Penurunan 2. Hindari pengukuran tekanan darah pada
konsentrasi ekstermitas dengan keterbatan perfusi
hemoglobin Edukasi
3. Peningkatan tekanan 1. Anjurkan berolahraga rutin
darah 2. Anjurkan mengecek air mandi untuk
4. Kekurangan volume menghindari kulit terbakar
cairan
5. Penurunan aliran Manajemen Hipovolemia (I.03116)
arteri dan/ atau vena Observasi
6. Kurang terpapar 1. Pemerikasaan tandan dan gejala hipovolemia
informasi tentang (mis. Fek nadi meningka, nadi teraba
faktor pemberat (mis. lemah,tekanan daharah menurun)
Merokok, gaya hidup Terpeutik
monoton, trauma, 1. Hitung kebutuhan cairan
obesitas, asupan 2. Berikan promosi modified Trendelenbung
garam, imobilitas) Edukasi
7. Kurang terpapar 1. Ajarkan memperbanyak asupan cairan oral
informasi tentang
proses penyakit (mis. Pemantauan Cairan (I.03121)
Diabetes melitus, Observasi
hiperlipidemia) 1. Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
8. Kurang aktivitas fisik 2. Monitor frekuensi nafas
3. Monitor tekanan darah
Gejala dan Tanda Mayor 4. Monitor berat badan
Subjektif Terapeutik
(tidak tersedia) 1. Atur interval waktu pemantauan sesuai
Objektif denagan kondisi pasien
1. Pengisian kapiler >3 Edukasi
detik 1. Jelakan tujuan dan prosedur pemantauan
2. Nadi perifer menurun
Edukasi Berat Badan Efektif (I.12365)
tau tidak teraba
Obsevasi
3. Akral terasa dingin
1. Identifikasi kesiapan dan keamampuan
4. Warna kulit pucat
memerima informasi
5. Turgor kulit menurun
Terapeutik
1. Sediakan materi dan media edukasi
Gejala dan Tanda Minor 2. Jadwalkan pendidikan kesehantan sesuai
Subjektif kesepakatan
1. Parastesia Edukasi
2. Nyeri 1. Jelaskan hubungan asupan makana, latihan,
ekstermitas(Klaudika peningkatan dan penurunan berat badan.
si intermiten) 2. Jelaskan kondisi medis yang dapat
Objektif mempengaruhi berat badan
1. Edema
2. Penyembuhan luka
lambat
3. Indeks ankle-brachial
<0,90
4. Bruit femoral
5 Intoleransi Aktivitas Toleransi Aktivita (L.05047) Manajemen Energi (I.05178)
(D.0056) Setelah dilakukan tindakan Observasi
Kategori : Fisiologis keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
Subkategori : maslah intoleransi aktivitas dapat mengakibatkan kelelahan
Aktivitas/istirahat meningkat dengan kriteria hasil : Terapeutik
Definisi 1. Keluhan lelah dari skala 5 1. Berikan aktifitas distraksi yang
Ketidakcukupan energi untuk menurun menjadi skala 1 menenangkan
melakukan aktivitas sehari- meningkat Edukasi
hari 1. Anjurkan melakukan aktivitas secara
Penyebab bersama
1. Ketidakseimbangan Kolaborasi
antara suplai dan 1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
kebutuhan oksigen meningkatkan asupan makanan
2. Tirai baring
3. Kelemahan Terapi Aktivitas (I.05186)
4. Imobilitas Observasi
5. Gaya hidup monoton 1. Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam
aktivitas tertentu
Gejala dan Tanda Mayor
2. Identifikasi makna ktivitas rutin (mis.
Subjektif
Bekerja) dan waktu luang
1. Mengeluh lelah
Terapeutik
Objektif 1. Fasilitasi aktivitas fisik rutin (mis. Ambulasi,
1. Frekuensi jantung mobilisasi, dan perawatan diri)
meningkat >20% dari 2. Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu
kondi istirahat 3. Jadwalkan aktivitas dalam rutinitas sehari-

Gejala dan Tanda Minor hari

Subjektif Edukasi

1. Dispnea saat/setelah 1. Ajarkan cara melakukan aktivitas yang

aktivitas dipilih

2. Merasa tidak nyaman 2. Anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial,

setelah beraktivitas spritual, dan kongnitif dalam menjaga fungsi

3. Merasa lelah dan kesehatan


Objektif
1. Tekanan darah berubah Manajemen Program Latihan (I.05179)
>20% dari kondisi Observasi
istirahat 1. Identifikasi jenis aktivitas fisik
2. Gambaran EKG 2. Monitor tanda vital sebelum dan setelah
menunjukan aritmia latihan
saat/setelah aktivitas Terapeutik
3. Gambaran EKG 1. Motivasi untuk memulai/melanjutkan
menunjukan iskemia aktivitas fisik
4. Sianosis Edukasi
1. Ajarkan menghindari cedera saat aktivitas
fisik

Edukasi Latihan Fisik (I.12389)


Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
Terapeutik
1. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
2. Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
1. Jelaskan frekuensi, durasi dan intensitas
program latihan yang diinginkan
2. Ajarkan teknik menghindari cederaa saat
berolahraga

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


HARI/TANGGA DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
L
Minggu 26 april- Nyeri Akut (D. 0077) Manajemen Nyeri S : klien menyatakan bahwa
Selasa 28 april 20 Observasi nyeri yang dirasakan mulaik
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, berkurang
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas O : klien tampak sudah tidak
nyeri. meringis
2. Mengidentifikasi skala nyeri A : masalah nyeri teratasi
3. Mengidentifikasi faktor yang P : pertahankan dan lanjutkan
memperberat dan memperingan nyeri intervensi manajemen nyeri
Terapeutik
1. Memberikan teknik nonfarmkologis
untuk mengurangi raa nyeri (mis.
TENS, hipnosis, akupresur, terapi
musiki, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
2. Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis. suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3. Memfasilitasi istrahat dan tidur
Edukasi
1. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
2. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
3. Menganjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
4. Menganjurkan menggunakan
analgetik secara tepat

Minggu 26 april- Ansietas (D.0080) Reduksi Ansietas (I.09314) S : Klien mengatakan sudah
Selasa 28 april 20 Obsevasi tidak khawatir dengan adanya
1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas masalah tersebut
berubah (mis. kondisi, waktu, stresor) O : Klien tampak tenang saat
2. Mengidentifikasi kemampuan menghadapi kodisi kondisi
mengambil keputusan keluhan yang timbul
Terapeutik A : masalah ansietas teratasi
1. Memahami situasi yang membuat P : perthankan dan lanjutkan
ansietas interveni reduksi ansietas
2. Mendengarkan dengan penuh
perhatian
3. Memotivasi mengidentifikasi situasi
yang memicu kecemasan
Edukasi
1. Menganjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
2. Melatih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi kecemasan
Minggu 26 april- Gangguan Rasa Perawatan Kenyamanan (I.08245) S : Klien mengatakan sudah
Selasa 28 april 20 Nyaman (D.0074) Observasi nyaman untuk berkemih
1. Mengidentifikasi gejala yang tidak O : Klien tampak sudah dapat
menyenangkan (mi. mual, nyeri, berkemih dengan baik
gatal, sesak) A : masalah gangguan rasa
2. Mengidentifikasi pemahaman tentang nyaman teratasi
kondisi, situsi dan perasaannya P : Pertahankan dan lanjutkan
Terapeutik intervensi perawatan
1. Memberikan posisi yang nyaman kenyamanan
2. Menciptakan lingkungan yang
nyaman
Edukasi
1. Menjelaskan mengenai kondisi dan
pilihan terapi/pengobatan

Minggu 26 april- Perfusi Perifer Tdak Manajemen Hipovolemia (I.03116) S : Klien mengatakan sudah
Selasa 28 april 20 Efektif (D.0009) Observasi tidak merasa lemas
1. Memeriksa tanda dan gejala O : Klien tampak tidak terlihat
Hipovolemia pada frekuensi nadi dan pucat
tekanan darah A : masalah perfusi perifer
Terpeutik tidakefektif teratasi
1. Menghitung kebutuhan caiaran P : Pertahankan dan lanjutkan
2. Memberikan promosi modified intervensi manajemen
Trendelembung hipovolemia
Edukasi
1. Mengajarkan memeperbanyak
asupann cairan oral

Minggu 26 april- Intoleransi Aktivitas Manajemen Energi (I.05178) S : Klien mengatakn sudah
Selasa 28 april 20 (D.0056) Observasi dapat melakukan aktivitas
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi O : Klien tampak melakukan
tubuh yang mengakibatkan kelelahan aktivita dengan baik
Terapeutik A : masalah intoleransi aktivitas
1. Memberikan aktifitas distraksi yang teratasi
menenangkan P : pertahankan dan lanjutkan
Edukasi intervensi manajemen energi
1. Menganjurkan melakukan aktivitas
secara bersama

Anda mungkin juga menyukai