REPRODUKI (DISMINORHEA)”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas II yang
diampuh oleh
Ns. Rini Wahyuni Mohammad S.kep
Disusun Oleh:
Menometroragie Amenorea
Rabas pervagina : warna : Merah Segar
Jumlah :
Berapa lama : 5 hari
Metode kontrasepsi terakhir : ........................................................
Status obstetri : P................ A :.................
Riwayat persalinan :
Aterm : ............................. prematur :.............................
Multiple : ....................................
Riwayat persalinan terakhir :
Tahun : ...................................... tempat : ...............................
Lama gestasi:............................. lama persalinan :..................
Jenis persalinan : ......................
Berat badan bayi :.....................
Komplikasi maternal/bayi : ........................................
Obyektif :
PAP smear terakhir (tgl dan hasil) : .........................................................................
Tes serologi (tgl dan hasil) : .....................................................................................
Makanan dan cairan
Subyektif :
Masukan oral 4 jam terakhir : ..................................................................................
Mual/muntah hilang nafsu makan masalah mengunyah
Pola makan : Nasi, Lauk dan Sayur
Frekuensi :1x/hari
Konsumsi cairan : 2 liter/hari
Obyektif :
BB : 43 kg
TB :135 cm
Turgor kulit : Elastis
Membran mukosa mulut : kering
Kebutuhan cairan : ..........................................................................................................
Pemeriksaan Hb. Ht (tgl dan hasil) :................................................................................
Eliminasi
Subyektif :
Frekuensi dafekasi : terasa saat keluar
Penggunaan laksatif : tidak ada
Waktu defekasi terakhir : tidak ada
Frekuensi berkemih : .......................................................................................................
Karakter urine : tidak ada
Nyeri/rasa terbakar/kesulitan berkemih : tidak terasa nyeri
Riwayat penyakit ginjal :tidak ada
Penyakit kandung kemih :tidak ada
Penggunaan diuretik :tidak ada
Obyektif :
Pemasangan kateter :........................................................................................................
Bising usus : ....................................................................................................................
Karakter urine : ................................................................................................................
Konsistensi feces : lunak
Warna feces : kuning
Hemorrhoid : tidak terdapat hemoroid
Palpasi kandung kemih (teraba/tidak teraba) :teraba
Hygiene
Subyektif :
Kebersihan rambut (frekuensi ) :tampak hipertrikosis dan pediculosis
Kebersihan badan : tampak sedikit rapi
Kebersihan gigi/mulut : tampak bersih
Kebersihan kuku tangan dan kaki : tampak kuku tangan dan kaki paronychia
Obyektif :
Cara berpakaian : tampak rapih
Kondisi kulit kepala : tidak terdapat pityriasis capitis
Sirkulasi
Subyektif :
Riwayat penyakit jantung : tidak ada
Riwayat demam reumatik : tidak ada
Obyektif :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi :.................................................................................................................
Distensi vena jugularis (ada/tidak ada) : tidak ada
Bunyi jantung : normal
Frekuensi :
Irama (teratur/tidak teratur) : teratur
Kualitas (kuat/lemah/Rub/Murmur) ; kuat
Ekstremitas :
Suhu (hangat/akral dingin) : 360C
CRT : tidak ada
Varises (ada/tidak ada) : CRT :tidak ada
Nyeri/ketidaknyamanan
Subyektif :
Lokasi : abdoman bagian bawah
Intensitas (skala 0 -10) : sedang 6
Frekuensi : 2x/jam
Durasi : 30menit
Faktor pencetus : haid pertama
Cara mengatasi : minum air hangat
Faktor yang berhubungan : ..............................................................................................
Obyektif :
Wajah meringis
Interaksi sosial
Subyektif :
Status pernikahan : tidak ada
Lama pernikahan : tidak ada
Tinggal serumah dengan : kedua orang tua beserta saudara
Obyektif :
Komunikasi verbal/nonverbal dengan orang terdekat : baik
Integritas Ego
Subyektif :
Perencanaan kehamilan : tidak ada
Perasaan klien/keluarga tentang penyakit : cemas
Status hubungan : anak
Cara mengatasi stress : tidak ada
Obyektif :
Status emosional (cemas, apatis, dll) :cemas
Respon fisiologis yang teramati : tampak meringis
Agama : islam
Muncul perasaaan (tidak berdaya, putus asa, tidak mampu) : tidaak berdaya
Neurosensori
Subyektif :
Pusing (ada/tidak ada) : tidak ada
Kesemutan/kebas/kelembaban (lokasi) : kesemutan bagian ektremitas bawah
Keamanan :
Subyetif :
Alergi/sensitivitas : tampak alergi
Penyakit masa kanak-kanak : demam dan batuk
Riwayat imunisasi : lengkap
Infeksi virus terakhir : tidak ada
Binatang peliharaan dirumah : ayam
Masalah obstetrik sebelumnya : tidak ada
Jarak waktu kehamilan terakhir : .tidak ada
Riwayat kecelakaan : tidak ada
Fraktur dislokasi : tidak ada
Pembesaran kelenjar : tidak ada
Obyektif :
Integritas kulit : kering
Cara berjalan : normal
Penyuluhan/pembelajaran
Subyektif :
Bahasa dominan : bahasa gorontalo
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan suami :..............................................................................................................
Faktor penyakit dari keluarga : ........................................................................................
Sumber pendidikan tentang penyakit : dari PKM
Pertimbangan rencana pulang
Tanggal informasi diambil : .................................................................................................
Pertimbangan rencana pulang : ............................................................................................
Tanggal perkiraan pulang : ...................................................................................................
Ketersediaan sumber kesehatan terdekat : ...........................................................................
Pemeriksaan diagnostik :
Kurang terpapar
informasi
Dismenore
Nyeri haid
Dx. Nyeri Akut
Makan tidak teratur Tampak lemah dan Kurang terpapar Kebiasaan mandi
lesuh informasi mulai berkurang
Dx. Defisit
Dx. Intoleran
Mual muntah Pengetahuan
Aktivitas
Dx. Nausea
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut (D.0077)
Kategori : Psikologis
Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan
2. Nausea (D.0076)
Kategori : Psikologis
Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan
3. Intoleran aktivitas (D.0056)
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Aktivitas/Istrahat
4. Defisit pengetahuan (D.0111)
Kategori : Perilaku
Subkategori : Penyuluhan dan Pembelajaran
5. Defisit perawatan diri (D.0109)
Kategori : Perilaku
Sublategori:Kebersihan diri
Intervensi Keperawatan
Aromaterapi (I.08233)
Definisi
Memberikan minyak esensial melalui
inhalasi, pemijatan, mandi uap, atau
kompres untuk meredakan nyeri,
menurunkan tekanan darah, meningkatkan
relaksasi dan kenyamanan.
Tindakan
Observasi
1. Identifikasi pilihan arome yang
disukai dan tidak disukai
2. Identifikasi tingkat nyeri, stres,
kecemasan, dan alam perasaan
sebelum dan sesudah aromaterapi
3. Monitor tanda-tanda vital sebelum
dan sesudah aromaterapi
Terapeutik
4. Pilih minyak esensial yang tepat
sesuai dengan indikasi
5. Berikan minyak esensial dengan
metode yang tepat (mis. Inhalasi,
pemijatan, mandi uap atau kompres)
Edukasi
6. Ajarkan cara menyimpan minyak
esensial dengan tepat
Kolaborasi
7. Konsultasikan jenis dan dosis
minyak esensial yang tepat dan
aman.
Terapi Akupresur
Definisi
Menggunakan teknik penekanan pada titik
tertenu untuk mengurangi nyeri,
meningkatkan relaksasi, mencegah atau
mengurangi mual.
Tindakan
Observasi
1. Periksa tingkat kenyamanan
psikologis dengan sentuhan
2. Periksa tempat yang sensitif untuk
dilakukan penekanan dengan jari
Terapeutik
3. Tekan jari atau pergelangan tangan
untuk mengurangi mual
4. Tekan bagian otot yang tegang
hingga rileks atau nyeri menurun,
sekitar 15-20 detik
Edukasi
5. Ajarkan keluarga atau orang terdekat
melakukan akupresur secara mandiri
Kolaborasi
6. Kolaborasi dengan terapis yang
tersertifikasi
Neusea (D.0076) Tingkat Nausea (L.08065) 1. Menejemen mual
2. Observasi :
Kategori : psikologis
Kriteria hasil : 1. Identifikasi pengalaman mual
Subkategori : nyeri dan kenyaman
Terapeutik :
Setelah dilakukan tindakan
Definisi : 2. Berikan makanan dalam
keperawatan selama 1x24 jam masalah
Perasaan tidak nyaman pada bagian Nausea teratasi denganindicator : jumlah kecil dan menarik
1. perasaan asam dimulut cukup
belakang tenggorokan atau lambung Edukasi :
menurun 3. Anjurkan istrahat dan tidur yang
yang dapat mengakibatkan muntah.
cukup
Penyebab
Kolaborasi :
1. Ganguan biokimiawi (mis.
4. pembrian anti emetik, jika perlu
Uremia, ketoasidosis diabetik
Menejmen Muntah
2. Gangguan pada esofagus Observasi :
5. Periksa volume muntah
3. Distensi lambung
6. Kurangi atau hilangkan keadaan
4. Iritasi lambung
penyebab muntah (mis. Kecemasan,
5. Gangguan pankreas
ketakutan)
6. Pereganggan kapsul limpa
Edukasi
7. Tumor terlokalisasi (mis.
7. Ajarkan penggunaan teknik
Neuroma akustik, tumor otak nonfarmakologis untuk mengelola
muntah (mis. Biofeedback,
primer atau sekunder,
hipnosis, relaksasi, terapi musik,
metastasistulang di dasar akupressur)
Kolaborasi :
tengkorak)
8. Peningkatan tekanan 8. kolaborasi pemberian anti emetik
intraabdominal (mis. Keganasan
intraabdomen)
jika perlu
9. Peningkatan tekanan
intrakranial
10. Peningkatan tekanan intraorbital
Manajemen Stres (I.09293)
(mis.glaukoma)
Tindakan
11. Mabuk perjalanan
Observasi
12. Kehamilan
1. Identifikasi tingkat stres
13. Aroma tidak sedap
2. Identifikasi stresor
14. Rasa makanan/minuman yang
Terapeutik
tidak enak
15. Stimulus penglihatan tidak 3. Lakukan reduksi ansietas (mis.
menyenangkan Anjurkan napas dalam sebelum
16. Faktor psikologis (mis. prosedur, berikan informasi tentang
Kecemasan,ketakutan ,stres) prosedur)
17. Efek agen farmakologis 4. Berikan waktu istrahat dan tidur
18. Efek toksin yang cukup untuk mengembalikan
tingkat energi
Gejala dan tanda mayor
5. Pastikan asupan nutrisi yang adekuat
Subjectif : untuk meningkatkan hresistensi
tubuh terhadap stres
1. Mengeluh mual
2. Merasa ingin munta Edukasi
3. Tidak berniat makan
6. Anjurkan menggunakan teknik
Objectif : menurunkan stres yang sesuai untuk
diterapkan dirumah sakit maupun
(tidak tersedia)
pada situasi lainnya.
1. Salifa meningkat
Pemberian obat (I.02062)
2. Pucat
Tindakan
3. Diaforesis
Observasi
4. Takikardia
1. Identifikasi kemungkinan alergi,
5. Pupil dilatasi
interaksi, dan kontraindikasi obat.
2. Verifikasi order obat sesuai dengan
indikasi
3. Monitor efek terapeutik obat
4. Monitor efek samping, toksisitas,
dan interaksi obat
Terapeutik
5. Perhatikan prosedur pemberian obat
yang aman dan akurat
6. Lakukan prinsip enam benar (pasien,
obat, dosis, rute, waktu dokumentasi)
7. Dokumentasikan pemberian obat dan
respon terhadap obat
Edukasi
8. Jelaskan jenis obat, alasan
pemberian, tindakan yang
diharapkan, dan efek samping
sebelum pemberian
9. Jelaskan faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan
efektifitas obat.
3 Intoleran Aktivitas(00092) 3. Toleransi Terhadap Aktivitas 3. Manajemen Energi
Definisi:ketidakcukupan Kriteria hasil : Observasi :
energipsikologis atau fisiologis untuk setelah di lakukan tindakan 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh
mempertahankan atau menyelesaikan keperawatan selama 3x24 jam masalah yang mengakibatkan kelelahan
aktifitas kehidupan sehari-hari yang Toleransi Terhadap Aktivitas dapat 2. Monitor kelelahan fisik dan
harus atau yang ingin di lakukan. teratasi dengan indikator : emosional
Batasan Karakteristik : 1 Saturasi oksigen ketika 3. Monitor pola dan jam tidur
1. Dispnea setelah beraktivitas beraktivitas(3) Terapeutik :
2 Keletihan 2 Frekuensi nadi ketika 4. Lakukan latihan rentang gerak pasif
3 Ketidaknyamanan setelah beraktivitas(3) dan/atau aktif
beraktivitas Keterangan : 5. Berika aktivitas distraksi yang
4 Perubahan elektrokardiogram 1. Sangat terganggu memenangkan
(EKG) (misal, aritmia, 2. Banyak terganggu Edukasi
abnormalitas konduksi, 3. Cukup terganggu 6. Anjurkan tirah baring
iskfisikemia) 4. Sedikit terganggu 7. Anjurkan melakukan aktivitas secara
5 Respons frekuensi jantung 5. Tidak terganggu bertahap
abnormal terhadap aktivitas 8. Ajarkan strategi koping untuk
6 Respons tekanan darah mengurangi kelelahan
abnormal terhadap aktivitas 2. Daya Tahan Kolaborasi
Faktor yang Berhubungan : Kriteria hasil : 9. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
Gaya hidup kurang gerak Setelah di lakukan tindakan cara meningkatkan asupan makanan
Imobilitas keperawatan selama 3x24 jam masalah
Manajemen Mood
Tindakan
Observasi
1. Identifikasi mood (mis. Tanda,
gejala, riwayat peyakit)
2. Monitor fungsi kognitif (mis.
Konsentrasi, memori, kemampuan
membuat keputusan)
3. Monitor aktivitas dan tingkat
stimulasi lingkungan
Terapeutik
4. Berikan kesempatan untuk
menyampaikan perasaan dengan cara
yang tepat (mis. Sandsack, terapi
seni, aktivitas fisik)
Edukasi
5. Jelaskan tentang gangguan mood dan
penanganannya
6. Ajarkan mengenali pemicu gangguan
mood (mis. Situasi stres, masalah
fisik)
7. Ajarkan memonitor mood secara
mandiri (mis. Skala tingkat 1-10,
membuat jurnal)\
8. Berkolaborasi
pemberian anti emetik
jika perlu
Terapi aktivitas
Tindakan
Observasi
1. Mengidentifikasi defisit
tingkat aktivitas
2. Mengidentifikasi
kemampuan
berpastisipasi dalam
aktivitas tertentu
3. Memonitor respon
emosional, fisik, sosial
dan spritual terhadap
aktivitas
Terapeutik
4. Memfasilitasi fokus
pada kemampuan, bukan
defisit yang dialami
5. Meningkatkan
keterlibatan dalam
aktivitas rekreasi dan
disersivikasi untuk
menurunkan kecemasan
(mis. Vocal group, bola
voli, tenis meja, jogging,
berenang, tugas
sederhana, permainan
sederhana, tugas rutin,
tugas rumah tangga,
perawatan diri, dan teka-
teki dan kartu)
6. Memfasilitasi keluarga
dan pasien memantau
kemajuannya sendiri
untuk mencapai tujuan.
Edukasi
7. Mengajarkan cara
melakukan aktivitas
yang dipilih
8. Menganjurkan
melakukan akivitas fisik,
sosial, spritual, dan
kognitif dalam menjaga
fungsi dan kesehatan
Disusun Oleh:
PENGKAJIAN PRENATAL
Nama Mahasiswa: Nurlin Arsyad Tgl. Pengkajian : 24-04-2020
Nim : 841418031 Ruangan/RS :
Tanggal masuk Rumah Sakit :
Tanda Vital
Tekanan Darah:110/80 mmHg Nadi : 80x/menit Suhu :37oC
Pernapasan :22x/mnt
Kepala Leher
Kepala : Bentuk kepala bulat, simetris, terdapat ketombe, rambut
bercabang, distribusi rambut merata, tidak terdapat edema.
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklrea putih.
Hidung : simetris, tidak ada serumen, tidak terdapat nyeri tekan
Mulut : gigi berlubang, sering sakit gigi, mukosa bibir kering
Telinga : simetris, tidak terdapat serumen
Leher : tidak terdapat udem
Masalah Khusus : Nyeri akut
Dada
Jantung : tidak terkaji
Paru : tidak terkaji
Payudara : simetris, tidak terdapat edema
Puting susu : menonjol Areola : Kecoklatan
Pengeluaran ASI : belum
Masalah Khusus : tidak ada masalah
Abdomen
Uterus
TFU : 38 cm kontraksi : ya/tidak
Leopold I : Kepala/bokong/kosong
Leopol II : Kanan : punggung/bagian kecil/bokong/kepala
Kiri : punggung/bagian kecil/bokong/kepala
Leopold III : Kepala/bokong/kosong
Leopold IV : Bagian masuk PAP
Pigmentasi
Linea Nigra : terdapat linie ligra
Striae : tidak terdapat strie
Fungsi pencernaan : baik
Ada/tidak luka operasi: terdapat luka operasi
Masalah Khusus : Gangguan integrasi kulit
Fertilitas
Implantasi
Embryogenesis
Maturasi janin
Aromaterapi (I.08233)
Definisi
Memberikan minyak esensial
melalui inhalasi, pemijatan,
mandi uap, atau kompres untuk
meredakan nyeri, menurunkan
tekanan darah, meningkatkan
relaksasi dan kenyamanan.
Tindakan
Observasi
8. Identifikasi pilihan arome
yang disukai dan tidak
disukai
9. Identifikasi tingkat nyeri,
stres, kecemasan, dan
alam perasaan sebelum
dan sesudah aromaterapi
10. Monitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah
aromaterapi
Terapeutik
11. Pilih minyak esensial
yang tepat sesuai dengan
indikasi
12. Berikan minyak esensial
dengan metode yang tepat
(mis. Inhalasi, pemijatan,
mandi uap atau kompres)
Edukasi
13. Ajarkan cara menyimpan
minyak esensial dengan
tepat
Kolaborasi
14. Konsultasikan jenis dan
dosis minyak esensial
yang tepat dan aman.
Pemantauan Nyeri (I.08242)
Tindakan
Observasi
1. Identifikasi faktor
pencetus dan pereda nyeri
2. Monitor kualitas nyeri
(mis. Terasa tajam,
tumpul, diremas-remas,
ditimpa beban berat)
3. Monitor lokasi dan
penyebaran nyeri
4. Monitor durasi dan
frekuensi nyeri
Terapeutik
5. Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
6. Dokumentasi hasil
pemantauan
Edukasi
7. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
3. Hipervolemia (D.0022) Keseimbangan Cairan Manajemen Hipervolemia
Kategori : Fisiologis (L.03020) Tindakan
Subkategori : Nutrisi dan Cairan Setelah dilakukan tindakan Observasi
Definisi 1. Identifikasi penyebab
keperawatan selama 1x24 jam
Peningkatan volume cairan intravaskule, interstisiel, hipervolemia
dan/atau intraseluler masalah Hipervolemia 2. Monitor intake dan output
Penyebab diharapkan Menurun dengan cairan
1. Gangguan mekanisme regulasi 3. Minotor efek samping
indikator :
2. Kelebihan asupan cairan diuretik (mis. Hipotensi,
3. Kelebihan asupan natrium 1. Asupan cairan ortostatik, hipovolemia,
4. Gangguan aliran balik vena hipokalemia,
2. Output urin
5. Efek agen farmakologis (mis. Kortikosteroid, hiponatremia)
chlorpropamide, tolbutamide, vincristine, 3. Membran mukosa Terapeutik
trypitilinescarbamazepine) 4. Timbang berat badan
lembab
Gejala dan Tanda Mayor setiap hari pada waktu
Subjektif 4. Edema yang sama
1. Ortopnea 5. Batasi asupan cairan dan
5. Dehidrasi
2. Dispnea garam
3. Paroxymal nocturnal dyspnea (PND) 6. Tinggikan kepala tempat
Objektif tidur 30-400
1. Edema anasarka dan/atau edema perifer Edukasi
2. Berat badan meningkat dalam waktu singkat 7. Anjurkan melapor jika
3. Jugular venous pressure (JVP) dan/atau Cental haluan urin <0,5
Venous mL/kg/jam dalam 6 jam
4. Refleks hepatojugular positif 8. Anjurkan melapor jika
Gejala dan Tanda Minor BB bertambah >1 kg
Subjektif dalam sehari
(tidak tersedia) 9. Ajarkan cara mengukur
Objektif dan mencatat asupan dan
1. Distensi vena jugularis haluan cairan
2. Terdengar suara napas tambahan 10. Ajarkan cara membatasi
3. Hepatomegali cairan
4. Oliguria
5. Intake lebih banyak dari output (balans cairan Pemantauan Cairan
positif) Tindakan
6. Kongesti paru Observasi
Kondisi klinis terkait 1. Monitor tekanan darah
1. Penyakit ginjal : gagal ginjal akut/kronis, 2. Monitor berat badan
sindrom nefrotik 3. Monitor jumlah, warna
2. Hipoalbuminemia dan berat jenis urine
3. Gagal jantung kongestif 4. Monitor intake dan output
4. Kelainan hormon cairan
5. Penyakit hati (mis. Sirosis, asites, kanker hati) 5. Indentifikasi tanda-tanda
6. Penyakit vena perifer (mis. Varises, vena, hipervolemia (mis.
trombus vena, flebitis) Dispnea, edema perifer,
7. imobilitas edema anasarka, JVP
meningkat, CVP
meningkat, refleks
hepatojugular positif,
berat badan menurun
dalam waktu singkat)
Terapeutik
6. Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
7. Dokumentasi hasil
pemantauan
Edukasi
8. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
9. Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
Manajemen nutrisi
Tindakan
Observasi
1. Identfikasi status nutrisi
2. Identifikasi makanan
yang disukai
3. Identifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrien
4. Monitor berat badan
Terapeutik
5. Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
6. Berikan makanan yang
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
7. Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
Edukasi
8. Ajarkan diet yang
diprogramkan
Konsultasi
Tindakan
Observasi
1. Identifikasi tujuan
konsultasi
2. Identifikasi masalah yang
menajadi fokus konsultasi
3. Identifikasi harapan
semua pihak yang terlibat
4. Identifikasi model
konsultasi yang sesuai
Terapeutik
5. Fasilitasi kontrak tertulis
untuk menentukan
kesepakatan jadwal
konsultasi
6. Berikan tanggapan secara
profesional terhadap
penerimaan atau
penolakan ide
Edukasi
7. Jelaskan masalah yang
dihadapi pasien
8. Jelaskan alternatif solusi
yang dapat dilakukan oleh
pasien/keluarga
9. Jelaskan keuntungan dan
kerugian masing-masing
solusi
3. ResikoInfeksi (D.0142) Tingkat infeksi (L.14137) Pencegahan Infeksi
Tindakan
Kategori : Lingkungan setelah di lakukan tindakan
Observasi
Subkategori : Keamanan Dan Proteksi keperawatan selama 1x24 jam 1. Monitor tanda dan gejala
infeksi lokal dan sistemik
Definisi masalah Resiko infeksi dapat
Terapeutik
Beresikomengalamipeningkatanterserangorganismepat teratasi dengan indikator : 2. Berikan perawatan kulit
pada area edema
ogenik 1. Cairan berbau busuk
Edukasi
FaktorResiko menurun 3. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
1. Penyakitkronis (mis. Diabetes melitus) 2. Kadar sel darah putih
4. Anjurkan meningkatkan
2. Efekprosedurinvasif membaik asupan cairan
Induksi Persalinan
3. Malnutrisi 3. Kultur urine membaik
Tindakan
4. Peningkatan paparan Observasi
1. Identifikasi indikasi
organismepatogenlingkungan
dilakukan induksi
5. Ketidakadekuatanpertahanantubuh primer: persalinan
2. Monitor kontaksi uterus
1) Gangguanperistaltik
2) Kerusakanintegritaskulit 3. Monitor kondisi ibu dan
janin sebelum induksi
3) Perubahansekresi pH
4. Monitor DJJ selama
4) Penurunankerjasiliaris induksi hingga persalinan
Terapeutik
5) Ketubanpecah lama
5. Berikan kenyamanan
6) Ketubanpecahsebelumwaktunya selama induksi
7) Merokok
Manajemen lingkungn
8) Statiscairantubuh Tindakan
Observasi
6. Ketidakadekuatanpertahanantubuhsekunder
1. Identifikasi keamanan dan
1) Penurunanhemoglobin kenyamanan lingkungan
Terapeutik
2) Imununosupresi
2. Atur suhu lingkungan
3) Leukopenia yang sesuai
3. Izinkan membawa benda-
4) Supresiresponinflamasi
benda yang disukai
5) Vaksinasitidakadekuat dirumah
4. Izinkan keluarga untuk
KondisiKlinisterkait
tinggal mendampingi
1. AIDS pasien
5. Fasilitasi penggunaan
2. Luka bakar
barang-barang pribadi
3. Penyakit paru obstruktifkronis (mis. Piyama, jubah,
perlengkapan mandi)
4. Diabetes Melitus
Edukasi
5. Tindakan invasif 6. Jelaskan cara membuat
lingkungan rumah yang
6. Kondisipenggunaanterapi steroid
aman
7. PenyalahgunanObat 7. Ajarkan pasien dan
keluarga/pengunjung
8. Ketubanpecahsebelumwaktunya
9. Kanker tentang upaya pencegahan
infeksi
10. Gagalginjal
Perawatan Kehamilan Risiko :
11. Imunosupresi Tinggi
Tindakan
12. Lymphedema
Observasi
13. Leukositopenia 1. Identifikasi faktor resiko
kehamilan (mis. Diabetes,
14. Gangguanfungsihati
hipertensi, lupus
eritmatosus, herpes,
hepatitis, HIV,epilepsi)
2. Identifikasi riwayat
obstertis (mis.
Prematuritas,
postmaturitas,
preeklampsia, kehamilan
multifetal, retardasi
pertumbuhan intrauterine,
abrupsi, plasenta previa,
sensitisasi Rh, ketuban
pecah dini, dan riwayat
kelainan genetik
keluarga)
3. Identifikasi sosial dan
demografi (mis. Ibu, ras,
kemiskinan, terlambat
atau tidak ada perawatan
prenatal, penganiayaan
fisik, dan penyalahgunaan
zat)
4. Monitor status fisik dan
psikososial selama
kehamilan
Terapeutik
5. Dampingi ibu saat merasa
cemas
6. Diskusikan seksualitas
aman selama hamil
7. Diskusikan
ketidaknyamanan selama
hamil
8. Diskusikan persiapan
persalinan dan kelahiran
Edukasi
9. Jelaskan resiko janin
mengalami kelahiran
prematur
10. Informasikan
kemungkinan intervensi
selama proses kelahiran
(mis. Pemantauan janin,
elektronik intrapartum,
induksi, perawatan SC)
11. Anjurkan untuk
melakukan perawatan diri
untuk meningkatkan
kesehatan
12. Anjurkan ibu untuk
beraktivitas dan
beristirahat yang cukup
13. ajarkan aktivitas yang
aman selama hamil
14. ajarkan mengenali tanda
dan bahaya (mis.
Pendarahan vagina merah
terang, perubahan cairan
ketuban, penurunan
gerakan janin, kontraksi
sebelum 37 minggu, sakit
kepala, gangguan
penglihatan, nyeri
epigastrik, dan
penambahan berat badan
yang cepat dengan edema
wajah)
4. Gangguan Integritas Kulit / Jaringan (D.0129) Integritas Kulit / Jaringan Perawatan Integritas Kulit
Kategori : Lingkungan (L.14125) (I.11353)
Subkategori : Keamanan dan Lingkungan Kriteria Hasil Tindakan :
Definisi : Setelah melakukan Observasi :
Kerusakan kulit (dermis dan / atau epidermis) atau pengkajian selama 1 × 24 jam 1. Identifkasi penyebab
jaringan (membrane mukosa, kornea, fasia, otot, integritas kulit / jaringan gangguan integritas kulit (mis.
tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi dan/atau meningkat, dengan indikator : Perubahan sirkulasi,
ligament). 1. Kerusakan jaringan cukup perubahan statu nutrisi,
Penyebab: menurun penurunan kelembaban, suhu
1. Perubahan sirkulasi 2. Kerusakan lapisan kulit lingkungan ektrem, penurunan
2. Perubahan status nutrisi (kelebihan atau cukup menurun mobilitas)
kekurangan) 3. Nyeri menurun Terapeutik :
3. Kekurangan/kelebihan volume cairan 4. Pigmentasi abnormal 2. Ubah posisi tiap 2 jam jika
4. Penurunan mobilitas menurun tirah baring
5. Bahan kimia iritatif 5. Jaringan parut 3. Lakukan pemijatan pada area
6. Suhu lingkungan yang ekstrim 6. Suhu kulit membaik penonjolan tulang , jika perlu
7. Faktor mekanisme (mis. penekanan pada tonjolan 4. Bersihkan perineal dengan air
tulang, gesekan) atau faktor elektris hangat, terutama selama
(elektrodiatermi, energi listrik bertegangan tinggi) periode diare
8. Efek samping terapi radiasi 5. Gunakan produk berbahan
9. Kelembaban petrolium atau minyak pada
10. Proses penuaan kulit kering
11. Neuropati perifer 6. Gunakan produk berbahan
12. Perubahan pigmentasi ringan/alami dan hipoalergik
13. Perubahan hormonal pada kulit sensitif
14. Kurang terpapar informasi 7. Hindari produk berbahan
tentang upaya mempertahankan/melindungi dasar alkohol pada kulit
integritas kulit. kering
Edukasi :
Gejala dan Tanda Mayor
8. Anjurkan menggunakan
Subjektif :
pelembab (mis. Lotion,
(tidak tersedia)
serum)
Objektif :
9. Anjurkan minum air yang
1. Kerusakan jaringan dan /atau lapisan kulit.
cukup
Manajemen Mood
Tindakan
Observasi
8. Identifikasi mood (mis.
Tanda, gejala, riwayat
peyakit)
9. Monitor fungsi kognitif
(mis. Konsentrasi,
memori, kemampuan
membuat keputusan)
10. Monitor aktivitas dan
tingkat stimulasi
lingkungan
Terapeutik
11. Berikan kesempatan
untuk menyampaikan
perasaan dengan cara
yang tepat (mis.
Sandsack, terapi seni,
aktivitas fisik)
Edukasi
12. Jelaskan tentang
gangguan mood dan
penanganannya
13. Ajarkan mengenali
pemicu gangguan mood
(mis. Situasi stres,
masalah fisik)
14. Ajarkan memonitor mood
secara mandiri (mis.
Skala tingkat 1-10,
membuat jurnal)\
Pemantauan Cairan
Tindakan
Observasi
1. Memonitor tekanan
darah
2. Memonitor berat badan
3. Memonitor jumlah,
warna dan berat jenis
urine
4. Memonitor intake dan
output cairan
5. Mengindentifikasi
tanda-tanda
hipervolemia (mis.
Dispnea, edema perifer,
edema anasarka, JVP
meningkat, CVP
meningkat, refleks
hepatojugular positif,
berat badan menurun
dalam waktu singkat)
Terapeutik
6. Mengatur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
7. Mendokumentasi hasil
pemantauan
Edukasi
8. Menjelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
9. Menginformasikan hasil
pemantauan, jika perlu
Manajemen nutrisi
Tindakan
Observasi
1. Mengidentfikasi status
nutrisi
2. Mengidentifikasi
makanan yang disukai
3. Mengidentifikasi
kebutuhan kalori dan
jenis nutrien
4. Memonitor berat badan
Terapeutik
5. Menyajikan makanan
secara menarik dan suhu
yang sesuai
6. Memberikan makanan
yang tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
7. Memberikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein
Edukasi
8. Mengajarkan diet yang
diprogramkan
4. Resiko Infeksi Pencegahan Infeksi S = Klien
Tindakan
mengatakan infeksi
Observasi
1. Memonitor tanda dan akibat sering
gejala infeksi lokal dan
keluarnya keputihan
sistemik
Terapeutik sudah muali
2. Memberikan perawatan
berkurang.
kulit pada area edema
Edukasi O = klien mulai
3. Menganjurkan
melakukan proses
meningkatkan asupan
nutrisi hygine yang
4. menganjurkan
diberitahukan
meningkatkan asupan
cairan perawat
Perawatan Kehamilan Risiko
A = Masalah teratasi
: Tinggi
Tindakan sebagian
Observasi
P = Pertahankan
1. Mengidentifikasi faktor
resiko kehamilan (mis. intervensi
Diabetes, hipertensi,
lupus eritmatosus,
herpes, hepatitis,
HIV,epilepsi)
2. Mengidentifikasi
riwayat obstertis (mis.
Prematuritas,
postmaturitas,
preeklampsia,
kehamilan multifetal,
retardasi pertumbuhan
intrauterine, abrupsi,
plasenta previa,
sensitisasi Rh, ketuban
pecah dini, dan riwayat
kelainan genetik
keluarga)
3. Mengidentifikasi sosial
dan demografi (mis.
Ibu, ras, kemiskinan,
terlambat atau tidak ada
perawatan prenatal,
penganiayaan fisik, dan
penyalahgunaan zat)
4. Memonitor status fisik
dan psikososial selama
kehamilan
Terapeutik
5. Mendampingi ibu saat
merasa cemas
6. Mendiskusikan
seksualitas aman selama
hamil
7. Mendiskusikan
ketidaknyamanan
selama hamil
8. Mendiskusikan
persiapan persalinan dan
kelahiran
Edukasi
9. Menjelaskan resiko
janin mengalami
kelahiran prematur
10. Menginformasikan
kemungkinan intervensi
selama proses kelahiran
(mis. Pemantauan janin,
elektronik intrapartum,
induksi, perawatan SC)
11. Menganjurkan untuk
melakukan perawatan
diri untuk meningkatkan
kesehatan
12. Menganjurkan ibu untuk
beraktivitas dan
beristirahat yang cukup
13. Mengajarkan aktivitas
yang aman selama
hamil
14. Mengajarkan mengenali
tanda dan bahaya (mis.
Pendarahan vagina
merah terang,
perubahan cairan
ketuban, penurunan
gerakan janin, kontraksi
sebelum 37 minggu,
sakit kepala, gangguan
penglihatan, nyeri
epigastrik, dan
penambahan berat
badan yang cepat
dengan edema wajah)