Anda di halaman 1dari 75

ASKEP Gangguan Sistem Reproduksi

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II yang diampuh Ns.
Rini Wahyuni Mohamad S.Kep

Disusun Oleh:
Ramdan Hipi(841418010)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini terwujud
berkat partisispasi berbagai pihak. Oleh Karena itu, kami menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Tak ada gading yang tak retak begitu juga kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun
agar kami menjadi lebih baik lagi. Adapun harapan kami semoga makalah ini dapat diterima
dengan semestinya dan bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT meridhai kami.
Aamiin.

Gorontalo , April 020

Penulis

2
KONSEP KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Pengkajian Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Reproduksi Pada Nn. R Dengan
Desminorea Di.................

PENGKAJIAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (GSR)


Nama Mahasiswa : Ramdan Hipi
Tanggal pengkajian : 24 April 2020
NIM : 841418021
Ruangan/RS : Rumah Pasien
No. Reg :-
Tanggal Masuk Rumah Sakit :
Diagnosa Medis :

I. Data umum klien


1. Inisial klien : Nn. R. Inisial suami : Tidak ada
2. Usia : 14 tahun Usia : Tidak ada
3. Status perkawinan : Belum menikah Suku : Tidak ada
4. Pekerjaan : Siswa Pekerjaan : Tidak ada
5. Pendidikan terakhir : SMP Pendidikan terakhir: : Tidak ada
6. Suku : Gorontalo Agama : Tidak ada
7. Agama : Islam
8. Alamat : Desa Tenggela

II. Masalah utama


Keluhan utama : Nyeri perut
Mulai timbulnya : Setiap akan haid sampai hari ke-3 Haid
Sifat keluhan : Nyeri
Lokasi keluhan : Abdomen (regio 8: hipogastrium)
Faktor pencetus : Menstruasi
Keluhan lain : Klien merasa pusing dan letih serta terkadang merasa Mual dan hilang nafsu
makan
Pengaruh keluhan terhadap aktivitas/fungsi tubuh : Menghambat aktivitas klien
Usaha klien untuk mengatasinya : Istirahat
III. Pengkajian Fisik
Seksualitas
Subyektif :

3
Usia menarche : 4 tahun
Siklus haid : 21-25 hari
Durasi haid : 8 hari
( Ya) Dismenorea ( ) Polimenorea ( ) Oligomenorea
( ) Menometroragie ( ) Amenorea
Rabas pervagina :
warna : Pasien tidak bersedia dikaji
Jumlah : Pasien tidak bersedia dikaji
Berapa lama : Pasien tidak bersedia dikaji
Metode kontrasepsi terakhir : Belum memakai Alat Kontrasepsi
Status obstetri :
P0A0
Riwayat persalinan :
Aterm : Belum Pernah
prematur : Belum Pernah
Multiple : Belum Pernah
Riwayat persalinan terakhir :
Tahun : Belum Pernah
tempat : Belum Pernah
Lama gestasi: Belum Pernah
lama persalinan : Belum Pernah
Jenis persalinan : Belum Pernah
Berat badan bayi : Belum Pernah
Komplikasi maternal/bayi : Belum Pernah
Obyektif :
PAP smear terakhir (tgl dan hasil) : Belum Pernah memeriksakan
Tes serologi (tgl dan hasil) : Belum Pernah memeriksakan
Makanan dan cairan
Subyektif :
Masukan oral 4 jam terakhir : Belum Mengkonsumsi makanan
Mual/muntah (Ya) hilang nafsu makan (Ya) Masalah mengunyah (Tidak)
Pola makan : klien makan kurang teratur
Frekuensi : 2-3 x/hari
Konsumsi cairan : 8 Gelas /hari
Obyektif :
BB : 45 kg
TB : 152 cm
Turgor kulit : Kulit terlihat halus, lentur dan lunak.
Membran mukosa mulut : Tidak terdapat tanda-tanda infeksi dan iritasi
Kebutuhan cairan : Terpenuhi dengan konsumsi cairan yang cukup
Pemeriksaan Hb. Ht (tgl dan hasil) : Belum Pernah memerikasakan
Eliminasi
Subyektif :
Frekuensi dafekasi : 1 x/hari

4
Penggunaan laksatif : Tidak menggunakan
Waktu defekasi terakhir : pukul 07.30 Wita
Frekuensi berkemih : 3-4 x/hari
Karakter urine : Urine berwarna kuning muda dan berbau pesing
Nyeri/rasa terbakar/kesulitan berkemih : Tidak mengalami/memiliki kesulitan
Riwayat penyakit ginjal : Tidak memiliki riwayat
Penyakit kandung kemih : Tidak memiliki riwayat
Penggunaan diuretik : Tidak memiliki riwayat
Obyektif :
Pemasangan kateter : Tidak menggunakan
Bising usus : Terdengar suara Bising usus tetapi tidak terlalu jelas
Karakter urine : Berwarna kuning muda dan berbau amoniak
Konsistensi feces : Padat
Warna feces : Kuning kecokelatan
Hemorrhoid : Tidak terdapat
Palpasi kandung kemih (teraba/tidak teraba) : Tidak teraba
Hygiene
Subyektif :
Kebersihan rambut (frekuensi ) : Rambut lurus, jumlah rambut banyak dan tumbuh
berdekatan, tidak terdapat ketombe dan Pediculus humanus capitis
Kebersihan badan : tidak terdapat kotoran, tidak berbau.
Kebersihan gigi/mulut : Tidak terdapat Secret, gigi putih dan lengkap serta tidak
terdapat karang gigi.
Kebersihan kuku tangan dan kaki : kuku pendek dan tidak terdapat kotoran
Obyektif :
Cara berpakaian : Baik, rapi dan sopan. Pakaian tidak terdapat kotoran dan tidak
berbau
Kondisi kulit kepala : Tidak terdapat Ketombe dan tidak terapat Pediculus humanus
capitis.
Sirkulasi
Subyektif :
Riwayat penyakit jantung : Tidak memiliki riwayat
Riwayat demam reumatik : Tidak memiliki riwayat
Obyektif :
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Distensi vena jugularis (ada/tidak ada) : tidak ada
Bunyi jantung : terdengar dan berirama teratur
Frekuensi : 80 x/menit
Irama (teratur/tidak teratur) : Teratur
Kualitas (kuat/lemah/Rub/Murmur) ; kuat
Ekstremitas :
Suhu (hangat/akral dingin) : Hangat
CRT : 2 detik

5
Varises (ada/tidak ada) : Tidak Ada
Nyeri/ketidaknyamanan
Subyektif :
Lokasi : Abdomen (Regio 8 :Hipogastrium)
Intensitas (skala 0 -10) : 6
Frekuensi : 3-4 x/hari
Durasi : 25-35 menit
Faktor pencetus : Menstruasi
Cara mengatasi : Berbaring
Faktor yang berhubungan : tidak diketahui
Obyektif :
( Ya )Wajah meringis
(Ya) Melindungi area yang sakit
(Ya) Fokus menyempit
Pernapasan
Subyektif :
(Tidak) Dispnea (Tidak) Batuk/sputum (Tidak) Riwayat Bronkitis
(Tidak) Asma (Tidak) Tuberkulosis (Tidak) Emfisema
(Tidak) Pneumonia berulang (Tidak) Perokok, lamanya : 0 tahun
(Tidak Menggunakan) Penggunaan alat bantu pernapasan (02) : 0 L/mnt
Obyektif :
Frekuensi : 20 x/mnt
Irama : (Ya) Eupnoe (Tidak) Tachipnoe (Tidak) Bradipnoe
(Tidak) Apnoe (Tidak) Hiperventilasi (Tidak) Cheynestokes
(tidak) Kusmaul (Tidak) Biots
Karakteristik Sputum : Tidak terdapat sputum
Hasil Roentgen : Tidak memiliki
Interaksi sosial
Subyektif :
Status pernikahan : Belum menikah
Lama pernikahan : Belum menikah
Tinggal serumah dengan : Ayah, Ibu, dan 2 orang kakak
Obyektif :
Komunikasi verbal/nonverbal dengan orang terdekat : Komunikasi terjalin dengan
baik dan Lancar tanpa hambatan komunikasi serta mudah memahami komunikasi baik secara
verbal maupun non verbal.

Integritas Ego
Subyektif :
Perencanaan kehamilan : Belum memiliki
Perasaan klien/keluarga tentang penyakit : Khawatir/Cemas
Status hubungan : Anak kandung
Cara mengatasi stress : Bercerita dengan orang lain
Obyektif :

6
Status emosional (cemas, apatis, dll) :. Cemas
Respon fisiologis yang teramati :
Agama : Islam (Ibadah Kadang-kadang)
Muncul perasaaan (tidak berdaya, putus asa, tidak mampu) : Tidak berdaya

Neurosensori
Subyektif :
Pusing (ada/tidak ada) : Ada
Kesemutan/kebas/kelembaban (lokasi) : Tidak mengalami

Keamanan :
Subyetif :
Alergi/sensitivitas : Tidak memiliki Alergi
Penyakit masa kanak-kanak : Tidak terdapat penyakit
Riwayat imunisasi : Imunisasi Dasar Lengkap (Hepatitis B, BCG, Polio, DPT dan
Campak) dan imunisasi Lanjutan.
Infeksi virus terakhir : Flu
Binatang peliharaan dirumah : Kucing
Masalah obstetrik sebelumnya : Tidak memiliki
Jarak waktu kehamilan terakhir : Tidak memiliki
Riwayat kecelakaan : Tidak pernah mengalami
Fraktur dislokasi : Tidak pernah mengalami
Pembesaran kelenjar : Tidak mengalami
Obyektif :
Integritas kulit : kKluih terlihat baik tanpa Luka
Cara berjalan : Baik, tidak memiliki bentuk Kaki O atau X

Penyuluhan/pembelajaran
Subyektif :
Bahasa dominan : Bahasa Indonesia tidak baku
Pendidikan terakhir : Sekolah Dasar
Pekerjaan suami : Tidak memiliki suami
Faktor penyakit dari keluarga : Hipertensi
Sumber pendidikan tentang penyakit : Sekolah dan Media elektronik
Pertimbangan rencana pulang : Tidak terdapat
Tanggal informasi diambil : 24 April 2020
Pertimbangan rencana pulang : Tidak terdapat
Tanggal perkiraan pulang : tidak sedang dirawat
Ketersediaan sumber kesehatan terdekat : Puskesmas

Pemeriksaan diagnostik :
Desminorea

7
Terapi dan pengobatan :
Belum pernah melakukan terapi dan pengobatan apapun yang berkaitan dengan
penyakit.

8
Pathway

Bila tidak terjadi kehamilan

Regresi korpus luteum

Progesteron menurun

Endometrium tipis
Labilitas membrane
lisosom (Mudah pecah)
Polimenorea

Enzim fosfolipase A2
meningkat
Hiperkontriksi pada
gastrointestinal

Hidrolisis senyawa
fosfolipid
Mual muntah Nausea

Terbentuk asam arakidonat

Prostaglandin Meningkatkan sensitivitas &


menurunkan ambang rasa sakit
pada ujung saraf Aferen Nervus
Pelvicus
PGE 2 PGF 2a

PGE & PGF 2a dalam


darah meningkat Nyeri haid

Miometrium terangsang Kurang pengetahuan Nyeri akut Aktivitas terhambat

Defisit Intoleransi Aktivitas


Meningkatkan kontraksi
& disritmia terus Pengetahu
Timbul Persepsi
an
Negatif

Iskemia

Ansietas

Dismenorea primer

9
B. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri akut (D.0077)
2. Intoleransi aktivitas (D.0056)
3. Nausea (D.0076)
4. Defisit pengetahuan (D.0111)
5. Ansietas (D.0080)

10
C. Intervensi dan Luaran
No SDKI SLKI SIKI
.
1. Nyeri Akut (D. 0077) Tingkat nyeri (L.08066) 1. Manajemen nyeri (I.08238)
Kategori : psikologis Definisi : pengalman sensori atau Definisi :
Subkategori: nyeri dan kenyamanan emosional yang berkaitan dengan Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensori
Definisi : pengalaman sensorik atau emosional kerusakan jaringan aktual atau atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
yang berkaitan dengan kerusasakan jaringan fungsional dengan onset mendadak atau jaringan atau fungsional dengan onset mendadak atau
aktual atau fungsional, dengan onset mendadak lambat dan berintesitas ringan hingga lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan
atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat berat dan konstan. konstan
yang berlangsung kurang dari 3 bulan. Kriteria hasil : Tindakan
Penyebab : 1. keluhan nyeri menurun Observasi
1. Agen pencedera fisiologis(mis, inflamasi, 2. meringis menurun 1. identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
iskemia,neoplasma) frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
2. Agen pencedera kimiawi(mis, terbakar, bahan Terapeutik
kimia iritan) 1. Berikan tehnik non farmakologis untuk
3. Agen pencedera fisik(mis. Abses, amputasi, mengurangi rasa nyeri( mis, TENS, hipnosis,
terbakar, terpotong, mengangkat berat, akupresure, terapi musik, biofeedback, terapi
prosedur operasi, trauma, latihan fisik pijat, aroma terapi, tehnik imajinasi terbimbing,
berlebihan) kompres hangat/dingin, terapi bermain)
Gejala dan tanda mayor 2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
Subjektif : nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan ,
1. Mengeluh nyeri kebisingan)
Objektif : Edukasi
11
1. Tampak meringis 1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Bersikap protektif (misalnya . waspada, 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
posisi menghindari nyeri) 3. Ajarkan tehnik non farmakologis untuk
3. Gelisah mengurangi rasa nyeri
4. Frekuensi nadi meningkat Kolaborasi
5. Sulit tidur Kolaborasi pemberian analgesik,jika perlu
Gejala dan tanda minor
Subjektif (tidak tersedia) 2. Pemberian Analgesik (I.08243)
Objektif :
1. Tekanan darah meningkat Definisi : menyiapkan dan memberikan agen
2. Pola nafas berubah farmakologis untuk mengurangi atau menghilangkan
3. Nafsu makan berubah rasa sakit.
4. Proses berfikir terganggu Tindakan
5. Menarik diri Observasi
6. Berfokus pada diri sendiri - Identifikasi riwayat alergi obat
7. Diaforesis Terapeutik
Kondisi klinis terkait - Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk
1. Kondisi pembedahan mencapai analgesik yang optimal.
2. Cedera traumatis Edukasi
3. Infeksi - Jelaskan efek samping obat
4. Syndrom koroner akut Kolaborasi
5. glaukoma - Kolaborasi pemberian dosis dan jenis
analgesik, seusia indikasi

12
3. Pemantauan Nyeri (I.08242)
Definisi : mengumpulkan dan menganalisa data nyeri
Tindakan:
Observasi
- Monitor durasi dan frekuensi nyeri
Terapeutik
- Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan.
Kolaborasi
- Tidak tersedia

4. Terapi Murattal (I.08249)


Definisi: menggunakan media Al-Qur`an (baik dengan
mendengar atau membaca) untuk membantu
meningkatkan perubahan yang speaifik dalam tubuh
baik secara fisiologis maupun psikologis.
Tindakan :
Observasi
- Identifikasi lama dan durasi pemberian sesuai
dengan kondisi pasien
Terapeutik
- Posisikan dalam posisi lingkunga yang nyaman
13
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan manfaat terapi
Kolaborasi
- Tidak tersedia

2.
Intoleransi Aktivitas (D.0056) Toleransi Aktivitas (L.05047) 1. Manajemen Energi (I.05178)

Definisi : Definisi : respon biologis terhadap Defnisi :


Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktifitas aktivitas yang membutuhkan tenaga.
Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan energi
sehari-hari. Kriteria hasil:
untuk mengatasi atau mencegah kelelahan dan
Penyebab: 1. Kemudahan melakukan aktivitas
mengoptimalkan proses pemulihan.
1. Ketidakseimbangan antara suplai dan sehar-hari meningkat
kebutuhan oksigen
Tindakan :
2. Tirah baring
3. Kelemahan
Observasi :
4. Mobilitas
5. Gaya hidup monoton 1. Monitor pola dan jam tidur
2. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif : melakukan aktivitas
1. Mengeluh lelah Terapeutik :
Objektif : 1. Sediakan lingkungan dan rendah stimulus (mis.
1. Frekuensi jantung meningkat >20% dari Cahaya, suara, kunjungan)
kondisi istirahat 2. Berikan aktivitas distraksi yang menenagkan
Gejala dan Tanda Minor Edukasi :
Subjektif : 1. Anjurkan tirah baring
1. Dispnea saat /setelah aktivitas
14
2. Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas 2. Anjurkan melakukan aktivitas secara terhadap
3. Merasa lelah 3. Ajarkan streategi koping untuk mengurangi
Objektif :
kelelahan
1. Tekanan berubah >20% dari kondisi
istirahat Kolaborasi :
2. Gambaran EKG menunjukkan aritmia A. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
saat/setelah aktivitas
meningkatkan asupan makanan
3. Gambaran EKG menunjukkan iskemia
Sianosis
2. Terapi Aktivitas (I.05186)
Definisi : Menggunakan aktivitas fisik, kognitif,
sosial, dan spiritual tertentu untuk memulihkan
keterlibatan, frekuensi atau durasi aktivitas individu
atau kelompok
Tindakan
Observasi
- Identifikasi defisit tingkat aktivitas
- Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam
kemampuan tertentu
Terapeutik

- Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan


aktivitas yang konsisten sesuai kemampuan
fisik, psikologis dan sosial
- Fasilitasi pasien dan keluarga dalam
menyesuaikan lingkungan untuk

15
mengakomodasi aktivitas yang dipilih
Edukasi
- Anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial,
spiritual, dan kognitif dalam menjaga fungsi
dan kesehatan
Kolaborasi

- Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam


merencanakan dan memonitor program
aktivitas

3. Dukungan tidur (I.05174)


Definisi : memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang
teratur
Tindakan
Observasi
- Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik
dan/atau psikologis)
Teraputik
- Modifikasi lingkungan (mis. Pencahayaan,
kebisingan, suhu, matras, dan tempat tidur)
Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
Kolaborasi
16
- Tidak tersedia

4. Pemantauan Tanda Vital (I.02060)


Definisi : Mengumpulkan dan menganalisis data hasil
pengukuran fungsi vital kardiovaskuler, pernapasan
dan suhu tubuh
Observasi

- Monitor tekanan darah


- Monitor Nadi
- Monitor pernapasan
- Monitor suhu tubuh
Terapeutik
- Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien
Edukasi

- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauana

3. Neusea (D.0076) Tingkat Nausea (L.08065)


1. Menejemen mual (I.03117)
Kategori : psikologis Definisi : perasaan tidak nyaman pada
Subkategori : nyeri dan kenyaman bagian belakang tenggork atau lambung Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola perasaan
Definisi : yang mengakibatkan muntah. tidak nyaman pada bagian belakang tenggork atau

Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang Kriteria hasil: lambung yang mengakibatkan muntah.

tenggorokan atau lambung yang dapat 1. Perasaan ingin muntah menurun. Tindakan
Observasi :
mengakibatkan muntah. - Identifikasi pengalaman mual
17
Penyebab Terapeutik :
- Berikan makanan dalam jumlah kecil dan
1. Ganguan biokimiawi (mis. Uremia,
menarik
ketoasidosis diabetik
Edukasi :
2. Gangguan pada esofagus
- Anjurkan istrahat dan tidur yang cukup
3. Distensi lambung
Kolaborasi :
4. Iritasi lambung - pembrian anti emetik, jika perlu
5. Gangguan pankreas 2. Menejmen Muntah (I.03118)
6. Pereganggan kapsul limpa Definisi : Mengidentifikasi, mencegah dan mengelola
7. Tumor terlokalisasi (mis. Neuroma refleks pengeluaran isi lambung
akustik, tumor otak primer atau sekunder, Observasi :
metastasis tulang di dasar tengkorak) - Periksa volume muntah
8. Peningkatan tekanan intraabdominal (mis. Teraputik
Keganasan intraabdomen) - Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab
9. Peningkatan tekanan intrakranial muntah (mis. Kecemasan dan ketakutan)
10. Peningkatan tekanan intraorbital Edukasi
(mis.glaukoma) - Anjurkan memperbaiki istirahat
11. Mabuk perjalanan Kolaborasi :
kolaborasi pemberian anti emetik jika perlu
12. Kehamilan
3. Terapi Akupresur (I.06029)
13. Aroma tidak sedap
Definisi : Menggunakan teknik penekanan pada titik
14. Rasa makanan/minuman yang tidak enak
tertentu untuk mengurangi nyeri, meningkatkan
15. Stimulus penglihatan tidak menyenangkan
relaksasi, mencegah atau mengurangi mual.
16. Faktor psikologis (mis.
Observasi
Kecemasan,ketakutan ,stres)
17. Efek agen farmakologis
18
18. Efek toksin
- Periksa Kontraindikasi
Gejala dan tanda mayor
- Periksa tempat yang sensitif untuk dilakukan
Subjectif :
penekanan dengan jari
1. Mengeluh mual
- Identifikasi hasil yang ingin dicapai
2. Merasa ingin munta
Terapeutik
3. Tidak berniat makan
Objectif : - Tentukan titik akupuntur, sesuai dengan hasil
(tidak tersedia) yang ingin dicapai
- Tekan jari atau pergelangan tanan untuk
Gejala dan Tanda Minor
mengurangi mual
Subjektif : Edukasi
1. Merasa asam di mulut - Anjurkan untuk rileks
2. Sensasi panas/dingin Kolaborasi
3. Sering menelan
- Kolaborasi dengan terapis yang tersertifikasi
Objektif :
4. Edukasi Teknik Napas (I.12452)
1. Salifa meningkat
Definisi : Mengajarkan teknik pernapasan untuk
2. Pucat
meninhkatkan relaksasi, meredakan nyeri dan
3. Diaforesis
ketidaknyamanan
4. Takikardia
Observasi
5. Pupil dilatasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan

19
kesehatan
Edukasi

- Jelaskan tujuan dan manfaat teknik napas


- Jelaskan prosedur teknik napas

4. Dfisit Pengetahuan (D. 0111) Tingkat pengetahuan (L.12111) 1. Edukasi kesehatan (I.12383)
Kategori: perilaku Defiisi Definisi:
Subkategori : penyuluhan dan pembelajaran Kecukupan informasi kognitif yang Mengajarkan pengelolaan faktor resiko penyakit dan
Definisi : ketiadaan atau kurangnya informasi berkaitan dengan topic tertentu. perilaku hidup bersih serta sehat
kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu Kriteria Hasil Tindakan
Penyebab : 1. Perilaku sesuai anjuran meningkat Observasi
1. Keteratasan kognitif 2. Perilaku sesuai dengan pengetahuan 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
2. Gangguan fungsi kognitif meningkat menerima informasi
3. Kekeliruan mengikuti anjuran 2. Identifikasi faktor faktor yang dapat
4. Kurang terpapar informasi meningkatkan dan menurunkan motivasi
5. Kurang minat dalam belajar perilaku hidup bersih dan sehat
6. Kurang mampu mengingat Terapeutik
7. Ketidaktahuan menemukan sumber 1. Sediakan materi dan media pendidikan
informasi kesehatan
Gejala dan tanda mayor\ 2. Berikan kesempatan untuk bertanya
Subjektif Edukasi
1. Menanyakan masalah yang dihadapi 1. Jelaskan faktor resiko yang dapat
Objektif mempengaruhi kesehatan

20
1. Menunjukan perilaku tidak sesuai anjuran 2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
2. Menun jukan presepsi yang keliru Kolaborasi
terhadap masalah - Tidak tersedia
Gejala dan tanda minor 2. Bimbingan sistem Kesehatan (I.12360)
Subektif : tidak tersedia Definisi : Mengidentifikasi dan mengembangkan
Objektif: kemampuan untuk mengatasi masalah kesehatan
1. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat Tindakan
2. Menu jukan perilaku berlebihan (mis. Observasi
Apatis, bermusughan, adikasi dan - Identifikasi masalah kesehatan individu,
histerria) keluarga dan masyarakat
Kondisi klinis terkait - Identifikasi inisiatif individu, keluarga dan
1. Kondisi klinis yang baru dihadapi oleh masyarakat
klien Terapeutik
2. Penyakit akut - Fasilitasi Pemenuhan kebutuhan kesehtan
3. Penyakit kronis - Siapkan pasien untuk mampu berkolaborasi
dan bekerjasama dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan
Edukasi
- Bimbing untuk bertanggung jawab
mengidentifikasi dan mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah kesehatan
secara mandiri
3. Edukasi Proses Penyakit (I.12444)
Definisi : Memberikan informasi tentang mekanisme
21
munculnya penyakit dan menimbulkan tanda dan
gejala yang mengganggu kesehatan tubuh pasien
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
Edukasi
- Jelaskan penyebab dan faktor resiko penyakit
- Jelaskan patofisiologi munculnya penyakit
- Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan
penyakit
- Ajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala
yang dirasakan
4. Edukasi aktivitas/istirahat (I.12362)
Definisi : Mengajarkan pengaturan aktivitas dan
istirahat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
22
menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pengaturan
aktivitas dan istirhat
- Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
Edukasi
- Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas
fisik/olahraga secara rutin
- Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan
istirahat (mis. Kelelahan, sesak napas saat
aktivitas
Terapeutik
- Tidak tersedia

5.
Ansietas (D.0080) Tingkat Ansietas (L.09093) 1. Reduksi ansietas (I.09314)

Definisi : Definisi :
Definisi : kondisi emosional dan
Kondisi emosi dan pengalaman subjektif individu pengalaman subjektif terhadap objek Meminimalkan kondisi individu dan pengalaman
terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik subyektif terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik
yang tidak jelas dan spesifik akibat
akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan akibat antisipasi bahaya yang memungkingkan
antisispasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi
individu lakukan tindakan untuk mengahadapi
ancaman. individu melakukan tindakan untuk ancaman.
menghadai ancaman.
Penyebab : Tindakan :
1. Krisis situasional Kriteria hasil : Observasi :
23
2. Kebutuhan tidak terpenuhi 1. Verbalisasi kebingungan menunurun 1. Identifikasi sangat singkat ansietas berubah
3. Krisis maturasional 2. Verbalisasi khawatir akibat kondisi (mis. Kondisi, waktu, stresor)
4. Ancaman terhadap konsep diri 2. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
yang dihadapi menurun.
5. Ancaman terhadap kematian nonverbal)
6. Kekhawatiran mengalami kegagalan Terapeutik :
7. Disfungsi sistem keluarga 1. Ciptakan suasana terapeutik utuk menumbuhkan
8. Hubungan orang tua-anak tidak kepercayaan
memuaskan 2. Pahami situasi yang membuat ansietas
9. Faktor keturunan (temperamen mudah Edukasi :
teragitasi sejal lahir) 1. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
10. Penyalahgunaan zat mungkin dialami
11. Terpapar bahaya lingkungan (mis. 2. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
toksin,volutan, dan lain-lain) persepsi
12. Kurang terpapar informasi 3. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi :
Gejala dan Tanda Mayor - Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika
Subjektif : perlu
1. Merasa bingung
2. Merasa khawatir dengan akibat dari 2. Terapi relaksasi (I.09326)
kondisi yang dihadapi Definisi : menggunakan teknik peregangan untuk
3. Sulit berkonsentrasi mengurangi tanda dan gejala ketidaknyamanan seperti
Objektif
nyeri, ketegangan otot, atau kecemasan.
1. Tampak gelisah
Objektif : Tindakan :
1. Tampak gelisah Observasi
2. Tampak tegang
- Identifikasi penurunan tingkat energi,
3. Sulit tidur
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala
Gejala dan Tanda Minor lain yang mengganggu kemampuan kognitif
Subjektif :
1. Mengeluh pusing - Monitor respon terhadap relaksasi

24
2. Anoreksia Teraputik
3. Palpitasi - Berikan informasi tertulis tentang persiapan
4. Merasa tidak berdaya
dan prosedur teknik relaksasi
Objektif :
1. Frekuensi napas meningkat Edukasi
2. Frekuensi nadi meningkat - Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis
3. Tekanan darah meningkat
relaksasi yang tersedia (Mis. Musik, meditasi,
4. Diaphoresis
5. Tremor napas dalam, relaksasi otot progresif)
6. Muka tampak pucat 3. Teknik Menenangkan (I.08248)
7. Suara bergetar
Definisi : Teknik relaksasi dengan pembentukan
8. Kontak mata buruk
9. Sering berkemih imajinasi individu dengan menggunakan semua indera
10. Berorientasi pada masa lalu melalui pemrosesan kognitif untuk mengurangi stress
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah yang dialami
Terapeutik
- Buat kontrak dengan pasien
- Ciptakan ruangan yang tenang dan nyaman
Edukasi
- Anjurkan mendengarkan musik yang lembut
tau musik yang disukai
- Anjurkan berdoa, berdzikir, membaca kitab
suci, ibadah sesuai agama yang dianut
- Anjurkan melakukan teknik menenangkan
hingga perasaan menjadi tenang
25
4. Teknik Distraksi (I.08247)
Definisi : Mengalihkan perhatian atau mengurangi
emosi dan pikiran negtif terhadap sensasi yang tidak
diinginkan
Tindakan :
Observasi
- Identifikasi pilihan teknik distraksi yang
diinginkan
Terapeutik
- Gunakan teknik distraksi (mis. Membaca buku,
menonton televisi, bermain, aktivitas terapi,
membaca cerita, bernyanyi)
Edukasi
- Jelaskan manfaat dan jenis distraksi bagi panca
indera
- Anjurkan menggunakan teknik sesuai dengan
tingkat energi, kemampuan, usia, tingkat
perkembangan

26
D. Implementasi dan Evaluasi
Hari/Tanggal Diagnosis Implementasi Evaluasi
Minggu-selasa, 26- Nyeri akut 1. Manajemen nyeri (I.08238)
28 april 2020
Tindakan Subjektif : pasien menyatakan nyeri yang
Observasi dirasakan sudah berkurang.
1. Menidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Objektif : Meringis dan sikap protektif oleh
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. pasien nampak berkurang, pasien memahami
Terapeutik cara memantau nyeri dan dapat
1. Memberikan tehnik non farmakologis untuk melakukannya, pasien juga terlihat lebih
mengurangi rasa nyeri( mis, TENS, hipnosis, tenang ketika membaca Al-quran
akupresure, terapi musik, biofeedback, terapi Assesment : Nyeri teratasi
pijat, aroma terapi, tehnik imajinasi terbimbing, Planning : Pertahankan intervensi
kompres hangat/dingin, terapi bermain) - Manajemen Nyeri
2. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa - Pemantauan Nyeri
nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan , - Terapi Murattal
kebisingan) Hentikan intervensi
Edukasi - Pemberian analgesik
1. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
2. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
3. Mengajarkan tehnik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

2. Pemberian Analgesik (I.08243)


27
Tindakan
Observasi
- Mengidentifikasi riwayat alergi obat
Terapeutik
- Mendiiskusikan jenis analgesik yang disukai
untuk mencapai analgesik yang optimal.
Edukasi
- Menjelaskan efek samping obat

3. Pemantauan Nyeri (I.08242)


Tindakan:
Observasi
- Memonitor durasi dan frekuensi nyeri
Terapeutik
- Mengatur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
Edukasi
- Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan.

4. Terapi Murattal (I.08249)


Tindakan :
Observasi
- Mengidentifikasi lama dan durasi pemberian
28
sesuai dengan kondisi pasien
Terapeutik
- Memposisikan dalam posisi lingkunga yang
nyaman
Edukasi
- Menjelaskan tujuan dan manfaat terapi

Minggu-selasa, 25- Intolerasi Aktivitas Subjektif : Pasien mengatakan sudah dapat


28 april 2020 1. Manajemen Energi (I.05178)
beraktivitas dengan normal meskipun yidak
Tindakan : yang terlalu berat
Objektif : Tanda vital normal,
Observasi :
Pasien nampak dapat berjalan biasa dan
1. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
beraktivitas yang ringan serta pasien nampak
melakukan aktivitas
dapat tidur dengan mudah dan lebih lama
Terapeutik :
Assesment : Intoleransi aktivitas teratatasi
1. Menyediakan lingkungan dan rendah stimulus
Planning : pertahankan intervensi
(mis. Cahaya, suara, kunjungan)
- Manajemen energi
Edukasi :
- Pemantauan Tanda Vital
1. Menganjurkan tirah baring
Hentikan Intervensi
2. Mengajarkan streategi koping untuk mengurangi
- Terapi Aktivitas
kelelahan
- Dukungan tidur

2. Terapi Aktivitas (I.05186)


Tindakan

29
Observasi
- Mengidentifikasi defisit tingkat aktivitas
Terapeutik

- Memfasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan


tujuan aktivitas yang konsisten sesuai
kemampuan fisik, psikologis dan sosial

Edukasi
- Menganjurkan melakukan aktivitas fisik,
sosial, spiritual, dan kognitif dalam menjaga
fungsi dan kesehatan

3. Dukungan tidur (I.05174)


Tindakan
Observasi
- Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur
(fisik dan/atau psikologis)
Teraputik
- Memodifikasi lingkungan (mis. Pencahayaan,
kebisingan, suhu, matras, dan tempat tidur)
Edukasi
- Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama
sakit

30
4. Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
Tindakan
Observasi

- Memonitor tekanan darah


- Memonitor Nadi
- Memonitor pernapasan
- Memonitor suhu tubuh
Terapeutik
- Mengatur interval pemantauan sesuai kondisi
pasien
Edukasi
- Menjelaskan tujuan Pemantauan

Minggu-selasa, 25- Nausea 1. Menejemen mual (I.03117)


28 april 2020 Tindakan
Subjektif : Pasien menganyatakan rasa mual
Observasi :
- Mengidentifikasi pengalaman mual dan ingin muntah berkurang
Terapeutik : Objektif : Pasien tidak menunjukkan tanda-
- Memberikan makanan dalam jumlah kecil
tanda ingin mual dan muntah
dan menarik
Assesment : Mual muntah teratasi
Edukasi :
Planning : pertahankan intervensi
- Menganjurkan istrahat dan tidur yang cukup
- Manajemen mual
- Manajemen muntah
2. Menejmen Muntah (I.03118)
Tindakan - Terapi Akrupressur
Observasi : Hentikan intervensi
31
- Memeriksa volume muntah - Edukasi teknik napas
Teraputik
- Mengurangi atau Menhhilangkan keadaan
penyebab muntah (mis. Kecemasan dan
ketakutan)
Edukasi
- Menganjurkan memperbaiki istirahat

3. Terapi Akupresur (I.06029)


Observasi

- Memeriksa tempat yang sensitif untuk


dilakukan penekanan dengan jari
- Mengidentifikasi hasil yang ingin dicapai
Terapeutik
- Tekan jari atau pergelangan tanan untuk
mengurangi mual
Edukasi
- Anjurkan untuk rileks

4. Edukasi Teknik Napas (I.12452)


Observasi
- Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
32
Terapeutik
- Menyediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
Edukasi

- Menjelaskan tujuan dan manfaat teknik napas


- Menjelaskan prosedur teknik napas

Minggu-selasa, 25- Defisit Pengetahuan 1. Edukasi kesehatan (I.12383) Subjektif : Pasien mengatakan sudah
28 april 2020
Tindakan mengetahui tentang masalah kesehatan yang
Observasi dihadapi serta sudah mengetahui bagaimana
1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan mengatasi masalah tersebut yaitu dengan
menerima informasi berisitirahat
Terapeutik Objektif : pasien nampak serius dalam
1. Menyediakan materi dan media pendidikan memperoleh informasi dan nampak
kesehatan memahami semua informasi yang diberikan
2. Memberikan kesempatan untuk bertanya serta dapat menjalankan intervensi
Edukasi Assesment : Defisit pengetahuan teratasi
1. Menjelaskan faktor resiko yang dapat Planning : Pertahankan intervensi
mempengaruhi kesehatan - Edukasi kesehatan
2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat Hentikan Intervensi
- Bimbingan sistem kesehatan
2. Bimbingan sistem Kesehatan (I.12360) - Edukasi Proses penyakit
Tindakan - Edukasi aktivitas/istirahat
Observasi

33
- Mengidentifikasi masalah kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat
Terapeutik
- Memfasilitasi Pemenuhan kebutuhan
kesehtan
Edukasi
- Membiimbing untuk bertanggung jawab
mengidentifikasi dan mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah kesehatan
secara mandiri

3. Edukasi Proses Penyakit (I.12444)


Tindakan
Observasi
- Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
Terapeutik
- Menyediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
Edukasi
- Menjelaskan penyebab dan faktor resiko
penyakit
- Mengajarkan cara meredakan atau mengatasi
gejala yang dirasakan
34
4. Edukasi aktivitas/istirahat (I.12362)
Tindakan
Observasi
- Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
Terapeutik
- Menyediakan materi dan media pengaturan
aktivitas dan istirhat
Edukasi
- Menjelaskan pentingnya melakukan aktivitas
fisik/olahraga secara rutin
- Mengaarkan cara mengidentifikasi kebutuhan
istirahat (mis. Kelelahan, sesak napas saat
aktivitas

Miggu-selasa, 25-28 Ansietas Subjektif : Pasien menyatakan tidak


april 2020 1. Reduksi ansietas (I.09314)
khawatir lagi terhadap kondisinya dan
Tindakan : menganggap itu adalah hal wajar
Observasi :
1. Memonitor tanda-tanda ansietas (verbal dan Objektif : Pasien nampak tenang saat
nonverbal) kondisi yang dikeluhkan timbul dan dapat
Terapeutik :
mengatasinya.
1. Menciptakan suasana terapeutik utuk
menumbuhkan kepercayaan Assesment : Ansietas teratasi
2. Memahami situasi yang membuat ansietas
Planning : Hentikan Intervensi
Edukasi :
35
1. Menjelaskan prosedur, termasuk sensasi yang - Reduksi ansietas
mungkin dialami - Terapi Relaksasi
2. Menganjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi - Teknik menenangkan
- Teknik Distraksi

2. Terapi relaksasi (I.09326)


Tindakan :
Observasi
- Mengidentifikasi penurunan tingkat energi,
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala
lain yang mengganggu kemampuan kognitif
- Memonitor respon terhadap relaksasi
Teraputik
- Memberikan informasi tertulis tentang
persiapan dan prosedur teknik relaksasi
Edukasi
- Menjelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan
jenis relaksasi yang tersedia (Mis. Musik,
meditasi, napas dalam, relaksasi otot
progresif)
3. Teknik Menenangkan (I.08248)
Tindakan
Observasi
- Mengidentifikasi masalah yang dialami
Terapeutik
36
- Menciptakan ruangan yang tenang dan
nyaman
Edukasi
- Menganjurkan melakukan teknik
menenangkan hingga perasaan menjadi
tenang
4. Teknik Distraksi (I.08247)
Tindakan :
Observasi
- Mengidentifikasi pilihan teknik distraksi yang
diinginkan
Terapeutik
- Menggunakan teknik distraksi (mis.
Membaca buku, menonton televisi, bermain,
aktivitas terapi, membaca cerita, bernyanyi)
Edukasi
- Menjelaskan manfaat dan jenis distraksi bagi
panca indera
- Menganjurkan menggunakan teknik sesuai
dengan tingkat energi, kemampuan, usia,
tingkat perkem

37
DAFTAR PUSTAKA

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
ASKEP Keluarga Berencana
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II yang diampuh Ns.
Rini Wahyuni Mohamad S.Kep

39
Disusun Oleh:

Ramdan Hipi(841418010)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020

40
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini terwujud
berkat partisispasi berbagai pihak. Oleh Karena itu, kami menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Tak ada gading yang tak retak begitu juga kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun
agar kami menjadi lebih baik lagi. Adapun harapan kami semoga makalah ini dapat diterima
dengan semestinya dan bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT meridhai kami.
Aamiin.

Gorontalo , April 020

Penulis

41
A.Pengkajian

Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga Berencana

Di.................

PENGKAJIAN KELUARGA BERENCANA

Nama Mahasiswa: Ramdan Hipi Tanggal pengkajian : 26 April

NIM : 841418021 Ruangan/RS :

Tanggal Masuk Rumah Sakit:

I. Data umum klien :


1. Inisial klien : Ny. F Inisial suami : Tn. K

42
2. Usia : 40 thn Usia : 39 thn
3. Status perkawinan : Menikah Suku : Gorontalo
4. Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Wiraswasta
5. Pendidikan terakhir : SMA Pendidikan terakhir : SMA
6. Suku : Gorontalo Agama : Islam
7. Agama : Islam
8. Alamat : Desa Tenggela

II. Data umum kesehatan saat ini


TB/BB : 155cm/60kg
Keadaan umum : Kesadaran Kompos mentis
Tanda-tanda vital : TD: 120/80mmHg, N : 80x/mnt, P :15x/mnt, S:oC
Kepala dan rambut :
Bentuk kepala : Bentuk kepala mesochepal, tidak terdapat benjolan, dan tidak terdapat
nyeri tekan
Keadaan rambut : Baik, tidak terdapat rambut jagung/ikterus
Kebersihan rambut : Tidak terdapat Pityriasis capitis
Wajah/muka : Oval, tidak terdapat edema, tidak pucat
Mata : Simetris
Konjungtiva : merahmuda, tidak anemia
Sclera : putih, tidak ikterus
Gangguan penglihatan : tidak memiliki gangguan penglihatan
Hidung : Tidak terdapat polip, tidak terdapat sekret, tidak ada gerak cuping hidung saat
bermapas
Mulut : Simetris, membran mukosa lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada carises, gusi
tidak berdarah
Telinga : Simetris, pendengaran baik, tidak terdapat serumen, tidak terlihata tanda-tanda
infeksi
Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid dan limfe, tidak terdapat pembesaran
vena jugularis
Dada : payudara : Klien menolak untuk dikaji
Abdomen : Simetris, tidak ada kelainan
Genitalia : Klien menolak untuk dikaji
Tungkai bawah : Tidak terdapat edema, tidak terdapat varises, refleks patella baik, tidak
ada kelainan
III. Data umum kebidanan
Status obstetrik : P3 A0
Jumlah anak di rumah :

No Jenis Cara
Umur BB Lahir Keadaan Sekarang
. Kelamin Persalinan

1. 19 Laki-Laki Normal 3,5 Sehat

43
2. 16 Laki-Laki Normal Sehat

3. 13 Perempuan Normal 4 Sehat

Alasan datang ke klinik :


Lama perkawinan : 21 tahun
Masalah untuk hamil : Tidak mengalami masalah
Masalah selama kehamilan : Pusing dan mual
Masalah setelah melahirkan : Perdarahan
Riwayat penggunaaan metode kontrasepsi (hormonal/non hormonal) :

No Jenis Tahun s/d Masalah Alasan Penghentian


. Kontrasepsi Tahun Pemakaian Pemakaian

1. Suntik 2001-2003 Merasa tidak Ingin tambah keturunan


nyaman karena
gangguan
siklus haid
yaitu jarang
turun haid

2. Pil 2004-2005 Merasa tidak Ingin tambah keturunan


nyaman karena
gangguan
siklus haid
yaitu sering
dapat haid

3. Pil 2005-2014 Tidak Nyaman

4. IUD 2014-Sekarang

Cara KB yang diminati saat ini : IUD


Riwayat sosial :
Persetujuan/sikap suami terhadap Metode kontrasepsi yang dipilih :
Suami setuju dengan penggunaan kontrasepsi saat ini
Pengetahuan tentang berbagi metode kontrasepsi (pengertian, keuntungan, efek samping,
kontra indikasi) :

44
Klien mengetahui efek samping dari penggunaan alat kotrasepsi saat ini

45
Pathway

Keluarga
Berencana

Metode Mekanik

IUD

Pemasangan IUD tidak efektif

Adanya Perdarahan Terdapat benang menganjal Respon tubuh


yang terlalu panjang di dalam terhadap insersi
vagina benda asing
kedalam rahim

Resiko Perdarahan
Terjadi kontraksi
Disparenia
yang berlebihan

Ketidaknyamanan dalam
Perubahan pola Resiko Infeksi
melakukan hubungan
seksual
seksual Nyeri Abdomen

Gangguan rasa Ketidakefektifan Nyeri Akut


nyaman pola seksual

Pola Seksual Tidak


Efektif

46
B. Diagnosis Keperawatan
6. Nyeri akut (D.0077)
7. Resiko Infeksi
8. Resiko Perdarahan
9. Gangguan Rasa Nyaman
10. Pola seksual tidak efektif

47
3.3 Intervensi dan Luaran
No SDKI SLKI SIKI
.
1. Nyeri Akut (D. 0077) Tingkat nyeri (L.08066) 1. Manajemen nyeri (I.08238)
Kategori : psikologis Definisi : pengalman sensori atau Definisi :
Subkategori: nyeri dan kenyamanan emosional yang berkaitan dengan Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensori
Definisi : pengalaman sensorik atau emosional kerusakan jaringan aktual atau atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
yang berkaitan dengan kerusasakan jaringan fungsional dengan onset mendadak atau jaringan atau fungsional dengan onset mendadak atau
aktual atau fungsional, dengan onset mendadak lambat dan berintesitas ringan hingga lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan
atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat berat dan konstan. konstan
yang berlangsung kurang dari 3 bulan. Kriteria hasil : Tindakan
Penyebab : Setelah di lakukan tindakan Observasi
4. Agen pencedera fisiologis(mis, inflamasi, keperawatan selama 3x24 jam masalah 2. identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
iskemia,neoplasma) Nyeri akut dapat teratasi dengan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
5. Agen pencedera kimiawi(mis, terbakar, bahan indikator: Terapeutik
kimia iritan) 3. keluhan nyeri menurun 3. Berikan tehnik non farmakologis untuk
6. Agen pencedera fisik(mis. Abses, amputasi, 4. meringis menurun mengurangi rasa nyeri( mis, TENS, hipnosis,
terbakar, terpotong, mengangkat berat, akupresure, terapi musik, biofeedback, terapi
prosedur operasi, trauma, latihan fisik pijat, aroma terapi, tehnik imajinasi terbimbing,
berlebihan) kompres hangat/dingin, terapi bermain)
Gejala dan tanda mayor 4. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
Subjektif : nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan ,
2. Mengeluh nyeri kebisingan)
Objektif : Edukasi
48
6. Tampak meringis 4. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
7. Bersikap protektif (misalnya . waspada, 5. Jelaskan strategi meredakan nyeri
posisi menghindari nyeri) 6. Ajarkan tehnik non farmakologis untuk
8. Gelisah mengurangi rasa nyeri
9. Frekuensi nadi meningkat Kolaborasi
10. Sulit tidur Kolaborasi pemberian analgesik,jika perlu
Gejala dan tanda minor
Subjektif (tidak tersedia) 2. Pemberian Analgesik (I.08243)
Objektif :
8. Tekanan darah meningkat Definisi : menyiapkan dan memberikan agen
9. Pola nafas berubah farmakologis untuk mengurangi atau menghilangkan
10. Nafsu makan berubah rasa sakit.
11. Proses berfikir terganggu Tindakan
12. Menarik diri Observasi
13. Berfokus pada diri sendiri - Identifikasi riwayat alergi obat
14. Diaforesis Terapeutik
Kondisi klinis terkait - Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk
6. Kondisi pembedahan mencapai analgesik yang optimal.
7. Cedera traumatis Edukasi
8. Infeksi - Jelaskan efek samping obat
9. Syndrom koroner akut Kolaborasi
10. glaukoma - Kolaborasi pemberian dosis dan jenis
analgesik, seusia indikasi

49
3. Pemantauan Nyeri (I.08242)
Definisi : mengumpulkan dan menganalisa data nyeri
Tindakan:
Observasi
- Monitor durasi dan frekuensi nyeri
Terapeutik
- Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan.
Kolaborasi
- Tidak tersedia

4. Terapi Murattal (I.08249)


Definisi: menggunakan media Al-Qur`an (baik dengan
mendengar atau membaca) untuk membantu
meningkatkan perubahan yang speaifik dalam tubuh
baik secara fisiologis maupun psikologis.
Tindakan :
Observasi
- Identifikasi lama dan durasi pemberian sesuai
dengan kondisi pasien
Terapeutik
- Posisikan dalam posisi lingkunga yang nyaman
50
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan manfaat terapi
Kolaborasi
- Tidak tersedia

2. Resiko Infeksi (D.0142) Kontrol Resiko ( L.14128) 1. Pencegahan Infeksi (I.14539)


Kategori : Lingkungan Definisi : Kemampuan untuk mengerti, Definisi : Mengidentifikasi dan menurunkan resiko
Subkategori : Keamanan Dan Proteksi mencegah, mengeliminasi, atau terserang organisme patogenik
Definisi mengurangi ancaman kesehatan yang Tindakan
Beresiko mengalami peningkatan terserang dapat dimodifikasi Observasi
organisme patogenik Kriteria hasil - Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
Faktor Resiko Setelah dilakukan tindakan keperawatan sistemik
1. Penyakit kronis (mis. Diabetes melitus) selama 3x24 jam masalah Resiko Terapeutik
2. Efek prosedur invasif Infeksi dapat diatasi dengan indikator : - Pertahantakan teknik aseptik pada pasien
3. Malnutrisi 1. Kemampuan mencari informasi beresiko tinggi
4. Peningkatan paparan Organisme patogen tentang faktor resiko meningkat Edukasi
lingkungan 2. Kemampuan mengidentifikasi faktor - Jelaskan tanda dan gejala infeksi
5. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer: resiko meningkat - Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
1) Gangguan peristaltik Kolaborasi
2) Kerusakan integritas kulit - Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
3) Perubahan sekresi pH
4) Penurunan kerja siliaris 2. Pemantauan Nutrisi (I.03123)
5) Ketuban pecah lama Definisi : Mengumpulkan dan menganalisis data yang
6) Ketuban pecah sebelum waktunya berkaitan dengan asupan dn status gizi

51
7) Merokok Tindakan
8) Statis cairan tubuh Observasi
6. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder - Identifikasi faktor yang mempengaruhi asupan
1) Penurunan hemoglobin gizi (mis.pengetahuan, ketersediaan makanan,
2) Imununosupresi agama/kepercayaan, buadaya, mengunyah tidak
3) Leukopenia adekuat, gangguan menelan,penggunaan obat-
4) Supresi respon inflamasi obatan atau pascaoperasi
5) Vaksinasi tidak adekuat Terapeutik
Kondisi Klinis terkait - Timbang berat badan
1. AIDS Edukasi
2. Luka bakar - Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
3. Penyakit paru obstruktifkronis Kolaborasi
4. Diabetes Melitus - Tidak tersedia
5. Tindakan invasif
6. Kondisi penggunaan terapi steroid 3. Pemberian Obat (I.02062)
7. Penyalahgunan Obat Definisi : Mempersiapkan, memberi, dan
8. Ketuban pecah sebelum waktunya mengevaluasi keefektifan agen farmakologis yang
9. Kanker diprogramkan
10. Gagal ginjal Tindakan
11. Imunosupresi Observasi
12. Lymphedema - Identifikasi kemunhkinan alergi, interaksi, dan
13. Leukositopenia kontraindikasi obat
14. Gangguan fungsi hati - Verivikasi order obat sesuai indikasi
- Monitor efek terapeutik obat
52
Terapeutik
- Perhatikan prosedur pemberian obat yang aman
dan akurat
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat,
dosis, rute, waktu dan dokumentasi)
Edukasi
- Jelaskan jenis obat,alasan pemberian, tindakan
yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
Terapeutik
- Tidak tersedia
4. Manajemen Medikasi (I.14517)
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan
agen farmakologis sesuai dengan program pengobatan
Tindakan
Observasi

- Identifikasi pemggunaan obat sesuai resep


- Identifikasi pengetahuan dan kemampuan
menjalani program pengobatan

Terapeutik

- Fasilitasi pasien dan keluarga melakukan


penyesuaian pola hidup akibat program

53
pengobatan

Edukasi

- Ajarkan pasien dan keluarga cra mengelola


obat (dosis, penyimpanan, rute dan waktu
pemberian

Kolaborasi

- Tidak tersedia

3. Resiko Perdarahan (D.0012) Kontrol Resiko ( L.14128) 1. Penceghan perdarahan (I.02067)


Kategori : Fisiologis Definisi : Kemampuan untuk mengerti, Definisi : Mengidentifikasi dan menurunkan risiko
Subkategori : Sirkulasi mencegah, mengeliminasi, atau atau komplikasi stimulus yang menyebabkan
Definisi: beresiko mengalami kehilangan darah mengurangi ancaman kesehatan yang perdarahan atau resiko perdarahan
baik internal (terjadi dalam tubuh) maaupun dapat dimodifikasi Tindakan
eksternal (terjadi diluar tubuh). Kriteria hasil Observasi
Faktor Resiko: Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Monitor tanda dan gejala perdarahan
1. Aneurisma selama 3x24 jam masalah Resiko Terapeutik
2. Gangguan gastrointestinal (mis. Ulkus Perdarahan dapat diatasi dengan - Pertahankan bed rest selama perdarahan
lambung, polip, varises) indikator : Edukasi
3. Gangguan fungsi hati (mis. Sirosis 1. Kemampuan mencari informasi - Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
hepatitis) tentang faktor resiko meningkat - Anjutkan meningkatkan asupan makanan dan
4. Komplikasi kehamilan (mis. Ketuban 2. Kemampuan mengidentifikasi faktor vitamin K

54
pecah sebelum waktunya, plasenta previa/ resiko meningkat Kolaborasi
abrubsio, kehamilan kembar) - Kolaborasi pemberian obat pengontrol
5. Komplikasi pascapartum (mis. Atoni perdarahan, jika perlu
uterus, retensi plasenta)
6. Gangguan koagulasi (mis. 2. Identifikasi Resiko (I.14502)
Trombositopenia) Definisi : Menemukan dan menganalisis kemungkinan
7. Efek agen farmakologis faktor-faktor risiko yang dapat mengganggu kesehatan
8. Tindakan pembedahan Tindakan
9. Trauma Observasi
10. Kurang terpapar informasi tentang - Identifikasi resiko biologis, lingkunagan,dan
pencegahan perdarahan perilaku
11. Proses keganasan Terapeutik
Kondisi Klinis terkait: - Tentukan metode pengelolaan resiko yang baik
1. Aneurisma dan ekonomis
2. Koagulopati intravaskuler diseminata - Lakukan pengelolaan resiko secara efektif
3. Sirosis hepatis Edukasi
4. Ulkus lambung - Tidak tersedia
5. Varises Kolaborasi
6. Trombositopenia - Tidak tersedia
7. Ketuban pecah sebelum waktunya
8. Plasenta previa/abrubsio 3. Pemantauan tanda vital (I.02060)
9. Atonia uterus Definisi : Mengumpulkan dan menganalisis data hasil
10. Retensi plasenta pengukuran fungsi vital kardiovaskuler, pernapasan
11. Tindakan pembedahan dan suhu tubuh
55
12. Kanker Tindakan
13. Trauma Observasi
- Monitor tekanan drah
- Monitor nadi
- Monitor pernapasan
- Monitor suhu tubuh
Terapeutik
- Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Kolaborasi
- Tidak tersedia

4. Manajemen Kesehatan Lingkungan (I.14513)


Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola lingkungan
fisik untuk meningkatkan keselamatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebutuhan keselamatan
(mis.kondisi fisik, fungsi kognitif dan riwayat
perilaku)
- Monitor perubahan status keselamatan
lingkungan
Terapeutik
56
- Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan
bahaya dan resiko
Edukasi
- Ajarkan individu, keluarga dan kelompok
risiko tinghi bahaya lingkungan
Kolaborasi
- Tidak tersedia

4. Gangguan Rasa Nyaman (D.0074) Status Kenyamanan (L.08064) 1. Terapi Relaksasi (I.09326)
Kategori: Psikologi Definisi : Keseluruhan rasa nyaman dan Definisi : Menggunakan teknik peregangan untuk
Subkategori: Nyeri Dan Kenyamanan aman secara fisik, psikologis, spiritual, mengurangi tanda dan gejala ketidaknyamanan seperti
Definisi sosial, budaya dan lingkungan nyeri, ketegangan otot dan kecemasan
Perasaan kurang senang, lega dan sempurna Kriteria Hasil : Tindakan
dalam dimensi fisik, psikospiritual, lingkungan Setelah di lakukan tindakan Observasi
dan social. keperawatan selama 3x24 jam masalah
- Identifikasi penurunan tingkat energi,
Penyebab Gangguan rasa nyaman dapat teratasi
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala
1. Gejala penyakit dengan indikator:
lain yang mengganggu kemampuan kognitif
2. Kurang pengendalian 1. Keluhan tidak nyaman menurun
situasional/lingkungan 2. Gelisah Menurun Terapeutik
3. Ketidakadekuatan sumberdaya (mis.
- Berikan informasi tertulis tentang persiapan
dukungan financial, sosial,dan
dan prosedur teknik relaksasi
pengetahuan)
4. Kurangnya privasi Edukasi
5. Gangguan stimulus lingkungan
- Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis
57
6. Efek samping terapi
relaksasi yang tersedia (mis.musik, meditasi,
7. Gangguan adaptasi kehamilan
napas dalam, relaksasi otot progresif)
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif Kolaborasi
1. Mengeluh tidak nyaman
- Tidak tersedia
Objektif
1. Gelisah 2. Pengaturan Posisi
Gejala dan Tanda Minor Definisi : Menempatkan bagian tubuh untuk
Subjektif meningkatkan kesehatan fisiologis/atau psikologis
1. Mengeluh sulit tidur Tindakan
2. Tidak mampu rileks Observasi
3. Mengeluh kedinginan/kepanasan - Monitor status oksigenasi sebelum dan sesudah
4. Merasa gatal mengubah posisi
5. Mengeluh mual Terapeutik
6. Mengeluh lelah - Tempatkan pada posisi terapeutik
Objektif - Hindari posisi yang dapat meningkatkan nyeri
1. Menunjukkan gejala distress Edukasi
2. Tampak merintih/menangis - Ajarkan cara menggunakan postur yang baik
3. Pola eliminasi berubah dan mekanika tubuh yang baikselama
4. Postur tubuh berubah melakukan perubahan posisi
5. Iritabilitas Kolaborasi
Kondisiklinisterkait - Kolaborasi pemberian premediksi sebelum
1. Penyakit Kronis mengubah posisi, jika perlu
2. Keganasan 3. Latihan Pernapasan (I.01007)
58
3. Distres psikologis Definisi : Latihan memggunakan dinding dada untuk
4. Kehamilan meningkatkan bersihan jalan napas, meningkatkan
pengembanan paru, menguatkan otot-otot napas, dan
meningkatkan relaksasi atau rasa nyaman
Tindakan
Oservasi

- Identifikasi indikasi dilakukan latihan


pernapasan

Terapeutik

- Posisikan pasien nyaman dan rileks


- Ambil napas secara perlahan melalui hidung
dan tahan selama tujuh hitungan
- Hitungan kedelapan hembuskan napas melalui
mulut dengan perlahan

Edukasi

- Jelaskan tujuan dan prosedur latihan


pernapasan

Kolaborasi

- Tidak tersedia

4. Edukasi perawatan perineum (I.12430)


59
Definisi : Memberikan informasi dalam membersihkan
daerah kemaluan dan sekitarnya
Tindakan
Observasi

- Identifikasi kesiapan dan kemampuan


menerima informasi

Terapeutik

- Sediakan materi dan media pendidikan


kesehatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi

- Jelaskan prosedur perineal hygine yang benar


- Jelaskan tanda-tanda infeksi pada perineum

Kolaborasi

- Tidak tersedia

5 Pola seksual tidak efektif (D.0071) Identitas Seksual (L.07056) 1. Konseling seksualitas (I.07214)
Kategori : Fisiologis Definisi : Pengenalan dan penerimaan Definisi : Memberikan bimbingan seksual pada
Subkategori : Reproduksi dan Seksualitas terhadap aspek seksual pasangan sehingga mampu menjalankan fungsinya
Definisi : Kriteria Hasil secara optimal
Kekhawatiran individu melakukan hubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Tindakan

60
seksual yang beresiko menyebabkan perubahan selama 3x24 jam masalah Pola seksual Observasi
Kesehatan. tidak efektif dapat teratasi demgan
- Identifikasi tingkat pengetahuan, masalah
Penyebab : indikator :
sistem reproduksi , masalah seksualitas dan
1. Kurang privasi 1. Menunjukkan pendirian seksual
penyakit menular seksual
2. Ketiadaan pasangan yang jelas meningkat
3. Konflik orientasi seksual 2. Integrasi orientasi seksual kedalam Terapeutik
4. Ketakutan hamil kehidupan sehari-hari meningkat
- Beikan kesempatan kepada pasangan untuk
5. Ketakutan terinfeksi penyakit menular
menceritakan permasalahan seksual
seksual
6. Hambatan hubungan dengan pasangan Edukasi
7. Kurang terpapar informasi tentang
- Jelaskan efek pengobatan, kesehatan dan
seksualitas
penyakit terhadap disfungsi seksual
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif Kolaborasi
1. Mengeluh sulit melakukan aktivitas
- Kolaborasi dengan spesialis seksologi, jika
seksual
perlu
2. Mengungkapkan aktivitas seksual berubah
3. Mengungkapkan perilakuseksual berubah
4. Orientasi seksual berubah 2. Edukasi Seksualitas (I.12447)

Objektif Definisi : Memberikan informasi dalam memahami

(tidak tersedia) dimensi fisik dan psikososial seksualitas

Gejala dan Tanda Minor Tindakan

Subjektif Observasi
1. Mengungkap kanhubungan dengan
61
pasangan berubah
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Objektif
menerima informasi
1. Konflik nilai
Kondisi Klinis Terkait Terapeutik
1. Masteklomi
- Sediakan materi dan media pendidikan
2. Histerektomi
kesehatan
3. Kanker
- Berikan kesempatan untuk bertanya
4. Kondisi yang menyebabkan paralisis
5. Penyakit menular seksual (mis. Sisilis, Edukasi
gonore, AIDS)
- Jelaskan anatomi dan fisiologi sistem
reproduksi laki-laki dan perempuan
- Jelaskan perkembangan seksualitas sepanjang
siklus kehidupan

Kolaborasi

- Tidak tersedia
3. Edukasi Keluarga Berencana (I.12381)
Definisi : Memberikan informasi dan memfasilitasi
ibu dan pasangan dalam penggunaan alat kontrasepsi
untuk mangarur jarak kelahiran
Terapi
Observasi

- Identifikasi kesiapan dan kemampuan


62
menerima informasi
- Identifikasi pengetahuan tentang alat
kontrasepsi

Terapeutik

- Sediakan materi dan media pendidikan


kesehatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi

- Jelaskan tentang sistem reproduksi


- Jelaskan aktivitas seksualitas setelah mengikuti
program KB

Kolaborasi

- Tidak tersedia
4. Edukasi penggunaan alat kotrasepsi (I.12411)
Definisi : Mengajarkan ibu dan pasangan tentang
metode atau alat yang digunakan untuk mencegah
kehamilan
Tindakan
Observasi

- Identifikasi pengetahuan, keadaan umum,


63
penggunaan alat kontrasepsi sebelumnya,
riwayat obstetri dan ginekologi ibu

Terapeutik

- Sediakan materi dan media pendidikan


kesehatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi

- Jelaskan pada ibu dan pasangan tentang tujuan,


manfaat, dan efek samping penggunaan alat
kontrasepsi
- Anjurkan ibu dan pasangan memantau keluhan
yang timbul selama menggunakan alat
kontrasepsi

Kolaborasi

- Tidak tersedia

3.4 Implementasi dan Evaluasi

Hari/Tanggal Diagnosis Implementasi Evaluasi


64
Minggu-selasa, 26- Nyeri akut 1. Manajemen nyeri (I.08238)
28 april 2020
Tindakan Subjektif : pasien menyatakan nyeri saat
Observasi berhuhubungan yang dirasakan sudah
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, berkurang.
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. Objektif : Pasien terilihat lebih rileks, pasien
Terapeutik terlihat memahami cara memantau nyeri dan
1. Memberikan tehnik non farmakologis untuk dapat melakukannya, pasien juga terlihat
mengurangi rasa nyeri( mis, TENS, hipnosis, lebih tenang ketika membaca Al-quran
akupresure, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, Assesment : Nyeri teratasi
aroma terapi, tehnik imajinasi terbimbing, kompres Planning : Pertahankan intervensi
hangat/dingin, terapi bermain) - Manajemen Nyeri
Edukasi - Pemantauan Nyeri
4. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu - Terapi Murattal
nyeri Hentikan intervensi
5. Menjelaskan strategi meredakan nyeri - Pemberian analgesik
6. Mengajarkan tehnik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

2. Pemberian Analgesik (I.08243)


Tindakan
Observasi
- Mengidentifikasi riwayat alergi obat
Terapeutik
- Mendiskusikan jenis analgesik yang disukai
65
untuk mencapai analgesik yang optimal.
Edukasi
- Menjelaskan efek samping obat

3. Pemantauan Nyeri (I.08242)


Tindakan:
Observasi
- Memonitor durasi dan frekuensi nyeri
Terapeutik
- Mengatur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
Edukasi
- Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan.

4. Terapi Murattal (I.08249)


Tindakan :
Observasi
- Mengidentifikasi lama dan durasi pemberian
sesuai dengan kondisi pasien
Terapeutik
- Memposisikan dalam posisi lingkunga yang
nyaman
Edukasi
66
- Menjelaskan tujuan dan manfaat terapi

Minggu-selasa, 26- Resiko Infeksi 1. Pencegahan Infeksi (I.14539) Subjektif : Pasien mengatakan telah
28 april 2020
Tindakan mengetahui tindakan untuk mencegah infeksi
Observasi Objektif : Pasien terlihat sehat, Berat badan
- Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan normal dan dapat melakukan intervensi
sistemik mengontrol nutrisi untuk mencegah infeksi
Terapeutik Assesment : Resiko infeksi teratasi
- Mempertahantakan teknik aseptik pada pasien Planning : pertahankan intervensi
beresiko tinggi - Pencegahan infeksi
Edukasi - Pemantauan Nutrisi
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
- Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi

2. Pemantauan Nutrisi (I.03123)


Tindakan
Observasi
- Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi
asupan gizi (mis.pengetahuan, ketersediaan
makanan, agama/kepercayaan, buadaya,
mengunyah tidak adekuat, gangguan
menelan,penggunaan obat-obatan atau
pascaoperasi
Terapeutik

67
- Menimbang berat badan
Edukasi
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

Minggu-selasa, 26- Reaiko Perdarahan 1. Penceghan perdarahan (I.02067) Subjektif : Pasien telah mengetahui tindakan
28 april 2020
Tindakan pencegahan perdarahan
Observasi Objektif : TTV normal, Pasien terlihat
- Memonitor tanda dan gejala perdarahan melakukan intervensi pencegahan perdarahan
Terapeutik Assesment : Resiko Perdarahan teratasi
- Mempertahankan bed rest selama perdarahan Planning : pertahankan intervensi
Edukasi - Pencegahan perdarahan
- Menjelaskan tanda dan gejala perdarahan - Pemantauan Tanda Vital
- Menganjurkan meningkatkan asupan Hentikan intervensi
makanan dan vitamin K - Identifikasi Resiko

2. Identifikasi Resiko (I.14502)


Tindakan
Observasi
- Mengidentifikasi resiko biologis,
lingkunagan,dan perilaku
Terapeutik
- Menentukan metode pengelolaan resiko yang
baik dan ekonomis
- Melakukan pengelolaan resiko secara efektif

68
3. Pemantauan tanda vital (I.02060)
Tindakan
Observasi
- Memonitor tekanan drah
- Memonitor nadi
- Memonitor pernapasan
- Memonitor suhu tubuh
Terapeutik
- Mengatur interval pemantauan sesuai kondisi
pasien
Edukasi
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

Minggu-selasa, 26- Gangguan Rasa nyaman 1. Terapi Relaksasi (I.09326) Subjektif :Pasien mengatakan rasa tidak
28 april 2020
Tindakan nyaman ketika melakukan hubungan seksual
Observasi sudah sedikit menghilang, pasien juga
memahami cara menghilangkan rasa tidak
- Mengidentifikasi penurunan tingkat energi,
nyaman
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala
Objektif : Pasien terlihat memahami teknik
lain yang mengganggu kemampuan kognitif
relaksasi dan latihan pernapasan serta dapat
Terapeutik melakukannya
Assesment : Gangguan rasa nyaman teratasi
- Memberikan informasi tertulis tentang
Planning : Pertahankan intervensi
persiapan dan prosedur teknik relaksasi
69
Edukasi - Terapi Relaksasi
Hentikan Intervensi
- Menjelaskan tujuan, manfaat, batasan dan
- Pengaturan posisi
jenis relaksasi yang tersedia (mis.musik,
- Latihan pernapasan
meditasi, napas dalam, relaksasi otot
progresif)

2. Pengaturan Posisi
Tindakan
Observasi
- Memonitor status oksigenasi sebelum dan
sesudah mengubah posisi
Terapeutik
- Menempatkan pada posisi terapeutik
- Mengndari posisi yang dapat meningkatkan
nyeri
Edukasi
- Mengajarkan cara menggunakan postur yang
baik dan mekanika tubuh yang baikselama
melakukan perubahan posisi

3. Latihan Pernapasan (I.01007)


Tindakan
Oservasi

70
- Mengidentifikasi indikasi dilakukan latihan
pernapasan

Terapeutik

- Memposisikan pasien nyaman dan rileks


- Mngambil napas secara perlahan melalui
hidung dan tahan selama tujuh hitungan
- Hitungan kedelapan hembuskan napas
melalui mulut dengan perlahan

Edukasi

- Menjelaskan tujuan dan prosedur latihan


pernapasan

Minggu-selasa, 26- Pola seksual tidak efektif 1. Konseling seksualitas (I.07214) Subjektif : Pasien telah mengetahui dampak
28 april 2020
Tindakan penggunaan alat kontrasepsi, pasien juga
Observasi sudah merasa tidak khawatir ketika
berhubungan dengan pasangan
- Mengidentifikasi tingkat pengetahuan,
Objektif : Pasien terlihat lebih tenang dan
masalah sistem reproduksi , masalah
tidak kahwatir
seksualitas dan penyakit menular seksual
Assesment : Pola seksual tidak efektif teratasi
Terapeutik Planning : Hentikan Intervensi
- Konseling seksualitas
- Memberikan kesempatan kepada pasangan
71
- Edukasi keluarga berencana
untuk menceritakan permasalahan seksual
- Edukasi penghunaan alat kotrasepsi
Edukasi

- Menjelaskan efek pengobatan, kesehatan dan


penyakit terhadap disfungsi seksual

2. Edukasi Keluarga Berencana (I.12381)


Terapi
Observasi

- Identifikasi kesiapan dan kemampuan


menerima informasi
- Identifikasi pengetahuan tentang alat
kontrasepsi

Terapeutik

- Sediakan materi dan media pendidikan


kesehatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi

- Jelaskan tentang sistem reproduksi


- Jelaskan aktivitas seksualitas setelah

72
mengikuti program KB

Kolaborasi

- Tidak tersedia

3. Edukasi penggunaan alat kotrasepsi (I.12411)


Tindakan
Observasi

- Identifikasi pengetahuan, keadaan umum,


penggunaan alat kontrasepsi sebelumnya,
riwayat obstetri dan ginekologi ibu

Terapeutik

- Sediakan materi dan media pendidikan


kesehatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi

- Jelaskan pada ibu dan pasangan tentang


tujuan, manfaat, dan efek samping
penggunaan alat kontrasepsi
- Anjurkan ibu dan pasangan memantau
keluhan yang timbul selama menggunakan

73
alat kontrasepsi

74
DAFTAR PUSTAKA

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator


Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

75

Anda mungkin juga menyukai