Anda di halaman 1dari 11

DESKRIPSI MATERI

PERTEMUAN 5 : PEMOGRAMAN DAN PENGGUNAAN


CUTTING AGROOVE MESIN BUBUT CNC
Mata Kuliah Pemograman Mesin CNC

A. Tujuan :
1. Agar mahasiswa mampu memahami pemograman
2. Agar mahasiswa mampu memahami pemilihan pahat untuk cutting a groove

B. Pemograman mesin bubut CNC

5.1 Nose radius


Perkaka untuk bubut (turning ) dibuat kecil dengan hidung
membulat pada tool tipuntuk menambah kekuatan dari
tip, memperpanjang umur pahat, mengurangi konsentrasitegangan,
membantu mengurangi panas dan menghasilkan permukaan yang halus.
Hidung membulat yang kecil ini sering disebut sebagai hidung
pahat danradiusnya disebut radius hidung pahat (gambar 7.11).Tool nose
radius yang seringdigunakan untuk turning adalah 1/64, 1/32, 3/64 dan
1/16 in.

Gambar 12.1 Hidung Pahat

Gambar 12.2 Hidung Pahat Khayalan


Hidung pahat khayalan ini sering digunakan sebagai titik referensi
untuk programtoolpath. Hal ini ditentukan sebagai titik pertemuan dari dua
garis yang bersinggunganpada hidung pahat dan sejajar dengan sumbu X
dan Z (gambar 7.12). Kegunaan darihidung pahat khayalan ini adalah untuk
membuat toolpath yang tepat pada taper dan pathyang melingkar tergantung
pada orientasi dari vektor pemotongan.Untuk radius hidungpahat yang
sangat kecil maka cutter path error dapat diabaikan.Untuk radius hidung
pahatyang besar maka efek dari cutting path error harus diperhatikan.
Kesalahan dari cuttingpath error ini dapat
dikompensasikan dengan menggunakan TNR compensationcommand
yang diatur dengan cutter compensation dalam control parameter.
12. 2 Imaginary tool nose
Imaginarytool nose sering kali digunakan sebagai titik reference
untukprogrammingtool path . Ini ditentukan dari titik perpotongan antara
dua buah garis yangmenyinggungtool nose dan paralel pada sumbu X dan
Z.Arah dariimaginary tool nose diindikasikan oleh angka antara 1 - 8,
yang tiap nomor mewakili arahtool nose (Fig 12.2).Arah ini digambarkan
olehtool nose center melaluiimaginary tool nose

Gambar 12.2 Macam Perkakas Potong Gambar 12.3 Arah Tool Nose

12.3 Orientation (arah dari hidung pahat khayalan)


Tool orientation ditandai dengan nomor dari 1 sampai 8 dengan
tiap nomormewakili vektor hidung pahat. Vektor ini dipandang dari
tengah hidung pahat ke hidungpahat khayalan. Nomor 1 sampai 4
menandakan vektor dari hidung pahat sebagai yangpertama, kedua, ketiga
dan keempat dari kuadran (gambar 7.15). Pemegang pahat(toolholders)
dipandang dari arah X. Nomor 5 samapi 8 digunakan untuk
menentukanfacing tool dalam empat kuadran (gambar 7.16). Facing tools
memiliki toolholders yangparalel terhadap sumbu Z.
Gambar 12.4 Orientasi dari Gambar 12.5 Orientasi dari facing too
turning tool
Gambar 12.4 menunjukkan beberapa turning tools yang digunakan
dalam the slantbed lathes yang menggunakan sistem koordinat tangan kiri
(left handed coordinatesystem). Gambar 12.5 adalah untuk standard bed
lathes yang menggunakan sistemkoordinat tangan kanan (right handed
coordinate system).

12.4Cutter compensation
Konpensasi perkakas potong i dapat dipilih dari pilihan berikut :
Off, kiri ataukanan. Hasilnya adalah tool nose radius (TNR) compensation
command pada partprogram. Hubungan antara kedua hal tersebut adalah :

Off→ G40 (TNR off)


Left→ G41 (TNR left)
Right→ G42 (TNR right)

Cutter compensation ini dibutuhkan ketika melakukan proses


turning untuk slopesurface atau curved surface. Gambar 12.5
menggambarkan kesalahan posisi pada posisiturning untuk slope surface
dan curved surface tanpa menggunakan TNR compensationyang benar.

Gambar 12.6 Kesalahan Gerak Potong pada Slope Surfaces and Circular
Arcs.
Status dari parameter ini tidak akan mempengaruhi toolpath yang
ditampilkanpada layar komputer. Hal ini hanya akan menambah TNR
compensation command padaprogram. Tool vector dan tool nose radius
pada offset registers haruslah ditentukansecara benar pada CNC control
untuk membuat TNR command bekerja dengan baik.
Parameter ini dapat dipilih dari pilihan berikut ini : off, kiri atau
kanan. Hal inidigunakan untuk menentukan sisi mana dari cutter yang di-
offset dalam arah dari cuttingcontour. Efek pada toolpath dapat dilihat
pada gambar 12.6
Gambar 12.7 Gerakan Pahat Potong yang Dikompensasi

Pemilihan yang tepat pada cutter compensation command


tergantung atasdua faktor yaitu operation type dan chaining direction.
Tabel 12.3 menampilkancompensation command untuk banyak kasus.
12.4.1 Sudut perkakas potong
Parameter ini mengindikasikan sudut dari tool. Sudut ini terbentuk
antara ujung pahat sisipan dan arah pemotongan. Sudut ini ditentukan
oleh dua faktor: lead angle dan insert angle. Definisi, lead angle dapat
positif ataupun negatif, insert angle adalah sudutyang asli dari insert.
Rumus yang dipakai untuk menentukan relief angle :

Relief angle = 90°+ Lead angle – Insert angle

Contoh: relief angle yang ditunjukkan gambar dibawah ini :

Relief angle = 90 + (-3) – 55 = 32°

Relief angle = 90 + (-5) – 35 = 50°


Gambar 12.7 Realief Angle 32 deg

Gambar 12.8 Realief Angle 50 deg


12.4.2 Machining parameters
12.4.2.1 Kedalaman potong (depth of cut)
Kedalaman potong menentukan dari jumlah pemotongan
dari tiap gerak pahat.Jarak ini diukur dalam arah tegak lurus
terhadap arah pemotongan (gambar 7.24).

Arah Z Arah X
Gambar 12.9 Kedalaman Potong
12.4.2.2 Kecepatan potong (cutting speed)
Ketiga perintah NC inidigunakan dalam bubut untuk mengontrol kecepatan
spindel:
G50 Ss putaran spindel maksimum in rpm
G96 Ss Kecepatan permukaan konstan in ft/min atau m/min
G97 Ss putaran spindel konstan in rpm
Kecepatan permukaan konstan(constant surface
speed digunakan dalam bubut,peluasan lubang dan peng-alur-an,
sedangkan putaran spindel konstan(constant spindle
speed) digunakan dalam gurdi dan threading . Batas kecepatan
maksimum harus ditentukan ketika Kecepatan permukaan
konstan(constant surface speed) digunakan.Gambar 7.25
menunjukkan bagaimana kedua perintah G50 dan G96 bekerja
Bersama untuk menyediakan kontrol kecepatan yang sesuai.

Gambar 12.10 Kontrol kecepatan spindel


12.4.2.3 Jarak pemakanan (feedrate)
Jarak pemakanan yang digunakan dalam bubut biasa
dipakai dalam unit mm atauinchi per-putaran. Dua feedrate dapat
ditentukan dari roughing parameter ini, fast feedratedan slow
feedrate.Feedrate unit dapat diubah-ubah baik dalam bentuk inci
per putaranatau inci per menit.
12.4.2.4 Stock
Parameterstock ini menentukandimensimaterialyangakandisisakanpadaarah
XdanZuntukpengerjaanakhir(gambar7.26).Walaupunnilainegatifdapatjugadipakaitapi
diharapkanhanya nilaipositif yang digunakanagardapatdihasilkangerakanpahat yang benar.
Pengisiannilainegatifmengakibatkanhasilyangtidakakuratsepertigambar7.27

Gambar 12.11 Stock pada Gambar 12.12 Nilai


Negatif arah X dan Z untuk stock arah Z
12.4.3 Miscellaneous
Tigamiscellaneous parameter : pendingin, nomor program dan urutan nomor
(sequence number).

12.4.3.1 Pendingin
Pendingin(coolant) parameter dapat dipilih dari tiga pilihan
berikut yaituoff, floodataumist (lihat gambar di bawah ini).
Pemilihan dari parameter ini akan berhubungandengan perintah
kontrol pendinginan pada part program seperti ditunjukkan berikut.
Off→ M09
Flood→M08
MIST→M07
12.4.3.2 Nomor program (program number)
Parameter ini dapat menggunakan nomor antara 0 sampai
2.147.483.647 untukditugaskan sebagai nomor program post
processor variable. Nomor program ini dapatdilihat pada keluaran
daripart program sebagai identitas.
12.4.3.3 Urutan nomor
Dua parameter, dimulai dari urutan nomor (sequence
number) dan incrementaldigunakan untuk mengatur urutan nomor pada
NCpart program .
12.4.4 Pemosisian Perkakas potong
Ada tiga parameter yang dapat digunakan untuk menentukan awalan dan
akhirandari pola gerakan perkakas dari tiap jalur potong: home position, jalur
masuk(entryvector) dan jalur keluar(retraction vector).
12.4.4.1 Home position
Parameter ini menentukan posisi lanjutan untuk pahat agar
bergerak sebelumkembali ke titik balik referensi. Hal ini dapat juga
digunakan sebagai tempat untukmengganti pahat.
12.4.4.2 Jalur masuk
Parameter ini menentukan pola gerakan perkakas pahat
untuk masuk ke part daritiap pemotongan. Hal ini ditentukan oleh
dua komponen jalur yaitu komponen X dankomponen Z. Nilai
positif maupun negatif dapat digunakan. Gambar 12.13
menunjukkanbeberapa contoh yang menggunakan jalur pemasukan
dalam O.Dturning dan I.D.boring .Kecepatan dari pahat yang
bergerak sepanjang jalur pemasukan(entry vector) dapatdiatur pada
rapid rate atau feedrate mode.

Gambar 12.13 Jalur


Masuk
12.4.4.3 Jalur keluar
Parameter ini menentukan bagaimana pahat menarik diri
dari part pada akhir daritiap jalur pemotongan. Hal ini terdiri dari
dua komponen. Beberapa contoh diberikan padagambar 12.14.
Kecepatan dari pahat yang bergerak sepanjang jalur keluar dapat
diatur pada rapid rate atau feedrate mode

Gambar 12.14 Jalur


Keluar

DAFTAR PUSTAKA

1. Manfred Weck. Handbook of machine Tools Vol.1. Types of Machines. From of


Construction and Applications. John Wiley & sons. 1984. ISBN 0.471
2. Manfred Weck, Handbook of Machine Toold Vol.2. : Construction and
Mathematical Analysis, John Wiley & Sons. 1984. ISBN 0.471.26223.4

Anda mungkin juga menyukai