KATA PENGANTAR
Bahan ajar mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diproduksi dalam rangka
pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2020/2021. Bahan ajar ini
mencakup seluruh materi baik dalam bentuk dokumen maupun latihan-latihan soal yang
akan dipergunakan bagi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Adapun
komponen yang terdapat di dalam bahan ajar ini diperoleh melalui teori yang diambil dari
buku referensi maupun internet dan pengembangan teori secara individu, sesuai
kreatifitas guru.
Pembuatan bahan ajar ini tidak lepas dari bantuan segenap pihak yang telah
memberikan inspirasi dan kekuatan pada diri penulis. Oleh karena itu, secara pribadi
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan YME yang telah memberikan kemudahan dalam pembuatan bahan ajar mata
pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI.
2. Kepala SMA Taruna Nusantara, yang memberi kesempatan dan dukungan kepada
penulis untuk terus berkembang.
3. Ibu dan Bapak yang selalu memberikan dukungan dan kekuatan.
4. Istri dan anakku yang senantiasa menemani penulis dalam menyelesaikan bahan ajar
ini.
5. Kasubmimbar Bahasa Indonesia, Endah Septiani Utari, S.Pd., M.Pd. yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis untuk pembuatan bahan ajar ini.
6. Serta rekan-rekan mimbar Bahasa Indonesia yang mendukung dalam pembuatan
bahan ajar ini.
Penulis berterima kasih atas segala bantuan dari segenap pihak yang tidak bisa
disebutkan satu persatu atas segala dedikasi dan dukungan dalam menyusun bahan
ajar ini. Penulis mengharapkan bahwa bahan ajar ini dapat memberikan manfaat bagi
seluruh pihak, baik pihak interen maupun eksteren dari sekolah SMA Taruna Nusantara
ini. Tak lupa, penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran agar bahan ajar ini
dapat terwujud dengan lebih baik lagi.
Desember 2020
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
2. Menyajikan Hasil Karya Ilmiah dalam Diskusi ……………………………………………………………….. 79
C. Menganalisis Sistematika dan Kebahasaan Karya Tulis Ilmiah ............................................... 80
1. Menganalisis Sistematika Karya Ilmiah ………………………………………..................................... 80
2. Menganalisis Kebahasaan Karya Ilmiah yang Dibaca ........................................................ 81
Uji Pemahaman 2 ………………………………………………………………………………………………………………. 82
D. Mengonstruksi Sebuah Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Isi, Sistematika, dan Kebahasaan
…...........................................................................................................................................…. 113
1. Mengungkapkan Informasi Berdasarkan Isi Karya Ilmiah …………..................................... 113
2. Menulis Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Sistematika dan Kebahasaan.................. 114
Uji Pemahaman 3 ………………………………………………………………………………………………………………. 115
E. Tes Formatif ……………............................................................................................................... 116
I. Pilihan Ganda................................................................................................................ …. 116
iv
BAB IV BERMAIN DRAMA ……………........................................................................................... 174
A. Mengidentifikasi Alur Cerita, Babak Demi Babak, dan Konflik dalam Drama yang
Dibaca atau Ditonton ............................................................................................................ 174
1. Memahami Struktur Drama yang Dibaca atau Ditonton ............................................... 174
2. Mengidentifikasi Unsur-Unsur Drama …………………………............................................... 182
Uji Pemahaman 1 …........................................................................................................... 184
B. Mempertunjukkan Salah Satu Tokoh dalam Drama yang Dibaca atau Ditonton secara Lisan 184
1. Menelaah Bagian-Bagian Penting dalam Naskah Drama yang Dibaca atau Ditonton..... 184
Uji Pemahaman 2 …........................................................................................................... 185
2. Menampilkan Seorang Tokoh dalam Drama yang Dibaca atau yang Ditonton................ 185
Uji Pemahaman 3 …........................................................................................................... 201
C. Menganalisis Isi dan Kebahasaan dalam Drama yang Dibaca atau Ditonton ....................... 202
1. Menganalisis Isi Drama yang Dibaca atau Disimak ……................................................... 202
Uji Pemahaman 4 …........................................................................................................... 205
2. Menganalisis Kebahasaan dalam Drama yang Dibaca atau Disimak ............................. 205
D. Mendemonstrasikan Sebuah Naskah Drama dengan Memperhatikan Isi dan Kebahasaan .... 206
1. Memahami Teknik dan Langkah-Langkah Pementasan Drama ...................................... 207
Uji Pemahaman 5………………………………………………………………........................................….. 207
2. Mendemonstrasikan Naskah Drama dengan Memperhatikan Isin dan Kebahasaan ........ 212
Uji Pemahaman 6………………………………………………………………........................................….. 212
E. Tes Formatif ……………………………………………………………………………………………………………………….. 214
i. Pilihan Ganda ………………………………………………………………………………………………………………. 214
v
BAB I
PROPOSAL
Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari kegiatan pembelajaran ini adalah agar siswa mampu:
1) mengidentifikasi bagian-bagian penting proposal;
2) menemukan informasi yang dibaca untuk dikembangkan menjadi proposal.
1
pemikiran gemilang dari Prof. Sri Soemantri sebagai guru besar hukum tata
negara. Salah satunya berkaitan dengan disertasi Prof. Sri Soemantri yang
berkaitan dengan permasalahan konstitusi tepatnya mengenai persepsi terhadap
prosedur dan sistem perubahan konstitusi dalam batang tubuh Undang-Undang
Dasar Tahun 1945. Hal ini selaras mengingat pembentukan konstitusi
(constitution making) secara tradisional merupakan objek kajian hukum tata
negara. Dalam pandangan yang tradisional, hakikat pembentukan konstitusi
adalah sebagai sebuah perwujudan kedaulatan dan kehendak sebuah bangsa
(self political determination of people).
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka Departemen
Pengembangan Ilmu dan Penalaran Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Padjadjaran bermaksud mengadakan kegiatan “Padjadjaran Law Fair
XI” yang terdiri atas empat rangkaian kegiatan tingkat Nasional, yaitu: Debat
Hukum SMA, Debat Hukum Universitas, Constitutional Drafting, dan
Undergraduate Workshop. Rangkaian kegiatan tersebut pada hakikatnya
merupakan langkah aktif untuk membangun pengetahuan hukum dikalangan
masyarakat umum dan khususnya generasi penerus bangsa, yakni mahasiswa
dan pelajar SMA untuk mewujudkan pembangunan secara tidak langsung yang
lebih menyeluruh, selain itu kegiatan inidapat menjadi wadah bagi para penerus
bangsa untuk lebih mengenal hukum sebagai sesuatu yang dibutuhkan dan tidak
pantas untuk diabaikan dengan dilaksanakannya pembangunan hukum secara
berkelanjutan dan berlandaskan konstitusi.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan Padjadjaran Law Fair XI adalah:
a. Meningkatkan kepekaan generasi muda terhadap pentingnya pemilihan
umum terhadap keberlangsungan demokrasi di Indonesia.
b. Meningkatkan kesadaran, mengukur kekritisan, kepedulian siswa dan
mahasiswa terhadap peristiwa hukum yang terjadi sebelum, saat, dan
setelah pemilihan umum.
c. Mendorong generasi muda menumbuhkan nilai-nilai yang terkandung di
dalam pancasila, UUD 1945, dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
d. Menanamkan jiwa berkompetisi secara sehat kepada generasi muda.
e. Sebagai wadah bagi mahasiswa dan pelajar SMA/sederajat dalam
mengkritisi peristiwa hukum.
2
3. Parameter Kegiatan
Adapun yang menjadi parameter keberhasilan dari penyelenggaraan
Padjadjaran Law Fair XI antara lain:
a. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan tertib dan lancar dimulai
dari oppening ceremony, rapat teknis panitia dan peserta, pelaksanaan
kompetisi, hingga closing ceremony.
b. Terpenuhinya kuota peserta dari tiap-tiap cabang kegiatan.
c. Para peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan aman,
nyaman dan tertib.
d. Terbukanya peluang untuk berkomunikasi dan jalur koneksi bagi para
peserta, para panitia, para akademisi, dan praktisi hukum di Indonesia, serta
para pihak yang terkait dalam seluruh rangkaian kegiatan.
4. Sasaran Kegiatan
a. Debat Hukum SMA
Siswa/i se-Indonesia
(Peserta 16 tim, 3 orang dan 1 guru pendamping dalam setiap tim, total
peserta: 64 orang)
b. Debat Hukum Universitas
Mahasiswa/i Fakultas Hukum se-Indonesia
(Peserta 24 tim, 3 orang dan 1 official dalam setiap tim, total peserta: 96
orang)
c. Constitutional Drafting
Mahasiswa/i Fakultas Hukum se-Indonesia
(Peserta babak final sejumlah 5 tim, setiap tim terdiri dari 5 orang dan 1
official dalam setiap tim, total peserta: 30 orang)
d. Undergraduate Workshop
Mahasiswa/i Fakultas Hukum se-Indonesia
(Peserta individual, total peserta: 20 orang)
5. Nama dan Tema Kegiatan
a. Nama Kegiatan : Padjadjaran Law Fair XI
b. Tema Kegiatan : HAM dalam Kontestasi Demokrasi
6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Opening Ceremony
Waktu : Jumat, 29 Maret 2019
Tempat : Graha Sanusi Hardjadinata, Kampus Iwa Koesoemasoemantri,
3
Universitas Padjadjaran, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung.
b. Kompetisi Debat Hukum SMA
Waktu : Sabtu, 30 Maret dan Minggu, 31 Maret 2019
Tempat : Gedung 4, Kampus Iwa Koesoema Soemantri, Universitas
Padjadjaran, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung dan Graha Sanusi
Hardjadinata, Kampus Iwa Koesoema Soemantri, Universitas Padjadjaran,
Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung.
c. Kompetisi Debat Hukum Universitas
Waktu : Sabtu, 30 Maret dan Minggu, 31 Maret 2019
Tempat : Gedung 4, Kampus Iwa Koesoema Soemantri, Universitas
Padjadjaran, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung dan Graha Sanusi
Hardjadinata, Kampus Iwa Koesoema Soemantri, Universitas Padjadjaran,
Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung.
d. Kompetisi Constitutional Drafting
Waktu : Sabtu, 30 Maret dan Minggu, 31 Maret 2019
Tempat : Kampus Iwa Koesoema Soemantri, Universitas Padjadjaran,
Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung.
e. Undergraduate Workshop
Waktu : Sabtu, 30 Maret dan Minggu, 31 Maret 2019
Tempat : Kampus Iwa Koesoema Soemantri, Universitas Padjadjaran,
Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung.
f. Malam Keakraban
Waktu : Sabtu, 30 Maret 2019
Tempat : Gedung Sate, Jalan Diponegoro No. 22, Citarum, Bandung
Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat.
g. Closing Ceremony
Waktu : Minggu, 31 Maret 2019
Tempat : Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Universitas Padjadjaran, Jalan
Dipati Ukur No. 35, Bandung.
7. Bentuk Kegiatan
a. Kompetisi
1) Kompetisi Debat Hukum SMA tingkat Nasional
Kompetisi Debat SMA akan mempertandingkan tim-tim debat dari
perwakilan berbagai SMA di Indonesia, dimana terdapat tim pro/government
4
team/affirmative team dan tim kontra/opposition team/negative team
menanggapi isu-isu hukum terkini yang berkaitan dengan tema kegiatan
Padjadjaran Law Fair. Penilaian terhadap masing-masing tim atau
perseorangan didasarkan pada isi argumen (matter), kemampuan untuk
berargumen dengan baik (manner), dan cara tim debat mempertahankan
argumen mereka (method). Penilaian akan diserahkan kepada para juri yang
independen, terdiri atas dosen-dosen Fakultas Hukum Universitas
Padjadjaran, Adjudicator debat yang telah berpengalaman, serta akademisi
dan praktisi hukum terkemuka di Indonesia. Kompetisi ini terdiri dari 3 (tiga)
tahapan yakni babak penyisihan dengan 16 (enam belas) tim bertanding dan
dengan penilai sejumlah 12 (dua belas) juri, babak semifinal yang terdiri dari 4
(empat) tim yang lolos dari babak penyisihan dengan penilai sejumlah 10
(sepuluh) juri, dan babak final yang terdiri dari 2 (dua) tim yang lolos dari
babak semifinal dengan penilai 7 (tujuh) juri.
b. Acara
1) Opening Ceremony
Opening Ceremony merupakan pembukaan resmi dari suatu acara.
Rangkaian acara opening ceremony pada Padjadjaran Law Fair XI sendiri
terdiri dari pembukaan, pembacaan doa, sambutan-sambutan, berbagai
7
penampilan oleh talent, penyerahan piala bergilir, penyambutan serta
pengenalan para delegasi, serta sebuah upacara yang bertujuan untuk
memberikan penghormatan kepada Prof. Sri Soemantri. Target audiens
dalam rangkaian acara ini adalah seluruh peserta delegasi, para tamu
undangan dari berbagai instansi (MPR, Rektorat, dan Dekanat), beserta
seluruh panitia dari acara Padjadjaran Law Fair XI. Pada rangkaian ini, para
perwakilan delegasi akan menampilkan suatu parade yang akan diakhiri
dengan acara foto bersama seluruh delegasi Padjadjaran Law Fair XI.
2) Malam Keakraban
Malam keakraban adalah suatu rangkaian acara yang bertujuan untuk
menghadirkan kebersamaan antara para delegasi serta panitia Padjadjaran
Law Fair XI. Acara ini memiliki konsep makan malam bersama yang
kemudian akan diikuti dengan agenda berkeliling gedung sate. Pada acara
ini para peserta diharapkan dapat bersantai sambil menikmati suasana kota
Bandung setelah berkompetisi pada hari ke-2 Padjadjaran Law Fair XI.
Rangkaian ini diisi dengan pembukaan, sambutan-sambutan, serta berbagai
macam hiburan.
3) Closing Ceremony
Closing Ceremony merupakan rangkaian penutup dalam Padjadjaran
Law Fair XI. Target audiens dalam rangkaian acara ini adalah seluruh
peserta delegasi, para tamu undangan dari berbagai instansi (MPR,
Rektorat, dan Dekanat), beserta seluruh panitia dari acara Padjadjaran Law
Fair XI. Pada rangkaian ini terdapat beberapa acara, yaitu pembukaan dan
pembacaan doa, beberapa sambutan, penampilan dari berbagai talent yang
juga akan mengumumkan juara-juara dari setiap kompetisi, yang diakhiri
dengan penyerahan piala serta hadiah kepada para juara tiap kompetisi
Padjadjaran Law Fair XI.
8. Susunan Kepanitiaan
Pelindung : Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
Prof. Dr. An An Chandrawulan, S.H., LL.M.
NIP. 1966001131986012001
Penasehat : Manajer Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas
Hukum Universitas Padjadjaran
Wanodyo Sulistyani, S.H., M.H., LL.M.
8
NIP. 198010052005012001
Pembimbing : Staff Pengajar di Bidang Hukum Tata Negara
Susi Dwi Harijanti, S.H., LL.M., Ph.D.
NIP. 196601161993022001
Penanggung Jawab: Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Jawab Fakultas Hukum
Universitas Padjadjaran
Ruby Zulfiansyah
NPM. 110110150247
Steering Comitee : Kepala Bidang Advokasi dan Dinamisasi Kampus
Jonathan Wijaya Manurung
NPM. 110110150283
Kepala Departemen Pengembangan Ilmu dan Penalaran
Sayyidatiihayaa Afra Geubrina Raseukiy
NPM. 110110160199
Panitia Pelaksana:
Ketua Pelaksana : Azis Prama Pramuditya
Wakil Ketua Pelaksana : Aditya Nurahmani
Sekretaris I : Mayesha Andriana Y
Sekretaris II : Karina Fitri Darmawan
Bendahara Umum : Jovie Armyta
Bendahara I : M. Ridwan Fadhly
Bendahara II : Alifia Jasmine
Koordinator Bidang I : Iradhati Zahra
Koordinator Bidang II : Yehezkiel Genta
Koordinator Bidang III : Raditya Rizqullah
Kepala Divisi- Kesekretariatan: Amin Maulana
Kepala Divisi Humas : Karin Khairunnisa K
Kepala Divisi Sponsorship : Maria Kadi Justine
Kepala Divisi Marketing : Arindra Driya M
Kepala Divisi Debat Universitas : M. Robi Rismansyah
Kepala Divisi Debat SMA : Azeem Marhendra Am
Kepala Divisi Constitutional Drafting : Mela Aprilianty
Kepala Divisi Undergraduate Workshop : Amanda Savira
Kepala Divisi Penjurian : Abiandri Fikri Akbar
9
Kepala Divisi Desain Produksi : Zahra Hanifa
Kepala Divisi Liaison Officer : Annisa Dita Setiawan
Kepala Divisi Acara Ceremony : Putrida Sihombing
Kepala Divisi Publikasi Dan Dokumentasi : Adil Syahid Refo
Kepala Divisi Akomodasi : M. Fatur Rahman
Kepala Divisi Konsumsi : Annisa Rizky Utomo
Kepala Divisi Transportasi : Mohammad Ridwan
Kepala Divisi Keamanan : Elan Pribady
Kepala Divisi Logistik : Shandirizky Nugraha
9. Penutup
Demikianlah pengajuan usulan kegiatan Padjadjaran Law Fair XI agar
dapat diketahui oleh pihak–pihak yang terkait dalam pelaksanaannya. Semoga
kegiatan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi para peserta dan para pihak
yang terkait dalam pelaksanaannya, serta masyarakat pada umumnya.
Kegiatan ini disadari tidak akan terlepas dari rahmat dan karunia Allah
SWT serta dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Terima kasih atas
perhatian, bantuan, dan juga partisipasi dari semua pihak.
Lampiran-Lampiran
1. Kompetisi Debat Hukum SMA tingkat Nasional
2. Kompetisi Debat Hukum Universitas tingkat Nasional
3. Kompetisi Constitutional Drafting
4. Kompetisi Undergraduate Workshop
5. Anggaran
6. Jadwal Kegiatan
(sumber: Proposal Undangan Delegasi Padjadjaran Law Fair XI dengan pengubahan)
10
Uji Pemahaman 1
1. Berdasarkan jenisnya, tentukan jenis Proposal tersebut!
2. Sebutkan dan jelaskan informasi-informasi penting yang Anda temukan pada tiap-
tiap bagian proposal!
No Bagian-Bagian Proposal Informasi Penting
a
b
c
d
e
f
dst
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
SMA Taruna Nusantara merupakan lembaga pendidikan yang didirikan atas
kerja sama TNI dengan Taman Siswa, yang didukung oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. SMA Taruna Nusantara adalah sekolah menengah
atas berasrama penuh yang mendidik putra-putri dari seluruh pelosok Nusantara,
dengan misi mempersiapkan generasi muda yang berkualitas unggul dibidang
kepribadian, akademik, dan kesamaptaan jasmani, yang dilandasi oleh wawasan
kebangsaan, kejuangan, dan kebudayaan.
SMA Taruna Nusantara merupakan lembaga pendidikan multikultural
(multicultural school) yang mengintegrasikan tripusat pendidikan (pendidikan
informal masyarakat, pendidikan formal keluarga, dan pendidikan nonformal
masyarakat) dalam satu kompleks perguruan. Sebagai sekolah multikultural yang
berbhineka tunggal ika, siswa SMA Taruna Nusantara memiliki potensi kekayaan
latar belakang budaya yang beragam, dari Sabang sampai Merauke, dari
11
Mingangas sampai pulau Rote. Oleh karena itu, proses pendidikan di SMA
Taruna Nusantara sangat tepat untuk mengaplikasikan empat pilar pendidikan
sebagaimana yang ditegaskan oleh UNESCO, yakni mendidik para siswa untuk
belajar mengetahui (learning to know), belajar melakukan (learning to do), belajar
menjadi (learning to be), dan belajar hidup bersama (learning to live together)
dalam keragamanan perbedaan yang saling menghormati, saling asah, asih, dan
asuh.
Dalam mengoptimalkan potensi-potensi tersebut, OSIS SMA Taruna
Nusantara merencanakan untuk mengadakan kegiatan Pameran Seni dan
Budaya Nusantara (Pandatara) 2019. Pandatara tahun 2019 merupakan
Pandatara yang kelima dan mengusung tema Ukir Budaya dalam Bingkai
Persatuan. Kegiatan dua tahunan ini diselenggarakan sebagai implementasi dari
kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada pendidikan karakter dan
pengembangan kepribadian yang bersinergi dengan visi dan misi SMA Taruna
Nusantara khususnya dalam aspek wawasan kebudayaan.
Kegiatan ini diharapkan menjadi sarana apresiasi terhadap kekayaan
budaya Indonesia yang menarik, bermutu, dan berkualitas, baik bagi para siswa
SMA Taruna Nusantara khususnya, bagi para siswa dari seluruh Indonesia,
maupun bagi masyarakat luas. Dengan demikian diharapkan seluruh siswa
mengerti dan memahami pentingnya mengembangkan dan melestarikan budaya
Indonesia dalam kehidupan sebagai generasi emas bangsa Indonesia. Hal ini
penting mengingat tendensi remaja Indonesia yang mulai melupakan dan
meninggalkan budaya Indonesia yang merupakan ciri khas bangsa.
Selain manfaat internal yang didapatkan dari kegiatan ini, SMA Taruna
Nusantara juga mendapatkan manfaat eksternal. Manfaat eksternal tersebut
adalah masyarakat luas dapat mengetahui eksistensi SMA Taruna Nusantara
sebagai salah satu lembaga pendidikan yang menghasilkan generasi muda
Indonesia yang tidak cuma tangguh, melainkan cemerlang pemikirannya, sehat
jasmani, rohani, dan sosialnya, serta mampu mengambangkan potensi-
potensinya diberbagai bidang khususnya kebudayaan.
Mengetahui sedemikian strategis dan besarnya manfaat penyelenggaraan
Pandatara ini, Kepala Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN)
beserta seluruh jajarannya, Kepala SMA Taruna Nusantara dan segenap
Pengurus memberikan dukungan sepenuhnya terhadap kegiatan ini. Untuk itulah,
proposal ini disusun dalam rangka memberikan gambaran secara konkret kepada
12
seluruh pemangku kepentingan, agar dapat menjadi bahan pertimbangan dan
masukan berharga dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan
pelaksanaan struktural kegiatan.
2. Dasar Kegiatan
a. Kurikulum Khusus SMA Taruna Nusantara.
b. Kalender Pendidikan SMA Taruna Nusantara T.P. 2019/2020.
c. Program kerja OSIS SMA Taruna Nusantara seksi II B masa bakti 2019/2020.
d. Surat Perintah Kepala SMA Taruna Nusantara Nomor: 40/VIII/2019 mengenai
kegiatan Pameran Seni Dan Budaya Nusantara (Pandatara) 2019 tanggal 8
Agustus 2019.
3. Tujuan Kegiatan
a. Bagi Siswa SMA Taruna Nusantara
1) Sebagai sarana pembelajaran bagi para siswa SMA Taruna Nusantara dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013 yang diintegrasikan dengan visi dan
misi SMA Taruna Nusantara khususnya dalam aspek wawasan kebudayaan,
dalam bentuk karya nyata yang dapat dinikmati oleh seluruh siswa dan
masyarakat luas.
2) Sebagai wahana apresiasi terhadap kekayaan dan keragaman seni dan
budaya Nusantara yang “adi luhung”, seluruh siswa SMA Taruna Nusantara
dapat mengenal, memahami, menghayati, menghargai, mencintai, dan
memberikan inspirasi untuk menciptakan seni dan budaya yang berkualitas
dan bermanfaat di kemudian hari.
3) Media pembelajaran dalam menjunjung dan menghayati jasa pahlawan yang
telah berjuang untuk mempertahankan bangsa yang multicultural sesuai
dengan peringatan Hari Pahlawan.
4) Sarana untuk memupuk dan mempertebal semangat jiwa kebangsaan,
kejuangan, dan kebudayaan Indonesia.
5) Sebagai wahana pembelajaran bagi siswa SMA Taruna Nusantara
khususnya dalam bidang managerial dan advertorial.
6) Sebagai wahana untuk mengembangkan kreativitas, kerja sama, memupuk
persatuan dan kesatuan, dan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan
(entrepreneurship) bagi siswa SMA Taruna Nusantara.
7) Sebagai acuan untuk menyaring siswa calon siswa SMA Taruna Nusantara
yang berbakat dibidang kesenian.
b. Untuk Masyarakat Umum
1) Sebagai wahana sosialisasi dan apresiasi terhadap keragaman dan
kekayaan seni budaya Nusantara kepada masyarakat luas.
2) Sebagai wahana sosialisasi mengenai SMA Taruna Nusantara dan
keberagaman budaya yang terdapat di dalamnya bagi siswa dari sekolah
lain dan masyarakat luas.
14
3) Sebagai wahana bagi masyarakat luas (khususnya UKM) untuk
mengembangkan usaha dengan turut serta dan berpartisipasi dalam
kegiatan Pandatara.
4) Memupuk dan menumbuhkembangkan rasa persatuan, persaudaraan, dan
cinta budaya dan tanah air Indonesia bagi seluruh pemuda Indonesia
sesuai dengan semangat Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan melalui
partisipasi lomba dan kunjungan dalam Pandatara di SMA Taruna
Nusantara.
4. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah sebagai berikut.
a. Tercapainya pemahaman tentang wawasan kebudayaan Indonesia bagi
seluruh siswa SMA Taruna Nusantara.
b. Tumbuh dan berkembangnya kesadaran cinta budaya Indonesia bagi siswa
SMA Taruna Nusantara, siswa SMA sekolah lain, dan masyarakat luas.
c. Tumbuh dan berkembangnya kepemimpinan/manajerial siswa SMA Taruna
Nusantara.
d. Tumbuh dan berkembangnya jiwa kewirausahaan siswa SMA Taruna
Nusantara.
5. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan Pandatara 2019 tersebut dituangkan menjadi empat komponen
sebagai berikut :
a. Komponen 1 berbentuk Pameran Anjungan Budaya Nusantara. Dibagi dalam
anjungan-anjungan budaya daerah di bawah koordinasi ketua Panitia Daerah
masing-masing. Seluruh anjungan yang disediakan berjumlah 11 buah
anjungan (terdapat pada lampiran 4), menyesuaikan jumlah Panitia Daerah
yang terdapat di SMA Taruna Nusantara. Pameran yang ditampilkan di setiap
anjungan berupa kerajinan daerah, pakaian adat, buklet dan informasi
mengenai daerah asal, foto-foto dan lukisan, makanan khas daerah, dan media
lainnya yang dapat menunjukkan kekayaan seni dan budaya Nusantara.
b. Komponen 2 berbentuk Penampilan Budaya Nusantara. Penampilan budaya
akan diisi oleh siswa SMA Taruna Nusantara dan siswa SMA lain.
c. Komponen 3 adalah Lomba Budaya Tanah Air, yang terdiri atas:
1) Lomba inti siswa SMA Taruna Nusantara berupa Duta Nusantara dan
15
kompetisi tiap-tiap panitia daerah dalam berwirausaha.
2) Lomba untuk sekolah lain:
a) TK : Lomba Mewarnai se-Jawa Tengah dan DIY,
Lomba Kreasi Biji se-Jawa Tengah dan DIY.
b) SD : Lomba Menggambar se-Jawa Tengah dan DIY,
Lomba Fashion Show se-Jawa Tengah dan DIY.
c) SMP : Lomba Cerdas Cermat Budaya se-Jawa Tengah dan DIY,
Lomba Orasi Kebudayaan se-Jawa Tengah dan DIY,
Lomba Story Telling se-Jawa Tengah dan DIY,
Lomba Tari Kreasi se-Jawa Tengah dan DIY.
d) SMA : Lomba Band se-Jawa Tengah dan DIY
d. Komponen 4 adalah bazar dan kuliner budaya,terdiri atas:
1) Bazar dan Kuliner Nusantara sebagai bagisan dari anjungan budaya
daerah.
2) Bazar dan Kuliner Nusantara oleh masyarakat luas terutama para peserta
UKM.
3) Bazar/pameran.
6. Panitia
Susunan panitia acara Pameran Seni dan Budaya Nusantara 2019
terlampir dalam lampiran 1.
7. Peserta
Acara ini akan diikuti oleh seluruh siswa SMA Taruna Nusantara, para
tamu undangan yang terdiri atas siswa-siswi SD, SMP, SMA, se-Jawa Tengah
dan D.I.Yogyakarta dan masyarakat umum (pengunjung).
8. Acara
Susunan acara Pameran Seni dan Budaya Nusantara 2019 terlampir
dalam lampiran 2.
9. Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya dari kegiatan Pameran Seni dan Budaya Nusantara
2019 dibebankan kepada anggaran PKRA, anggaran OSIS, bantuan sponsor,
Komite Sekolah, dan Paguyuban orang tua siswa, dengan rincian yang
16
terlampir pada lampiran 3.
1. Persiapan
Untuk mempersiapkan kegiatan Pameran Seni dan Budaya Nusantara 2019 ini,
kami telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
a. Pembentukan panitia Pandatara 2019 dengan pembagian tugas yang jelas
dan terperinci.
b. Mengadakan sosialisasi kepada seluruh siswa serta memberikan arahan dan
petunjuk kepada ketua-ketua Panitia Daerah untuk menyukseskan pameran.
c. Melakukan koordinasi kepada berbagai pihak terkait dan pamong pembina
demi kelangsungan dan kelancaran kegiatan.
d. Mempersiapkan sarana dan prasarana dengan baik sejak awal agar dapat
menampilkan yang terbaik.
e. Menentukan tata tertib lomba.
f. Merinci rencana pengeluaran dana.
g. Pendataan calon-calon peserta.
2. Teknis Pelaksanaan
a. Pandatara dilaksanakan pada hari Jumat s.d. Minggu tanggal 1 s.d. 3
November 2019.
b. Pembukaan Pandatara SMA Taruna Nusantara ini akan dilaksanakan pada
tanggal 1 November 2019 bertempat di Balairung Pancasila. Pembukaan
kegiatan ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur Jawa Tengah.
Setelah acara pembukaan selesai, dilanjutkan dengan pembukaan anjungan
dan dilaksanakan beberapa cabang perlombaan, seperti Lomba Mewarnai
dan Kreasi Biji tingkat TK, Lomba Menggambar dan Fashion Show tingkat SD,
Lomba Orasi Kebudayaan, Cerdas Cermat Budaya, Tari Kreasi, dan Story
Telling Tingkat SMP, dan Lomba Band tingkat SMA. Malam harinya
dilanjutkan dengan pertunjukan Tari Lenong yang sekaligus menjadi acara
penutup kegiatan Pandatara 2019.
c. Perlombaan yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 dan 2 November 2019
yang diikuti oleh sekolah-sekolah. Bersamaan dengan itu, dilaksanakan juga
lomba-lomba, seperti Lomba Mewarnai dan Kreasi Biji tingkat TK, Lomba
17
Menggambar dan Fashion Show tingkat SD, Lomba Orasi Kebudayaan,
Cerdas Cermat Budaya, Tari Kreasi, dan Story Telling Tingkat SMP, dan
Lomba Band tingkat SMA. Malam harinya dilaksanakan Malam Gebyar
Nusantara di pelataran Balairung Pancasila. Pada acara ini dilaksanakan
pemberian penghargaan dan pengumuman pemenang dari masing-masing
perlombaan.
d. Penampilan Bakat Duta Nusantara dilaksanakan pada tangal 3 November
2019 di Balairung Pancasila. Acara ini diikuti oleh perwakilan dari masing–
masing Panda. Selanjutnya, terdapat Acara kirab budaya. Malam harinya
dilaksanakan TN Night di gedung olahraga (GOR).
BAB IV
Hasil yang Diharapkan
a. Internal
1) Siswa dapat memahami dan mengetahuai esensi kenusantaraan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
2) Adanya suatu wadah bagi siswa SMA Taruna Nusantara untuk
mengembangkan dan mengaktualisasikan seni dan budaya nusantara
sebagai media inspiratif bagi pengembangan wawasan kebudayaan siswa.
3) Siswa dapat melakukan pendekatan implementatif dalam memberikan
wawasan mengenai kehidupan dan kebudayaan nusantara kepada
keluarga besar SMA Taruna Nusantara.
4) Siswa mampu berinteraksi dengan baik dan meningkatkan kekompakan
antar siswa SMA Taruna Nusantara.
5) Terwujudnya media pembelajaran baru dalam meningkatkan kreativitas
bagi siswa SMA Taruna Nusantara khususnya dalam pengembangan
kebudayaan.
6) Siswa dapat mempelajari bidang manajerial dan advertorial dalam
menumbuh kembangkan potensi kepemimpinan.
7) Siswa dapat memupuk dan mempertebal semangat jiwa kebangsaan,
kejuangan dan kebudayaan Indonesia.
b. Eksternal
1) Memberikan sosialisasi tentang SMA Taruna Nusantara dan keberagaman
budaya yang terdapat di dalamnya.
18
2) Menularkan nilai-nilai keberagaman budaya yang terdapat di SMA Taruna
Nusantara kepada para pelajar dari sekolah lain dan masyarakat luas.
BAB V. PENUTUP
Demikian proposal kegiatan Pameran Seni dan Budaya Nusantara 2019 ini kami
sampaikan, untuk selanjutnya kami mohon petunjuk dan arahan dari Kepala SMA
Taruna Nusantara.
Magelang, 5 September 2019
Ketua Umum OSIS Ketua Panitia Siswa
19
BAB VI. LAMPIRAN
Lampiran 1
Susunan Panitia Pamong Pandatara Tahun 2019 SMA Taruna Nusantara
20
dst.
V
SAT SAT
N O HARGA
KEBUTUHAN UA VO UA JUMLAH
O L SATUAN
N1 L2 N2
1
1 SEKSI ACARA
Dekorasi Panggung TN Rp
a
Night 6.500.000,00
bua Rp Rp
b Air Dance
2 h 500.000,00 1.000.000,00
Rp
Subtotal (1. Seksi Acara)
7.500.000,00
2 SEKSI HUMAS
bua Rp Rp
a Spanduk Besar
2 h 750.000,00 1.500.000,00
bua Rp Rp
b Dekorasi Stand
1 h 500.000,00 500.000,00
lem Rp Rp
c Pamflet 1.0
bar 1.000,00 1.000.000,00
00
bua Rp Rp
d Umbul-Umbul
20 h 100.000,00 2.000.000,00
lem Rp Rp
e Poster
100 bar 3.000,00 300.000,00
Pencetakan Tiket Malam ben Rp Rp
f
Anugrah 20 del 7.000,00 140.000,00
Rp
Sewa Kostum Kartini bua Rp
g 1.500.000,0
Kartono 2 h 3.000.000,00
0
h Biaya Promosi
lem Rp Rp
1) Pamflet 1
100 bar 3.000,00 300.000,00
Rp
bua Rp
2) Baliho 1 1.000.000,0
1 h 1.000.000,00
0
bua Rp Rp
3) Spanduk kota 1
3 h 420.000,00 1.260.000,00
bua Rp Rp
4) Spanduk kabupaten 1
3 h 240.000,00 720.000,00
lem Rp Rp
5) Poster 1
100 bar 3.000,00 5.000.000,00
lem Rp Rp
6) Leaflet adpaper 1
500 bar 1.500,00 750.000,00
lem Rp Rp
7) Pamflet HVS warna 1 2.0
bar 100,00 200.000,00
00
radi Rp Rp
8) Radio 3 hari
1 o 500.000,00 1.500.000,00
Rp Rp
9) Ranpublikasi 5 hari liter
10 8.500,00 425.000,00
Dukungan akomodasi oran Rp Rp
10) 5 hari
publikasi 7 g 100.000,00 3.500.000,00
bua Rp Rp
i Buku Panduan
100 h 10.000,00 1.000.000,00
Rp
Rp
j Jingle Pandatara 3.500.000,0
3.500.000,00
0
plak Rp Rp
k Cinderamata Tamu/ Tokoh 1
2 at 750.000,00 1.500.000,00
Rp
Subtotal (2. Seksi Humas)
29.095.000,00
21
3 MERCHANDISE DAN SOUVENIR
bua Rp Rp
a Tote Bag
100 h 30.000,00 3.000.000,00
bua Rp Rp
b Gym Sack
200 h 50.000,00 10.000.000,00
bua Rp Rp
c Gantungan Kunci
500 h 5.000,00 2.500.000,00
bua Rp Rp
d Tumbler
100 h 25.000,00 2.500.000,00
bua Rp Rp
e Stiker 1.0
h 3.000,00 3.000.000,00
00
bua Rp Rp
f Wrist Band/ Gelang
500 h 10.000,00 5.000.000,00
bua Rp Rp
g Buku Agenda
50 h 35.000,00 1.750.000,00
Rp
Subtotal (3. Merchandise dan Souvenir)
27.750.000,00
4 SEKSI KEAMANAN
bua Rp Rp
a Ban Jaga
30 h 40.000,00 1.200.000,00
Rp
Jasa Pengamanan dan Ijin Rp
b 7.500.000,0
Keramaian 7.500.000,00
0
Rp
Subtotal (4. Seksi Keamanan)
8.700.000,00
dst.
07.00 s.d.
Gladi Bersih Penyambutan
07.45
Balairung Sie Acara
07.45 s.d.
Persiapan pembukaan
08.00
1. Gubernur dari wistam menuju ke
Pelataran Balairung, berhenti di
Prasasti Soeharto.
2. Kartini Kartono dan Duta Nusantara
berjajar di pelataran Balairung.
Penyambutan Tamu Sie Acara,
08.00 s.d. 3. Pengalungan bunga Kartini Kartono
(Gubernur Jawa Tengah: Pelataran Balairung Sie
08.25 kepada Gubernur.
Ganjar Pranowo) Keamanan
4. Gubernur menuju Balairung diikuti
Kartini Kartono dan Duta Nusantara.
5. Gubernur (ketika masuk Balairung)
disambut penari Gambyong diantarkan
Jumat, 1 Baju adat ke kursi yang disediakan.
November masing-masing,
2019 08.25 s.d. sepatu selop
Penampilan Tari Gambyong Tari Gambyong menyambut Gubernur
08.30
1. Laporan siswa (Novan Mulyo S),
08.30 s.d.
Pembukaan MC MC Dravo
08.35
2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
08.35 s.d. Sambutan oleh siswa Jofanka
Sambutan Ketua Panitia Sie Acara,
08.40 Balairung Hendhico
Sie Konsumsi
08.40 s.d.
Sambutan Pengurus Sekolah Sambutan oleh pengurus sekolah
08.45
08.45 s.d. Sambutan Gubernur Jawa Sambutan oleh Bapak Gubernur Jawa
08.55 Tengah dan Pemukulan Gong Tengah
18.15 s.d.
Persiapan pembukaan
18.30
18.30 s.d.
Pembukaan TN Night
18.40
19.45 s.d.
Penampilan Pamong
20.00
23
20.15 s.d. Penampilan Band Kelas XII (
20.30 Rayband)
20.30 s.d.
Penutupan TN Night
selesai
Minggu,3
07.30 s.d. Penampilan Duta Nusantara Baju Adat Tiap Materi penampilan Duta Nusantara Sie Acara,
November Balairung
07.40 Panda Sumatera 1 Daerah ditentukan daerah masing-masing Korwil
2019
24
07.40 s.d. Penampilan Duta Nusantara
07.50 Panda Sumatera 2
09.20 s.d.
Persiapan Kirab Tiap daerah mempersiapkan diri Sie Acara,
09.40
Sie Kirab
Kampus SMA TN
Budaya, Sie
09.40 s.d. Baju Adat Tiap daerah berjalan sesuai dengan Keamanan
Kirab Budaya
12.00 Panda, rute yang ditentukan
Celana/rok
12.00 s.d. Pengumuman Pemenang batik, sepatu Diumumkan sesuai dengan keputusan
13.00 Lomba pesiar juri Sie Acara,
Sie
Balairung
Keamanan,
13.00 s.d. Penyampaian kesan dan pesan selama Sie Lomba
Penutupan Pandatara
14.00 Pandatara 2019 berlangsung
Uji Pemahaman 2
1. Setelah mencermati Proposal Pandatara, tentukan jenis Proposal tersebut!
2. Sebutkan dan jelaskan informasi-informasi penting yang Anda temukan pada tiap-
tiap bagian proposal!
No Bagian-Bagian Proposal Informasi Penting
a
b
c
d
E
F
Dst
25
Semakin sering Anda berlatih menganalisis informasi dalam Proposal semakin
fasih dalam memahami proposal. Struktur penulisan proposal dapat bermacam-
macam. Hal ini bergantung pada jenis kegiatan yang diusulkannya. Dalam beberapa
aspek, proposal penelitian memiliki beberapa perbedaan dengan proposal kegiatan
kemasyarakatan. Namun, secara umum berikut bagian-bagian yang sebaiknya ada di
dalam proposal tersebut.
1. Latar Belakang
Dalam bagian ini dikemukakan tentang kejadian, keadaan, atau hal yang
melakarbelakangi pentingnya dilaksanakan suatu penelitian. Apabila kegiatan yang
diusulkan itu berupa kegiatan kesehatan penduduk desa, yang kita kemukakan dalam
latar belakang adalah tentang berjangkitnya penyakit menular dan sebagainya.
2. Masalah dan Tujuan
Secara rinci dan spesifik kita perlu menyebutkan masalah dan tujuan-tujuan
kegiatan. Rumuskanlah tujuan-tujuan itu dengan rasional dan persuasif sehingga
yang membacanya tertarik pada tujuan-tujuan tersebut.
3. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan yang diusulkan harus dijelaskan batas-batasnya. Membatasi ruang
lingkup persoalan kegiatan, sekurang-kurangnya memberikan dua manfaat. Dapat
lebih terlihat oleh pengusul duduk persoalan dari kegiatan yang akan dilakukannya.
Bagi penerima usul, suatu deskripsi yang konkret dan jelas akan lebih mudah pula
dilihat kebaikan dan kelemahannya. Baik pengusul maupun perima usul, masing-
masing akan menguji masalah itu dari ruang lingkup itu dengan bahan-bahan literatur
yang ada.
4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis
Dalam hal ini dikemukakan telaah terhadap teori atau hasil-hasil penelitian
sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan. Telaah itu bisa
berupa perbandingan, pengontrasan, dan peletakan teori-teori itu pada masalah yang
akan diteliti. Teori-teori itu merupakan dasar argumentasi bagi pengusul dalam
meneliti persoalan-persoalannya sehingga diperoleh jawaban yang dapat diandalkan.
Dari teori-teori yang dikemukakan itu, penerima usul bisa memahami bobot
usulan itu di samping dapat mengetahui pula penguasaan pengusul terhadap
kegiatan yang diusulkannya.
5. Metode
Pada bagian ini, dikemukakan metode kegiatan yang akan dilaksanakan,
termasuk teknik-teknik pengumpulan data. Dalam hubungan ini dapat disebutkan
26
metode historis, deskriptif, ataupun eksperimental. Sementara itu, dalam hal teknik
pengumpulan data dapat disebutkan teknik angket (kuesioner), wawancara,
observasi, studi pustaka, atau tes. Dalam bagian ini harus juga dikemukakan rencana
pengolahan data yang diperlukan.
Melalui metode-metode yang digunakan, kegiatan yang direncanakan itu dapat
dinilai oleh penerima usul, yakni apakah rencana itu akan diperoleh hasil yang
memuaskan atau tidak. Semakin komprehensif, metode yang diusulkan, penerima
usul akan semakin yakin akan rencana kegiatan itu. Melalui gambaran metode itu,
dapat dinilai pula jumlah biaya yang perlu dikeluarkan.
6. Pelaksana Kegiatan
Salah satu faktor yang turut diperhitungkan oleh penerima proposal adalah
susunan personel dari badan yang menyampaikan proposal tersebut. Sebab itu,
tuliskanlah personel yang dapat diandalkan untuk mengerjakan pekerjaan yang
diusulkan itu. Bila perlu daftar personel atau pelaksana kegiatan tersebut dilengkapi
dengan pendidikan dan keahlian mereka. Apabila kegiatan itu berupa pengecatan
jalan desa, tentunya yang dikemukakan adalah susunan kepanitiannya termasuk
pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan itu. Dalam proposal penelitian
untuk penulisan skripsi, tesis, atau disertasi, pelaksana kegiatan tidak perlu
dikemukakan karena sudah jelas, yakni mahasiswa itu sendiri.
7. Fasilitas
Untuk mengerjakan suatu pekerjaan diperlukan pula fasilitas-fasilitas tertentu.
Di pihak lain, fasilitas-fasilitas yang ada itu akan lebih menekankan biaya sehingga
kalkulasi biaya yang disodorkan akan menjadi lebih murah dari pada kalau harus
menyewa dari pihak-pihak lain.
Pengusul perlu menggambarkan bermacam-macam fasilitas yang dimilikinya.
Hal ini dimaksudkan untuk lebih meyakinkan lagi penerima usul bahwa tawaran
penulis memang benar-benar serius dan penulis sanggup mengerjakannya dengan
baik.
8. Keuntungan dan Kerugian
Tentu lebih meyakinkan lagi jika dikemukakan juga keuntungan-keuntungan
yang akan diperoleh dari pekerjaan itu. Hal ini bukan sesuatu yang berlebihan, tetapi
untuk meyakinkan penerima usul bahwa biaya yang akan dikeluarkan tidak akan sia-
sia dengan yang akan diperoleh. Keuntungan yang diperoleh dapat bersifat
keuntungan yang memang langsung diharapkan, keuntungan sampingan,
penghematan, dan sebagainya.
27
Akan lebih simpatik lagi apabila pengusul menyampaikan juga kerugian atau
hambatan-hambatan yang akan dihadapi kelak. Sering kali orang takut
mengemukakan keburukan atau kekurangan sesuatu yang ditawarkan, takut kalau
tawaran atau usulnya tidak diterima. Dalam jangka panjang hal ini sebenarnya akan
menguntungkan pihak pengusul itu sendiri. Badan yang akan memberi pekerjaan
akan lebih percaya akan kejujuran pengusul yang dalam melaksanakan pekerjaan itu.
9. Lama Waktu
Dalam proposal harus dijelaskan lama waktu pekerjaan itu akan diselesaikan.
Bila pekerjaan itu terdiri atas tahap-tahap pekerjaan, maka tahap-tahap itu perlu
diberikan dengan perincian waktu penyelesaian masing-masing.
10. Pembiayaan
Biaya merupakan salah satu topik yang juga sangat diperhatikan penerima
usul. Namun, bagi badan penerima usul yang baik reputasinya, kualitas pekerjaan
merupakan hal yang lebih diutamakan. Bagaimanapun juga, perincian biaya harus
benar-benar digarap dalam proposal ini sehingga dapat meyakinkan penerima usul.
Yang lebih diinginkan agar semua pos pembiayaan diberikan perincian tersendiri.
Perincian itu dapat dibagi untuk upah, alat perlengkapan, belanja barang, biaya
umum, dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan sistematika proposal berikut!
1. Latar Belakang
2. Masalah dan Tujuan
a. Masalah
b. Tujuan
3. Ruang Lingkup Kegiatan
a. Objek
b. Jenis-Jenis kegiatan
4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis
a. Kerangka teoretis
b. Hipotesis
5. Metode
6. Pelaksana Kegiatan
a. Penanggung jawab
b. Susunan personalia
7. Fasilitas yang Tersedia
a. Sarana
28
b. Peralatan
8. Keuntungan dan Kerugian
a. Keuntungan-Keuntungan
b. Kemungkinan kerugian
9. Lama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Waktu
b. Tempat
10. Anggaran Biaya
11. Daftar Pustaka
12. Lampiran-Lampiran
29
B. Melengkapi Informasi dalam Proposal secara Lisan
Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari kegiatan pembelajaran ini adalah agar siswa mampu:
1) mengidentifikasi isi proposal dari informasi yang dibaca;
2) menyajikan proposal hasil diskusi.
Dari proposal-proposal yang pernah kita baca, tentu kita memperoleh banyak
manfaat. Selain penambahan ilmu pengetahuan berkaitan dengan masalah yang
dikemukakan dalam teks itu, kita pun menjadi tahu tentang prosedur pelaksanaan
suatu kegiatan termasuk arti pentingnya kegiatan itu. Misalnya, dari proposal tentang
“Pandatara”, kita menjadi mengetahui manfaat diadakan Pandatara baik untuk siswa
SMA Taruna Nusantara, siswa sekolah lain, dan masyarakat.
Dengan membaca proposal, kita pun didorong untuk lebih kreatif dalam mencari
berbagai terobosan kegiatan yang bermanfaat, baik bagi kita sendiri maupun orang
lain. Proposal-proposal yang kita baca memberikan inspirasi tentang banyaknya
kegiatan yang dapat kita lakukan dan dapat pula kita kerja samakan penyelesaiannya
dengan pihak lain.
Untuk sampai pada pemerolehan pengetahuan, pemahaman, dan sikap-sikap itu,
kita perlu memahami maksud teks secara lebih baik. Kita harus memahami makna
kata, kalimat, dan keseluruhan teksnya. Seperti yang kita maklumi bahwa di dalam
proposal banyak kata teknis yang memiliki arti khusus. Dari teks proposal yang sudah
dibaca, kita perlu mengetahui terlebih dahulu makna dari kata-kata tersebut.
Berikutnya adalah pemahaman mengenai kaidah kebahasaan yang menandai
proposal adalah sebagai berikut.
1. Pernyataan argumentatif
2. Pernyataan persuasif
3. Kata-kata teknis
4. Kata kerja tindakan
5. Kata pendefinisian
6. Kata perincian
7. Kata keakanan
30
Struktur dan kaidah itulah yang menjadi pedoman kita ketika mendiskusikan
kelengkapan dan ketepatan suatu proposal. Selain itu, diskusi tentang suatu teks
proposal ataupun teks-teks lainnya dapat pula berkenaan dengan kaidah-kaidah
kebahasaan lainnya, seperti keefektifan kalimat, ketepatan pemilihan kata, serta
kebakuan ejaan dan tanda bacanya.
Uji Pemahaman 3
1. Carilah definisi dari tiap kaidah kebahasaan proposal tersebut melalui bantuan
KBBI, buku referensi lain, maupun internet!
2. Diskusikan hasil belajar Anda di kelas dibimbing oleh Pamong.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari kegiatan pembelajaran ini adalah agar siswa mampu:
1) menganalisis isi teks proposal;
2) menganalisis kaidah kebahasaan teks proposal.
1. Struktur Proposal
Berdasarkan contoh dan definisi proposal sebelumnya, kita dapat mengetahui pula
isi dari sebuah proposal secara umum, yakni berupa usulan kegiatan. Adapun isinya
secara khusus dapat bermacam-macam bergantung pada jenis kegiatan yang
diusulkannya itu. Di samping memiliki kesamaan umum, proposal penelitian memiliki
beberapa perbedaan dengan proposal kegiatan bakti sosial, perlombaan, dan kegiatan-
kegiatan sejenis lainnya.
Uji Pemahaman 4
Perhatikan proposal berikut dengan saksama!
A. Latar Belakang
Membaca dan menulis merupakan dua jenis keterampilan yang harus dikuasai
para siswa dalam bahasa dan sastra Indonesia, di samping menyimak dan berbicara.
Keduanya termasuk ke dalam ragam bahasa tulis yang besar sekali kontribusinya bagi
prestasi dan masa depan para siswa. Membaca dan menulis juga merupakan identitas
peradaban sebuah masyarakat dan sekaligus kunci keberhasilan dan kemajuan bangsa.
31
Namun, sayangnya dua keterampilan inilah yang selalu menjadi persoalan klasik
dalam dunia pendidikan Indonesia. Realitas kemampuan membaca dan menulis para
siswa kita memang tidak menggembirakan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh
sastrawan Taufiq Ismail, melalui observasinya kepada beberapa siswa di kawasan
ASEAN, dia mengatakan bahwa anak-anak Indonesia rabun membaca dan menulis atau
bahkan dikatakan sebagai bangsa yang malah sudah buta membaca dan lumpuh
menulis.
Bukti lain turut menguatkan temuan tersebut adalah hasil penelitian International
Association for the Evaluation of Educational Achievment (IAEA), melaporkan bahwa
kemampuan membaca siswa SD Indonesia berada pada urutan ke-38 dari 39 negara
peserta studi. Rata-rata skor membaca untuk SD adalah sebagai berikut: (1) Hongkong
755,5, (2) Singapura 74,0, (3) Thailand 65,1, (4) Filipina 52,6, dan (5) Indonesia 51,7.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia hanya mampu menguasai
30% materi bacaan. Mereka menemukan kesulitan dalam membaca soal-soal berbentuk
uraian yang memerlukan penalaran. Kesulitan ini terjadi karena mereka sangat terbiasa
menghafal dan mengerjakan soal-soal pilihan ganda di samping proses pembelajaran
yang tidak mendukung terhadap kemampuan penalaran dan praktik.
Kurikulum baru yang tidak beberapa lama lagi diberlakukan, merupakan
momentum terbaik dalam memperbaiki kondisi yang tidak menggembirakan itu. Apalagi
dengan pendekatan yang digunakan kurikulum ini yang sangat kondusif bagi
dilakukannya upaya-upaya tersebut. Kurikulum baru tersebut memberdayakan peran
guru dalam pengembangannya, terutama dalam pemilihan materi dan penggunaan
metode yang sesuai dengan kompetensi para siswanya. Dengan demikian, terangkatnya
prestasi dan keterampilan membaca dan menulis siswa, kembali kepada peran para
pengajar dalam pengajarannya. Untuk itu, sebuah upaya pembekalan terhadap para
pengajar tentang pengembangan kurikulum dan materi pengajaran membaca dan
menulis sangat mendesak untuk dilakukan.
B. Tujuan Pelatihan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pelatihan ini mencakup dua hal: (1) meningkatkan
pengetahuan, penguasaan, dan keterampilan para pengajar terhadap substansi
materi membaca dan menulis dan (2) meningkatkan profesionalisme para pengajar
dalam mengajarkannya sesuai dengan kompetensi para siswa sesuai dengan
indikator-indikator pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
32
2. Tujuan Khusus
Secara khusus, tujuan pelatihan ini adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan daya baca para pengajar dalam beragam keterampilan membaca.
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pengajar dalam
mengembangkan perencanaan dan implementasi pengajaran membaca di
sekolah.
c. Meningkatkan daya tulis para pengajar dalam beragam keterampilan menulis.
d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengembangkan
perencanaan dan implementasi pengajaran menulis di sekolah.
C. Materi Pelatihan
Secara garis besar, materi pokok pelatihan ini terdiri atas dua macam: (1)
keterampilan membaca beserta pembelajarannya dan (2) keterampilan menulis beserta
pembelajarannya. Kedua hal tersebut dirinci berdasarkan kompetensi dasar
sebagaimana yang ada dalam materi pelatihan sebagai berikut.
1. Membaca cepat dan pembelajarannya.
2. Membaca nyaring dan pembelajarannya.
3. Membaca dalam hati dan pembelajarannya.
4. Membaca memindai dan pembelajarannya.
5. Membaca karya sastra dan pembelajarannya.
6. Menulis paragraf deskripsi dan pembelajarannya.
7. Menyunting dan pembelajarannya.
8. Menulis laporan dan pembelajarannya.
9. Menulis surat dan pembelajarannya.
10. Menulis iklan dan pembelajarannya.
11. Menulis rangkuman/ringkasan dan pembelajarannya.
12. Menulis ulasan dan pembelajarannya
13. Penulis teks pidato dan pembelajarannya.
D. Peserta
Peserta pelatihan ini adalah para pengajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di
SMP/MTs se-Kabupaten Pati.
33
E. Pendekatan, Metode, dan Skenario Pelatihan
1. Pendekatan
Pelatihan ini menggunakan pendekatan partisipatori andragogi atau pelatihan
partisipatif bagi orang dewasa, dengan ciri-ciri sebagai berikut.
a. Selalu menghargai, memperhatikan pengetahuan, dan pengalaman yang telah
dimiliki peserta.
b. Memusatkan perhatian pada penemuan dan pemecahan masalah dan bukannya
pada penguasaan materi.
c. Mengutamakan kesikutsertaan peserta secara aktif dan merata dalam seluruh
proses pelatihan.
d. Pelatih tidak bertindak sebagai guru, tetapi sebagai fasilitator yang memfasilitasi
dan turut melibatkan diri dalam proses pembelajaran.
e. Persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pelatihan dikerjakan bersama-sama
antara pelatih, panitia, dengan peserta.
f. Proses pembelajaran lebih mengutamakan peningkatan pemahaman,
penghayatan, pemecahan masalah, dan pengalaman dari pengalihan
pengetahuan.
2. Metode Pelatihan
Pendekatan yang partisipatif, menuntut metode pembelajaran yang partisipatif pula.
Metode-metode yang dimaksudkan berupa:
a. dengar pendapat,
b. ceramah dan tanya jawab,
c. silang baca dan diskusi kelompok,
d. peragaan,
e. kerja perorangan, kerja kelompok, dan
f. praktikum.
Dalam setiap penyajian, digunakan lebih dari satu metode untuk mempertinggi daya
serap peserta dan menghindari kejenuhan.
3. Skenario Pelatihan
Pelatihan ini dilakukan secara partisipatif. Dalam pelaksanaannya, diselenggarakan
melalui pemberian kesempatan yang seluas-luasnya untuk berpartisipasi dalam
setiap proses pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan peserta adalah
sebagai berikut.
34
a. Analisis materi membaca dan menulis dalam kurikulum.
b. Berlatih membaca dan menulis.
c. Berlatih merancang rencana pembelajaran membaca dan menulis.
d. Melakukan praktik pembelajaran membaca dan menulis.
e. Mempresentasikan pengalaman hasil pelatihan peningkatan kemampuan
membaca dan menulis.
Uji Pemahaman 5
Analisislah proposal tersebut berdasarkan strukturnya!
35
2. Kaidah Kebahasaan Proposal
Fitur-fitur kebahasaan lainnya yang menjadi penanda proposal adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan banyak istilah ilmiah, baik berkenaan dengan kegiatan itu sendiri
ataupun tentang istilah-istilah berkaitan dengan bidang keilmuannya.
36
Istilah Kegiatan (Penelitian) Istilah Keilmuan (Pendidikan)
abstrak afektif
analisis data buku pelajaran
hipotesis kompetensi
instrumen kurikulum
latar belakang materi pengajaran
metode penelitian media belajar
pengolahan data minat baca
penelitian lapangan pembelajaran
pengumpulan data peserta didik
populasi psikologis
sampel sekolah
teknik penelitian
37
Bacalah teks berikut.
Proposal Kegiatan Bulan Bahasa
dalam Rangka Peningkatan Budaya Literasi Sekolah
Program Sekolah Rujukan SMA Taruna Nusantara Tahun 2016
I. Pendahuluan
1. Umum
Rendahnya minat dan kemampuan membaca masih menjadi salah satu
fenomena global saat ini termasuk di Indonesia. Permasalahan ini berkaitan
dengan rendahnya kemampuan membaca, memahami teks, serta membaca
analitis, kritis, dan reflektif. Hal ini menandakan bahwa praktik pendidikan yang
dilaksanakan di sekolah belum memperlihatkan fungsi sekolah sebagai organisasi
pembelajaran yang mampu menjadikan semua warganya terampil membaca
untuk mendukung mereka sebagai pembelajar sepanjang hayat.
Berdasarkan hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang melibatkan semua
pemangku kepentingan di bidang pendidikan, mulai dari tingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan. Selain itu, pelibatan unsur eksternal
dan unsur publik, yakni orang tua peserta didik, alumni, masyarakat, dunia usaha
dan industri juga menjadi komponen penting dalam GLS.
SMA Taruna Nusantara ditunjuk sebagai Sekolah Rujukan oleh
Dirjendikdasmen Direktur Pembinaan SMA untuk menyelenggarakan Gerakan
Literasi Sekolah. Dengan harapan SMA Taruna Nusantara menjadi salah satu
sekolah percontohan di Indonesia yang menyelenggarakan dan membudayakan
siswa dan warga sekolahnya terbiasa membaca.
Salah satu program dalam Gerakan Literasi Sekolah adalah
menyelenggarakan kegiatan atau lomba yang dapat menstimulus siswa untuk
gemar membaca. Kegiatan tersebut diadakan sekaligus untuk memperingati
Bulan Bahasa. Kegiatan Bulan Bahasa SMA Taruna Nusantara tahun 2016
menggunakan lima bahasa. Kegiatan tersebut antara lain: Lomba Cipta & Baca
Puisi Bahasa Indonesia, Lomba Liputan Berita Bahasa Indonesia, English Specch
Contest Bahasa Inggris, Lomba Pidato Bahasa Jawa, Lomba Rangking 1 Bahasa
Jepang, dan Lomba Produksi Iklan Bahasa Jerman. Selain Lomba 5 Bahasa,
akan diselenggarakan Kegiatan Pojok Buku di desa binaan LKPL yang
diselenggarakan tanggal 15 s.d. 17 Desember 2016.
38
2. Dasar
Program Kerja dan Rencana Anggaran SMA Taruna Nusantara Tahun 2016.
39
a. Honor narasumber 2 orang x Rp 400.000,00 = Rp 800.000,00
b. Transport narasumber 2 orang x Rp 100.000,00 = Rp 200.000,00
c. Honor penyusunan Rencana Aksi Literasi = Rp 500.000,00
d. Hadiah Lomba: 8 lomba (juara 1, 2, dan 3) X Rp. 625.000,00 = Rp 5.000.000,00
e. Honor panitia: @3 x Rp 300.000,00 = Rp 900.000,00
f. Kudapan panitia pamong & panitia siswa : 50 x 3 hari x Rp 10.000,00= Rp 1.500.000,00
g. Makan siang panitia pamong 25 x 2 hari x Rp 35.000,00 =Rp1.750.000,00 +
Jumlah =Rp 10.650.000,00
(sepuluh juta enam ratus lima puluh ribu rupiah)
IV. Penutup
Demikian proposal Kegiatan Bulan Bahasa dalam Rangka Peningkatan Budaya
Literasi Sekolah SMA Taruna Nusantara Sebagai Sekolah Rujukan ini kami ajukan
untuk mendapat dukungan dan arahan dari pimpinan.
40
Lampiran 1.
Jadwal Kegiatan Bulan Bahasa:
No Hari, Waktu Kegiatan Penanggung Tempat
Tanggal Jawab
1 Senin, 5 12.00- Rapat panitia pamong dengan Panitia Ruang kelas
Desember A-12
13.30 panitia siswa pamong
2016
2 Kamis, 8 12.00 Pengumpulan Liputan Berita Panitia Ruang
Desember Kesekretari
Bahasa Indonesia, Produksi Pamong dan
2016 atan
Iklan Bahasa Jerman, dan Panitia Siswa
Artikel Bahasa Inggris kepada
panitia.
3 Jumat, 9 07.30 Pembukaan Kegiatan Bulan Seksi Acara RBP
Desember
Bahasa oleh Kepala SMA
2016
Taruna Nusantara
4 Jumat, 9 08.30- Lomba Pidato Bahasa Jawa Panitia dan RBP
Desember
15.00 Juri
2016
Pidato
Bahasa Jawa
5 Jumat, 9 08.30- Lomba Rangking 1 Bahasa Panitia dan GSG
Desember
15.00 Jepang Juri Rangking
2016
1
6 Jumat, 9 09.00 Pengumpulan Liputan Berita Panitia dan Kesekretaria
Desember tan/ R.
Bahasa Indonesia Juri Liputan
2016 Pamong
Berita
7 Jumat, 9 09.00 Pengumpulan Produksi Iklan Panitia dan Kesekreta
Desember riatan/ R
Bahasa Jerman Juri Produksi
2016 Pamong
Iklan
8 Sabtu, 10 07.00- Lomba Cipta & Baca Puisi Panitia dan Juri GSG
Desember
11.00 Bahasa Indonesia Lomba Cipta &
2016
Baca Puisi
9 Sabtu, 10 07.00- English Speech Contest Panitia dan Balairung
Desember
11.00 Juri ESC
2016
10 Sabtu, 10 12.00- Pengumuman dan Pembagian Seksi Acara RBP
Desember
41
2016 13.45 Hadiah serta Penutupan
Kegiatan Bulan Bahasa oleh
Kepala SMA Taruna Nusantara
11 Kamis- 08.00- Kegiatan Pojok Buku Panitia LKPL desa
Sabtu, 15- binaan
16.00 dilaksanakan di desa binaan
17 LKPL
LKPL
Desember
2016
Lampiran 2
A. Lomba Rangking 1 Bahasa Jepang
1. Peserta siswa kelas X dan XI.
2. Setiap kelas wajib mengirimkan delegasinya.
3. Delegasi tiap kelas adalah 1 orang siswa putra/ siswa putri.
4. Materi lomba: anime dan manga, kebudayaan Jepang, kana, dan kosakata
umum.
5. Pemenang adalah peserta yang terakhir bertahan.
6. Lomba dilaksanakan hari jumat, tanggal 9 Desember 2016 di Gedung Serba
Guna.
Uji Pemahaman 6
Analisislah proposal tersebut berdasarkan strukturnya!
44
D. Merancang Sebuah Proposal Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Informasi, Tujuan,
dan Esensi Karya
E. Ilmiah
Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari kegiatan pembelajaran ini adalah agar siswa mampu:
1) menelaah hasil proposal;
2) menyusun proposal berdasarkan aspek-aspek penting.
45
Dengan demikian, kita bisa mengajukan suatu kegiatan yang sesuai dengan
kenyataan yang ada di lapangan. Ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk
mengumpulkan sejumlah fakta dan data yang menjadi pusat penyusunan proposal, yaitu
melalui observasi langsung, melakukan wawancara dengan narasumber, atau melalui
penyebaran angket.
Langkah selanjutnya ialah dengan membaca berbagai literatur untuk memperkuat
temuan-temuan dari lapangan itu. Literatur juga berperan sebagai rujukan atas
bermasalah atau tidaknya temuan-temuan di lapangan itu.
Penyusunan proposal harus diawali dengan kegiatan observasi lapangan ataupun
membaca berbagai literatur. Kegiatan itu sudah kamu lakukan, bukan? Langkah
berikutnya yang harus kamu lakukan adalah mengembangkan temuan-temuanmu itu ke
dalam sebuah proposal yang lengkap, jelas, dan menarik.
a. Lengkap, perhatikanlah kelengkapan bagian-bagian proposal, mulai dari latar
belakang sampai bagian daftar pustaka; mungkin juga lampiran-lampiran yang perlu
disertakan. Untuk itu, kita harus memahami kembali struktur proposal yang telah
dipelajari terdahulu.
b. Jelas, perhatikan pula kaidah-kaidah kebahasaan yang lazim digunakan untuk
proposal sehingga proposal yang kamu buat itu mudah dipahami oleh pembacanya.
Menarik, perhatikan teknik penyajiannya; tata letak, ilustrasi, pemilihan jenis huruf,
spasi, dan hal-hal lainnya sehingga penerima usul tertarik untuk membacanya.
Dengan demikian, hal tersebut membantu pula di dalam proses pengesahan
proposal tersebut.
Uji Pemahaman 7
1. Dengan berkelompok, buatlah sebuah proposal sesuai dengan temuan-temuan
masalah yang telah kamu tetapkan pada pembelajaran sebelumnya.
2. Susunlah proposal tersebut dengan memperhatikan kelengkapan struktur dan
kaidahnya yang benar.
3. Presentasikanlah proposal tersebut di depan kelompok lainnya. Gunakanlah alat
peraga atau perangkat multimedia untuk membantu memperjelas presentasi
kelompokmu itu.
46
A. Tes Formatif
F. Teks
Pilihan Prosedur
Ganda
Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B,
C, dan IsiETeks
D, atau pada lembar jawab yang tersedia!
Prosedur
1. Kegiatan pelatihan kepemimpinan akan dilaksanakan pada hari Sabtu 10 Oktober
2019, G.
pukul 15.00 WIB di Ruang Baca Perpustakaan. Dalam proposal, bagian
tersebut lebih tepat dimaksukkan ke bagian ….
A. sarana kegiatan
B. penyelenggaraan kegiatan
C. waktu dan tempat kegiatan
D. komponen kegiatan
E. prosedur kegiatan
2. Berikut ini yang tidak perlu dicantumkan dalam proposal penyelenggaraan lomba
peringatan Sumpah Pemuda adalah …..
A. panitia
B. latar belakang
C. tujuan
D. format notula
E. anggaran biaya
3. Setiap tahun di sekolah saya diadakan perkenalan bersama (Persama) dari berbagai
kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan ini sudah disusun dalam program kerja OSIS.
Panitia yang terbentuk akan merencanakan kegiatan tersebut tanggal 4 s.d.15
September 2004 di perkemahan Cidahu, Sukabumi. Untuk itu, panitia menyusun
proposal.
Kalimat berisi tujuan pelaksanaan kegiatan dalam penulisan proposal sesuai
dengan ilustrasi tersebut adalah ….
A. Kegiatan OSIS ini sudah disusun dalam program jangka panjang sehingga
harus dilaksanakan sesuai dengan program yang ada.
B. Kegiatan ini dilaksanakan di Cidahu, Sukabumi dan pesertanya adalah seluruh
siswa kelas X dan pengurus OSIS.
C. Kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 4 s.d. 5 September 2004, untuk itu
segera daftarkan diri ke ruang secretariat OSIS.
47
D. Kegiatan Persama ini diadakan untuk mengakrabkan dan menjalin kerja ama
antara anggota OSIS dari berbagai ekstrakulikuler yang ada di sekolah.
E. Kegiatan ini memerlukan dana yang cukup besar. Oleh karena itu, setiap
peserta dikenakan biaya Rp. 50.000.00.
4. Hal yang perlu diulas dalam proposal pada bagian dasar pemikiran adalah ….
A. manfaat yang dapat diperoleh melalui kegiatan
B. alasan-alasan pentingnya untuk melakukan suatu kegiatan
C. hasil yang diperoleh lewat terlaksananya suatu kegiatan
D. perencanaan jadwal kegiatan
E. pihak-pihak yang mendapatkan manfaat dari kegiatan
49
Sistematika penulisan proposal kegiatan yang tepat ditandai dengan nomor…..
A. (1), (3), (2), (4), (6), dan (5)
B. (1), (3), (4), (2), (6), dan (5)
C. (3), (1), (4), (2), (6), dan (5)
D. (4), (2), (1), (6), (3), dan (5)
E. (4), (3), (2), (1), (6), dan (5)
Penggalan proposal tersebut termasuk dalam salah satu unsur proposal, yakni ...
A. jadwal dan lokasi kegiatan
B. waktu pelaksanaan kegiatan
C. tempat dan tanggal
D. bentuk kegiatan
E. tema dan nama kegiatan
50
Bacalah penggalan proposal berikut untuk menjawab soal nomor 12 dan 13!
Oleh sebab itu, dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-71. Karang
Taruna Desa Beningjati mengadakan Festival Lomba Cinta Budaya Indonesia.
Festival ini diisi oleh berbagai kegiatan pengenalan budaya Indonesia seperti,
perlombaan permainan tradisional, lomba menyanyi lagu daerah dan nasional,
lomba cerdas cermat wawasan budaya nusantara, serta sajian aneka macam
jajanan tradisional.
12. Berikut adalah informasi yang sesuai dengan penggalan proposal tersebut kecuali ...
A. Karang Taruna Desa Beningjati mengadakan kegiatan untuk memperingati
HUT RI yang ke-71.
B. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Festival Lomba Cinta Budaya
Indonesia.
C. Festival Lomba Cinta Budaya Indonesia diisi berbagai kegiatan pengenalan
budaya Indonesia.
D. Bentuk kegiatannya di antaranya lomba balap karung, lomba panjat pinang,
lomba menghias sepeda.
E. Wujud kegiatan dalam festival di antaranya lomba permainan tradisional,
lomba menyanyi lagu daerah, dsb.
13. Argumen yang dapat kita sampaikan secara lisan untuk melengkapi bagian latar
belakang tersebut agar lebih meyakinkan adalah ...
A. Akhir-akhir ini banyak masyarakat yang tidak mengenal budayanya sendiri.
B. HUT RI ke -71 perlu diperingati dalam suasana tradisional dan klasik.
C. Kebudayaan merupakan salah satu perwujudan dari warisan kearifan lokal.
D. Globalisasi menjadi pemicu perubahan dari berbagai segi kehidupan.
E. Kemajuan IPTEK sebaiknya kita ikuti sebagai wahana penambah
pengetahuan.
Baca tabel rincian kegiatan berikut dengan teliti untuk menjawab soal nomor 14 dan 15!
Rincian Kegiatan Peringatan HUT RI ke-71 SD Negeri Beningjati 04
WAKTU (WIB) KEGIATAN
07.30 Upacara Bendera
09.00 Lomba cerdas cermat budaya Indonesia
10.00 Lomba mewarnai rumah adat
10.45 Lomba bernyanyi lagu daerah
11.30 Lomba peragaan busana daerah
51
12.15 Lomba bakiak
ISTIRAHAT
13.30 Penyerahan Hadiah
14. Berikut adalah informasi yang diperoleh dari tabel rincian kegiatan tersebut, kecuali
...
A. Kegiatan diawali dengan melaksanakan upacara bendera.
B. Lomba mewarnai rumah adat dilaksanakan pukul 09.00 WIB
C. Pukul 10.45 WIB dimulai perlombaan menyanyi lagu daerah.
D. Lomba Peragaan Busana Daerah dilaksanakan selama 45 menit.
E. Istirahat dilaksanakan setelah kegiatan penyerahan hadiah.
15. Informasi dalam bentuk lisan yang dapat kita sampaikan untuk melengkapi tabel
rincian kegiatan tersebut adalah ...
A. Kriteria busana daerah yang baik dan pensil warna yang baik.
B. Total hadiah yang akan diperoleh oleh juara I, II, dan III.
C. Nama pembaca acara atau MC yang memandu.
D. Biodata ketua panitia yang akan memberikan sambutan.
E. Biografi juri lomba mewarnai dan lomba bernyanyi lagu daerah.
Informasi yang sesuai dengan tabel rincian anggaran dana tersebut adalah ...
A. Dana untuk kembang api lebih sedikit daripada untuk sewa sound system.
B. Hadiah juara II Lomba Gobak Sodor dan juara I Balap Karung totalnya sama.
C. Dana yang dikeluarkan untuk membeli kembang api adalah Rp. 50.000,00
D. Total hadiah Lomba Gobak Sodor adalah Rp. 325.000,00, sedangkan Lomba
Balap Karung adalah Rp. 200.000,00
E. Dana untuk sewa sound system nominalnya adalah sama dengan dana untuk
jasa kelompok rebana.
53
Kegiatan yang sesuai untuk mengisi acara bertemakan tersebut adalah ...
A. Ajang penghargaan bagi pemustaka favorit.
B. Menyumbang buku bekas ke panti asuhan.
C. Jual beli buku-buku best seller.
D. Lelang buku-buku perpustakaan.
E. Diskusi isi buku antarpemustaka.
Perhatikan pengalan proposal penelitian berikut untuk menjawab soal nomor 19 dan 20!
PROPOSAL PEMBUATAN COMPANY PROFIL
SMP NEGERI 1 DUKUHTURI
Tahun Pelajaran 2012/2013
54
Baca penggalan proposal penelitian berikut untuk menjawab soal nomor 21 dan 22!
Berdasarkan pengamatan lapangan dan wawancara peserta didik dan guru,
peserta didik kelas VIII SMP Negeri 11 Semarang memiliki pemahaman yang rendah
terhadap penggunaan majas dalam teks seni berbahasa. Karenanya, peneliti
menawarkan penerapan media couple card dan media crossword dengan model make
a match. Melalui solusi ini, peneliti berharap bisa membantu mengentaskan
permasalahan yang dialami peserta didik dan guru atas materi mengenai gaya bahasa
(majas).
21. Informasi yang sesuai dengan penggalan proposal penelitian tersebut adalah ...
A. Peneliti menawarkan penerapan model pembelajaran berbasis masalah.
B. Peneliti menawarkan penerapan teknik kartu berpasangan.
C. Peneliti menawarkan penerapan teknik teka-teki silang.
D. Siswa mengalami kesulitan pada materi penggunaan majas.
E. Siswa mengalami kesulitan pada materi teks seni berbahasa.
22. Judul proposal penelitian yang sesuai dengan latar belakang tersebut adalah ...
A. Keefektifan Model Make A Match pada Pembelajaran Teks Seni Berbahasa
pada Siswa Kelas VII SMP
B. Keefektifan Model Make A Match pada Pembelajaran Memahami Materi
Majas Siswa Kelas VII SMP
C. Keefektifan Media Couple Card pada Pembelajaran Memahami Materi Majas
Siswa Kelas VII SMP
D. Keefektifan Media Cross Word pada Pembelajaran Memahami Materi Majas
Siswa Kelas VII SMP
E. Keefektifan Media Couple Card dan Cross Word dengan Model Make A
Match untuk Memahami Materi Majas
Baca penggalan proposal penelitian berikut untuk menjawab soal nomor 23 dan 24!
Zaimar (2002) melakukan penelitian yang berjudul Majas dan
Pembentukannya. Dalam penelitian tersebut, Zaimar meneliti pembentukan majas
dari sudut pandang semantisnya. Hasil penelitian adalah Zaimar mengelompokkan
majas menjadi lima yaitu majas berdasarkan persamaan makna, perbandingan
makna, oposisi makna, pertautan makna berkat kedekatan acuan, dan majas yang
menggunakan berbagai bentuk, antara lain mengambil bentuk dari majas lainnya.
Persamaan penelitian tersebut adalah membahas topik yang sama, yakni majas.
55
Perbedaannya terletak pada detil pembahasan. Penelitian yang dilakukan Zaimar
membahas pembentukan majas, sedangkan penelitian ini membahas upaya untuk
memahami penggunaan majas tersebut.
24. Informasi yang sesuai dengan penggalan proposal penelitian tersebut adalah ...
A. Zaimar melakukan penelitian tentang majas pada tahun 2002.
B. Zaimar melakukan penelitian majas dari sudut pandang pragmatiknya.
C. Penelitian yang dilakukan oleh Zaimar berjudul Majas dan Pembentukannya.
D. Persamaan terletak pada lingkup topik, yakni majas dari segi semantisnya.
E. Perbedaan terletak pada topik yang dibahas, yakni makna ungkapan majas.
56
Berdasarkan penggalan proposal tersebut, kelas yang dijadikan sampel oleh peneliti
adalah kelas ...
A. Siswa SMP 11 Semarang
B. Siswa Kelas VIII-C dan VIII-D
C. Siswa Kelas VIII-C
D. Siswa Kelas VIII-D
E. Sebagian siswa Kelas VIII-C dan VIII-D
Baca penggalan proposal penelitian berikut untuk menjawab soal nomor 28 dan 29!
Limbah perca (kain bekas/ sisa) merupakan salah satu limbah yang sulit
diuraikan secara alami. Penanganan cepatnya biasa dilakukan dengan cara
membakar. Padahal, pembakaran menjadi penyebab polusi udara dan polusi tanah.
Cara tersebut bukanlah cara yang ramah dan bijak.
Limbah perca baiknya di daur ulang agar tidak mencemari lingkungan. Selain
itu menambah nilai kebermanfaatannya. Salah satu alternatif daur ulang perca
adalah memanfaatkannya menjadi kotak pensil. Dengan cara ini, limbah perca akan
mempunyai nilai kebermanfaatan.
57
28. Judul proposal yang sesuai berdasarkan latar belakang masalah tersebut adalah ...
A. Pemanfaatan Limbah Melalui Cara Daur Ulang
B. Produksi Kotak Pensil Home Industry
C. Pemanfaatan Kain Perca Menjadi Bahan Baku Pensil
D. Pemanfaatan Kain Perca Menjadi Bahan Baku Boneka
E. Pemanfaatan Kain Perca Menjadi Kotak Pensil
29. Salah satu rumusan masalah yang sesuai berdasarkan penggalan latar belakang
masalah tersebut adalah ...
A. Bagaimana memanfaatkan limbah sisa jahitan?
B. Bagaimana pemanfaatan limbah kain perca menjadi kotak pensil?
C. Bagaimana memanfaatkan kain perca menjadi bahan baku boneka?
D. Bagaimana pemanfaatan limbah kain perca menjadi keset?
E. Bagaimana memanfaatkan kain perca menjadi benda yang berguna?
58
Informasi yang sesuai dengan penggalan proposal penelitian, kecuali ...
A. Tahap pelaksanaan penelitian yang pertama adalah pengumpulan data.
B. Evaluasi produk dilakukan pada minggu ke-2 Mei setelah revisi produk.
C. Pembuatan produk dilakukan selama tiga minggu sebelum evaluasi produk.
D. Revisi produk dilaksanakan pada minggu ke-3 dan 4 Mei setelah pelaporan.
E. Penelitian tersebut rencananya akan dilaksanakan selama dua bulan.
Baca penggalan proposal berikut untuk menjawab soal nomor 32 dan 33!
Proses Pengolahan dari Dedaunan Kersen untuk Pengobatan Alternatif Asam
Urat
Tujuan:
1) Mengetahui kandungan daun kersen sebagai obat asam urat
2) Mengetahui berbagai manfaat daun buah kersen
3) Mengetahui pengolahan daun kersen menjadi ramuan obat asam urat
4) Mengetahui dosis penggunaan ramuan daun kersen untuk obat asam urat
5) Mengetahui penilaian dari pengguna ramuan daun kersen
32. Perbaikan Judul penggalan proposal tersebut yang tepat adalah ....
A. Pengolahan daun buah kersen sebagai alternatif pengobatan asam urat.
B. Prose pengolahan daun buah kersen menjadi obat alternatif tradisional.
C. Daun buah kersen sebagai obat berbagai penyakit termasuk asam urat.
D. Daun dari buah kersen diolah menjadi obat tradisional alami asam urat.
E. Obat tradisional alami asam urat alami dari ekstrak daun kersen.
33. Tujuan pada penggalan proposal penelitian tersebut yang kurang sesuai ditandai
oleh nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
59
34. Cermati rincian anggaran dana berikut!
Barang/ Jasa Kuantitas Harga Satuan Jumlah
Sound System 1 Rp. 300.000,00 Rp. 300.000,00
Kembang Api 10 Rp. 50.000,00 Rp. 500.000,00
Pengajian:
Ustadz (Penceramah) 1 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00
Kelompok Rebana 1 Rp. 300.000,00 Rp. 300.000,00
Juara
a. Gobak Sodor
Juara I 1 Rp. 150.000,00 Rp. 150.000,00
Juara II 1 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00
Juara III 1 Rp. 75.000,00 Rp. 75.000,00
b. Balap karung
Juara I 1 Rp. 75.000,00 Rp. 75.000,00
Juara II 1 Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00
Juara III 1 Rp. 25.000,00 Rp. 25.000,00
Informasi yang sesuai dengan tabel rincian anggaran dana tersebut adalah ...
A. Dana untuk kembang api lebih sedikit daripada untuk sewa sound system.
B. Hadiah juara II Lomba Gobak Sodor dan juara I Balap Karung totalnya sama.
C. Dana yang dikeluarkan untuk membeli kembang api adalah Rp. 50.000,00
D. Total hadiah Lomba Gobak Sodor adalah Rp. 325.000,00, sedangkan Lomba
Balap Karung adalah Rp. 200.000,00
E. Dana untuk sewa sound system nominalnya adalah sama dengan dana untuk
jasa kelompok rebana.
Kegiatan yang sesuai untuk mengisi acara penggalan proposal tersebut adalah....
A. Lomba-lomba yang mengandung nilai-nilai kemerdekaan dan cinta budaya.
B. Ajang penghargaan bagi peserta favorit.
C. Mengadakan festival makanan tradisional.
D. Mengadakan pameran teknologi.
E. Upacara bendera.
60
Baca penggalan proposal kegiatan berikut untuk menjawab soal nomor 36 dan 37!
Proposal Pelaksanaan Pentas Seni
Seni adalah salah satu kreatifitas yang patutnya kita kembangkan semakin
besar. Salah satu cara pengembangannya melalui Pentas Seni.
OSIS SMA Negeri 8 Bulukumba akan mengadakan pentas drama bagi
siswa di setiap kelasnya. Pentas drama tersebut dilakukan untuk meningkatkan
apresiasi siswa dalam dunia peran dan melatih rasa percaya diri yang hingga saat
ini masih sangat kurang.
Selain itu, dance modern juga mampu mengembangkan kreatifitas siswa
dalam hal tarian. Dan adapula kontes band maupun penyanyi yang akan
menambah kesan semangat dalam suasana. Pentas Seni ini pula diadakan untuk
menghibur siswa yang sebentar lagi akan menjalani ujian.
37. Informasi yang sesuai dengan penggalan proposal kegiatan tersebut, kecuali ...
A. Kegiatan tersebut diadakan untuk menghibur siswa
B. Kegiatan tersebut merupakan salah satu cara mengembangkan seni
C. Kegiatan tersebut terdiri atas pentas drama, modern dance, dan kontes band
D. Kegiatan tersebut diadakan oleh OSIS SMA Negeri 8 Bulukumba
E. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada saat perpisahan
Bacalah penggalan proposal berikut untuk menjawab soal nomor 38 dan 39!
Berdasarkan penelitian awal, penulis menemukan beberapa permasalahan
mendasar yang menyebabkan rendahnya tingkat kemampuan menulis teks cerita
pendek di kelas VII SMP Negeri 2 Kendal. Permasalahan tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut.
Pertama adalah hampir sebagian besar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kendal
kesulitan untuk menyusun teks cerita pendek dengan bahasanya sendiri, kata-
katanya sendiri atau pun gagasannya sendiri, karena guru langsung memberikan
61
contoh teks cerita pendek dan menyuruh siswa untuk menuliskan contoh teks
cerita pendek tersebut tanpa memberikan kesempatan pada siswa untuk
menyusun teks vcerita pendek
Kedua guru belum menggunakan metode yang sesuai dengan tataran anak
kelas VII SMP dalam pembelajaran menyusun teks cerita pendek. Hal ini
memungkinkan siswa jenuh terhadap pembelajaran yang didapatnya.
Ketiga, dalam pembelajaran siswa belum mendapatkan media yang cocok
dan sesuai untuk meningkatkan keterampilan menyusun teks cerita pendek.
Padahal dengan adanya media yang sesuai akan lebih meningkatkan kreativitas
dan rangsangan berpikir siswa.
39. Berikut ini merupakan informasi yang terdapat dalam penggalan proposal tersebut
kecuali ...
A. Permasalahan yang ditemukan penulis berupa rendahnya tingkat kemampuan
menulis teks cerita pendek.
B. Hampir sebagian siswa mengalami kesulitan dalam hal menyusun teks cerita
pendek.
C. Metode yang digunakan guru belum sesuai dengan pembelajaran menulis teks
cerita pendek.
D. Siswa belum mendapatkan media yang cocok dalam pembelajaran menulis teks
cerita pendek.
E. Sarana yang belum memadai dalam mendukung pembelajaran menulis teks
cerita pendek.
62
II. Uraian
Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!
63
BAB II
Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari kegiatan pembelajaran ini adalah agar siswa mampu:
1) mengidentifikasi struktur karya ilmiah yang dibaca;
2) menemukan informasi yang dapat dikembangkan menjadi karya ilmiah.
b. Bentuk Semiformal
Secara garis besar, karya ilmiah bentuk ini terdiri atas:
1) halaman judul,
2) kata pengantar,
3) daftar isi,
4) pendahuluan,
5) pembahasan,
6) simpulan, dan
64
7) daftar pustaka.
Bentuk karya ilmiah semacam itu, umumnya digunakan dalam berbagai jenis
laporan biasa dan makalah.
c. Bentuk Formal
Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan
akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur
karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Judul
2) Tim pembimbing
3) Kata pengantar
4) Abstrak
5) Daftar isi
6) Bab Pendahuluan
7) Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoretis
8) Bab Metode penelitian
9) Bab Pembahasan hasil penelitian
10) Bab Simpulan dan rekomendasi
11) Daftar pustaka
12) Lampiran-lampiran
13) Riwayat hidup
Populer
Bentuk-bentuk Semiformal
penyajian karya
ilmiah
Formal
65
2. Sistematika Karya Ilmiah
Sistematika Karya Tulis terdiri atas bagian awal, inti, dan akhir. Isi masing-masing
bagian sebagai berikut.
a. Bagian Awal
1) Sampul Luar
Sampul Karya Tulis memuat judul, maksud penulisan, logo, nama lengkap
dan Nomor Induk Siswa (NIS), nama sekolah, nama kota/kabupaten, dan tahun.
Sampul luar dibuat dengan warna sesuai dengan kelas masing-masing sebagai
berikut.
Kelas Warna Kelas Warna
Sampul Luar Sampul Luar
XI-1 Merah tua XI-7 Coklat
XI-2 Hitam XI-8 Ungu
XI-3 Biru tua XI-9 Hijau tua
XI-4 Merah muda XI-10 Oranye
XI-5 Hijau muda XI-11 Putih
XI-6 Kuning XI-12 Biru muda
Judul dalam karya tulis dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan lengkap.
Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di sini tidak selalu
mempunyai makna korelasional, kausalitas, ataupun determinatif. Judul juga
mencerminkan dan konsistensi dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian,
subjek penelitian, dan metode penelitian.
Contoh:
Aktivitas Pergaulan dan Prestasi Belajar Siswa
(Studi Deskriptif tentang Kecerdasan Emosi dan Intelektual)
Siswa SMA Labschool UPI Bandung
Dari judul tersebut, dapat diketahui bahwa:
a) masalah yang diteliti : aktivitas pergaulan dan prestasi belajar siswa
b) ruang lingkup penelitian : kecerdasan emosi dan intelektual siswa
c) tujuan penelitian : mengetahui ada tidaknya hubungan antara aktivitas
pergaulan dengan prestasi belajar siswa
d) subjek penelitian : siswa SMA Labschool UPI Bandung
e) metode penelitian : deskriptif-komparatif
67
b. Bagian Inti
Secara rinci isi bagian inti Karya Ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut.
BAB I. PENDAHULUAN
Bab pendahuluan memuat latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
1) Latar Belakang Masalah, menjelaskan alasan-alasan rasional yang
melandasi pentingnya penelitian tersebut dilakukan. Berbagai data, fakta,
pendapat, keluhan dari lapangan/tempat penelitian perlu diungkap untuk
memperkuat perlunya dilakukan penelitian.
2) Identifikasi Masalah, menjelskan kajian berbagai kemungkinan penyebab
terjadinya masalah. Dalam hal ini perlu diungkap secara luas berbagai
permasalahan yang mungkin untuk diteliti. Isi identifikasi masalah harus
selaras dengan masalah yang diungkapkan pada latar belakang masalah.
3) Batasan Masalah, yakni penetapan masalah (dari berbagai masalah yang
teridentifikasi).
4) Rumusan Masalah, berisi penegasan masalah yang akan diteliti sebagai
hasil dari pembatasan masalah-masalah yang teridentifikasi. Rumusan
masalah dituliskan dalam kalimat tanya.
5) Tujuan Penelitian, tujuan merupakan pernyataan mengenai fokus
pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah tersebut; berdasarkan masalah
yang telah dirumuskan. Dengan demikian,tujuan dirumuskan
selaras/mengacu kepada rumusan masalah.
6) Manfaat Penelitian, menjelaskan manfaat hasil penelitian secara teoretis
maupun praktis. Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau
kegunaan dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu
bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-lembaga tertentu.
68
dan disintesiskan oleh peneliti/siswa sehingga dapat memunculkan definisi
atau pemahaman baru.
2) Hasil Penelitian yang Relevan, berfungsi untuk memperkuat posisi
penelitian yang dilakukan saat ini dengan melihat hasil-hasil penelitian yang
sudah dilakukan. Hasil penelitian yang relevan juga digunakan sebagai dasar
peneliti menyusun kerangka berpikir.
3) Kerangka Berpikir, berisikan gambaran logis dan rasional tentang
bagaimana variable-variabel penelitian dapat saling berhubungan (korelasi).
Kerangka berpikir akan mengarahkan peneliti kepada perumusan hipotesis.
Penelitian yang tidak membuktikan hipotesis seperti penelitian dengan
pendekatan kualitatif, tidak perlu menuliskan kerangka berpikir.
4) Pertanyaan Penelitian dan/atau Hipotesis. Pertanyaan penelitian
merupakan penegasan dari rumusan masalah yang akan dicari jawabannya
melalui penelitian (pada penelitian kuantitatif deskriptif atau kualitatif).
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
dinyatakan dengan kalimat pertanyaan (pada penelitian kuantitatif korelasi
atau komparatif).
69
misalnya tentang motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dalam
kompetensi dasar tertentu.
2) Tempat dan Waktu Penelitian.
3) Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi dan sampel digunakan bila
wilayah sasaran peneliti cukup luas sehingga tidak memungkinkan semua
anggota dijadikan responden, sehingga peneliti melakukan penelitian dengan
mengambil sampel secara representatif. Bila wilayah sasaran dapat dijangkau
seluruhnya maka sub bab ini diberi nama sumber data atau subjek penelitian.
Untuk penelitian yang menggunakan sampel perlu dijelaskan cara
menentukan ukuran sampel dan teknik sampling yang digunakan (proposional
sampling, stratified sampling, random sampling, atau kuota sampling). Pada
penelitian yang bersifat kualitatif eksperimen (percobaan dalam bidang sains),
maka gunakan istilah subjek penelitian.
4) Definisi Operasional Variabel. Bagian ini menjelaskan definisi masing-
masing variabel disesuaikan dengan konteks penelitian. Definisi operasional
dikembangkan dari teori, definisi konseptual merupakan dasar bagi
penentuan indikator-indikator dalam pengembangan instrumen penelitian.
5) Teknik Pengumpulan Data. Pada bagian ini perlu dipaparkan teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti sehingga perlu menjelaskan
proses penyusunan instrumen dan penyebaran instrumen.
6) Instrumen Penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan jenis instrumen yang
digunakan di dalam penelitian, yaitu angket, kuisioner, atau wawancara. Di
dalam penelitian kualitatif eksperimen tidak diperlukan instrumen tetapi
gunakan istilah alat dan bahan.
7) Teknik Analisis Data. Dalam bagian ini perlu dijelaskan teknik analisis data
yang digunakan, yaitu dengan menggunakan analisis statistik deskriptif,
korelasi regresi, atau analisis komparatif.
70
menggunakan perspektif berbagai teori yang relevan yang telah dibahas pada Bab
II.
c. Bagian Akhir
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka memuat identitas semua buku, jurnal, laporan penelitian,
referensi dari internet, dan sumber lain yang diacu dalam penulisan Karya Tulis,
serta disebut di dalam bagian isi. Sumber yang tidak dikutip dalam bagian isi tidak
boleh dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya, semua sumber yang
disebut di dalam bagian isi, harus dicantumkan pada daftar pustaka. Daftar
pustaka disusun secara alfabetis dari nama penulis menurut format khusus.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran memuat semua dokumen atau bahan penunjang yang digunakan atau
dihasilkan dalam penelitian karya tulis.
71
1) Kertas yang digunakan kertas berwarna putih, berukuran kuarto (A4) dengan
berat 70 gram.
2) Karya tulis diketik dengan ketentuan sebagai berikut.
a) Menggunakan spasi 1,5 dengan huruf Times New Roman. Font (12).
b) Batas tepi pengetikan, yaitu Tepi atas : 4 cm, Tepi bawah : 3 cm, Tepi kiri :
4 cm, Tepi kanan : 3 cm. Pengetikan alinea baru dimulai satu tab dengan
jarak 10 mm dari tepi kiri alinea.
c) Penulisan bab dengan menggunakan huruf kapital dan subbab
menggunakan huruf kapitan pada awal kata, kecuali kata tugas. Baik bab
maupun subbab dicetak tebal (bold).
3) Judul tabel dan gambar yang terdiri atas dua baris atau lebih, ditulis dengan
jarak satu spasi. Penulisan judul menggunakan huruf yang sama dengan
naskah, dengan huruf kapital setiap awal kata, kecuali kata tugas. Nama tabel
diletakkan di atas tabel sedangkan nama gambar/diagram/grafik diletakkan di
bawah gambar.
4) Daftar pustaka dituliskan dengan jarak antarbaris dalam satu pustaka adalah
satu spasi dan jarak antarpustaka adalah dua spasi.
5) Kutipan
Kutipan ini harus ada di dalam bab 2 , yaitu landasan teori. Sumber kutipan
langsung ditulis dengan menyebutkan nama pengarang, tahun penerbitan,
nomor halaman. Contoh: Santrock (2010: 218), Pardjono (2014: 12).
72
d. Contoh Sistematikan Penulisan dalam Daftar Pustaka
1) Artikel jurnal. Contoh: Dudley, P. (2013). Judul artikel jurnal. Jurnal Psikologi
Indonesia Volume 2, halaman 1-5, Maret 2000.
2) Artikel majalah. Contoh: Kandel, E. R., & Squire, L. R. (10 November 2000).
Judul artikel. Dalam Femina, edisi 4, halaman 20.
3) Artikel surat kabar, yang tidak ada nama penulisnya. Contoh: Suara Merdeka.
(17 April 2016). Judul artikel, lm.10.
4) Artikel surat kabar, yang ada nama penulisnya. Contoh: Sutanto, L. (16 April
2016). Judul artikel, hlm.7.
5) Buku. Contoh: Santrock, J.W. (2010). Judul buku. New York: McGraw-Hill
Companies, Inc.
6) Buku terjemahan. Contoh: Robbins, S. P. (2006). Judul buku. (Terjemahan
Benyamin Molan). Jakarta: PT. Prenhallindo. (Edisi asli diterbitkan tahun 2003
oleh Pearson Education Inc. New Jersey Upper Saddle River).
7) Artikel dari internet, contoh: Http://www.education.com/judulartikel/ diunduh19-
07-2018/pukul 07.00 WIB.
f. Lampiran
1) Format halaman romawi ( mulai halaman judul sampai dengan daftar isi) dapat
Anda download di blog bu Endah, yaitu Septiani Utari.blogspot.com.
2) Sistematika penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif dapat dijelaskan pada
tabel sebagai berikut.
73
Sistematika penelitian kualitatif Sistematika Penelitian kuantitatif
74
Bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara sangatlah beruntungarena memiliki
khazanah sastra klasik yang amat beragam dan kaya. Wilayah-wilayah kultur dan etnik
itu masing-masing memiliki sastra kasik, yang semuanya memiliki sifat-sifat yang khas.
Karya sastra ini timbul dan berkembang pada zaman yang belum mengenal istilah
demokrasi, HAM, industrialisasi, globalisasi, dan anasir-anasir modern lainnya. Sastra
klasik sebagian besar berakar dari sikap hidup tradisional yang feodal. Hal yang wajar
apabila kemudian muncul pertanyaan, nilai apa lagi yang masih dianggap relevan dan
bermanfaat dari penelitian sastra klasik dalam konteks kehidupan yang serba modern
seperti sekarang.
Dalam karya-karya klasik memang terkandung pemikiran-pemikiran yang
dekaden, penuh tahayul, dan menidurkan. Hal itu sulit dimungkiri. Cerita-cerita masa
lampau mengandung banyak unsur yang tidak relevan lagi dengan napas modernisme
maupun semangat demokratisasi. Karya dan kehidupan klasik (tradisional) sulit
dipisahkan dari unsur feodalis dan mistisme. Namun demikian, hal lain yang tidak boleh
terlupakan pula bahwa sastra klasik adalah catatan hidup dan kehidupan manusia masa
lampau; sebagai bagian dari karya-karya kemanusiaan; itu artinya, karya- karya klasik
pun tidak mungkin lepas dari nilai-nilai kemanusiaan yang universal.
Ujar Syariati (1994) bahwa masa lampau dan masa kini merupakan sebuah
jurang. Antara keduanya memerlukan sebuah jembatan. Pertemuan antara keduanya
sangatlah penting untuk membangun satu bentuk konvergensi kultural yang
berkepribadian, tanpa harus kehilangan identitas dan esensi kebangsaannya.
Penggalian terhadap sastra klasik diharapkan dapat memperoleh nilai pengalaman,
perasaan, dan pemikiran esensial kemasyarakatan. Pemerolehan akan nilai-nilai
tersebut, menurut Syariati (1994) sangat bermanfaat untuk menambah kearifan dan
kebijakan hidup, baik di masa sekarang maupun pada masa yang akan datang.
Penggalian-penggalian terhadap hal-hal di atas telah banyak dilakukan para filolog
maupun ahli-ahli dari disiplin ilmu lainnya (antropolog, sosiolog, dan sebagainya).
Hasilnya mereka mengakui bahwa karya-karya sastra klasik ternyata sarat nilai. Dalam
karya-karya klasik banyak terkandung pesan-pesan moral, didaktis, dan adat istiadat
(Djamaris, 1990;Fang, 1991; Danawidjaja, 1994). Temuan-temuan tersebut tentunya
bukan sesuatu yang final. Yang selama ini dilakukan umumnya masih terpisah-pisah,
hanya berfokus pada karya sastra itu sendiri. Jenis sastra Melayu Islam merupakan
karya klasik yang belum mendapat perhatian sebagaimana mestinya. Padahal karya-
karya ini lebih dominan dalam khazanah perkembangan sastra Nusantara. Penulis
menemukan kajian-kajian terhadap masalah ini baru sampai pada sajian-sajian
75
makalah. Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa kajian yang lebih mendalam
terhadap masalah ini amatlah penting untuk dilakukan.
Fokus dan Kerangka Teori
Di atas telah dikemukakan bahwa sastra klasik merupakan salah satu sumber
kultural yang sangat penting. Di dalamnya terkandung nilai-nilai kemanusiaan yang
universal. Di samping itu, memang diakui bahwa dalam karya-karya klasik dijumpai pula
unsur-unsur kehidupan tradisional yang dekaden, mistisme, yang tidak relevan dengan
suasana modern dan semangat demokratisasi. Sastra klasik adalah fenomena
multidimensional. Terliput di dalamnya persoalan-persoalan struktur, sejarah, dan kultur.
Oleh sebab itu, untuk sampai pada pengertian yang sesungguhnya, penulis
membatasinya pada persoalan kultur, dalam spesifikasi pandangan (nilai- nilai) moral.
Yang termasuk ke dalam karya klasik itu sendiri jumlahnya sangat banyak dan
beragam. Dalam kaitannya dengan struktur kesejarahannya, dikenal adanya sastra
klasik Hindu, sastra klasik Buddha, sastra klasik zaman peralihan, sastra klasik Islam.
Karya sastra klasik yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi hanya pada sastra klasik
dengan struktur Melayu dalam latar belakang keislaman. Pembatasan ini berdasarkan
alasan bahwa sastra klasik masyarakat Melayu Islam merupakan khazanah sastra
paling dominan di Nusantara (Djamaris, 1990: Fang, 1991).
Penelitian di atas memerlukan dukungan dari teori-teori sastra, teori moral, dan
antropologi. Teori sastra diperlukan untuk mengkaji ciri-ciri sastra klasik dari masyarakat
Melayu Islam, khususnya dikaitkan dengan konteks moral yang ada di dalamnya. Teori
moral digunakan untuk mengidentifikasi konsep-konsep moral yang (mungkin)
ditemukan dalam karya sastra melayu Islam itu, sedangkan teori antropologi diperlukan
guna menganalisis struktur sosial budaya masyarakat Melayu Islam, dalam kaitannya
dengan sistem moral yang tertuang dalam karya sastra yang diciptakan.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan struktur sastra Melayu Islam, yang meliputi alur, tokoh, latar, dan
tema.
2. Mendeskripsikan kategori-kategori moral yang tertuang dalam karya sastra Melayu
Islam.
3. Merumuskan karakteristik umum dari setiap kategori moral yang terdapat dalam
masyarakat Melayu Islam.
76
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Sastra
Penjelasan tentang “Apa itu sastra?”, dapat dikemukakan berdasarkan berbagai
sudut pandang. Dalam kajian ini, penjelasan akan dikemukakan seperlunya, sesuai
dengan tujuan untuk memahami kedudukan sastra dalam kaitannya dengan ajaran
keislaman. Dalam memahami hakikat sastra, paling tidak ada dua pandangan yang
selama ini berkembang. Pertama, pandangan Platonis, yang beranggapan bahwa
karena sifatnya tiruan, maka sastra itu kurang bernilai dibandingkan dengan
kenyataannya itu sendiri. Lebih dari itu, menurut Plato bahwa para seniman hanyalah
menonjolkan sifat-sifat rendahan manusia, yang emosional, tidak pada segi rasionalitas,
yang dianggapnya sebagai unsur kemanusiaan yang paling mulia dan luhur.
Sehubungan dengan keberatan-keberatan dari Plato, Aristoteles menanggapinya
sebagai berikut. Bahwa sastrawan tidak seperti apa yang dikatakan Plato, yang begitu
saja menirukan atau menyajikan kembali peristiwa atau keadaan tertentu yang
kebetulan dicatat atau diselidikinya.
Namun, ia mengolahnya sedemikian rupa sehingga ia menampilkan unsur-
unsurnya yang umum, di samping yang khas. Apa yang merupakan ciri khas dalam
sastra, adalah sifat rekaannya yang sangat erat dengan bahasa. Dalam karya sastra,
setiap kata, setiap tanda, betapa pun tampak remehnya tanda itu, misalnya titik dan
koma, tetapi ia memiliki fungsi dan makna tersendiri; tanda-tanda itu tidak ada yang
tidak terpakai, semuanya berfungsi sebagai penyandang bermakna.
.....
(Sumber: “Nilai-nilai Moral dalam Karya Sastra Melayu Klasik Islam”, Kosasih)
Teks seperti itulah yang lazim disebut dengan karya ilmah. Teks tersebut disusun
dengan metode ilmiah, yakni metode yang berdasarkan cara berpikir yang sistematis
dan logis. Karya ilmiah menyajikan masalah-masalah yang objektif dan faktual.
1. Sistematis, susunan teks itu teratur dengan pola yang baku. Dimulai dengan
pendahuluan, diikuti dengan pembahasan, dan diakhiri dengan simpulan.
2. Logis, isinya dapat dipahami dan dibenarkan oleh akal sehat; antara lain, didasari
oleh hubungan sebab akibat.
2. Objektif (impersonal), pernyataan-pernyataannya didasarkan pandangan umum;
tidak didasari pandangan pribadi penulisnya semata.
3. Faktual, kebenaran di dalamnya didasarkan kenyataan yang sesungguhnya; tidak
imajinatif.
77
Karya ilmiah mengutamakan aspek rasionalitas dalam pembahasannya.
Objektivitas dan kelengkapan data merupakan hal lain yang sangat penting. Guna
membuktikan bahwa pembahasan itu merupakan sesuatu yang rasional, penulis
perlu data yang lengkap dengan tingkat kebenaran yang tidak terbantahkan. Untuk
memperkuat pernyataan “sastra klasik itu sarat dengan nilai-nilai moral”, penulis perlu
membuktikannya dengan data langsung dari karyanya itu sendiri dengan didukung pula
oleh pandangan- pandangan teori ataupun ahli lain.
Karya ilmiah tidak selalu identik dengan karya hasil penelitian. Karya hasil
penelitian merupakan salah satu jenis dari karya ilmiah. Apabila merujuk pada
pengertian dan ciri-ciri di atas, akan banyak sekali ragam tulisan yang berkategori karya
ilmiah. Contoh karya ilmiah dapat berupa artikel, makalah, laporan, skripsi, dan tulisan-
tulisan sejenis lainnya.
Uji Pemahaman 1
Setelah Anda membaca penggalan karya ilmiah di atas, ikutilah instruksi berikut ini!
1. Lakukanlah observasi di lingkungan sekolah atau masyarakat tentang informasi yang
dapat dikembangkan menjadi karya ilmiah!
2. Perhatikan penulisan struktur karya ilmiah yang benar!
Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari kegiatan pembelajaran ini adalah agar siswa mampu:
1) menentukan informasi penting dalam karya ilmiah;
2) menyajikan hasil karya ilmiah yang telah didiskusikan.
78
Dalam sesi ini para peserta menyampaikan sejumlah tanggapan kepada pembicara.
Tanggapan itu bisa berupa pertanyaan, sanggahan, kritik, atau saran.
Uji Pemahaman 2
Secara berkelompok, bacalah sebuah karya ilmiah. Carilah karya ilmiah dari jurnal.
Tentukan masalah-masalah pokok yang ada di dalamnya!
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masalah adalah sesuatu yang harus
diselesaikan atau dipecahkan. Melalui forum diskusi, masalah-masalah itu diharapkan
dapat terselesaikan lebih baik karena melibatkan banyak orang.
Dalam diskusi resmi, seperti seminar, masalah itu dipaparkan oleh seorang atau
beberapa orang yang ditunjuk khusus oleh panitia berdasarkan keahlian ataupun
penguasaannya terhadap masalah itu. Orang tersebut dinamakan dengan pemakalah
atau narasumber. Dalam kegiatan tersebut, pemakalah bertugas untuk menjelaskan
masalah dan solusinya yang telah ia kemas di dalam makalahnya. Dalam kegiatan
tersebut, narasumber tidak membacakan makalah, tetapi memaparkannya kembali
secara lisan dengan bahasa yang mudah dipahami para peserta. Untuk itu, kita dapat
menyertai penyelesaiannya dengan media, semacam power point. Dengan media
tersebut kita membuat kata-kata kunci dari isi makalah yang akan kita paparkan.
79
Paparan tersebut tidak menarik bagi peserta diskusi apabila disajikan apa adanya,
seperti yang tertulis di atas. Paparan tersebut sebaiknya disajikan secara lebih ringkas
dengan menggunakan kata-kata kuncinya.
Paparan secara ringkas dan menarik dapat dilihat pada tampilan berikut.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari kegiatan pembelajaran ini adalah agar siswa mampu:
1) menganalisis sistematika karya ilmiah;
2) menganalisis kebahasaan karya ilmiah.
81
yang telah mengalami penambahan. Tambahan-tambahan itu berdasarkan perasaan
atau pikiran seseorang terhadap suatu hal.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh lain dalam tabel berikut ini!
Denotasi Konotasi
No.
Contoh kalimat Makna Contoh kalimat Makna
Uji Pemahaman 3
1. Bermakna denotasi atau konotasikah kata bercetak miring pada kalimat-kalimat di
bawah ini?
a. Rencananya, Paman akan membuka bengkel di kota ini.
b. Kamu baru sampai ke kampung halaman pukul sebelas malam.
c. Pada malam hari keadaan di kampung nenek sangat sunyi sepi.
d. Tanjakan ini telah memakan dua korban dalam perayaan ulang tahun kemarin.
e. Di ujung jalan tersebut terdapat sebuah pos polisi.
f. Kami selalu berhati-hati jika melewati daerah itu.
g. Keadaannya sangat mencekam setelah peristiwa tabrakan itu terjadi.
h. Kalau sempat saya ingin mampir ke warung itu lagi.
i. Tidak ada tanda-tanda bahwa Ayah akan datang hari ini.
j. Semua ruangan keadaannya gelap, kecuali di bagian ruang tengah.
82
2. Buatlah kalimat yang masing-masing menggunakan makna denotasi dan konotasi
dari kata-kata di bawah ini! Buatlah pada buku kerjamu!
Contoh kata Bemakna Denotasi Bermakna Konotasi
a. jalan
b. kendaraan
c. kuda
d. lampu
e. lari
f. mata
g. mogok
h. pulang
i. roda
j. terlambat
83
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang multikultural.
Semua orang pasti berbeda-beda. Baik dari segi fisik, hobi, pengalaman hidup, dan
juga sifat. Dari sifat itulah lahir berbagai jenis tipe kepribadian.
Dalam keseharian, tidak ada sifat seseorang yang sama dengan orang lainnya.
Terkadang, hal tersebut dapat menimbulkan konflik. Konflik hanya dapat dihindari
dengan tidak bersosialisasi. Hal tersebut tidak mungkin karena manusia adalah
makhluk sosial. Semua orang mempunyai cara dan respon sendiri dalam menghadapi
konflik antar individu, dalam menghadapi suatu kejadian. Sifat yang dimiliki setiap orang
tentu saja tidak luput dari pengalaman yang dijalani dimasa lampau, khususnya pada
masa kanak-kanak.
Pengalaman masa lalu merupakan suatu faktor yang mengakibatkan seseorang
untuk bisa berperilaku sedemikian rupa. Dikarenakan perbedaan pengalaman hidup
setiap orang berbeda, maka cara menghadapi dunia beda pula. Salah satu perbedaan
yang dimiliki setiap orang adalah pola pengasuhan. Orang tua sangat bertanggung
jawab dalam proses pembentukan karakter anak. Pola pengasuhan setiap orang tua
berbeda-beda sehingga menghasilkan pola pengasuhan yang berbeda pula. Salah satu
hal yang membedakan orang tua adalah profesi yang diemban. Profesi setiap orang tua
beragam. Kadang kala pekerjaan dapat berpengaruh terhadap kehidupan pribadi.
Kecenderungan seseorang untuk bersikap sesuai dengan tuntutan pekerjaan tentu saja
tidak dapat dihindari.
Berdasarkan informasi yang sudah tertera, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui jenis profesi orang tua dapat mempengaruhi pola pengasuhan anak.
Bahwa dunia pekerjaan dapat masuk ke dalam kehidupan personal dan mempengaruhi
cara orang tua mendidik anak. Secara otomatis tentu saja pola pengasuhan orang tua
dapat mempengaruhi pengasuhan anak yang mengakibatkan sang anak bersikap atau
berkarakter sedemikian rupa.
B. Identifikasi Masalah
1. Pola pengasuhan orang tua yang dapat menghasilkan karakter anak yang
berbeda-beda.
2. Perbedaan sifat antar manusia yang kadang kala menghambat kerja sama,
sosialisasi, dan pergaulan
84
C. Batasan Masalah
1. Penelitian ini hanya dibatasi pada permasalahan yang mencacu pada variable X,
yaitu profesi orang tua. Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan
dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus.
2. Penelitian ini dibatasi hanya pada permasalahan yang mengacu pada variable Y,
yaitu karakter anak. Karakter adalah sifat batin yang memengaruhi segenap
pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup
lainnya.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh profesi orang tua terhadap karakter anak?
2. Bagaimana pengaruh intensitas hubungan orang tua dan anak dalam
pembentukan karakter anak?
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh profesi orang tua terhadap karakter anak.
2. Mengetahui pengaruh intensitas hubungan orang tua dan anak dalam
pembentukan karakter anak.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran
karakter anak, yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian ini bermanfaat bagi psikolog/pihak konseling untuk mengetahui cara
pengasuhan orang tua yang berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak.
2. Penelitian ini bermanfaat bagi orang tua untuk mengetahui pola pengasuhan dan
pemberian waktu yang baik dalam perkembangan karakter anak.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Profesi
a. Definisi Profesi
Menurut KBBI, profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan
keahlian tertentu. Profesi juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan
dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya
memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang
khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum,
85
kesehatan, keuangan, militer, teknik desainer, dan tenaga pendidik.
b. Karakteristik Profesi
Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi.
Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan
lainnya. Daftar karakteristik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah
diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:
1) Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoritis: Profesional
diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang ekstensif dan memiliki
keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan
dalam praktik.
2) Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh
para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para
anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus
untuk menjadi anggotanya.
3) Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan
pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
4) Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada
persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang mengujiterutama pengetahuan
teoritis.
5) Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk
mengikuti pelatihan institusional di mana calon professional mendapatkan
pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan
keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
6) Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga
hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7) Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan
teoritis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
8) Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya
dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9) Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur
organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh
mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang
berkualifikasi paling tinggi.
10) Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya
dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik,
86
seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
11) Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status
yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal
tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka
berikan bagi masyarakat.
c. Jenis-jenis Profesi
Profesi ada berbagai jenis tergantung dengan keahlian orang yang
mengembannya. Antara lain ada sebagai engineer, guru, tentara, pilot, karyawan,
PNS, pengusaha, penyanyi, polisi, dan lain-lain. (Budiawati, A (2016).10 Profesi
Paling Diidamkan Anak-anak Masa Kini. https://www.dream.co.id/dinar/10-
pekerjaan-yang-paling-diidamkan-anak-anak-1608260.html [21 August 2018].)
2. Pola Asuh
a. Definisi Pola Asuh
Pola asuh merupakan pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat
relatif konsistensi dari waktu ke waktu. Pola asuh merupakan cara konsisten orang
tua terapkan untuk mendidik anaknya. Hal ini dikutip dari Blog Pendidikan
Indonesia (2012). Pengetian Pola Asuh, Definisi, dan Contoh.
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pola-asuh-menurut-para-ahli.html
[21 August 2018].
Keluarga adalah lingkungan sosial pertama yang ditemui anak ketika anak
diizinkan untuk melihat dan menikmati dunia. Pertemuan dengan ibu, ayah, dan
lingkungan dalam keluarga itu sendiri menjadi subjek sosial yang nantinya akan
membentuk dasar anak dengan orang lain. Hubungan anak dengan keluarga
merupakan hubungan yang pertama ditemui anak. Hubungan anak dengan orang
tua dan anggota keluarga lainnya dapat dianggap sebagai suatu sistem yang
saling berinteraksi. Sistem-sistem tersebut berpengaruh pada anak baik secara
langsung maupun tidak, melalui sikap dan cara pengasuhan anak oleh orang
tuanya.
87
tahu perasaan anak. Jika anak tidak mau patuh, orang tua cenderung memberi
hukuman yang keras (biasanya hukuman fisik). Dampaknya ada jarak pemisah
dalam hubungan antara orang tua dan anak, komunikasi keduanya tidak lancar
cenderung kaku atau tidak hangat.
Orang tua selalu merasa paling benar, akibatnya anak akan merasa
tertekan, menarik diri dari pergaulan dan tidak percaya pada orang tuanya
apalagi orang lain. Anak dengan pola asuh otoriter, bisa tumbuh menjadi anak
yang kurang percaya diri, agresif, berpotensi punya masalah dalam pergaulan
dengan teman sebaya.
2) Permisif (Serba Boleh)
Pola asuh ini berbanding terbalik dengan pola asuh otoriter, semua
dilonggarkan nyaris tidak ada aturan. Orang tua tidak menerapkan batasan,
cenderung memberi kebebasan anak mengerjakan apapun semaunya.
Hubungan antara anak dan orang tua sangat hangat, karena tidak ada tuntutan
apapun pada anaknya. Sistem reward and punishment tidak berlaku efektif,
karena anak lebih sering mendapat reward dibanding hukuman.
Pola asuh permisif atau serba boleh, biasanya membuat anak maunya
menang sendiri. Selain itu menjadi anak tidak percaya diri, tumbuh menjadi
pribadi kurang mandiri atau sangat tergantung. Semua sebagai dampak
kurangnya bimbingan dan arahan, sehingga anak kurang dilatih bertanggung
jawab.
Anak dengan pola asuh permisif, akan mengalami masalah ketika remaja
atau jelang dewasa. Mereka yang seharusnya bisa menyelesaikan urusan
sendiri, tapi masih sangat mengandalkan orang lain.
3) Demokratis
Pola asuh jenis ini, memadupadankan pola asuh otoriter dan permisif.
Pola asuh demokratis, adalah pola asuh yang menghargai kepentingan anak,
tapi juga memberi rambu mana boleh dan mana tidak boleh.
Hubungan orang tua dan anak cukup hangat, namun pada saat tertentu
orang tua bisa berlaku tegas. Setiap keputusan dibuat atas kesepakatan
bersama, disertai alasan mengapa boleh dan mengapa tidak boleh. Sistem
reward and punishment bisa berjalan baik, melatih anak bersikap disiplin dan
bertanggung jawab.
88
Pola asuh demokratis, biasanya membuat orang tua terjebak dalam hal
kompromi. Anak yang biasa menyampaikan pendapat, relatif mudah minta
toleransi atas kesalahan dengan argument versi anak. Kalau sudah begini,
biasanya naluri sebagai orang tua yang muncul. Lebih mudah memaafkan
kesalahan, memberi ruang kesempatan pada anak. Anak dengan pola asuh
demokratis, akan memiliki harga diri tinggi, mandiri, tumbuh rasa percaya diri,
bisa mengontrol diri, senang belajar pada lingkungan.
4) Pengabaian.
Pola asuh pengabaian adalah bentuk dari ketidakpedulian orang tua,
mereka tidak mengambil tanggung jawab pengasuhan serta tidak menetapkan
aturan - aturan. Anak tumbuh tanpa keterlibatan ayah dan ibu, sehingga anak
meraba-raba sendiri apa yang harus dilakukan.
Ketika dewasa anak yang abai akan pengasuhan, berpotensi memiliki
kemampuan tertinggal, muncul sifat rendah diri, tidak percaya diri dan tidak
bersemangat. Mereka bingung mau berbagi perasaan pada siapa, karena ayah
dan ibu tidak bisa dijadikan tempat pelarian.
3. Karakter
a. Definisi Karakter
Menurut KBBI, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti
89
yang membedakan seseorang dengan yang lain. Karakter merupakan hal yang
melekat pada setiap orang. Hal tersebut juga bersifat unik yang berarti tidak ada
dua orang di dunia yang memiliki karakter yang sama.
Menurut Maxwell, karakter jauh lebih baik dari sekedar perkataan. Lebih dari
itu, karakter merupakan sebuah pilihan yang menentukan tingkat kesuksesan. Dari
pengertian ahli tersebut, karakter merupakan hal penting yang dapat membawa
seseorang menuju kesuksesan hidup.
Menurut W.B. Saunders (1977:126), Karakter adalah sifat nyata dan erbeda
yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu.
b. Jenis-jenis Karakter
1) Pemarah
2) Pemaaf
3) Pemalas
4) Pembenci
5) Penyayang
6) Pengkhianat
7) Ceria
8) Bijaksana
9) Jujur
10) Tamak
11) Rajin
12) Pendendam
13) Pendiam
14) Penakut
c. Unsur-unsur Karakter
1) Sikap
Sikap seseorang merupakan bagian dari karakter, bahkan sikap dianggap
sebagai cerminan karakter orang tersebut. Sikap seseorang terhadap sesuatu
yang ada di hadapannya, biasanya menunjukan bagaimana karakter orang
tersebut. Jadi, semakin baik sikap seseorang maka dikatakan orang tersebut
memiliki karakter yang baik. Sebaliknya, semakin tidak baik sikap seseorang
maka dikatakan orang tersebut memiliki karakter yang tidak baik.
2) Emosi
Emosi yaitu gejala dinamis dalam situasi yang dirasakan manusia yang
90
disertai dengan efek pada kesadaran, perilaku, dan ini juga erupakan proses
fisiologis. Emosi ini identik dengan perasaan yang kuat.
3) Kepercayaan
Kepercayaan merupakan komponen kognitif manusia dari faktor sosio
psikologis. Kepercayaan mengenai sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti,
sugesti otoritas, pengalaman dan intuisi sangat penting dalam membangun
watak dan karakter manusia. Jadi, kepercayaan memperkukuh eksistensi diri dan
hubungan dengan orang lain.
4) Kebiasaan dan Kemauan
Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung
secara otomatis pada waktu yang lama, tidak direncanakan dan diulangi
berulang kali. Sedangkan kemauan adalah kondisi yang mencerminkan karakter
seseorang karena kemauan berkaitan erat dengan tindakan yang mencerminkan
perilaku orang tersebut.
5) Konsepsi Diri
Konsepsi diri adalah proses totalitas, baik sadar maupun tidak sadar
tentang bagaimana karakter dan diri seseorang terbentuk. Jadi, konsepsi diri
adalah bagaimana kita harus membangun diri, apa yang kita inginkan dan
bagaimana kita menempatkan diri dalam kehidupan.
91
jenisdan.html [21August 2018].
92
sahabat. Mereka ini sangat mudah di contoh terutama jikalau perilaku dan prinsip
hidupnya adalah sesuai dengan nilai-nilai kebaikan hati yang diyakini masing-
masing.
4) Lingkungan pergaulan – budaya masyarakat luas.
Lingkungan tempat kita berada juga turut mempengaruhi pemikiran pribadi
lepas pribadi. Terutama saat ada kebiasaan tertentu di dalam masyarakat yang
mencirikan kekhasan daerah tersebut. Selama budaya yang ditekuni oleh
masyarakat tidak mendukung nilai nilai kebenaran sejati maka selama itu pula
kita masih harus menjauhinya.
5) Lembaga pendidikan informal dan formal.
Seorang anak bisa saja dibentuk kepribadiannya lewat pendidikan yang
ditempuh selama hidup di dunia ini. Lembaga pendidikan sebagai tempat kita
belajar dan mengasah kemampuan otak untuk melakukan berbagai aktivitas
yang positif. Kelembagaan ini ada yang bersifat formal (swasta maupun negeri)
maupun informal (kursus-skil).
6) Media yang dinikmati.
Berhati-hatilah mengkonsumsi media yang ada disekitar anda. Sebab ada-
ada saja media yang menampilkan keburukan dengan kedok acara-acara
populer. Bahkan bisa kami katakan bahwa jalan cerita dalam sebuah kisah tidak
akan ada nilai estetikanya jikalau tidak tampil kebaikan dan kejahatan secara
bersamaan. Pastikanlah bahwa anda dapat mengenali berbagai-bagai
perbedaan antara manusia yang berkarakter bagus dan jelek. Selama anda tetap
menyadari perbedaan antara kedua hal ini lalu berusaha untuk menghindarkan
diri yang jahat maka selama itu pula media tidak akan bisa mengubah
kepribadianmu yang baik. Sikap yang selalu fokus kepada Tuhan di segala waktu
dan selektif juga kritis mencerna informasi akan membantu anda untuk
menemukan sifat-sifat yang berkualitas baik.
7) Masalah – Tekanan.
Persoalan hidup adalah pelajaran paling berharga dalam kehidupan ini.
Informasi tentang kepribadian yang berkualitas yang anda dapatkan dari setiap
masalah yang di lalui sangatlah penting. Oleh karena itu, amati dan renungkan
baik-baik segala pergumulan hidup yang mendatangi anda. Ini adalah
kesempatan untuk belajar menyesuaikan diri sampai terciptalah keinginan untuk
hidup mandiri tanpa harus bergantung kepada orang lain.
93
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Luluk Kartikawati yang berjudul “Pengaruh Profesi
Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Semester Gasal SD Negeri
Sigit 3 Tahun Ajaran 2015/2016.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesi
orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar dengan Teknik uji linieritas.
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang diteliti terletak pada model yang
diterapkan sama-sama memerlukan data profesi dari orang tua (persamaan
variable X). Perbedaannya terletak pada variable Y, yaitu penelitian terdahulu
adalah prestasi belajar siswa kelas VI semester gasal SD Negeri Sigit 3 Tahun
Ajaran 2014/2015.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Bunda Liza Putri, Tri Umari, dan Rosmawati
yang berjudul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Perilaku Sosial (Siswa
Kelas VII SMP Negeri 8 Pekanbaru).” Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola
asuh orang tua yang tertinggi berada pada pola asuh otoriter dengan setiap pola
asuh menghasilkan karakter anak yang berbeda-beda.
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang diteliti terletak pada adanya
perbedaan karakter. Perbedaannya terletak pada variabel terikatnya yaitu prestasi
belajar siswa.
C. Kerangka Pikir
Profesi
Orang Tua
Karakter
Quality Time
Bawaan Profesi
untuk Anak
Karakter
Anak
Kerangka pikir yang tertera dalam bagan menunjukkan korelasi antara profesi
orang tua dan karakter anak. Korelasi tersebut dapat dilihat dari dua faktor. Pertama
adalah quality time untuk anak dan yang kedua adalah karakter bawaan dari profesi
94
yang diemban orang tua. Kedua faktor merupakan indikator dalam menentukan
karakter anak yang dihasilkan. Maka dari itu, dapat dijabarkan pengaruh profesi orang
tua terhadap karakter anak.
D. Hipotesis Penelitian
1. Karakter anak dipengaruhi oleh profesi yang diemban oleh orang tua.
2. Profesi orang tua dapat mempengaruhi penyediaan waktu dan perhatian kepada
anak-anak.
3. Pengasuhan orang tua terhadap anak, cenderung terpengaruh oleh ranah kerja,
sehingga dapat menghasilkan anak dengan sifat yang sesuai dengan pengasuhan
tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini mengarah pada penelitian lapangan yang bertujuan untuk
mendeskripsikan pengaruh profesi orang tua terhadap karakter anak. Jenis penelitian
ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena bertujuan
mendeskripsikan suatu keadaan sesuai dengan fakta apa adanya, tanpa ada
manipulasi atau perlakuan tertentu terhadap objek penelitian. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif melalui angket.
95
2. Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan, yaitu siswa kelas XII-11 angkatan ke-27 SMA
Taruna Nusantara sebanyak 29 orang. Sampel diambil dengan menggunakan
teknik sampling kuota yaitu mengambil sampel sebanyak jumlah yang sudah
ditentukan peneliti.
D. Variabel Penelitian
Variabel di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Variabel independen disebut juga variabel stimulus, prediktor, antecedent.
Variabel independen adalah profesi orang tua.
2. Variabel dependen disebut juga output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variable independen. Variable dependen penelitian ini, yaitu karakter anak.
Indikator yang digunakan di dalam variabel dependen adalah bagaimana profesi
tersebut membuat orang tua mengikuti suatu jenis pola asuh (otoriter, permisif,
demokratis, atau pengabarian) Pola asuh akan menentukan karakter anak yang
terjadi. Karakter yaitu perilaku yang dilakukan seseorang secara kecenderungan
dalam kehidupan sehari-hari.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah instrumen non tes berupa
Angket/kuisioner. Jumlah pertanyaan di dalam instrumen penelitian sebanyak 9 item.
96
Variabel No Karakter Anak
Karakter Anak 1. Mengetahui profesi orang tua
2. Waktu bekerja orang tua
3. Waktu khusus untuk keluarga
4. Kesadaran pentingnya perhatian orang tua
terhadap perkembangan karakter
5. Kesadaran pentingnya quality time terhadap
pengembangan karakter
6. Evaluasi Karakter Diri
7. Prestasi
8. Pelanggaran
9. Keimanan
ANGKET ANALISIS
PENGARUH PROFESI ORANG TUA TERHADAP KARAKTER ANAK
Petunjuk Pengisian: Jawablah dan lingkarilah pilihan pertanyaan berikut ini sesuai
dengan hati nurani anda.
Nama :
Kelas :
Graha :
3. Apakah orang tua anda menyediakan waktu khusus (quality time) bagi Anda?
a. Ya b. Tidak
Bila Ya, berapa jam setiap hari?
6. Menurut anda, anda termasuk orang yang memiliki karakter yang seperti apa?
(Silang tiga pilihan yang menurut Anda paling sesuai dengan diri sendiri)
a. Penurut
b. Kaku
c. Minder
d. Ansos
e. Cuek
f. Ketergantungan
g. Bertanggungjawab
h. Mandiri
i. Percaya Diri
j. Berjiwa Bebas
7. Prestasi apa saja yang pernah anda raih selama sekolah baik di akademik maupun di
non-akademik? (SD-SMA)
a. Ya b. Tidak
Bila Ya, apakah prestasi tersebut?
Terima kasih atas partisipasi Anda, semoga partisipasi ini dapat bermanfaat bagi
kemajuan bangsa dan negara.
98
G. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, kegiatan berikutnya adalah analisis data . Di dalam
teknik analisis data, data dikelompokkan berdasarkan variabel dari seluruh responden,
kemudian menyajikan data, dan melakukan perhitungan untuk menjawab pertanyaan
penelitian.
Analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Teknik deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui pengaruh profesi orang tua
terhadap karakter anak. Uji statistik di dalam analisis kuantitatif menggunakan analisis
statistik deskriptif, yaitu mengelompokkan jawaban responden berdasarkan kriteria
penilaian. Adapun kriteria penilaian yang digunakan adalah dengan mengambil
persentase terbesar dari jawaban responden. Setelah dikelompokan, hasil data diolah
dengan menggunakan rumus presentase.
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Indikator 1
Mengetahui profesi orang tua
99
Indikator 2
Waktu bekerja orang tua
Orang tua yang berprofesi sebagai wirausaha paling banyak menghabiskan waktu
7-9 jam untuk bekerja, juga ada yang menghabiskan waktu 3-5 jam.
Orang tua yang bekerja dalam bidang militer pada umumnya menghabiskan waktu
7-9 jam dan/atau lebih dalam bekerja.
Orang tua yang mengemban profesi sebagai pegawai sipil negara, paling banyak
100
menghabiskan waktu bekerja yaitu selama lebih dari 9 jam per hari.
Orang tua yang mengemban profesi sebagai karyawan swasta, paling banyak
menghabiskan waktu bekerja yaitu selama lebih dari 9 jam per hari.
Orang tua yang mengemban profesi sebagai dokter, menghabiskan waktu bekerja
yaitu selama 7-9 jam per hari.
101
Indikator 3
Waktu khusus untuk keluarga
Delapan puluh persen dari orang tua berprofesi wirausaha memberikan quality
time terhadap anak-anaknya. Dua puluh persen responden tidak diberi quality time oleh
orang tuanya. Waktu luang yang disediakan para wirausaha sekitar 3-5 jam per hari.
Delapan puluh tujuh persen dari orang tua berprofesi sebagai pegawai negeri sipil
memberikan quality time terhadap anak-anaknya. Tiga belas persen responden tidak
102
diberi quality time oleh orang tuanya. Waktu luang yang disediakan para pegawai
negeri sipil sekitar 1-5 jam per hari.
Seluruh responden yang orang tuanya berprofesi sebagai dokter diberikan waktu
khusus oleh orang tua. Waktu luang yang disediakan para dokter sekitar 1-2 jam per
hari.
Indikator 4
Kesadaran pentingnya perhatian orang tua terhadap perkembangan karakter
103
Sembilan puluh tiga persen responden mengatakan bahwa perhatian orang tua
penting terhadap perkembangan karakter anak. Tujuh persen mengatakan yang
sebaliknya.
Sebagian besar para responden merasa bahwa perhatian orang tua
berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak. Hal tersebut terbukti pada
jawaban para responden yang hampir seluruhnya menjawab ‘YA’. Dalam landasan teori
tertulis bahwa keluarga merupakan salah satu faktor dalam pembentukan karakter
seseorang.
Indikator 5
Kesadaran pentingnya quality time terhadap pengembangan karakter
Sembilan puluh tiga persen responden mengatakan bahwa quality time untuk
anak penting terhadap perkembangan karakter anak. Tujuh persen mengatakan yang
sebaliknya.
104
Indikator 6
Evaluasi Karakter Diri
Karakter yang paling dominan pada anak seorang wirausaha adalah pribadi yang
berjiwa bebas dan bertanggung jawab.
Para responden yang memiliki orang tua wirausaha paling banyak menjawab
berjiwa bebas. Data tersebut sesuai dengan etos kerja para wirausaha yang harus
menjalankan bisnis secara fleksibel supaya dapat sukses dalam bidangnya. Anak-
anaknya cenderung memiliki sifat yang menyesuaikan.
Karakter yang paling dominan pada anak seorang TNI/POLRI adalah pribadi yang
mandiri dan percaya diri.
Responden dengan orang tua berprofesi TNI/POLRI terdominan pada sifat mandiri
dan percaya diri. Tentu saja karakter tersebut adalah karakter yang diperlukan dalam
menjadi tentara ataupun polisi. Ranah kerja tersebut membutuhkan sumber daya
manusia yang independen dan tidak ketergantungan dan juga percaya diri dalam
105
urusan pekerjaan supaya dapat melakukan setiap tugas dengan semaksimal mungkin.
Hal tersebut sesuai dengan hasil data para responden tertera.
Karakter yang paling dominan pada anak seorang PNS adalah pribadi yang
berjiwa bebas, penurut, mandiri, dan percaya diri.
Responden yang memiliki orang tua PNS paling dominan pada sifat berjiwa bebas
dan salah satunya penurut. Dalam menjadi pegawai negeri, haruslah menjadi
seseorang yang fleksibel dan dapat menyesuaikan diri dan juga taat pada aturan yang
sudah berlaku. Hal tersebut tercerminkan dalam sifat anak.
Karakter yang paling dominan pada anak seorang karyawan swasta adalah pribadi
yang bertanggung jawab dan mandiri.
Responden dengan orang tua berprofesi sebagai karyawan swasta dominan
106
bersifat bertanggung jawab dan juga mandiri. Dalam menjadi karyawan swasta,
diperlukan karyawan yang taat dan loyal pada perusahaan. Pekerja harus bekerja
sesuai dengan standar korporasi supaya dapat menjadi karyawan yang terpercaya.
Hasil data responden tersebut sesuai dengan etos kerja yang harus dimiliki oleh
karyawan swasta.
Karakter yang paling dominan pada anak seorang dokter adalah pribadi yang
bertanggung jawab dan penurut.
Responden dengan orang tua berprofesi dokter memiliki sifat dominan yaitu
bertanggung jawab dan penurut. Hal tersebut sesuai dengan lini kerja dokter yang
menuntut sumber daya manusia yang bertanggung jawab pada setiap tindakan medis
dan juga bekerja sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan supaya tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan.
Indikator 7
Prestasi
Persentase anak berprestasi adalah anak dari orang tua yang berprofesi dokter.
107
Dibandingkan dengan keempat kelompok yang lain, dokter merupakan kelompok yang
dianggap berakademik paling tinggi oleh masyarakat. Hal tersebut dikarenakan waktu
sekolahnya yang memakan waktu kurang lebih 7 tahun untuk mendapatkan gelar
pertama. Sesuai dengan informasi tersebut maka pada data yang tertera yaitu seluruh
responden yang memiliki orang tua dokter pernah mendapatkan prestasi selama
bersekolah. Prestasi tersebut seratus persen dalam bidang akademik, sesuai dengan
stigma ‘dokter’ tersebut.
Berbeda dengan empat kelompok yang lain yang tidak secara keseluruhan
mendapatkan prestasi, diurutkan dari persentase terbesar yaitu kedua, TNI/POLRI,
kemudian PNS, diikuti oleh karyawan swasta dan terakhir wirausaha.
Persentase untuk prestasi olahraga terbesar merupakan anak dari orang tua yang
bergerak di bidang militer yaitu TNI/POLRI. Sesuai dengan kecenderungan orang tua
untuk melatih fisik layaknya seorang tantara alhasil persentase dalam bidang olahraga
mendapatkan yang terbesar. Persentase di bidang seni setara diraih oleh responden
dengan orang tua TNI/POLRI dan PNS.
Indikator 8
Pelanggaran
Persentase pelanggaran terbesar secara umum adalah anak dari orang tua
dokter, terkecil adalah anak dari orang tua wirausaha.
Adanya pelanggaran merupakan sebuah tolok ukur dalam pendidikan orang tua
terhadap anak. Persentase pelanggaran terbesar ada pada responden dengan orang
tua dokter. Kedua adalah karyawan swasta, diikuti oleh PNS, kemudian TNI/POLRI dan
108
terakhir wirausaha. Jika mengikuti polanya dapat terlihat bahwa dokter, karyawan
swasta dan PNS yang anaknya mendapatkan quality time hanya 1-2 jam, terjadi
persentase pelanggaran yang lebih banyak. Dibandingkan dengan anak dari TNI/POLRI
dan wirausaha yang mendapatkan quality time rata-rata lebih dari itu.
Indikator 9
Keimanan
109
C. Pembahasan
Dari data yang sudah tertera diatas, dapat disimpulkan bahwa profesi
mempengaruhi karakter anak. Hal tersebut terlihat dari perbedaan sifat yang menonjol
dari masing-masing kelompok pekerjaan. Dalam satu kelompok pekerjaan dapat
menunjukkan sifat anak yang sesuai dengan sifat tuntutan profesi tersebut. Hal
tersebut juga tercerminkan dalam bidang prestasi, pelanggaran, dan keimanan.
Berdasarkan landasan teori yang sudah ada, intensitas interaksi antara orang
tua dan anak mempengaruhi perkembangan karakter anak. Berdasarkan jawaban
responden, orang tua responden pada umumnya memberikan waktu khusus atau
quality time kepada para responden. Waktu yang diberikan pun beda-beda di setiap
kelompok pekerjaan. Wirausaha pada umumnya menghabiskan waktu 3 jam per hari
dengan anak. TNI/POLRI menghabiskan waktu sekitar 2 jam per hari.
Kemudian PNS menghabiskan waktu hanya 1 jam dengan anak-anaknya sama
juga dengan karyawan swasta dan dokter. Hal ini sesuai dengan konsep semakin
lamanya orang tua bekerja setiap harinya maka interaksi dengan anak akan lebih
berkurang. Para responden sebagian besar merasa bahwa pemberian quality time
oleh orang tua berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak. Hal tersebut
terbukti pada jawaban para responden yang hampir seluruhnya menjawab ‘YA’ dalam
pertanyaan indikator mengenai pentingnya quality time bagi anak. Dalam landasan
teori tertulis bahwa keluarga merupakan salah satu faktor dalam pembentukan
karakter seseorang, hal tersebut termasuk intensitas interaksi antara orang tua dan
anak.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
110
dikelompokkan. Waktu yang diberikan kepada anak, atau biasa disebut juga dengan
quality time, berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak. Selain pada sifat, hal
tersebut juga berpengaruh terhadap prestasi. Prestasi tertentu cenderung dapat diraih
oleh anak dari orang tua yang kuat dalam bidang tersebut. Berpengaruh juga pada hal
seperti pelanggaran dan keimanan anak.
Profesi orang tua merupakan salah satu faktor pembentukan karakter anak,
namun bukanlah hal paling penting. Hal tersebut terlihat dari data yang bervariasi,
namun tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Artinya, profesi bukan
merupakan kunci utama dalam pembentukan karakter seorang anak. Masih banyak
faktor yang berkontribusi kepada pembentukan karakter, salah satunya adalah
lingkungan tempat anak bersosialisasi.
B. Saran
1. Saran terhadap para siswa atau anak, untuk mengetahui sifat diri pribadi. Sifat
dasar yang dimiliki didapatkan dari lingkungan keluarga dan juga lingkungan
sekolah. Kekurangan dari sifat yang dimiliki perlu disadari kemudian dicari cara
supaya dapat menjadi pribadi dengan sifat yang dapat diteladani. Hal tersebut
penting untuk pengembangan diri supaya dapat menjadi pribadi yang lebih baik
dari sebelumnya.
2. Saran terhadap para orang tua, untuk mengetahui kecenderungan-
kecenderungan yang dimiliki dalam mengembangkan sifat anak. Mengidentifikasi
kekurangan dalam waktu yang dihabiskan bersama anak, juga lingkungan kerja
yang secara sadar atau tidak sadar dibawa ke lingkungan rumah. Dengan
mengetahui hal tersebut, maka dapat dilakukan evaluasi terhadap kekurangan
yang ada dan memperbaikinya sehingga anak dapat memiliki karakter yang
optimal.
3. Saran untuk sekolah, yaitu menyediakan lingkungan yang kondusif bagi anak-
anak supaya dapat mengembangkan karakter diri yang baik. Lingkungan
merupakan faktor yang penting dalam pembentukan karakter seorang anak.
Maka dari itu, sekolah wajib memperhatikan tanggung jawab tersebut.
4. Saran bagi peneliti selanjutnya, untuk pengembangan lebih lanjut. Faktor-faktor
yang mempengaruhi karakter perlu dikembangkan supaya dapat menunjukan
analisa sifat dominan yang lebih banyak. Supaya mendapatkan hasil yang lebih
akurat, diperlukan sampel dalam jumlah yang lebih banyak sehingga dapat
diperoleh hasil analisa statistika yang lebih jelas menggambarkan keadaan
111
sesungguhnya. Pengambilan sampel dapat dilakukan pada lebih banyak
kelompok populasi supaya menambah variasi dan cakupan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Han, Agung (2017) 4 Jenis Pola Asuh dan Dampaknya pada Anak. [Online]. Tersedia:
https://www.kompasiana.com/agungatv/58815fab51f9fd360fd3c55e/4-jenis-pola-
asuh-dan-dampaknya-pada-anak?page=all [21 Augustus 2018].
Kartikawati, Luluk. (2015) Pengaruh Profesi Orang tua terhadap Prestasi Belajar
Siswa. [Online http://eprints.ums.ac.id/34096/19/NASKAH%20PUBLIKASII.pdf /
diakses 21 Augustus 2018]
Putri, R. B. L., Rosmawati, Tri Umari. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap
Perilaku Sosial [Online
http://eprints.ums.ac.id/34096/19/NASKAH%20PUBLIKASII.pdf / diakses
23
Agustus 2018]
7 Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian, Cara Pembentukan Karakter Manusia
[Online https://lasealwin.com/2017/11/18/faktor-yang-mempengaruhi-kepribadian-
cara-pembentukan-karakter-manusia/ diakses 2 November 2018]
Kedekatan antara Orang Tua dan Anak itu Penting (2016) [Online
http://sayangianak.com/kedekatan-antara-anak-dan-orangtua-itu-penting-lakukan-7-
hal-ini-agar-anak-dekat-dengan-orangtua/ diakses 7 November 2018]
(sumber: Karya Tulis Keshia Setiabudi dengan pengubahan)
112
D. Mengonstruksi Sebuah Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Isi, Sistematika, dan Kebahasaan
Karya Ilmiah
Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari kegiatan pembelajaran ini adalah agar siswa mampu:
1) mengungkapkan informasi berdasarkan isi karya ilmiah;
2) menulis karya ilmiah dengan memperhatikan sistematika
3) dan kebahasaan
113
Sumber-sumber tersebut disusun secara alfabetis dengan memuat:
1) nama penulis,
2) tahun/edisi penerbitan,
3) judul buku, artikel, atau berita,
4) kota penerbit,
5) nama penerbit.
114
c. faktor penunjang dan kendala:
1) kendala psikologis,
2) kendala sosial, dan
3) kendala ekonomi.
3. Penutup
c. Mengumpulkan bahan
Langkah ini sangat penting di dalam menyusun sebuah karya ilmiah.
Berbeda dengan menulis fiksi yang bisa saja berdasarkan imajinasi, karya ilmiah
tidaklah demikian. Agar tulisan itu tidak kering, kita memerlukan sejumlah teori dan
data yang mendukung terhadap topik itu. Bahan-bahan yang dimaksud dapat
bersumber dari buku, jurnal ilmiah, surat kabar, internet, dan sumber-sumber
lainnya. Adapun data itu sendiri dapat diperoleh melalui kegiatan observasi,
wawancara, angket, dan teknik-teknik pengumpulan data lainnya.
Uji Pemahaman 4
Buatlah sebuah karya ilmiah dengan topik/masalah yang Anda kuasai.
115
E. Tes Formatif
I. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C,
D, atau E pada lembar jawab yang tersedia!
116
a) otonomi daerah
b) kearifan lokal
c) pengelolaan wisata
Kalimat latar belakang yang tepat berdasarkan topik-topik karya tulis tersebut
adalah ...
A. Kearifan lokal akan meningkatkan kualitas otonomi daerah dan pengelola
wisata.
B. Pengelolaan wisata merupakan bagian dari otonomi daerah yang potensial.
C. Otonomi daerah dalam peningkatan wisata perlu ditangani sungguh-sungguh.
D. Pelaksanaan otonomi daerah saat ini diharuskan berbasis kearifan lokal, di
antaranya dalam mengelola wisata.
E. Setiap otonomi daerah harus melakukan kearifan lokal yang berpijak pada pengelolaan
pariwisata.
4. Judul karya tulis : menggali potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri.
Penulisan judul makalah yang tepat adalah ....
A. Menggali Potensi Diri Untuk Meningkatkan Kepercayaan
B. Menggali potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri
C. Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan kepercayaan diri
D. Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
E. Menggali Potensi diri Untuk Meningkatkan Kepercayaan diri
5. Kalimat permintaan saran yang tepat dalam kata pengantar karya tulis adalah...
A. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak.
B. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.
C. Terima kasih atas segala bantuan dari Bapak/Ibu.
D. Semua kritik dan saran Saudara kami tampung.
E. Penulis mohon kritik yang membangun untuk perbaikan karya tulis ini.
117
D. Apakah dengan belajar kelompok dapat meningkatkan prestasi?
118
11. Perhatikan topik karya ilmiah berikut!
Tema karya ilmiah: proses metamorfosis
Rumusan masalah karya ilmiah sesuai tema tersebut adalah...
A. Bagaimana proses metamorfosis?
B. Di mana proses metamodosis?
C. Kapan proses metamorfosis?
D. Mengapa proses metamorfosis?
119
15. Cermati topik berikut!
Topik: Mengatasi penyusutan areal pertanian
Kalimat rumusan masalah yang sesuai dengan topik tersebut adalah ….
A. Mengapa areal pertanian banyak dijadikan kawasan industri?
B. Bagaimana cara mengantisipasi penyusutan areal pertanian?
C. Siapa yang menyebabkan susutnya areal pertanian di desa-desa?
D. Berapa banyakkah areal pertanian yang susut tahun ini?
E. Mengapa areal pertanian di kota besar dijadikan lahan pemukiman?
120
Kalimat latar belakang yang sesuai dengan tema tersebut adalah . . .
A. Bali masih tercatat sebagai wilayah yang aktif menjual penyu.
B. Penyu sebagai satwa laut yang cocok untuk dijualbelikan.
C. Ekosistem penyu yang sangat berlimpah di Bali.
D. Laut sebagai satu-satunya ekosistem penyu mengalami kerusakan.
E. Bali sebagai objek wisata perlu melestarikan penyu.
20. Penulisan judul karangan dalam kalimat tersebut yang sesuai dengan EYD
adalah …
A. Saya akan mempresentasikan karangan yang berjudul “ meningkatkan hasil
panen padi di desa limbangan”.
B. Saya akan mempresentasikan karangan yang berjudul Meningkatkan Hasil
Panen Padi di desa Limbangan.
C. Saya akan mempresentasikan karangan yang berjudul “Meningkatkan Hasil
Panen Padi di Desa Limbangan”.
D. Saya akan mempresentasikan karangan yang berjudul “Meningkatkan Hasil
Panen Padi di Desa Limbangan”.
E. Saya akan mempresentasikan karangan yang berjudul “Meningkatkan Hasil
Panen Padi di Desa Limbangan.”
21. Latar belakang karya ilmiah sesuai dengan judul tersebut adalah …
A. Para petani di Desa Limbangan kurang dapat memanfaatkan lahan.
B. Setiap menanam pertanian para petani selalu gagal panen.
C. Padi di Desa Limbangan tumbuhnya kurang subur.
D. Para petani perlu diberi penyuluhan agar hasil penen meningkat.
E. Hasil panen padi di Desa Limbangan selalu kurang memuaskan.
22. Rumusan masalah karya ilmiah sesuai dengan judul tersebut adalah …
A. Sampai sejauh mana hasil panen padi di Desa Limbangan?
B. Berapa ton rata-rata per hektar hasil panen padi di Desa Limbangan?
C. Bagaimana cara meningkatkan hasil panen padi di Desa Limbangan?
121
D. Bagaimana pengetahuan para petani terhadap teknik pertanian?
E. Mengapa para petani di Desa Limbangan selalu gagal dalam panen padi?
24. Berikut ini yang merupakan contoh kalimat pada kata pengantar yang tepat,
adalah ...
A. Penyusun menyadari, bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
diharapkan. Agar penyusunan untuk makalah selanjutnya dapat lebih baik
lagi. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi
pembaca pada umumnya.
B. Jadi, pembawa acara resmi adalah seseorang yang memandu jalannya suatu
acara yang bersifat resmi.
C. Tugas pembawa acara:
1) Menyusun jadwal acara
2) Membacakan susunan acara
3) Membuka acara
4) Memanggil petugas-petugas acara
5) Menutup acara
D. Diharapkan pembaca dapat menerapkan materi yang sudah dijabarkan dalam
makalah ini. Hal tersebut ditujukan guna melatih mahasiswa agar terbiasa
berbicara di depan umum, tidak sekadar berbicara saja melainkan berbicara
dengan mempergunakan etika dan bahasa yang baik dan tepat.
122
E. Cara Memegang Catatan
Seorang pembawa acara didalam memegang catatan dipegang dengan satu
tangan, kiri atau kanan. Jangan sampai memegang dengan kedua tangan
agar kesannya tidak seperti petugas upacara.
123
27. Cermati teks berikut!
Memori jangka panjang (LTM) adalah bagian dari sistem memori dimana
sesorang menyimpan informasi untuk periode waktu yang lama. LTM memiliki
kapasitas tidak terbatas dalam penyimpan informasi. Informasi yang telah
disimpan tidak ada yang hilang karena lupa, dan walaupun informasi itu tidak
mungkin tidak dapat dilacak kembali karena gagal di dalam mencari informasi
tersebut. Para pakar teori belajar menyatakan bahwa setiap orang tidak
pernah melupakan informasi yang telah ada di dalam LTM.
Rumusan masalah yang tepat untuk penggalan teks tersebut adalah ...
A. Apa kepanjangan dari LTM?
B. Berapa lama penyimpanan informasi di dalam memori?
C. Apa yang dimaksud dengan memori jangka panjang?
D. Bagaimana keadaan informasi di dalam memori?
E. Apa yang dikatakan oleh para pakar teori belajar?
125
Pengajuan pertanyaan yang sesuai dengan langkah merancang karya ilmiah
berdasarkan teks tersebut adalah ...
A. Persoalan apa yang diangkat?
B. Apa topik yang akan dijadikan dasar penulisan?
C. Untuk apa makalah dibuat?
D. Kepada siapa makalah ditujukan?
E. Bagaimana rancangan makalah sesuai unsur karya ilmiah, tujuan dan
esensi karya ilmiah, serta isi karya ilmiah?
34. Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan sasaran ketika merancang
informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah adalah ...
A. Kapan karya ilmiah tersebut dibuat?
B. Apa permasalahan yang disajikan dalam karya ilmiah?
C. Kepada siapa karya ilmiah tersebut ditujukan?
D. Bagaimana isi karya ilmiah?
E. Berapa banyak halaman yang disajikan?
126
Penggalan teks karya ilmiah tersebut merupkan bagian dari...
A. pendahuluan
B. penutup
C. kajian teori
D. daftar pustaka
E. pembahasan
128
BAB III
TEKS RESENSI
Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari kegiatan pembelajaran ini adalah agar siswa mampu:
1) memahami isi dan sistematika resensi;
2) membandingkan isi teks resensi.
129
Perhatikanlah contoh teks resensi berikut berdasarkan penyajian isinya
Judul buku : Teknik Bermain Gitar
Penulis : Famoya
Penerbit : Terbit Terang Surabaya
Kota Penerbit : Surabaya
Tahun Terbit : 1999
Jumlah Halaman : 80
Gitar merupakan sebuah alat musik yang sangat populer dengan “Gitaris” sebagai
sebutan untuk pemain gitar. Getar nurani menjadi seorang gitaris muncul alami yang
menciptakan kreasi meluap tidak kenal waktu, yang mungkin sejenis akademi hanya
sebatas formalitas belaka. Akan tetapi, nurani darah seni lebih memotivasi yang dicita-
citakan.
Gitar adalah alat musik yang menghasilkan melodi indah dengan cara memetik
senarnya. Bentuk gitar memengaruhi baik dan tidaknya suara gitar. Dalam bermain gitar
tidak hanya berpedoman teori nada minor dan mayor, melainkan dengan ketajaman
perasaan dan mengatur senar gitar.
Selain itu untuk menghasilkan melodi yang indah tidak bisa asal petik, tapi
menggunakan nada dasar dan menentukan kunci nada. Kunci nada dalam sebuah lagu
harus sesuai dengan kemampuan suara penyanyi. Dengan demikian lantunan lagu
dapat dinikmati dengan indah.
Teknik Seni Bermain Gitar ini merupakan buku yang menarik. Itu terletak pada bab
Body Gitar yang menjelaskan cara memilih gitar dan kunci nada yang memberikan
sugesti bahwa tanpa melihat nada tertentu, mendengar suaranya saja akan mampu
membedakan jenis nada.
Setelah kamu membaca teks resensi tersebut, lakukanlah analisis isi resensi teks
tersebut!
130
2. Membandingkan Isi Teks Resensi
Bagaimanakah penilaian Anda terhadap isi sebuah buku? Dapatkah Anda
mengungkapkan penilaian tentang sebuah buku ke dalam bentuk resensi? Pada
pembahasan ini, kamu akan membandingkan isi dari teks resensi. Hal yang
dibandingkan ialah dari penyajian isinya.
Uji Pemahaman 1
Bacalah dengan saksama dua teks resensi berikut!
Teks 1
Judul : Agar Menulis-Mengarang Bisa Gampang
Pengarang : Andrias Harefa
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2002
Halaman : i-xi + 103 halaman
Aktivitas menulis sering kali dikaitkan dengan bakat seseorang. Padahal, tidak
selamanya bakat dapat membuat aktivitas tulis-menulis menjadi selancar dan semudah
yang kita bayangkan. Berulang kali para pakar menyatakan bahwa menulis merupakan
pelajaran dasar yang sudah kita dapatkan semenjak duduk di bangku sekolah dasar
bahkan di taman kanak-kanak. Dengan kata lain, mengarang adalah keterampilan
sekolah dasar. Namun, sering kali ketika kita hendak menuangkan ide-ide kita dalam
bentuk tulisan, sesuatu yang bernama “bakat” selalu menjadi semacam “kambing hitam”
yang harus siap dipersalahkan.
Mengarang bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun, juga bukan merupakan
hal yang sulit jika ada komitmen, janji pada diri sendiri tentu saja, jika komitmen itu
diniati untuk benar-benar ditepati. Komitmen, inilah satu lagi kata kunci agar proses
menulis dan mengarang menjadi mudah. Komitmen tersebut adalah janji pada diri
sendiri bahwa saya akan menjadi penulis. Jadi, menulis itu bukan perlu bakat, sebab
bakat tidak lebih dari “minat dan ambisi yang terus-menerus berkembang”.
Jadi, jika “bakat” bermakna demikian, segala sesuatu memerlukan bakat, tidak
hanya dalam soal tulis-menulis. Masalahnya kemudian, bagaimana agar ambisi tersebut
terus dipelihara sampai waktu yang lama? Jawabnya, “komitmen pada diri sendiri”.
131
Teks 2
Judul : Istanbul (Kenangan Sebuah Kota)
Penulis : Orhan Pamuk
Penerjemah : Rahmani Astuti
Penerbit : Serambi
Tahun terbit : 2015
Tebal : 561
Istanbul atau dulunya dikenal dengan nama Byzantium merupakan kota yang
paling penting dalam sejarah. Kota ini menjadi ibu kota dari empat kekaisaran, yaitu
Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Romawi Timur, Kekaisaran Latin dan terakhir
Kekaisaran Utsmaniyah. Penyebaran agama Kristen mengalami kemajuan pada masa
Kekaisaran Romawi dan Romawi Timur sebelum Utsmaniyah menakhlukkannya pada
tahun 1453 di bawah kepemimpinan Mehmed II (Muhammad Al-Fatih) yang
mengubahnya menjadi pertahanan Islam sekaligus ibu kota kekhalifahan terakhir.
Kesultanan Utsmaniyah berakhir pada tahun 1922. Istanbul beralih menjadi
Republik Turki pada tahun 1923. Namun tak banyak kemajuan yang terjadi pada periode
ini. Kota yang dahulunya pernah menjadi rebutan karena kekayaan dan posisinya yang
strategis mendadak diabaikan setelah Kesultanan Utsmani jatuh. Sebaliknya, kota ini
menjadi lebih miskin, kumuh, dan terasing. Kegemilangan kota ini perlahan memudar.
Rakyat hidup dalam kemiskinan dan penderitaan akan kenangan kejayaan masa
lalu.“Seakan-akan begitu kami aman berada di rumah kami, kamar tidur kami, ranjang
kami, maka kami dapat kembali pada mimpi-mimpi tentang kekayaan kami yang telah
lama hilang, tentang masa lalu kami yang legendaris.” (halaman 50).
Sebesar apa pun hasrat untuk meniru Barat dan menjalankan modernisasi,
tampaknya keinginan yang lebih mendesak adalah terlepas dari seluruh kenangan pahit
dari kesultanan yang jatuh: lebih menyerupai tindakan seorang pria yang diputus cinta
membuang seluruh pakaian, barang-barang, dan foto-foto bekas kekasihnya. Namun,
karena tidak ada sesuatu pun, baik dari Barat maupun dari tanah air sendiri, yang bisa
digunakan untuk mengisi kekosongan itu, dorongan kuat untuk berkiblat ke Barat
sebagian besar merupakan usaha untuk menghapus masa lalu; pengaruhnya pada
kebudayaan bersifat mereduksi dan membuat kerdil, mendorong keluarga-keluarga
seperti keluargaku yang, meskipun senang melihat kemajuan Republik, melengkapi
perabot rumah mereka layaknya museum. Sesuatu yang di kemudian hari aku ketahui
sebagai misteri dan kemurungan yang mewabah, kurasakan pada masa kanak-kanakku
sebagai kebosanan, dan kemuraman, rasa jemu mematikan, yangkuhubungkan dengan
musik “alaturka” yang membuat nenekku tergerak untuk mengetuk-ngetukkan kakinya
132
yang bersandal: aku melarikan diri dari situasi ini dengan membangun mimpi” (halaman
43).
Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari kegiatan pembelajaran ini adalah agar siswa mampu:
1) mengidentifikasi identitas buku yang diresensi;
2) mengungkapkan isi informasi buku yang diresensi.
ceramah.
1. Mengidentifikasi Identitas Buku yang Diresensi
Judul Buku : Filosofi Kopi – Kumpulan Cerita Pendek dan Prosa Satu Dekade.
Penulis : Dewi “Dee” Lestari.
Penerbit : Truedee Books, Gagas Media Dan Penerbit Bentang.
Tahun Terbit : 2006.
Jumlah Halaman : XIV+ 142 halaman.
Buku ini berisi cerpen-cerpen yang menceritakan filosofi kopi, tentang Ben dan
Jody, seorang barista handal. Keduanya mendirikan kedai kopi bersama, memang
keduanya adalah barista yang sangat handal meracik kopi. Kedai kopinya sangat
terkenal karena memiliki kopi yang lezat dan sangat disukai. Hingga suatu saat ada pria
kaya yang menantang mereka.
Tantangan pria kaya tersebut adalah “bisa membuat kopi yang kelezatannya bisa
membuat orang menahan nafas saat meminumnya. Tantangan ini membuat Ben dan
Jodi merasa terpukul dan mencoba mencari-cari kopi terbaik di seluruh Indonesia
133
sampai menemukan kopi tiwus sebuah alamat yang diberikan pria itu.
Sesampainya di lokasi Ben dan Jodi minum kopi yang disajikan oleh pemilik
warung tersebut. Mereka tidak dapat berkata-kata dengan kesempurnaan kopi tersebut
Ben merasa gagal dan putus asa. Sesampainya di Jakarta Ben menyajikan kopi tiwus
dengan kartu kecil berisi filosofi kopi. Dengan demikian Ben melanjutkan hidup dan
hobinya sebagai barista di kedai filosofi kopi.
Alur cerita buku ini sangat menarik membuat siapa saja yang membuat siapa saja
yang membacanya penasaran. Terbukti beberapa kali cetak tetap menjadi best seller,
mengandung pesan moral jangan putus asa untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Buku ini terlalu segmented, sehingga tidak semua orang mengerti gagasan
penulis. Sampul kurang menarik mengingat segmen buku ini adalah remaja. Buku ini
mengandung kata-kata sulit yang tidak dipahami setiap orang apalagi pembaca pemula.
Teks seperti itulah yang disebut dengan resensi. Di dalamnya tersaji informasi
tentang tanggapan atau komentar mendalam tentang kelebihan dan kelemahan suatu
karya. Dalam contoh tersebut, objek yang ditanggapi berupa kumpulan cerpen. Selain
itu, objeknya dapat berupa buku ilmu pengetahuan, film, pementasan drama, album
lagu, lukisan, teks. Sebagaimana yang tampak pada contoh di atas bahwa di dalam teks
yang berupa resensi mencakup informasi identitas karya, ringkasan, serta ulasan
kelebihan dan kelemahan isi karya itu. Di samping itu, dapat pula disajikan rekomendasi
penulis resensi itu untuk pembacanya.
Uji Pemahaman 2
a. Bacalah kembali contoh teks resensi tersebut dengan baik!
b. Secara berkelompok, identifikasilah resensi tersebut berdasarkan aspek-aspek
berikut!
1) identitas buku,
2) ringkasan isi buku,
3) keunggulan buku,
4) kelemahan buku, dan
5) rekomendasi.
c. Selain aspek-aspek tersebut, adakah aspek lain yang dibahas dalam resensi
tersebut? Jelaskan!
134
2. Mengungkapkan Isi Informasi Buku yang Diresensi
135
persepsi pembacanya. “Apalah Artinya Nama” oleh Marga T. bisa membuat para
pembaca penasaran: berapa persentase kebenaran di cerpen tersebut. Terakhir ada
“Bahagia Bersyarat” oleh Okky Madasari bisa membuat pembaca bertanya-tanya,
“Apa arti sesungguhnya dari kata bahagia itu; benarkah kita sudah merasa bahagia di
kehidupan sekarang?”
Selain itu, bukan berarti cerpen-cerpen yang tidak disebutkan itu jelek, ya.
Tulisan ini bisa terlalu panjang jika harus diulas satu per satu. Lebih baik pembaca
sendiri yang membuktikannya. Saya sendiri merasa puas setelah membacanya.
Bahkan, para penulis yang sebelumnya kurang saya sukai, mampu membuat saya
menikmati cerita yang mereka tuturkan itu.
(Sumber: ariansyahabo.blogspot.com dengan beberapa penyesuaian)
Teks tersebut juga berkategori sebagai resensi. Melalui resensi tersebut, dapat
kita peroleh informasi ataupun gambaran tentang cerpen-cerpen yang ada di dalamnya.
Selain itu, terdapat pula perincian tentang tema dan evaluasi terhadap kelebihan cerpen-
cerpen yang ada di dalamnya.
Berikut contoh resensi lainnya.
Keren. Itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan nyawa musik yang
dibawa oleh band asal Malang ini. Hadir kembali meramaikan kancah musik lokal,
Atlesta mengusung nuansa percampuran musik pop, RnB dengan jazz dalam dua belas
lagu besutan Fifan Christa dan kawan-kawan ini.
Album kedua bertitel Sentation dimulai dengan lagu berjudul “Aroma”. Lirik yang
singkat dengan sayup-sayup vokal perempuan, membiarkan pendengarnya berimajinasi
dalam track pemanasan ini. Tidak cukup sampai di situ, lagu kedua berjudul “Paris
Weekend” juga membawa pada imajinasi seolah-olah berada dalam perjalanan panjang
menuju ke
suasana romantis bersama musik bernuansa jazz 80-an. Dalam lagu kedua ini
sekilas melemparkan ingatan kita pada musik yang diusung oleh grup band Earth Wind
and Fire.
Coba kuping lagu berjudul “Senstation”. Pada lagu ini nuansa RnB lebih terasa
dengan ketukan unik. Soal pemilihan lirik, bisa dibilang darinsemua lagu di album ini,
lagu ”Senstation”-lah yang masih lekat dengan bagaimana fantasi panasnya gairah cinta
ala Atlesta.
“In the end of conversation, you’re just leaving a sensation. Oh baby c’mon closer
to me. All I want is just a pleasure, with an overnight sensation.” Gotcha! Ditambah
dengan bumbu vokal dari vokalis perempuan di tengah track-nya, cukup menggoda dan
136
menerbangkan imajinasi, bukan?
Album yang dikemas dengan dominan warna hitam ini menyuguhkan dua
instrumen. Pertama adalah “Sunset” didominasi oleh gitar. Nuansa itu sekilas terdengar
ala Kings of Convenience ini. Sementara itu, pada lagu ke-sembilan kita dibawa
mendengarkan dentingan piano yang menenangkansetelah diajak menggoyangkan
tubuh pada lagu sebelumnya, “Cadillac Model”.
Jika Anda adalah pecinta musik sekaligus penikmat fotografi, di album ini kita bisa
menikmati keduanya sekaligus karena Atlesta mengemas lirik-lirik dalam album
Sensation itu ke dalam 14 lembar foto menarik. Sayangnya lirik-lirik tersebut tidak
semuanya tercetak dengan baik, dengan font handwriting yang cukup sulit untuk dibaca.
Secara umum, album ini sebenarnya sudah mampu mendekati apa yang
diinginkan Atlesta, yakni kesan klasik. Atlesta jauh lebih matang, penuh gairah, namun
tetap catchy. Sangat layak untuk dikoleksi tentunya!
(Winda Carmelita, kapanlagi.com dengan beberapa penyesuaian)
Teks tersebut menyajikan informasi tentang isi dan kelebihan-kelebihan yang
ada pada suatu album lagu berjudul Sentation. Tentu saja informasi-informasi yang
disajikan resensi tersebut berbeda dengan yang sebelumnya. Informasi yang
dikemukakan resensi album lagu cenderung pada warna yang diberikan pada setiap lagu
di dalamnya di samping mungkin pula ada gambaran informasi tentang ilustrasi/foto-foto
yang ada pada album lagu tersebut.
Uji Pemahaman 3
Perhatikanlah teks resensi berikut!
Judul : Laila-Madjnoen (Tjeritera di Tanah Arab); Laila Majnun karya Nizami; Layla
Majnun, Roman Cinta Paling Populer & Abadi
Penulis : Hamka (Hadji Abdul Malik Karim Amrullah)
Penerbit: Balai Poestaka, 1932; Ilman Books, 2002; Navila, 2002
Tebal : 74 halaman; 222 halaman; 200 halaman
Kalau ada kisah cinta abadi antara seorang perempuan dan laki-laki yang
menjadi legenda di dunia Timur, itulah legenda Layla dan Majnun. Kisah ini begitu
melegenda sehingga muncul banyak versi menyangkut lika-liku hubungan cinta Layla
dan Majnun.
Ada anggapan bahwa kisah cinta Layla-Majnun ini hampir-hampir menyerupai
cerita Romeo and Juliet karya sastrawan Inggris, William Shakespeare, terutama
dalam hal tragedi yang menyelubungi hubungan cinta sepasang kekasih. Meski
137
demikian, cerita Romeo and Juliet adalah salah satu karya yang ditulis oleh tangan
William Shakespeare pada abad ke-16. Sementara itu, Layla dan Majnun merupakan
sebuah cerita yang dikisahkan dari mulut ke mulut dan baru pada abad ke-12
dituliskan oleh seorang penyair dari Azerbaijan, Nizami Ganjavi, dalam bentuk syair.
Versi Nizami inilah yang kemudian merupakan cerita yang paling populer.
Menurut Jean-Pierre Guinhut, seorang orientalis dan ahli mengenai kebudayaan
dan filsafat Timur yang juga pernah menjadi Duta Besar Perancis untuk Azerbaijan,
pengaruh cerita Layla-Majnun ini melampaui tradisi Timur. Jika melihat kembali ke
masa Abad Pertengahan, yaitu sekitar abad ke-11-13, banyak dari karya sastra Barat
saat itu memiliki jejak sastra oriental yang kemudian memengaruhi karya-karya sastra
seperti cerita kepahlawanan Jerman abad ke-13 berjudul Tristan und Isolde yang
ditulis oleh Gottfried von Strassburg atau dongeng Perancis, Aucassin et Nicolette.
Sampai saat ini, kisah Layla-Majnun merupakan cerita yang paling populer di
Timur Tengah maupun Asia Tengah, di antara bangsa-bangsa Arab, Turki, Persia,
Afgan, Tajiks, Kurdi, India, Pakistan, dan Azerbaijan. Kepopuleran kisah ini memberi
inspirasi banyak seniman, baik pelukis, pemusik, maupun pembuat film, menciptakan
beragam karya seni yang menggambarkan kisah-kasih Layla dan Majnun.
Di dalam buku terbitan Balai Poestaka ini dikisahkan tentang Qais dan Layla
yang hidup di negeri Nedjd, salah satu wilayah di tanah Arab. Mereka adalah
sepasang remaja yang sejak kecil sering bermain bersama dan ketika menginjak
remaja pergi belajar di sekolah yang sama. Qais berwajah tampan, sementara Layla
adalah gadis rupawan yang menjadi dambaan setiap laki-laki. Keduanya saling jatuh
cinta, namun adat melarang mereka mengekspresikan gelora cinta secara terbuka.
Dengan demikian, perasaan keduanya hanya ditumpahkan dalam bentuk syair ketika
mereka mempunyai kesempatan bertatap muka secara diam-diam.
Suatu ketika Qais memutuskan untuk ikut bersama ayahnya, Al-Mulawwah,
berniaga ke negeri lain agar kelak ia memiliki bekal pengetahuan sendiri tentang
perniagaan. Pamitlah ia kepada Layla dan memberikan seuntai kalung mutiara
sebagai tanda kesetiaannya. Qais meminta Layla untuk melepaskan sebuah mutiara
dari untaiannya apabila waktu sudah menunjukkan bulan baru. Meskipun sangat
sedih, Layla merelakan kekasihnya pergi mencari pengalaman. Sepeninggal Qais,
Layla hanya bermenung diri dan menciptakan syair sebagai pelambang rindu. Suatu
hari, ayah Layla, Al-Mahdi, pulang ke rumah bersama seorang tamu bernama Sa’d
bin Munif, yang diajak menginap. Tamu itu seorang saudagar kaya raya yang berasal
dari Irak.
138
Ketika berjumpa Layla, Sa’d bin Munif langsung jatuh cinta dan melamar Layla
kepada ayahnya. Tanpa sepengetahuan Layla, Al-Mahdi menerima lamaran tersebut
karena tergiur oleh mas kawin 1.000 dinar dan harta kekayaan Sa’d bin Munif. Layla
tak berdaya melawan perintah ayahnya karena adat memang menyatakan bahwa
laki-laki berkuasa atas perempuan. Sementara itu, Qais yang telah memasuki bulan
ke-9 ikut berniaga ke negeri-negeri seperti Damsjik, Jerusalem, Hims, Halab,
Anthakijah, Irak, Koefah, hingga Basrah tidak dapat lagi menahan rindunya terhadap
Layla. Wajahnya tampak muram dan badannya semakin kurus. Ayah Qais melihat
kesedihan anaknya dan menanyakan ada apakah gerangan yang telah mengganggu
pikirannya. Akhirnya Qais berterus terang tentang kisah cintanya dengan Layla. Demi
mendengar penuturan anaknya, Al-Mulawwah memutuskan segera kembali ke
kampung halamannya dan berjanji akan melamar Layla untuk Qais.
Ketika sampai kampung halaman, Al-Mulawwah bergegas menemui ayah Layla
dan menawarkan 100 unta sebagai pengganti uang 1.000 dinar yang telah diberikan
Sa’d bin Munif. Akan tetapi, dengan sombongnya, ayah Layla menolak lamaran Al-
Mulawwah. Tak berapa lama kemudian, pesta perkawinan Layla dan Sa’d bin Munif
diselenggarakan secara besar-besaran. Hancur luluhlah hati Qais. Tak ada satu obat
pun yang bisa menyembuhkan sakitnya ini, meskipun orang tuanya telah
mendatangkan banyak tabib ternama. Sejak itu Qais tidak mau berbicara kepada
orang lain, ia sibuk dengan dirinya sendiri dan sering kali terlihat berbicara sendiri.
Karena perilaku aneh inilah orang sekampungnya memanggil Qais dengan Majnun,
yang berarti kurang sempurna pikirannya.
Lain halnya dengan Layla, meskipun kini telah menjadi istri Sa’d bin Munif, ia
tetap mencintai Qais. Menurut Layla, secara fisik ia boleh menjadi istri Sa’d bin Munif,
tetapi jiwanya tetap untuk Qais. Dalam ungkapannya, di dunia Qais dan Layla
bukanlah pasangan suami istri, tetapi di akhirat mereka menjadi pasangan abadi.
Karena tak kuat menanggung penderitaan cinta ini, Layla sakit dan selalu memanggil
nama Qais. Akhirnya Qais pun dipanggil untuk menemui Layla. Ketika mereka
bertemu, Layla memberi pesan terakhir bahwa mereka akan bertemu nanti di akhirat
sebagai sepasang kekasih. Demi melihat kekasihnya meninggal, putus asalah Qais.
Tak ada lagi keinginannya untuk hidup. Sehari-hari kerjanya hanya duduk di pusara
Layla hingga akhirnya Qais meninggal. Jasad Qais pun dibaringkan di samping
pusara Layla.
Kira-kira 10 tahun kemudian, beberapa musafir menziarahi kubur mereka
berdua. Di atas kedua pusara itu telah tumbuh dua rumpun bambu yang pucuknya
saling berpelukan. Masyhurlah kisah ini sebagai kisah Layla-Majnun.
139
Tujuh puluh tahun setelah penerbitan buku ini oleh Balai Poestaka, pada tahun
2002 kisah ini dibukukan kembali oleh dua penerbit, Ilman Books dan Navila, masing-
masing dengan judul Laila Majnun dan Layla Majnun, Roman Cinta Paling Populer &
Abadi. Di dalam kedua buku itu disebutkan bahwa kisah yang ditulis merupakan
saduran karya Nizami dari buku berbahasa Arab dengan judul Qays bin al Mulawah,
Majnun Layla dan versi bahasa Inggris berjudul Laili and Majnun: A Poem serta Layla
and Majnun By Nizami.
Meskipun ketiga buku tersebut sama mengungkap tragedi kisah cinta Layla dan
Majnun, tetapi terdapat beberapa perbedaan menyangkut detail cerita. Pertama, di
dalam buku terbitan Balai Poestaka disebutkan bahwa Qais adalah anak saudagar
bernama Al-Mulawwah, yang sering bepergian ke negeri-negeri lain untuk berniaga.
Sementara di dalam dua buku yang terbit tahun 2002 hanya disebutkan bahwa Qais
adalah anak semata wayang seorang saudagar bernama Syed Omri atau Sayid.
Ayah Qais dikabarkan telah lama menanti kehadiran anak semata wayangnya untuk
meneruskan garis keturunan keluarga.
Perbedaan kedua, di buku Balai Poestaka, suami Layla dikabarkan pergi dari
negeri Nedjd setelah kematian Layla. Sementara di buku terbitan 2002, suami Layla,
Ibnu Salam, meninggal lebih dahulu dibandingkan dengan Layla. Beberapa
perbedaan ini disebabkan, pertama, banyaknya penyair ataupun sastrawan yang
menuliskan kisah Layla-Majnun. Kedua, lebih banyak lagi penulis yang menyadur
kisah Layla-Majnun berdasarkan syair yang ditulis para penyair atau sastrawan tadi.
Kepopuleran kisah Layla-Majnun ini membuat dua buku terbitan tahun 2002 itu
mengalami cetak ulang beberapa kali. Bahkan, buku terbitan Navila menjadi buku
paling laris dengan mencetak rekor memasuki cetakan ke-18 pada bulan Mei 2004.
Sementara buku terbitan Ilman Books telah masuk periode cetakan ke-6 pada tahun
2004 ini.
Kemasyhuran kisah Layla-Majnun ini juga telah memberi inspirasi kepada
sutradara kondang Indonesia, almarhum Sjumandjaja, untuk membuat cerita bagi
layar lebar. Pada tahun 1975, dibuatlah film berjudul Laila Majenun dengan bintang
utama Rini S. Bono sebagai Laila dan Ahmad Albar sebagai Majenun. Film ini pun
mengantongi penghargaan untuk kategori Aktor Pembantu Terbaik bagi almarhum
Farouk Afero pada Festival Film Indonesia 1976.
(Sumber: Harian Kompas)
140
1. Berdasarkan teks tersebut, informasi manakah yang sesuai dengan yang tersaji di
dalam tabel tersebut?
Pernyataan Sesuai Tidak sesuai
a. Dilengkapi ilustrasi-ilustrasi menarik.
b. Banyak diwarnai kisah cinta yang romantik.
c. Cocok dibaca oleh kalangan remaja.
d. Berawal dari kisah yang disampaikan dari mulut ke mulut.
e. Masih ada beberapa kata yang tidak dijelaskan secara
jelas.
f. Telah mengalami cetak ulang beberapa kali.
g. Bisa mendorong pembaca untuk mengingat kisah masa
lalu.
h. Mirip-mirip cerita dalam novel “Romeo and Juliet”.
i. Banyak menggunakan ragam bahasa klasik.
j. Buku ini bermanfaat sebagai pengobat rindu.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1) menganalisis kebahasaan dalam teks resensi;
2) menyimpulkan dua teks resensi berdasarkan kebahasaan
.
1. Menganalisis Kebahasaan dalam Teks Resensi
Teks resensi memiliki kaidah-kaidah kebahasaan seperti berikut.
a. Banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni, yaitu.
b. Banyak menggunakan konjungsi temporal: sejak, semenjak, kemudian, akhirnya.
c. Banyak menggunakan konjungsi penyebab: karena, sebab.
d. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada
bagian akhir teks. Hal ini ditandai oleh kata jangan, harus, hendaknya.
Uji Pemahaman 4
1. Berilah tanda centang pada kata serapan dengan penulisan yang sudah tepat!
No Kata Ceklist
a. eselon
b. anemia
c. akulturasi
d. silinder
e. team
f. atmosfer
g. akomodasi
h. realistis
i. charisma
j. aerobe
k. hidraulik
l. praktik
142
m. phonem
n. check
o. sentral
p. aksen
q. Zygote
r. synthesis
s. sakharin
t. klasifikasi
143
e. konsekuen
f. kuantitas
g. skema
h. frekuensi
i. rasio
j. unit
Tahukah Anda bahwa tujuan utama resensi buku ialah memberikan tanggapan
atas isi buku sebagai informasi kepada calon pembaca buku itu. Tanggapan itu dapat
memotivasi pembaca resensi atau menjadi tidak berminat membaca buku yang
diresensi itu. Di samping itu, resensi buku merupakan umpan balik bagi penulis buku
untuk menyempurnakan isi buku tersebut pada edisi terbitan berikutnya. Tujuan
meresensi buku hendaknya menjadi acuan bagi penulis resensi dalam mengembangkan
resensi yang disusunnya dan juga sebagai salah satu kriteria bagi media yang akan
memublikasikannya.
Dalam menyimpulkan sebuah resensi perlu penguasaan atau teknik tertentu,
misalnya menguasai isi buku, memiliki daya analisis, dan menguasai teori tentang buku
yang diresensi. Pada pembahasan ini, Anda harus menyimpulkan teks resensi
berdasarkan unsur kebahasaannya, misalnya dari penggunaan kalimat dan penggunaan
jenis kata.
Uji Pemahaman 5
Teks 1
Judul Novel : Tuilet
Pengarang : Oben Cedric
Penerbit : Gradien Mediatama
Tahun Terbit : 2009
Tempat Terbit : Yogyakarta
Tebal : 147 Halaman
Novel Tulet bertema humor. Novel ini membawa pembacanya untuk tidak hanya
menikmati kisahnya. Di dalamnya akan ditemukan pula kisah-kisah lucu seputar
144
tokohnya. Di dalam novel ini dikisahkan seorang anak SMA. Ia tidak terlalu terkenal di
kelasnya. Ia bernama Edi Wardiman. Karena memiliki gaya yang dibilang culun, dia
sering disebut oleh kawan-kawannya sebagai Edward Culun. Dia memiliki sahabat dekat
bernama Joko. Keduanya sama-sama disebut Culun. Ada juga dikisahkan seorang
gadis bernama Bella. Ternyata ia vampir yang jatuh cinta kepada si Edward. Wajah
Edward menurutnya mirip dengan wajah pacarnya dulu.
Dalam novel ini dikisahkan konflik-konflik yang terjadi antartokoh. Disuguhkan
dengan kisah yang lucu, namun tetap tidak mengurangi kualitas kisah dari novel
tersebut. Misalnya, Edward yang dikhianati Joko. Agar Joko bisa segeng dengan siswa
keren di sekolahnya, dia harus mengerjai Edward. Joko menjebak Edward dengan cara
mengajaknya untuk mengikuti perlombaan penelitian ilmiah remaja tingkat SMA.
Sebagai bahan penelitiannya, Joko mengajak Edward untuk menyamar sebagai waria di
Taman Lawang.
Dikisahkan pula pada konflik berikutnya datanglah Bella sebagai murid baru. Dia
kemudian disukai oleh para siswa pria di sekolanya. Bella tidak segan berteman dengan
Edward yang ketika itu termalukan karena ketauan menjadi waria di Taman Lawang.
Mulailah kisah pertemanan mereka sampai akhirnya Edward menyadari ada sesuatu
yang aneh pada diri Bella. Misalnya, bau napasnya yang berbau jengkol. Kejanggalan
lain, pada saat dia hampir ia ditabrak mobil, Bella menolongnya dengan menahan mobil
itu.
Edward semakin penasaran. Sampai suatu ketika dia menyusun rencana untuk
menanyakan perihal keanehan ini ke Bella. Edward mengajak Bella belajar bersama di
rumahnya. Dia pun menyatakan ketertarikannya kepada Bella. Tak disangka Bella pun
memiliki perasaan yang sama. Bella akhirnya menceritakan kepada Edward bahwa dia
adalah seorang Vampir. Namun, dia tidak meminum darah manusia lagi, melainkan
hanya meminum jus jengkol.
Pada saat mereka sedang belajar bersama, Ibu Edward membawa cemilan
kepada mereka berdua, yaitu keripik jengkol. Bella sangat menyukai keripik jengkol
tersebut sampai-sampai pada saat makan Bella meneteskan air liurnya ke tangan
Edward. Keesokan harinya pada saat sekolah, Bella meminta maaf kalau Edward akan
menjadi vampir juga karena telah tertetesi cairan air liurnya. Edward pun merasakan ada
yang aneh pada dirinya. Bentuk fisiknya semakin terlihat gagah.
Mulailah Edward menjalani hari-hari barunya bersama Bella. Sebagai seorang
vampir, Edward mulai terkenal di sekolahnya sebagai seorang yang tampan karena
perubahan fisiknya yang lebih atletis. Kehidupan menjadi seorang vampir betul-betul
dinikmati Edward. Dia pun mulai berpikir untuk membalas sakit hatinya kepada Joko.
145
Pada suatu ketika pada jam istirahat, ia pergi ke kantin untuk menemui Joko yang
sedang berdua dengan pacarnya. Edward pun menceritakan semua kejelekan Joko
kepada wanita itu. Joko marah kepada Edward dan terjadilah perkelahian. Karena
Edward adalah seorang vampir, dia dengan mudah mengalahkan Joko.
Kehidupan Edward menjadi vampir tidak selalu berjalan dengan bahagia. Dia
harus menghindari kejaran para pemburu vampir dan werewolf. Dikisahkan pada suatu
ketika Edward harus bersusah payah menghalau serangan werewolf yang masuk ke
dalam rumahnya. Beruntung ibunya berhasil menghalau werewolf tersebut dengan
senapan. Maklum saja, ibunya mempunyai hobi berburu dulunya. Bukan hanya
serangan werewolf saja Edward juga harus menghindari tangkapan dari para pemburu
vampir. Para pemburu vampir itu dikisahkan hampir saja menangkap Edward, namun
selalu selamat karena bantuan dari keluarga Bella.
Buku ini memiliki keunggulan dari segi karakteristik tokoh-tokohnya sehingga
pembaca dapat dengan mudah menyelami karakter para tokohnya itu. Novel ini juga
dibumbui oleh cerita-cerita lucu yang membuat pembaca tidak akan merasa bosan untuk
menuntaskannya. Hanya saja pemilihan kata-kata di dalan novel ini menggunakan
ragam bahasa remaja, seperti gue, elo. Hal itu menjadikan novel ini seolah-olah
dikhususkan untuk kalangan remaja saja.
Jalan cerita novel ini hampir sama dengan cerita dalam film dan novel yang
berjudul Twillight. Bagi pembaca yang sudah pernah menonton atau membaca novel
tersebut akan mudah menebak kisah dan konflik-konfliknya sehingga akan merasa
kurang tertarik untuk membacanya.
Terlepas dari kelemahan-kelemahannya, novel ini memiliki manfaat sebagai
penghilang stres. Mengapa tidak, pada hampir seluruh bagiannya penulis mengajak
para pembaca untuk terus tertawa dengan karakter jenaka dan cerita yang menghibur
para pembacanya.
(sumber: www.seocontoh.com)
Teks 2
Judul Buku : Tip & Trik Jago Main Rubik
Penulis : Wicaksono Adi
Penerbit : Gradien Mediatama
Cetakan : I, 2009
Tebal : 184 halaman
146
Buku Tip & Trik Jago Main Rubik hadir sebagai solusi jitu dan komplet. Buku ini
akan menjadi teman akrab Anda dalam menyelami permainan rubik, mulai dari nol
hingga mahir. Dari berjam-jam hingga mampu menyelesaikannya di bawah dua puluh
detik, bahkan dengan mata tertutup.
Rubik adalah permainan puzzle mekanik berbentuk kubus; memiliki enam warna
pada setiap sisinya. Permainan ini ditemukan pada tahun 1974 oleh Profesor Ernö
Rubik, seorang arsitek dan pemahat asal Hungaria. Dengan segera, rubik menciptakan
sensasi internasional. Setiap orang ingin memilikinya. Demam ini menjalar baik pada
anak-anak maupun dewasa. Ada sesuatu yang memikat pada kubus kecil ini. Ia memiliki
konsep yang sederhana, elegan, namun secara mengejutkan sulit untuk diselesaikan.
Satu demi satu kompetisi lokal diadakan untuk berlomba menyelesaikan rubik, di
antaranya American Rubik’s Cube Championship (November 1981), United Kingdom
Rubik’s Cube Championship (Desember 1981), Canadian Rubik’s Cube Championship
(Maret 1982). Puncaknya, pada bulan Juni 1982 untuk pertama kalinya diselenggarakan
Rubik’s Cube World Championship di Budapest, tempat orang-orang dari berbagai
negara dipertemukan oleh rubik. Kejuaraan ini dimenangkan oleh seorang pelajar
Vietnam berumur 16 tahun, Minh Thai, dengan catatan waktu 22,95 detik. Ketertarikan
publik pada rubik mulai memudar menjelang tahun 1990. Orang-orang sudah terlalu
kesal saat mencoba menyelesaikannya, mengingat keterbatasan informasi saat itu.
Sebagian lebih tertarik dengan kehadiran video game elektronik yang lebih modern.
Namun hingga hari ini, lebih dari 30 juta rubik telah terjual (belum termasuk merk-merk
tiruannya!), menjadikannya diakui sebagai permainan puzzle terlaris di dunia. Bahkan
rubik juga disebut-sebut sebagai mainan terlaris sepanjang masa, berdampingan
dengan boneka Barbie.
Dengan kemunculan internet, rubik akhirnya bangkit dari tidur panjangnya. Pada
tahun 2000, petunjuk untuk menyelesaikan rubik telah banyak ditemukan di internet.
Demam rubik pun melanda untuk kedua kalinya. Puncaknya terjadi pada tahun 2003,
ketika World Championship kedua diadakan di Canada. Rubik dipandang sebagai
permainan yang positif, terjangkau, melatih motorik, daya ingat, serta mampu
mendorong peminatnya untuk menjalin komunitas dan berkompetisi secara sehat.
Dalam buku ini banyak terdapat gambar yang menarik. Juga penjelasannya sangat
rinci. Di dalamnya dilengkapi indeks untuk kata-kata yang sulit dimengerti. Hanya saja
masih saja ada beberapa kata yang sulit dimengerti tidak terdapat di dalamnya.
(Sumber: www.seocontoh.com)
147
Setelah Anda membaca kedua teks resensi tersebut, lakukanlah analisis perbedaan dari
kedua teks resensi tersebut berdasarkan kaidah kebahasaannya.
Teks Kaidah Kebahasaan
Penggunaan Kalimat Penggunaan Jenis Kata
1
2
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1) mendiskusikan hal-hal menarik dalam buku kumpulan cerita;
2) menulis resensi dari buku kumpulan cerita.
148
b. Namun uniknya, tidak ada satu pun terjemahan untuk kosakata Jepang tersebut.
Jadi, bagi yang tidak mengerti bahasa Jepang, seperti saya juga, ya tebak-tebak
saja sendiri.
Dengan melihat contoh tersebut, dapat kita simpulkan bahwa untuk sampai pada
tahap pengevaluasian, terlebih dahulu kita harus mampu menganalisis novel itu
dengan baik. Pemahaman tentang unsur-unsur novel harus terkuasai dengan baik.
Analisis tentang unsur-unsur novel yang telah kita pahami sebelumnya harus menjadi
dasar di dalam mengevaluasi novel itu sehingga hasilnya benar-benar objektif dan
dapat dipertanggungjawabkaan.
Adapun struktur penyajian resensi novel adalah sebagai berikut.
a. Identitas novel, yang meliputi judul, nama penulis, penerbit, tahun terbit, dan tebal
novel.
b. Menyajikan ikhtisar atau hal-hal menarik dari novel.
c. Memberikan penilaian, yang meliputi kelebihan dan kelemahannya. Penilaian
tersebut sebaiknya meluputi unsur-unsur novel itu secara lengkap, yakni tema,
alur, penokohan, latar, gaya bahasa, amanat, dan kepengarangan.
d. Menyimpulkan resensi yang disajikan.
Untuk sampai pada penyajian resensi novel seperti itu, terdapat sejumlah pertanyaan
yang dapat kita jadikan panduan. Berikut pertanyaan- pertanyaan yang dimaksud.
a. Tema
1) Apakah tema cerita itu?
2) Apakah tema itu sah dan benar sebagai kebenaran umum?
b. Alur
1) Pola apakah yang digunakan pengarang dalam membangun alur ceritanya
itu?
2) Peristiwa-peristiwa apakah yang telah dipilih untuk melayani tema cerita itu?
3) Apakah terdapat hubungan wajar dan baik antara tema dengan peristiwa-
peristiwa itu?
4) Mengapa suatu peristiwa lebih menonjol daripada yang lain-lainnya?
5) Apakah peristiwa-peristiwa itu disusun secara rapi dan baik sehingga dapat
memberikan suatu penekanan yang penting dan berguna?
6) Apakah peristiwa-peristiwa itu wajar dan hidup?
7) Bagaimana peristiwa-peristiwa itu mengantarkan perjalanan hidup tokoh
utamanya?
149
c. Latar
1) Di mana dan kapankah peristiwa itu terjadi?
2) Bagaimana peranan latar tersebut dalam keseluruhan cerita: apakah latar
tersebut menguatkan atau justru melemahkan cerita?
d. Penokohan
1) Bagaimana cara pengarang dalam menampilkan karakter tokoh-tokohnya?
2) Apakah karakter tokoh-tokoh itu wajar atau terkesan dibuat-buat?
3) Bagaimana hubungan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya?
4) Bagaimana peranan karakter tokoh-tokoh tersebut dalam mendukung tema dan
menghidupkan alur cerita?
e. Sudut pandang
1) Dari sudut sudut pandang siapakah cerita itu diceritakan?
2) Apakah sudut pandang itu dijalankan dengan konsekuen dalam seluruh cerita?
f. Amanat
1) Apa amanat cerita itu?
2) Bagaimana cara pengarang menyampaikan amanatnya, bersifat menggurui atau
tidak?
g. Bahasa
1) Apakah bahasa cerita itu tajam, lincah, dan sugestif?
2) Gaya bahasa apakah yang dipergunakan dalam cerita itu?
3) Apakah penggunaan gaya bahasa itu tepat, wajar, dan hidup?
150
Uji Pemahaman 6
Kugy dan Keenan. Dua manusia yang dapat diibaratkan seperti bumi dan
langit. Ku sedangkan Keenan merupakan sosok yang gy memiliki penampilan
berantakan namun ia memiliki imajinasi yang tinggi, cerdas dan pelukis hebat nan
artistik. Saat keduanya bertemu, keduanya menjadi semakin dekat. Namun, apa
daya? Kugy telah memiliki seorang cowok yang tidak mudah ia tinggalkan. Dalam
hati Keenan, terbersit rasa cinta itu tetapi ia juga berusaha untuk menampiknya.
Wanda dan Keenan seperti sosok yang senasib. Keduanya berbakat
menjadi pelukis namun kedua orang tua mereka jugalah yang tidak setuju karena
orang tua mereka berpendapat bahwa lukisan tidak bisa menghasilkan uang untuk
hidup. Karena merasa senasib, hubungan keduanya semakin dekat. Namun, saat
Kugy melihat hal itu, ia seperti cemburu namun ia juga berusaha untuk
menampiknya. Toh, dia juga sudah punya cowok. Entah apa yang ada dibenak
Wanda hingga ia mau melakukan apa saja demi menunjukkan rasa cintanya pada
Keenan. Ia memang berhasil! Ia memang berhasil membuat Keenan menjadi
kekasihnya sekarang.
Saat mendengar bahwa Wanda dan Keenan sudah menjadi sepasang
kekasih, Kugy seakan ditombak peluru tepat pada dadanya. Kugy tidak tahu apa
yang ia rasakan. Kugy bingung dengan perasaannya sendiri. Di satu sisi, ia
memiliki Ojos kekasihnya, namun di satu sisi ia merasa ada perasaan spesial
terhadap Keenan.
Ojos mulai merasakan perubahan sikap pada Kugy. Ia merasa Kugy sudah
tidak peduli lagi padanya. Hingga akhirnya, hubungan mereka kandas. Sementara
itu, hubungan Wanda dan Keenan juga jauh dari kata harmonis. Wanda berpikir,
Keenan tidak sepenuhnya mencintainya hingga mereka berdua menghadapi
konflik besar dan akhirnya mereka kandas juga.
Saat dua pasang kekasih itu tidak lagi menjalin cinta. Kugy memutuskan
untuk mengambil mata kuliah sebanyak-banyaknya guna menyibukkan diri.
Alhasil, ia bisa lulus lebih cepat tapi tetap dengan nilai yang memuaskan A+.
151
Sementara itu, Keenan malah memutuskan untuk hidup sendiri jauh dari
keluarganya yakni di Ubud, Bali. Ia mengambil keputusan besar untuk hidup
sendiri dan dengan uang hasil keringatnya sendiri melalui melukis. Awal pahit
sempat ia kecap namun tak lama karena kurang lebih satu tahun kemudian, ia
bisa dibilang telah sukses menjalankan usaha melukisnya.
Setelah lulus, Kugy langsung mendapatkan pekerjaan dan parahnya lagi
ia juga mendapatkan pacar baru, yakni atasannya dia sendiri “Pak Remi”
namanya. Keenan juga tidak mau kalah! Ia menemukan pengganti Wanda,
“Luhde”. Saat usaha lukis Keenan semakin sukses serta hubungan cintanya
dengan Luhde sedang manis-manisnya, Keenan terpaksa harus kembali ke
Jakarta karena mendapat kabar bahwa ayahnya terkena penyakit stroke.
Sementara itu, Kugy yang telah mendapatkan pekerjaan yang nyaman
memilih untuk mengundurkan diri karena ia merasa pekerjaan yang dilakukannya
bukan jiwanya. Walaupun Keenan melakukan hubungan jarak jauh dengan Luhde
dan Kugy tidak bisa selalu bertemu tiap hari dengan Remi, hubungan cinta mereka
baik-baik saja. Mereka merasa telah menemukan cinta masing-masing. Namun,
hal tersebut tidak bertahan lama. Luhde merasa hati Keenan tidak sepenuhnya
untuk dirinya dan Remi-pun juga merasa seperti itu. Pada akhirnya, lukisan dan
dongeng itu bersatu serta hati dan impian mereka bertemu.
152
E. Tes Formatif
I. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C,
D, atau E pada lembar jawab yang tersedia!
153
3. Perhatikan kutipan resensi berikut!
Novel ini membuka nuansa baru pada zamannya. Sutan Takdir
Alisyahbana membawa pembaharruan dibidang masalah yang diungkapkan.
Wanita zaman sebelumnya, adalah pengabdi dalam keluarga yang bertanggung
jawab kepada rumah tangga, alias penunggu rumah. Namun Sutan Takdir
Alisyahbana menampilkan kedudukan wanita setara dengan pria bekerja, aktif di
luar rumah dan memajukan kaumnya yang dieakilkan tokoh Tuti. Tokoh ini
sebagai teladan di masa sekarang dan para pelajar (tokoh masa depan)
Kalimat resensi tentang keunggulan novel yang tepat adalah...
A. Wajarlah novel Layar Terkembang wajib dibaca oleh para siswa.
B. Memang sepantasnya novel ini mendapat penghargaan dari dunia pendidikan.
C. Masalah perjuangan emansipasi wanitalah yang membawa novel in wajib
dikenal di dunia pendidikan.
D. Sultan takdir Alisayhbana seorang yang ahli mengemukakan
permasalahan dalam dunia pendidikan.
E. Memang masih jarang novel yang membahas emansipasi dan
perjuangan kaum wanita.
154
5. Perhatikan kutipan data buku berikut!
Judul : Riwayat Nabi Daud (Raja Adil Bijaksana, Nabi yang Mulia)
Pengarang : Ismail Pamungkas
Penerbit : PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Tahun : 1995
Setelah dibaca, ternyata buku tersebut menggunakan bahasa yang mudah
dipahami.
Kalimat resensi yang tepat untuk menggambarkannya adalah . . . .
A. Isi buku ini bercerita tentang keadilan dan kebijaksanaan Nabi Daud. Daud
menjadi raja sudah kehendak dari Tuhan.
B. Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dipahami dan komunikatif.
Dengan demikian, pembaca dapat menikmati cerita tanpa harus berpikir
keras.
C. Selain menarik, kelebihan buku ini juga dilengkapi dengan gambar yang
mendukung isi cerita sehingga mudah dimengerti.
D. Kekurangan cerita ini hanya terletak pada kisahnya yang terlalu singkat
sehingga ceritanya kurang lengkap.
7. Berikut ini yang tidak termasuk langkah-langkah menulis resensi adalah ....
A. menentukan jenis buku yang akan diresensi
B. menentukan bagian yang menarik dari buku
C. menyusun ikhtisar cerita dalam buku
D. menaksir harga buku
E. menilai isi buku
155
8. Perhatikan penggalan resensi berikut!
Buku Anna Windyartini S. yang berjudul Remaja Membangun
Kepribadian ini menarik dan memiliki ciri khas dibandingkan buku psikologi
remaja lainnya karena gaya bahasa yang digunakan mampu dicerna dengan
baik, tidak hanya itu pembahasan buku ini singkat tapi dapat membuat pembaca
memahami maksudnya, tidak seperti kebanyakan buku yang terlalu berbelit-belit
dalam menyampaikan gagasan. Selain itu penulisan buku ini didasarkan kepada
sumber yang universal karena sumbernya dimulai dari ahli internasional hingga
dari pengalaman masyarakat biasa.
Kalimat resensi isi kutipan tersebut menunjukkan ...
A. Identitas buku Remaja Membangun Kepribadian.
B. Dia seorang pengarang yang sering mendapat penghargaan.
C. Buku ini sangat baik dibaca oleh pelajar Indonesia.
D. Buku ini menceritakan kepribadian remaja.
E. Keunggulan buku ini terletak pada gaya bahasa dan sumber yang universal.
156
10. Perhatikan penggalan resensi berikut!
Buku yang ditulis Anna Windyartini masih terdapat sejumlah kata-kata yang
kemungkinan sulit dicerna oleh pelajar Sekolah Menengah Pertama(SMP)
padahal seharusnya buku semacam ini sudah dapat dibaca oleh siswa SMP yang
pada saat itu mulai menginjak masa remaja. Gambar ilustrasi yang digunakan
masih kurang sehingga memungkinkan terjadi kepenatan saat membaca.
Penggalan resensi berikut menunjukkan...
A. Identitas buku Anna Windyartini
B. Dia seorang pengarang yang sering mendapat penghargaan
C. Buku ini menceritakan kepribadian remaja pada SMP
D. Keunggulan buku ini terletak pada gaya bahasa dan sumber yang universal
E. Kekurangan buku yang sulit dicerna oleh pelajar SMP dan ilustrasi yang
kurang memungkinkan terjadi kepenatan
Perhatikan penggalan resensi berikut untuk menjawab soal nomor 11 dan 12!
Hore, Aku Tinggi
Judul buku : Hore, Aku Tinggi
Penulis : Vanda Arie
Penerbit : Tiga Ananda, Imprit Tiga Serangkai
Cetakan : April, 2005
12. Unsur resensi yang tidak terdapat pada data buku tersebut adalah ….
A. tebal buku
B. harga buku
C. tahun terbit
D. penerbit
E. judul buku
158
Penggalan resensi berikut mengungkapkan...
A. kelemahan buku
B. keunggulan buku
C. garis besar isi buku
D. isi buku
E. judul buku
18. Kalimat resensi yang menunjukkan unsur penutup pada resensi yaitu ...
A. Namun tetap saja terdapat beberapa karya yang menurut saya
membingungkan, sebab dikemas dalam prosa yang berbentuk puisi, atau
sebaliknya.
B. Novel ini tidak baik jika dibaca oleh anak-anak, selain bahasanya yang rumit
isinya juga berkisah tentang percintaan remaja.
C. Setiap cerita dilengkapi denggan informasi bahan atau alat yang diperlukan
dalam permainan tradisional, lengkap dengan aturan mainnya.
D. Buku ini dikemas dengan baik, dari cover sampai isinya.
E. Tidak salah lagi jika anda membeli buku ini, sebab akan bermanfaat untuk
diaplikasikan dalam keseharian.
Perhatikan penggalan resensi berikut untuk menjawab soal nomor 22 dan 23!
Lima remaja yang telah menjalin persahabatan yang cukup lama hingga
pada suatu hari mereka berlima merasa jenuh dengan hubungan pertemanan ini,
dan akhirnya mereka memutuskan berpisah untuk sementara dan berjanji tidak
saling berhubungan dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya selama 3 bulan.
Namun setelah 3 bulan berpisah, banyak kerinduan yang mereka rasakan. Dalam
perpisahan singkat itu, mereka menemukan suatu hal yang merubah mereka untuk
menjalani hidup lebih baik. Akhirnya mereka putuskan kembali untuk bertemu dan
merayakan kembali pertemuan mereka dengan mendaki puncak tertinggi di Pulau
Jawa yaitu Gunung Semeru.
161
22. Penggalan resensi berikut merupakan unsur resensi yang menunjukkan ....
A. isi resensi film
B. sinopsis film
C. kelebihan film
D. kekurangan film
E. data resensi film
164
Latar tempat kejadian pada penggalan resensi tersebut adalah ….
A. Disuatu pagi
B. Filosofi Kopi
C. Jawa Tengah
D. Ben’s Perfecto
E. Waktu yang singkat
165
33. Perhatikan cerpen berikut dengan cermat!
Perhelatan bisa kacau tanpa kehadiran lelaki itu. Gulai kambing akan
terasa hambar lantaran racikan bumbu tidak meresap ke dalam daging. Kuah
gulai kentang dan gulai rebung bakal encer karena keliru menakar jumlah kelapa
parut hingga setiap menu masakan kekurangan santan.
Akibatnya, berseraklah fitnah dan cela yang mesti ditanggung tuan
rumah. Bukan karena kendurikurang meriah, tidak pula karena pelaminan
tempat bersandingnya pasangan pengantin tak sedap dipandang mata, tetapi
karena macam-macam hidangan yang tersuguh tak menggugah selera. Nasi
banyak gulai melimpah, tetapi helat tak bikin kenyang. Ini celakanya bila Makaji,
juru masak handal itu tidak dilibatkan.
Juru Masak oleh Damhuri Muhammad
Kalimat (resensi) menyatakan keunggulan cerpen berdasarkan kutipan sastra
tersebut adalah …
A. Pendeskripsian suasana dalam cerpen disajikan dengan bahasa yang
sederhana dan sangat biasa.
B. Diksi yang digunakan dalam cerpen banyak menggunakan kata kias sehingga
kesannya lebih dalam.
C. Tidak ada kesulitan yang dirasakan sewaktu membaca cerpen ini sehingga
dapat meju tarus membacanya.
D. Kemenarikan cerpen ini karena menyuguhkan adat tradisional berupa
makanan khas pada saat pesta perkawinan.
E. Resep masakan yang dijelaskan dalam cerpen dapat menginspirasi untuk
mencobanya sendiri.
Bacalah cuplikan resensi cerpen berikut untuk mengerjakan soal nomor 35 dan 36!
Nyaris Kena Tipu
Warni di kenal pelit atau hemat versi dia sendiri. Dengan penghasilan
suaminya yang sebenarnya pas-pasan, ia berhasil memiliki tabungan hingga Rp 30
juta dalam tempo 10 tahun. Tentu jumlah tabungan sebesar itu hanya mereka
sendiri yang tahu. Kepada orang lain, bahkan anak sendiri, Warni dan Bondon
suaminya mengaku tak punya uang, hidup selalu kekurangan. Tujuannya bisa
ditebak, agar tak ada orang yang mengajukan pinjaman atau dimintai sumbangan.
Suatu hari, Warni menerima telepon dari seorang tak dikenal yang
mengabarkan bahwa anak semata wayangnya, Janah, mengalami kecelakaan dan
kini di rawat di sebuah rumah sakit. Warni Kaget menerima kabar yang diterimanya.
Namun sudah beberapa kali nomor telepon anak perempuannya dikontak, tak juga
nyambung.
Merasa uangnya cukup, Warni yang mulai panik kemudian segera pergi ke
ATM untuk mentransfer uang sebesar yang diminta penelpon ke rekenik yang
disebutkan dokter di seberang tadi.
35. Topik yang sesuai dengan cuplikan resensi cerpen adalah ....
A. balasan orang pelit
B. mari beramal
C. jangan malas beramal
D. mari menolong
E. mari beramal dengan sesama
167
36. Tema yang sesuai dengan cuplikan resensi cerpen adalah ....
A. Cerita seorang gadis yang kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit, gadis
tersebut harus di operasi.
B. Kisah seorang perempuan bernama Warni yang pelit atau hemat, dan tidak
pernah beramal. Ia selalu berkata tidak punya uang agar tidak dimintai
pinjaman atau sumbangan oleh orang lain.
C. Cerita Suami istri yang sedang kesusahan dan sulit mencari dana bagi
anaknya yang sakit.
D. Cerita Warni dan Suaminya yang terkena tipu meskipun sering beramal
kepada orang lain.
E. Cerita Janah anak Warni yang di telepon orang misterius dan mengabarkan
bahwa ayahnya terkena kecelakaan dan sedang di bawa ke Rumah Sakit.
Bacalah cuplikan resensi berikut untuk mengerjakan soal nomor 39 dan 40!
“Dua puluh tahun tentulah bukan masa yang pendek karena itu, Wahid pada
akhirnya menyerah setelah dalam setahun terakhir ibunya selalu meminta dibawa
berziarah ke makam Habib. “Umi sudah delapan puluh tahun, Hid”, kata ibunya
ketika terakhir menelponnya. “Siapa tahu umi akan segera pergi. Menyusul
ayahmu, menyusul kakakmu. Jadi, segeralah kemari. Jemput umi. Umi tak ingin
berangkat sendiri ke kota. Umi ingin berangkat bersamamu.”
Tiga hari terpaksa Wahid menginap di rumah Ibunya, membantu perempuan
itu mempersiapkan segala sesuatu untuk keberangkatan ke kota besar. Selama
hari itu Wahid mendengar dan terus mendengar celoteh kerinduan ibunya tentang
Habib, kakak sulungnya, yang wafat hampir dua puluh tahun lampau”.
39. Kaidah kebahasaan berupa pilihan kata yang terdapat pada cuplikan resensi
cerpen tersebut adalah...
A. dalam setahun terakhir, dua puluh tahun, tiga hari
B. bukan masa yag pendek, celoteh
C. ke kota, kota besar
D. rumah, makam, berziarah
E. terpaksa, mendengar, wafat
169
II. Essay
Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!
Tanpa orang tua tak mungkin kita ada. Tanpa orang tua tak akan begini adanya
kita. Begitulah, orang tua adalah orang yang sangat berjasa bagi kita. Bahkan katanya,
surga terdapat di telapak salah satu orang tua kita, yaitu ibu. Apakah itu berlebihan?
Tidak, setidaknya bisa kita bayangkan bagaimana perjuangan selama sembilan bulan,
hingga melahirkan, menyusui dan merawat kita anaknya.
Kiranya itulah salah satu maksud ditulisnya novel Perjalanan Mengalahkan
Waktu oleh Fatih Zam. Untuk mengakui sekaligus mensyukuri adanya kelahiran kita di
dunia tidak hanya kepada Sang Pencipta, tetapi juga kepada kedua manusia di dunia,
Ayah dan Ibu.
Diceritakan Ardiansyah adalah anak desa yang hidup kekurangan. Selain itu
sikap orang tuanya kepada dia kurang perhatian. Terutama bapaknya, yang tidak
pernah memberinya waktu untuk menghabiskan masa kecil dengan bahagia. Bermain
kelereng bersama teman-temannya dilarang sampai membawa golok untuk
menakutinya (halaman 20).
Ketika mulai masuk sekolah, Ardi termasuk anak yang rajin dan pintar. Dia selalu
menjadi peringkat tiga besar. Dengan harapan agar orang tuanya semakin sayang
padanya dan mengucapkan selamat saja pun cukup. Namun, yang terjadi tidak ada
ucapan selamat. Orang tuanya cuek, seperti tak ada yang istemewa di peringkat tiga
besar.
Malah, peringkat tiga besar yang Ardi peroleh hanya menimbulkan masalah
baginya. Dia diejek teman-temannya karena tak mendapatkan hadiah dari orang tuanya
walaupun mendapatkan peringkat yang baik. Sedangkan temannya yang tidak
mendapat peringkat bagus bisa mendapatkan hadiah layangan. Nah, ketika layangan
temannya itu putus, Ardi mengambilnya. Lalu temannya marah, dan terjadilah
170
pertengkaran yang mengakibatkan datangnya ibu Ardi yang kemudian memarahinya.
Menginjak SMP dan SMA pun sikap orang tua Ardi tidak berubah. Sekalipun Ardi
mendapatkan nilai yang lebih baik dari nilai saat dia SD yakni peringkat pertama. Orang
tua Ardi bahkan tetap tidak peduli dengan nilai Ardi dan Ardi terpaksa menandatangani
sendiri tanda tangan yang seharusnya dibubuhkan oleh bapaknya. Bahkan pernah
bapaknya datang ke sekolah untuk mengambil raport, dengan pakaian sembarangan.
Hal ini sangat mengecewakan Ardi.
Ketika akan meneruskan kuliah, Ardi mengalami penolakan dari orang tuanya
seperti yang pernah dialami oleh kakaknya. Walau kakaknya menjadi seperti orang gila
karena stress tidak bisa meneruskan pendidikan, bapaknya masih bersikeras melakukan
penolakan kepada kemauan Ardi, bahkan lebih parah.
Tersebab itulah Ardi meninggalkan rumah dan pergi ke Bandung. Di Bandung dia
bertemu dengan Pak Tua penjual koran yang menampung Ardi sementara di rumahnya.
Selama bersama Pak Tua Ardi mendapatkan banyak inspirasi dan motivasi. Salah
satunya pertemuannya dengan Pahat.
Pahat adalah pemuda miskin, ayahnya pengangguran namun suka marah-marah
sedangkan ibunya adalah pembantu rumah tangga. Pahat datang ke Bandung ingin
hidup lebih baik. Untuk menyambung hidup awalnya dia pernah mengamen, menyemir,
menjual kantong keresek, bahkan mencopet. Hasil dari kerja kerasnya itu dia bisa
menyelesaikan SMP dan melanjutkan SMA tanpa sepengetahuan orangtuanya. Dia
banyak mendapat motivasi dari mahasiswa-mahasiswa yang menjadi relawan di rumah
singgah yang biasa dia datangi sepekan sekali (halaman 181). Hingga akhirnya dia bisa
meneruskan kuliah dan sebagai bentuk syukurnya dia pun membuat rumah sebagai
tempat tinggal sekaligus sekolah bagi anak jalanan.
Selain itu Ardi juga bertemu dengan Leo. Lelaki kekar, klimis dan ganteng.
Setelah pindah dari rumah Pak Tua. Leo memberinya tumpangan. Bahkan memberinya
pekerjaan sebagai fasilitator sebuah EO Out Bond yang dibuat oleh Leo. Namun yang
tidak Ardi ketahui ternyata Leo dulunya adalah seorang gay, dan saat itu lagi berusaha
berubah untuk menjadi normal lagi. Dia juga bertemu Larasati yang tetap tegar bahkan
mendapatkan beasiswa ke luar negeri walau penuh masalah dalam hidupnya, yakni
tidak pernah bertemu ayahnya. Titik balik kesuksesan ketiga orang yang Ardi temui
adalah orang tua mereka.
Seperti novel-novel sebelumnya, baik Khadijah maupun Jawara Fatih Zam masih
tetap memikat dengan kekayaan diksinya. Pun soal puisi yang mengawali setiap bab dia
tetap pertahankan. Bahkan dalam novel ini ada soundtrack yang semakin memberi efek
lebih selain kover yang unik dan fresh.
171
Ada beberapa yang bisa pembaca dapatkan dalam novel ini. Pertama, orang tua
menjadi kata kunci bagi keberhasilan tiga orang yang pernah Ardi temui tersebut.
Kedua, kepedulian kepada mereka yang tidak beruntung juga mendahului memahami
keadaan orang lain bukan langsung menjudge. Apakah Ardi akan mendapatkan apa
yang dia inginkan dari kepergiannya termasuk beasiswa kuliah? Apakah dia akan
kembali ke rumah orang tuanya? Selamat membaca novel yang sangat saya
rekomendasikan ini!
a. Jelaskan kelebihan dan kekurangan buku !
b. Jelaskan bagian pendahuluan resensi!
c. Bagaimana penilaian menurut resensi novel tersebut?
d. Tuliskanlah amanat yang kalian dapatkan dari resensi tersebut!
173
BAB IV
BERMAIN DRAMA
A. Mengidentifikasi Alur Cerita, Babak Demi Babak, dan Konflik dalam Drama
yang Dibaca atau Ditonton
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1) memahami struktur drama yang dibaca atau ditonton;
2) mengidentifikasi unsur-unsur drama.
174
peristiwa besar dalam dialog yang ditandai oleh suatu perubahan atau perkembangan
peristiwa yang dialami tokoh utamanya. Adapun adegan hanya melingkup satu
pilahan-pilahan dialog antara beberapa tokoh.
175
Perhatikan contoh teks berikut
Panembahan Reso
karya W.S. Rendra
Di rumah Panembahan Reso. Pagi hari. Ada Aryo Lembu, Aryo Jambu, Aryo Bambu,
Aryo Sumbu, Aryo Sekti, Ratu Dara, dan Panembahan Reso.
Sekti
Panembahan Reso, jadi saya datang kemari untuk mengantar teman-teman Aryo,
yang dulu diutus oleh almarhum Sri Baginda Raja Tua untuk keliling kadipaten-
kadipaten, menghadap kepada Anda.
Reso
Selamat datang, para Aryo. Kedatangan Anda di ibu kota sangat kami nantikan.
Terutama oleh Sri Baginda Maharaja.
Lembu
Sebelum menghadap Sri Baginda Raja.
Sekti
Maaf, Maharaja, bukan Raja.
Lembu
Ah, ya! Ampun seribu ampun! Sebelum kami menghadap Sri Baginda Maharaja, kami
lebih dahulu menghadap Anda dan juga Sri .... Ratu Dara?
Sekti
Ya, betul! Sri Ratu Dara!
Lembu
Oh! Kami lebih dahulu menghadap Anda dan Sri Ratu Dara, untuk lebih meyakinkan
diri bahwa kami tidak akan membuat kesalahan yang sama sekali tidak kami
maksudkan.
Bambu
Selama kami pergi bertugas, telah banyak terjadi perubahan dengan menurut cara
yang sah. Kami akan menyesuaikan diri dengan perubahan ini.
176
Jambu
Pendeknya, kami mengakui kedaulatan Sri Baginda Maharaja Gajah Jenar dan
tunduk kepada semua keputusan yang telah disabdakan oleh Sri Baginda.
Sumbu
Kami telah menjalankan tugas yang justru kami anggap penting untuk
mempertahankan keutuhan kerajaan. Sekarang kami tetap patuh dan bersedia untuk
membela keutuhan kerajaan di bawah naungan Sri Baginda Maharaja Gajah Jenar.
Reso
Bagus! Bagus! Dengan cepat saya bisa mengumpulkan bahwa Anda berempat abdi
Raja yang tahu diri dan tahu akan kewajiban. Bagus. Bagus. Sri Baginda pasti akan
ikhlas menerima bakti Anda semua.
Jambu
Syukurlah kalau begitu. Kami juga sangat berterima kasih kepada Sri Baginda karena
beliau telah memberikan perhatian besar kepada para istri kami. Bagaimanakah
keadaan mereka? Saya sendiri sudah merasa sangat kangen dengan istri saya,
setelah sekian lama dipisahkan oleh tugas demi kerajaan.
Reso
Jangan khawatir. Keadaan mereka sangat mewah dan sejahtera. Mereka dibawa ke
istana demi keamanan mereka sendiri. Jangan sampai mereka menjadi korban dari
pancaroba perubahan. Nanti setelah Anda menghadap Maharaja, pasti istri Anda
akan diantar ke rumah kembali. Sri Ratu Dara dan Sri Ratu Kenari selalu bermain-
main dengan mereka.
Dara
Kami sering bermain bersama sampai agak larut malam. Kami saling bercerita
tentang pengalaman hidup masing-masing.
Jambu
Sungguh kami sangat berutang budi untuk kebaikan hati semacam itu.
Reso
Jadi, kerajaan dalam keadaan kurang lebih utuh!
177
Lembu
Begitulah. Kecuali keadaan di Tegalwurung! Panji Tumbal berhasil ditawan oleh
Pangeran Kembar. Pangeran Bindi menduduki seluruh Kadipaten Tegalwurung dan
menyatakan menentang kedaulatan Maharaja kita, Berta menobatkan dirinya sendiri
menjadi Raja. Pangeran Kembar mendukungnya.
Reso
Hm! Ini bukan persoalan remeh.
Dara
Ia bukan putra tertua dari almarhum Sri Baginda Raja yang dulu.
Reso
Atas dasar kekuatan! Setiap orang yang merasa dirinya kuat boleh saja menobatkan
dirinya menjadi Raja. Seperti juga Raja yang dulu mendirikan kerajaan ini. Tinggal
soalnya apakah ia akan bisa membuktikan bahwa dirinya benar-benar yang terkuat di
seluruh negara. Bisa tidak ia menundukkan semua tandingan yang ada.
Dara
Jadi, ia menantang kekuasaan Maharaja kita!
Reso
Sanggupkah maharaja kita menyingkirkan dia atau sanggupkah dia menyingkirkan
maharaja kita? Itu saja persoalannya.
Bambu
Dengan dukungan Anda sebagai pemangku, maharaja kita pasti akan bisa
menumpas tandingannya, di Tegalwurung!
Jambu
Besar kepercayaan kami kepada Anda untuk bisa mengatasi keadaan ini,
Panembahan.
Lembu
Dari sejak masih tinggal di istana, Pangeran Bindi sangat mengerikan tingkah
lakunya. Tanpa ragu-ragu saya akan membantu Anda untuk membela maharaja kita.
178
Reso
Aryo Sumbu, apakah Anda juga mempunyai kemantapan seperti itu?
Sumbu
(Jelas dan tegas) Ya, Panembahan!
Reso
Setelah Anda semua beristirahat beberapa hari, bantulah Sri Baginda untuk
memerangi para pemberontak. Anda semua mempunyai pengalaman yang luas di
dalam pertempuran.
Lembu
Di bawah pimpinan Anda kami semua patuh dan setia.
Reso
Silakan pulang dulu dan nanti sore menghadap Maharaja di Istana. (Keempat Aryo
mohon diri lalu keluar.)
Sekti
Pengaruh Anda terhadap para Aryo, para Panji, dan para Senapati sungguh sangat
besar. Memang hanya Anda yang bisa menyelamatkan kerajaan dari bencana-
perpecahan. Sekarang saya pamit dulu, Panembahan. Di rumah saya ada tamu yang
menginap. Setelah minum kopi sore hari dengan tamu itu, saya akan menghadap
maharaja ke istana.
Reso
Apakah kamu itu akan tinggal lama di rumah Anda?
Sekti
Seperti biasanya, agak lama juga. Salam, Ratu Dara. Salam, Panembahan (pergi).
Dara
Anakku seorang diri tak akan bisa mempertahankan takhtanya.
Reso
Itulah sebabnya kita harus membantu Baginda.
179
Dara
Maharaja boneka itu mulai memuakkan saya.
Reso
Tidak baik berkata begitu sementara Baginda ialah darah dagingmu sendiri.
Dara
Panembahan suamiku, ternyata Anda begitu kuat dan kuasa, kenapa Anda tidak ingin
menjadi raja?
Reso
Hahahaha! Apa kurang enaknya menjadi orangtua dan pemangku.
Teks yang telah Anda baca itulah yang dinamakan dengan drama. Kata
tersebut berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti ‘berbuat, berlaku,
bertindak, beraksi, dan sebagainya’. Drama berarti ‘perbuatan, tindakan atau action’.
Drama dapat pula diartikan sebagai sebuah lakon atau cerita berupa kisah kehidupan
dalam dialog dan lakuan tokoh yang berisi konflik.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama memiliki beberapa
pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai syair atau prosa yang menggambarkan
kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan.
Kedua, cerita atau kisah yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun
untuk pertunjukan teater. Pengertian lain, drama adalah kisah kehidupan manusia
yang dikemukakan di pentas berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak
laku, unsur-unsur pembantu (dekor, kostum, rias, lampu, musik), serta disaksikan
oleh penonton.
Terdapat beberapa bentuk drama, diantaranya, adalah sebagai berikut.
a. Berdasarkan bentuk sastra cakapannya
1) Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun dalam
bentuk puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi.
2) Drama prosa, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa.
b. Berdasarkan sajian isinya
1) Tragedi (drama duka), yaitu drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau
muram, yang terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu yang tidak
180
menguntungkan. Keadaan tersebut mengantarkan tokoh pada keputusasaan
dan kehancuran. Dapat juga berarti drama serius yang melukiskan pertikaian
di antara tokoh utama dan kekuatan yang luar biasa, yang berakhir dengan
malapetaka atau kesedihan.
2) Komedi (drama ria), yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun
selorohan, di dalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang berakhir dengan
bahagia.
3) Tragikomedi (drama dukaria), yaitu drama yang sebenarnya menggunakan
alur dukacita tetapi berakhir dengan kebahagiaan.
c. Berdasarkan kuantitas cakapannya
1) Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata
2) Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata.
3) Dialog-monolog, yaitu drama yang menggunakan banyak kata-kata.
d. Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya
1) Opera, yaitu drama yang menonjolkan seni suara atau musik.
2) Sendratari, yaitu drama yang menonjolkan seni drama dan tari.
3) Tablo, yaitu drama tanpa gerak atau dialog.
e. Bentuk-bentuk lain
1) Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar
konversi alur, penokohan, dan tematik.
2) Drama baca, naskah drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan
dipentaskan.
3) Drama borjuis, drama yang bertema tentang kehidupan kaum bangsawan
(muncul abad ke-18).
4) Drama domestik, drama yang menceritakan kehidupan rakyat biasa.
5) Drama duka, yaitu drama yang khusus menggambarkan kejahatan atau
keruntuhan tokoh utama.
6) Drama liturgis, yaitu drama yang pementasannya digabungkan dengan
upacara kebaktian gereja (di Abad Pertengahan).
7) Drama satu babak, yaitu lakon yang terdiri atas satu babak, berpusat pada
satu tema dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta pengaluran yang
ringkas. Drama rakyat, yaitu drama yang timbul dan berkembang sesuai
dengan festival rakyat yang ada (terutama di perdesaan).
181
2. Mengidentifikasi Unsur-Unsur Drama
Tampak dalam contoh sebelumnya bahwa teks drama ternyata dibentuk oleh
banyak unsur. Di dalamnya ada latar, misalnya pada drama tersebut latarnya adalah
di rumah Panembahan Reso, pada pagi hari. Di dalamnya juga ada tokoh, yakni Aryo
Lembu, Aryo Jambu, Aryo Bambu, Aryo Sumbu, Aryo Sekti, Ratu Dara, dan
Panembahan Reso. Ada juga dialog antartokoh. Di samping itu, terdapat juga tema
dan amanat.
Berikut paparan lebih lengkap tentang unsur-unsur tersebut.
a. Latar
Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana di dalam naskah
drama.
1) Latar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian di dalam naskah drama,
seperti di rumah, medan perang, di meja makan
2) Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian di dalam naskah drama,
seperti pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945.
3) Latar suasana/budaya, yaitu penggambaran suasana ataupun budaya yang
melatarbelakangi terjadinya adegan atau peristiwa dalam drama. Misalnya,
dalam budaya Jawa, dalam kehidupan masyarakat Betawi, Melayu, Sunda,
Papua.
b. Penokohan
Tokoh-tokoh dalam drama diklasifikasikan sebagai berikut.
1) Tokoh gagal atau tokoh badut (the foil)
Tokoh ini yang mempunyai pendirian yang bertentangan dengan tokoh lain.
Kehadiran tokoh ini berfungsi untuk menegaskan tokoh lain itu.
2) Tokoh idaman (the type character)
Tokoh ini berperan sebagai pahlawan dengan karakternya yang gagah,
berkeadilan, atau terpuji.
3) Tokoh statis (the static character)
Tokoh ini memiliki peran yang tetap sama, tanpa perubahan, mulai dari awal
hingga akhir cerita.
4) Tokoh yang berkembang. Misalnya, seorang tokoh berubah dari setia ke
karakter berkhianat, dari yang bernasib sengsara menjadi kaya raya, dari
yang semula adalah seorang koruptor menjadi orang yang saleh dan
budiman.
182
c. Dialog
Dalam drama, percakapan atau dialog haruslah memenuhi dua tuntutan.
1) Dialog harus turut menunjang gerak laku tokohnya. Dialog haruslah
dipergunakan untuk mencerminkan apa yang telah terjadi sebelum cerita itu,
apa yang sedang terjadi di luar panggung selama cerita itu berlangsung;
harus pula dapat mengungkapkan pikiran-pikiran serta perasaan-perasaan
para tokoh yang turut berperan di atas pentas.
2) Dialog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam dan tertib daripada ujaran
sehari-hari. Tidak ada kata yang harus terbuang begitu saja; para tokoh harus
berbicara jelas dan tepat sasaran. Dialog itu disampaikan secara wajar dan
alamiah.
d. Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi drama. Tema dalam drama
menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalahkemanusiaan, kekuasaan,
kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. Untuk mengetahui tema drama,
kita perlu mengapresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu.
Tema jarang dinyatakan secara tersirat. Untuk dapat merumuskan tema, kita
harus memahami drama itu secara keseluruhan.
e. Pesan atau amanat merupakan ajaran moral didaktis yang disampaikan drama itu
kepada pembaca/penonton. Amanat tersimpan rapi dan disembunyikan
pengarangnya dalam keseluruhan isi drama.
183
Uji Pemahaman 1
1. Bacalah naskah drama atau saksikan pementasan sebuah drama baik langsung
atau melalui video!
2. Tentukanlah unsur-unsur drama dari naskah drama atau pementasan sebuah
drama tersebut!
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1) menelaah bagian-bagian penting dalam naskah drama yang dibaca atau ditonton;
2) menampilkan satu tokoh dalam drama yang dibaca.
184
d. Catat pula topik-topik yang akan dikembangkan dalam drama tersebut.
e. Kembangkanlah topik-topik itu ke dalam bentuk dialog.
Naskah drama juga dapat bersumber dari peristiwa sehari-hari. Peristiwa itu ditata
dan diperkaya dengan inspirasi dan imajinasi kita sendiri. Dengan demikian, untuk
menuliskannya, kita pun bisa mengawalinya dari perilaku yang biasa kita alami atau
kita saksikan sendiri. Perilaku itu, misalnya, ketika beradu tawar dengan penjaga
kantin, memohon izin pada guru untuk memperoleh dispensasi sekolah, menyambut
kedatangan tamu, membagikan sumbangan kepada para korban bencana alam.
Uji Pemahaman 2
1. Carilah naskah drama di majalah, buku, ataupun yang ditonton!
2. Tentukanlah bagian-bagian penting yang ada di dalam naskah tersebut, yaitu tema,
alur, tokoh, latar, amanat, dan maksud penulis membuat naskah drama tersebut!
2. Menampilkan Seorang Tokoh dalam Drama yang Dibaca atau yang Ditonton
Pementasan drama berawal dari suatu naskah (skenario). Dialog dan tata laku
yang dipentaskan oleh para pemainnya, sesuai dengan cerita yang disusun sebelumnya
oleh penulis naskah. Ide penyusunannya bisa berdasarkan pemikiran sang penulis.
Dapat pula ide itu diambil dari cerpen, novel, dan karya-karya lainnya yang sudah ada
sebelumnya.
Langkah-langkah menulis naskah drama tidak jauh berbeda dengan ketika
menulis teks lainnya. Hal pertama yang perlu kita tentukan adalah tema atau pokok
permasalahan (konflik) yang akan diungkap dalam drama tersebut. Misalnya, tentang
cinta, tragedi kemanusiaan, dan konflik sosial.
Berikutnya adalah pengumpulan bahan. Berbeda dengan ketika menulis teks
nonfiksi yang harus bersifat faktual (nyata), bahan untuk drama bisa berupa hasil
imajinasi atau paduan dari fakta dan imajinasi. Bisa juga merupakan saduran dari karya-
karya yang sudah ada, misalnya dari dongeng, cerpen, novel, hikayat, atau pengalaman
nyata.
Supaya hasilnya lebih menarik dan apik, kita juga perlu menyusun kerangka atau
stuktur alur ceritanya, yang meliputi prolog, orientasi, komplikasi, resolusi, dan
epilognya. Alur cerita kemudian dikembangkan ke dalam cerita drama secara utuh.
Selama proses pengembangan, kerangka tersebut bisa saja berubah. Sebabnya, bisa
jadi selama proses tersebut, muncul inspirasi-inspirasi baru yang sebelumnya tidak
terpikirkan.
185
Terkait dengan penyusunan dialog, di samping kita dapat membagi ke dalam
beberapa babak dan adegan, ada tiga elemen yang tidak boleh dilupakan. Ketiga
elemen tersebut adalah tokoh, wawancang, dan kramagung.
a. Tokoh adalah pelaku yang mempunyai peran yang lebih dibandingkan pelaku-
pelaku lain, sifatnya bisa protagonis atau antagonis.
b. Wawancang adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh cerita.
c. Kramagung adalah petunjuk perilaku, tindakan, atau perbuatan yang harus
dilakukan oleh tokoh. Dalam naskah drama, kramagung dituliskan dalam tanda
kurung (biasanya dicetak miring).
Raden Ajeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas
bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara, Jawa
Tengah. Beliau hanya bisa melihat penderitaan masyarakat ini setiap harinya. Kartini
diperbolehkan bersekolah di ELS (Eropase Legene School) hingga usia 12 tahun. Di
situlah Kartini belajar bahasa Belanda.
Sejak saat itu Kartini berkeinginan dan betekad memajukan kaumnya. Untuk
memenuhi cita-citanya tersebut dia mendirikan sekolah untuk anak gadis.Di sekolah itu
diajarkan pelajaran menjahit, menyulam, memasak, dan sebagainya. Semua itu tidak
dipungut biaya apapun.
Set 1
Tentara Belanda atau yang sering disebut dengan Kompeni sedang menjajah
Indonesia. Pada waktu itu rakyat Indonesia tidak bisa pergi ke sekolah. Mereka dipaksa
bekerja dan pendapatan mereka diambil. Rakyat jelata yang menentang aturan Kompeni
akan disiksa, dibunuh, bahkan dibakar rumahnya. Penderitaan masyarakat Indonesia
benar-benar tragis saat itu. Sesekali mereka istirahat pun dengan sembunyi-sembunyi
dari pengawasan Kompeni.
(suasana rakyat jelata sedang bekerja disawah…)
Yuliana Dj
haduhh.. pegal sekali, panaass… hauss..”
186
Yulia Citra
(melihat Dj lalu mengajak rekannya nur beristirahat pula)
“Dj, Nur, istirahat sebentar yuk, kita sudah seharian bekerja tanpa istirahat”
Nur Tri
tapi nanti kalau Kompeni tau kita istirahat, kita akan dipukul dan disiksa”
Yuliana Dj
“mereka tidak terlihat kok. Kemarilah” (sedang minum)
Nur Tri
“Baiklah” (duduk dan kipas-kipas dengan capingnya)
Begitu satu persatu mereka mulai kelelahan, Para Kompeni yang mengetahui
itupun marah dan memukuli mereka secara membabi buta. Kompeni berlari dan
menghajarnya satu persatu.
Yuda
“apa-apaan ini?!! Kalian malah malas-malasan!! Ayo kerja!!
Yuliana Dj
“Tapi saya hanya ingin istirahat sebentar saja Mr!”
Risky
“aaah! No no!! come back to work”!! (mendorongDj hingga terjatuh)
Yulia Cita
Dj kamu tidak apa-apa kan?? L (sambil menangis ketakutan)
Helpi
hey you! You Manja sekali!!dasar perempuan lemah!! Tidak berguna!! Bisanya
menyusahkan saja! Ayoo cepat kerja lagi!!
Yulia Citra
Tapi kami perempuan, kami sangat lelah. Biarkan kami istirahat sebentar nanti kami
pasti akan kembali bekerja lagi, kami berjanji”
187
Risky
Mau cari mati ya?! Cepat bekerja!!
Yuliana Dj
“Baik Mister” (dengan muka sedih)
Sementara yang lain disiksa dan masih dalam ketakutan dan mengerjakan sawah
yang mereka garap. Masyarakat ini mulai muak dengan tindakan Kompeni, mereka
menginginkan kemerdekaan dan menentang penjajah. Namun apa boleh buat, mereka
tidak punya pemimpin yg bisa menuntun mereka untuk melawan penjajah.
Set 2
Di sebuah sungai mengalir air dengan tenangnya. Alirannya dimanfaatkan oleh
wanita desa setempat untuk mencuci pakaian mereka. Terlihat, disamping mencuci,
mereka dengan asyik mengobrol satu sama lain.
Hartika
“Yuli, sebenernya aku iri deh.”
Yuli Ps
“Iri kenapa sih des? Iri dengan siapa?”
Hartika
“Sama noni-noni Londo dan juga anak bangsawan itu, lihat mereka deh. Enak ya
mereka ndak harus ngumbah klambi kayak kita. Pakaian’e bagus-bagus, rumah gede.
Belum lagi mereka juga ngerasain yang namanya sekolah.Koyok langitkaro bumi
dibanding awake dewe.”
Diana
“Lha, opo toh sekolah itu, Des?”
Hartika
“Aku yo ndak sepiro weruh. Kata’e Kartini, sekolah itu tempat yang bikin kita jadi pinter.”
Diana
“Halah, kita ndak perlu pinter. Lha habis gini kita nikah kok, pinter yo wes ndak onok
188
gunane lagi.”
Hartika
“Daripada bingung, habis selesai nyuci baju ayok kita kerumah si Kartini.Tanya-
tanyagitu tentang sekolah.”
Yuli Ps
“Ya wes.”
Diana
“Ya wes kita ajak maya juga ya.”
Mereka pun selesai menyuci dan hendak pergi kerumah Kartini.
Set 3
Sesampainya di rumah besar yang sepi, hanya ada satu orang menyambut ketika Maya,
Yuli Ps
“Tini.. Tin?” (mengetuk pintu)
Kartini
“Iya tunggu sebentar.”(membuka pintu)“Eh kalian, monggo, masuk.”
Maya
“Sepi banget rumahmu?”
Kartini
“Iya, Romo sedang ke kantor Bupati. Tumben kesini.Enek opo toh?”
Hartika
“Gini Tin, kita ini cuma ingin tau aja, sekolah itu yang kayak gimana sih?”
Kartini
(tersenyum) “Sekolah itu tempat untuk belajar, menambah ilmu. Dengan belajar, kita gak
bakal dibodohin sama orang-orang.”
189
Diana
“Ohh... Lha terus kenapa kami para perempuan tidak diperbolehkan Sekolah?”
Kartini
(menghela napas, diam sesaat) “Kamu tahu adat toh? Perempuan ndak boleh sekolah
lama-lama, cukup ngerti baca tulis, trusdipingit, nunggu manten. Wis, segitu tok peran
kita, kata romoku.”
Yuli Ps
“Aku juga bakal dipingit sebentar lagi.” (diam sesaat) “Eh, Tin, ajari kita ilmumu saat
kamu masih sekolah. Bisa ora?”
Kartini
“Nah itu!” (tersenyum lebar) “ Apa kita buat aja sekolah sendiri, diam-diam aja gitu?”
Maya
“Tapi dimana kita bisa buat sekolah sendiri?”
Kartini
“Kamu tahu gudang balai desa, ora? Disana kan kosong, pas buat kita belajar nanti.”
Maya
“Baikah kalau begitu sampai jumpa besok ya tini”
Diana
“Kami juga akan mengajak teman-teman yang lain untuk sekolah”
Yuli Ps
“Kami pulang dulu”.
Kartini
“iya hati-hati ya kalian”
Hartika
“iya tin”
190
Set 4
Para Kompeni datang ke kampung dan membuat kacau seperti biasa. Mereka
bermaksud mengambil semua yang mereka mau, semua beras, tanaman, serta ternak
pun mereka ambil dengan paksa.
(Masyarakat terlihat sedang bekerja disawah)
Yuda
“Hay orang-orang kampung! Kami datang mau ngambil semua barang-barang yang
kalian punya, cepat serahkan barang-barang kalian kepada Kompeni!”
Yulia Dj
“Kami tidak akan memberikannya! Kami sudah tidak tahan dengan perilaku kejam
kalian!”
Nur Tri
“Iya benar sudah cukup barang-barang yang kalian ambil kemarin.”
Soraya
“Dasar bodoh! Kalian pikir kalian siapa? Punya pangkat apa mengatur kami”? Cepat
berikan barang-barang kalian atau akan kupanggil Mr.Risky untuk menghancurkan
kalian”
Yulia Citra
“Kenapa kalian tega dengan kami, padahal kan kita sama-sama manusia”
Yuda
“Tapi level kita berbeda, kamu adalah orang bodoh, kamu rakyat biasa yang harus
bekerja. Beda dengan kami, kami sekolah dan menjadi prajurit. Sudah jangan banyak
omong berikan barang kalian.”
Yulia dj
“Sampai kapan kalian akan menjadi Kompeni para koloni itu”
Soraya
“Kamu pikir kami mau mati ditembak? Kami lebih baikmenurut saja dibandingkan
ditembak senapan. Cepat serahkan”(sambil menarik harta benda rakyat).
191
Nur Tri
“Ahh Jangan ambil harta kami”
Yulia Citra
“tidak jangan itu harta kami yang tersisa”
Kompeni itu pun mengambil harta benda mereka yang tersisa dan kemudian
meninggalkan mereka.
Yulia Dj
“sedih sekali nasib kita, menjadi pekerja dan kita pun dikatai orang bodoh”
Yulia Citra
“Iya benar, susahnya jadi orang susah, mau sekolah tidak bisa, bekerja malah hasilnya
diambil oleh penjajah”
Kebetulan Maya, Diana, Yuli Ps, dan Hartika sedang lewat dan melihat mereka yang
sedang sedih dan menghampirinya.
Diana
“kalian kenapa? Apakah penjajah itu lagi yang berbuat seperti ini”
Nur Tri
“iya benar”
Hartika
“kalian jangan sedih bagaimana kalau kalian besok ikut dengan kami, kami akan sekolah
dengan kartini, karena dia kan pernah sekolah”
Yulia Dj
“Benarkah? Baiklah kami mau, kami tidak mau menjadi bodoh sampai mati”
Desti
“kalau begitu besok kit bertemu di balai desa ya?”
Dengan kompak mereka menjawab “iya”
192
Set 5
Mereka berkumpul di Balai Desa, dan dengan peralatan seadanya, Kartini memulai
sekolahnya tersebut.
Kartini
“Kita mulai pelajarannya hari ini dengan mengenal huruf. Siapa tahu huruf ini?”
(menuding huruf A)
Semua
(menggeleng)
Kartini
“Ini A. Ini apa?” (mengulang)
Semua
“A.” (bersamaan)
Kartini
“Pinter. Ini apa?” (menunjuk huruf)
Kartini
(tersenyum) “Ini huruf N. Ini apa?” (mengulang)
Semua
“N.”
Kartini
“Bagus. Yang ini huruf apa?” (menunjuk huruf)
Desti
“itu I Ayahku mengajari aku dulu”
Kartini
“Nah, semuanya A-N-I. Ani.”
193
Hartika+Dj
“Oh..Ani.”
Kartini
“Iya, kalian pinter sekali.” (tersenyum) Pelajaran hari ini cukup sampai disini. Besok kita
ketemu lagi.”
Semua
“Nggih, bu Guru.”
Kartini
“Hus, apaan toh kalian ini.” (tersenyum)
Kartini dan murid-muridnya tersebut pun pulang menuju rumah masing-masing dan
pulang dalam keadaan bahagia.
Aulia
“senang sekali yah, kita bisa sekolah”
Devilia
“Ya iyalaaah..kita ‘kan kaum bangsawan.. kita bisa belajar sampai usia kapanpun,
nggak ada aturan apapun yang mengikat kita, ya nggak? Iyaa dooong.. “
Risqhe
“Betul sekali! Bahkan setelah selesai pendidikan, kita beeebas mau jadi apa yang kita
mau, yakan :D ngga kayaaaak…(menoleh anak2 desa dan biilang) ooooowwwww….
Kassiiiiaaaan….. nggak bisa sekolah yaa“
Devilia
“Hahaha, sudahlah, mari kita tinggalkan anak-anak kumuh dan tidak berpendidikan ini!
Hahaha iewww”
Aulia
“Iya kita gak cocok sama mereka
194
Risqhe
“Yok cuss”.
Hari selanjutnya mereka kembali bertemu untuk belajar bersama. Selain belajar
membaca dan menulis, mereka diajarkan untuk menjahit, menyulam dsb. Ilmu yang
mereka dapatkan pun semakin bertambah.
Sementara itu, saat sedang belajar dibalik jendela, terlihat sesosok perempuan
tengah mengintip kedalam gudang Balai Desa. Wajahnya menyiratkan
ketidaksukaan.Setelah mengamati, perempuan itupun pergi dengan cepat.
Set 6
Perempuan yang mengintip tersebut, yang diketahui bernama Raniadalah asisten
dari bapaknya Kartini. Iaberlari dengan kencang untuk melaporkan kegiatan kartini
kepada Adipati. Sesampainya disana....
Rani
(mengetuk pintu) “Permisi..permisi, ndoroo”
Adipati
“Nggih, nggih.” (membuka pintu) “Oalah kamu to, Monggo, mlebet.”
Rani
“Ora usah.” (tersengal-sengal) “Aku cuma pengen ngasih tau sesuatu hal.”
Adipati
“Opo iku?”
Rani
“Putrimu, aku lihat dia digudang Balai Desa mengajar teman-temannya membaca dan
menulis, tidak hanya itu mereka juga belajar menjahit dll”.
Adipati
(marah) “Dasar cah edan. Mau ngomong nang aku mau kerumahnya sedulur, malah
ngajarin temennya. Sok pintar anak itu!
Kusumo
“Yowis. Aku cuma mau ngasih tau itu tok. Aku pamit,Permisi.”
195
Adipati
“Nggih, suwun.”
Kartini
“Tapi kenapa Romo? Kenapa ayahanda tidak memperbolehkan ?
Adipati
“Karena mereka masyarakat kalangan bawah! Kamu tau sendiri kan?
Yang boleh mengenyam pendidikan hanyalah kaum bangsawan dan Belanda! Mengerti
kamu?!
Kartini
“Tapi mereka perempuan tidak harus dirumah terus mengerjakan semua pekerjaan
rumah tangga, Romo! Mereka juga butuh pendidikan yang layak”
Adipati
“Tidak perduli! Lanjutkan saja sekolahmu dan berhenti mengajari anak-anak desa
itu!Mengerti?!
Kartini
“Mengerti Romo, tapi ijinkan saya sekali lagi bertemu dengan mereka untuk memberikan
pelajaran terakhir sekaligus untuk berpamitan.”
Adipati
“Baikah tapi ini yang terakhir”
Kartini
“Iya romo”
196
Set 7
Esok harinya kartini pergi ke balai desa untuk bertemu murid-muridnya.
Kartini
“Teman-teman aku ingin memberitahu kalian pelajara yang berharga hari ini bahwa kita
harus tetap belajar untuk mendapatkan pendidikan setinggi mungkin agar kita bisa
mencapai cita-cita kita”
Hartika
“Iya kami akan belajar terus denganmu kartini, mohon terus ajari kami”
Kartini
“Itu dia masalahnya aku tidak bisa mengajari kalian lagi, ayahku sudah tau jadi dia
melarangku. Hari ini adalah hari terakhir kita belajar bersama”
Saat sedang berpamitan tiba-tiba kompeni dan Kompeni datang. Mereka mengetahui
bahwa Kartini memberikan sekolah kepada teman-temannya.Kompeni pun marah.
Risky
“Who is it? Berani-beraninya dia mengajarkan wanita-wanita ini, siapa kamu berani
melawan aturan?”
Yuda
“Dia adalah anak dari bupati jepara komandan, dia bersekolah di ELS dan bisa bahasa
Belanda”.
Helpi
“Really? I don’t belive, ada wanita indonesia yang sekolah disana”
Risky
“I tidak peduli siapa dia, saya tidak suka orang-orang Indonesia belajar apalagi wanita,
apa ayahmu tidak memberitahu?
Kartini
“Memang benar beliau sudah memberi tahu, tapi saya hanya ingin membagikan ilmu
yang saya miliki kepada teman-teman saya. Anak bangsawan dan anak laki-laki berhak
sekolah tapi kenapa mereka tidak? Apa salah mereka?
197
Risky
“So kamu masih bertekad walaupun your father told you? Now seret dia dan
beritahukan dia kepada ayahnya jangan biarkan dia mengajar lagi”
Yuda
“Siap komandan”
Yuda menyuruh anak buahnya, Soraya untuk menyeret Kartini dan membubarkan
sekolah itu.
Soraya
“Hey, (menunjuk Kartini) Maaf kami hanya menjalankan perintah, Anda harus pulang!
Sesuai dengan perintah ayahmu!”
Kartini
“Tidak! Aku belum selesai mengajar mereka! Nanti saja!”
Soraya
“Apa perlu kami lapor kepada ayah anda? Ha?! Ayo cepat pulang!”
Desti, Diana
“Jangaan! Jangan! Biarkan Kartini disini..kami masih ingin memperoleh ilmu..”
Helvy membantu Soraya menyeret Kartini dan Yuda menghadang murid Kartini agar
tidak menimbulkan kekacauan. Tapi murid Kartini bersikeras menyelamatkan dan
menarik Kartini.
Kartini
“Lepaskan saya, kumohon lepaskan aku akan berpamitan dengan mereka dan pulang”
Helvy
“Aaah! Apa-apaan Ini?! Sudah pergi sana! Dasar anak-anak kampong! Stupid!”
Soraya
“Apa anda tau, tuan sudah melanggar peraturan adat untuk mengajar anak2 desa
seperti ini?!”
198
Kartini
“iya aku tau, Baiklah, Baiklah. Tapi jangan siksa mereka. Aku akan pulang maafkan aku
teman-teman aku pamit kalian jangan menyerah untuk belajar”
Murid-murid
“Jangaaaan.. huhuhu…” (menangis)
Hingga pada saat itu Kartini merasa sedih dengan peraturan atau adat yang
berlaku di tempat itu.Kesedihan itu terlihat dari raut wajah Kartini yang tampak sendu.
Set 8
Didalam kamar, Kartini yang sedih karena dilarang ayahnya untuk
memperjuangkan hak wanita akhirnya untuk mengisi kesehariannya Kartini menulis
surat untuk temannya yang ada dibelanda. Surat-surat Kartini dikumpulkan dan
diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul Door Duistermis Tot Licht (Habis Gelap
Terbitlah Terang). Buku inilah yang akhirnya menjadi pondasi ’bangunan’ kesetaraan
gender di Indonesia.
Set 9
Risky
”Indah sekali Negeri jajahan ini. Tidak salah bila para pendahulu menyebut negeri ini
negeri surganya rempah-rempah. Tapi sayang, orang-orangnya katrok dan bodoh
semua!”
Yuda
“Maaf mengganggu, komandan. Tapi ini ada kiriman buku dari Belanda, buku ini adalah
kumpulan dari surat yang ditulis Kartini putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat,
bupati Jepara”
Risky
“Baiklah aku akan membacanya terlebih dahulu”
Kompeni (Risky) pun membaca buku tersebut, dia tak menyangka bahwa Kartini adalah
wanita yang cerdas sehingga mampu berkomunikasi dan membuat buku yang sangat
menakjubkan untuk para kaum wanita.
199
Set 10
Kartini bahagia sekali bukunya diterbitkan, kartini menemui teman-temannya dan
memberikan buku tersebut untuk dibaca tiba-tiba Risky bersama pasukannya datangdan
menghampiri mereka.
Risky
“Hey you Kartini! Aku tidak menyangka kamu bisa menulis surat dan suratmu diterbitkan
menjadi sebuah buku”
Kartini
“Apakah kamu sekarang mengakui bahwa kaum wanita juga mempunyai derajat yang
sama”
Risky
“No! Aku belum percaya sepenuhnya jika wanita memang bisa digunakan selain untuk
pekerja, Kamu harus membuktikan bahwa kaum wanita bisa”
Kartini
“Baiklah kami akan membuktikan, Bagaimana jika kita adu kepintaran, Apabila aku
menang maka kau harus berjanji bahwa kaum wanita di negeri ini berhak mendapatkan
ilmu pendidikan yang layak.”
Risky
“Baiklah aku setuju”
Kartini
“Kalau begitu besok dibalai desa kami akan membuktikan”
Set 11
Di Balai Desa, Risky,Yuda dan Kartini sudah siap untuk memulai. Risky memberikan
beberapa pertanyaan kepada Kartini
Yuda
“ 5 X 5 berapa hasilnya ”
Kartini
“Jawabannya adalah 25”
200
Selanjutnya Kartini bertanya kepada Risky
Kartini
“Apakah maksud dari pribahasa bersatu kita teguh bercerai kita runtuh?”
Risky
(kebingungan tidak bisa menjawab)
Kartini
“Jadi kmu tidak tahu, itu adalah , begitu saja tidak tahu. Sesuai kesepakatan kita, kamu
harus memenuhi janjimu”
Risky
“Baiklah akan ku tepati”
Kartini
“Terima kasih”
Karena Belanda ternyata kalah dengan Kartini, akhirnya seluruh kaum wanita di
Indonesia dapat mengeyam ilmu pendidikan sebagai konsekuensi terhadap tantangan
yang telah disetujui. Kartini dan juga teman-temannya sangat senang, tak lupa pula
ayahnya bangga akan keberanian kartini untuk memperjuangkan kaum wanita.
Kebetulan tantangan itu berlangsung pada tanggal 21 April juga. Sungguh suatu
perjuangan yang sangat besar bagi seorang Kartini untuk memperjuangkan hak wanita
demi mendapatkan pendidikan yang layak seperti kaum lelaki.
Hikmah yang dapat kita ambil dari drama ini adalah bersungguh-sungguhlah dalam
mencapai cita-cita yang kita inginkan. Dan jangan sekali-kali merendahkan kaum wanita,
karena kaum wanita itu mulia.
(http://desiliasusanti.blogspot.com dengan pengubahan)
Uji Pemahaman 3
Setelah membaca naskah drama tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Catatlah nama-mana tokoh yang terdapat pada naskah di atas berjudul “R.A.
Kartini”!
2. Pilihlah salah satu tokoh dalam naskah drama tersebut!
201
C. Menganalisis Isi dan Kebahasaan dalam Drama yang Dibaca atau Ditonton
Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari kegiatan pembelajaran ini adalah siswa mampu:
1) menganalisis isi drama yang dibaca atau disimak;
2) menganalisis kebahasaan dalam drama yang dibaca atau disimak.
202
Bacalah teks drama berikut ini!
Teks 1:
Lomba Masak
Reni, Ria, Untari, dan Susi sedang duduk-duduk di teras rumah Ria. Di atas meja
terhidang minuman dan sepiring pisang goreng. Peristiwa itu terjadi pada suatu sore
hari.
203
Teks 2:
Naik Kelas
Ardi : Aku tahu kamu adalah juara kelas. Tetapi dari tadi aku perhatikan wajahmu
tampak bimbang, seperti angin ribut. Coba lihat mereka! Bersorak-sorak
gembira! Mereka telah berhasil merebut kemenangan dalam kenaikan kelas ini
meskipun tidak menjadi juara seperti kau!
Citra : Itulah bedanya!
Ardi : Tentunya ada yang sedang kamu pikirkan.
Citra : Tentu saja! Namanya juga orang hidup!
Ardi : Apakah kamu sedang memikirkan hasil juaramu itu?
Citra : Tidak!
Ardi : Nilaimu yang bagus?
Citra : Tidak!
Ardi : (Bersungut) Semua tidak!
(Setelah diam sejenak) Yang kamu pikirkan itu, apakah ada hubungannya
dengan makhluk hidup?
Citra : Ya dan tidak!
Ardi : Sejenis hewan?
Citra : Tidak!
Ardi : Manusia? Tumbuhan? Cacing?
Citra : Tidak!
Ardi : Manusia tidak, hewan tidak, tumbuhan juga tidak! Eng…. Apa ada hubungannya
dengan orang lain?
Citra : Ya!
Ardi : (Kecewa) Ah, kalau saja aku tahu apa yang ada di dalam kepalamu, aku tentu
tidak akan main ragam pesona seperti ini! Tak tahulah apa yang hendak aku
lakukan dengan proyek termenungmu itu! Semula….sebagai seorang kawan,
aku ingin membantu.Siapa tahu kepalaku yang dungu ini bisa memberikan
pertolongan. Atau paling tidak, semacam perhatian yang khusus terhadap
masalah yang khusus pula.
Citra : Nah! Mendekati hal itu, Ar!
Ardi : O, soal yang khusus-khususan itu, toh?
Citra : Ya. Bahkan sangat khusus dan sangat pribadi!
Ardi : Apa itu?
Citra : Aku kagum dan tidak mengerti terhadap dirimu, Ardi!
204
Ardi : Terhadap aku yang bodoh dan tidak naik kelas ini?
Citra : Ya. Kamu tidak naik kelas, tetapi begitu besar perhatianmu padaku. Kamu tidak
naik kelas, tetapi tampak tidak merasa kecewa, bahkan tenang-tenang saja.
Itulah yang membuat aku bingung!
Uji Pemahaman 4
Setelah kamu membaca kedua naskah tersebut, ikutilah instruksi berikut ini!
a. Tentukanlah tema dari masing-masing teks drama tersebut!
b. Bagaimanakah inti cerita yang terdapat pada teks 1 dan teks 2?
Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari kegiatan pembelajaran ini adalah siswa mampu:
1) memahami teknik dan langkah-langkah pementasandrama;
2) mendemonstrasikan naskah drama dengan memperhatikanisi dan kebahasaan.
206
sehingga penonton memahami isi cerita yang dipentaskan secara keseluruhan. Oleh
karena itu, kegiatan membaca naskah drama dilakukan sampai dikuasainya naskah
drama yang akan diperankan.
Dengan demikian, secara umum ada dua langkah utama yang harus kita lakukan
ketika akan mementaskan drama adalah sebagai berikut.
a. Memahami naskah dan karakter tokoh yang akan kita perankan, yakni melalui
dialog-dialognya serta kramagung atau petunjuk laku yang dinyatakan langsung oleh
pengarang.
b. Memerankan tokoh dengan memerhatikan aspek lafal, intonasi, nada/ tekanan,
mimik, dan gerak-geriknya.
1) Lafal adalah cara seseorang dalam mengucapkan kata atau bunyi bahasa.
Aspek ini penting kita perhatikan guna kejelasan makna suatu kata.
2) Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Kalimat berita, perintah, dan
kalimat tanya harus menggunakan intonasi yang berbeda. Intonasi kalimat
untuk menyatakan kegembiraan juga berbeda dengan kalimat yang bermakna
kecemburuan.
3) Nada/tekanan adalah kuat lemahnya penurunan suatu kata dalam kalimat.
Kata yang ingin diperjelas maksudnya mendapat tekanan lebih kuat daripada
kata lainnya.
4) Mimik adalah ekspresi atau raut muka yang menggambarkan suatu emosi:
sedih, gembira, kecewa, takut, dan sebagainya. Mimik berperan dalam
memperjelas suatu maksud tuturan.
5) Gerak-gerik adalah berbagai gerak pada anggota badan atau tingkah laku
seseorang dalam menyatakan maksud tertentu. Bentuknya, misalnya,
anggukan kepala, menggigit jari.
Uji Pemahaman 5
1. Perankanlah naskah drama di bawah ini atau teks drama yang telah kamu
susun dalam bab sebelumnya, bersama beberapa orang teman.
2. Perhatikanlah penghayatan, pelafalan, intonasi, mimik, dan aspek-
aspekpementasan lainnya. Pergunakan pula properti yang bisa mendukung
pementasan kelompokmu itu.
207
No Smoking
Pemeran:
1. Elmi
2. Cilla
3. Rika
4. Farel
5. Iin
6. Ika
DIALOG
Pada hari pertama liburan sekolah, Cilla teman Rika sedang duduk di taman sambil
merokok di sebelah Elmi.
Elmi : “Mmm…. Cilla loe gak ngerasa sesek apa,, ngehabisin 1 pack rokok?
Tak lama kemudian Ika, Iin, dan Farel datang. Mereka pun kaget melihat Cilla
merokok.
Iin : “Oh my god….. Cilla!”
Ika : “Sejak kapan loe ngerokok… gak banget tau!”
Farel : “Loh….loh…. loe kok merokok?”
208
Cilla : “Kalo iya kenapa? Hak gue dong! Gak boleh? Udah deh gak usah
dibahas.”
Lima menit berlalu, Rika menyusul datang. Ia kaget melihat Cilla merokok
Rika : “Hei…hei.. wow Cilla!”
Cilla : “Apa???”
Rika : “Ih gak banget loe merokok. Bahaya, mendingan beli lollipop yang
mahal seharga 100 ribu, dari pada beli rokok yang gak banget.”
Cilla : “Sombong banget loe!”
Rika : “Kalo emang iya!! Masalah buat loe...?”
Elmi : “Udahhhh... Udah... jangan pada bertengkar gitu.”
Iin : “Cilla,, merokok tuh bahaya.”
Farel : “Yaa betul kata Iin.”
Ika : “Asap rokok tuh lebih bahaya bagi yang menghirup. Bisa
menyebabkan kematian!”
Rika : “Betul tuh...”
Iin : “Eh, by the way rokok enak kagak? Sini gue mau coba!!!”
Elmi : “Dongo, lemot atau autis loe…???”
Iin : “Gue kan cuma…”
Mereka berbincang-bincang hingga tak sadar sudah pukul setengah sepuluh malam,
Rika mengajak pulang teman-temannya.
Rika : “Woii… guys now 09.30 o’clock. Come on go home…”
Teman-teman : “Yo’a besok kita ketemu lagi.”
Semua teman-teman sudah pulang, tapi Elmi dan Cillamemili tidak pulang dulu.
Elmi : “Gak pulang?”
Cilla : “Gue boleh tinggal dirumah loe? Please!!!”
Elmi : “Lah Kenapa Cil, kok tumben loe mau tinggal dirumah gue?”
Cilla : “Heee.. soalnya gue belum bayar uang kost.”
Elmi : “Oke,come on…”
209
Selama berminggu-minggu Cilla tinggal di rumah Elmi dan membawa kebiasaan
buruknya yaitu merokok. Suatu hari terjadi sesuatu dengan Elmi karena tidak seperti
biasanya Elmi terliha pucat dan sesak nafas.
Elmi akhirnya menelpon Rika, dengan nafas yang agak sesak dan batuk-batuk.
Elmi : “Hallo Rik.. Loe bisa kerumah gue sekarang? Penting banget!”
Rika : “Ngapain? Gue lagi breakfast nich, nanggung! Tapi loe kok sesak
gituu… kenapa?”
Elmi : “Selama Cilla tinggal di rumah gue, dia selalu merokok dan kayaknya
gue menghirup asap rokoknya Cilla. Kondisiku saat ini tidak
memungkinkan mungkin umur gue gak panjang lagi.”
Rika : “Bercanda loe ah, tapi mending loe ke dokter aja deh!! Gue jadi
khawatir. Kenapa, gak punya duit??”
Elmi : “Please Rik!! kesini demi gue…”
Rika : “Ya ampun ini anak, jangan bikin gue makin cemas. Oke-oke wait.
Gue meluncur ke sana sekarang.”
Sementara Cilla tertidur, Elmi sedang duduk di ruang tamu rumahnya. Beberapa saat
kemudian Rika tiba dan melihat keadaan Elmi yang lemas.
Rika : “Ya ampun Elmi,, Loe kenapa sih kok begini?”
Cilla datang dengan rambut masih berantakan dan rokok yang baru akan dinyalakan.
Cilla : “Loh temen temen lagi ngapain?”
210
Semua perhatian beralih ke Cilla dengan pandangan sinis.
Rika : “Paraah loe Cill, gue benci ma loe!!”
Cilla : “Loh kena…”
Cilla hanya diam mematung, memandangi Elmi yang tak berdaya. Air matanya mulai
menetes.
Cilla : “Gue...gue... minta maaf El!! Elmi bangunnnn.......!”
Cilla : Maafin gue ….. please!!
Cilla memeluk teman-temannya, juga Elmi yang kini sudah tak bernyawa. Air matanya
masih deras mengalir.
Cilla : “Elmi maafin gue…!!! Gue juga sayang sama loe. Gue janji, nggak
akan merokok lagi. Ya Tuhan, kumohon jaga Elmi sahabat kami. Ini
kesalahan besar saya.”
Rika : “Love you Elmi...”
211
Teman-teman: “Good bye Elmi, LOVE YOU.”
Uji Pemahaman 6
Untuk mengasah kemampuanmu dalam bermain drama, demonstrasikanlah naskah
drama berikut ini dengan memperhatikan isi dan kebahasaan!
Ratih : Maaf, Bu. Mungkin pertanyaan Anwar tadi siang telah membuat hati Ibu resah.
Hatiku pun turut resah seperti hati Ibu.Barangkali malam ini, semua penduduk
desa ini menjadi resah seperti kita.
212
Ibu : Tidurlah, Ratih!
Ratih : Adilkah jika seseorang menyuruh orang lain tidur, sementara dia sendiri tetap
terjaga? Ibu tidak boleh memaksakan diri untuk terus-terusan memikirkan kata-
kata Anwar. Dia masih kekanak-kanakan.Kata-katanya seperti angin yang
berembus, lalu hilang begitu saja.
Ibu : Apa yang diucapkan adikmu Anwar itu benar, Ratih. Pertanyaannya wajar. Dia
bertanya tepat pada waktunya, yaitu pada saat para romusha pulang ke desa
masing-masing dan ayah kalian seharusnya berada bersama mereka.
Ratih : Ayah tidak mungkin berada di antara para romusha itu, Bu! Beberapa jam yang
lalu kapal terakhir sudah berlabuh. Pak Hasta tetangga kita sudah kembali.
Telah kudengar sorak-sorai anak-anak dan istrinya.Tetapi ayah? (Diam sejenak)
Mungkin kabar yang dibawa angin itu benar. Dengan demikian akan
bertambahlah kekecewaan keluarga kita.
Ibu : Lebih kecewa lagi hati adikmu, Anwar. Dia tidak tahu sama sekali ke mana
ayahnya pergi. Dia tidak tahu apa itu kerja paksa. Dia hanya tahu kalau ayahnya
pergi, kemudian kembali dengan membawa setumpuk mainan di tangannya.
213
(Terdengar pintu diketuk. Seorang lelaki muncul membawa sebungkus pakaian)
Ibu : Pak Hasta!
Hasta : Inilah. Harap kalian terima dengan lapang dada.
Ratih : Mana ayahku, Pak?
Hasta : Hanya Tuhan yang tahu.
E. Tes Formatif
I. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B,
C, D, atau E pada lembar jawab yang tersedia!
Bacalah penggalan naskah drama berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2!
Tina : Tuhan menakdirkan semua nasib manusia, kita hanya menjalani.
Ibu : Nah, pikiran begitu itulah yang Ibu tidak suka. Kau sudah ditakdirkan punya
suami buta tak adakah niatmu, tak adakan usahamu untuk mengubah takdir
itu? Sebab takkdir itu baru jatuh setelah menusia berusaha. Tina, kau bukan
anakku jika kau tidak berani melawan takdir yang pahit.
Tina : Aku sudah berusaha, Rinto juga sudah berusaha, dan inilah hasilnya. Kami
dapat membelanjai diri untuk hidup sehari-hari.
214
2. Kata ganti orang yang terdapat pada naskah drama tersebut adalah .…
A. diri
B. tidak
C. takdir
D. Tuhan
E. aku
215
E. Penyair mendapat perhatian dan kasih sayang dari perempuan.
Cermati penggalan naskah drama berikut untuk menjawab soal nomor 4 s.d. 6!
(Orang-orang tertawa.)
Gubil : Apanya yang seni? Bertaruh, nggak bakalan menang, Parjan. Jauh…jauh…
Parjan : Menang kalah urusan belakangan, yang penting partisipasi. Dari pada kalian,
sawah melulu diurusin. Sekali-kali ikut festival dong kayak saya. Ini hiburan
sehat, rekreasi, sekaligus melestarikan tradisi leluhur.
(Festival Topeng-Budi Ros)
4. Pernyataan yang tidak sesuai dengan penggalan naskah drama tersebut adalah …
A. Festival merupakan tradisi leluhur.
B. Festival merupakan hiburan sehat.
C. Partisipasi dalam festival merupakan bentuk pelestarian.
D. Gubil dan Parjan berpartisipasi dalam festival.
E. Menurut Parjan, festival adalah rekreasi.
5. Kata petunjuk laku yang terdapat pada penggalan naskah drama tersebut adalah …
A. Orang-orang tertawa.
B. Bertaruh, nggak bakalan menang.
C. Dari pada kalian, sawah melulu diurusin.
D. Sekali-kali ikut festival, dong, kayak saya.
E. Jauh…jauh…
216
Cermati penggalan naskah drama berikut untuk menjawab soal nomor 7 dan 8!
Tuan : Mungkin ada, mungkin ada dokter lain yang bisa menolong?
Dr. X : Hasilnya akan sama. Ini bukan semata penyakitnya yang memang
sangat parah, tapi juga usianya yang sudah sangat tua. Dan lagi, dia
tak punya sedikitpun semangat dan kemampuan untuk hidup.
Tuan : Barangkali saya yang salah. Kami agak terlambat menghubungi
barangkali.
7. Kata ganti orang pertama jamak yang tepat pada penggalan naskah drama tersebut
adalah ….
A. dia
B. dokter
C. kami
D. saya
E. ini
Bacalah penggalan drama berikut dengan cermat untuk menjawab soal nomor 9 dan 10!
Samin : Fred, jangan cepat-cepat bahaya!
Fredi : Alaa, malam begini sepi, tak apa! (Samin menyusul dan menariknya
mundur.)
Samin : Kita berhenti dulu!
Fredi : Ah! Lebih cepat sampai ke alamatnya kan lebih baik!
Samin : Ingat yang aku bawa surat penting!
Fredi : Justru itu!
Samin : Pokoknya berhenti, Fred! Aku tidak mau ambil risiko tertangkap Belanda.
Fredi : Baik, Min! Kau yang pegang komando.
217
9. Konflik yang terdapat dalam penggalan drama tersebut adalah....
A. Terjadinya pertengkaran antara Sarmin dan Fredi
B. Keinginan berhenti untuk beristirahat
C. Perebutan pemegang komando tugas
D. Kekhawatiran aka keselamatan surat penting
E. Perbedaan pendapat dua orang sahabat
A. sepi
B. tegang
C. terburu-buru
D. takut
E. tenang
218
Perwatakan tokoh Ishak dalam penggalan drama tersebut adalah....
A. pemarah
B. pembual
C. pemberani
D. sombong
E. pemberani
14. Pada tahap persiapan pementasan drama, seorang sutradra melakukan seleksi
untuk memilih pemeran yang sesuai dengan peran aka dimainkan. Tahapan ini
disebut...
A. akting
B. casting
C. bloking
D. editing
E. chating
219
Tema yang tersirat dari penggalan drama tersebut adalah....
A. kepercayaan
B. persahabatan
C. permusuhan
D. percintaan
E. kesedihan
Bacalah penggalan drama berikut untuk menjawab soal nomor 20 dan 21!
(a) Nuniek : Bagaimana, Tien, Tonymu? Apa dia dating dari Jakarta?
(b) Hastien : datang sih sudah! Tapi dasar lelaki, bosan aku berurusan
dengan dia. Lagi orang tuanya yang bawel itu, malah menyalahkan saya.
(c) Nuniek : Lho! Emangnya yang salah siapa?
(d) Hastien : Ya, jelas dong. Kalau aku enggak dikasih itu kan nggak begini
jadinya.
(e) Nuniek : Kalau kamu nggak mau diajak itu, pasti nggak begitu!
(f) Hastien : Kau juga menyalahkan aku?
221
20. Berdasarkan penggalan drama tersebut, dialog yang menonjolkan watak tokoh
Hastien adalah ….
A. (a) dan (b)
B. (b) dan (d)
C. (c) dan (e)
D. (a) dan (d)
E. (d) dan (e)
Bacalah kutipan drama berikut untuk mengerjakan soal nomor 27 dan 28!
Brilian : Sekarang serahkan hp kalian, kami akan minta uang tebusan!!!
(mendorong Dimi masuk)
Dimi : Ka … ka … kami tidak bawa hp (gugup)
Brilian : Periksa kantongnya!!
Timmy : Siap, bos. (memeriksa kantong)
Markus : Ada gak? Ini tempat apa? (matanya melotot)
Timmy : Ruang menyimpan perkakas bekas (sambil meraba kantong si anak). Ini
bos, hpnya (mengeluarkan hp N.95)
Markus : Siap, bos!
224
27. Suasana kutipan drama tersebut adalah ….
A. harus
B. tegang
C. sedih
D. seram
E. senang
Bacalah penggalan teks drama berikut untuk mengerjakan soal nomor 29 s.d. 31!
Tamu : “Assalamualaikum!” (dua orang teman Heni yaitu Siska dan Ika berdiri di
luar)
Heni : “Waalaikumsalam. Mari masuk teman-teman!” (sambil membuka pintu)
Siska : “Sedang apa Hen? Kamu baik-baik saja kan?”
Ika : “Iya, kamu rindu kepadamu, lama tidak bertemu!”
Heni : “Ya, beginilah pekerjaanku, teman-teman. Saya harus membantu ibu
membuat kue”.
Ibu Heni : “Eeh, ada teman-temannya Heni. Mari, silakan duduk. Kami senang
kalian mau menengok kami”.
Ika : “Maaf bu, kedatangan kami untuk menyampaikan surat dari kepala
sekolah. Kata beliau, Heni diminta masuk sekolah lagi. Semua biaya
sekolah akan dibantu. Lagi pula Heni mendapat biaya pendidikan dari
pemerintah daerah”.
Heni : “Terima kasih, teman-teman.” (menerima surat ika, tampak air matanya
berlinang-linang.)
Ibu Heni : “Terima kasih, Nak. Persahabatan kalian memang tulus.”
Anak-anak : “Sama-sama, Bu. Kami senang bisa saling membantu.”
225
29. Latar tempat kutipan drama tersebut adalah …
A. kantor
B. kelas
C. aula
D. lapangan
E. teras
226
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni , Bunga Faizatul. 2016. Mahir Mengidentifikasi Dan Merancang Karya Ilmiah.
Semarang.
Azizah, Muhimatul. 2016. Modul Bahasa Indonesia Resensi Cerpen dan Resensi Novel.
Azlinda, Alief. 2016. Modul Membedah Proposal Kegiatan dan Penelitian. Semarang:
Chaer, Abdul. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Finoza, Lamuddin. 2006. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Hima FH Unpad. 2018. Proposal Undangan Delegasi Padjadjaran Law Fair XI. Bandung.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
dan Kebudayaan.
Mustakim. 2014. Seri Penyuluh Bahasa Indonesia Bentuk dan Pilihan Kata. Jakarta:
Ratna Sari, Aulia. 2015. “Keefektifan Media Pembelajaran Flash Card dalam
Roysanti, Ericka. 2016. Modul Drama untuk SMA/MA. Semarang: Universitas Negeri
Semarang
227
Sasangka, Sry Satriya Tjatur Wisnu.2014. Seri Penyuluh Bahasa Indonesia Kalimat.
Sriyanto.2014. Seri Penyuluh Bahasa Indonesia Ejaan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Suherli, dkk. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017. Jakarta:
Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017. Jakarta:
Sukismo, dkk. 2017. Erlangga X-Press UN SMA/MA 2018 Bahasa Indonesia. Jakarta.
Penerbit Erlangga.
Susanto, Edi, dkk. 2018. Erlangga X-Press UN SMA/MA 2019 Bahasa Indonesia.
Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia .2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Ufitri, Hayah Anisa . 2016. Modul Kupas Tuntas Proposal Kegiatan & Penelitian.
http://contohdramabagus.blogspot.com/2016/01/contoh-naskah-drama-tentang-
kesehatan.html pada tanggal 20 Desember 2019
https://contohsoalsoalsekolah.blogspot.com/2019/09/30-contoh-soal-pilihan-ganda-
bindonesia.html pada tanggal 23 Desember 2019
228
http://leli86.blogspot.com/2015/02/soal-drama-kelas-xi.html pada tanggal 25 Desember
2019
https://umar-danny.blogspot.com/2019/01/contoh-soal-pg-bahasa-indonesia-
k13_27.html Diunduh pada tanggal 22 Desember 2019
229