Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 2)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Gombong


Kelas/Semester : XI/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Topik : Cerita Ulang
Jumlah Pertemuan : 2 Pertemuan

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan
bangsa
2.3 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam
menggunakan bahasa Indonesia untuk bercerita ulang
3.2 Membandingkan teks cerita ulang, baik melalui lisan maupun tulisan
4.2 Memproduksi teks cerita ulang, yang koheren sesuai dengan karakteristik teks
yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar


1. Dapat mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan
bangsa
2. Dapat menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam
menggunakan bahasa Indonesia untuk menceritakan kembali kecelakaan lalu
lintas, narkoba, dan kriminal (terorisme)
3. Dapat membandingkan teks cerita ulang, baik melalui lisan maupun tulisan
4. Dapat memproduksi teks cerita ulang, yang koheren sesuai dengan karakteristik
teks yang akan dibuat, baik secara lisan maupun tulisan

D. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah pembelajaran, siswa:
1. Dapat mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan
bangsa
2. Dapat menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam
menggunakan bahasa Indonesia untuk menceritakan kembali kecelakaan lalu
lintas, narkoba, dan kriminal (terorisme)
3. Dapat membandingkan teks cerita ulang, baik melalui lisan maupun tulisan
4. Dapat memproduksi teks cerita ulang, yang koheren sesuai dengan karakteristik
teks yang akan dibuat, baik secara lisan maupun tulisan

E. Materi Pembelajaran
SOICHIRO HONDA

Soichiro Honda lahir dari sebuah keluarga miskin di Iwatagun, Jepang pada

17 November 1906. Ayahnya, bernama Ghei Honda dan ibunya bernama Mika.

Ayah Honda bekerja sebagai seorang tukang besi yang di kemudian hari

mendirikan sebuah bengkel sepeda. Honda sering membantu ayahnya di bengkel


tersebut. Sejak kecil, Honda memang sudah terkagum-kagum pada dunia mesin,

termasuk mobil.

Honda kecil sudah bercita-cita ingin membuat mobil yang waktu itu masih

menjadi barang mewah. Sampai-sampai Honda mengejar mobil yang pelumasnya

menetes. Iacium tanah yang basah karena pelumas tadi dan ia usapkan pelumas itu

ke tangan dan lengannya. Saat itu, dalam hati Honda berjanji, suatu saat ia juga

akan membuat mobil sendiri.

Di bidang akademik, Honda tergolong murid yang biasa-biasa saja. Sesekali,

Honda merasa kecil hati akankahia bisa mewujudkan impiannya menjadi ahli

otomotif. Keluarganya miskin, fisiknya lemah, dan tampangnya juga tidak tampan.

Namun, Honda berusaha melawan perasaan mindernya dengan terus belajar

tentang mesin. Kecintaannya pada mesin tak sia-sia. Di usianya yang ke-12 tahun,

Honda berhasil membuat sepeda onthel dengan model rem kaki.

Setamat SD, Honda melanjutkan di salah satu sekolah menengah di

Futumata. Ketika sudah lulus sekolah menengah, Honda pulang ke rumah

ayahnya. Ia terkagum-kagum karena usaha pandai besi milik ayahnya sudah

beralih menjadi bengkel sepeda. Ia sering berkunjung ke bengkel tersebut dan

membantu pekerjaan ayahnya.

Suatu hari, Honda melamar kerja sebagai montir dan diterima. Tepat di

usianya yang ke-15, Honda bekerja di Hart Shokai Company. Pemilik bengkel ini

terkesan dengan cara kerja Honda yang teliti dan cekatan.

Setelah enam tahun bekerja di bengkel ini, wawasan Honda tentang mesin

pun bertambah. Pada saat usia Honda 21 tahun, pemilik bengkel mengusulkan

untuk membuka satu kantor cabang di Hamamatsu dan Honda akan ditempatkan di

sana. Tawaran ini tidak ditampiknya. Di Hamamatsu, catatan kinerja Honda tetap
baik. Ia menerima jasa reparasi beberapa mobil atau motor yang tidak diterima

bengkel lain. Tak jarang ia harus bekerja hingga larut malam atau bahkan subuh.

Bengkel tempatnya bekerja menuai sukses.

Pada masa itu, jari-jari mobil masih terbuat dari kayu. Bahan ini mudah

terbakar dan tidak baik untuk meredam goncangan. Honda punya gagasan

menggantikan ruji-ruji itu ini dengan logam. Gagasan Honda diterima sebagai

inovasi yang baik di Jepang. Inovasi ini dengan segera menjadi komoditas ekspor

perusahaan-perusahaan Jepang. Inovasi ini dengan segera menjadi komoditas

ekspor perusahaan-perusahaan Jepang. Inovasi temuannya tersebut, Honda

mendapat keuntungan seribu yen per bulan di usianya yang baru 25 tahun.

Setelah berhasil menciptakan ruji roda, Honda ingin berhenti dari

pekerjaannya di Hamamatsu. Ia ingin membuka bengkel sendiri. Pada 1938,

Honda kemudian mendirikan bengkel yang memproduksi ring piston. Sayangnya,

produksinya itu ditolak Toyota karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring

buatannya tidak lentur dan tidak laku dijual.

Honda ingat bagaimana reaksi teman-temannya terhadap kegagalan yang

dialaminya pada waktu itu. Karena kegagalan tersebut, Honda sempat jatuh sakit

cukup serius. Baru dua bulan kemudian, kesehatannya memulih. Ia kembali

memimpin bengkelnya.

Konsep ring piston masih mengapung-apung dalam pikiran Honda. Ia ingin

membuktikan kalau ring piston yang digagasnya merupakan temuan yang layak

digunakan. Untuk menemukan jawaban tersebut, Honda memutuskan untuk

sekolah lagi supaya dapat memperdalam pengetahuannya tentang mesin.


Setelah lama bekerja keras memperbaiki desain ring piston-nya, akhirnya

Toyota mau menerima desain tersebut. Sayang sekali, perang di Jepang meletus

dan pabriknya terbakar.

Honda tak patah semangat. Ia justru memanfaatkan situasi pascaperang

untuk membuka peluang-peluang baru. Ia mengumpulkan para karyawannya untuk

mengambil sisa kaleng benzol yang dibuang kapal Amerika Serikat. Sisa kaleng

itu akan digunakan bahan mendirikan pabrik. Setelah pabrik didirikan, bencana tak

terduga kembali terjadi. Gempa bumi menghancurkan pabriknya. Ia pun

memutuskan menjual pabrik ring piston-nya pada Toyota. Setelah itu, Honda

sempat mencoba beberapa usaha lain dan semuanya gagal.

Setelah perang, di tahun 1947 kondisi perekonomian Jepang porak-poranda.

Honda juga ikut menanggung imbasnya, ia kembali miskin. Ketika Perang Dunia

II berkecamuk, banyak sekali rongsokan sepeda berserakan. Honda berinisiatif

menggabungkan sepeda dengan mesin pemotong rumput. Sepeda dengan mesin itu

laku keras, orang-orang berbondong-bondong memesannya.

Inilah yang menjadi tonggak awal kebangkitan Honda. Ia kembali

mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya.

Mulailah Honda membuat perusahaan yang memproduksi sepeda motor ciptannya

secara massal. Di tahun-tahun berikutnya, motor Honda beserta mobilnya berhasil

merajai transportasi dunia, termasuk Indonesia.

Ia mengaku bahwa perjalanan kariernya diwarnai banyak kegagalan, namun

ia tak pernah menyesal karena telah melakukan banyak kesalahan. Bagi Honda,

yang terpenting adalah selalu berusaha memperbaiki kesalahan tersebut dan jangan

sampai mengulang kesalahan yang sama.


BILL GATES

William H. Gates lahir di Seattle, Amerika pada 28 Oktober 1955. Ayahnya,


William Gates II berprofesi sebagai pengacara. Sedangkan ibunya, Mary Maxwell,
seorang dosen di Universitas Washington Regent. Tumbuh bersama dua saudara
perempuannya, Gates sangat beruntung mempunyai orangtua yang mendukung
perkembangan potensinya dengan baik.

Kecerdasan Gates sudah ditunjukkannya sejak kecil. Di sekolah dasar, nilai IPA
dan Matematikanya selalu luar biasa bagusnya. Anehnya, Gates justru sering merasa
bosan ketika harus duduk di sekolah formalnya. Mengetahui hal ini, ketika Gates
berusia 13 tahun orangtuanya kemudian memindahkan anaknya ke Lekeside School,
sebuah sekolah paling elite di Seatle. Di sekolah inilah ia pertama kali mengenal
sekaligus mendalami seluk-beluk dunia komputer berikut aplikasinya.

Di tahun keduanya di Lekeside, tepatnya tahun 1968, Gates bergabung dengan


klub komputer yang ada di sekolahnya. Ia sangat bersemangat mengikuti kursus
tersebut. Klub komputer komputer di Lekeside merupakan satu-satunya di Amerika.
Ia menghabiskan waktunya di ruang komputer selama berjam-jam untuk menulis
program dan mempelajari banyak hal tentang komputer. Bersama para temannya di
Lakeside, Gates dengan cepat menguasai bahasa pemrograman BASIC.

Tak hanya belajar di klub komputer di Lekeside, Gates juga mempelajari ilmu
pemrograman di Computer Outfit Center (C-Cubed). Gates selalu ke C-Cubed setiap
sore sepulang sekolah. Ketika C-Cubed bangkrut dan tidak beroperasi lagi, Gates dan
teman-temannya tak lantas menutup semangatnya mempelajari komputer. Mereka
pindah ke sebuah pusat komputer di University of Washington di mana mereka
semakin menampakkan ketekunannya mempelajari komputer.

Tak hanya itu, Gates juga sempat belajar di Information for Siences (ISI). Di
ISI, semangat belajar Gates sudah di atas rata-rata. Tujuh hari dalam seminggu ia
menghabiskan waktunya di ISI untuk mempelajari komputer.

Pada 1973, Gates terdaftar sebagai mahasiswa hukum di Harvard University.


Di tengah kebosanan Gates menyandang status sebagai mahasiswa ilmu hukum
tersebut, Allen menemukan majalah Popular Mechanics terbitan Januari 1975. Kover
majalah tersebut memuat gambar komputer mikro rakitan baru yang disebut MITS
Altair 8080. Dari sini, muncullah ide Allen untuk mendirikan perusahaan yang fokus
mengembangkan sebuah bahasa untuk mesin kecil sederhana itu. Impian Gates dan
Allen pun segerav terwujud. Pada tahun 1975, bersama Allen, Gates mendirikan
Microsoft Corp. Baik Gates dan Allen percaya bahwa kelak komputer akan
berkembang pesat dan akan dijumpai di setiap kantor. Mereka optimis bahwa di masa
mendatang produk-produk software dari perusahannya akan diburu masyarakat.

Keyakinan Allen dan Gates memang terbukti hingga Microsoft membawa


Gates mencapai puncak kesuksesan. Produk-produk software keluaran Microsoft
menjadi produk yang paling diminati oleh pengguna komputer di seluruh dunia.
Karena itulah kekayaan Gates berlipat-lipat hingga ia berhasil dinobatkan sebagai
orang terkaya di penghasilan sekitas US $ 58 miliar. Berkat Microsoft, Gates
mempunyai penghasilan sekitar US $20 juta per hari. Jika dihitung per tahunnya,
penghasilan Gates mencapai US $7,8 miliar.

Pada 1 Januari 1994, Gates menikah dengan Melinda French. Dari


pernikahannya ini, keduanya dikaruniai tiga orang anak. Bersama istrinya, Gates
mendirikan sebuah yayasan bernama Bill&Melinda Gates Foundation, sebuah
yayasan sosial yang peduli pada sesama. Pada Juni 1999 Gates dan istrinya
mendermakan US $5 miliar kepada yayasan yang didirikannya. Sumbangan Gates
dialokasikan untuk memberikan beasiswa pada mahasiswa dari kaum minoritas,
kampanye anti AIDS, dan untuk beberapa kasus yang tidak terpublikasi media.

Dari kisah perjalanan Gates, kita lihat bahwa Gates sukses karena fokus pada
apa yang ia suka dan bisa. Gates yang menyukai dunia komputer sejak masih kanak-
kanak, dan tak pernah berpindah kegemaran barang sedikit pun. Meskipun ayahnya
seorang pengacara hebat, ia tak lantas ingin meneruskan karier ayahnya di bidang
yang sama karena ia tidak menyukainya. Gates justru memilih untuk melepaskan
titelnya sebagai mahasiswa hukum di Harvard demi fokus menekuni dunia software
yang ia sukai.

1. Persamaan/perbedaan struktur isi dan ciri bahasa dua teks cerita ulang
2. Langkah-langkah penulisan teks cerita ulang (menemukan topik, mengembangkan sesuai dengan struktur
isi dan ciri bahasa)

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan: Scientific
2. Model: Project Based Learning
3. Metode Pembelajaran: Diskusi, Inkuiri, Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Peserta didik merespon ucapan salam dan pertanyaan/pengecekan
kehadiran peserta didik dari guru.
2) Peserta didik merespon informasi tentang keterkaitan materi pembelajaran
yang sudah dipelajari dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari.
3) Peserta didik merespon informasi kompetensi dasar, tujuan pembelajaran,
dan kegunaan yang dapat diperoleh peserta didik dalam kehidupan sehari-
hari.
4) Guru memotivasi dan mengondisikan kelas sampai peserta didik siap
mengikuti pembelajaran.
5) Peserta didik membentuk kelompok belajar beranggotakan 4-5 orang.

b. Kegiatan Inti
Mengamati
1) Peserta didik membaca dua teks cerita ulang “Soichiro Honda” dan “Bill
Gates”.
Mempertanyakan
1) Peserta didik mempertanyakan isi dua teks cerita ulang “Soichiro Honda”
dan “Bill Gates”.
Mengeksplorasi
1) Peserta didik mengidentifikasi persamaan struktur isi dua teks cerita
ulang “Soichiro Honda” dan “Bill Gates” yang dibaca.
2) Peserta didik mengidentifikasi persamaan ciri bahasa dua teks cerita ulang
“Soichiro Honda” dan “Bill Gates” yang dibaca.
3) Peserta didik mengidentifikasi perbedaan struktur isi dua teks cerita ulang
“Soichiro Honda” dan “Bill Gates” yang dibaca.
4) Peserta didik mengidentifikasi perbedaan ciri bahasa dua teks cerita ulang
“Soichiro Honda” dan “Bill Gates” yang dibaca.
5) Peserta didik menentukan topik teks cerita ulang.
6) Peserta didik membuat teks cerita ulang sesuai dengan struktur isi teks
cerita ulangdan ciri bahasanya.
Mengasosiasi
1) Peserta didik mendiskusikan dan menyimpulkan persamaan dan
perbedaan dua teks cerita ulang “Soichiro Honda” dan “Bill Gates” dalam
diskusi kelas.
2) Peserta didik mendiskusikan dan menyimpulkan teks cerita ulang yang
ditulis.
Mengomunikasikan
1) Peserta didik mempresentasikan persamaan dan perbedaan beberapa teks
cerita ulang “Soichiro Honda” dan “Bill Gates” dalam diskusi kelas.
2) Peserta didik membacakan teks cerita ulang “Soichiro Honda” dan “Bill
Gates” dengan intonasi dan ekspresi yang tepat.

c. Kegiatan Penutup
1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran
2) Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
3) Peserta didik dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya

2. Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Peserta didik merespon ucapan salam dan pertanyaan/pengecekan
kehadiran peserta didik dari guru.
2) Peserta didik merespon informasi tentang keterkaitan materi pembelajaran
yang sudah dipelajari dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari.
3) Peserta didik merespon informasi kompetensi dasar, tujuan pembelajaran,
dan kegunaan yang dapat diperoleh peserta didik dalam kehidupan sehari-
hari.
4) Guru memotivasi dan mengondisikan kelas sampai peserta didik siap
mengikuti pembelajaran.
5) Peserta didik membentuk kelompok belajar beranggotakan 4-5 orang.

b. Kegiatan Inti
Mengamati
1) Peserta didik membaca dua teks cerita ulang “Soichiro Honda” dan “Bill
Gates”.
Mempertanyakan
1) Peserta didik mempertanyakan isi dua teks cerita ulang “Soichiro Honda”
dan “Bill Gates”.
Mengeksplorasi
1) Peserta didik mengidentifikasi persamaan struktur isi dua teks cerita
ulang “Soichiro Honda” dan “Bill Gates” yang dibaca.
2) Peserta didik mengidentifikasi persamaan ciri bahasa dua teks cerita ulang
“Soichiro Honda” dan “Bill Gates” yang dibaca.
3) Peserta didik mengidentifikasi perbedaan struktur isi dua teks cerita ulang
“Soichiro Honda” dan “Bill Gates” yang dibaca.
4) Peserta didik mengidentifikasi perbedaan ciri bahasa dua teks cerita ulang
“Soichiro Honda” dan “Bill Gates” yang dibaca.
5) Peserta didik menentukan topik teks cerita ulang.
6) Peserta didik membuat teks cerita ulang sesuai dengan struktur isi teks
cerita ulangdan ciri bahasanya.
Mengasosiasi
1) Peserta didik mendiskusikan dan menyimpulkan persamaan dan
perbedaan dua teks cerita ulang “Soichiro Honda” dan “Bill Gates” dalam
diskusi kelas.
2) Peserta didik mendiskusikan dan menyimpulkan teks cerita ulang yang
ditulis.
Mengomunikasikan
1) Peserta didik mempresentasikan persamaan dan perbedaan beberapa teks
cerita ulang “Soichiro Honda” dan “Bill Gates” dalam diskusi kelas.
2) Peserta didik membacakan teks cerita ulang “Soichiro Honda” dan “Bill
Gates” dengan intonasi dan ekspresi yang tepat.

c. Kegiatan Penutup
1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran
2) Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
3) Peserta didik dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya
H. Sumber/Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar :
a. Buku Peserta Didik Bahasa Indonesia SMA/SMK/MA kelas X (Wajib),
KEMDIKBUD
b. Buku Bahasa Indonesia SMA/SMK/MA berdasarkan Kurikulum 2013 kelas
X, LP2IP
c. KBBI, Tatabahasa Baku bahasa Indonesia
d. Contoh teks cerita ulang “Soichiro Honda” dan “Bill Gates”
e. Media massa
f. Internet
2. Media Pembelajaran : LCD

I. Penilaian
Tugas:
1. Para peserta didik diminta berdiskusi untuk memahami persamaan dan
perbedaan dua buah teks cerita ulang yang dibaca.
2. Secara individual, peserta didik diminta memproduksi teks cerita ulang yang
koheren sesuai dengan karakteristik teks, baik secara lisan maupun tulisan.

Observasi : mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data,


analisis data, dan pembuatan laporan.
Portofolio : menilai laporan peserta didik tentang persamaan dan perbedaan dua
buah teks cerita ulang yang dibaca.
Tes tertulis : menilai kemampuan peserta didik dalam memahami, menerapkan,
dan memproduksi teks cerita ulang yang koheren sesuai dengan
karakteristik teks, baik secara lisan maupun tulisan.

Alat evaluasi:
Aspek Isi Biografi Soichiro Honda Bill Gates
a. Di mana tokoh dilahirkan, ….......................... …..........................
hidup, tumbuh, dan ….......................... …..........................
berkembang?
b. Bagaimana latar belakang ….......................... …..........................
kehidupan keluarganya? ….......................... …..........................
c. Pendidikan apa saja yang ............................ .............................
dilalui tokoh? ............................ .............................
d. Kegagalan apa yang pernah ............................. .............................
dialami? .............................. .............................
e. Apa saja kelebihan yang ............................. .............................
dimiliki tokoh sehingga ............................. .............................
mencapai sukses?
f. Apa saja penemuan/ hasil ............................. .............................
karya yang bermanfaat bagi .............................. .............................
manusia dan/atau dunia?

Kunci jawaban:
Aspek Isi Biografi Soichiro Honda Bill Gates
a. Di mana tokoh dilahirkan, Di Jepang Di Amerika
hidup, tumbuh, dan
berkembang?
b. Bagaimana latar belakang Dari keluarga bengkel Dari keluarga
kehidupan keluarganya? yang miskin pengacara yang kaya
c. Pendidikan apa saja yang Sekolah teknik mesin Pendidikan komputer
dilalui tokoh? dan hukum
d. Kegagalan apa yang pernah Gagal membuat ring Tanpa kegagalan,
dialami? Jelaskan! piston untuk Toyota, software buatannya
bolak-balik usahanya langsung laku keras di
bangkrut seluruh dunia.
e. Apa saja kelebihan yang Ulet, pantang menyerah Cerdas, kreatif, tak
dimiliki tokoh sehingga kenal lelah belajar
mencapai sukses? komputer
f. Apa saja Membuat ruji-ruji roda Software komputer
penemuan/karya/kegiatan mobil dari besi, membuat yang paling terkenal di
yang bermanfaat bagi ring piston Toyota, seluruh dunia, membuat
manusia dan/atau dunia? membuat sepeda bermesin yayasan amal
potong rumput, (foundation) yang
membuat sepeda motor membantu banyak
dan mobil orang dengan
Rubrik Penilaian:

SIKAP SPIRITUAL

Rubrik Penilaian Sikap Spiritual: (Silakan pilih yang sesuai dengan KD-nya)

SELALU 4
PERNAH TIDAK 3
1. Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu. KADANG-
2
KADANG TIDAK
SERING TIDAK 1
SELALU 4
PERNAH TIDAK 3
2. Menjalankan ibadah tepat waktu. KADANG-
2
KADANG TIDAK
SERING TIDAK 1
SELALU 4
PERNAH TIDAK 3
3. Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai
KADANG-
agama yang dianut. 2
KADANG TIDAK
SERING TIDAK 1
SELALU 4
PERNAH TIDAK 3
4. Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa. KADANG-
2
KADANG TIDAK
SERING TIDAK 1
SELALU 4
PERNAH TIDAK 3
5. Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri. KADANG-
2
KADANG TIDAK
SERING TIDAK 1
SELALU 4
PERNAH TIDAK 3
6. Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. KADANG-
2
KADANG TIDAK
SERING TIDAK 1
SELALU 4
PERNAH TIDAK 3
7. Berserah diri kepada Tuhan apabila gagal dalam
KADANG-
mengerjakan sesuatu. 2
KADANG TIDAK
SERING TIDAK 1
SELALU 4
PERNAH TIDAK 3
8. Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal,
KADANG-
sekolah dan masyarakat. 2
KADANG TIDAK
SERING TIDAK 1
SELALU 4
PERNAH TIDAK 3
9. Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan
KADANG-
Tuhan Yang Maha Esa. 2
KADANG TIDAK
SERING TIDAK 1
SELALU 4
PERNAH TIDAK 3
10. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai
KADANG-
bangsa Indonesia. 2
KADANG TIDAK
SERING TIDAK 1
SELALU 4
PERNAH TIDAK 3
11. Menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai
KADANG-
agamanya. 2
KADANG TIDAK
SERING TIDAK 1

Sikap Sosial:

Rubrik Penilaian Sikap: (Silakan pilih yang sesuai dengan KD-nya)


1. Tidak nyontek dalam mengerjakan SELALU 4
ujian/ulangan PERNAH TIDAK 3
2. Tidak melakukan plagiat (mengambil/ KADANG-
menyalin karya orang lain tanpa KADANG TIDAK 2
menyebutkan sumber) dalam mengerjakan
setiap tugas
1. Jujur
3. Mengemukakan perasaan terhadap
sesuatu apa adanya
4. Melaporkan data atau informasi apa SERING TIDAK 1
adanya
5. Mengakui kesalahan atau kekurangan
yang dimiliki
1. Masuk kelas tepat waktu SELALU 4
2. Mengumpulkan tugas tepat waktu
3. Memakai seragam sesuai tata tertib PERNAH TIDAK 3
4. Mengerjakan tugas yang diberikan KADANG-
5. Tertib dalam mengikuti pembelajaran 2
2. Disiplin KADANG TIDAK
6. Mengikuti praktikum sesuai dengan
langkah yang ditetapkan
7. Membawa buku tulis sesuai mata SERING TIDAK 1
pelajaran
8. Membawa buku teks mata pelajaran
1. Melaksanakan tugas individu dengan SELALU 4
3. Tanggung baik PERNAH TIDAK 3
jawab 2. Menerima risiko dari tindakan yang KADANG- 2
dilakukan KADANGTIDAK
SERING TIDAK 1
3. Tidak menuduh orang lain tanpa bukti SELALU 4
1.yang akurat
Menghormati pendapat teman
2.
4. Menghormati
Mengembalikanteman yang dipinjam
barang yang berbeda PERNAH TIDAK 3
5.suku, Meminta
agama, ras,maaf
budaya,
atasdankesalahan
gender yang
4. Toleransi 3.dilakukan
Menerima kesepakatan meskipun KADANG-
2
berbeda pendapatnya KADANG TIDAK
4. Menerima kekurangan orang lain
5. Memaafkan kesalahan orang lain SERING TIDAK 1
5. Gotong 1. Aktif dalam kerja kelompok SELALU 4
Royong 2. Suka menolong teman/orang lain
PERNAH TIDAK 3
3. Kesediaan melakukan tugas sesuai
kesepakatan KADANG-
4. Rela berkorban untuk orang lain 2
KADANG TIDAK

SERING TIDAK 1

1. Menghormati orang yang lebih tua


SELALU 4
2. Mengucapkan terima kasih setelah
menerima bantuan orang lain PERNAH TIDAK 3
6. Santun 3. Menggunakan bahasa santun saat
menyampaikan pendapat teman KADANG-
2
4. Menggunakan bahasa santun saat KADANG TIDAK
mengkritik pendapat teman
SERING TIDAK 1
5. Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) saat
1.bertemu
Berani presentasi
orang lain di depan kelas SELALU 4
2. Berani berpendapat, bertanya, atau
menjawab pertanyaan PERNAH TIDAK 3
7. Percaya
3. Berpendapat atau melakukan kegiatan KADANG-
Diri 2
tanpa ragu-ragu KADANG TIDAK
4. Mampu membuat keputusan dengan
SERING TIDAK 1
cepat
5. Tidak mudah putus asa/pantang SELALU 4
menyerah
PERNAH TIDAK 3
8. Kerja sama KADANG-
2
KADANG TIDAK
SERING TIDAK 1
SELALU 4
PERNAH TIDAK 3
9. Responsif KADANG-
2
KADANG TIDAK
SERING TIDAK 1
SELALU 4
PERNAH TIDAK 3
10.Proaktif KADANG-
2
KADANG TIDAK
SERING TIDAK 1
SELALU 4
PERNAH TIDAK 3
11.Imajinatif KADANG-
2
KADANG TIDAK

SERING TIDAK 1
Rubrik Penilaian Keterampilan: (Silakan pilih yang sesuai)
1. Praktik / 2. Projek / 3. Penilaian Portofolio

Sesuai dengan tema, lengkap, urut, dan menarik 4


Terpenuhi 3 dari 4 kriteria di atas 3
1. Isi
Terpenuhi 2 dari 4 kriteria di atas 2
Terpenuhi 1 dari 4 kriteria di atas 1
Struktur morfologi, struktur sintaksis, pilihan kata, dan ejaan
tidak ada kesalahan 4
Struktur morfologi, struktur sintaksis, pilihan kata, dan ejaan
sesekali ada kesalahan 3
2. Bahasa
Struktur morfologi, struktur sintaksis, pilihan kata, dan ejaan
beberapa kali ada kesalahan 2
Struktur morfologi, struktur sintaksis, pilihan kata, dan ejaan
banyak kesalahan 1
Lancar, ekspresif, terdengar jelas, dan menarik 4
Terpenuhi 3 dari 4 kriteria di atas 3
3. Penyajian
Terpenuhi 2 dari 4 kriteria di atas 2
Terpenuhi 1 dari 4 kriteria di atas 1

Pedoman Penilaian Pengetahuan: (Silakan pilih yang sesuai)


1. Tes Tulis (Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan,
dan uraian)
2. Tes Lisan (Daftar pertanyaan)
3. Penugasan (Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secara individu
atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas)

Skor Skor
No.
Tipe Soal Maksimal perolehan
Pilihan
Ganda ... s.d ...

Esai/Uraian 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total

Skor
perolehan
Nilai: x 100
Skor
maksimal
Contoh daftar nilai:
SIKAP KETERAMPILAN PENGETAHUAN
ASPEK (0-100) RATA SKALA HU ASPEK (0-100) SKALA HU SKALA NILAI
RATA-
NO NAMA 1 2 3 4 - 1 2 3 4 RU NILAI HURU
RATA
RATA 0-4 RUF 0-4 F 0-4 F
KELAS
PRODI:
01
02
03
04
05

Anda mungkin juga menyukai