Anda di halaman 1dari 11

Modul Kuliah Ekonomi Internasional Prodi Manajemen

PERTEMUAN Ke - 3-4
VALUTA ASING

1. Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa Mampu Memahami Bursa Valas, Faktor-faktor yang
mempengaruhi Kurs Valas dan Hubungan Antara Kurs Valas, Inflasi dan Tingkat
Suku Bunga .
2. Uraian Materi

A. Pengertian Valas

Valas atau foreign exchange (forex) atau foreign currency diartikan sebagai
mata uang asing dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau
membiayai transaksi ekonomi dan keuangan internasional atau luar negeri dan
biasanya mempunyai catatan kurs resmi pada Bank Sentral atau Bank Indonesia.

Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan
hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional disebut sebagai hard
currency, yaitu mata uang yang nilainya relatif stabil dan kadang-kadang mengalami
apresiasi atau kenaikan nilai terhadap mata uang lainnya. Hard currency pada
umumnya berasal dan negara-negara industri maju, seperti USD, JPY, DEM, GBP,
FRF, AUD, dan SFR.

Sedangkan soft currency adalah mata uang lemah yang jarang digunakan
sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung karena nilainya relatif tidak stabil dan
sering mengalami depresi atau penurunan nilai terhadap mata uang lainnya. Soft
currency ini pada umumnya berasal dan negara-negara yang sedang berkembang,
seperti rupiah — Indonesia, peso — Filipina, bath — Thailand, dan rupee — India.

Total valas yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dan suatu negara disebut
juga sebagai cadangan devisa. Cadangan tersebut dapat diketahui dan posisi balance
of payment (BOP) atau neraca pembayaran internasionalnya. Makin banyak devisa

Manajemen S1 Page 1
Modul Kuliah Ekonomi Internasional Prodi Manajemen

yang dimiliki oleh pemerintah dan penduduk suatu negara maka berarti makin besar
kemampuan negara tersebut dalam melakukan transaksi ekonomi dan keuangan
internasional dan makin kuat pula nilai mata uang negara tersebut.
Cadangan devisa suatu negara biasanya dikelompokkan atas:

1. cadangan devisa resmi atau official forex reserve, yaitu cadangan devisa milik
negara yang dikelola, dikuasai, diurus, dan ditatausahakan oleh Bank
Sentral/Bank Indonesia;

2. cadangan devisa nasional atau country forex reserve, yaitu seluruh devisa
yang dimiliki oleh perorangan, badan atau lembaga, terutama perbankan yang
secara moneter merupakan kekayaan nasional (termasuk milik bank umum
nasional).

B. Mekanisme Bursa Valas

Bursa atau pasar valas diartikan sebagai suatu tempat atau sistem di mana
perorangan, perusahaan, dan bank dapat melakukan transaksi keuangan internasional
dengan jalan melakukan pembelian atau permintaan (demand) dan penjualan atau
penawaran (supply) atas valas (forex).
Tiga prinsip pokok dalam bursa valas adalah sebagai berikut.

a. Pengertian kurs jual dan beli selalu dilihat dan sisi atau pihak bank atau money
changer atau pedagang valas.

b. Kurs jual selalu lebih tinggi dan kurs beli atau sebaliknya kurs beli selalu lebth
rendah dan kurs jual.

c. Kurs jual/beli suatu mata uang (valas) adalah sama dengan kurs beli/jual dan
mata uang (valas) lawannya. Dengan kata lain, kurs jual/beli USD adalah sama
dengan kurs beli/jual
IDR.

Manajemen S1 Page 2
Modul Kuliah Ekonomi Internasional Prodi Manajemen

Dalam hal ini yang diartikan dengan bank devisa adalah bank umum
pemerintah dan swasta yang diizinkan oleh pemerintah untuk menjual, membeli,
dan menyimpan serta menyelenggarakan lalu lintas pembayaran internasional/luar
negeri. Bila kurs atau forex rate yang berlaku pada waktu itu sebesar Rp8.000,-
/USD, maka untuk mendapatkan USD 10.000 importir A membayar rupiah
sebanyak USD 10.000 x Rp8.000,-/ USD = Rp80.000.000,00
Dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi bursa
valas adalah sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan transaksi pembayaran internasional.

b. Menyediakan fasilitas kredit jangka pendek untuk pembayaran


internasional.

c. Menyediakan fasilitas hedging, yaitu tindakan pengusaha atau


pedagang valas untuk menghindari risiko kerugian atas fluktuasi kurs
valas.

Kurs yang berlaku di atas disebut sebagai kurs jua atau selling rate atau asking
rate untuk USD, yaitu Rp8.000,- per USD, yang akan sama dengan kurs beli atau
buying rate atau bid rate untuk rupiah, yaitu USD 1/8.000 atau USD 0.000125 per
IDR. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa penentuan kurs jual dan kurs beli akan
selalu dilihat dan sisi bank. Dalam hal Bank BNI memerlukan jumlah valas yang
banyak untuk memenuhi permintaan nasabahnya, maka Bank BNI dapat
menghubungi bank devisa lain atau Bank Indonesia (Bank Sentral) untuk membeli
valas atau USD.

Sebaliknya, eksportir garmen D di Jakarta, setelah menerima pembayaran dan


importir C di New York tentu akan menjual USD yang diterimanya kepada bank di
mana dia menjadi nasabah, misalnya Bank BCA, untuk mendapatkan nilai lawannya
dalam rupiah yang akan digunakannya untuk membayar berbagai pengeluarannya di
dalam negeri, seperti membayar gaji karyawan, pajak, dan sebagainya. Dalam hal
Bank BCA mempunyai terlalu banyak valas (USD), maka dia dapat menjual atau

Manajemen S1 Page 3
Modul Kuliah Ekonomi Internasional Prodi Manajemen

menawarkannya kepada bank devisa lain atau Bank Indonesia (Bank Sentral) untuk
mendapat rupiah.

Di bursa valas dikenal dua macam forex quotation, yaitu direct quotation dan
indirect quotation. Direct quotation adalah sistem yang menyatakan nilai mata uang
suatu negara (domestic currency) yang diperlukan atau diperoleh untuk 1 (satu) unit
valas (foreign currency). Penulisannya dilakukan dengan menempatkan nilai domestic
currency di depan dan unit foreig currency-nya di belakang. Indirect quotation adalah
sistem yang menyatakan nilai valas (foreign currency) yang diperlukan atau diperoleh
untuk 1 (satu) unit domestic currency.

Penulisannya dilakukan dengan menempatkan nilai foreign currency di depan


dan unit domestic currency di belakang. Kurs valas atau forex rate untuk semua mata
uang, terkecuali JPY dan ITL, biasanya ditulis dengan sistem empat desimal atau
empat angka di belakang koma (0.0001) yang biasanya disebut satu point. Pip
merujuk kepada angka kelima di belakang koma (0.00001). Untuk USD/JPY point
merujuk angka desimal keenam dan angka desimal ketujuh untuk USD/ITL.

C. Spot Rate dan Spot Market

Spot market adalah bursa valas di mana dilakukan transaksi jual dan beli valas
dengan kurs spot dengan cara immediate delivery atau dalam jangka waktu 2 x 24
jam. Spot market diartikan sebagai suatu bursa valas setempat, misalnya di Jakarta ,
Tokyo, New York, Paris, Hong Kong, Singapura, dan di tempat lain, di mana berlaku
spot rate, yaitu kurs valas yang berlaku di tempat tersebut untuk jangka waktu
maksimum 2 x 24 jam {(t + 1) atau (t + 2)}.

Pada umumnya international spot transaction interbank market untuk USD


dapat berlangsung dengan cepat (online and realtime) karena diselenggarakan atau
diselesaikan dengan sistem komputer yang dikenal sebagai CHIPS (Clearing House
Interbank Payments System) yang dioperasikan oleh New York Clearing House
Association.

Manajemen S1 Page 4
Modul Kuliah Ekonomi Internasional Prodi Manajemen

Perhitungan cross rate ini umumnya digunakan oleh para arbitrager atau
pedagang valas untuk melakukan international triangular arbitrage, yaitu tindakan
untuk mencari keuntungan atas perbedaan spot rate yang terjadi di tiga bursa valas
yang berbeda

D. Forward Rate dan Forward Market

Forward market adalah bursa valas di mana dilakukan transaksi penjualan dan
pembelian valas dengan kurs forward, yaitu kurs yang ditetapkan sekarang atau saat
in tetapi diberlakukan urituk waktu yang akan datang (future period) antara lebih dan
2 x 24 jam hingga biasanya 1 tahun atau 12 bulan.

Forward rate dan forward market ini timbul karena adanya ketidakpastian dan
fluktuasi kurs valas, terutama semenjak berlakunya sistem kurs mengambang (floating
rate system) setelah Dekrit Presiden Nixon pada tanggal 15 Agustus 1971 yang antara
lain menyatakan bahwa nilai mata uang USD tidak dikaitkan lagi dengan emas.
Sebelumnya berdasarkan persetujuan Bretton Woods tahun 1944, sistem moneter
internasional (SMI) didasarkan kepada sistem kurs tetap atau fixed exchange rate di
mana USD convertible atau dapat ditukar dan dijamin sepenuhnya dengan emas
dengan ketentuan USD 35 ekuivalen dengan satu ounce emas.

Semenjak diberlakukannya sistem kurs mengambang atau floating rate system


tersebut maka banyak perusahaan dan perbankan, termasuk badan usaha pemerintah,
yang menggunak an kurs forward market untuk mengadakan forward contract guna
melindungi transaksi perdagangan dan keuangan internasionaln ya dan risiko kerugian
serta para pedagang valas yang melakukan spekulasi untuk tujuan mencari
keuntungan dan fluktuasiforex rate.

E. Hedging dan Forex Exposure

Kebijakan pengusaha untuk melakukan forward contract mi merupakan salah


satu cara hedging, yaitu tindakan pengusaha untuk menghindari risiko kerugian
sebagai akibat fluktuasi kurs valas (forex rate) yang disebut sebagai forex exposure.

Manajemen S1 Page 5
Modul Kuliah Ekonomi Internasional Prodi Manajemen

Secara finansial, forex exposure atau pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap transaksi
(ekspor dan impor) yang dilakukan oleh perusahaan dapat digolongkan sebagai
berikut :

 Transaction exposure, yaitu risiko pengaruh fluktuasi kurs valas


terhadap future cash transaction.

 Economic/operating exposure, yaitu risiko pengaruh fluktuasi kurs


valas terhadap present value dan future cash flows suatu perusahaan.

 Transaction/acCounting exposure, yaitu risiko pengaruh fluktuasi kurs


valas terhadap consolidated financial statement perusahaan.

Pada umumnya setiap perusahaan yang melakukan teransaksi internasional


tentu akan mempunyai receivable/penerimaan dan payable / pengeluaran dalam
berbagai valas. Untuk menentukan perlu tidaknya dilakukan hedging atau receivable
atau payable dalam suatu valas, maka yang perlu diperhatikan adalah fluktuasi
(apresiasi / depresiasi) valas tersebut.

Jika perusahaan mempunyai receivable dan payable dalam valas yang sama
dengan nilai atau jumlah yang sama, maka tidak perlu dilakukan hedging. Akan tetapi,
kalau receivable dan payable dalam valas yang sama tersebut tidak sama besar /
nilainya, maka yang di hedging cukup sebesar selisihnya saja.
Beberapa teknik currency hedging untuk mengantisipasi forex
exposure adalah sebagai berikut :

1. Money market hedge.


2. Forward market hedge.
3. Futures market hedge.
4. Option market hedge.
5. Currency range agreement yang meliputi hal-hal berikut.
a. Neutral zone.

Manajemen S1 Page 6
Modul Kuliah Ekonomi Internasional Prodi Manajemen

b. Sharing zone.
c. Renegotiation zone.

F. Currency Futures Market

Currency futures market (CFM) merupakan salah satu bentuk bursa valas. Di
CFM dilakukan kontrak yang sering digunakan oleh para pengusaha atau arbitrager
(pedagang valas) untuk mengc over atau melindungi posisi forex-nya atau untuk
berspekulasi mencari keuntungan terhadap fluktuasi forex rate. CFM berawal dan
lahirnya commodity futures exchange untuk memenuhi kebutuhan petani, konsumen,
dan pedagang produk pertanian (agriculture) pada tahun 1919 di Chicago Merchan
tile Exchange (CME).

Kemudian pada tahun 1972 CME mendirikan International Monetary Market


(1MM) yang memungkinkan perdagangan jangka pendek dan securities (surat
berharga), emas, dan forex.
Dalam currency futures market (CFM), kontrak perdagangan valas atau currency
futures contract (CFM) dilakukan dengan standar volume tertentu.Transaksi
perdagangan CFC dilakukan secara face to face di trading floor yang disiapkan oleh
1MM melalui broker yang berbeda dengan forward contract yang dinegosiasikan
melalui telepon. Tanggal jatuh tempo currency futures contract selalu pada setiap han
Rabu ke-3 pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember.

G. Eurocurrency market

Eurocurrency market adalah pasar uang internasional yang kemudian dikenal


sebagai Eurodollar market yang mulai tumbuh dan berkembang sejak awal tahun
1960. Pasar uang ini sebenarnya dirnulai dan simpanan emas Uni Soviet dalam bentuk
deposito dolar di bank-bank Inggris untuk membiayai impor gandumnya dan USA.

Pasar ini makin tumbuh dan berkembang karena USD banyak digunakan
sebagai alat transaksi perdagangan maupun keuangan internasional, terutama di
Eropa. USD yang banyak beredar tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito pada

Manajemen S1 Page 7
Modul Kuliah Ekonomi Internasional Prodi Manajemen

bank-bank di luar Amerika, terutama di Eropa, yang kemudian disebut “Eurodollars”


(Roland Mann, 1985 : 785). Pelaku utama dalam Eurocurrency/Eurodollar ini adalah
bank-bank besar yang dikenal sebagai Eurobanks yang menerima deposito dan
memberikan pinjaman dalam berbagai currency.
Beberapa faktor yang menyebabkan tumbuh dan berk embangnya Eurodollar ini
antara lain sebagai berikut.
1. Adanya Peraturan Pemerintah USA tahun 1968 yang membatasi pinjaman luar
negeri oleh bank-bank USA sehingga cabang MNC - USA hanya dapat meminjam
USD di bank- bank Eropa.
2. Tidak adanya ketentuan reserve requirement untuk deposito Eurodollar.
3. Adanya pembatasan tingkat bunga tertinggi (ceiling rate) dan deposito pada bank-
bank USA sehingga mendorong transfer USD ke Eurodollars market yang pada
waktu itu belum ada pembatasan.
4. Hal ini mendorong berkurangnya spread antara kewajiban membayar bunga
deposito dan hasil yang diperoleh dan kredit oleh bank-bank Eropa, namun tetap
memperoleh keuntungan yang wajar

H. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Valas

Salah satu ciri era globalisasi yang menonjol saat mi adalah adanya arus uang
dan modal dalam bentuk valas atau foreign currency antara berbagai pusat keuangan
di berbagai negara yang makin besar dan cepat, seakan-akan mengalir tanpa mengenal
kewarganegaraan pemiliknya dan tanpa batas wilayah (borderless). Aliran valas yang
besar dan cepat untuk memenuhi tuntutan perdagangan, investasi, dan spekulasi dan
suatu tempat yang surplus ke tempat yang defisit dapat terjadi karena adanya beberapa
faktor atau kondisi yang berbeda sehingga berpengaruh dan menimbulkan perbedaan
kurs valas (forex rate) di masingm asing tempat. Beberapa faktor atau kondisi tersebut
antara lain:

1. faktor fundamental,
2. faktor teknis,
3. faktor psikologis,

Manajemen S1 Page 8
Modul Kuliah Ekonomi Internasional Prodi Manajemen

4. faktor spekulasi.

I. Hubungan Antara Kurs Valas dengan Tingkat Inflasi dan Suku Bunga

 Interest Rate Parity Theory (IRP THEORY)

IRP adalah salah satu teori yang paling dikenal dalam keuangan internasional
yang menerangkan bagaimana hubungan antara bursa valas (forex market) dan
money market (pasar uang internasional). Teori IRP menyatakan bahwa perbedaan
tingkat bunga (sekuritas) pada international money market akan cenderung sama
dengan forward rate premium ataupun discount. Dengan kata lain, berdasarkan
teori IRP akan dapat ditentukan berapa perubahan kurs forward atau forward rate
(FR) dibandingkan dengan spot rate (SR) bila terdapat perbedaan tingkat bunga
antara home country dan foreign country.

Dengan demikian, seorang pemilik dana akan dapat menentukan dalam mata
uang apa dananya akan diinvestasikan, yaitu dengan membandingkan besarnya
perbedaan tingkat bunga antara dua negara (home dan foreign country) dengan
perbedaan antara FR dan SR yang ditentukan oleh forward rate premium/
discount.
a. Menurut teori IRP, terjadinya depresiasi FRF (foreign currency) terhadap USD
(domestic currency) adalah karena di pasar uang tingkat bunga FRF (6%) lebih
tinggi 1% daripada tingkat bunga USD (5%) sehingga banyak investor membeli
sekuritas FRF dengan mengharapkan keuntungan dan selisih tingkat bunga
tersebut. Akan tetapi, karena banyaknya valas FRF yang akan diterima setahun
kemudian menyebabkan nilai forward rate FRF depresiasi terhadap USD sebesar
0.94% atau mendekati 1% (6%—5%).

b. Sebaliknya, menurut IRP, terjadinya apresiasi USD (foreign currency) terhadap


IDR (domestic currency) adalah karena tingkat bunga sekuritas rupiah (15%) lebih
tinggi 9% daripada tingkat bunga USD (6%) sehingga banyak investor membeli
sekuritas IDR dengan mengharapkan keuntungan dan selisih tingkat bunga
tersebut. Akan tetapi, karena banyaknya IDR yang akan diterima setahun

Manajemen S1 Page 9
Modul Kuliah Ekonomi Internasional Prodi Manajemen

kemudian menyebabkan nilai forward rate IDR depresiasi sebesar 8.49% atau
mendekati 9%. Artinya, apabila selisih tingkat bunga tersebut positif untuk home
interest (ih> if), maka forward rate domestic currency akan depresiasi atau
forward rate domestic currency akan apresiasi. Sebaliknya, apabila selisih tingkat
bunga tersebut negatif untuk home interest (ih < if), maka forward rate domestic
currency akan apresiasi atau forward rate foreign currency akan depresiasi.

 Purcashing Power Parity Theory (PPP THEORY)


Pengaruh tingkat inflasi terhadap kurs valas mi dapat dijelaskan berdasarkan teori
purchasing power parity atau teori paritas daya beli atau keseimbangan atau
kesamaan daya beli yang diperkenalkan oleh Gustav Cassel setelah Perang Dunia
I.
B Penjelasan teori mi didasarkan pada “the law of one price”, yaitu hukum yang
menyatakan bahwa harga produk (LOP) yang sama di dua negara yang berbeda
akan sama pula bila dinilai dalam mata uang yang sama.

 Internasional Fisher Effect Theory

Teori penting lainnya dalam Manajemen Keuangan Internasional adalah


international fisher effect (IFE) theory. Ekonom Irving Fisher menyatakan tingkat
bunga nominal (i) di setiap negara akan sama dengan real rate of return (r)
ditambah dengan tingkat inflasi (I) yang diharapkan atau dapat dirumuskan i = r +
I.
Menurut teori IFE, tingkat bunga di dua negara yang berbeda, misalnya Amerika
dan Jepang, dapat terjadi karena adanya perbedaan tingkat inflasi yang diharapkan
(expected inflation).

 International Parity Condition


Sejak berlakunya sistem nilai tukar mengambang (floating rate system), maka
tidak ada satu pun dan ketiga teori keuangan internasional di atas (IRP, PPP, dan
IFE) yang dapat digunakan untuk meramalkan atau mem-forecast kurs valas dalam
setiap kondisi. Namun, masih tetap terdapat suatu dasar hubungan ekonomi

Manajemen S1 Page 10
Modul Kuliah Ekonomi Internasional Prodi Manajemen

tertentu (certain basic economic relation) yang disebut sebagai “parity


conditions” yang dapat membantu untuk menerangkan perubahan atau pergerakan
kurs valas

Latihan Soal :

1) Sebutkan contoh dari mata uang hard currency? Minimal 5.


2) Sebutkan contoh dari mata uang soft currency? Minimal 4.
3) Jelaskan apa yang dimaksud dengan bursa valuta asing? Sebutkan contohnya.

Manajemen S1 Page 11

Anda mungkin juga menyukai