Anda di halaman 1dari 10

IDEOLOGI PANCASILA DALAM KETAHANAN IDEOLOGI DAN UPAYA BELA

NEGARA
“PANCASILA MERUPAKAN LANDASAN KETAHANAN NASIONAL”
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

NAMA: DINIA PRESTATI ANTIA


NIM : 042962415
FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS TERBUKA SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa atas limpahan rahmat
dan karunia-nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan artikel yang membahas peranan
pengamalan pancasila dalam era globalisasi ini dengan lancar. Penulisan artikel ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan. Artikel ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami peroleh
dari informasi media massa berupa jurnal ilmiah resmi yang kami temukan.

Harapan saya semoga artikel ini membantu dan menambah pengetahuan pembaca, sehingga kita
dapat memperbaiki bentuk atau pun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Artikel ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kita miliki sangat
kurang. Oleh karena itu kami harap dengan sangat masukan dari pembaca untuk memberikan
masukan yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Klaten, 24 Oktober 2020

Dinia Prestati Antia


BAB 1
PENDAHULUAN
Pancasila sebagai dasar terbentuk negara memiliki pengaruh penting dari persatuan dan
kesatuan dalam berbangsa dan bernegera indonesia. Indonesia yang pada dasarnya adalah negara
hukum sehingga memiliki aturan-aturan yang harus dilaksanakan oleh seluruh rakyatnya. Dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara selalu didasari oleh ideologi yang
dianutnya,karena ideologi mampu menjawab secara meyakinkan pertanyaan mengapa dan untuk
apa mereka menjadi suatu bangsa dan mendirikan negara. Pada dasarnya ideologi berintikan
serangkaian nilai yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dijadikan dasar oleh
suatu masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandangan hidup mereka. Berdasar
serangkaian nilai itu mereka mengetahui bagaimana cara yang paling baik, yaitu yang secara
moral atau normatif dianggap benar dan adil, dalam bersikap danbertingkah laku serta dijadikan
dasar untuk memelihara, mempertahankan dan membangun kehidupan bangsa dan negaranya
Sedangkan Ketahanan nasional hakikatnya adalah kondisi suatu bangsa yang
menggambarkan kemampuan mengatasi segala macam ancaman, tantangan,hambatan, gangguan
dan tantangan. Sehingga muncullah sebuah upaya bela negara untuk mempertahkan negara
indonesia. Indonesia kaya akan sumber daya alamnya serta keragaman budaya dan suku
bangsanya
Hal sebut menimbulkan pertanyaan sebagai berikut :
1. Apa pengertian pancasila,ketahanan nasional dan bela negara?
2. Mengapa ideologi pancasila saling terkait dalam ketahanan nasional?
3. Bagaimana peran pancasila dalam ketahanan nasional?
4. Upaya dan wujud bela negara apa saya yang lakukan warga negara dalam
ketahanan nasional?
5. Faktor apa yang memperlemah dan mempekuatan ideologi pancasila dalam
ketahanaan ideoli?
Dengan pertayaan di atas bertujuan untuk mengetahui ladasaan ketahan nasional, serta
keterkaiatan pancasila dalam ketahanan nasional dan upaya bela negara dalam ketahanan
nasional. Dan mengetahui faktor perlemah dan memperkuat ideologi pancasila dalam ketahanana
ideologi.
BAB 2
KAJIAN PUSAKA
Ketahanan Ideologi Pancasila mengalami pasang surut. Hal ini tidak terlepas dari adanya
upaya dan kejadian dalam masyarakat yang membuat ketahanan ideologi Pancasila menguat atau
melemah, baik secara sengaja maupun di luar kesengajaan. Terkait dengan kondisi Indonesia saat
ini yang tengah mengalami problematika ideologis, penelitian ini sangat diperlukan untuk
mengkaji pentingnya ketahanan ideologi Pancasila dalam mendukung ketahanan nasional; apa
saja faktor yang memperkuat dan memperlemah ketahanan ideologi Pancasila; serta upaya apa
saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan ketahanan ideologi Pancasila
Dalam upaya mencapai cita-cita nasionalnya setiap bangsa menghadapi berbagai
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang mungkin datang dari dalam maupun dari luar
yang akan membahayakan kelangsungan hidupnya. Agar dapat melindungi diri terhadap
semuanya itu, suatu bangsa perlu memiliki keuletan, kekuatan, ketangguhan sehingga tahan
terhadap berbagai gejolak yang menghantamnya. Ketahanan nasional merupakan konsepsi
tentang pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang dan
serasi dalam kehidupan nasional secara menyeluruh berdasarkan Pancasila. Serta ideologi
pancasila berperan dalam ketahana nasional. Dan upaya bela negara dalam ketahanaan nasional.
Sebagai wujud nasionallisme bangsa indonesia.
BAB 3
PEMBAHASAAN
PANCASILA
Nama Pancasila terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Sansekerta: pañca berarti
lima dan sila berarti prinsip atau asas. Sebagai istilah, Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebelum dijadikan
sebagai dasar negara, nilai-nilai Pancasila sudah lahir dalam sejarah bangsa. Pancasila
merupakan dasar, falsafah, dan ideologi negara, yang berisi nilai-nilai moral dan etika dalam
kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. ideologi pancasila merupakan kumpulan
nilai dan norma yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir untuk mencapai tujuan
dengan berdasar kepada lima sila dalam pancasila. Dan juga Pancasila sebagai ideologi terbuka,
yang berarti nilai-nilai Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan perubahan jaman dalam
menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Sifat dinamis inilah yang sangat dibutuhkan
dalam tetap menjaga ketahanan nasional di tengah arus perubahan modern. Sehingga setiap sila
dalam pancasila mengandung nilai-nilai yang mengutamkan persatuan dan kesatuan serta
kepentingan dan keselamatan bangsa sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan individu
dan golongan serta mengajarkan cinta tanah air dan mengembangkan rasa bangga sebagai bangsa
indonesia.
KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan nasional (national resilience) adalah konsep tentang kemampuan bangsa untuk
mempertahankan kedaulatan dan kesatuannya dan menghadapi ancaman baik dari luar maupun
dari dalam serta mengusahakan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidup warga
negaranya. Menurut Ahli Morgenthau dalam bukunya Politics Among Notions. The Strunggle
For Power And Peace mengemukakan bahwa menurutnya ada dua faktor yang memberikan
kekuatan bagi suatu negara ini faktor-faktor yang relatif stabil, terdiri atas geografi dan sumber
daya alam dan faktor-faktor yang relatif berubah terdiri atas kemampuan industri militer,
demografi, karakter nasional, murah nasional kualitas diplomasi dan kualitas pemerintah. Alfred
Thayer Mahan dalam bukunya The Influence Of Power On History mengatakan bahwa kekuatan
nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur: letak
geografis, bentuk atau wujud bumi luas wilayah, jumlah penduduk ,watak nasional, dan sifat
pemerintah. Ketahanan nasional di Indonesia dikenakan oleh lembaga pertahanan Nasional
Republik Indonesia (lemhannas RI) sekitar tahun 1961. S. Suryomataraman mengutarakan rupa
ketahanan nasional yaitu:
1) Ketahanan nasional sebagai konsepsi dan doktrin.
upaya mengurangi segala ancaman baik bersifat kultural maupun material dari
dalam maupun dari luar.
2) Ketahanan nasional sebagai kondisi.
Keadaan nasional dari masa ke masa ketahanan sebagai kondisi bersifat dinamis
dan dapat meningkat maupun menurun dari tahun ke tahun
3) Ketahanan nasional sebagai strategi cara atau pendekatan.
Indonesia yang bertahan dan berkembang menghadapi banyak ancaman dari luar
maupun dalam dan bahaya.

IDEOLOGI
Pengertian ideologi diartikan sebagai (guiding of principles) yang dijadikan dasar atau
pemberi arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam melangsungkan dan mengembangkan hidup
dan kehidupan nsional suatu bangsa (negara). Ideologi adalah ilmu pengetahuan tentang dasar
atau dapat disamakan dengan cita-cita. Dengan lain perkataan bahwa ideologi merupakan konsep
yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diperjuangkan dalam
kehidupan nyata (Endang Zaelani Sukaya, 200: 105).
Sesuai dengan kompleksitas kehidupan manusia maka ideologi menjabarkan diri ke
dalam sistem nilai. Sistem nilai adalah serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan
merupakan kebulatan ajaran dan doktrin.
Faktor yang mempengaruhi ketahananideologi adalah nilai dan sistem nilai. Ideologi
yang baik harus mampu menampung aspirasi masyarakat baik secara individu dan makhluk
sosial. Agar dapat mencapai ketahanan nasional di bidang ideologi diperlukan penghayatan dan
pengamalan ideologi secara sungguh-sungguh. Agar Bangsa Indonesia memiliki ketahanan di
bidang ideologi maka Pancasila harus dijadikan pandangan hidup bangsa, dan diperlukan
pengamalan Pancasila secara obyektif dan sobyektif.
BELA NEGARA
Istilah bela negara berada dalam rumusan pasal 27 ayat 3 UUD NKRI 1945 menyatakan
“setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Dalam buku
pemasyarakatan UUD NKRI 1945 oleh MPR (2012) dijelaskan bahwa pasal 273 dimaksudkan
untuk memperteguh konsep yang dianut bangsa dan negara Indonesia di bidang pembelaan
negara yakni upaya bela negara bukan hanya monopoli TNI, tetapi merupakan hak sekaligus
kewajiban setiap warga negara.dalam undang-undang nomor 3 tahun 2002 tentang pertahanan
negara pasal 9 ayat 1 disebutkan bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara”. Bela negara
tidak hanya mencakup perang pertahanan negara namun juga menghadapi ancaman dari luar
menghadapi serangan atau agresi musuh, meningkatkan kesadaran berbangsa dan negara,
menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa
Indonesia termasuk penanggulangan ancaman.
HUBUNGAN ANTARA KETAHANAN NASIONAL DENGAN IDEOLOGI PANCASILA
Hubungan antara ketahanan nasional dengan ideologi Pancasila merupakan sesuatu yang
tidak bisa dipisahkan. Ideologi Pancasila merupakan alat pemersatu dan penguat ketahanan
nasional. Pada awal pembentukan negara Indonesia. Ideologi Pancasila disepakati secara politik
yang mendasari dibentuknya negara Indonesia. Ideologi ini akan digunakan sebagai arah dan
cita-cita membangun bangsa dan negara. Ideologi Pancasila dibangun sebagai gagasan atas
keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Ketahanan ideologi Pancasila dapat dimaknai
sebagai kondisi dinamik ideologi bangsa Indonesia yang berisi ketangguhan dan keuletan yang
membentuk kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan,ancaman, hambatan dan
gangguan. Sifat keterbukaan Pancasila selalu dipertanyakan dalam setiap rentang waktu dalam
menghadapi fenomena yang ada. Keterbukaan seperti apa yang diharapkan untuk tetap
mendudukkan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa.
Suryosumarto (1997: 34) dalam kajiannya yang menyebutkan bahwa ketahanan nasional
mengandung prinsip dasar pengejawantahan Pancasila dalam segenap aspek kehidupan nasional.
Berbicara tentang ideologi Pancasila, suka tidak suka, kita juga harus merujuk pada pidato Ir.
Soekarno dalam Sidang BPUPK tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidato tersebut ia menegaskan
bahwa Pancasila adalah satu-satunya ideologi yang mampu menyatukan bangsa Indonesia
(Soekarno, 2008). Selain itu, peran Pancasila dalam perdamaian dunia juga memegang peran
yang sangat vital karena mampu menjadi ideologi penyeimbang antara sosialisme dan
kapitalisme. Hal tersebut sesuai dengan semangat dan cita-cita luhur. Ketahanan Ideologi
Pancasila pendiri bangsa Indonesia yang menginginkan terwujudnya perdamaian dunia.
FAKTOR PELEMAHAN DAN KEKUATAN KETAHANAN IDEOLOGI PANCASILA
Ideologi Pancasila menghadapi gejala sosial dan tantangan sebagai dinamika ideologi
pada umumnya. Era modernitas menunjukkan adanya peningkatan kebebasan dan beresiko pada
sikap hidup masyarakat bangsa. Ada faktor yang bisa mengancam ketahanan ideologi dan ada
faktor yang menjadi kekuatan ketahanan ideologi. Beberapa faktor pelemahan ketahanan
ideologi Pancasila berawal dari realitas keberagaman, baik secara kultural, etnis dan sub etnis,
bahasa, dan agama/kepercayaan. Muncul sikap-sikap intoleransi, primordialisme, stereotip,
egositas dan rapuhnya empati terhadap sesama. Pelemahan ketahanan ideologi juga dipicu oleh
media yang kerap melemahkan suatu etnis dan memicu konflik yang akan terjadi akibat dari
kelemahan menginterpretasi suatu persoalan.
Faktor kekuatan ketahanan ideologi Pancasila yaitu didasari oleh objektivitas pengalaman
Pancasila sesuai dengan kearifan lokal dan tidak mengancam eksistensi masyarakat yang lain.
Secara historis masyarakat seharusnya sadar bahwa bangsa Indonesia telah mengalami
kehidupan dan perjuangan untuk mencapai satu tujuan bersama, dan oleh karena itu harus
dipertahankan bersama juga tanpa mengesampingkan yang lain. Pancasila harus terbuka dan
aktual, Pancasila menjadi jalan untuk menyelesaikan problematika kehidupan di Indonesia untuk
mengatasi problem individualitas-sosialitas, sistem eklektif inkorporatif menjadi dasar dan filter
terhadap perubahan.
Peran Pancasila dalam ketahanan nasional sangat penting. Peran ini kita tunjukan
mengamalkan sila-sila Pancasila dalam upaya bela negara untuk mempertahankan negara
Indonesia serta mengamalkan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
WUJUD DAN UPAYA BELA NEGARA
Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada, yaitu UU No. 29 Tahun 1954 tentang
Pertahanan Negara, wujud bela negara dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. PPPR (P3R) atau Pendidikan Pendahuluan Perlawanan Rakyat.
2. Wajib Latih Mahasiswa (Walawa).
3. Rakyat Terlatih (Ratih).
4. Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).
5. Cadangan Angkatan Perang Republik Indonesia.
Di dalam UU RI No. 20 Tahun 1982 tentang Pertahanan dan Keamanan Negara. Komponen-
komponen bela negara terdiri dari

1. P3TR berdasarkan UU RI No. 29 Tahun 1954 berubah menjadi Pendidikan Pendahuluan


Bela Negara yang diintegrasikan ke dalam kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar sampai
Perguruan Tinggi. Di perguruan tinggi diwujudkan dalam bentuk mata kuliah Kewiraan dan
sekarang mata kuliah Kewiraan ini diganti Kewarganegaraan.
2. Wajib Latih Mahasiswa (UU RI No. 29 Tahun 1954), Hansip/Wanra (UU RI No. 14 Tahun
1962) digabungkan ke dalam rakyat terlatih (Ratih) yang mempunyai fungsi: ketertiban
umum, perlindungan rakyat, keamanan rakyat dan perlawanan rakyat (lihat Kegiatan Belajar
3 Polstra Hankam tentang Sistem Pertahanan dan Keamanan Nasional).
3. APRI (UU RI No. 29 Tahun 1954) berubah menjadi ABRI, yang terdiri atas TNI dan
POLRI.
4. Cadangan APRI (UU RI No. 29/Tahun 1954) berubah menjadi Cadangan ABRI.
5. Perlindungan Masyarakat (LINMAS) Merupakan komponen khusus yang tidak digabungkan
dalam Komponen Rakyat Terlatih, ABRI, Cadangan Nasional.Linmas adalah warga negara
yang memilih lingkungan ini sebagai tempat berbaktinya yang berfungsi menanggulangi
akibat bencana perang, bencana alam dan bencana lainnya.

perihal bela negara mengacu kepada UU RI No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
Dalam Pasal 9 ayat (1) dinyatakan setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
“bela negara” yang diwujudkan dalam penyelenggaraan Pertahanan Negara. Ayat (2)
Keikutsertaan Warga negara dalam upaya ”bela negara” sebagaimana dimaksudkan dalam ayat
(1) diselenggarakan melalui.

1. Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.
3. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara suka rela atau secara wajib.
4. Pengabdian sesuai dengan profesi.
BAB 4
PENUTUP

Kesimpulan
Dari penjelasaan dapat saya dapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Kesadaran berbangsa dan bernegara serta keyakinan akan kebenaran dan kesaktian
ideologi negara Pancasila, merupakan salah satu kekuatan atau kemampuan dasar bagi
setiap bangsa untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan kehidupannya.
2. Idieologi pancasila mendorong terbentuknya sikap ketahanan nasional.
3. Upaya bela negara dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud
ketahan nasional. Dengan mengamamalkan nilai-nilai luhur dalam sila-sila pancasila

Saran

Penulis menyadari sepenuhnya jika artikel ini masih banyak kesalahan dan jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, untuk memperbaiki artikel tersebut penulis meminta kritik yang membangun
dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Lasiyo.2020. Pendidikan Kewarganegaraan(BMP);1-9/MKDU4111. Tangerang Selatan.
Univesitas Terbuka
Maharani,Septiana Dwiputri,dkk.2019. Jurnal Ketahanan Ideologi Pancasila.
Yogyakarta:UGM
http://bahanajar.ut.ac.id/app/webroot/epub/original_files/extract/1175/EPUB/xhtml/raw/s
7kz0q.xhtml

Anda mungkin juga menyukai