NEGARA
“PANCASILA MERUPAKAN LANDASAN KETAHANAN NASIONAL”
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa atas limpahan rahmat
dan karunia-nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan artikel yang membahas peranan
pengamalan pancasila dalam era globalisasi ini dengan lancar. Penulisan artikel ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan. Artikel ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami peroleh
dari informasi media massa berupa jurnal ilmiah resmi yang kami temukan.
Harapan saya semoga artikel ini membantu dan menambah pengetahuan pembaca, sehingga kita
dapat memperbaiki bentuk atau pun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Artikel ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kita miliki sangat
kurang. Oleh karena itu kami harap dengan sangat masukan dari pembaca untuk memberikan
masukan yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
IDEOLOGI
Pengertian ideologi diartikan sebagai (guiding of principles) yang dijadikan dasar atau
pemberi arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam melangsungkan dan mengembangkan hidup
dan kehidupan nsional suatu bangsa (negara). Ideologi adalah ilmu pengetahuan tentang dasar
atau dapat disamakan dengan cita-cita. Dengan lain perkataan bahwa ideologi merupakan konsep
yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diperjuangkan dalam
kehidupan nyata (Endang Zaelani Sukaya, 200: 105).
Sesuai dengan kompleksitas kehidupan manusia maka ideologi menjabarkan diri ke
dalam sistem nilai. Sistem nilai adalah serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan
merupakan kebulatan ajaran dan doktrin.
Faktor yang mempengaruhi ketahananideologi adalah nilai dan sistem nilai. Ideologi
yang baik harus mampu menampung aspirasi masyarakat baik secara individu dan makhluk
sosial. Agar dapat mencapai ketahanan nasional di bidang ideologi diperlukan penghayatan dan
pengamalan ideologi secara sungguh-sungguh. Agar Bangsa Indonesia memiliki ketahanan di
bidang ideologi maka Pancasila harus dijadikan pandangan hidup bangsa, dan diperlukan
pengamalan Pancasila secara obyektif dan sobyektif.
BELA NEGARA
Istilah bela negara berada dalam rumusan pasal 27 ayat 3 UUD NKRI 1945 menyatakan
“setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Dalam buku
pemasyarakatan UUD NKRI 1945 oleh MPR (2012) dijelaskan bahwa pasal 273 dimaksudkan
untuk memperteguh konsep yang dianut bangsa dan negara Indonesia di bidang pembelaan
negara yakni upaya bela negara bukan hanya monopoli TNI, tetapi merupakan hak sekaligus
kewajiban setiap warga negara.dalam undang-undang nomor 3 tahun 2002 tentang pertahanan
negara pasal 9 ayat 1 disebutkan bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara”. Bela negara
tidak hanya mencakup perang pertahanan negara namun juga menghadapi ancaman dari luar
menghadapi serangan atau agresi musuh, meningkatkan kesadaran berbangsa dan negara,
menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa
Indonesia termasuk penanggulangan ancaman.
HUBUNGAN ANTARA KETAHANAN NASIONAL DENGAN IDEOLOGI PANCASILA
Hubungan antara ketahanan nasional dengan ideologi Pancasila merupakan sesuatu yang
tidak bisa dipisahkan. Ideologi Pancasila merupakan alat pemersatu dan penguat ketahanan
nasional. Pada awal pembentukan negara Indonesia. Ideologi Pancasila disepakati secara politik
yang mendasari dibentuknya negara Indonesia. Ideologi ini akan digunakan sebagai arah dan
cita-cita membangun bangsa dan negara. Ideologi Pancasila dibangun sebagai gagasan atas
keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Ketahanan ideologi Pancasila dapat dimaknai
sebagai kondisi dinamik ideologi bangsa Indonesia yang berisi ketangguhan dan keuletan yang
membentuk kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan,ancaman, hambatan dan
gangguan. Sifat keterbukaan Pancasila selalu dipertanyakan dalam setiap rentang waktu dalam
menghadapi fenomena yang ada. Keterbukaan seperti apa yang diharapkan untuk tetap
mendudukkan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa.
Suryosumarto (1997: 34) dalam kajiannya yang menyebutkan bahwa ketahanan nasional
mengandung prinsip dasar pengejawantahan Pancasila dalam segenap aspek kehidupan nasional.
Berbicara tentang ideologi Pancasila, suka tidak suka, kita juga harus merujuk pada pidato Ir.
Soekarno dalam Sidang BPUPK tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidato tersebut ia menegaskan
bahwa Pancasila adalah satu-satunya ideologi yang mampu menyatukan bangsa Indonesia
(Soekarno, 2008). Selain itu, peran Pancasila dalam perdamaian dunia juga memegang peran
yang sangat vital karena mampu menjadi ideologi penyeimbang antara sosialisme dan
kapitalisme. Hal tersebut sesuai dengan semangat dan cita-cita luhur. Ketahanan Ideologi
Pancasila pendiri bangsa Indonesia yang menginginkan terwujudnya perdamaian dunia.
FAKTOR PELEMAHAN DAN KEKUATAN KETAHANAN IDEOLOGI PANCASILA
Ideologi Pancasila menghadapi gejala sosial dan tantangan sebagai dinamika ideologi
pada umumnya. Era modernitas menunjukkan adanya peningkatan kebebasan dan beresiko pada
sikap hidup masyarakat bangsa. Ada faktor yang bisa mengancam ketahanan ideologi dan ada
faktor yang menjadi kekuatan ketahanan ideologi. Beberapa faktor pelemahan ketahanan
ideologi Pancasila berawal dari realitas keberagaman, baik secara kultural, etnis dan sub etnis,
bahasa, dan agama/kepercayaan. Muncul sikap-sikap intoleransi, primordialisme, stereotip,
egositas dan rapuhnya empati terhadap sesama. Pelemahan ketahanan ideologi juga dipicu oleh
media yang kerap melemahkan suatu etnis dan memicu konflik yang akan terjadi akibat dari
kelemahan menginterpretasi suatu persoalan.
Faktor kekuatan ketahanan ideologi Pancasila yaitu didasari oleh objektivitas pengalaman
Pancasila sesuai dengan kearifan lokal dan tidak mengancam eksistensi masyarakat yang lain.
Secara historis masyarakat seharusnya sadar bahwa bangsa Indonesia telah mengalami
kehidupan dan perjuangan untuk mencapai satu tujuan bersama, dan oleh karena itu harus
dipertahankan bersama juga tanpa mengesampingkan yang lain. Pancasila harus terbuka dan
aktual, Pancasila menjadi jalan untuk menyelesaikan problematika kehidupan di Indonesia untuk
mengatasi problem individualitas-sosialitas, sistem eklektif inkorporatif menjadi dasar dan filter
terhadap perubahan.
Peran Pancasila dalam ketahanan nasional sangat penting. Peran ini kita tunjukan
mengamalkan sila-sila Pancasila dalam upaya bela negara untuk mempertahankan negara
Indonesia serta mengamalkan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
WUJUD DAN UPAYA BELA NEGARA
Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada, yaitu UU No. 29 Tahun 1954 tentang
Pertahanan Negara, wujud bela negara dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. PPPR (P3R) atau Pendidikan Pendahuluan Perlawanan Rakyat.
2. Wajib Latih Mahasiswa (Walawa).
3. Rakyat Terlatih (Ratih).
4. Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).
5. Cadangan Angkatan Perang Republik Indonesia.
Di dalam UU RI No. 20 Tahun 1982 tentang Pertahanan dan Keamanan Negara. Komponen-
komponen bela negara terdiri dari
perihal bela negara mengacu kepada UU RI No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
Dalam Pasal 9 ayat (1) dinyatakan setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
“bela negara” yang diwujudkan dalam penyelenggaraan Pertahanan Negara. Ayat (2)
Keikutsertaan Warga negara dalam upaya ”bela negara” sebagaimana dimaksudkan dalam ayat
(1) diselenggarakan melalui.
1. Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.
3. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara suka rela atau secara wajib.
4. Pengabdian sesuai dengan profesi.
BAB 4
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasaan dapat saya dapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Kesadaran berbangsa dan bernegara serta keyakinan akan kebenaran dan kesaktian
ideologi negara Pancasila, merupakan salah satu kekuatan atau kemampuan dasar bagi
setiap bangsa untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan kehidupannya.
2. Idieologi pancasila mendorong terbentuknya sikap ketahanan nasional.
3. Upaya bela negara dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud
ketahan nasional. Dengan mengamamalkan nilai-nilai luhur dalam sila-sila pancasila
Saran
Penulis menyadari sepenuhnya jika artikel ini masih banyak kesalahan dan jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, untuk memperbaiki artikel tersebut penulis meminta kritik yang membangun
dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Lasiyo.2020. Pendidikan Kewarganegaraan(BMP);1-9/MKDU4111. Tangerang Selatan.
Univesitas Terbuka
Maharani,Septiana Dwiputri,dkk.2019. Jurnal Ketahanan Ideologi Pancasila.
Yogyakarta:UGM
http://bahanajar.ut.ac.id/app/webroot/epub/original_files/extract/1175/EPUB/xhtml/raw/s
7kz0q.xhtml