Kuis 7
Kuis 7
NIM : 195040201111063
Kelas : F
Asisten : Zalfa Salsabila Fari
2. Apa yang dimaksud dengan NKL atau LER, jelaskan fungsi beserta persamaannya!
NKL (Nilai Kesetaraan Lahan) atau LER (Land Equivalent Ratio) merupakan gambaran
efisiensi penggunaan lahan atau gambaran mengenai areal yang dibutuhkan untuk total
produksi monokultur yang setara dengan satu ha produksi tumpang sari. Nilai NKL atau
LER berfungsi untuk mengevaluasi keuntungan atau kerugian yang ditimbulkan dari pola
tanam tumpang sari dengan monokultur menggunakan persamaan
Yab(tanaman a intercropping) Yba(tanaman b intercropping)
NKL atau LER = +
Yaa( tanamana monokultur) Ybb(tanaman b monokultur)
(Ceunfin et al., 2017)
6. Di bawah ini, menurut saudara tentukan lahan yang memiliki nilai NKL / LER dari paling
tinggi hingga paling rendah
1. Lahan Minapadi
2. Lahan Tumpangsari padi dan kedelai
3. Lahan padi SRI
4. Lahan padi Jajar legowo 2:1
5. Lahan padi jajar legowo 3:1
Jelaskan mengapa anda menulis dengan urutan demikian berdasarkan literatur!
Menurut saya, urutan yang memiliki nilai NKL/LER dari yang tertinggi hingga terendah
secara berturut-turut yaitu 2-3-5-4-1. Nilai NKL tertinggi yaitu terdapat pada lahan
tumpangsari padi dan kedelai karena menurut Rifai et al., (2014) Sistem tanam tumpang
sari merupakan sistem budidaya tanaman yang dapat meningkatkan produksi lahan.
Selanjutnya pada lahan padi SRI juga memiliki nilai NKL yang tinggi karena menurut
Rozen dan Kasim (2018) lahan padi SRI dikenal sebagai penanaman tanaman padi secara
monokultur dan modern yang memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas hasil
tanpa merusak lingkungan. Nilai NKL pada padi jajar legowo 3:1 maupun 2:1 berada
terletak secara berturut-turut. Menurut Menurut Bobihoe (2013) hal tersebut karena pada
sistem jajar legowo 3:1 akan meningkatkan jumlah populasi tanaman padi dibandingkan
jajar legowo 2:1. Lahan minapadi berada pada urutan terakhir karena menurut Lestari dan
Rifai (2017), pada lahan tersebut sebagian digunakan sebagai budidaya ikan sedangkan
sebagian lainnya digunakan untuk budidaya tanaman padi.
DAFTAR PUSTAKA
Bobihoe, Julistia. 2013. Sistem Tanam Padi Jajar Legowo. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) Jambi. Kementrian Pertanian
Budi, G. Prasetyo. 2011. Kompetisi Gulma dengan Tanaman Budidaya dalam Sistem
Pertanaman Multiple Cropping. J. Sainteks. 8(1): 29-35
Ceunfin, Syprianus., D. Prajitno., P. Suryanto, dan E.T.S. Putra. 2017. Penilaian Kompetisi
dan Keuntungan Hasil Tumpangsari Jagung Kedelai di Bawah Tegakan Kayu Putih. J.
Pertanian Konservasi Lahan Kering. 2(1): 1-3
Lestari, S dan M. Rifai. 2017. Pemeliharaan Ikan Lele Bersama Padi (Mina Padi) Sebagai
Potensi Keuntungan Berlipat Untuk Petani. J. Terapan Abdimas. 2: 27-32
Mutmaidah, Siti dan T. Sundari. 2017. Efisiensi Pemanfaatan Lahan untuk Memaksimalkan
Pendapatan dengan Pola Tumpangsari Jagung dan Kedelai. Prosiding Seminar Hasil
Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi: 332-340
Rifai, Ahmad, S. Basuki, dan B. Utomo. 2014. Nilai Kesetaraan Lahan Budidaya
Tumpangsari Tanaman Tebu dengan Kedelai: Studi Kasus di Desa Karangharjo,
Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang. J. Widyariset. 17(1): 59-70
Rozen, Nalwida dan M. Kasim. 2017. Teknik Budidaya Tanaman Padi metode SRI (The
System of Rice Intensification). Depok: PT Raja Grafindo Persada