PENGUATAN
PENGAWASAN
PENGUATAN PENGAWASAN
Pengaduan Masyarakat:
1. Kebijakan Pengaduan masyarakat telah
diimplementasikan, seperti:
Menunjuk petugas Pengaduan Masyarakat
Menyediakan petugas/ruang/loket/kotak
khusus pengaduan
Menyediakan informasi sarana
penyampaian pengaduan
Pengelolaan Pengaduan melalui Media
WEB aplikasi E-LAPOR, Facebook,
Twitter, Instagram, WA, line.
2. Menindaklanjuti laporan/pengaduan
masyarakat yang diterima.
3. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi atas
penanganan pengaduan masyarakat, melalui
cara:
Melakukan perbaikan layanan sebagai
tindak lanjut dari hasil monitoring dan
evaluasi pengaduan mayarakat
Menyampaikan hasil monitoring dan
evaluasi kepada Bagian terkait
4. Menindaklanjuti hasil evaluasi atas
penanganan pengaduan masyarakat.
DAFTAR HADIR
………….., …………..
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
LAPORAN
KEGIATAN PUBLIC CAMPAIGN GRATIFIKASI OLEH DUTA LAYANAN
BULAN ……….
A. PENDAHULUAN
1. Umum
………..
Tujuan:
a. ………..
B. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Tempat dan Waktu Kegiatan
a. Tempat Kegiatan
………..
b. Waktu Kegiatan
………..
2. Target:
………..
C. PENUTUP
1. Simpulan:
………..
2. Saran:
……….
………., ……….
Kepala upt ,
……….
NIP. ……….
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN PUBLIC CAMPAIGN OLEH DUTA LAYANAN
Upt ……….
BULAN ……….
Foto
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
Upt ……….
NOTA DINAS
Nomor: ……….
Kepada : ……….
Dari : ……….
Tanggal : ……….
Lampiran :-
Hal : Public Campaign Pengendalian Gratifikasi
__________________________________________________________________________
……….
NIP. ……….
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
Upt ……….
NOTA DINAS
Nomor: ……….
Kepada : ……….
Dari : ……….
Tanggal : ……….
Lampiran :-
Hal : Undangan Public Campaign Pengendalian Gratifikasi
__________________________________________________________________________
……….
NIP. ……….
NOTULA RAPAT PERSIAPAN PENYEBARAN INFORMASI
Hari/Tanggal : ……………………
Tempat : ……………………
Pembahasan : …………………….
Hasil Rapat :
……………………
Mengetahui,
Notulis Kepala upt
…………………… ……………………
NIP. …………………… NIP. ……………………
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
WILAYAH ………….
UPT …………
Jalan …………
Telepon ………… Faksimilli …………
A. PENDAHULUAN
1. Umum
Dalam rangka mendorong pemerintah agar membuka diri dan membuka
ruang partisipasi warga negara demi terciptanya transparansi
pemerintahan (open government partnership) di lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia perlu adanya Pengendalian Gratifikasi
sebagai perwujudan dari integritas pegawai dalam menjalankan tugas dan
fungsinya. Upaya strategi percepatan memalui Program Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi secara nasional dibangun secara
berkesinambungan dalam jangka menengah 5 (lima) tahunan
sebagaimana Grand Design yang dibangun dalam Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 yang harus dilaksanakan
masing-masing Kementerian/Lembaga sesuai tugas dan fungsinya agar
tepat sasaran.
Pelaporan gratifikasi bukan untuk menghukum tetapi dalam rangka
membangun kesadaran pegawai sekaligus untuk memberikan
perlindungan bagi pegawai yang rawan potensi adanya gratifikasi dalam
pelaksanakan tugas, supaya ketentuan dan pelaksanaan pengendalian
Gratifikasi menjadi lebih implementatif.
Kementerian Hukum dan HAM bekerja sama dengan Deputi Bidang
Pencegahan KPK terus membangun dan berusaha untuk mewujudkan
aparatur yang berintegritas dan Berbudaya Anti Korupsi dengan
direvisinya Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 15 Tahun 2014
diganti menjadi 58 Tahun 2016 tentang pengendalian Gratifikasi di
lingkungan Kementerian Hukum dan HAM, didalam peraturan tersebut
tercantum pada pasal 7 tentang terbentuknya Unit Pengendalian
Gratifikasi (UPG) di seluruh satuan kerja baik di Unit Utama, Kantor
Wilayah dan Unit Pelaksana Teknis sebagai bentuk pengendalian
pencegahan adanya korupsi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi demi
terciptanya lingkungan kerja yang kondusif dan berintegritas dalam
peningkayan pelayanan masyarakat yang bersih dari praktik Gratifikasi di
lingkungan Kementerin Hukum dan HAM khususnya di Upt ............. .
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dilaksanakan Program Pengendalian Gratifikasi untuk membentuk
karakter pegawai di lingkungan Upt ............. yang berintegritas guna
mewujudkan good governance dan clean government.
Laporan Pengendalian Gratifikasi ini bertujuan untuk:
a. Membangun pengendalian gratifikasi, yang ditandai dengan kesadaran
setiap pegawai di Lingkungan Upt ............. ;
b. Membangun komitmen dan integritas pada setiap pegawai yang pada
akhirnya membangun integritas pegawai dalam pelayanan publik yang
transparan, akuntabel dan anti korupsi;
c. Mewujudkan kinerja Upt ............. sebagai Zona Integritas dan Wilayah
Bebas Korupsi serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani baik
secara individu maupun organisasi.
3. Ruang Lingkup
Program Pengendalian Gratifikasi mencakup upaya-upaya pencegahan
terhadap praktik gratifikasi pada Upt ............. .
4. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi;
b. Undang-undang nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
d. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 58 Tahun
2016 tentang Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
B. Kegiatan yang Dilaksanakan
Upt ............. terus berusaha menjadikan setiap unit kerja menjadi bersih,
berintegritas, berkinerja tinggi, dan tentu saja bebas dari korupsi dan akan
terus mengupayakan perbaikan dalam membangun program integritas yang
berkesinambungan dengan mewujudkan budaya kerja menjadi Wilayah Kerja
dengan bebas dari korupsi dengan sasaran peningkatan kinerja tugas dan
fungsi yang clean government. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan
terkait kemajuan Program Pengendalian Gratifikasi sepanjang ……….. adalah
sebagai berikut:
Hasil Capaian
E. Penutup
……….
Kepala UPT ……….,
……….
NIP. ……….
B. Pengendalian gratifikasi telah diimplementasikan
Upt ……….
NOTA DINAS
Nomor: ……….
Kepada : ……….
Dari : ……….
Tanggal : ……….
Lampiran :-
Hal : Undangan Rapat Pembentukan UPG TA …..
__________________________________________________________________________
waktu : ……………
tempat : ……………
……….
NIP. ……….
NOTULA
Hari/Tanggal : ……………………
Tempat : ……………………
Pembahasan : …………………….
Hasil Rapat :
……………………
Mengetahui,
Notulis Kepala upt
…………………… ……………………
NIP. …………………… NIP. ……………………
Daftar Presensi Rapat
Pembentukan UPG Tahun …..
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGENDALIAN GRATIFIKASI
Upt ………………..
Memperhatikan :
1. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor
120 Tahun 2006 tentang perubahan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 94 Tahun 2005 tentang Pedoman Umum
Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun
2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN KEPALA upt …………… TENTANG STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR PENGENDALIAN GRATIFIKASI upt …………….
PERTAMA : :
Menetapkan Standar Operasional Prosedur Pengendalian Gratifikasi sebagaimana
tercantum pada Lampiran Surat Keterangan ini;
KEDUA : :
Gratifikasi yang wajib dilaporkan terdiri dari:
a. Pemberian karena hubungan keluarga, yaitu dari kakek/nenek, bapak/ibu/mertua,
suami/istri, anak/menantu, cucu, besan, paman/bibi, kakak/ adik/ ipar, sepupu, dan
keponakan yang memiliki konflik kepentingan;
b. Pemberian sesama rekan kerja tidak dalam bentuk uang atau tidak berbentuk setara
uang (cek, bilyet gori, saham, deposito, voucher, pulsa, dan lain-lain) yang melebihi
Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) per pemberian per orang dengan total pemberian
maksimal Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dalam 1 (satu) tahun dari pemberi yang
sama;
c. dll
KETIGA : :
Seluruh pegawai upt ………. wajib menolak pemberian/gratifikasi pada kesempatan
pertama;
KEEMPAT :
Penerimaan gratifikasi yang berbentuk barang yang mudah busuk atau rusak, seperi
makanan dan buah agar disalurkan kepada fakir miskin dengan bukti penyerahan gratifikasi
tersebut sebagai lampiran dari laporan penerimaan gratifikasi;
KELIMA :
KEENAM :
Ditetapkan : ……
Pada tanggal : ………..
KEPALA upt …………
…………………………….
NIP…………….
Lampiran
Nomor : …..
Tanggal : ……………..
1 ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ………………
2 ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… 1. ……………… ……………… - ……………… - ………………
4 ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… 1. ……………… ……………… ……………… ………………
7 ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ………………
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH …………..
Upt …………..
Jalan …………..
Telepon ………….. Faksimili ………….. Email …………..
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENGENDALI GRATIFIKASI
Upt …………..
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan : ………
Pada tanggal : ………….
KEPALA upt
……………….
NIP. ………………..
Lampiran Keputusan
Kepala upt …………………..
Nomor : ……………………
Tanggal : …………………
SUSUNAN TIM PENGENDALI GRATIFIKASI
PADA upt ………………………………
Ditetapkan : …………..
Pada tanggal : …………..
KEPALA upt…………..
…………...
NIP. …………..
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH …………..
Upt …………..
Jalan …………..
Telepon …………..Faksimili (…………..
Laman : ………….., Email : …………..
Demikian disampaikan, atas perkenan dan arahan lebih lanjut diucapkan terima
kasih.
………….
NIP. ………….
Tembusan:
1. Kepala Divisi Administrasi Kemenkumham ………….;
2. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham …………..
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH ………….
Upt ………….
Jalan ………….
Telepon …………. Faksimili ………….
Laman : …………., Email : ………….
LAPORAN
TENTANG
PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI
DI LINGKUNGAN upt ………….
BULAN ………….
A. PENDAHULUAN
1. Umum
Sebagai aktualisasi tata kelola pemerintahan yang Profesional, Akuntabel,
Sinergi, Trasnparan, Inovatif dan dalam rangka memberikan ruang bagi warga
negara untuk berperan serta menuju terciptanya transparansi pemerintahan (Open
Government Partnership) di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
perlu adanya pengendalian gratifikasi sebagai perwujudan dari integritas pegawai
dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Upaya strategi percepatan melalui progran
pencegahan dan pemberantasan korupsi secara nasional yang dibangun secara
berkesinambungan dalam jangka menengah 5 (lima) tahunan sebagaimana Grand
Design yang dibangun dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55
Tahun 2012 yang harus dilaksanakan di setiap Kementerian/Lembaga sesuai tugas
dan fungsinya agar tepat sasaran.
Pelaporan gratifikasi bertujuan untuk membangun kesadaran pegawai
sekaligus untuk memberikan edukasi bagi pegawai yang rawan akan potensi
gratifikasi dalam pelaksanaan tugas, sehingga ketentuan dalam pelaksanaan
pengendalian gratifikasi menjadi lebih implementatif.
Kementerian Hukum dan HAM bekerjasama dengan Deputi Bidang
Pencegahan KPK terus membangun dan berupaya mewujdkan aparatur yang bersih
dan berwibawa melalui revisi Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 15 Tahun
2014 menjadi Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 58 Tahun 2016 tentang
Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Rumusan
pasal 7 menyebutkan perlunya dibentuk Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) di
seluruh Satuan Kerja baik di Unit Utama, Kantor Wilayah dan Unit Pelaksana Teknis
sebagai wadah pengendalian pencegahan terjadinya korupsi dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi, dalam rangka meningkatkan pelayanan masyarkat yang bersih dari
praktek gratifikasi di lingkungan upt .
3. Ruang Lingkup
Program Pengendalian Gratifikasi mencakup upaya-upaya pencegahan terhadap
terjadinya gratifikasi padaupt ………………...
4. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi;
b. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah;
d. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 58 Tahun 2016 tentang
Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia.
TOTAL 0 0
2. Saran
a. Diharapkan dengan adanya Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 58
Tahun 2016 tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia dapat membangun kesadaran setiap pegawai
untuk berkomitmen memerangi terjadinya gratifikasi;
b. Dengan adanya Unit Pengendalian Gratifikasi di upt ………….. diharapkan
komitmen dan integritas pribadi pada setiap pegawai dapat tetap terjaga, yang
akhirnya dapat mewujudkan tata nilai PASTI dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI.
E. PENUTUP
Reformasi birokrasi yang dicanangkan oleh pemerintah ternyata belum mampu
memperbaiki perilaku birokrasi yang cenderung korup. Hal ini disebabkan masih adanya
penawaran dan permintaan antara birokrat dan masyarakat dalam kegiatan pelayanan.
Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan karena upaya pemberantasan budaya
korupsi tidak dapat dilaksanakan hanya oleh internal birokrasi. Masyarakat perlu
menyadari praktik korupsi merupakan penghambat tercapainya tujuan pembangunan
nasional. Dalam rangka mendukung reformasi birokrasi, upt …………… melalui Unit
Pengendalian Gratifikasi di unit satuan kerjanya terus mengupayakan budaya kerja
yang PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, Inovatif) guna mewujudkan
Wilayah Bebas Korupsi.
Demikian laporan ini disampaikan sebagai bahan informasi dan evaluasi Program
Pengendalian Gratifikasi di upt ……………...
………, …………..
Kepala upt,
……………………….
NIP. ………………..
V.2. Penerapan SPIP
Upt ……….
NOTA DINAS
Nomor: ……….
Kepada : ……….
Dari : ……….
Tanggal : ……….
Lampiran :-
Hal : undangan rapat SPIP
__________________________________________________________________________
hari/tanggal : …………..
waktu : …………..
tempat : …………….
Hari/Tanggal : ……………………
Tempat : ……………………
Pembahasan : …………………….
Hasil Rapat :
……………………
Mengetahui,
Notulis Kepala upt
…………………… ……………………
NIP. …………………… NIP. ……………………
Daftar Presensi Rapat
Pembentukan TIM SPIP
TENTANG
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)
Upt …………..
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan : ………
Pada tanggal : ………….
KEPALA upt
……………….
NIP. ………………..
Lampiran Keputusan
Kepala upt …………………..
Nomor : ……………………
Tanggal : …………………
Ditetapkan : …………..
Pada tanggal : …………..
KEPALA upt…………..
…………...
NIP. …………..
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
Upt ……………..
Jalan ……………………….
Telepon …… Faksimilli ………..
I. Latar Belakang
Sehubungan dengan adanya Pembentukan Satuan Tugas Penyelenggara Sistem
Pengendalian Intern Pemerintahan (Satgas SPIP) pada upt ……………….. dipelukan
adanya sosialisasi internal kepada seluruh jajaran pegawai upt …………… .
V. Penutup
Demikian laporan kegiatan Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dibuat
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Mengetahui,
Koordinator Bidang
Penguatan Pengawasan
………………..
NIP. …………………..
DOKUMENTASI HASIL KEGIATAN
SOSIALISASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAHAN (SPIP)
DI upt ………….
…………, ………..
NOTA DINAS
Nomor : ………………………. -
………………………
NIP. ………………….
NOTULA
Hari/Tanggal : ……………….
Waktu : ………………….
Tempat :
Peserta : Tim Satuan Kerja Sistem Pengendali Intern Pemerintah
Jalannya rapat :
1.
Disahkan Oleh,
Notulis Koordinator Bidang
Penguatan Pengawasan
…………………….. ……………………………….
NIP. …………………………… NIP. ………………………
Dokumentasi Rapat Pengawasan dan Monitoring
Pada Pelayanan di UPT…………..
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH ……………..
UPT …………………..
Jalan …………………………………
Telepon ………….. Faksimili …………. Email ………………..
Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor M.HH-02.PW.02.03 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-02.PW.02.03
Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dengan hormat kami sampaikan laporan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada UPT ……………………
bulan ….. tahun ……., dengan pokok-pokok sebagai berikut:
Kepala upt,
…………………
NIP. ………………….
Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI;
2. Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI;
3. Direktorat Jenderal pemasyarakatan;
4. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham …………...
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH ………
Upt …………
Jalan ………………………..
Telepon ………… Faksimili ………….. Email …………………
2. Urusan Umum
Mobil Dinas Rusak Melakukan Service Tentatif Telah dilakukan service 10 Kali 100 % Kwitansi
berkala terhadap Kendaraan Dinas Pembayaran
Kendaraan sejumlah 11 Mobil
Gedung Kantor Rusak Melakukan Pemeliharaan Tentatif Telah dilakukan 2 Kali 100% Dokumentasi
Gedung Kantor Pengecatan sebagian
gedung kantor
Jaringan Internet Kurang Cepat Melakukan Perbaikan Tentatif Telah dilakukan migrasi 0 Kali 0% Dokumentasi
(Lemot) Jaringan Internet jaringan internet dengan
menggunakan fiber optik
3.Kegiatan Keuangan
Dan lain lain ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. …………. …………..
.
Ditetapkan di : ……….
Pada Tanggal : ……………
Kepala upt,
……………………
NIP. ………………………
LAPORAN PENGAWASAN INTERNAL
Senin , 1. ………….. 1. Pada hari Senin, 01 Juli 2019 pukul 07.00 WIB anggota Bidang
01 Juli 2019 ……………… berkumpul di kantor untuk melakukan pengawasan
tertutup di ligkungan internal upt ………….;
2. Anggota …………… melakukan pengawasan tertutup mulai dari
07.00 s.d. 16.00;
3. Berdasarkan pengawasan tersebut diperoleh beberapa informasi
sebagai berikut:
- Masih …………………
4. Tindakan yang diambil adalah sebagai berikut:
- Melakukan pengawasan lebih lanjut;
- Melaporkan kepada pimpinan untuk mendapatakan arahan
selanjutnya.
………….. 1. ………….. - …………..
…………………….
Kepala Bidang ……….,
………………………..
NIP …………………..
c. Telah dilakukan penilaian risiko atas pelaksanaan kebijakan
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH …………….
Upt ……..
Jalan ………………..
Telepon …………. Faksimili …………..
Laman : …………, Email :…………..
A. PENDAHULUAN
Pemetaan atau diagnostic assessment SPIP di Lingkungan upt …………… telah dilakukan
pada bulan ……….. terhadap seluruh unsur dan subunsur SPIP. Metodologi pemetaan
mengacu pada Pedoman Pemetaan terhadap Penerapan SPIP di Lingkungan Instansi
Pemerintah yang diterbitkan oleh BPKP. Kegiatan pemetaan ini dilaksanakan melalui
beberapa tahapan yaitu:
1) Penyusunan instrumen.
Instrumen meliputi Kuesioner dan Kertas Kerja Validasi.
2) Penyebaran kuesioner, untuk menjaring persepsi umum dari responden.
Jumlah responden sebanyak 30 orang yaitu seluruh pejabat struktural
ditambah sebagian pegawai senior di lingkungan upt …………… Penilaian/skor
menggunakan skala 1 sampai dengan 4, dengan penjelasan sebagai berikut:
Persepsi umum atas penerapan SPIP yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner,
menunjukkan skor ..... dari skala 4. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan SPIP di
lingkungan upt …………… dipersepsikan cukup/sedang dan masih terdapat sebagian unsur
yang memerlukan perbaikan.
Lebih lanjut, kuesioner juga menjaring persepsi umum responden terhadap tiga aspek
yaitu aspek pemahaman pemahaman, aspek pemasyarakatan, dan aspek pencapaian
tujuan SPIP, sebagai berikut:
4.00
3.50 3.29
3.05
3.00 2.93
2.50
2.00
1.50
1.00
PEMAHAMAN SPIP PEMASYARAKATAN KONDISI UNSUR SPIP
(DISEMINASI)
Aspek Skor
2. Aspek Pemasyarakatan
Persepsi responden atas pemasyarakatan SPIP secara umum menunjukkan hasil yang
cukup memadai, dengan skor rata-rata sebesar 2,93 (Kuning) dari skala 4. Namun
demikian, menurut persepsi responden masih terdapat area yang mendapat skor
relatif rendah yaitu ”Apakah seluruh pegawai sudah mendapat sosialisasi SPIP?”,
dengan skor rata-rata sebesar 2,56.
3. Aspek Kondisi Penerapan Unsur SPIP
Persepsi umum menunjukkan skor rata-rata sebesar 3,05 (Kuning) dari skala 4 atau
cukup memadai. Terhadap persepsi ini telah dilakukan validasi, dengan hasil
sebagaimana diuraikan pada huruf C di bawah.
*) Skor diberikan dengan cara: prioritas 1=4, prioritas 2=3, prioritas 3=2, dan prioritas 4=1.
No
Sub Unsur SPIP Areas of Improvement
.
No
Sub Unsur SPIP Areas of Improvement
.
No
Sub Unsur SPIP Areas of Improvement
.
No
Sub Unsur SPIP Areas of Improvement
.
Ditetapkan di …….
Pada tanggal ………………
Kepala …………,
………………..
NIP.…………………
c. penerapan pengendalian resiko
TENTANG
Menimbang : a Bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 3 huruf (a) Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor:M.HH-02.PW.02.03
Tahun 2011 tanggal 25 Agustus 2011 tentang penyelenggaraan SPIP di
lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia perlu untuk
meningkatkan penerapan pengendalian intern secara optimal dalam pelaksaan
tugas dan fungsinya;
5. Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2017 tentang Kode Etik Dan Kode Perilaku Pegawai Kementerian
Hukum Dan Hak Asasi Manusia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1507);
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
05 Tahun 2018 tentang Penerapan Manajemen Risiko (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 399);
7. Orta pemasyarakatan.
M E M U T U S K A N:
KESATU : Membentuk Tim Kepatuhan Internal pada upt ………….. sebagai mana dalam
lampiran Surat Keputusan ini;
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : …………..
Pada Tanggal : ……………
Kepala upt,
……………………
NIP. ……………………….
Tembusan:
1. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
2. Direktur Jenderal PAS
3. Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
4. Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
5. Sekretaris Direktorat Jenderal pas
6. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ……………
7. Kepala Divisi pas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ………………
8. Yang bersangkutan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya
Kepala upt,
………………………
NIP. ………………………..
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
Upt …………….
NOTA DINAS
Nomor: ……………..
Kepada : seluruh
Dari : Kepala upt ………….
Tanggal : ……………
Lampiran :-
Hal : Pemasangan SOP dan Alur Kegiatan Pelayanan
__________________________________________________________________________
Dalam rangka memberikan kepastian pada kegiatan pelayanan di upt ………….., mohon
untuk memasang SOP dan alur kegiatan pelayanan di ruang pelayanan pada bidang Saudara.
………………
NIP. ………………..
Dokumentasi
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
Upt …………..
NOTA DINAS
Nomor: ………………
Kepada : Kepala……….
Dari : Kepala upt ……….
Tanggal : ………………..
Lampiran :-
Hal : Penegakan Integritas dan Nilai Etika
__________________________________________________________________________
Sehubungan dengan upaya penegakan integritas dan nilai etika pegawai upt …………..,
mohon untuk membuat poster kode etik nilai PASTI, perilaku PASTI dan 5 kata penting dalam
pelayanan untuk selanjutnya dipasang pada setiap ruang kerja di upt ……………….
……………………………..
NIP. ……………………
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH ………….
Upt ………………..
Jalan ………………..
Telepon …………. Faksimili …………….
Laman : …………….., Email : …………………..
……. …….
1) Pemantauan Berkelanjutan
…… a) ……. ……. …….
.
…… b) ……. ……. …….
.
1) Informasi
…… a) ……. ……. …….
.
………………………
NIP. ………………..
D sosialisasi spip ke pihak terkait
Daftar Presensi
Sosialisasi Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Upt ……………..
Hari/Tanggal : ……………………..
No Nama NIP Tanda Tangan
1 ………….. ………….. 1
2 ………….. ………….. 2
3 ………….. ………….. 3
4 ………….. ………….. 4
5 ………….. ………….. 5
6 ………….. ………….. 6
7 ………….. ………….. 7
8 ………….. ………….. 8
9 ………….. ………….. 9
10 ………….. ………….. 10
11 ………….. ………….. 11
12 ………….. ………….. 12
13 ………….. ………….. 13
14 ………….. ………….. 14
15 ………….. ………….. 15
16 ………….. ………….. 16
17 ………….. ………….. 17
18 ………….. ………….. 18
19 ………….. ………….. 19
20 ………….. ………….. 20
21 ………….. ………….. 21
22 ………….. ………….. 22
23 ………….. ………….. 23
24 ………….. ………….. 24
25 ………….. ………….. 25
26 ………….. ………….. 26
27 ………….. ………….. 27
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH …………
Upt ………………..
NOTA DINAS
Nomor : ………………
Dalam rangka penguatan integritas kerja seluruh jajaran upt ……….. sebagai upaya
peningkatan pengawasan kegiatan pelayanan pada satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas
dari Korupsi (WBK), bersama ini dengan hormat mengundang saudara untuk hadir pada
kegiatan sosialisasi Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang akan dilaksanakan pada:
hari/tanggal :………………..
waktu :………………….
tempat : Ruang Pelayanan Paspor upt ………………………
…………………………
NIP. …………………….
NOTULA
Hari/Tanggal : ………………….
Pukul : …………………
Tempat : …………………….
Peserta Rapat : 1.
Jalannya Rapat :
……………………..
Disahkan oleh,
Notulis Kepala upt ,
………………… ……………………….
NIP ………………………. NIP …………………..
Dokumentasi Sistem Sosialisasi Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
CAPTURE SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
v. 3 pengaduan
sk petugas
NOMOR : ………………..
TENTANG
Upt ……………
MEMUTUSKAN :
………………….
NIP. ……………….
Sekretaris
:
Anggota
:
Ditetapkan di ……….
Pada tanggal ……….
Kepala upt,
……….
NIP. ……….
NOTULA
Hari/Tanggal : …………..
Pukul : ……………………
Tempat : …………………………….
Peserta Rapat : 1. ……………….
Acara : Rapat Pembentukan Tim Pengelola Pengaduan Masyarakat TA 2019
Jalannya Rapat :
1. Rapat ……………………
Mengetahui,
Notulis Kepala Bidang
……………………… ……………….
NIP. …………………… NIP. ……………………
Dokumentasi Rapat Pembentukan Tim Pengelola Pengaduan Masyarakat TA 2019
………………
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
Upt ……………………..
NOTA DINAS
Nomor: ……………………….
Kepada : 1. ………………..
Hari/Tanggal : ……………….
Pukul : ………………..
Tempat : …………………………
………………………
NIP. …………………………..
B poto
C spanduk pamphlet
LAPORAN
TENTANG
KEGIATAN PEMASANGAN BANNER/SPANDUK PENGADUAN MASYARAKAT
A. Pendahuluan
Sehubungan telah dilaksanakannya pemasangan banner pengendalian gratifikasi diupt …..,
bersama ini dengan hormat kami sampaikan sebagaimana berikut:
tanggal : ………………………………
waktu kegiatan : ……………………….
tempat : ………………………………
kegiatan : Pemasangan Banner Pengaduan Masyarakat upt …………………….
peserta : ………………………….
1. Umum
Dalam rangka memperoleh Zona Integritas (ZI) dan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan
menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), maka dilakukan pemasangan banner
pengaduan masyarakat di Upt .............
3. Ruang Lingkup
Halaman depan Upt .............; dan
Selasar Upt ..............
4. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52
Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.
E. Penutup
Pemasangan banner pengaduan masyarakat telah dilaksanakan dengan baik di Upt ..............
Dibuat di ………..
Pada tanggal ……………..
Kepala Bidang ………………..
……………………………………
NIP. ……………………………
Capture aplikasi pengaduan
B Hasil penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti
Upt …………..
NOTA DINAS
Nomor: …………..-
Kepada : ……………
Dari : ……………
Tanggal : ……………
Lampiran : 1 (……………
Hal : Pengaduan Masyarakat
___________________________________________________________________________
Sehubungan dengan pengaduan masyararakat yang kami terima melalui
……………, bersama ini dengan hormat kami sampaikan pengaduan terkait petugas
pelayanan paspor dengan data terlampir untuk ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur.
……………
NIP. ……………
LAPORAN REKAPITULASI PENGADUAN MASYARAKAT PERIODE JANUARI – JULI
DI …….
No
Nama Email/ Pihak yang
No Tanggal Sarana Alamat Telp/ Uraian Masalah Tindak Lanjut Status
Pemohon Fax dilaporkan
Hp
…….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..
1 Selesai
2 Selesai
……., …………………
………………………
…………………….
NIP. ………………..
C laporan monev pengaduan
DAFTAR HADIR
………………….
1 ………… …………
2 ………… …………
3 ………… …………
4 ………… …………
5 ………… …………
6 ………… …………
…………
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH ……………
Upt ........
LAPORAN
MONITORING DAN EVALUASI PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT
DI upt …………
BULAN …………
I. PENDAHULUAN
1.1. Umum
Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik sehingga mampu menciptakan
birokrasi yang profesional, akuntabel, sinergis, transparan, dan inovatif maka
diperlukan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas kinerja aparatur
negara. Dalam rangka mewujudkan profesionalitas ASN, UU Nomor 5 Tahun 2014
telah menetapkan beberapa perubahan dalam manajemen ASN. Perubahan
tersebut membawa konsekuensi bahwa pemerintah dituntut memiliki sumber daya
manusia (ASN) yang berintegritas dan profesional.
Suatu perubahan ke arah yang lebih baik tanpa melibatkan masyarakat bukanlah
dikatakan sebagai pembangunan. Oleh karena itu salah satu unsur utama dalam
proses pembangunan yang harus dilakukan adalah dengan memberikan akses
kepada masyarakat untuk terlibat langsung dalam setiap perubahan ke arah yang
lebih baik dan terencana. Apabila dianalisis lebih lanjut, salah satu faktor pokok
yang menyebebakan kualitas pelayanan publik meningkat adalah penyediaan
sarana untuk menyalurkan keluhan bagi masyarakat yang merasa tidak puas
dengan pelayanan publik yang diberikan oleh suatu isntansi. Dengan adanya
pengelolaan pengaduan masyarakat, diharapkan semakin banyak masukan yang
membuat pelayanan di Upt ............. berjalan lebih baik lagi.
PENGADUAN MASYARAKAT
KET
SARANA JUMLAH PENANGANAN
NO PENGAD TGL JUMLAH
PENERIMAA SEDANG SELESAI BELUM
UAN
N DITANGA DITANGA DITANGA
NI NI NI
1. Customer - - - - - -
Care
2. Twitter - - - - - .
3. Facebook - - - - -
4. Email - - - - - -
5. Instagram - - - - - -
6 Aplikasi - - - - - -
LAPOR!
7 Lain-Lain - - - - - -
IV. PENUTUP
Reformasi birokrasi sebagai program pemerintah merupakan amanat yang harus
dilaksanakan dengan baik oleh setiap institusi pemerintah di Indonesia. Oleh sebab itu,
hanya dengan tekad, kerja keras, dan komitmen yang tinggi dari seluruh aparatur
negara akan melahirkan perubahan ke arah yang lebih baik sehingga dapat
memberikan pelayanan yang baik pula kepada masyarakat.
Salah satu cara untuk mewujudkan reformasi birokrasi di lingkungan Kemenkumham
adalah selalu bekerjasama dengan masyarakat untuk memperoleh masukan-masukan
yang membangun. Upt ............. sendiri telah melakukan hal tersebut dengan
memberikan ruang kepada masyarakat untuk menuangkan keluhan terhadap pelayanan
yang diberikan melalui layanan pengaduan masyarakat.
Ditetapkan di………….
Pada tanggal ………….
Kepala K………….,
………….
NIP. ………….
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
Upt …………..
NOTA DINAS
Nomor: ……………..
Kepada : 1. …………….
Dari : Koordinator Bidang Penguatan Pengawasan
Tanggal : …………………
Lampiran :-
Hal : Undangan Rapat
__________________________________________________________________________
Sehubungan dengan upaya peningkatan pelayanan pada upt ………… terkait
pengaduan masyarakat, bersama ini kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara untuk hadir
dalam rapat yang akan diselenggarakan pada:
hari/tanggal : ………….
pukul : ……….
tempat : ……….
……….
NIP. ……….
NOTULA
Hari/Tanggal : ………….
Pukul : ……….
Tempat : ……….
Peserta Rapat : 1. ……….
Acara : Rapat Evaluasi Bidang Pengelolaan Pengaduan Bulan ……….
Jalannya Rapat :
1. Rapat ……….
Mengetahui,
Notulis Koordinator Bidang Penguatan
Pengawasan
………. ……….
NIP………. NIP. ……….
Dokumentasi Rapat Evaluasi Pengelolaan Pengaduan Masyarakat
Bulan ……….
……….
D tindak lanjut hasil monev
LAPORAN
PERBAIKAN LAYANAN SEBAGAI BENTUK TINDAK LANJUT
PENGADUAN MASYARAKAT
DI upt ........
II. PENDAHULUAN
Upt ............. telah melaksanakan pelayanan kepada masyarakat sesuai standar pelayanan
yaitu Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat tersebut telah didasarkan pada prinsip transparansi dan
diawasi oleh masyarakat dalam rangka mewujudkan akuntabilitas publik.
V. PERBAIKAN LAYANAN
Bahwa berdasarkan laporan masyarakat yang masuk melalui saluran pengaduan upt
……………. telah ditindaklanjuti dengan sangat baik oleh bidang/seksi terkait sehingga tidak
memerlukan perbaikan pada standar operasional maupun sarana dan prasarana layanan.
VI. PENUTUP
Pelayanan yang dilakukan oleh upt …………… sudah sangat baik dan dapat diterima oleh
masyarakat, adapun laporan masyarakat yang masuk disebabkan oleh kesalahpahaman
antara petugas dan pemohon.
Ditetapkan di ……..
Pada tanggal …………..
Kepala ……..,
…………………….
NIP. …………………..
v. 3 pengaduan
sk petugas
NOMOR : ………………..
TENTANG
Upt ……………
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan : …………
Pada tanggal : ………….
Kepala upt ,
………………….
NIP. ……………….
Lampiran Keputusan Kepala ……………….
Nomor : ………………………….
Sekretaris
:
Anggota
:
Ditetapkan di ……….
Pada tanggal ……….
Kepala upt,
……….
NIP. ……….
NOTULA
Hari/Tanggal : …………..
Pukul : ……………………
Tempat : …………………………….
Peserta Rapat : 1. ……………….
Acara : Rapat Pembentukan Tim Pengelola Pengaduan Masyarakat TA 2019
Jalannya Rapat :
2. Rapat ……………………
Mengetahui,
Notulis Kepala Bidang
……………………… ……………….
NIP. …………………… NIP. ……………………
Dokumentasi Rapat Pembentukan Tim Pengelola Pengaduan Masyarakat TA 2019
………………
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
Upt ……………………..
NOTA DINAS
Nomor: ……………………….
Kepada : 1. ………………..
Hari/Tanggal : ……………….
Pukul : ………………..
Tempat : …………………………
………………………
NIP. …………………………..
B poto
C spanduk pamphlet
LAPORAN
TENTANG
KEGIATAN PEMASANGAN BANNER/SPANDUK PENGADUAN MASYARAKAT
F. Pendahuluan
Sehubungan telah dilaksanakannya pemasangan banner pengendalian gratifikasi diupt …..,
bersama ini dengan hormat kami sampaikan sebagaimana berikut:
tanggal : ………………………………
waktu kegiatan : ……………………….
tempat : ………………………………
kegiatan : Pemasangan Banner Pengaduan Masyarakat upt …………………….
peserta : ………………………….
5. Umum
Dalam rangka memperoleh Zona Integritas (ZI) dan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan
menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), maka dilakukan pemasangan banner
pengaduan masyarakat di Upt .............
7. Ruang Lingkup
Halaman depan Upt .............; dan
Selasar Upt ..............
8. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52
Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.
J. Penutup
Pemasangan banner pengaduan masyarakat telah dilaksanakan dengan baik di Upt ..............
Dibuat di ………..
Pada tanggal ……………..
Kepala Bidang ………………..
……………………………………
NIP. ……………………………
Capture aplikasi pengaduan
B Hasil penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti
Upt …………..
NOTA DINAS
Nomor: …………..-
Kepada : ……………
Dari : ……………
Tanggal : ……………
Lampiran : 1 (……………
Hal : Pengaduan Masyarakat
___________________________________________________________________________
Sehubungan dengan pengaduan masyararakat yang kami terima melalui
……………, bersama ini dengan hormat kami sampaikan pengaduan terkait petugas
pelayanan paspor dengan data terlampir untuk ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur.
……………
NIP. ……………
LAPORAN REKAPITULASI PENGADUAN MASYARAKAT PERIODE JANUARI – JULI
DI …….
No
Nama Email/ Pihak yang
No Tanggal Sarana Alamat Telp/ Uraian Masalah Tindak Lanjut Status
Pemohon Fax dilaporkan
Hp
…….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..
1 Selesai
2 Selesai
……., …………………
………………………
…………………….
NIP. ………………..
C laporan monev pengaduan
DAFTAR HADIR
………………….
1 ………… …………
2 ………… …………
3 ………… …………
4 ………… …………
5 ………… …………
6 ………… …………
…………
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH ……………
Upt ........
LAPORAN
MONITORING DAN EVALUASI PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT
DI upt …………
BULAN …………
VII. PENDAHULUAN
1.3. Umum
Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik sehingga mampu menciptakan
birokrasi yang profesional, akuntabel, sinergis, transparan, dan inovatif maka
diperlukan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas kinerja aparatur
negara. Dalam rangka mewujudkan profesionalitas ASN, UU Nomor 5 Tahun 2014
telah menetapkan beberapa perubahan dalam manajemen ASN. Perubahan
tersebut membawa konsekuensi bahwa pemerintah dituntut memiliki sumber daya
manusia (ASN) yang berintegritas dan profesional.
Suatu perubahan ke arah yang lebih baik tanpa melibatkan masyarakat bukanlah
dikatakan sebagai pembangunan. Oleh karena itu salah satu unsur utama dalam
proses pembangunan yang harus dilakukan adalah dengan memberikan akses
kepada masyarakat untuk terlibat langsung dalam setiap perubahan ke arah yang
lebih baik dan terencana. Apabila dianalisis lebih lanjut, salah satu faktor pokok
yang menyebebakan kualitas pelayanan publik meningkat adalah penyediaan
sarana untuk menyalurkan keluhan bagi masyarakat yang merasa tidak puas
dengan pelayanan publik yang diberikan oleh suatu isntansi. Dengan adanya
pengelolaan pengaduan masyarakat, diharapkan semakin banyak masukan yang
membuat pelayanan di Upt ............. berjalan lebih baik lagi.
PENGADUAN MASYARAKAT
KET
SARANA JUMLAH PENANGANAN
NO PENGAD TGL JUMLAH
PENERIMAA SEDANG SELESAI BELUM
UAN
N DITANGA DITANGA DITANGA
NI NI NI
1. Customer - - - - - -
Care
2. Twitter - - - - - .
3. Facebook - - - - -
4. Email - - - - - -
5. Instagram - - - - - -
6 Aplikasi - - - - - -
LAPOR!
7 Lain-Lain - - - - - -
VI. PENUTUP
Reformasi birokrasi sebagai program pemerintah merupakan amanat yang harus
dilaksanakan dengan baik oleh setiap institusi pemerintah di Indonesia. Oleh sebab itu,
hanya dengan tekad, kerja keras, dan komitmen yang tinggi dari seluruh aparatur
negara akan melahirkan perubahan ke arah yang lebih baik sehingga dapat
memberikan pelayanan yang baik pula kepada masyarakat.
Salah satu cara untuk mewujudkan reformasi birokrasi di lingkungan Kemenkumham
adalah selalu bekerjasama dengan masyarakat untuk memperoleh masukan-masukan
yang membangun. Upt ............. sendiri telah melakukan hal tersebut dengan
memberikan ruang kepada masyarakat untuk menuangkan keluhan terhadap pelayanan
yang diberikan melalui layanan pengaduan masyarakat.
Ditetapkan di………….
Pada tanggal ………….
Kepala K………….,
………….
NIP. ………….
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
Upt …………..
NOTA DINAS
Nomor: ……………..
Kepada : 1. …………….
Dari : Koordinator Bidang Penguatan Pengawasan
Tanggal : …………………
Lampiran :-
Hal : Undangan Rapat
__________________________________________________________________________
Sehubungan dengan upaya peningkatan pelayanan pada upt ………… terkait
pengaduan masyarakat, bersama ini kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara untuk hadir
dalam rapat yang akan diselenggarakan pada:
hari/tanggal : ………….
pukul : ……….
tempat : ……….
……….
NIP. ……….
NOTULA
Hari/Tanggal : ………….
Pukul : ……….
Tempat : ……….
Peserta Rapat : 1. ……….
Acara : Rapat Evaluasi Bidang Pengelolaan Pengaduan Bulan ……….
Jalannya Rapat :
2. Rapat ……….
Mengetahui,
Notulis Koordinator Bidang Penguatan
Pengawasan
………. ……….
NIP………. NIP. ……….
Dokumentasi Rapat Evaluasi Pengelolaan Pengaduan Masyarakat
Bulan ……….
……….
D tindak lanjut hasil monev
LAPORAN
PERBAIKAN LAYANAN SEBAGAI BENTUK TINDAK LANJUT
PENGADUAN MASYARAKAT
DI upt ........
VIII. PENDAHULUAN
Upt ............. telah melaksanakan pelayanan kepada masyarakat sesuai standar pelayanan
yaitu Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat tersebut telah didasarkan pada prinsip transparansi dan
diawasi oleh masyarakat dalam rangka mewujudkan akuntabilitas publik.
X. DASAR HUKUM
e. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Pengaduan;
f. Peraturan Menteri Penertiban Aparatur Negara Nomor 13 Tahun 2009 tentang
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Dengan Partisipasi Masyarakat;
g. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/118/M.PAN/8/2004 tentang Pedoman Umum Penanganan Masyarakat Bagi
Instansi Pemerintah.
h. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju wilayah
Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan
Instansi Pemerintag.
XII. PENUTUP
Pelayanan yang dilakukan oleh upt …………… sudah sangat baik dan dapat diterima oleh
masyarakat, adapun laporan masyarakat yang masuk disebabkan oleh kesalahpahaman
antara petugas dan pemohon.
Ditetapkan di ……..
Pada tanggal …………..
Kepala ……..,
…………………….
NIP. …………………..
v.4 wbs
a. internalisasi wbs
Daftar Presensi
Sosialisasi Whistle Blowing System (WBS)
Upt ……….
Hari/Tanggal : …….
No Nama NIP Tanda Tangan
1 ……. ……. 1
2 ……. ……. 2
3 ……. ……. 3
4 ……. ……. 4
5 ……. ……. 5
6 ……. ……. 6
7 ……. ……. 7
8 ……. ……. 8
9 ……. ……. 9
10 ……. ……. 10
11 ……. ……. 11
12 ……. ……. 12
13 ……. ……. 13
14 ……. ……. 14
15 ……. ……. 15
16 ……. ……. 16
17 ……. ……. 17
18 ……. ……. 18
19 ……. ……. 19
20 ……. ……. 20
21 ……. ……. 21
22 ……. ……. 22
23 ……. ……. 23
24 ……. ……. 24
25 ……. ……. 25
26 ……. ……. 26
27 ……. ……. 27
28 ……. ……. 28
29 ……. ……. 29
30 ……. ……. 30
31 ……. ……. 31
32 ……. ……. 32
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH ……………….
Upt ………………….
NOTA DINAS
Nomor : ……….-
……….
NIP. ……….
NOTULA
Hari/Tanggal : ……………
Pukul : …………
Tempat : …………
Peserta Rapat : 1. …………
Acara : Rapat Pembentukan Tim Pengelola WBS TA …………
Jalannya Rapat :
3. Rapat …………
Disahkan oleh,
Notulis Kepala Kantor
………… …………
NIP ………… NIP …………
NOTULA
Hari/Tanggal : ……………
Pukul : …………
Tempat : …………
Peserta Rapat : 1. …………
Acara : Rapat Pembentukan sosialisasi WBS TA …………
Jalannya Rapat :
1. Rapat …………
Disahkan oleh,
Notulis Kepala Kantor
………… …………
NIP ………… NIP …………
Dokumentasi
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH ………….
Upt ………….
KEPUTUSAN ………….
NOMOR ……….………….
TENTANG
M E M U T U S K A N:
2. Administrator
Admin 1
- Mengelola administrasi username dan password di sistem WBS yaitu
menambah, menonaktifkan dan melakukan reset password user
Admin 2
- Memeriksa/memonitor service yang berjalan di server secara berkala
- Pemeliharaan server dapat meliputi sejumlah hal misalnya:
pemeriksaan hard disk, penyediaan backup berkala, dan melakukan
pemeriksaan logfiles
- Melakukan backup berkala (minimal tiga bulan sekali) data-data yang
ada di server ke dalam media backup DVD-RIM dan menyimpan DVD-
ROM di tempat yang aman dan terjaga kerahasiannya.
Admin 3
- Melakukan administrasi dokumen pengaduan dan dokumen
penanganan pengaduan
3. Tim Penelaah
- Memonitor keseluruhan pengaduan yang masuk ke sistem WBS
- Melakukan telaah pengaduan yang masuk melalui situs WBS
- Mengumpulkan seluruh bukti-bukti awal pengaduan masuk sebagai
bahan pengambilan keputusan telaah dan audit
- Melaporkan hasil telaah pengaduan masuk ke penanggung jawab
dengan rekomendasi diteruskan dengan audit atau dihentikan
- Membuat laporan berkala penanganan pengaduan masuk
4. Tim Audit
- Memonitor keseluruhan pengaduan yang masuk ke sistem WBS
- Memproses pengaduan yang diserahkan oleh Tim Telaah melalui
penanggung jawab
- Membuat laporan berkala penanganan pengaduan masuk
KEEMPAT : Keputusan Kepala upt ……………. ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan bahwa:
Lampiran
Keputusan
Nomor : ……………….
Tanggal : …………….
Ditetapkan di : …………..
Pada Tanggal : …………….
Kepala Kantor,
………………………
NIP. …………………………
Tembusan:
9. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
10. Direktur Jenderal pas
11. Sekreariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
12. Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
13. Sekretaris Direktorat Jenderal pas
14. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ……………
15. Kepala Divisi pas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
……………….
16. Yang bersangkutan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya
Kepala Kantor
………………..
NIP. ………………..
B capture aplikasi wbs
Capture Aplikasi Whistle Blowing System
C evaluasi penerapan wbs
LAPORAN
HASIL EVALUASI PENERAPAN WHISTLEBLOWING SISTEM (WBS)
DI Upt .................
BULAN A……………….
XIII. PENDAHULUAN
1.5. Umum
Whistleblowing System (WBS) adalah sistem yang digunakan untuk menampung,
mengolah & menindaklanjuti serta membuat laporan atas informasi yang disampaikan
Pelapor mengenai tindakan pelanggaran yang terjadi di lingkungan sebuah instansi
atau lembaga dengan tujuan
dapat mencegah dan mendeteksi pelanggaran, malpraktik, dan salah pengelolaan
yang memiliki kecenderungan melanggar perundang-undangan, peraturan/standar,
kode etik, dan kebijakan, serta tindakan lain yang sejenis berupa ancaman
langsung atas kepentingan umum, serta Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Peluncuran sistem ini merupakan sebuah tindak lanjut dari upaya pemerintah untuk
menerapkan pemerintahan yang bersih dari segala bentuk kecurangan dan
penyimpangan yang terjadi dalam birokrasi dan pelayanan kepada masyarakat. Ini juga
sejalan dengan Permenkumham No. 25 tahun 2012 tentang Penanganan Laporan
Pengaduan di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
diperbaharui dengan Permenkumham No. 57 Tahun 2016 tentang perubahan atas
Permenkumham No. 25 tahun 2012.
XIV. AGENDA
Penerapan sistem ini dilandasi adanya sebuah tuntutan perubahan pola/cara
pengawasan di internal kementrian. Pola pelaporan yang akan bermuara di inspektorat
jenderal diharapkan semakin mengikis upaya – upaya koruptif dalam penegakan aturan
terkait kode etik dan disiplin pegawai. Sistem ini diharapkan mampu menjadi acuan
kerja bagi seluruh birokrasi untuk sekiranya mampu memberikan pelayanan yang baik
dan bersih, dengan agenda besar adalah pelayanan yang prima tidak hanya di
Kementerian Hukum dan Ham tapi juga diseluruh instansi yang ada di Indonesia.
Bentuk bentuk laporan yang dapat diberikan ke unit layanan pengaduan antara lain :
1. Pelanggaran Disiplin Pegawai
2. Penyalahgunaan Wewenang, Mal Administrasi dan Pemerasan/Penganiayaan
3. Perilaku Amoral/Perselingkuhan dan Kekerasan dalam Rumah Tangga
4. Korupsi
5. Pengadaan Barang dan Jasa/BAMA
6. Pungutan Liar, Percaloan, dan Pengurusan Dokumen
7. Narkoba
8. Pelayanan Publik
9. Laporan dan Klarifikasi
Setiap bentuk laporan yang masuk ke unit layanan akan diproses sesuai dengan bentuk
atau jenis masalah yang dilaporkan. Baik itu laporan langsung maupun tidak langsung.
Laporan langsung bisa disampaikan langsung ke Unit Layanan Pengaduan baik itu utama,
wilayah, ataupun teknis. Sedangkan untuk pengaduan tidak langsung bisa disampaikan
melalui :
a. laman resmi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
b. laman resmi Inspektorat Jenderal;
c. PO Box 3489;
d. saluran telepon pengaduan kepada:
1. Menteri;
2. Sekretaris Jenderal; atau
3. Inspektur Jenderal.
e. saluran pengaduan melalui
- wbs.kemenkumham.go.id; dan/atau
- saluran pengaduan lainnya.
1. Perlindungan
Whistleblower atau orang yang memberikan pengaduan akan diberikan perlindungan
dan dirahasiakan identitas dirinya. Ini juga tertuang dalam nota Perjanjian Kerjasama
antara Kementerian Hukum dan Ham dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan
Korban. Adapun jaminan perlindungannya adalah sebagai berikut :
1. Kerahasiaan identitas
2. Kerasahasiaan dalam penanganan proses laporan
3. Kedudukan dalam jabatan dan hak kepegawaian
4. Tidak dikucilkan
5. Tidak ditelantarkan
6. Tidak dimutasi atau demosi
7. Keutuhan dan keaslian bukti yang disampaikan
XV. PENUTUP
Upt .................selalu berupaya memberikan pelayanan prima, dengan memberikan
kepastian persyaratan, waktu, dan biaya kepada setiap pengunjung yang datang. Untuk
mengontrol itu semua maka upaya penerapan whistleblowing sistem didukung penuh
oleh Upt ................., dengan senantiasa melakukan pengawasan baik itu sifatnya
internal kantor dengan sosialisai agar tidak memberikan apapun kepada pegawai kantor
dalam pengurusan dokumen perjalanan, dan jikalau ada ditemukan bisa melapor
langsung ke Kepala Kantor melalui email atau nomor telepon yang telah
disosialisasikan, ataupun dengan melapor melalui WBS yang telah ada terlebih dahulu
sebagai satu wadah pengawasan secara menyeluruh di Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia.
WBS merupakan salah satu upaya mendukung reformasi birokasi yang sedang
dicanangkan oleh Pemerintah Pusat, untuk merupakan sikap dan mental Aparatur Sipil
Negara dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Upt .................ikut
mendorong upaya itu demi lahirnya sebuah birokrasi yang bersih yang orientasinya
adalah pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu diupayakan semua pihak
bertekad, siap bekerja keras, dan memberikan komitmen sehingga akan melahirkan
sebuah lingkungan kerja yang lebih baik baik dari sisi pelayanan ataupun mentalitas
birokrasi.
Ditetapkan di …….
Pada tanggal ……
Kepala Kantor,
……
NIP………..
D tindak lanjut hasil evaluasi wbs
XVI. PENDAHULUAN
1.7. Umum
Dalam rangka mencegah dan mendeteksi pelanggaran kode etik, dan
kebijakan, serta tindakan lain yang sejenis berupa ancaman langsung atas
kepentingan umum, serta Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN),maka
berdasarkan Permenkumham No. 25 tahun 2012 tentang Penanganan Laporan
Pengaduan di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
diperbaharui dengan Permenkumham No. 57 Tahun 2016 tentang perubahan atas
Permenkumham No. 25 tahun 2012, hasil Monitoring dan Evaluasi Penerapan
Whistleblowing System (WBS) pada Upt ...........
1.8.1. Maksud
Memberikan penanganan yang tepat terhadap hasil Monitoring dan
Evaluasi Penerapan Whistleblowing System WBS) pada Upt ...........
1.8.2. Tujuan
Tindak Lanjut hasil Monitoring dan Evaluasi ini bertujuan untuk
memberikan penanganan dan merumuskan kebijakan yang tepat dalam
menerapkan Whistleblowing System (WBS) pada Upt ...........
XVIII. PENUTUP
Whistleblowing System yang telah diterapkan diharapkan mampu mengurangi
potensi adanya pelanggaran kode etik dan kebijakan dalam pelayanan kepada
masyarakat. Upt ..........diharapkan mampu menjadi contoh bagi lingkungan
Kementerian Hukum dan HAM dalam penerapan WBS yang berdampak
langsung pada bidang pelayanan.
Ditetapkan di ……
Pada tanggal ………
Kepala Kantor,
………………
NIP. ………………
v. 5 benturan kepentingan
Uraian
N Pejabat/Pegaw Prosedur Penanganan/
Benturan Penyebab
o ai yang terkait Pencegahan
Kepentingan
Demikian laporan identifikasi benturan kepentingan dan penanganannya agar dipahami dan
dilaksanakan dengan sebaik- baiknya.
…………………..
Kepala Kantor,
……………….
NIP. …………………..
B internalisasi penanganan benturan kepentingan
Hari/Tanggal : …………..
Waktu : ……………
Tempat : …………..
Peserta : ………..
Arahan Apel:
…………………….
Mengetahui,
Notulis Pembina Apel,
…………………………… ………………………………
NIP. …………………….. NIP. ………………………
DOKUMENTASI APEL PAGI
C penerapan benturan kepentingan
SURAT PERNYATAAN
TIDAK MEMILIKI BENTURAN KEPENTINGAN
Nama : ………………..
NIP : ………………….
Jabatan : ………………..
Sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 38 Tahun 2015
tentang Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Kementerian
Hukum dan HAM, dengan ini menyatakan bahwa :
…………..
…………...
NIP. …………..
D evaluasi penanganan
LAPORAN
HASIL EVALUASI DAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN
DI Upt .................
BULAN ………………..
XIX. PENDAHULUAN
1.9. Umum
Benturan Kepentingan adalah situasi dimana pegawai yang memiliki atau patut diduga
memiliki pengaruh kepentingan pribadi/golongan/pihak lain terhadap setiap
pengggunaan wewenang sehingga dapat mempengaruhi kualitas keputusan dan/atau
tindakan pegawai sesuai dengan kewenangannya. Kurangnya pemahaman pegawai
terhadap benturan kepentingan dapat menimbulkan penafsiran yang beragam, bahkan
cenderung negatif. Untuk mengantisipasi adanya hal tersebut, Upt ................. telah
berupaya mereformasi diri dalam menata birokrasi menuju ke arah tata kelola good
governance yakni tata kelola yang memegang prinsip nilai-nilai budaya organisasi yang
profesional, akuntabel, sinergi, transparan, dan inovatif (PASTI) dengan
mengimplementasikannya secara seksama dan diatur dalam Peraturan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Nomor 38 Tahun 2015 tentang Pedoman Penanganan
Benturan Kepentingan di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
XX. AGENDA
Penanganan benturan kepentingan dilandasi adanya sebuah tuntutan perubahan
pola/cara pengawasan di internal kementrian. Penanganan ini diharapkan mampu
menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan didasari pada etika interaksi yang
bersih dilingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia khususnya pada
Upt ..................
Melihat laporan hasil evaluasi pada ………… bahwa tidak ditemukan adanya benturan
kepentingan yang terjadi dan dalam rangka mengantisipasi potensi benturan
kepentingan yang mungkin terjadi di Upt .................perlu dilakukan langkah sebagai
berikut:
1. Melakukan pencatatan terhadap pegawai Upt ................. yang keluarga maupun
semendanya mengajukan permohonan dokumen keimigrasian di
Upt .................;
2. Melakukan pendataan terhadap pegawai yang ingin melangsungkan
pernikahan dengan sesama pegawai di Upt .................
XXI. PENUTUP
Upt .................selalu berupaya memberikan pelayanan prima, dengan memberikan
kepastian persyaratan, waktu, dan biaya kepada setiap pengunjung yang datang. Untuk
mengontrol itu semua maka upaya penanganan benturan kepentingan didukung penuh
oleh Kepala Upt ................., dengan senantiasa melakukan pengawasan terhadap
kinerja internal pegawai di lingkungan Upt ..................
Penangan benturan kepentingan di lingkungan K Upt ................. diharapkan mampu
menciptakan budaya pelayanan publik yang profesional dan mencegah timbulnya
kerugian negara akibat perbuatan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Ditetapkan di ………..
……………….
NIP……………………..
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH …………..
Upt ……………
NOTA DINAS
Nomor : ………………….
Dalam rangka reformasi diri dalam menata birokrasi menuju ke arah tata kelola good
governance yakni tata kelola yang memegang prinsip nilai-nilai budaya organisasi yang
profesional, akuntabel, sinergi, transparan, dan inovatif (PASTI) melalui monitoring dan
evaluasi pelaksanaan Penanganan Benturan Kepentingan upt ………… Bulan…., bersama
ini dengan hormat mengundang saudara untuk hadir pada rapat yang akan dilaksanakan
pada:
hari/tanggal : ……………..
waktu : …………..
tempat : …………………
……………………..
NIP. ………………..
Daftar Presensi
Monitoring dan Evaluasi Penanganan Benturan Kepentingan
Upt ………….
XXII. PENDAHULUAN
1.11. Umum
Benturan Kepentingan adalah situasi atau kondisi dimana Pegawai Aparatur Sipil
Negara di Lingkungan upt …….. atau pihak ketiga memiliki atau patut diduga memiliki
kepentingan pribadi terhadap setiap penggunaan wewenang dalam kedudukan atau
jabatannya, sehingga dapat mempengaruhi kualitas keputusan atau tindakannya.
1.12. MaksuddanTujuan
1.12.1. Maksud
Penanganan benturan kepentingan yang telah ditindaj lanjuti dimaksudkan
untuk menciptakan budaya kerja organisasi yang dapat mengenal,
mencegah, dan mengatasi situasi-situasi benturan kepentingan.
1.12.2. Tujuan
Penanganan benturan kepentingan di lingkungan upt …….. ini bertujuan
untuk meningkatkan pelayanan publik, mencegah terjadinya kerugian negara,
meningkatkan integritas dan meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa.
2.5. PenanggungJawab
Penanggungjawab Penanganan Benturan Kepentingan adalah Kepala upt ……...
Ditetapkan di ……
Padatanggal …………
Kepala Kantor,
…………………
NIP. …………………….