Anda di halaman 1dari 11

LOGO

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ...................


NOMOR : ..............................
TENTANG
TIM TANGGAP BENCANA PUSKESMAS ...............

KEPALA PUSKESMAS ...........................

MENIMBANG : a. Bahwa kejadian yang dapat menimbulkan krisis kesehatan harus segera
ditangani untuk memberikan pertolongan dan perlindungan kepada masyarakat
sehingga derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud
dan terpelihara secara efektif dan terorganisir;
b. Bahwa penanggulangan bencana di bidang kesehatan agar berjalan efektif
perlu melibatkan berbagai unsur terkait secara terkoordinasi;
c. Bahwa dalam rangka kesiapan menghadapi bencana yang mungkin terjadi baik
didalam area Puskesmas maka perlu dibentuk tim yang bertugas melakukan
penangganan bencana internal Puskesmas;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf
b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Kepala Puskesmas tentang Tim
tanggap darurat internal;

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular


2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1653/MENKES
SK/XII/2015 tentang pedoman penanggulangan bencana bidang kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 47 tahun 2018 tentang pelayanan
FASYANKES
6. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 52 tahun 2018 tentang kesehatan dan
keselamatan kerja di FASYANKES;
7. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 27 th 2017 ttg pengendalian dan
Pencegahan infeksi di fasyankes;
8. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 11 th 2017 ttg keselamatan pasien;
9. Pedoman perencanaan penyiagaan bencana bagi rumah sakit Depkes RI 2009;
10. Surat Keputusan Bupati Nomor : .......................... tentang pengangkatan kepala
puskesmas...................;
11. Surat Ijin operasional Puskesmas nomor .....................;
LOGO

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG TIM TANGGAP BENCANA INTERNAL


PUSKESMAS

Pasal 1

a. Bencana adalah suatu peristiwa yang terjadi secara mendadak/tidak terencana atau secara
perlahan tetapi berlanjut yang menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan normal atau
kerusakan ekosistem, sehingga diperlukan tindakan darurat dan luar biasa untuk menolong dan
menyelamatkan korban yaitu manusia beserta lingkungannya.
b. Kedaruratan adalah suatu keadaan yang mengancam nyawa individu dan kelompok masyarakat
luas sehingga menyebabkan ketidakberdayaan yang memerlukan respons intervensi sesegera
mungkin guna menghindari kematian dan atau kecacatan serta kerusakan lingkungan yang
luas.

Pasal 2

Struktur Organisasi Tim penangganan Bencana internal sebagaimana dimaksud dalam tercantum dalam
diktum kesatu lampiran I Keputusan direktur ini yang tidak terpisahkan

Pasal 3

Susunan Tim Tanggap darurat bencana internal sebagaimana Pasal 1 dalam lampiran II Keputusan ini
yang tidak terpisahkan.

Pasal 4

Uraian tugas Tim Tanggap darurat bencana internal sebagaimana pasal 2 dalam lampiran III Keputusan
ini yang tidak terpisahkan.
Pasal 5

Tim tanggap darurat bencana eksternal berdasarkan keputusan kepala puskesmas untuk menunjuk tim
yang akan ditugaskan kelokasi bencana dalam kurun waktu tertentu dengan berkoordinasi dengan dinas
kesehatan kota/kabupaten, BPBD dan instansi terkait untuk penempatan dan kebutuhan pelayanan
yang dibutuhkan.
LOGO

Pasal 6

Peraturan Kepala Puskesmas ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ………………………
Pada tanggal : …………………………….

KEPALA PUSKESMAS
......................................

Nama kepala Puskesmas


NIP ……………………………..

Tembusan :
1. Tim Tanggap darurat Bencana
2. Tim K3 Puskesmas
3. Arsip

Lampiran I :
LOGO

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS


……………………………………
NOMOR : …………………………….
TENTANG TIM TANGGAP DARURAT BENCANA INTERNAL

STRUKTUR ORGANISASI TIM TANGGAP DARURAT BENCANA INTERNAL PUSKESMAS ...............................

Penanggung Jawab INSTANSI TERKAIT


……………………………….
NIP ……………………

KETUA TIM
…………………………………
NIP …………..

PENGHUBUNG
…………………………………
NIP …………..

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR


LOGISTIK PERENCANAAN KEUANGAN OPERASIONAL
………………………………… ………………………………… ………………………………… …………………………………
NIP ………….. NIP ………….. NIP ………….. NIP …………..

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

KEPALA PUSKESMAS
......................................

Nama Kepala Puskesmas


NIP ………………………..
Lampiran II :
LOGO

SUSUNAN TENTANG TIM TANGGAP BENCANA INTERNAL PUSKESMAS

Penanggung jawab :
Ketua Tim :
Penghubung :
Koordinator Logistik :
Koordinator Perencanaan :
Koordinator Keuangan :
Koordinator Operasional :
Anggota :

KEPALA PUSKESMAS
......................................

Nama Kepala Puskesmas


NIP ………………………..

Lampiran III :
LOGO

URAIAN TUGAS TIM TANGGAP BENCANA INTERNAL PUSKESMAS ....................

1. Penanggung Jawab
a. Penentuan kebijakan penanggulangan keadaan darurat bencana
b. Melakukan koordinasi dengan pihak internal maupun eksternal
c. Mengaktifkan dan mengakhirkan masa tanggap darurat.
2. Ketua
a. Mengorganisir dan memberikan arahan kepada coordinator untuk upaya penangganan bencana.
b. Memberikan arahan mengenai operasional Puskesmas secara umum dan bila diperlukan,
memberikan izin dilakukannya evakuasi.
c. Memberikan izin pengerahan sumber daya yang diperlukan atau diminta oleh Kepala Seksi
(Section Chief).
d. Mengadakan briefing rutin dengan Kepala Seksi (Section Chief) untuk memperoleh laporan
situasi (status report) dan lakukan update action plan apakah perlu dilanjutkan atau tidak.
e. Melakukan konsultasi dengan dengan Kepala Seksi (Section Chief) mengenai kebutuhan
makanan dan tempat berlindung bagi staff, dokter dan sukarelawan.
f. Memberikan izin dikeluarkannya press release yang dibuat oleh Humas (Public Information
Officer).
g. Menunjuk orang untuk menduduki posisi Humas (Public Information Officer), Penghubung
(Liaisons officer),Keamanan (Safety and Security Officer), bagikanlah mereka kartu tugas.
h. Mengumumkan diadakannya status/action plan meeting dengan semua Kepala Seksi (Section
Chief) dan Penasehat Medis (Medical Staff Director) dalam 5-10 menit.
i. Menunjuk seorang asisten yang bertugas untuk melakukan pendokumentasian.
j. Mendapatkan laporan situasi (status report) dan diskusikan action plan awal dengan semua
Kepala Seksi (Section Chief) dan Penasehat Medis (Medical Staff Director).
k. Mendapatkan laporan survey awal kerusakan fasilitas dari Kepala Seksi Logistik (Logistic Chief),
bila perlu, evaluasi perlu tidaknya dilakukan evakuasi.
l. Mendapatkan sensus dan kondisi pasien dari Kepala Seksi Perencanaan (Planning Section Chief).
Buatlah action plan dengan Seksi Perencanaan (Planning Section).
m. Memberikan izin dilakukannya kajian prioritasisasi pasien (patient prioritization assessment)
dengan tujuan pemulangan pasien lebih awal bila diperlukan penambahan bed.
n. memastikan terciptanya contact dan arus informasi dengan instansi luar melalui Penghubung
(Liaisons Officer).
o. Menjalin komunikasi dengan Yan Med (Medical care director) untuk memonitor penanganan
medis di semua area perawatan.
3. Penghubung
a. Bertindak sebagai contact person bagi instansi lainnya.
b. Membuatlah kontak dengan Kepala Unit Komunikasi (Comunication Unit Leader) yang ada di Pos
Komando. Dapatkan satu atau lebih asisten dari labor pool.
LOGO

c. Mendapatkan informasi untuk diberikan kepada jaringan komunikasi gawat darurat antar rumah
sakit (SPGDT jawa barat), BNPB ataupun instansi pemerintah berwenang lainnya bila diminta.
Informasi berikut yang diperlukan:
d. Mengkomunikasikan Jumlah pasien tindakan segera dan tindakan tunda yang dapat diterima
dan segera ditangani (Patient Care Capacity)
e. Mengkomunikasikan adanya atau potensi terjadinya kekurangan tenaga, persediaan, dll.
f. Mengkomunikasikan kondisi struktur dan utility rumah sakit.
g. Mengkomunikasikan jumlah pasien yang perlu dirujuk ke rumah sakit lain.
h. Menjalin kontak dengan dengan Penghubung (Liaison Officer) dari instansi lain yang ikut terlibat
dalam penanggulangan bencana. Ikuti rapat-rapat koordinasi penanggulangan bencana dengan
instansi lain.
i. Mengkomunikasikan bantuan Kepala Unit Komunikasi (Communication Unit Leader)
berkomunikasilah dengan rumah sakit lain (SPGDT), BNPB dan Dinas Kesehatan. Teruskan
kondisi rumah sakit.
j. Meminta informasi dan bantuan yang diperlukan melalui jaringan komunikasi antar rumah sakit
(SPGDT) atau BNPB.
k. Menanggapi permintaan dan keluhan dari petugas mengenai masalah antar organisasi.
l. Membantu mengkomunikasikan dengan Kepala Unit Penyediaan Tenaga (Labor Pool Unit
Leader) dalam menghadapi masalah yang muncul dalam proses kredensial sukarelawan.
m. Meneruskan informasi istimewa kepada petugas rumah sakit penerima (adanya kontaminasi
bahan beracun atau kondisi gawat darurat khusus lainnya)
4. Koordinator Logistik
a. Mengatur dan mengarahkan operasi yang berhubungan dengan terpeliharanya lingkungan fisik,
tercukupinya makanan, tempat berlindung, persediaan lainnya untuk mendukung perawatan
medis.
b. Mengkomunikasikan persediaan yang diperlukan dengan bantuan Kepala Seksi Keuangan
(Finance Section Chief), Kepala Unit Komunikasi (Communication Unit Leader) dan Petugas
Penghubung (Liaison Officer).
c. Bertanggung jawab mengkoordinir kegiatan penyedian kebutuhan dalam penangganan
bencana.
d. Mengkoordinir tugas dan tanggung jawab setiap anggota dibawahnya.
e. Mengikuti briefing rutin dengan Komandan Bencana (Incident Commander).
f. Mengawasi semua staff, sukarelawan, pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak wajar.
Laporkan kepada Kepala Unit Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada yang
mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.
5. Koordinator Keuangan
a. Memonitor penggunaan asset keuangan. Mengawasi pendokumentasian pengeluaran yang
berhubungan dengan bencana.
LOGO

b. Bertanggung jawab terhadap data analisis biaya dari kejadian gawat darurat bencana yang telah
dinyatakan. Melakukan dan mempertahankan pencatatan yang akurat dari biaya-biaya yang
muncul.
c. Mempersiapkan suatu format laporan “cost-to-date” yang diperuntukkan bagi Kepala Seksi
Keuangan (Finance Section Chief) setiap delapan jam sekali
d. Menginformasikan seluruh section chief’s mengenai pertinent cost data sesuai pengarahan dari
Kepala Seksi Keuangan (Finance Section Chief) atau Komandan Bencana (Emergency Incident
Commander).
b. Mempersiapkan kebutuhan dana untuk keperluan semua operasional semua anggota tim ·
c. Menelusuri biaya penanggulangan insiden dan penggantian biaya.
d. Membukakan semua biaya untuk operasi penanggulangan bencana .
e. Mengkomunikasikan system pembayaran kepada instansi terkait dan pimpinan.
f. Mengkoordinasikan system keuangan dan pembiayaan dan melaporkan kepada pimpinan.
g. Mengikuti briefing rutin dengan Komandan Bencana (Incident Commander).
h. Mengawasi semua staff, sukarelawan, pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak wajar.
Laporkan kepada Kepala Unit Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada yang
mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.
6. Koordinator Operasional
a. Mengorganisir dan mengarahkan semua aspek berhubungan dengan Operation Section.
Melaksanakan arahan dari Komandan Bencana. Mengkoordinir dan mengawasi Yan Med
(Medical services subsection), Jang Med (Ancillary services subsection) dan Yan Sosial (Human
services subsection).
b. Lakukan briefing mengenai kondisi terkini dan buatlah action plan.
c. Mendokumentasikan semua penugasan, fasilitasi rotasi staff medis dengan bantuan Medical
Staff Unit Leader. Bantu orientasi staff medis.
d. Bertanggungjawab untuk menerima dan melaksanakan Incident Action Plan (IAP)
e. Untuk insiden yang sekalanya kecil,IAP dapat dibuat tanpa tertulis .
f. Bertanggung jawab mengkoordinir kegiatan pelayanan kepada pasien.
g. Mengkoordinir tugas dan tanggung jawab setiap anggota dibawahnya.
h. Melaporkan kepada pimpinan terkait kegiatan pelayanan bencana.
i. Mengikuti briefing rutin dengan Komandan Bencana (Incident Commander).
j. Mengawasi semua staff, sukarelawan, pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak wajar.
Laporkan kepada Kepala Unit Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada yang
mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.
7. Koordinator Perencanaan
a. Membuat perencanaan kegiatan (incident action plan) ·
b. Mengatur dan mengarahkan semua aspek operasi Seksi Perencanaan. Memastikan
terdistribusikannya informasi/data penting. Medokumentasikan dan mendistribusikan action
plan fasilitas. Mengkompilasi proyeksi skenario dari semua Kepala Seksi dan mengefektifkan
perencanaan jangka panjang. Mendokumentasikan dan mendistribusikan action plan fasilitas.
LOGO

c. Untuk insiden yang lebih besar skalanya atau lebih komplek, IAP dibuat dalam bentuk dokumen
tertulis dan dibawah arahan Komandan Tim ·
d. Melapor kepada Komandan Tim · Menentukan sumber daya dan organisasi yang diperlukan .
e. Mengikuti briefing rutin dengan Komandan Bencana (Incident Commander).
8. Anggota
a. Seluruh kepala sub koordinator akan diberikan kartu tugas dari setiap coordinator diatasnya
guna tupoksinya.
b. Pada sub anggota akan diberikan kartu tugas oleh kepala sub coordinator sebagai tupoksinya
dalam bidang masing-masing.
c. Melaporkan kepada pimpinan diatasnya hasil kegiatan pelayanan bencana.
d. Mengikuti briefing rutin dengan Koordinator diatasnya .

KEPALA PUSKESMAS
......................................

Nama Kepala Puskesmas


NIP ………………………..
LOGO

TIM TANGGAP DARURAT EKSTERNAL PUSKESMAS

KEPALA DAERAH
……………………………….
NIP ……………………

DINAS KESEHATAN BPBD


………………………………. ……………………………….
NIP …………………… NIP ……………………

KEPALA KECAMATAN Penanggung Jawab Tim KEPALA DESA / KELURAHAN


………………………………. ………………………………. ……………………………….
NIP …………………… NIP …………………… NIP ……………………

Pelayanan Armada/Ambulance Logistik & pencatatan


………………………………. ………………………………. ……………………………….
NIP …………………… NIP …………………… NIP ……………………

URAIAN TUGAS :
1. Penanggung Jawab Tim :
a. Mengorganisir dan memberikan arahan kepada petugas untuk upaya penangganan bencana.
b. Berkoordinasi dengan instanasi dan pejabat diatasnya guna pelayanan korban.
c. Mencari informasi dilapangan terkait upaya penangganan korban.
d. Memberikan pelayanan langsung dilapangan.
e. Memberikan izin dilakukannya kajian prioritasisasi pasien (patient prioritization assessment)
dengan tujuan pengurangan korban jiwa.
f. memastikan terciptanya contact dan arus informasi dengan instansi luar melalui melalui kepala
puskesmas atau langsung.
g. Menjalin komunikasi dengan Yan Med (Medical care director) untuk memonitor penanganan
medis di dilokasi perawatan korban.

2. Pelayanan :
a. Membantu memberikan pelayanan medik kepada korban bencana.
LOGO

b. Berkoordinasi dengan penanggungjawab lapangan terkait pelayanan dan tata laksana korban.
c. Berkoordinasi dengan petugas lain yang ada dilapangan terkait kebutuhan pelayanan.
3. Armada/Ambulance :
a. Membantu transportasi petugas dan korban yang ada dilapangan.
b. Membantu memberikan pertolongan atau pelayanan kepada pasien korban bencana.
c. Berkordinasi dengan ketua tim lapangan terkait tugas dan kebutuhan.
4. Logistik & Pencacatan :
a. Berkoordinasi dengan ketua tim lapangan terkait kebutuhan layanan dan pencatatan serta
pelaporan data korban.
b. Menyediakan bahan kebutuhan untuk pelayanan dalam penangganan korban.
c. Berkoordinasi dengan petugas yang lain untuk penyediaan logistik pelayanan dan petugas.

KEPALA PUSKESMAS
......................................

Nama Kepala Puskesmas


NIP ………………………..

Anda mungkin juga menyukai