TENTANG
…………………………………………………………
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
..........................................................................................................................
.............................................................................................................
BAB II
...........................
Pasal ......
(1) ....................................................................................................................
................................................................................................................
(2) ....................................................................................................................
.........................
dan seterusnya
1
BAB …….
KETENTUAN PENUTUP
Pasal …..
Ditetapkan di Pasuruan
pada tanggal
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
2
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL
Jl. Raya Raci - Bangil, Pasuruan Kode Pos 67153
Telp.(0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 744940, 747789
TENTANG
PEDOMAN/PANDUAN ...................................................
.....................................................................
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
3
Pasal 4
(1) Pejabat struktural, Ketua Komite/Tim, Kepala Instalasi dan Kepala Unit
Kerja/Unit Pelayanan wajib melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan Pedoman/Panduan....................... ini sesuai bidang
tugasnya masing-masing.
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan melalui:
a. sosialisasi;
b. pendidikan dan pelatihan; dan/atau
c. monitoring dan evaluasi.
Pasal 5
Ditetapkan di Pasuruan
pada tanggal
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
4
FORMAT PEDOMAN PENGORGANISASIAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, TUJUAN DAN MOTTO
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
BAB VI
URAIAN JABATAN
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
5
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
BAB XI
PELAPORAN
A. Laporan Harian
B. Laporan Bulanan
C. Laporan Tahunan
NAMA PEJABAT.
Pangkat
NIP.
6
CONTOH PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BANGIL
BAB I
PENDAHULUAN
7
BAB II
1
2
2.1 Sejarah RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
Gagasan untuk mendirikan rumah sakit milik pemerintah Kabupaten
Pasuruan, berawal dari keberadaan Puskesmas Bangil sebagai
puskesmas perawatan dengan fasilitas sebanyak 77 tempat tidur. Dalam
perkembangannya karena tuntutan kebutuhan akan pelayanan rujukan
yang belum dimiliki Kabupaten Pasuruan, maka perlu untuk didirikan
Rumah Sakit yang merupakan Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten
Pasuruan.
a. Rumah Sakit Umum Daerah Bangil sebagai Rumah Sakit Kelas D
Pada tanggal 19 Desember 1979 oleh Gubernur Jawa Timur
diresmikan Rumah Sakit Umum Bangil yang berlokasi di Jalan dr.
Soetomo No. 101 Bangil.
b. Rumah Sakit Umum Daerah Bangil sebagai Rumah Sakit Kelas C
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
206/Menkes/SK/II/1993 tanggal 26 Februari 1993, RSUD Bangil
meningkat kelasnya menjadi Rumah Sakit Umum Kelas C.
c. RSUD Bangil pindah di Jalan Raya Raci Bangil
Mengingat makin meningkatnya jumlah kunjungan ke RSUD Bangil
serta makin meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang
lebih canggih dikaitkan dengan keterbatasan lahan untuk
pengembangan rumah sakit maka pada tanggal 18 Maret 2008 RSUD
Bangil dilakukan relokasi dari yang berada di Jalan dr. Soetomo No.
101 Bangil ke Jalan Raya Raci Bangil.
d. Rumah Sakit Umum Daerah Bangil sebagai Rumah Sakit Badan
Layanan Umum Daerah.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
pemberian jasa pelayanan kesehatan dengan memberikan fleksibilitas
dalam pengelolaan keuangan maka pada tanggal 24 Februari 2012
RSUD Bangil ditetapkan sebagai Rumah Sakit BLUD. Dengan status
BLUD tersebut maka RSUD Bangil lebih mengembangkan kegiatan
pelayanan, baik medik maupun non medik terutama melalui kerja
sama dengan pihak lain.
9
Patologi Anatomi, pelayanan Radiologi, pelayanan Farmasi dilengkapi
pelayanan gas medik dan vakum medik dan bank darah.
7. Pelayanan Pemulasaraan Jenasah, kedokteran forensic serta
ditunjang pelayanan pemulangan jenazah.
8. Pelayanan non medis lainnya meliputi pelayanan gizi, sterilisasi dan
laundry, rekam medik, pengelolaan kesehatan lingkungan serta
pemeliharaan sarana medik dan non medik.
9. Pelayanan public antara lain bank dan ATM, kios dan kantin, parkir
dan masjid.
Saat ini RSUD Bangil dalam proses untuk peningkatan kelas rumah sakit
dari kelas C menuju kelas B.
10
BAB III
3
3.1 Visi
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan mempunyai visi
“Rumah Sakit yang profesional dan berorientasi kepada pelanggan dengan
mengutamakan mutu dan keselamatan pasien”.
3.2 Misi
Misi yang diemban RSUD Bangil adalah:
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara paripurna dengan
mengutamakan mutu dan keselamatan pasien.
b. Mengembangkan pelayanan kesehatan, sarana prasarana serta tenaga
yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian.
c. Mengelola sumber daya dan keuangan secara efektif, efisien, dan
akuntabel
3.3 Falsafah
Falsafah yang dianut RSUD Bangil adalah:
Keikhlasan berbakti, mengabdi dan berbudi mewujudkan pelayanan
kesehatan yang mumpuni, peduli dan manusiawi.
3.4 Nilai-Nilai
Nilai-nilai dasar yang dijunjung adalah:
a. Visioner;
b. Jujur;
c. Tanggungjawab;
d. Komitmen;
e. Disiplin;
f. Kerjasama; dan
g. Peduli.
3.5 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan adalah
meningkatnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang bermutu dan
memperhatikan keselamatan pasien melalui:
a. Meningkatnya kualitas sistem dan prosedur pelayanan;
b. Meningkatnya kuantitas dan kualitas SDM sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan pelayanan;
11
c. Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana rumah
sakit;
d. Termanfaatkannya sumber daya yang ada secara berhasil guna dan
berdaya guna.
3.6 Motto
Motto pelayanan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan RSUD Bangil adalah
‘Peduli dan Berkualitas dalam Pelayanan’.
12
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RSUD BANGIL KABUPATEN PASURUAN
BAGAN ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL KABUPATEN PASURUAN
DEWAN DIREKTUR
PENGAWAS
SEKSI
DIKLAT
INSTALASI- INSTALASI-
INSTALASI INSTALASI
13
1. Tugas dan Fungsi RSUD
a. Tugas Pokok
RSUD mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan masyarakat dalam rangka mendukung
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan serta melaksanakan tugas
pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah
Provinsi.
b. Fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai fungsi:
1) perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan;
2) pelaksanaan pelayanan kesehatan secara komprehensif meliputi
peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif)
dan pemulihan (rehabilitatif);
3) pelaksanaan penunjang pelayanan kesehatan;
4) penyelenggaraan pengelolaan keuangan sesuai ketentuan badan
layanan umum daerah;
5) penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) serta Rencana Bisnis
dan Anggaran (RBA);
6) pengelolaan administrasi umum Rumah Sakit Umum Daerah;
7) pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Bupati.
14
b. Dewan Pengawas
Dewan Pengawas merupakan organ RSUD yang mempunyai fungsi
sebagai pembina, pengarah dan pengawas RSUD.
c. Komite-Komite
Komite yang ada di RSUD meliputi:
1) Komite Medik;
2) Komite Keperawatan;
3) Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien;
4) Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
5) Komite Kesehatan dan Keselamatan Pasien; dan
6) Komite Etik dan Hukum.
e. Instalasi-Instalasi
Instalasi merupakan unit pelayanan fungsional yang dibentuk sebagai
upaya penyelenggaraan pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta
penelitian dan pengembangan kesehatan
Instalasi yang dibentuk di RSUD meliputi:
1) Instalasi rawat jalan;
2) Instalasi rawat inap;
3) Instalasi gawat darurat;
4) Instalasi rawat intensif;
5) Instalasi bedah sentral;
6) Instalasi patologi klinik;
7) Instalasi patologi anatomi;
8) Instalasi radiodiagnostik dan radioterapi;
9) Instalasi rehabilitasi medik;
10) Instalasi farmasi;
11) Instalasi pemulasaraan jenazah;
12) Instalasi gizi;
13) Instalasi sterilisasi dan laundry;
14) Instalasi rekam medik;
15) Instalasi pemeliharaan sarana medik;
16) Instalasi gas medik dan vakum medik;
17) Instalasi kesehataran lingkungan;
18) Instalasi pemeliharaan sarana non medik; dan
19) Instalasi pengolahan data elektronik.
Instalasi-instalasi di atas apabila dianggap perlu dapat dibentuk unit-
unit kerja di bawahnya.
15
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Merupakan sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan keahliannya.
3. Tim-Tim
Selain jabatan yang tercantum dalam struktur organisasi RSUD di atas,
terdapat juga organisasi yang sifatnya ad hoc dalam bentuk Tim-Tim, antara
lain:
1) Tim Farmasi dan Terapi;
2) Tim Rekam Medik;
3) Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS);
4) Tim PONEK;
5) Tim TB DOTs;
6) Tim HIV/AIDS;
7) Tim Akreditasi Rumah Sakit;
8) Tim Rekruitmen Pegawai;
9) Dan lain-lain
16
LAMPIRAN : PERATURAN DIREKTUR RSUD BANGIL
KABUPATEN PASURUAN
NOMOR :
TANGGAL :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
F. Kebijakan Pelayanan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Pengaturan Jaga
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
B. Tujuan
C. Tata Laksana Pelayanan
1
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Pengertian
B. Tujuan
C. Tata Laksana Pelayanan
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX
PENUTUP
NAMA PEJABAT.
Pangkat
NIP.
2
LAMPIRAN : PERATURAN DIREKTUR RSUD BANGIL
KABUPATEN PASURUAN
NOMOR :
TANGGAL :
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
DEFINISI
BAB III
RUANG LINGKUP PELAYANAN
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Kebijakan Pelayanan
B. Tata Laksana Pelayanan
BAB V
DOKUMENTASI
NAMA PEJABAT.
Pangkat
NIP.
3
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL
Jl. Raya Raci - Bangil, Pasuruan Kode Pos 67153
Telp.(0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 744940, 747789
TENTANG
…………………………………………………………
.....................................................................
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Pasuruan
pada tanggal
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
Tembusan:
1.
2. dan seterusnya
4
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL
Jl. Raya Raci - Bangil, Pasuruan Kode Pos 67153
Telp.(0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 744940, 747789
TENTANG
PROGRAM ...........................................................
TAHUN.............
MEMUTUSKAN:
5
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Pasuruan
pada tanggal
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
Tembusan:
1.
2. dan seterusnya
6
LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD BANGIL
KABUPATEN PASURUAN
NOMOR :
TANGGAL :
PROGRAM ..........................................
TAHUN ...............
I. Pendahuluan
Berisi hal-hal yang bersifat umum yang masih terakait dengan program
7
Metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan.
Metode tersebut bisa antara lain dengan membentuk tim, melakukan
rapat,melakukan audit dan lain-lain.
VI. Sasaran
Target per tahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan-
tujuan program. Sasaran program menunjukkan hasil antara yang
diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran
program perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Spesifik, sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang
diinginkan, bukan cara pencapaiannya.
Measureable, sasaran harus terukur dan dapat digunakan untuk
memastikan apa dan kapan pencapaiannya.
Aggressive but Attainable, apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menantang namun tidak boleh
mengandung target yang tidak layak.
Result oriented, sedapat mungkin sasaran harus menspesifikan hasil
yang ingin dicapai.
Time bound, sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang
relatif pendek, mulai dari beberapa minggu sampai ke beberapa
bulan, sebaiknya kurang dari setahun.
VIII. Pembiayaan
Untuk membiayai kegiatan program maka perlu disebutkan sumber
anggarannya serta diperinci menurut kegiatannya, apabila diperlukan
dapat diperinci menurut jenis belanjanya sesuai kode rekening pada
penyusunan anggaran.
8
Pencatatan adalah pencatatan kegiatan, bagaimana melakukan
pencatatan atau membuat dokumen kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kurun
waktu berapa lama laporan harus dibuat dan dilaporkan kepada
siapa saja.
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
9
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
2) Manfaat SPO
a) Memenuhi persyaratan standar pelayanan Rumah Sakit/Akreditasi RS.
b) Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan.
c) Memastikan staf RS memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaannnya.
3) Pengelolaan SPO
a) Direktur menunjuk Tim Akreditasi Rumah Sakit sebagai pengelola SPO
di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
b) Pengelola SPO mempunyai fungsi:
Memberikan tanggapan, mengoreksi dan memperbaiki terhadap
SPO yang telah disusun oleh unit kerja, baik dari segi bahasa
maupun penulisan;
Sebagai koordinator dari SPO yang sudah dibuat oleh masing-
masing unit kerja sehingga tidak terjadi duplikasi/tumpang tindih
SPO antar unit kerja;
Melakukan cek ulang terhadap SPO-SPO yang akan ditandatangani
oleh Direktur.
c) Pelaksana atau Unit Kerja terkait bertanggung jawab untuk menyusun
dan membuat rancangan SPO berdasarkan analisa kebutuhan.
d) SPO yang telah disusun atau perubahan SPO yang dibuat oleh Unit
Kerja diajukan kepada Tim Akreditasi Rumah Sakit untuk melakukan
pengecekan keterkaitan SPO yang diajukan tersebut dengan SPO
sudah ada.
4) Penyusunan SPO
a) SPO harus dibuat/ditulis oleh unit kerja yang melakukan pekerjaan
tersebut.
b) Unit kerja melakukan identifikasi kebutuhan yakni mengidentifikasi
apakah kegiatan yang dilakukan saat ini sudah ada SPO atau belum
dan bila sudah ada agar diidentifikasi, apakah SPO masih efektif atau
tidak.
c) Untuk SPO pelayanan dan SPO administrasi, identifikasi kebutuhan
SPO bisa dilakukan dengan menggambarkan proses bisnis di Unit
10
Kerja tersebut atau alur kegiatan dari kerja yang dilakukan di unit
tersebut. Sedangkan untuk SPO Profesi identifikasi kebutuhan
dilakukan dengan mengetahui pola penyakit yang sering ditangani di
Unit Kerja tersebut. Dari identifikasi kebutuhan SPO maka di suatu
Unit Kerja dapat diketahui berapa banyak dan macam SPO yang harus
dibuat/disusun. Untuk melakukan identifikasi kebutuhan SPO dapat
pula dilakukan dengan memperhatikan elemen penilaian pada standar
akreditasi rumah sakit, minimal SPO-SPO apa saja yang harus ada.
SPO yang dipersyaratkan di elemen penilaian adalah SPO minimal yang
harus ada di rumah sakit. Sedangkan identifikasi SPO dengan
menggambarkan terlebih dahulu proses bisnis di Unit Kerja adalah
seluruh SPO secara lengkap yang harus ada di Unit Kerja tersebut
d) SPO harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana
atau Unit Kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya
kemudian Tim Akreditasi Rumah Sakit diminta memberikan
tanggapan.
e) Di dalam SPO harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan dan mengapa.
f) SPO agar menghindari menggunakan kalimat majemuk. Subjek,
predikat dan objek harus jelas. SPO tidak diperbolehkan menggunakan
kata yang menimbulkan makna ganda seperti kata : atau, mungkin,
barangkali dan kata lain yang semakna.
g) SPO harus menggunakan kalimat perintah/instruksi dengan bahasa
yang dikenal pemakai.
h) SPO harus jelas ringkas dan mudah dilaksanakan. Untuk
SPOpelayanan pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan,
keamanan dan kenyamanan pasien. Untuk SPO profesi harus mengacu
kepada standar profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan
IPTEK dan memperhatikan aspek keselamatan pasien.
i) Mengingat SPO merupakan flow charting dari proses kegiatan maka
untuk memperoleh pengertian yang jelas bagi subjek, penulisan SPO
adalah dimulai dengan membuat flow chart dari kegiatan yang
dilaksanakan. Caranya adalah membuat diagram kotak sederhana
yang menggambarkan langkah penting dari seluruh proses.
PEMILIHAN PEMASOK
MENGKOMUNIKASIKAN PERSYARATAN
PENERIMAAN BARANG
PEMERIKSAAN BARANG
11
PENEMPATAN DI GUDANG
8) Penyimpanan SPO
a) Dokumen asli SPO yang telah disahkan Direktur RSUD Bangil
Kabupaten Pasuruan disimpan dan didokumentasikan di Sekretariat
Akreditasi Rumah Sakit.
b) Penyimpanan SPO yang asli harus rapi, sesuai metode pengarsipan
dokumen sehingga mudah dicari kembali apabila diperlukan.
c) Duplikat SPO disimpan di masing-masing Unit Kerja dimana SPO
tersebut digunakan. Yang berwenang menggandakan SPO adalah
Sekretariat Akreditasi RS dengan membubuhkan cap ”Duplikat”
disertai tanggal pembuatan duplikat dan paraf Sekretaris Akreditasi RS
yang melakukan penggandaan dokumen disesuaikan dengan panduan
pengendalian dokumen.
d) Bila SPO tersebut sudah tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan
lagi karena direvisi atau hal lainnya, maka Unit Kerja wajib
mengembalikan SPO yang sudah tidak berlaku tersebut ke Sekretariat
Akreditasi RS, sehingga di Unit Kerja hanya ada duplikat SPO yang
masih berlaku.
e) Tim Akreditasi Rumah Sakit dapat memusnahkan duplikat SPO yang
tidak berlaku, akan tetapi SPO yang asli tetap disimpan sampai batas
waktu sesuai ketentuan dalam pengarsipan dokumen di RSUD Bangil
Kabupaten Pasuruan.
f) SPO di Unit Kerja harus disimpan dengan baik dan diletakkan di
tempat yang mudah dilihat, mudah diambil dan mudah dibaca oleh
staf RS yang berwenang.
g) Duplikat SPO yang diberikan kepada pihak luar Rumah Sakit, harus
dengan persetujuan Direktur RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
9) Pendistribusian SPO
a) Pendistribusian SPO dilakukan oleh Sekretariat Akreditasi RS dengan
menggunakan formulir tanda terima SPO.
b) Distribusi SPO dapat untuk unit kerja tertentu atau untuk seluruh
unit kerja tergantung jenis SPO. Apabila merupakan acuan untuk
melakukan kegiatan di semua unit kerja maka SPO didistribusikan ke
semua unit kerja, sedangkan apabila memuat kegiatan untuk unit
kerja tertentu maka hanya didistribusikan ke unit kerja tertentu dan
unit terkait sesuai yang tertulis dalam SPO.
10) Evaluasi SPO
a) Evaluasi SPO dilaksanakan oleh Unit Kerja sesuai kebutuhan, selama-
lamanya 3 tahun sekali.
b) Hasil evaluasi dapat berupa:
SPO masih tetap dapat digunakan;
13
SPO perlu diubah (ditambah atau dikurangi sebagian) atau
addendum.
SPO perlu diganti (berubah sebagian besar/seluruhnya);
c) Perbaikan atau revisi dilakukan:
(1) Atas instruksi Direktur;
(2) Terjadi perubahan organisasi RS;
(3) Usulan Unit Kerja;
(4) Berdasarkan hasil temuan/evaluasi audit internal atau eksternal;
(5) Perubahan regulasi pemerintah;
(6) Berdasarkan rekomendasi dari hasil evaluasi.
d) Apabila terjadi pergantian Direktur RS, sedangkan SPO memang masih
sesuai untuk digunakan maka tidak perlu dilakukan perbaikan/revisi.
11) Bentuk dan susunan naskah Standar Prosedur Operasional adalah
sebagai berikut :
a) Kepala
(1) Kepala sebelah kiri memuat
(a) Kop naskah standar prosedur operasional terdiri atas Nama
Rumah Sakit dan gambar logo RSUD Bangil Kabupaten
Pasuruan.
(b) Tulisan Standar Prosedur Operasional dicantumkan di bawah
logo RSUD Bangil Kabupaten Pasuruandan dicantumkan nama
unit kerja pembuat SPO.
14
11 : Instalasi Pemulasaraan Jenazah
12 : Instalasi Gizi
13 : Instalasi Sterilisasi dan Laundry
14 : Instalasi Rekam Medik danTim Rekam Medik
15 : Instalasi Gas Medik dan Vakum Medik
16 : Instalasi Pemeliharaan Sarana Medik
17 : Instalasi Pemeliharaan Sarana Non Medik
18 : Instalasi Kesehatan Lingkungan
19 : Instalasi Pengolahan Data Elektronik
20 : Komite Medik
21 : Komite Keperawatan
22 : Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
23 : Komite Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi (PPI)
24 : Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
25 : Komite Etik dan Hukum
26 : Tim PONEK
27 : Tim HIV/AIDS
28 : Tim TB DOTS
29 : Tim PKRS
30 : Bidang Pelayanan Medis
31 : Bidang Pelayanan Keperawatan
32 : Bidang Penunjang
33 : Bagian Umum
34 : Bagian Keuangan
35 : Bagian Pengembangan
36 : Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian
37 dst. menyesuaikan kebutuhan.
(3) Nomor Revisi, dicantumkan secara simetris di bawah judul, diisi
dengan status revisi menggunakan angka, yaitu:
Dokumen baru diberi angka 0 (nol);
Dokumen revisi pertama diberi angka 1;
Dan seterusnya.
(4) Halaman dicantumkan secara simetris dibawah judul, diisi dengan
nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman SPO
tersebut, yaitu:
Halaman 1/6, artinya halaman pertama dari total 6 halaman;
Halaman 2/6, artinya halaman kedua dari total 6 halaman;
Dan seterusnya.
(5) Tanggal Terbit, dicantumkan di bawah nomor dokumen dan
diberikan sesuai tanggal terbitnya/ diberlakukannya SPO tersebut.
(6) Tanda Tangan dan Nama Jelas pejabat yang menetapkan standar
prosedur operasional dicantumkan di bawah nomor revisi dan
halaman.
b) Batang Tubuh/Isi SPO
Batang tubuh standar prosedur operasional terdiri atas :
(1) Pengertian
berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang mungkin
sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian.
15
Contoh:
Pengertian SPO Pemasangan Gelang Identifikasi Pasien Rawat Inap
adalah proses kegiatan identifikasi dengan memasang gelang
identitaspasien rawat inap pada pergelangan tangan kiri yang
tercantum nama, tanggal lahir dan nomor Rekam Medis.
(2) Tujuan
berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik. Kata kunci :
”Sebagai acuan penerapan langkah-langkah
untuk ...................................”
Contoh:
Tujuan SPO Pemasangan Gelang Identifikasi Pasien Rawat Inap
adalah memastikan identitas pasien dengan benar, selama pasien
di rawat di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
(3) Kebijakan
berisi kebijakan Direktur RS yang menjadi dasar dibuatnya SPO
tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SPO tersebut,
kemudian diikuti dengan peraturan/keputusan dari kebijakan
terkait.
Contoh :
Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan gelang identitas
pasien (Peraturan Direktur Nomor ...........................tentang
Pedoman Keselamatan Pasien).
(4) Prosedur
bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-
langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu dan
harus berupa kalimat perintah/instruksi.
Contoh:
SPO Pemasangan Gelang Identifikasi Pasien Rawat Inap
(a) Persiapan Alat:
Gelang identitas pasien(Gelang Biru/Pink)
Berkas Rekam Medis pasien
Alat Tulis
(b) Pelaksanaan
Siapkan gelang identitas pasien sesuai dengan jenis kelamin
Isi label gelang dengan identitas pasien (nama, umur dan
nomor Rekam Medis)sesuai berkas RekamMedis pasien.
Ucapkan salam “selamat pagi/siang/malam, Bapak/Ibu”
dst.....
JUDUL SPO
Nama Lengkap
Diisi Nama Unit Pangkat
Pembuatan SPO NIP.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
17
Format SPO halaman ke-2 dst.
JUDUL SPO
Unit Terkait
18
FORMULIR
JENIS JUMLAH
NO JUDUL DOKUMEN ALASAN
DOKUMEN*) HALAMAN
1 2 3 4 5
PENERIMA PENGIRIM
*) Diisi Pedoman/Panduan/SPO/Program
19
FORMULIR
PENGEMBALIAN DOKUMEN
PENERIMA PENGIRIM
*) Diisi Pedoman/Panduan/SPO/Program
FORMULIR
20
Tanggal :
PENERIMA PENGIRIM
*) Diisi Pedoman/Panduan/SPO/Program
**) Coret yang tidak perlu
FORMULIR
Jenis Dokumen :
Judul Dokumen :
Nomor Dokumen :
MATERI
NO SEBELUMNYA PERBAIKAN
PERUBAHAN
1 2 3 4
21
Pasuruan, .................
PENGUSUL
NAMA JELAS
NIP/NRP
22