Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN

MANAJEMEN FASILITAS KELAMATAN


UPTD PUSKESMAS KRETEK

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL

UPTD PUSKESMAS KRETEK

TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayahNya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat di UPTD Puskesmas Kretek
Pedoman ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk memberikan acuan
dan kemudahan dalam pelaksanaan Program Manajeman Fasilitas Kelamatan.
Pada kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih
dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan
Pedoman Manajemen Fasilitas Keselamatan di UPTD Puskasmas Kretek.

Bantul, 2 Januari 2023


Kepala UPTD Puskesmas Kretek

drg. Yuni Astuti


NIP. 197506222006041012

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ……………………….…………………………………………. 4
A. Latar Belakang …………………………………………………………………… 5
B. Tujuan ……………………………………………………………………………... 5
C. Sasaran ……………………………………………………………………………. 5
D. Ruang Lingkup …………………………………………………………………… 6
E. Batasan Operasional ……………………………………………………………. 6
BAB II STANDAR KETENAGAAN ……………………………………………………… 7
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia …………………………………………... 7
B. Distribusi Ketenagaan …………………………………………………………. 7
C. Jadwal Kegiatan .………………………………………………………………… 9
BAB III STANDAR FASILITAS ………………………………………………………….. 12
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN …………………………………………………. 13
A. Metode ……………………………………………………………………………... 13
B. Langkah Kegiatan ……………………………………………………………….. 14
BAB V LOGISTIK …………………………………………………………………………. 17
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN …………………………………….. 18
BAB VII KESELAMATAN KERJA ………………………………………………………. 19
BAB VIII PENGENDALI MUTU ………………………………………………………… 20
BAB IX PENUTUP ………………………………………………………………………… 21

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang memberikan
pelayanan kepada masyarakat mempunyai kewajiban untuk mematuhi peraturan
perundangan yang berlaku, yang terkait dengan bangunan, prasarana, peralatan
Puskesmas dan menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, pengunjung,
petugas dan masyarakat di sekitar Puskesmas. Peraturan perundangan dari
pemerintah dan pemerintah daerah perlu disediakan, dipatuhi, dan digunakan
sebagai acuan dalam menyediakan pelayanan yang aman.
Puskesmas perlu menyusun program manajemen fasilitas dan keselamatan
(MFK) untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan
masyarakat. Dalam pelaksanaan program MFK perlu ditetapkan petugas yang
bertanggungjawab terhadap program MFK. Untuk melaksanakan MFK maka perlu
dilakukan identifikasi dan pembuatan peta terhadap area - area berisiko yang
meliputi :
a) Keselamatan dan keamanan
b) Pengelolaan bahan dan limbah
c) Manajemen emergency (kedaruratan)
d) Pengamanan kebakaran
e) Alat kesehatan
f) Sistem utilisasi
g) Pendidikan dan pelatihan petugas Sarana/ bangunan, prasarana, peralatan
Puskesmas, dan lingkungan fisik perlu dikelola untuk menyediakan lingkungan yang
aman bagi pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat.
Rencana program MFK perlu disusun setiap tahun dan diterapkan, yang meliputi:
a) Keselamatan dan keamanan. Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu
dimana saat gedung, halaman/ground dan alat kesehatan tidak menimbulkan
bahaya atau risiko bagi pasien, petugas dan pengunjung, dan masyarakat
Keamanan adalah proteksi/ perlindungan dari kehilangan, pengrusakan dan
kerusakan, kekerasan fisik, penerapan kodekode darurat atau akses serta
penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang.
b) Pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun (B3), yang meliputi:
penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya lainnya harus
dikendalikan, dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman.

4
c) Manajemen emergency/ kedaruratan, yaitu tanggapan terhadap wabah,
bencana dan keadaan emergency direncanakan dan efektif.
d) Pengamanan kebakaran: Puskesmas wajib melindungi properti dan penghuni
dari kebakaran dan asap.
e) Peralatan Puskesmas: Peralatan Puskesmas dalam program MFK terdiri dari
alat kesehatan, perbekalan kesehatan lainnya, dan perlengkapan. Untuk
mengurangi risiko, peralatan Puskesmas dipilih, dipelihara dan digunakan
sesuai dengan ketentuan.
f) Sistem utilitas meliputi sistem listrik bersumber PLN, sistem air, sistem gas
medis dan sistem pendukung lainnya seperti generator (Genset), perpipaan
air dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian, dan harus
dipastikan tersedia 7 (tujuh) hari 24 ( dua puluh empat ) jam
g) Pendidikan petugas.
Rencana tersebut dikaji, diperbaharui dan didokumentasikan yang merefleksikan
keadaan-keadaan terkini dalam lingkungan Puskesmas.

B. Tujuan
a. Tujuan umum
Menjamin berfungsinya kenyamanan, keamanan, keselamatan dan efisiensi
fasilitas dan lingkungan puskesmas bagi pasien, pengunjung, karyawan dan
fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.
b. Tujuan Khusus
1. Menjaga keamanan dan keselamatan fasilitas puskesmas
2. Menjamin terpelihara dan berfungsinya system utilitas di puskesmas
3. Menjamin terpelihara dna berfungsinya peralatan di puskesmas
4. Meningkatnya kesiagaan puskesmas dalam menghadapi bencana
5. Meningkatnya kesiagaan puskesmas dalam mencegah terjadinya kebakaran
dan kesiagaan jika terjadinya kebakaran
6. Terkelolanya B3 dan limbah B3 di puskesmas sesuai dengan peraturan
perundangan
7. Meningkatnya pemahaman seluruh karyawan terhadap pengelolaan fasilitas
dan keselamatan

C. Sasaran
1. Staf dan Karyawan UPTD Puskesmas Kretek.
2. Pasien yang datang berobat di UPTD Puskesmas Kretek
3. Pengunjung yang datang/ pengantar pasien yang datang berobat di UPTD
Puskesmas Kretek.

5
D. Ruang Lingkup
1) Keselamatan dan keamanan
2) Pengelolaan bahan berbahaya dan limbah
3) Manajemen emergency (kedaruratan)
4) Pengamanan kebakaran
5) Alat kesehatan
6) Sistem utilisasi
7) Pendidikan dan pelatihan petugas

E. Definisi Operasional
1) Keselamatan dan keamanan adalah suatu keadaan tertentu dimana saat
gedung, halaman/ground dan alat kesehatan tidak menimbulkan bahaya atau
risiko bagi pasien, petugas dan pengunjung, dan masyarakat.
2) Bahan Berbahaya Dan Beracun adalah bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup dan atau
dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya.
3) Manajemen emergency/kedaruratan yaitu tanggapan terhadap wabah,
bencana dan keadaan emergency direncanakan dan efektif.
4) Pengamanan kebakaran adalah perlindungan properti dan penghuni dari
kebakaran dan asap.
5) Peralatan Puskesmas terdiri dari alat kesehatan, perbekalan kesehatan
lainnya, dan perlengkapan.
6) Sistem utilitas meliputi sistem listrik bersumber PLN, sistem air, sistem gas
medis dan sistem pendukung lainnya seperti generator (genset), perpipaan
air

6
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


1) Ketua Tim
Tenaga kesehatan
Minimal S1
2) Penanggungjawab keselamatan dan keamanan
Tenaga kesehatan
Minimal S1
3) Penanggungjawab pengelolaan bahan dan limbah
Tenaga Sanitarian/kesling
Minimal D3
4) Penanggungjawab manajemen emergency (kedaruratan)
Tenaga kesehatan
Minimal D3
5) Penanggungjawab pengamanan kebakaran
Tenaga kesehatan
Minimal D3
6) Alat Kesehatan
Tenaga kesehatan
Minimal D3
7) Sistem Utilitas
Tenaga kesehatan
Minimal D3

B. Distribusi Ketenagaan
Dalam pelaksanaan program MFK dibentuk Tim MFK dengan struktur organisasi
sebagai berikut
Ketua drg. Justika Oktavia
Sekretaris Susila Dewi Lukisnasari, S.Kep
Keselamatan dan Keamanan dr. Hanifah Khoirunnisa
Pengelolaan bahan berbahaya B3 Nuur Ayuningtyas, Amd.Kes
dan limbah
Manajemen kedaruratan bencana Budhi Agus Suseno, Amd.Kep

7
Manajemen penanganan kebakaran Budhi Agus Suseno, Amd.Kep
Manajemen Alat kesehatan Heri Tri Haryanta
Manajemen Utilitas Heri Tri Haryanta
Manajeman Pendidikan MFK Sumarni, Amd.Keb

8
C. Jadwal Kegiatan
BULAN
NO KEGIATAN
DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV
PENDOMAN DAN REGULASI MFK

1 SK tim MFK

2 SK program MFK
√ √ √ √
3 Evaluasi program dan tindak lanjut

SARANA DAN KEAMANAN



MeIaksanakan identifikasi daerah yang berisiko
dari aspek gedung dan fasiIitas.
1
MeIaksanakan pemeriksaan dan monitoring √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
seIuruh gedung peIayanan pasien secara
2 berkala
MeIaksanakan pengendaIian Iingkungan seIama kondisional
3 masa pembangunan dan renovasi
MeIakukan pencegahan kejadian cedera pada √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 pasien, keIuarga, staf dan pengunjung
MeIaksanakan pemberian identitas kepada staf, √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 pengunjung, atau tamu
MeIaksanakan proteksi kehiIangan dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 kerusakan dari fasiIitas
√ √ √
7 Melaksanakan simulasi kode darurat
MANAJEMEN BAHAN BERBAHAYA (B3) DAN LIMBAH
MeIaksanakan identifikasi resiko bahan dan √
1 Iimbah berbahaya (B3)

9
MeIaksanakan pengelolaan bahan dan Iimbah
berbahaya B3 (penanganan, penyimpanan dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 penggunaan).
MeIaksanakan peIaporan dan investigasi dari kondisional
3 tumpahan, paparan dan insiden Iainnya
MANAJEMEN PENANGANAN BENCANA
MeIaksanakan identifikasi bencana internaI dan √
1 eksternal

Melaksanakan Analisis Penilaian risiko bencana
2
Melaksanakan Kegiatan pengurangan risiko √
3 bencana atau simulasi
Melaksanakan perbaikan terhadap program √
penanggulangan bencana sesuai hasil simulasi
4 dan evaluasi
PENANGANAN KEBAKARAN
MeIaksanakan identifikasi pengurangan resiko √
1 kebakaran
MeIaksanakan pencegahan kebakaran terhadap
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 bahan mudah terbakar
MeIaksanakan peIatihan penangguIangan √
3 kebakaran
MeIaksanakan pemeriksaan,uji fungsi peraIatan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kebakaran dan pemeIiharaan peraIatan
4
5 Terlaksananya program larangan merokok X X X X X X X X X X X X
MANAJEMEN ALAT KESEHATAN
MeIaksanakan inventarisasi alat kesehatan √
1 sesuai dengan ASPAK
MeIaksanakan inspeksi dan pengujian alat
kondisional
2 kesehatan

10
3 Melaksanakan pelatihan penggunaan alat kondisional
MeIaksanakan pemeIiharaan dan kalibrasi alat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4 kesehatan
SISTEM UTILITAS

Melaksanakan iventarisasi sistem utilitas
1
MeIaksanakan identifikasi terhadap resiko
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 kegagaIan sistem utilitas
MeIaksanakan pemeriksaan dan pemeliharaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 sistem utilitas
DIKLAT MFK
Menyusun rencana pendidikan program MFK ke √
1 petugas

2 MeIaksanakan pendidikan MFK ke petugas

11
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Ruang Lingkup MFK


1) Keselamatan dan keamanan
2) Pengelolaan bahan dan limbah
3) Manajemen emergency (kedaruratan)
4) Pengamanan kebakaran
5) Alat kesehatan
6) Sistem utilisasi
7) Pendidikan dan pelatihan petugas

12
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Metode
1) Rapat Tim MFK
2) Workshop
3) Inspeksi dengan menggunakan check list

B. Langkah Kegiatan
1) Workshop Pengelolaan fasilitas dan keselamatan puskesmas, dengan rincian
 sosialiasi pemenkes 52 tahun 2018 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Fasyankes
 sosialisasi MFK
2) Penyusunan regulasi internal untuk MFK: kebijakan, panduan, dan sop-sop
terkait dengan MFK, dengan rincian kegiatan
 Pertemuan penyusunan kebijakan, panduan, dan sop-sop (kebijakan
MFK, SK Tim MFK, pedoman/panduan MFK, SOP terkait MFK)
 Penandatanganan regulasi MFK
3) Program Keamanan dan Keselamatan, dengan rincian kegiatan sebagai
berikut
 identifikasi area berisiko keamanan
 penyusunan kode-kode darurat
 penyusunan SOP Safety Briefing
 penyusunan SOP identifikasi pengunjung
 Sosialisasi SOP
 Monitoring dan evaluasi keamanan termasuk CCTV
 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan SOP
 OJT safety briefing
 OJT code blue
 pembuatan video safety briefing
 penyampaian safety briefing secara rutin sebelum pelaksanaan -
pelayanan dan pelaksanaan pertemuan di puskesmas

13
 Pemantauan jika ada konstruksi/renovasi

 monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program keamanan dan


keselamatan
4) Program pengelolaan B3 dan Limbah B3, dengan rincian kegiatan sebagai
berikut
 Tersusunnya Regulasi pengelolaan B3 dan Limbah B3
 Tersusunnya SK Pengelolaan B3 dan Limbah B3
 Tersusunnya SK Transporter dan Pengelola Limbah B3
 Tersusunnya Pedoman Pengelolaan B3 dan Limbah B3
 Tersusunnya SOP-SOP pengelolaan B3 dan Limbah B3
 Melakukan Identifikasi B3 dan limbah B3, Pelabelan dan Penyimpanan
 Penyusunan MSDS
 Tersusunnya SOP Identifikasi Pengunjung
 Sosialisasi Penggunaan Spill Kit B3 dan Tumpahan B3

 Monitoring dan evaluasi Penanganan B3 dan Limbah B3


5) Program Penanggulangan Bencana, dengan rincian kegiatan sebagai berikut
 Penyusunan Regulasi Program penanggulangan Bencana
 Tersusunnya SK Tim gerak cepat / Tim Penanggulangan Bencana
 Tersusunnya Uraian Tugas Tim Gerak Cepat
 Tersusunnya Program Penanggulangan Bencana
 Tersusunnya SOP Penanggulangan Bencana
 Identifikasi Bencana
 Melakukan kajian HVA
 Penyusunan kontinjensi plan/disaster plan
 Sosialisasi regulasi dan SOP
 Mengidentifikasi peralatan yang dibutuhkan untuk tanggap darurat
bencana
 Simulasi dan Edukasi Bencana - Review dan perbaikan hasil simulasi
6) Program Penanggulangan Kebakaran, dengan rincian kegiatan sebagai
berikut
 Penyusunan Regulasi Penanggulangan Kebakaran
 Tersusunnya SK Tim Tanggap Kebakaran
14
 Tersusunnya Uraian Tugas Tim Tanggap Kebakaran
 Tersusunnya Kebijakan Larangan Merokok
 Tersusunnya Fire Plan
 Tersusunnya SOP Penanggulangan Kebakaran
 Tersusunnya SOP Evakuasi
 Identifikasi Area Beresiko Kebakaran
 Identifikasi kebutuhan system kebakaran pasif dan aktif yang ada
 Inspeksi rutin system kebakaran yang ada
 Pengujian dan pemeliharaan system kebakaran yang ada
 Workshop Cara Menggunakan APAR
 Monev Pemeliharaan APAR
 Simulasi Evakuasi Bencana Kebakaran

 Monev Kepatuhan Larangan Merokok


7) Program pemeliharaan peralatan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut
 Pengisian ASPAK untuk peralatan
 Tindak lanjut hasil pengisian ASPAK
 Tersusunnya Regulasi terkait pengelolaan Peralatan
 Tersusunnya SK Tim Pengelolaan Peralatan
 Tersusunnya Uraian Tugas Tim Pengelola Peralatan
 Tersusunnya Pedoman Pengelolaan Peralatan
 Tersusunnya SOP-SOP terkait pengelolaan peralatan
 Identifikasi Peralatan, Inspeksi peralatan dan Testing alat
 Melakukan Kalibrasi Peralatan
 Melakukan Perbaikan dan Pemeliharaan peralatan

 Monitoring dan evaluasi Pengelolaan Peralatan


8) Program Pemeliharaan system utilitas, dengan rincian kegiatan sebagai
berikut
 Pengisian ASPAK
 Tindak lanjut terhadap hasil pengisian ASPAK
 Penyusunan jadwal pemeliharaan system utilitas
 Pelaksanaan pemeliharaan system utilitas

15
 Identifikasi area rawan gagal listrik, air, gas dan sitem informasi dan
tindak lanjutnya
 Monitoring pelaksanaan pemeliharaan system utilitas
 Uji coba cadangan listrik
 Uji coba cadangan air
 Back up system informasi
 Tersusunnya Regulasi pengelolaan Sistem Utilitas
 Tersusunnya SK Tim Pengelolaan Sistem Utilitas
 Tersusunnya Uraian Tugas Tim Pengelolaan Sistem Utilitas
 Tersusunnya Pedoman Pengelolaan Sistem Utilitas
 Tersusunnya SOP-SOP pengelolaan sistem utilitas
 Identifikasi Sistem Utilitas yang ada di puskesmas
 Sosialisasi Pengelolaan Sistem Utilitas

 Monitoring dan evaluasi Pengelolaan Sistem Utilitas


9) Edukasi pasien dan pengunjung tentang keselamatan, keamanan, dan
larangan merokok, dengan rincian kegiatan sebagai berikut
 sosialisasi perda dan juknis Kawasan Tanpa asap rokok
 pemasangan tanda dilarang merokok dan kawasan tanpa asap rokok

 edukasi bahaya merokok


10) Monitoring dan evaluasi, dengan rincian kegiatan sebagai berikut
 Pertemuan tim tiap triwulan

16
BAB V
LOGISTIK

1) ID card dan badge karyawan dan pengunjung


2) Pemasangan kunci (misalnya pada ruang kasir, ruang farmasi, ruang
rekam medis, ruang bayi)
3) Monitoring dengan CCTV
4) Sistem alarm: fire alarm, fire detector, smoke detector, heat detector
5) Sistem ventilasi dan air conditioning
6) Tanda jalur evakuasi
7) Tanda titik kumpul
8) APAR
9) Helm pengaman
10) Alat Kesehatan
11) Bahan habis pakai
12) Bahan medis habis pakai
13) Sistem pencahayaan
14) Sistem sanitasi
15) Sistem kelistrikan
16) Sistem komunikasi
17) Sistem gas medik
18) Kendaraan Puskesmas keliling/ambulans
19) Tempat sampah
20) Tempat pembuangan limbah
21) Spilkit

17
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN

Dalam pelaksanaan kegiatan program MFK perlu diperhatikan keselamatan


sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang
dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap
sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan

18
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam pelaksanaan kegiatan program MFK perlu diperhatikan keselamatan


kerja karyawan puskesmas dengan menerapkan protocol Kesehatan,kewaspadaan
standar dan transmisi serta ergonomi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap karyawan puskesmas harus dilakukan
untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan

19
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan kegiatan program MFK dipantau dan dievaluasi dengan


menggunakan indikator sebagai berikut:
1) Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan pedoman
2) Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3) Ketepatan tempat pelaksanaan kegiatan
4) Ketepatan sasaran
5) Ketepatan waktu penyerahan bukti pertanggungjawaban dan
pelaporan
6) Tercapainya target dan tujuan pelaksanaan
Dilakukan analisa dan tindak lanjut terhadap hasil dari kegiatan yang sudah
dilaksanakan dengan penerapan proses PDCA / PDSA.

20
BAB IX
PENUTUP

Pedoman Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan diharapkan bisa menjadi


acuan dalam pelaksanaan kegiatan sehingga tujuan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan masyarakat bisa terwujud.
Pedoman ini masih jauh dari sempurna sehingga diharapkan ada masukan
dan saran untuk perbaikan pedoman ini di masa yang akan datang

21

Anda mungkin juga menyukai