Anda di halaman 1dari 56

KATA PENGANTAR

Pedoman Pengorganisasian Bagian K3 pada hakekatnya merupakan tata


aturan organisasi Bagian K3 yang wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua
petugas di Bagian K3 sebagai standar organisasi manajemen.

Dengan disusunnya Pedoman Pengorganisasian Bagian K3 ini diharapkan


dapat membantu pelaksanaan penerapan administrasi dan manajemen yang
ada di Bagian K3 dan meningkatkan perlindungan SDM RS, pengunjung/
pengantar pasien, pasien dan masyarakat sekitar RS dari gangguan
kecelakaan kerja dan kesehatan baik yang berasal dari proses pemberian
pelayanan maupun kondisi sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan pedomanini masih dirasakan


ada beberapa kekurangan, oleh karena itu apabila ada masukan, saran untuk
membuat pedoman ini lebih baik lagi, kami sangat mengharapkan.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................... I


Daftar Isi ................................................................................................ ii
Bab I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ……………………………………………… 1
B. Tujuan Pedoman ……….…………………………………… 1
C. Ruang Lingkup …………………………………………… 2
D. Batasan Operasional ………………………………………… 2
E. Landasan Hukum ………………………………………….. 2

Bab II GAMBARAN UMUM ................................................................ 3


A. Gambaran UmumRumah Sakit Bhayangkara Makassar… 3
B. Tugas Pokok dan Fungsi .................................................... 4
C. Gambaran Umum Bagian K3 ………………………………. 4

Bab III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN ………………… 5


A. Visi Rumah Sakit Bhayangkara Makassar……………….… 5
B. Misi Rumah Sakit Bhayangkara ………..……………..…….. 5
C. Falsafah Rumah Sakit Bhayangkara Makassar…………… 5
D. Nilai-Nilai Dasar ………………………………..…………….. 5
E. Tujuan …………………………………………...……………. 6

Bab IV STRUKTUR ORGANISASI ………………………………….… 7


A. Struktur Organisasi Rumah Sakit ………………………… 7
B. Struktur Organisasi Bagian K3……………………………. 10

Bab V URAIAN TUGAS/JABATAN .................................................. 12


A. Uraian Tugas Koordinator K3………..……………………. 12
B. Uraian Tugas Petugas K3………………………………… 12

Bab VI TATA HUBUNGAN KERJA ................................................... 13

BabVII PENILAIAN KINERJASUMBER DAYA 15


MANUSIA ...................
A. Penilaian Kinerja SDM ………………………………………. 15
B. Tujuan dan Sasaran ………………………………………… 15
C. Instrumen Penilaian Kinerja ……………………………….. 16
D. Pengembangan SDM ………….…………………………… 29

BabVIII PROGRAM ORIENTASI ......................................................... 30


A. Jenis Orientasi ……………………………………………… 30
B. Materi Orientasi ..…………………………………………… 32

Bab IX PERTEMUAN/RAPAT .......................................................... 37

BabX PELAPORAN ………………………….................................... 42


BabXI PENUTUP ………………………………………………………. 43
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tuntutan pengelolaan K3 Rumah Sakit saat ini menjadi semakin tinggi


mengingat tingkat pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan, rumah sakit, oleh
masyarakat mengalami peningkatan. Kebutuhan akan pengelolaan program K3
menjadi sangat penting karena SDM Rumah Sakit, pengunjung/ pengantar pasien,
pasien dan masyarakat sekitar Rumah Sakit ingin mendapatkan perlindungan ri
gangguan kecelakaan kerja dan kesehatan baik yang berasal dari proses pemberian
pelayanan maupun kondisi sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit.
Pengelolaan K3 Rumah Sakit juga merupakan sebuah upaya pemenuhan
ketentuan perundangan yang berlaku yang mempersyaratkan pelaksanaan program
K3 di tempat kerja yang bertujuan untuk melindungi tenaga kerja dan orang lain di
tempat kerja dari terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, untuk
menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien, serta
menjamin proses produksi atau produktivitas kerja tetap berjalan lancar.
RS Bhayangkara Makassar sebagai salah satu tempat pemberi fasilitas
pelayanan kesehatan juga selalau berupaya untuk melakukan pengelolaan K3
Rumah Sakit. Hal ini dikarenakan Rumah Sakit Bhayangkara Makassar
berkomitmen untuk memberikan jaminan bahwa SDM Rumah Sakit, pengunjung/
pengantar pasien, pasien dan masyarakat sekitar Rumah Sakit mendapatkan
perlindungan dari gangguan kecelakaan kerja dan kesehatan baik yang berasal dari
proses pemberian pelayanan maupun kondisi sarana dan prasarana yang ada di
Rumah Sakit .Oleh karena itu, pengorganisasian Bagian K3 yang baik diperlukan
supaya pengelolaan K3 Rumah Sakit dapat berjalan sebagaimana mestinya.
B. TUJUAN
1. Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan manajemen dan karyawan Bagian
K3 dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tugas, wewenang,
dan tanggungjawabnya.
2. Pedoman ini bertujuan untuk mewujudkan tercapainya optimalisasi dan
efektivitas administrasi dan manajemen bagian K3, sehingga pelaksanaan
K3 di rumah sakit dapat berjalan sebagaimana mestinya.

C. RUANG LINGKUP
Pedoman ini meliputi :
1. Struktur organisasi, uraian tugas dan tata hubungan kerja bagianK3Rumah
Sakit Bhayangkara Makassar.
2. Pedoman penyusunan rencana penyediaan dan kebutuhan SDM di
bagianK3Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

D. BATASAN OPERASIONAL
1. Analisa beban kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan
kerja dengan cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi
dengan kapasitas kerja perorangan dengan persatuan waktu.
2. Beban kerja adalah banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan oleh
tenaga dalam satu tahun.
3. Tempat Kerja
4. Keselamatan Kerja
5. Kesehatan Kerja
6. Pengawasan dan Koordinasi

E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang-Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2013 tentang
Ketenagakerjaan;
4. Keputusan KepalaRumah Sakit Bhayangkara Makassar
Nomor:Kep/27/V/2016 pada tanggal 30 Mei 2016 tentang Kebijakan
pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR


Sejarah berdirinya RS. Bhayangkara Makassar diawali berdasarkan perintah
lisan Pangdak (Panglima Daerah Kepolisian) XVIII Sulselra Brigjen Imam Supoyo
kepada Kapten Polisi dr. Adam Iman Santosa pada tanggal 2 Nopember 1965, untuk
menempati dan memfungsikan bekas Sekolah Polisi Negara Djongaya menjadi
Rumah Sakit Kepolisian Bhayangkara Makassar dan sebagai Kepala Rumah Sakit
pertama adalah Komisaris Polisi (Tit) dr. Zainal Arifin, berdasarkan Surat Perintah
Panglima Komando Daerah Angkatan Kepolisian XVIII Sulselra Nomor : 6/1069,
tanggal 24 Januari 1969. Pada tanggal 10 Januari 1970 Rumah Sakit Bhayangkara
Makassar diakui oleh Mabes Polri denga Surat Keputusan Kapolri No. Pol :
B/117/34/I/1970 yang ditandatangani oleh Wakapolri. Dalam perjalanan waktu, RS.
Bhayangkara akhirnya berubah status menjadi Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II
dengan Surat Kapolri No. Pol: Skep/1549/X/2001 tanggal 10 Nopember 2001.
Selanjutnya Kepala Rumah Sakit Kedua adalah Letkol. Pol. Dr. Ida Bagus Putra
Djungutan, Sp.B (Alm) sejak tahun 1985 hingga tahun 1993, selanjutnya pada tahun
1993 Kepla Rumah Sakit ke tiga dijabat oleh Letkol. Pol. Purn. Dr. Roesman Roesli,
Sp.PD dari tahun 1991 hingga tahun 1993, selanjutnya pada tahun 1993 Kepala
Rumah Sakit ke Empat dijabat oleh Kombes. Pol. Drg. Peter Sahelangi sampai
dengan tahun 2007, selanjutnya dijabat oleh Kombes. Pol. Dr. Syafrisal, M.M
sebagai Kepala Rumah Sakit yang kelima dengan masa jabatan dari 2007 sampai
2008, kemudian Kombes. Pol. Didi Agus Mintadi, Sp.JP, DFM menjabat Kepala
Rumah Sakit yang Keenam dari tahun 2008 hingga tahun 2010, selanjutnya pada
tahun 2010 berdasarkan telegram dari Kapolri Nomor : STR/193?III/2010 tanggal 9
Maret 2010 tentang pemberitahuan pengangkatan dan pemberhentian jabatan di
lingkungan Polri dari Kombes.Pol. Didi Agus Mintadi, Sp.JP, DFM kepada Kepala
Rumah Sakit yang ketujuh yaitu Kombes. Pol. Dr. Purwadi, MS., MARS dari tahun
2010 hingga 2013. Selanjutnya Kepala Rumah Sakit kedelapan yaitu Kombes Pol.
Dr. Budi Heryadi. M.M dari tahun 2013 hingga sekarang. Berdasarkan Surat
Keputusan Kapolda Sulsel Nomor: Kep/91/II/2012 tanggal 27 Pebruari 2012,
ditetapkan hari jadi RS Bhayangkara Makassar adalah tanggal 24 Januari 1969.
Untuk menghilangkan kesan bahwa Rumah Sakit Kepolisian Bhayangkara
hanya diperuntukkan bagi anggota Polri maka berdasarkan Surat Keputusan
Kapolda Sulsel No.Pol: Skep/321/X/2001 tanggal 16 Oktober 2001 diputuskan
pergantian nama Rumah Sakit Kepolisian Bhayangkara Makassar menjadi Rumah
Sakit Bhayangkara Tk. II Mappaoudang Makassar.
Perkembangan fisik bangunan Rumah Sakit Bhayangkara Makassar di mulai
pada tanggal 7 Oktober 1971 dengan diresmikannya ruangan Diddokkes dan
Rumah Sakit Bhayangkara oleh Kapolda Sulsel. Pembangunan tahap pertama
dimulai dari ruang perawatan Perwira diresmikannya Ruang Pavilion tahun 1973,
kemudian tahun 1977 dengan dukungan dana dari menghangkam Pangab Jenderal
M. Yusuf dibangunlah sarana pendukung diagnostik dan sarana pelayanan
kesehatan.
Pembangunan tahap kedua tahun 1983 terdiri atas 2 ruang perawatan anak 2
lantai, ruang fisioterapi dan ruang gawat darurat, tahun 1996 peresmian ruang ICU
dan Ruang Operasi dan di tahun 2000 rumah sakit mendapat bantuan lunak
peralatan kesehatan dari Spanyol.
Perkembangan pembangunan selanjutnya adalah pembangunan koridor yang
menghubungkan ruang-ruang perawatan maupun Poliklinik, Gedung Perawatan
berlantai 2 dan Ruang Perawatan lainnya untuk meningkatkan pelayanan.
Sampai saat ini luas bangunan Rumah Sakit Bhayangkara Makassar adalah
6.005 m2 yang berdiri pada lahan seluas 17.642 m2 dan telah memiliki ruang rawat
jalan (17 jenis Poliklinik), IGD dan ruang rawat inap dengan berbagai kelas (VVIP =
2 TT, VIP = 40 TT, kelas I = 13 TT, kelas II = 114 TT, kelas III = 62 TT dan ICU = 10
TT sehingga total tempat tidur adalah 265), serta didukung dengan sarana
penunjang lainnya (Laboratorium klinik, instalasi gizi, instalasi fisioterapi, laundry,
apotik, dan Kompartemen Dokpol).
Seiring perkembangan Rumah Sakit Bhayangkara Makassar pada tahun 2009
berhasil lulus akreditasi 5 pelayanan dasar yang penilaiannya dilakukan oleh komisi
akrditasi dengan sertifikat Nomor : YM.01.10/III/125/09. Tanggal 14 Januari 2009,
dan telah diperpanjang sehingga masa berlakunya sampai dengan Juli 2012.
Sebagai unit pelaksana teknis (UPT) Pusdokkes Polri, Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar berkedudukan di bawah Kapolda melalui Kabiddokkes, yang
memiliki tugas pokok; menyelenggarakan kegiatan pelayanan Kedokteran Kepolisian
untuk mendukung tugas operasional Polri dan pelayanan kesehatan Kepolisian bagi
Pegawai Negeri pada Polri dan keluarganya serta masyarakat umum secara prima.
Dalam perjalanan waktu berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RI Nomor :
440/KMK.05/2010, tanggal 23 Nopember 2010, Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II
Mappaoudang Makassar ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang menerapkan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Kemudian berdasarkan
surat Asrena Kapolri Nomor : B/21/VI/2011/Rorena, tanggal 8 Juni 2011 tentang
satuan kerja dan nomenklatur bari, pergantian nama Rumah Sakit Polri
Bhayangkara Makassar menjadi Rumah Sakit Bhayangkara Makassar dengan kode
Kemenkeu 646307.
Pada tanggal 18 Januari 2012 Dinas Kesehatan Kota Makassar mengeluarkan
perpanjangan izin operasional rumah sakit dengan Nomor : 00393/Yankes-2/I/2012.
Pada tanggal 7 Januari 2012 RS. Bhayangkara Makassar mendapat penetapan
kelas sebagai Rumah Sakit Kelas B dari Kemenkes RI dengan No.
HK.03.05/I/908/12.
Perubahan status rumah sakit menjadi BLU dimaksudkan agar rumah sakit
dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang profesional, efektif dan efisien
kepada masyarakat, serta pengelolahan keuangan yang lebih fleksibel berupa
keleluasan penerapan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan, yang dikelola secara efektif dan efisien melalui
perencanaan yang cermat, pelaksanaan yang taat azas pengawasan yang ketat
dengan tanpa mengutamakan mencari keuntungan.

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Rumah Sakit Bhayangkara Makassar adalah rumah sakit umum dengan
kapasitas 270 tempat tidur, merupakan milik Polri).
Rumah Sakit Bhayangkara Makassarmempunyai tugas pokok
melaksanakanpelayanan kesehatan secara preventif, promotif, kuratif, edukatif
danrehabilitatif sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Rumah Sakit mempunyai
fungsi:
1. menyelenggarakan pelayanan medik;
2. menyelenggarakan pelayanan penunjang medik dan non medik;
3. menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan;
4. menyelenggarakan rujukan;
5. menyelenggarakan pencegahan akibat penyakit dan peningkatan pemulihan;
6. menyelenggarakan penyuluhan dan upaya peningkatan kesehatan masyarakat;
7. menyelenggarakan administrasit;
8. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;
9. menyelenggarakan pengelolaan K3.

C. GAMBARAN UMUM BAGIAN K3 kesehatan


1. Bagian k3 adalah unit organisasi yang bertugas untuk melakukan kegiatan
pengawasan implementasi K3 dilingkungan Rumkit Bhayangkara Makassar dan
melakukan koordinasi dengan bagian terkait dalam upaya perbaikan dan
peningkatan di bidang K3.
2. BagianK3 mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, mengatur dan
mengendalikan kegiatan pengelolaan K3 dilingkungan Rumkit Bhayangkara
Makassar.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR

A. VISI
Menjadi Rumah Sakit Bhayangkara terbaik di kawasan Timur Indonesia dan
jajaran Polri, dengan Pelayanan Prima dan mengutamakan penyembuhan serta
terkendali dalam pembiayaan.

B. MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dengan meningkatkan
kualitas disegala bidang pelayanan kesehatan, termasuk kegiatan
kedokteran kepolisian (forensik, perawatan tahanan, kesehatan kamtibmas
dan DVI) baik kegiatan operasional kepolisian, pembinaan kemitraan
maupun pendidikan dan latihan.
2. Menyelenggarakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan anggaran secara transparan dan akuntabel.
3. Meningkatkan kualitas SDM yg profesional, bermoral dan memiliki budaya
organisasi sebagai pelayan prima.
4. Mengelola seluruh sumber daya secara efektif, efisien dan akuntabel guna
mendukung pelaksanaan tugas pembinaan maupun operasional Polri.

C. NILAI-NILAI DASAR
1. Disiplin
2. Ekstra Pelayanan Prima
3. Kebersamaan
4. Akuntabilitas dan Transparansi
5. Prestasi Kerja.

D. TUJUAN
1. Tersedianya pelayanan kesehatan spesialisasi yang lengkap dan sesuai
dengan standar akreditasi
2. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meminimalisir komplain guna
meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Rumah Sakit Bhayangkara
Makassar
3. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan standar akreditasi
4. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM
5. Menjaga kuantitas SDM secara ideal sesuai dengan beban dan ancaman
tugas
6. Meningkatkan kesejahteraan dan etos kerja SDM
7. Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas dibidang keuangan
8. Terwujudnya pengelolaan seluruh sumber daya lainnya secara efektif,
efisien dan akuntabel.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI

A. STRUKTUR ORGANISASI RS BHAYANGKARA MAKASSAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Karumkit

wakrumkit Dewan pengawas

SUBBAG SUBBAG SUBBANG


WAS INTERN (SPI) RENMING BINFUNG

Ur Ur UR UR UR UR UR UR
Was bin Was opsian TU REN MIN KU SIM & RM DIKLIT

SUBBID SUBBID
YANMEDDOKPOL JANGMEDUM

UR UR
JANGMED JANG UM
UR UR UR
YANMED YAN WAT YAN DOKPOL

Sumber: Rumah Sakit Byangkara Makassar

1. Uraian Tugas

1) Kepala Rumah Sakit Bahyangkara Makassar mempunyai tugas dan fungsi

memimpin, menyusun kebijakan pelaksanaan, mengkoordinasikan dan

mengawasi pelaksanaan tugas rumah sakit, menyusun rencana strategis,


program kerja dan anggaran, penyelanggaraan pengelolah keuangan Rumkit,

sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Disamping

melaksanakan tugas tersebut diatas, Karumkit juga mempunyai tugas sebagai

pimpinan BLU sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 PP tahun 2005 yaitu :

a) menyiapkan rencana strategis bisnis Rumah Sakit Bhayangkara

Makassar, tiap lima tahun sekali

b) Menyiapkan Rencana Bisnis dan anggaran (RBA) tahunan Rumah

Sakit Bhayangkara Makassar

c) Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat tekhnis sesuai

dengan ketentuan yang berlaku, dan

d) Menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan

keuangan Rumkit Bhayangkara Makassar

2) Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, disingkat Waka

Rumah Sakit Bahyangkara Makassar, merupakan unsure pembantu

pimpinan yang berkedudukan berada di bawah Karumkit. Dalam

melaksanakan tugasnya, Waka Rumkit menyelenggarakan fungsi :

a) Mewakili dan menggantikan tugas-tugas Karumkit, apabila Karumkit

berhalangan.

b) Mengkoordinir, membina dan mengawasi pelaksanaan dan tugas-

tugas operasionalisasi Internal Rumah Sakit Bhayangkara Makassar

c) Menyelenggarakan system informasi , administrasi dan

perkembangan personil

d) Menyelenggarakan pengembangan system dan prosedur di

Lingkungan Rumah Sakit Bhayangkara


e) Menyelenggarakan Sistem Administrasi Medik serta System

Informasi

f) Membantu pimpinan menyiapkan rencana strategis bisnis Rumah

Sakit Bhayangkara Makassar

g) Membantu menyiapkan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahun

Rumah Sakit Bhayangkara Makassar

h) Melaksanakan tugas lain yang dibebankan oleh Karumkit

3) Dewan Pengawas, disingkat Dewas

a) Di Lingkungan Rumah Sakit Bhayangkara Makassar dapat dibentuk

Dewas, apabila telah memenuhi persyaratan pembentukan Dewas.

b) Dewas merupakan wadah non struktual yang diangkat dan diusulkan

oleh Kapolda dan ditetapkan oleh Kapolri setelah terlebih dahulu

mendapatkan persetujuan Mentri Keuangan.

c) Dewas dalam melaksanakan tugasnya, menyelenggarakan fungsinya :

(1) Memberikan pendapat dan saran kepeda Kapolda, Kapolri dan

Mentri Keuangan mengenai Rencana Strategis Bisnis dan

anggaran Rumkit yang diusulkan oleh pejabat pengelolah BLU.

(2) Melaporkan Kepada Kapolda, Kapolri dan Mentri Keuangan apabila

terjadi gejala menurunnya kinerja BLU.

(3) Mengikuti perkembangan kegiatan BLU, memberikan saran dan

pendapat kepada Kapolda, Kapolri dan Mentri keuangan mengenai

setiap masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan BlU.

(4) Memberikan nasehat kepada pejabat pengelola BLU dalam

melaksanakan pengelolaan BLU.


(5) Memberikan masukan, saran atau tanggapan atas laporan keuangan

dan laporan keuangan BLU kepada pejabat pengelola BLU.

d) Pembentukan, tugas, fungsi, atau tata kerja dan keanggotaan Dewas serta

persaratan keanggotaan dewas ditetapkan berdasarkan Peraturan Mentri

Keuangan (PMK) Nomor 109/PMK.05/2007 tentang Dewan Pengawas

BLU.

4) Sub bagian pengawasan internal disingkat Subbagwas intern

a) Subbagwas intern adalah unsur pembantu pimpinan dan staf pada

Rumah Sakit Bhayangkara Makassar yang berkedudukan dibawah

dan bertanggung jawab kepada Karumkit.

b) Subbagwas intern bertugas melaksanakan kegiatan pelaksanaan

kegiatan operasional pelayanan dan aspek administratif manajerial

terhadap pengelolaan sumber daya rumah sakit serta

menyelenggarakan fungsi pengawasan kegiatan operasional

pelayanan kesehatan, penyelenggaraan penilaian, pengujian dan

pengusutan laporan yang masuk, dan melakukan audit dan review

atas pengelolaan keuagan Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

c) Subbagwas intern dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dibantu

oleh :

(1) Urusan Pengawasan dan Pembinaan, disingkat Urwasbin bertugas

melaksanakan pengawasan dalamrangka pembinaan sumber daya;

(2) Urusan pengawasan operasional dan Pelayanan, disingkat

Urwasopsyan bertugas melaksanakan pengawasan terhadap

operasional pelayanan rumah sakit

5) Sub Bagian Perencanaan dan Administrasi, disingkat Subbagrenmin:


a) Subbagrenmin adalah unsur pembantu pimpinan dan pelaksana staf

Rumkit yang berada di bawah Karumkit

b) Subbagrenmin dipimpin oleh Kasubbagrenmin yang bertanggung jawab

kepada Karumkit dan pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali

Wakarumkit.

c) Subbagrenmin bertugas melaksanakan pembinaan dan

menyelenggarakan perencanaan serta administrasi pelayanan kesehatan

di lingkungan Rumah Sakit Bhayangkara Makassar meliputi bidang

personil, material, logistik dan keuangan

d) Subbagrenmin dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:

(1) Perencanaan program kerja dan anggaran

(2) Penyelenggaraan manejemen SDM

(3) Perencanaan material kesehatan dan logistic serta;

(4) penyelenggaraan rumah sakit

e) Disamping melaksanakan tugas dan fungsi tersebut diatas, Subbag

Renmin juga mempunyai tugas dan fungsi sebagai pejabat keuangan

sebagaimana dimaksud dalam pesal PP 23 tahun 2005 pasal 32 (3) yaitu:

(1) Mengkordinasikan penyusunan RBA Rumkit.

(2) Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran Rumkit.

(3) Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja .

(4) Menyelenggarakan pengelola kas.

(5) Melakukan pengelolaan utang piutang.

(6) Menyusun kebijakan pengelolaan barang, asset tetap, dan ivestasi

Rumkit

(7) Menyelenggarakan system informasi manejemen keuangan, dan


(8) Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.

f) Subbagrenmin dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dibantu

oleh :

(1) Urusan Tata Usahu disingkat Urtu bertugas melaksanakan

penatausahaan administrasi Rumkit

(2) Urusan Perencanaan disingkat Urren bertugas melaksanakan

perencanaan program kerja dan anggaran;

(3) Urusan Administrasi, disingkat Urmin bertugas

menyelenggarakan urusan administrasi Subbagrenmin;

(4) Urusan Keuangan disingkat Urkeu bertugas menyelenggarakan

kegiatan keuangan rumah sakit dan Bertugas :

(a) Membantu Subbag Renmin dan menyusun RBA Rumkit.

(b) Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran Rumkit.

(c) Menyelenggarakan program kas.

(d) Melakukan pengelolaan utang piutan.

(e) Menyusun kebijakan pengelolaan barang, asset tetap, dan

investasi Rumkit

(f) Menyelenggarakan system informasi manajemen keuangan,

dan

(g) Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan

g) Sub Bagian Pembinaan Fungsi, disingkat Subbagbinfung

(1) Subbagbinfung; adalah unsur pembantu pimpinan dan pelaksana

staf Rumkit yang berada dibawah Karumkit.

(2) Subbagbinfung dipimpinn oleh


(3) Kasubbagbinfung yang bertanggung jawab kepada Karumkit dan

pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali Wakarumkit.

(4) Subbagbinfung bertugas melaksanakan Sistem Informasi

Manajemen (SIM), Rekam Medik (RM), PPID, pendidikan, pelatihan,

penelitian dan pengembangan dilingkungan Rumkit.

(5) Subbagbinfung juga melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi

perencanaan penatalaksanaan, pengawasan dan pengendalian

kegiatan SIM, RM dan PPID serta pelaksanaan pendidikan,

pelatihan, penelitian dan pengembangan.

(6) Subbagbinfung dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dibantu

oleh :

(a) Urusan Sistem Informasi Manajemen dan Rekam Medik disingkat UR

SIM dan RM bertugas melaksanakan perencanaan, penatalaksanaan,

pengawasan dan pengendalian kegiatan SIM, RM dan PPID

(b) Urusan Pendidikan dan Pelatihan serta Penelitian dan

Pengembangan disingkat Urdiklit bertugas melaksanakan

pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.

h) Sub Bidang Pelayanan Medik dan Kedokteran Kepolisian disingkat

Subbid Yanmeddokpol ;

(1) Subbidyanmeddokpol adalah unsur pelaksana utama Rumkit yang

berada dibawah Karumkit.

(2) Subbidyanmeddokpol dipimmpin oleh Kasubbidyan meddokpol yang

bertanggung jawab kepada Karumkit dan pelaksana tugas sehari-

hari dibawah kendali Wakarumkit.


(3) Subbidyanmeddokpol bertugas menyelenggarakan kegiatan

pelayanan medik dan keperawatan dilingkungan Karumkit.

(4) Subbidyanmeddokpol dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan

fungsi:

(a) Pelayanan medik.

(b) Pelayanan kepeawatan.

(c) Pelayanan kedokterann kepolisian

(d) pelayanan lain sesuai instalasi.

(5) Disamping melaksanakan tugas teknis dan fungsi tersebut diatas,

Subbidyanmeddokpol juga mempunyai tugas dan fungsi sebagai

pejabat teknis pelayanan dan pembinaan fungsi yaitu :

(a) Menyusun perencanaan kegiatan teknis bing pelayanan

pembinaan fungsi

(b) Melaksanakan kegiatan teknis menurut RBA Rumkit

(c) Mempertanggungjawabkan kinerja operasional dibidang pelayanan

pembinaan fungsi.

6) Subbidyanmeddokpol dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya

dibantu oleh :

(a) Urusan Pelayanan Medik disingkat Uryanmed bertugas

menyelenggarakankegiatan pelayanan medik;

(b) Urusan Pelayanan Keperawatan disingkat Uryanwat bertugas

menyelenggarakan kegiatan pelayanan keperawatan;

(c) Instalasi-instalasi yang mempunyai tugas menyelenggarakan

pelayanan sesuai dengan instalasinya, meliputi : Instalasi Gawat

Darurat (IGD), Investasive Care Unit (ICU), Instalasi Bedah Sentral


(IBS), Instalasi Rawat Inap (IRNA), Instalasi Rawat Jalan (IRJA),

Instalasi Rawat Gigi dan Mulut (KESGILUT), Instalasi Hukum

Kesehatan, dll;

(d) Urusan Pelayanan Kedokteran Kepolisian disingkat Uryandokpol

bertugas menyelenggarakan kegiatan pelayanan kedokteran

kepolisian.

i) Sub Bidang Penunjang Medik dan Umum disingkat

Subbidjangmedum;

(1) Subbidjangmedum adalah unsur pelaksana utama Rumkit yang

berada dibawah Karumkit.

(2) Subbidjangmedum dipimpin oleh

(3) Kasubbidjangmedum yang bertanggung jawab kepada Karumkit

dan pelaksana tugas sehari-hari dibawah kendali Wakarumkit.

(4) Subbidjangmedum bertugas menyelenggarakan pelayanan

penunjang medik dan penunjang umum di lingkungan Rumkit.

(5) Subbidjangmedum dalam melaksanakan tugas

menyelenggarakan fungsi :

(a) pelayanan penunjang medik.

(b) pelayanan penunjang umum.

(c) pelayanan lain sesuai instalasi.

(6) Subbidjangmedum dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya

dibantu oleh:

(a) Urusan Penunjang Medik disingkat Urjangmed bertugas

menyelenggarakan pelayanan penunjang medik;


(b) Urusan Penunjang Umum disingkat Urjangum bertugas

menyelenggarakan pelayanan penunjang umum;

(c) Instalasi yang baru karena struktur yang baru hanya memuat jabatan

struktual.

(1) Kelompok jabatan Fungsional terdiri dari :

(a) Komite Medik, disingkat Kommed; merupakan jabatan funsional

bertugas menentukan standar pelayanan, meningkatkan mutu

pelayanan rumah sakit dan menyelenggarakan fungsi peningkatan mutu

pelayanan; perumusan, pelaksana, pemantau dan evaluasi pelaksanaan

kebijakan standar dan prosedur pelayanan, analisa dan penetapan

permasalahan yang timbul serta pemecahan masalahnya, pelaksana

revisi atas system dan prosedur, pelaksana revisi atas system dan

prosedur, pengatur kewenangan anggota SMF, Pembina etika profesi,

dan pelaksana tugas khusus yang dibebankan oleh Karumkit.

(b) Komite Keperawatan disingkat Komwat; merupakan jabatan

fungsional bertugas menentukan standar asuhan keperawatan,

meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan menyelenggarakan fungsi,

perumusan, pelaksana, pemantau dan evaluasi pelaksana kebijakan

standar dan prosedur pelayanan asuhan keperawatan, analisa dan

penetapan permasalahan keperawatan yang timbul serta pemecahan

masalahnya, pelaksana revisi atas system dan prosedur asuhan

keperawatan, Pembina etika profesi, kajian profesi keperawatan melalui

kepaniteraan dan pelaksana tugas khusus yang dibantu oleh Karumkit.

(2) Staf Medik Fungsional disingkat SMF, merupakan jabatan fungsional

bertugas menyelenggarakan diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat


penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, pendidikan, pelatihan,

penelitian dan pengembangan, pelayanan penunjang diagnostik/medik,

serta konsultan bidang administrasi medik.

Struktur Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Makassar

tersebut tertuang dalam Perkap Kapolri Nomor 11 tahun 2011 tentang

susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Bhayangkara

Kepolisian Negara Republik Indonesia instalasi mempunyai tugas

menyelenggarakan pelayanan sesusai dengan instalasinya, meliputi;

Instalasi Laboratorium Patologi Klinik, Instalasi Radiologi, Instalasi

Rehabilitasi Medik, Instalasi Farmasi, Instalasi Laundry, Instalasi IPAL,

Instalasi Gizi, Instalasi CSSD dan Instalasi Pemeliharaan Peralatan

Rumah Sakitm(IPPRS).

j) Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional disingkat Pokjabfung tidak tertian


dalam bagang struktur organ
B. STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN K3

PELINDUNG
KARUMKIT

KETUA UMUM
AKBP YONAS RAMBA, SKM., MM., M.Kes

KETUA HARIAN
KOMPOL ILHAM A. KARIM, S.H

SEKRETARIS
MUHAMMAD YASIN, S.E

OORDINATOR PENANGGULANGAN KEBAKARAN


KOORDINATOR KEWASPADAAN
KOORDINATOR
BENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KOORDINATOR
KERJAKESEHATAN LINGKUNGAN
ASMIYATI, SKM
AKP SULKARNAEN, SKM., M.Adm.SDA BRIGPOL IRSAN, S.H.,SKM.,M.kes THERESIA G.P, SKM

ANGGOTA TENAGA PENDUKUNG

LAHAMI, SAID, YAKOBUS, IWAN, RAHMAT, FITRAH, ASRI


BAB V
URAIAN JABATAN DAN TUGAS
Tugas dan Tanggung Jawab
1. KETUA
Ketua K3 Rumah Sakit mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
a. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direktur mengenai masalah
K3.
b. Menghimpun dan mengolah segala data atau permasalahan K3 di tempat
kerja masing-masing bidang / bagian.
c. Mendorong ditingkatkannya penyuluhan, pengawasan, pendidikan dan
latihan serta penelitianK3.
d. Tercapainya sasaran untuk menurunkan tingkat kecelakaan kerja di rumah
sakit.
e. Bertanggungjawab langsung kepada direktur Rumah Sakit
2. SEKERTARIS
Staf K3RS mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Membuat undangan rapat dan notulen.
b. Bertanggungjawab mengelola administrasi surat-surat dibidang K3 Rumah
Sakit.
c. Mencata data-data yang berhub.ngan dengan K3.
d. Memberikan bantuan atau saran-saran yang diperluakan oleh seksi-seksi
guana berjalannya program K3.
e. Membuat laporan yang akan disampaikan ke Direktur Rumah Sakit
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan unsafe action dan unsafe
condition.
3. ANGGOTA
Anggota mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Bertugas melaksanakan kegiatan – kegiatan program K3RS sesuai
dengan bagiannya.
b. Bertugas melaporkan kepada ketua atas kegiatan yang telah
dilaksanakan.
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA

A. HUBUNGAN INTERN

SEKRETARIAT SEMUA BAGIAN BAG.PENGADAAN

PS BAGIAN K3 BAG. UMUM

BAG. KEUANGAN LOGISTIK BAG. SDM/DIKLAT

1. Bagian Keuangan dan Umum: laporan kegiatan dan konsultasi


2. Dengan semua bagian RS berupa :
a. Sosialisasi tentang K3 sebagai upaya membangun budaya K3
b. Pelatihan internal tentang K3
c. Berkoordinasi tentang pelaksanaan inspeksi K3
d. Berkoordinasi tentang upaya perbaikan dan peningkatan pelaksanaan
K3.
3. Bagian Umum dalam hal pengelolaan limbah
4. PS dalam hal pemeliharan dan perbaikan sarana/prasarana yang ditemukan
tidak berfungsi dengan baik pada saat inspeksi.
5. Bagian SDM/ Diklat dalam hal pelaksanaan pelatihan-pelatihan K3
6. Bagian Logisitik dalam hal pengadaan alat kerja; ATK, tinta printer, plastik
laminating.
7. Bagian pengadaan dalam hal pengadaan APAR, APD, peralatan pemadam
kebakaran, rambu-rambu K3.
8. Bagian Keuangan dalam hal keuangan pelaksanaan pelatihan.
B. HUBUNGAN EKSTERN

INSTANSI PEMERINTAH YANG MEMBIDANGI K3 BAGIAN K3 DINAS PEMADAM KEBAKARAN

INSTANSI SWASTA MAUPUN PEMERINTAH (PENGISIAN APAR, PERIJINAN, DLL)

1. Instansi pemerintah yang membidangi K3 dalam hal pelaporan


penyelenggaraan K3 RS.
2. Dinas Pemadam Kebakaran dalam hal pemeriksaan alat pemadam
kebakaran
3. Instansi swasta maupun pemerintah dalam hal pengisian APAR serta
perijinan penggunaan peralatan dan sarana prasarana.
BAB VII
PENILAIAN KINERJA SDM

A. PENILAIAN KINERJA SDM


Pada masa sekarang ini peningkatan produktifitas dan kualitas kerja menjadi
tuntutan dunia bisnis dan industri yang tidak bisa ditunda lagi bila inginmemiliki daya
saing yang memadai untuk mengatasi persaingan pasar baikditingkat nasional,
regional maupun global.
Gabungan dari kinerja (hasil kerja)setiap karyawan akan menghasilkan kinerja
perusahaan secara menyeluruh.Untuk menilai kinerja karyawan dibutuhkan
instrumen penilaian kinerja, yang selanjutnya disebut Evaluasi Kinerja Individual
(EKI) yang terdapatstandar prestasi kerja yang harus dicapai oleh setiap karyawan.
Penilai yaitu atasan langsung membuat penilaian atas dasar skala dengan peringkat
‘baiksekali’ angka 5 (lima) sampai dengan ‘Kurang Sekali’ angka 1 (satu).
Aspek yang dinilai terdiri dari 8 (delapan) bagian bersifat fundamental yaitu :
1. prestasi kerja,
2. ketaatan/kedisiplinan,
3. kejujuran,
4. komunikasi,
5. kerjasama,
6. sikap dalam pekerjaan,
7. prakarsa/inisiatif,
8. tanggung jawab.

Penilaian prestasi kerja ini merupakan instrumen manajemen yang penting


untuk menilai karyawan sebagai dasar untuk melakukan promosi,mutasi, pelatihan
dan pendidikan yang dibutuhkan, kompensasi, pengakuan dan penghargaan bagi
karyawan.
B. TUJUAN DAN SASARAN
1. Tujuan
Tujuan penilaian prestasi kerja karyawan adalah :
a. Agar setiap karyawan mengerti standar prestasi kerja yang harus
dicapai dan bagaimana mencapainya, yang keseluruhannya mengacu
pada pelayanan dengan penuh kasih, sehingga dapat memuaskan
konsumen dan selanjutnya dapat mengatasi persaingan pasar, serta
menghasilkan benefit perusahaan yang dapat membuat manajemen
mampu untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan mewujudkan
misi bersama serta berkelanjutan.
b. Agar setiap karyawan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan,
usaha dan sikap mental positifnya, sehingga dapat memperoleh
keberhasilan dalam karyanya.
c. Agar tercipta persatuan dan persatuan keluarga besar Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar dengan dilandasi hubungan yang harmonis
antara atasan dan bawahan, antar rekan kerja dan antar bagian untuk
melayani dengan penuh kasih.
2. Sasaran
Pada dasarnya penilaian prestasi kerja untuk seluruh karyawan di
bagianK3Rumah Sakit Bhayangkara Makassar dibagi atas 2 bagian
besarsebagai berikut :
a. Penilaian Karyawan dengan Jabatan Struktural.
b. Penilaian Karyawan dengan Jabatan Fungsional.

C. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA


1. Prestasi Kerja
a. Penguasaan pekerjaan dan ketrampilan.
Nilai (5) : 1). sangat menguasai standar pelayanan dan sangat
terampil.
2). selalu menerapkan standar dan prosedur yang berlaku.
3). sangat cepat, tepat dalam pengambilan tindakan.
4). sangat teliti dalam bekerja.
Nilai (4) : 1). terampil dalam pekerjaan, jarang salah.
2). menerapkan standar dan prosedur yang berlaku.
3). cekatan dan teliti dalam bekerja.
Nilai (3) : 1). menguasai standar pelayanan.
2). dalam bekerja menerapkan standar dan prosedur.
3). cekatan dan tepat dalam bertindak, teliti.
Nilai (2) : 1). kurang menguasai standar pelayanan.
2). kadang-kadang menerapkan standar dan prosedur yang
berlaku (25% saja).
3). agak cekatan, cukup teliti (kesalahan 25% dalam
bekerja).
Nilai (1) : 1). Tidak menguasai standar pelayanan, kurang trampil.
2). tidak menerapkan standar dan prosedur yang berlaku.
3). bekerja lambat, sering melakukan kesalahan.

b. Produktifitas dan kuantitas kerja.


Nilai (5) : 1). sangat baik dan mampu mengejakan/melaksanakan
tugassesuai dengan pedoman yang telah ditentukan.
2). sangat baik dan tepat dalam
mengerjakan/melaksanakan tugas sesuai dengan
tanggungjawab yang diberikan.
Nilai (4) : 1). baik dan mampu mengerjakan/melaksanakan tugas
sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan.
2). baik dan tepat dalam mengerjakan/melaksanakan
tugassesuai dengan tanggungjawab yang diberikan.
Nilai (3) : 1). cukup baik dan mampu mengerjakan/melaksanakan
tugassesuai dengan pedoman yang telah ditentukan.
2). cukup baik dan tepat dalam mengerjakan/melaksanakan
tugas sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan.
Nilai (2) : 1). kurang mampu mengerjakan/melaksanakan tugas
sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan.
2). kurang tepat dalam mengerjakan/melaksanakan
tugassesuai dengan tanggungjawab yang diberikan.
Nilai (1) : 1). tidak mampu mengerjakan/melaksanakan tugas sesuai
dengan pedoman yang telah ditentukan.
2). tidak tepat dalam mengerjakan/melaksanakan tugas
sesuaidengan tanggungjawab yang diberikan.

c. Kualitas hasil kerja.


Nilai (5) : hasil kerja sangat baik, rapi dan mudah dimengerti/dipahami
orang lain.
Nilai (4) : hasil kerja baik, rapi dan mudah dimengerti/dipahami orang
lain.
Nilai (3) : hasil kerja cukup baik, rapi dan bisa dimengerti/dipahami
orang lain.
Nilai (2) : hasil kerja kurang baik, rapi dan sulit dimengerti/dipahami
oranglain.
Nilai (1) : hasil kerja tidak baik, rapi dan sulit dimengerti/dipahami
oranglain.

d. Keandalan/kemandirian.
Nilai (5) : mengerti tugas dan dapat bekerja sendiri tanpa arahan.
Nilai (4) : mengerti tugas dan dapat bekerja dengan arahan minimal.
Nilai (3) : dapat bekerja dengan arahan dan koreksi.
Nilai (2) : selalu bekerja dengan arahan dan koreksi.
Nilai (1) : tidak dapat bekerja sendiri.

e. Efektifitas dalam mengatur pekerjaan.


Nilai (5) : 1). sangat baik dalam bekerja secara sistematis dan benar.
2). Dalambekerja dapat mengutamakanprioritasyang
dikerjakan.
3). mampu mengatur waktu dengan sangat baik dalam
menunjang tugasnya.
Nilai (4) : 1). bekerja secara sistematis dan benar.
2). mengutamakan prioritas.
3). dapat mengatur waktu dengan baik dalam menunjang
tugaspelayanan.
Nilai (3) : 1). dalam bekerja cukup sistematis dan benar.
2). cukup dapat mengutamakan prioritas.
3). cukup dapat mengatur waktu dengan baik dalam
menunjang tugas pelayanan
Nilai (2) : 1). dalam bekerja kurang sistematis dan benar.
2). kurang dapat mengutamakan prioritas.
3). kurang dapat mengatur waktu dalam tugas pelayanan
Nilai (1) : 1). dalam bekerja tidak sistematis dan tidak benar.
2). tidak dapat mengutamakan prioritas.
3). tidak dapat mengatur waktu dalam tugas pelayanan

2. Ketaatan/Kedisiplinan
a. Pada prosedur/sistem kerja.
Nilai (5) : dapat bekerja dengan sangat baik dan sesuai dengan
standardan prosedur yang berlaku.
Nilai (4) : dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan standar
danprosedur yang berlaku.
Nilai (3) : dapat bekerja dengan cukup baik dan sesuai dengan
standardan prosedur yang berlaku.
Nilai (2) : kurang dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan
standardan prosedur yang berlaku.
Nilai (1) : tidak dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan
standar dan prosedur yang berlaku.

b. Penugasan atasan
Nilai (5) : tugas harian/tugas lisan maupun tulisan oleh atasan
dikerjakan dengan sangat baik dan tuntas.
Nilai (4) : tugas harian/tugas lisan maupun tulisan oleh atasan
dikerjakandengan baik dan tuntas.
Nilai (3) : tugas harian/tugas lisan maupun tulisan oleh atasan
dikerjakan dengan cukup baik dan kadang tidak tuntas.
Nilai (2) : tugas harian/tugas lisan maupun tulisan oleh atasan
dikerjakan dengan kurang baik dan kadang tidak tuntas.
Nilai (1) : tugas harian/tugas lisan maupun tulisan oleh atasan
dikerjakan dengan tidak baik dan kadang tidak tuntas.

c. Pada pelayanan pelanggan.


Nilai (5) : 1). mengutamakan pelanggan baik eksternal maupun
internal.
2). bersikap jujur, ramah dan profesional terhadap
pelanggan.
3). dapat menjadi pendengar yang baik bagi pelanggan.
4). memenuhi kebutuhan pelanggan secara paripurna.
5). dapatmemberikan informasiyang diperlukan oleh
pelanggan.
6). dapat menjaga kepercayaan pelanggan sehingga
pelanggan selalu ingat bila diperlukan kontrol di Rumah
Sakit Bhayangkara Makassar
Nilai (4) : apabila hanya dapat melakukan 5-6 hal di atas.
Nilai (3) : apabila hanya dapat melakukan 3-4 hal di atas.
Nilai (2) : apabila hanya dapat melakukan 1-2 hal di atas.
Nilai (1) : apabila hanya dapat melakukan 1 hal di atas.

d. Pada ketentuan jam kerja (absensi, jam dinas, jadwal dinas).


Nilai (5) : kehadirannya >95%, sesuai dengan ketentuan RS,
mentaatijam dan jadwal dinas dan tidak pernah mangkir.
Nilai (4) : kehadirannya 80% s/d 95%, sesuai dengan ketentuan
RS, mentaati jam dan jadwal dinas dan tidak pernah
mangkir.
Nilai (3) : kehadirannya 60% s/d 80%, sesuai dengan ketentuan
RS,tidak mentaati jam dan jadwal dinas dan tidak pernah
mangkir.
Nilai (2) : kehadirannya 50% s/d 60%, sesuai dengan ketentuan
RS,tidak mentaati jam & jadwal dinas dan pernah mangkir.
Nilai (1) : kehadirannya <50%, sesuai dengan ketentuan RS,
tidakmentaati jam dan jadwal dinas dan pernah mangkir.

e. Mengenakan seragam kerja


Nilai (5) : 1). mengenakan seragam kerja sesuai dengan ketentuan
RS.
2). mengenakan seragam kerja sesuai jadwal kerja.
3). mengenakan seragam kerja dan atributnya.
4). mengenakan sepatudinas.
5). berpakaian rapi dan sopan.
Nilai (4) : apabila hanya dapat melakukan 4 hal di atas.
Nilai (3) : apabila hanya dapat melakukan 3 hal di atas.
Nilai (2) : apabila hanya dapat melakukan 2 hal di atas.
Nilai (1) : apabila hanya dapat melakukan 1 hal di atas.

f. Mengikuti acara formal RS.


Nilai (5) : kehadirannya > 75% dalam mengikuti renungan pagi,
peringatan hari besar, upacara, dll yang diadakan RS.
Nilai (4) : kehadirannya 75% dalam mengikuti renungan pagi,
peringatan hari besar, upacara, dll yang diadakan RS.
Nilai (3) : kehadirannya 65% dalam mengikuti renungan pagi,
peringatan hari besar, upacara, dll yang diadakan RS.
Nilai (2) : kehadirannya 60% dalam mengikuti renungan pagi,
peringatan hari besar, upacara, dll yang diadakan RS.
Nilai (1) : kehadirannya 50% dalam mengikuti renungan pagi,
peringatan hari besar, upacara, dll yang diadakan RS.
3. Kejujuran
a. Terhadap pekerjaan (sportifitas)
Nilai (5) : 1). berani dan bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang
dilakukan.
2). mau mengakui kesalahahan yang diperbuat dan
berusaha untuk memperbaiki.
3). tidak mengulangi kesalahan yang sama.
4). menerima koreksi, kritik dan saran.
5). menerima sangsi yang diberikan RS.

Nilai (4) : apabila hanya dapat melakukan 4 hal di atas.


Nilai (3) : apabila hanya dapat melakukan 3 hal di atas.
Nilai (2) : apabila hanya dapat melakukan 2 hal di atas.
Nilai (1) : apabila hanya dapat melakukan 1 hal di atas.

b. Menggunakan wewenang
Nilai (5) : 1). bekerja dalam batas wewenang dan tanggungjawab
sebagai perawat.
2). dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan tepat
waktu.
3). tidak menyalahgunakan wewenang yang diberikan oleh
atasan.
4). tidak mementingkan diri sendiri.
5). memberikan hasil/laporan baik lisan maupun tertulis
tentang pekerjaan yang dilakukan.
Nilai (4) : apabila hanya dapat melakukan 4 hal di atas.
Nilai (3) : apabila hanya dapat melakukan 3 hal di atas.
Nilai (2) : apabila hanya dapat melakukan 2 hal di atas.
Nilai (1) : apabila hanya dapat melakukan 1 hal di atas.

c. Memberikan informasi dan laporan.


Nilai (5) : 1). memberikan informasi dan laporan yang benar kepada
atasan/ pelanggan/pasien/rekan sekerja.
2). memberikan hasil/laporan pekerjaan tepat waktu.
3). bersikap jujur dalam memberikan laporan/informasi.
4). dapat memberikan informasi yang diperlukan, khusunya
tentang produk/obat kepada pihak lain.
5). dapat melaksanakan pelaporan atau penyampaian
informasisecara berkala.
Nilai (4) : apabila hanya dapat melakukan 4 hal di atas.
Nilai (3) : apabila hanya dapat melakukan 3 hal di atas.
Nilai (2) : apabila hanya dapat melakukan 2 hal di atas.
Nilai (1) : apabila hanya dapat melakukan 1 hal di atas.
4. Komunikasi
a. Mampu menyampaikan ide dan memberikan tangapan terhadap ide
Nilai (5) : 1). dapat menyampaikan ide/gagasan dengan jelas.
2). dapat menyampaikan ide/gagasan dengan tepat.
3). dapat memberikan tanggapan terhadap ide/gagasan
secaratepat.
4). dapat memberikan tanggapan terhadap ide dan
alasannya.
5). Dapatmenyampaikan ide/gagasan
danmemberikantanggapan yang berkesinambungan.
Nilai (4) : apabila hanya dapat melakukan 4 hal di atas.
Nilai (3) : apabila hanya dapat melakukan 3 hal di atas.
Nilai (2) : apabila hanya dapat melakukan 2 hal di atas.
Nilai (1) : apabila hanya dapat melakukan1 hal di atas.

b. Etika berkomunikasi.
Nilai (5) :1). dapat berkomunikasi dengan baik lisan maupun tulisan.
2).dapat berkomunikasi secara verbal dan non verbal
sesuaidengan kondisi yang tepat.
3). menyapa maupuntersenyum
saatbertemudenganpasien/pelanggan.
4). bersikap ramah terhadap pasien/pelanggan & sesama
karyawan RS.
5). mampu dan bersedia mendengarkan lawan bicara
dengan baik.
Nilai (4) : apabila hanya dapat melakukan 4 hal di atas.
Nilai (3) : apabila hanya dapat melakukan 3 hal di atas.
Nilai (2) : apabila hanya dapat melakukan 2 hal di atas.
Nilai (1) : apabila hanya dapat melakukan 1 hal di atas.

5. Kerjasama
a. Menghargai dan mempertimbangkan saran orang lain.
Nilai (5) : 1). dapat menghargai dan mempertimbangkan saran orang
lain.
2). dapat menerima dan menghargai saran/pendapat orang
lainyang berbeda.
3). menghormati saran/pendapat orang lain yang
bertentangan.
4). dapat merespon positif saran/pendapat orang lain.
5). lebih mementingkankepentingan bersama/RS dari
padakepentingan pribadi.
Nilai (4) : apabila dapat melakukan 4 hal di atas.
Nilai (3) : apabila dapat melakukan 3 hal di atas.
Nilai (2) : apabila dapat melakukan 2 hal di atas.
Nilai (1) : apabila hanya dapat melakukan 1 hal di atas.

b. Kesediaan menerima keputusan


Nilai(5) : mau menerima semua keputusan RS dan konsekuensinya
dan melaksanakan sepenuhnya sesuai dengan tugasnya.
Nilai (4) : mau menerima sebagian keputusan RS dan
konsekuensinya dan melaksanakan sepenuhnya sesuai
dengan tugasnya.
Nilai (3) : mau menerima semua keputusan RS dan konsekuensinya
dan melaksanakan sebagian sesuai dengan tugasnya.
Nilai (2) : mau menerima sebagian keputusan RS dan konsekuensinya
dan melaksanakan sebagian sesuai dengan tugasnya.
Nilai (1) : tidak mau menerima semua keputusan RS dan tidak
maumelaksanakan sesuai tugasnya.

c. Kesediaan memberikan penjelasan kepada rekan/unit terkait


Nilai (5) : 1). aktif dan bersedia memberikan penjelasan tentang hal
yang diperlukan kepada atasan dan rekan sekerja/unit
terkait.
2). tidak pernah menolak memberikan penjelasan
tentanghal yang diperlukan kepada atasan dan rekan
sekerja/unit terkait.
3). tidak pernah mengatakan “tidak tahu”, tetapi tetap
berusaha memberikan penjelasan
yangdiminta,meskipunmemerlukan waktu.
4). bersedia memberikan penjelasan baik diminta maupun
tidakkepada atasan, rekan sekerja/ unit terkait tentang
hal yang diperlukan.
5). dapat memberikan penjelasan yang tepat dan akurat
tentang halyang diperlukan.
6). aktif dalam mencari informasi/ hal yang berkaitan
dengan RS untukdapat memberi penjelasan kepada
rekan/unit terkait.
Nilai (4) : apabila dapat melakukan hanya 5 hal di atas.
Nilai (3) : apabila dapat melakukan hanya 4 hal di atas.
Nilai (2) : apabila dapat melakukan hanya 3 hal di atas.
Nilai (1) : apabila dapat melakukan hanya 2 hal di atas.

d. Kerjasama dengan atasan dan rekan sekerja


Nilai (5) : 1). dapat saling mengisi, melengkapi & membantu atasan
danrekan sekerja.
2). dapat bekerjasamadengan baik dengan atasan/rekan
kerja tanpa membeda-bedakan.
3). menjalin kerjasama yang positif dengan atasan/rekan
kerja.
4). menjalin kerjasama yang baik dengan atasan/rekan
kerja di bagian lain.
5). selalu berusaha melakukan dan meningkatkan
kerjasamayang sudah terjalin dengan mengutamakan
kepentingan bersama.
Nilai (4) : apabila hanya melakukan 4 hal di atas.
Nilai (3) : apabila hanya melakukan 3 hal di atas.
Nilai (2) : apabila hanya melakukan 2 hal di atas.
Nilai (1) : apabila hanya melakukan 1 hal di atas.

6. Sikap Dalam Pekerjaan


a. Kepekaan/sikap tanggap terhadap masalah pekerjaan
Nilai (5) : 1). mampu mengidentifikasi/mengenali masalah yang
muncul didalam pekerjaan.
2). mampu memilah-milah masalah
yangharussegeradiselesaikan.
3). peka/tanggapterhadap masalah yang timbul di
lingkungan.
4). sebisa mungkin menyelesaikan masalah pekerjaan di
tempatkerja, dengan sebaik mungkin dan dalam tempo
singkat.
5). berusaha untuk tidak menumpuk masalah.
6). berusaha untuk tidak menimbulkan masalah baru.
Nilai (4) : apabila hanya dapat melakukan 5 hal di atas.
Nilai (3) : apabila hanya dapat melakukan 4 hal di atas.
Nilai (2) : apabila hanya dapat melakukan 3 hal di atas.
Nilai (1) : apabila hanya dapat melakukan 2 hal di atas.

b. Kemampuan berpikir matang dlm menyelesaikan permasalahan


Nilai (5) : 1). mampu mencari dan mengembangkan alternatif
pemecahan masalah.
2). mampumemberikan pertimbangan dan pemecahan
masalah.
3). mampu memilih solusi yang terbaik.
4). mampu berpikir jernih dan menggunakan rasio.
5). mampu memilih masalah yang harus segera
diselesaikan.
6). mampu menyelesaikan masalah secara obyektif.
Nilai (4) : apabila hanya dapat melakukan 5 hal di atas.
Nilai (3) : apabila hanya dapat melakukan 4 hal di atas.
Nilai (2) : apabila hanya dapat melakukan 3 hal di atas.
Nilai (1) : apabila hanya dapat melakukan 2 hal di atas.

c. Budaya kerja.
Yang dimaksud budaya kerja di sini adalah mampu berperilaku
sesuaidengan budaya kerja yang dikembangkan oleh rumah sakit yaitu
ramah, jujur, profesional dan dipercaya.
Nilai (5) : apabila dilakukan dengan sangat baik.
Nilai (4) : apabila dilakukan dengan baik.
Nilai (3) : apabila dilakukan dengan cukup baik.
Nilai (2) : apabila dilakukan dengan kurang baik.
Nilai (1) : apabila dilakukan dengan tidak baik/kurang sekali.

d. Ketekunan
Yang dimaksud dengan ketekunan di sini adalah karyawan
melaksanakantugas rutin atau tugas yang diberikan oleh atasan dengan
tekun, sungguh-sungguh dan tuntas tepat pada waktunya dan tanpa
rasa bosan.
Nilai (5) : apabila dilakukan dengan sangat baik.
Nilai (4) : apabila dilakukan dengan baik.
Nilai (3) : apabila dilakukan dengan cukup baik.
Nilai (2) : apabila dilakukan dengan kurang baik.
Nilai (1) : apabila dilakukan dengan tidak baik/kurang sekali.

7. Prakarsa/Inisiatif
a. Kemampuan mencari alternatif lain untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi kerja
Adalah kemampuan untuk mencari atau menemukan ide/cara/sistem
agarpekerjaannya menjadi lebih efektif dan efisien daripada
sebelumnya.

Nilai (5) : apabila dilakukan dengan sangat baik.


Nilai (4) : apabila dilakukan dengan baik.
Nilai (3) : apabila dilakukan dengan cukup baik.
Nilai (2) : apabila dilakukan dengan kurang baik.
Nilai (1) : apabila dilakukan dengan tidak baik/kurang sekali.

b. Kemampuan untuk memacu diri menyelesaikan tugas.


Adalah kemampuan dalam memotivasi diri atau menumbuhkan
dorongan di dalam dirinya untuk selalu bekerja dengan baik, dan lebih
baik lagi.
Nilai (5) : apabila dilakukan dengan sangat baik.
Nilai (4) : apabila dilakukan dengan baik.
Nilai (3) : apabila dilakukan dengan cukup baik.
Nilai (2) : apabila dilakukan dengan kurang baik.
Nilai (1) : apabila dilakukan dengan tidak baik/kurang sekali.

8. TANGGUNG JAWAB
a. Berani menanggung resiko pekerjaan termasuk mengutamakan
kepentingan tugas daripada kepentingan pribadi (dedikasi/
loyalitas).
Nilai (5) : 1). berani menanggung resiko termasuk resiko ekonomi,
sosial, fisik dan waktu (misal : menyelesaikan pekerjaan
lebih dari jam dinas dengan tanpa pamrih) .
2). tidak mengutamakan kepentingan pribadi/ kelompok.
3). mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap RS.
4). dapat menjaga nama baik RS di masyarakat.
5). dalam bekerja lebih memusatkan perhatian,
tenaga,waktudan pikiran hanya untuk pekerjaan.
Nilai (4) : apabila hanya dapat melakukan 4 hal di atas.
Nilai (3) : apabila hanya dapat melakukan 3 hal di atas.
Nilai (2) : apabila hanya dapat melakukan 2 hal di atas.
Nilai (1) : apabila hanya dapat melakukan 1 hal di atas.

b. Kepedulian terhadap pemeliharaan/ pengamanan data/ barang/


peralatan/ uang milik RS.
Nilai (5) : 1). menggunakan alat/barang/bahan/uang milik RS hanya
untuk kepentingan RS.
2). tidak menggunakan alat/barang/bahan/uang milik RS
untukkepentingan pribadi.
3). menggunakanalat/barang/bahan/uang dengan sebaik-
baiknya.
4). dapat menjaga/memelihara dan mengamankan
data/barang/bahan/uang milik RS dari pihak yang tdk
berkepentingan.
5). mempunyai rasa memiliki thd
data/alat/barang/bahanmilikRS sehingga bersedia
merawat/memelihara.
6).

Apabilaternyataalat/barang/bahan/uangmilikRSrusak/hila
ng karenakesalahanpribadi,maka wajib mengganti.
Nilai (4) : apabila hanya dapat melakukan 5 hal di atas.
Nilai (3) : apabila hanya dapat melakukan 4 hal di atas.
Nilai (2) : apabila hanya dapat melakukan 3 hal di atas.
Nilai (1) : apabila hanya dapat melakukan 2 hal di atas.

c. Tidak melempar kesalahan/ tanggung jawab kepada orang lain.


Nilai (5) : 1).bila melakukan kesalahan akan ditanggung sendiri.
2).bila melakukan kesalahan tidak menyalahkan orang lain.
3).bila melakukan kesalahan akan mengakuinya.
4). bilamelakukan kesalahan akan berusaha
memperbaikinya.
5).tidak mengulang kesalahan yang sama.
6).tidak membuat kesalahan baru.
Nilai (4) : apabila hanya dapat melakukan 5 hal di atas.
Nilai (3) : apabila hanya dapat melakukan 4 hal di atas.
Nilai (2) : apabila hanya dapat melakukan 3 hal di atas.
Nilai (1) :apabila hanya dapat melakukan 2 hal di atas.
d. Kemampuan menyimpan rahasia.
Yang dimaksud rahasia jabatan disini adalah :
1). memegang teguh rahasia jabatan.
2). tidak membeberkan/menceritakan hal yang seharusnya
dirahasiakan kepada orang/pihak lain kecuali yang berwajib.
3). tidak memberitahukan kepada orang lain hal-hal yang bersangkutan
dengan masalah/penyakit pasien.
4). mampu membedakan hal-hal mana yang harusnya menjadi rahasia
danyang tidak.
Nilai (5) : apabila dilakukan dengan sangat baik.
Nilai (4) : apabila dilakukan dengan baik.
Nilai (3) : apabila dilakukan dengan cukup baik.
Nilai (2) : apabila dilakukan dengan kurang baik.
Nilai (1) : apabila dilakukan dengan tidak baik/kurang sekali.

D. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


Pembinaan/pengembangan kompetensi petugas K3 dilakukan melalui pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan untuk melakukan tugas-tugas terkait pengelolaan K3 RS dan
efisiensi kerja.
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi petugas K3 dilaksanakan melalui:
a) Inhousetraining, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh
Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, meliputi:
• Pelatihan penggunaan APAR, CODE RED, pengenalan alat baru.
• Pelatihan Karakter dan Service Excellent.
b) Eksternal training, yaitu program pelatihan di luar rumah sakit yang diikuti
sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan dalam
melaksanakan tugas-tugas terkait pengelolaan K3 RS :
 Pelatihan ahli K3 umum
 Pelatihan SMK3 Hiperkes
BAB VIII
PROGRAM ORIENTASI

Pengenalan akan tugas, kewajiban dan tanggung jawab terhadap tugas yang
dibebankan bagi seseorang memerlukan waktu, bimbingan dan arahan yang jelas,
terinci dan terprogram.
Orientasi adalah peninjauan untuk menentukan sikap, arah, tempat dan
sebagainya yang tepat dan benar. Orientasi pekerjaan adalah melihat, memahami
dan mengenal secara langsung terhadap tugas, tanggung jawab dan wewenang
yang akan diberikan kepadanya.
Program orientasi dilakukan pada seluruh pegawai yang masuk ke bagianK3
menjadi 2 macam yaitu orientasi umum dan orientasi khusus.
Orientasi umum adalah orientasi berupa pengenalan tata aturan organisasi
umum RSBhayangkara Makassar, sedangkan orientasi khusus adalah orientasi
yang berfokus pada organisasi dan pelayanan bagianK3.

A. JENIS ORIENTASI
1. Orientasi Umum
No Materi Jam Narasumber
1. Pre Tes 09.00 – 10.00 Kasubag
Renmin

2. Peraturan-peraturan Kekaryawanan. 10.00 – 10.30 Kasubag


Renmin

3. K3RS. 10.30 – 11.00 Koord.


bagian KPRS
& K3

4. Keselamatan Pasien. 11.00 – 11.30 Koord.


Bagian
KPRS & K3

5. Pengendalian dan Pencegahan Infeksi 11.30 – 12.00 Ketua Panitia


Nosokomial. PPI RS

6. Serikat Pekerja (SP) 12.00 – 12.30 Kasubag


intern

7. Post Tes 12.30 – 13.00 Kasubag


Renmin
2. Orientasi Khusus
WAKTU
N PELAKSANAAN
KEGIATAN METODE (BULAN)
O
1 2 3
1 Pengenalan Ruang Lingkup √
Pelayanan bagian K3 :
1. Memperkenalkan struktur Ceramah
organisasi dan Uraian
Tugas bagian K3 serta
personilnya. Ceramah
2. Sosialisasi ruang lingkup
pelayananan bagian K3 Ceramah
3. Sosialisasi Pedoman
Pelayanan bagian K3 dan
Pedoman Organisasi Ceramah
Bagian K3.
4. Sosialisas Kebijakan Ceramah
pengelolaan bagian K3
5. Memperkenalkan sasaran Ceramah
mutu bagian K3
6. Sosialisasi tentang Langsung ke
Peraturan di bidang K3 bagian-bagian
7. Orientasi lingkungan kerja RS
bagian K3
2 Evaluasi hasil orientasi Ruang Menggunakan √
lingkup pelayanan bagian K3 form yang
sudah
ditentukan
3 Petugas K3 : On the job √ √
1. Mengkoordinasi training
pelaksanaan pemeriksaan
kesehatan tenaga kerja
2. Melakukan safety patrol
sesuai jadwal yang
ditetapkan
3. Membuat laporan
kejadian-kejadian yang
berhubungan dengan K3
4. Mengkoordinasi
pelaksanakan pelatihan
K3
5. Melakukan identifikasi
risiko kemungkinan
terjadinya bahaya K3 dan
membuat laporan terkait
hal tersebut
6. Melakukan sosialisasi
tentang K3
7. Membuat/ Memperbaharui
rambu/ petunjuk K3
8. Mendokumentasikan data-
data/ catatan terkait K3
4. Evaluasi hasil orientasi Menggunakan √
petugas K3 form yang
sudah
ditentukan

B. MATERI ORIENTASI
1. Orientasi Umum
a. Sejarah, Visi, Misi, Budaya Organisasi, Struktur Organisasi RS.
Bhayangkara Makassar
b. Peraturan kekaryawanan
c. K3, KPRS, PPI

2. Orientasi Khusus
a. Pengenalan lingkup pelayanan Bagian K3, personil dan bagian-bagian RS
b. Uraian tugas petugas K3
DAFTAR NILAI EVALUASI ORIENTASI
BAGIAN K3RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR METRO

Nama :
Nik :
Jabatan/Bagian :
Untuk Penilaian :

SKOR
N UNSUR YANG
URAIAN PENILAIAN
O DINILAI
1 2 3 4 5
SOFT COMPETENCY
1. Budaya Kerja Perilaku dan tindakan dalam
melaksanakan tugas sehari-hari
sesuai dengan Budaya Kerja yang
sudah ditetapkan.
2. Kejujuran Perilaku dan tindakan dalam
melaksanakan tugas sehari-hari
tidak melakukan hal-hal yang
sifatnya berbohong, berlaku
curang dan selalu bekerja dengan
ketulusan hati.
3. Disiplin kerja Kemampuan mematuhi tatatertib,
larangan dan disiplin tehadap
waktu kerja, termasuk kehadiran
(datang-pulang, mangkir, ijin,
sakit), pemakaian seragam dan
SOP serta melaksanakan tugas
yang diberikan dengan penuh
tanggung jawab
4. Memiliki etika Dalam menjalankan tugas dan
moral yang tanggung jawabnya berpedoman
baik pada budaya kerja organisasi yang
sudah ditetapkan.
HARD COMPETENCY
1. Mengkoordina a. Mempersiapkan dan
si pelaksanaan mengkoordinasikan
pemeriksaan pelaksanaan pemeriksaan
kesehatan kesehatan tenaga kerja sesuai
tenaga kerja dengan jadwal yang telah
SKOR
N UNSUR YANG
URAIAN PENILAIAN
O DINILAI
1 2 3 4 5
ditetapkan
b. Membuat laporan dan
mendokumentasikan berkas/
dokumen terkait hasil
pemeriksaan kesehatan
tersebut
2 Melakukan a. Melakukan safety patrol
safety patrol secara berkala menurut jadwal
sesuai jadwal yang sudah ditentukan
yang meliputi pemeriksaan fasilitas,
ditetapkan penggunaan APD,
pemeriksaan alat pemadam
kebakaran, pengelolaan B3,
dan rambu-rambu K3
b. Membuat laporan dan
rekomendasi hasil safety
patrol
c. Mengarsip berkas/ dokumen
terkait pelaksanaan safety
patrol
3 Membuat a. Mengkompilasi laporan-
laporan laporan yang masuk terkait
kejadian- kejadian-kejadian yang
kejadian yang berhubungan dengan K3
berhubungan b. Membuat laporan/ rekap
dengan K3 secara tertulis terkait kejadian-
kejadian yang berhubungan
dengan K3
c. Mengarsip laporan/ rekap
kejadian-kejadian yang
berhubungan dengan K3
4 Mengkoordina a. Mempersiapkan pelaksanaan
SKOR
N UNSUR YANG
URAIAN PENILAIAN
O DINILAI
1 2 3 4 5
si pelatihan
pelaksanakan b. Membuat laporan dan
pelatihan K3 dokumentasi berkas terkait
dengan pelatihan tersebut
5 Melakukan a. Mengidentifikasi risiko dari
identifikasi proses kerja/ penggunaan
risiko peralatan kerja yang dapat
kemungkinan menyebabkan potensi
terjadinya kecelakaan kerja/ penyakit
bahaya K3 dan akibat kerja
membuat b. Membuat rekomendasi atas
laporan terkait hasil identifikasi risiko yang
hal tersebut telah dilakukan untuk
meminimalkan terjadinya
kecelakaan kerja/ penyakit
akibat kerja
c. Mengarsip dokumen/ laporan/
rekomendasi terkait identifikasi
risiko dari proses kerja/
penggunaan peralatan kerja
6 Melakukan a. Mempersiapkan pelaksanaan
sosialisasi sosialisasi tentang K3 melalui
tentang K3 orientasi umum karyawan
baru/ mahasiswa magang,
tenaga outsourcing, penyewa
(tenant)
b. Membuat dan menggandakan
brosur/ leaflet/ buletin/ poster
tentang K3
c. Mendistribusikan brosur/
leaflet/ buletin/ poster
7 Membuat/ a. Mendata rambu/ petunjuk K3
SKOR
N UNSUR YANG
URAIAN PENILAIAN
O DINILAI
1 2 3 4 5
Memperbahar yang belum ada atau sudah
ui rambu/ mulai rusak/ tidak jelas
petunjuk K3 b. Membuat/ memperbaharui
rambu/ petunjuk K3
8 Mendokument a. Mengarsip data-data/ catatan/
asikan data- surat masuk dan dokumen
data/ catatan lain.
terkait K3

TOTAL SKOR

KETERANGAN :
Skor 1 Sangat buruk
2 Buruk
3 Sedang
4 Baik
5 Sangat baik

KESIMPULAN HASIL PENILAIAN :


Jumlah skor 90 - Sangat baik
100
76 - 89 Baik
60 - 75 Sedang
51 - 59 Kurang
< 50 Sangat Kurang

REKOMENDASI :

Makassar,
Penilai Langsung,
Karyawan yang dinilai, Nama/NIK :
_______________________________________
Jabatan :
_______________________________________
(____________________
_)
(______________________________________
___)
BAB IX
PERTEMUAN/RAPAT

A. RAPAT RUTIN
Rapat rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap SabtuMinggu ke-4
Jam : 13.00-14.00
Tempat : Kantor K3
Pemimpin Rapat : Koord.Bagian K3
Materi : 1. Evaluasi kinerja K3
2. Rencana kegiatan bulan depan
3. Usulan/masukan untuk bidang lain atau direksi
Kelengkapan rapat : Notula rapat.

B. RAPAT INSIDENTIL
Waktu : Sesuai kesepakatan
Jam : Sesuai kesepakatan
Tempat : Kantor K3
Pemimpin Rapat : Koord. Bagian K3
Materi : Masalah atau kejadian yang harus segera diselesaikan
Kelengkapan rapat : notula rapat.

C. RAPAT KOORDINAS LINTAS GUGUS TUGAS


Waktu : setiap bulan dalam rapat Komite K3 RS.
Jam : 12.00 s/d selesai
Tempat : Aula
Pemimpin rapat : Ketua Komite K3
Peserta : Komite K3 RS
Materi : Pengelolaan K3 RS
Rencana kegiatan perbaikan K3
Usulan masukan dari bidanga terkait.
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notula
D. RAPAT BIDANG UMUM & KEUANGAN
Waktu : Setiap bulan.
Jam : 12.00 s/d selesai
Tempat : Ruang rapat
Pemimpin rapat : Wadir Umum & Keuangan
Peserta : Semua gugus tugas yang berada dibawah tanggung
jawab Wadir Umum &keuangan .
Materi : Evaluasi Kinerja.
Rencana peningkatan kinerja masing-masing gugus
tugas
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir notula.

E. RAPAT PLENO STAF


Waktu : Setiap 3 bulan sekali.
Jam : 12.00 s/d selesai
Tempat : Aula
Pemimpin rapat : Direktur
Peserta : Direksi dan semua kepala gugus tugas
Materi : Evaluasi kinerja rumah sakit
Rencana peningkatan kinerja rumah sakit.
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notula.

F. RAPAT HARIAN STAF ( MORNINGREPORTMEETING )


Waktu : Setiap hari kerja.
Jam : 07.30 s/d selesai.
Tempat : Aula
Pemimpin : Direktur /Wadir
Peserta : Direksi dan semua gugus tugas
Materi : 1. Laporan kejadian keseharian
2. Perencanaan dan upaya penyelesaian masalah
Kelengkapan materi : Undangan, daftar hadir, notula .
BAB X
PELAPORAN

A. LAPORAN BULANAN
1. Laporan kinerja masing-masing sasaran mutu.
2. Laporan kinerja mutu pelayanan.

B. LAPORAN TAHUNAN
1. Laporan kinerja masing-masing sasaran mutu.
2. Laporan dan evaluasi penggunaan anggaran.
3. Laporan pengembangan SDM.
BAB XI
PENUTUP

Pedoman pengorganisasian Bagian K3 diharapkan dapat dijadikan acuan


pengelola bagianK3 terkait, perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaan setiap
kegiatan di bagianK3.
Hal-hal lain yang belum tercantum dalam pedoman pengorganisaian Bagian K3
ini akan ditetapkan kemudian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai