Anda di halaman 1dari 5

Nama : Virgo Mandala Putra

NIM : 2019.C.11a.1033
Prodi : S1 Keperawatan Tingkat IIA
Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah II
Dosen : Karmithasari Yandra K, Ners, M.Kep

Upaya-upaya pencegan primer, sekunder dan tersier. Pendidikan kesehatan Persiapan,


pelaksanaandan pasca pemeriksaan diagnostic dan laboratorium pada masalah gangguan
system:
1. Pencernaan
2. Perkemihan

A. Sistem Pencernaan
1. Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaan merupakan salah satu gangguan penyakit yang terjadi pada bagian
pencernaan manusia. Gangguan pencernaan ini sendiri menyebabkan gangguan pada
aktivitas yang sedang dijalankan oleh penderitanya. Hal ini disebabkan oleh rasa mual,
mulas, tak bertenaga dan sebagainya. Penyebab penyakit gangguan pencernaan yang paling
utama ini adalah pola makan yang mungkin tidak sehat. Pada manusia sangat banyak hal
yang menyangkut berbagai organ yang terkait dengan sistem pencernaan. Penyebabnya
bermacam-macam, dapat terjadi karena luka di bagian dalam yang terinfeksi oleh virus atau
bakteri, hingga kelainan kerja fisiologis tubuh.
2. Macam-macam gangguan pencernaan
Di antaranya beberapa macam penyakit gangguan pencernaan adalah sebagai berikut:
a. Gastritis (suatu radang yang akut atau kronis) adalah penyakit pada sistem pencernaan
pada lapisan mukosa dinding lambung. Radang yang akut dapat disebabkan karena
produksi asam lambung yang tinggi sehingga mengiritasi dinding lambung. Selain itu,
bisa disebabkan oleh bakteri. Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.
b. Radang hati yang menular (Hepatitis) merupakan infeksi virus pada hati, sering meluas
melalui air atau makanan yang terkontaminasi oleh virus.
c. Diare dapat ditimbulkan karena adanya iritasi pada selaput dinding kolon oleh bakteri
disentri, diet yang jelek, zat-zat beracun, rasa gelisah, atau makanan yang dapat
menimbulkan iritasi pada dinding usus.
d. Sembelit yang kronis bila defekasi terlambat, usus besar mengabsorpsi air secara
berlebihan dari feses dan menyebabkan feses menjadi kering dan keras. Bila hal ini
terjadi, pengeluaran feses menjadi sulit. Menahan buang air besar pada waktu-waktu
yang normal dapat menyebabkan sembelit. Semebleit dapat juga disebabkan emosi
seperti rasa gelisah, cemas, takut atau stress.
e. Kanker lambung, yaitu gejala-gejala permulaan dari kanker lambung hampir sama
dengan gejala-gejala yang disebabkan gangguan lain pada alat pencernaan, antara lain
merasa panas, kehilangan nafsu makan, ketidaksanggupan mencerna (salah cerna)
berlangsung terus menerus, sedikit rasa muak, rasa gembung dan rasa gelisah sesudah
makan, dan kadang-kadang timbul rasa nyeri pada lambung.
f. Radang usus buntu, bila usus buntu (umbai cacing) meradang, membengkak dan terisi
oleh nanah. Kondisi ini disebut radang usus buntu atau apendistis.
g. Hemaroid, adalah pembengkakkan vena didaerah anus. Hemaroid cenderung
berkembang pada orang-orang yang terlalu lama duduk terus menerus atau pada orang
yang menderita sembelit. Hemaroid juga sering terjadi pada wanita hamil dan orang-
orang yang terlalu gemuk. Gejala-gejala hemaroid meliputi rasa gatal-gatal, nyeri dan
pendarahan.
h. Keracunan makanan, umumnya disebabkan oleh bakteri yang terdapat dalam makanan.
Bakteri dalam makanan dapat membahayakan atau menghasilkan racun yang
membahayakan tubuh. Geajala-gejala keracunan makanan meliputi muntah-muntah,
diare, nyeri (sakit) rongga dada dan perut serta demam.
Penyakit-penyakit gangguan pencernaan seperti yang disebutkan di atas di antaranya bisa
disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:
a. Pola makan yang salah
b. Infeksi dari bakteri, mikroba lainnya atau cacing.
c. Terdapat kelainan pada sistem pencernaan itu sendiri seperti akibat tumor, infeksi atau
pelebaran pembuluhnya.
3. Pencegegahan gangguan pencernaan
Gangguan pencernaan dapat dicegah dengan menjalani pola hidup sehat, antara lain:

a. Mempertahankan berat badan ideal, atau menurunkan secara perlahan bila berat badan
berlebih.
b. Memperbanyak makanan berserat, seperti buah dan sayur.
c. Rutin berolahraga.
d. Mencukupi asupan cairan.
e. Tidak menunda bila terasa hendak BAB.
f. Tidak mengejan terlalu keras saat BAB.
g. Menghindari duduk atau jongkok terlalu lama di toilet.
h. Menghindari konsumsi alkohol.
i. Menerapkan perilaku seksual yang aman dengan menggunakan kondom dan tidak
bergonta-ganti pasangan, serta menghindari berbagi penggunaan jarum suntik, untuk
mencegah hepatitis akibat virus.
4. Pendidiakan Kesehatan
a. Mempersiapkan materi penyuluhan tentang gangguan sistem pencernaan
b. Menentukan waktu penyuluhan
c. Metode penyuluhan : ceramah dan tanya jawab

B. Sistem perkemihan
1. Gangguan sistem perkemihan
Gangguan saluran kemih adalah gangguan dari kandung kemih atau uretra. Ginjal, Uretra,
kandung kemih adalah organ-organ yang menyusun saluran kemih. Fungsi utama dari
saluran ini adalah untuk membuang air dan sisa metabolisme dan mengeluarkannnya sebagai
urin.
2. Macam-macam gangguan pada sistem perkemihan
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang berkaitan dengan sistem kemih :
a. Penyakit ginjal kronis
Ginjal merupakan organ utama dari sistem perkemihan. Gangguan terhadap organ yang satu
ini akan memengaruhi kesehatan Anda. Pada penyakit ginjal kronis, ginjal mengalami
kerusakan dan tidak mampu menyaring darah dengan baik. Kerusakan ini dapat mengarah
kepada pembentukan zat pembuangan dan masalah lainnya, termasuk gagal ginjal. Kondisi
ini umumnya disebabkan oleh penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Ginjal
yang terkena kondisi ini akan memiliki permukaan yang kasar dan terlihat lebih kecil.
Kerusakan ginjal umumnya permanen. Meski demikian, ada beberapa cara yang bisa
dilakukan untuk menjaga ginjal tetap sehat.
b. Kehilangan kontrol kandung kemih
Masalah kesulitan mengendalikan kandung kemih umumnya muncul karena otot sfingter
uretra terlalu lemah atau terlalu aktif. Akibatnya, cairan urine akan lebih mudah keluar
ketika Anda bersin atau batuk. Kondisi ini disebut dengan inkontinensia urine (IU). Otot
sfingter yang terlalu aktif bahkan dapat memicu keinginan untuk buang air kecil yang sangat
kuat, tapi urine yang dikeluarkan sangat sedikit. Wanita umumnya dua kali lebih berisiko
mengalami inkontinensia urine dibandingkan dengan pria. Kondisi ini semakin mungkin
terjadi seiring bertambahnya usia. Cara mengatasi kondisi ini tergantung dengan tipe
inkontinensia, penyebabnya, dan tingkat keparahannya. Inkontinensia urine umumnya
diatasi dengan menggabungkan pengobatan dengan olah raga.
c. Batu ginjal
Gangguan sistem perkemihan yang satu ini mungkin lebih populer di kalangan orang awam.
Batu ginjal memproduksi urine untuk mengeluarkan cairan pembuangan. Batu ini dapat
terbentuk saat mineral dan garam asam di dalam urine mengkristal, lalu saling menempel.
Jika batu ginjal tersebut berukuran kecil, batu tersebut dapat keluar dengan mudah melalui
sistem perkemihan. Sedangkan, batu yang lebih besar akan menyumpat saluran kemih.
Kondisi ini akan menghambat keluarnya urine dan menimbulkan rasa nyeri. Cara mengatasi
masalah batu ginjal disesuaikan dengan kondisinya. Batu ginjal berukuran kecil dapat
diredakan dengan rutin minum air mineral sekitar tiga liter per hari, melakukan terapi medis,
dan mengonsumsi obat penghilang nyeri. Sedangkan batu ginjal berukuran lebih besar
biasanya dilakukan dengan operasi pengangkatan batu dan menggunakan gelombang suara
untuk memecah batu.
3. Pencegahan gangguan sistem perkemihan
Berikut ini cara mencegah gangguan sistem perkemihan, meliputi:
a. Tidak menahan kencing;
b. Selalu membersihkan area kemaluan dari depan ke belakang setelah berkemih;
c. Minum banyak air;
d. Semprotan kebersihan area wanita, pewangi area kewanitaan, dan produk-produk lain
untuk area kewanitaan harus dihindari karena hanya akan mengiritasi mukosa;
e. Bersihkan area genital sebelum melakukan hubungan intim;
f. Setelah berhubungan intim, buang air kecil. Hal ini bertujuan untuk menyingkirkan
bakteri yang mungkin telah masuk ke uretra;
g. Jangan menggunakan celana dalam selama berhari-hari; dan
h. Jangan menggunakan pakaian bawahan yang ketat karena akan meningkatkan
kelembapan.
5. Pendidiakan Kesehatan
d. Mempersiapkan materi penyuluhan tentang gangguan sistem perkemihan
e. Menentukan waktu penyuluhan
f. Metode penyuluhan : ceramah dan tanya jawab

Anda mungkin juga menyukai