Anda di halaman 1dari 6

TEKNIK STERILISASI MEKANIK

Oleh :

KHOIROTUN MAULIDA (NIM 151911913014)

Kelas:

3A

Dosen :

Abdul Nasir, S.Kep.,Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

KAMPUS GRESIK

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2020/2021
A. SYARAT BAHAN UNTUK STIRILASI MEKANIK
Prinsip sterilisasi secara mekanik (filtrasi) yaitu menyaring suatu cairan non
steril dengan kertas membran sehingga cairan yang melewatinya akan terbebas
mikroba (steril). Pada umumnya bahan yang disterilkan melalui cara ini adalah bahan
yang mengandung senyawa tidak tahan suhu tinggi atau tekanan tinggi seperti serum
darah, antibiotik, glukosa dll. Filter apparatus umumnya terdiri dari corong, filter
base, penjepit corong, labu pengumpul, selang, dan pompa vakum. Filter apparatus
juga dapat digunakan untuk menghitung mikroorganisme dengan prinsip yang sama
dengan sterilisasi filtrasi. Kertas membran filter memiliki pori-pori yang sangat kecil,
lebih kecil dari ukuran bakteri pada umumnya. Diameter pori-pori dapat berukuran
0,2 um, 0,45 um, 0,65 um dll.
Menurut APHA (1999) kertas membran yang baik adalah yang bebas dari
bahan inhibitor atau stimulus pertumbuhan, bebas dari bahan yang mampu
menginterfrensi indikator media, tinta skala yang tidak beracun, berdiameter 47 mm,
berpori maksimal 0,45 um, minmal 70 % luas area berpori. Mampu dilewati dengan
flow rate 55 ml/menit/cm2 pada 25 oC, diharapkan tetap mampu menyaring kultur cair
1x103 Serratia marcescens. Sedangkan ISO11133-1 (2009:8) menyarankan
menggunakan filter berukuran 0,2 µm dan membasuh kertas membran setelah
digunakan untuk melarutkan substansi yang tertinggal pada kertas membran seperti
protein dan antibiotik.
Bahan-bahan cair yang sangat peka terhadap pemanasan, misalnya serum,
darah, vaksin atau yang tidak tahan pemansan tinggi ( medium yang mengandung
senyawa gula)

B. SEBUTKAN METODE STRILISASI MEKANIK


1. Filter Bakteri
Cara kerja dari sterilisasi ini berbeda dari metode lainnya karena sterilisasi ini
menghilangkan mikroorganisme melalui penyaringan dan tidak menghancurkan
mikroorganisme tersebut. Penghilangan mikroorganisme secara fisik melalui
penyaring dengan matriks pori ukuran kecil yang tidak membiarkan
mikroorganisme untuk dapat melaluinya.
Cara sterilisasi ini untuk produk berupa cairan yang dapat disaring atau bahan
yang tidak tahan terhadap panas dan tidak dapat disterilkan dengan cara sterilisasi
lain. Teknologi tinggi membran filtrasi meningkatkan penggunaan sterilisasi
filtrasi, khusunya jika digunakan berpasangan dengan sistem proses aseptik.
Keefektifan sterilisasi filtrasi dapat merupakan fungsi magnitude dari beban
mikroorganisme, selama tersumbat pada penyaring dapt terjadi pada konsentrasi
yang tinggi dari mikroorganisme. Tekanan, laju aliran, dan karakteristik dari
peenyaring adalah parameter yang harus dikontrol untuk mencapai sterilisasi pada
produk yang dapat diprediksi dan reproduksibel. Ukuran nominal pori penyaring
0,2 μm atau kurang dan penyaring dibuat dari berbagai jenis bahan seperti selulosa
asetat, selulosa nitrat, florokarbonat, polimer akrilik, polikarbonat, poliester,
polivinil klorida, vinil, nilon, politef, dan berbagai tipe bahan lain termasuk
memban logam.
Larutan dapat dibebaskan dari organisme vegetatif dan spora bakteri dengan
melalui filter bakteri, filter bakteri tidak membebaskan larutan dari virus.
Bagaimanapun alat ini tidak mengurangi jumlah dan adanya virus, secara prinsip
oleh adsorbsi pada dinding filter dan penghilangan partikel besar dari bahan yang
mengandung virus.
Sterilisasi dengan filter bakteri digunakan untuk larutan farmasetik atau bahan
biologi yang tidak diefektifkan oleh panas. Berbeda dengan metode filtrasi lain,
filter bakteri ditujukan untuk filtrasi bebas bakteri. Metode sterilisasi ini
membutuhkan penggunaan teknik aseptik yang benar. Sediaan obat yang
disterilkan dengan metode ini dibutuhkan yang mengandung bahan, bakteristatik,
kecuali dinyatakan lain. Larutan yang ditujukan untuk injeksi intratekal atau
merupakan larutan dosis tunggal intravena dengan volume lebih dari 15 ml, tidak
boleh ditambahkan bahan bakterisida. Paraffin cair dan minyak lain, tidak
disterilkan dengan metode ini karena dapat meningkatkan permeabilitas dari filter
bakteri. Untuk membuat larutan bebas dari bakteri dan steril, filter dengan
berbagai tipe digunakan. Tipe ini termasuk filter yang terbuat dari silikon murni
(diatomaccus atau klesegurh), porcelin, asbes dan gelas fritled. Karena alat-alat ini
mudah dibersihkan filter seitz yang menggunakan lapisan asbes dan filter-glass
mungkin lebih berguna untuk farmasis.
Filter dengan pori yang lebih kecil menghilangkan bakteri tetapi beberapa
filtrasi sangat lambat untuk tujuan praktis. Dengan meningkatnya kekentalan dari
lilin filter sangat menghasilkan filtrasi yang efektif, tetapi kekurangannya adalah
banyak dari bahan aktif larutan dihilangkan oleh adsorbsi pada lilin.
Bagaimanapun, dengan mengatur ukuran pori dan kekentalan dari filter sampai
optimum. Filter dapat menjadi sangat efisien dan sangat cepat. Faktor lain dari
filter bakteri yaitu keseimbangan permukaan antara bahan dari filter dengan
bakteri dari larutan, tekanan yang digunakan, waktu filtrasi, muatan listrik dan
filter, pH dari bahan yang disaring dan absorpsi dari protein dan bahan lain.
2. Filter seitz
Bagian dari filter ini dibuat dari bahan asbestos yang dijepit pada dasar wadah
besi. Keuntungan utama dari filter seitz adalah lapisan filter dapat dibuang setelah
digunakan dan untuk masalah ini pembersihannya berkurang. Efisiensi dari filter
ini tergantung pada pengembangan serat dan lapisan filter oleh air. Karena larutan
alkohol pekat tidak mengembang, filter ini tidak digunakan untuk mensterilkan
larutan yang mengandung alcohol dengan jumlah besar. Filter ini mampu dengan
kapasitas volume dari 30 ml hingga lebih 100 ml.
Kerugian pertama dari filter ini cenderung memberikan komponen magnesium
pada filtrat. Bahan alkalin ini dapat menyebabkan pengendapan dari alkaloid
bebas dari garamnya dan dapat menginaktifkan bahwa yang sensitiv seperti
insulin, ekstrak pituitary, epinefrin, dan apomorphin. Hal ini dapat diatasi dengan
perawatan pertama dengan filter dengan dibasahkan dengan HCl dan kemudian
dibilas dengan air.
Kerugian kedua dari seitz adalah permukaan serat dari lapisan filtrat, membuat
larutan tidak cocok untuk injeksi. Ini dapat diatasi dengan menempatkan ayakan
dari nilon atau sutra, di bawah lapisan filter sebelum menempatkan lapisan di
dalam filter atau sebuah fritted glass dapat ditempelkan pada saluran. Kedua untuk
menghilangkan serat. Filter seitz juga cenderung menghilangkan substrat dari
filtrate dengan absorpsi.
3. Filter Swinny
Sebuah adaptasi dari filter seitz, filter swinny mempunyai adaptor khusus
yaitu terdiri dari lapisan asbes, bersama dengan layer dan pencuci. Keutamaan
untuk digunakan filter swinny di bungkus dengan kertas dan autoklaf. Bagian
yang dipotong dihubungkan pada spoit werlock dan cairan dimasukkan ke
potongan asbes dengan menggunakan tekanan pada sal spoit.
4. Filter Fritted-Glass
Filter Sintered Fritted-Glass dapat dihancurkan oleh kandungan dalam serbuk,
tombol bulat dari gelas digabungkan bersama dengan penggunaan panas untuk
menempatkan ukuran dari bentuk potongan. Permeabilitas dari filter berbanding
lurus dengan berkembangnya ukuran. Setelah potongan dibentuk, potongan
disegel dengan pemanasan didalam gelas pirex seperti corong Buchner.
5. Filter Berkefeld dan Mandler
Mandler terbuat dari tanah silika murni, asbestos dan kalsium sulfat. Berkefeld
disusun juga dari tanah silika murni. Masing-masing filter bermuatan negatif.
Tersedia dalam beberapa prioritas berdasarkan permeabilitasnya ke dalam air
dalam Bekerfeld atau Mandler.
6. Filter Selas
Filter ini secara kimia, menjadi resistensi terhadap semua larutan yang tidak
menyerang silika. Karena masing-masing partikel meliputi filter semata-mata
bersama selama proses manufaktur, ada bahaya kecil partikel-partikel dari filter
jauh dalam larutan.
7. Filter Candles-Pasteur-Chamberland
Ada pemanasan dengan Bekerfeld tetapi dibuat dari pori porselen tak berkaca
dengan pori kecil yang menghasilkan filtrasi lambat.

C. SEBUTKAN KERUGIAN PENGUNAAN STRILISASI MEKANIK


a) Kemungkinan kerusakan bentuk penyaring sehingga kesterilan hasil yang di
peroleh tidak pasti
b) Tidak dapat menyaring virus
c) Hanya sekali pakai
d) Belum tentu membunuh semua bakteri
e) Memerlukan temperatur yang tinggi dan waktu yang lama
f) Dibutuhkan penguasaan tehnik aseptik yang baik
g) Tiap kebocoran mungkin terjadi pada sistem ini menyebabkan kerusakan pada
bagian luar

D. SEBUTKAN CARA MELAKUKAN STIRILASI MEKANIK


1. Di dalam sterilisai secara mekanik (filtrasi), menggunakan suatu saringan yang
berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan
pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka
panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik.
2. Penyaringan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas atau cairan melalui suatu
bahan penyaring yang memilki pori-pori cukup kecil untuk menahan
mikroorganisme dengan ukuran tertentu. Saringan akan tercemar sedangkan
cairan atau gas yang melaluinya akan steril. Alat saring tertentu juga
mempergunakan bahan yang dapat mengabsorbsi mikroorganisme. Saringan yang
umum dipakai tidak dapat menahan virus. Oleh karena itu, sehabis penyaringan
medium masih harus dipanasi dalam otoklaf. Penyaringan dilakukan untuk
mensterilkan substansi yang peka tehadap panas seperti serum,enzim,toksin
kuman,ekstrak sel,dsb.
3. Menyaring cairan
Hal dapat dilakukan dengan berbagai filter seperti saringan Seitz, yang
menggunakan saringan asbestos sebagai alat penyaringannya; saringan berkefeld,
yang mempergunakan filter yang terbuat dari tanah diatom; saringan chamberland,
yang mempergunakan filter yang terbuat dari porselen; dan fritted glass filter,
yang mempergunakan filter yang terbuat dari serbuk gelas. Saringan asbes lebih
mudah dan lebih murah daripada saringan porselen. Saringan asbes dapat dibuang
setelah dipakai, sedangkan saringan porselen terlalu mahal bila dibuang, tetapi
terlalu sulit untuk dibersihkan.
4. Menyaring udara
Untuk menjaga suatu alat yang sudah steril agar tidak tercemar oleh mikroba atau
untuk menjaga agar suatu biakan kuman tidak tercemar oleh kuman yang lain,
maka alat-alat tersebut harus ditutup denagn kapas, karena kapas mudah ditembus
udara tetapi dapat menahan mikroorganisme. Harus dijaga agar kapas tidak
menjadi basah, oleh karena kapas yang basah memungkinkan kuman menembus
kedalam. Untuk mencegah pencemaran oleh kuman-kuman udara pada waktu
menuang perbenihan, dapat dipergunakan suatu alat yang disebut laminar flow
bench dimana udara yang masuk kedalamnya disaring terlebih dahulu dengan
suatu saringan khusus. Saringan ini ada batas waktu pemakaiannya dan harus
diganti dengan yang baru apabila sudah tidak berfungsi lagi

Anda mungkin juga menyukai