ELEKTRONIKA DIGITAL
Asisten
Putri Nurfiana Nabila NRP. 02311840000030
i
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA – P3
ELEKTRONIKA DIGITAL
Asisten
Putri Nurfiana Nabila NRP. 02311840000030
ii
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
limpahan rahmat, taufiq, dan hidayahnya sehingga saya bisa menyelesaikan
laporan resmi praktikum P3 Elektronika yang berjudul Elektronika Digital ini
dengan lancar dan tepat waktu. Praktikum ini dilaksanakan untuk memenuhi
kewajiban praktikum Mata Kuliah Elektronika. Laporan ini dibuat dari banyak
bantuan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu,
saya mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Adapun pihak pihak tersebut
antara lain:
1. Mbak…………………..sebagai Asisten Praktikum P3
2. Kelompok 10 praktikum elektronika yang selalu memberikan semangat dan
bantuan dalam pemahaman materi praktikum
3. Orang tua, sahabat, teman, dan pihak pihak lain yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan pada
laporan ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik dari pembaca
agar dapat membangun saya menjadi lebih baik kedepannya. Semoga laporan ini
dapat menambah wawasan pembaca dan dapat bermanfaat bagi perkembangan
dan peningkatan ilmu pengetahuan.
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK.................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... …. .iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... … vii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 3
2.1 Gerbang logika ................................................................................................................... 3
2.1.1. Gerbang AND.......................................................................................................... 3
2.1.2 Gerbang OR .............................................................................................................. 3
2.1.3 Gerbang NOT ........................................................................................................... 4
2.1.4 Gerbang NAND ....................................................................................................... 4
2.1.5 Gerbang NOR ........................................................................................................... 4
2.1.6 Gerbang XOR ........................................................................................................... 4
2.1.7 Gerbang XNOR……………………………………………………….. 5
2.2 Rangkaian Kombinasional…………………………………………………... 5
2.2.1 Multiplexer…………………………………………………………….. 5
2.2.2 Demultiplexer………………………………………………………….. 5
2.2.3 Encoder…………………………………………………………………6
2.2.4 Decoder…………………………………………………………………6
2.2.5 ALU(Arithmetic Logical Unit) ……………………………………….. 6
2.3 Peta Karnaugh………………………………………………………………...7
2.4 Rangkaian Kombinasional………………………………………....................8
BAB III METODOLOGI .............................................................................................. ….16
3.1 Alat dan Bahan ............................................................................................................. ….16
3.2 Langkah Kerja .............................................................................................................. ….16
3.2.1Gerbang Logika.................................................................................................... ….16
iii
3.2.2 Flip Flop…………………………………………………………………………...… 16
3.2.3 Counter…………………………….…………………………………… 17
3.2.4 Multiplexer………………………………………………………………18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………….19
4.1 Hasil ……………………………………………………………………….....19
4.1 Hasil……………………………………………………………………… . 19
4.2 Pembahasan……………………………………………………………….. 26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………..…29
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………... 29
5.2 Saran………………………………………………………………………. 29
DAFTAR PUSTAKA……...………………………………………………….. 30
.
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 3.3 Rangkaian Up Counter 3 bit……………………………………….. 17
Gambar 3.4 Multiplexer 2 Select Line………………………………………….. 18
Gambar 4.1 Rangkaian Gerbang Logika……………………………………….. 19
Gambar 4.2 Rangkaian Gerbang NOR……………………………………….… 20
Gambar 4.3 Rangkaian Gerbang NAND………………………………………. 21
Gambar 4.4 Rangkaian Counter…………………..…………………………… 22
Gambar 4.5 Rangkaian Dalam Multiplexer…………………………………….. 24
Gambar 4.6 Variasi Rangkaian Multiplexer D1=0 dan S1=1…………………. 24
Gambar 4.7 Variasi Rangkaian Multiplexer D1=1 dan S1=1………………… 24
Gambar 4.8 Variasi Rangkaian Multiplexer D1=0, S1=1, dan S0 = 1………… 25
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Bagaimana prinsip kerja gerbang logika ?
2. Bagaimana karakteristik dan cara kerja rangkaian sekuensial dan
kombinasional ?
3. Bagaimana merangkai rangkaian counter dari rangkaian flip flop?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, didapatkan tujuan praktikum ini
adalah sebagai berikut:
1. Memahami prinsip kerja gerbang logika
2. Memahami karakteristik dan cara kerja rangkaian sekuensial dan
kombinasional
3. Memahami cara merangkai rangkian counter dari rangkaian flip flop
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.1.3 Gerbang NOT
Rangkaian NOT juga dikenal sebagai inverter dan dinyatakan
sebagai Z = X’. Harga logika masukan dan keluaran rangkaian ini selalu
berlawanan. [3].
4
2.1.7 Gerbang XNOR
Rangkaian XOR dinyatakan dalam Z = X’ . Y + X . Y’ = X + Y , dan
keluaran menjadi 1 ketika kedua masukan X dan Y sama, dan 0 ketika kedua
masukan berbeda. [3].
5
Gambar 2.9 Demultiplexer
2.2.3 Encoder
Berfungsi mengkodekan sinyal input diskrit menjadi output dalam
bentuk kode biner [4].
6
2.3 Peta Karnaugh
Dalam suatu rangkaian logika yang tersusun dari ratusan atau bahkan
jutaan gerbang logika dapat menimbulkan masalah dalam analisa logika ataupun
hasil yang dicapai. Untuk mengatasinya terdapat suatu metode yang bernama Peta
Karnaugh, atau biasa disebut K-map. Metodenya menjumlahkan seluruh masukan
dengan cara memasukkan nilai masukan pada tabel. Dalam analisa variabelnya
metode K-map tergantung pada jumlah masukan di awal [5].
7
2.4 Rangkaian Sekuensial
8
Baris pertama dari tabel kebenaran disebut hold karena tidak adanya
perubahan, atau sama sekali tidak diberi perlakuan. Baris kedua dari tabel
kebenaran menunjukkan kondisi set dari flip-flop. Disini masukan low
mengaktifkan masukan set. Logika 0 ini mengatur keluaran Q menjadi 1. Kondisi
set ini akan terlihat apabila kita menganalisa rangkaian NAND diatas. Logika 0
pada gerbang 1 membangkitkan 1 pada keluaran. Logika 1 ini dimasukkan lagi ke
gerbang 2. Gerbang 2 mempunyai dua logika 1 yang dimasukkan pada
masukannya, sehingga mendorong keluaran menjadi 0. Baris ketiga dari tabel
kebenaran merupakan kondisi reset. Logika 0 mengaktifkan masukan reset
tersebut. Hal ini akan mereset keluaran Q menjadi 0 [5].
b. JK Flip-Flop
Dapat dilihat dari tabel, mode operasi diberikan di sebelah kiri dan tabel
kebenaran di sebelah kanan. Baris 1 dari tabel kebenaran tersebut menunjukkan
kondisi tetap atau kondisi terbuka. Perhatikan bahwa semua data masuk (J dan K)
adalah kondisi reset atau clear dari flip-flop tersebut ditunjukkan pada baris 2 dari
9
tabel kebenaran. Bila J=0 dan K=1 serta pulsa clock datang pada masukan CK,
maka flip-flop tersebut direset (Q=0). Baris 3 menunjukkan kondisi set dari flip-
flop JK. Bila J=1 dan K=0 serta terdapat pulsa clock , maka keluaran Q akan
menjadi 1. Baris 4 mengilustrasikan kondisi yang sangat berguna dari flip-flop
JK. Kondisi ini disebut posisi toggle. Bila masukan J dan K kedua – duanya high,
maka keluaran Q akan berlawanan dengan keadaan pada waktu pulsa clock tiba
pada masukan CK [5].
c. D Flip-Flop
Flip-flop D sering sekali disebut flip-flop tunda (delay). Nama ini
menggambarkan secara tepat cara kerja dari flip-flop ini. Apapun bentuk
masukkan data (D), masukan tersebut akan tertunda selama satu pulsa clock untuk
mencapai keluaran. Gambar 2.19 menunjukkan simbol dari D flip-flop dan tabel
kebenarannya.
Dapat terlihat hasil keluaran dari D flip-flop tersebut sesuai dengan tabel
kebenaran diatas. Dimana nilai keluaran (Q) akan selalu sama dengan nilai
masukanan D jika nilai masukan enable adalah HIGH. Tetapi sebaliknya jika nilai
masukan enable adalah LOW maka apapun nilai masukan pada D, nilai keluaran
(Q) akan bernilai sama dengan nilai sebelumnya [5].
10
d. T Flip-Flop
Masukan Keluaran
L H X X X H L
11
H L X X X L H
L L X X X Race race
H H ↓ L L Tetap tetap
H H ↓ H L H L
H H ↓ L H L H
H H ↓ H H toggle
H H H X X Q0 Q0
Flip-flop ini akan bekerja sebagai counter jika pin J dan K diberi logika
tinggi (seperti terlihat dalam tabel, keluaran Q akan mengalami toggle jika ada
transisi clock tinggi ke rendah). Sinyal yang dicacah tidak lain adalah sinyal clock
itu sendiri. Sebelum sampai ke counter, Gambar 2.22 memberikan penjelasan
bagaimana flip-flop J-K ini bekerja.
Dari Gambar 3.14 dapat dilihat bahwa ketika J adalah low, dan K adalah
high serta sinyal clocknya adalah transisi dari tinggi ke rendah, maka keluaran (Q)
akan bernilai low. Ketika J dan K adalah berlogika high dan sinyal clocknya
adalah transisi dari tinggi ke rendah, maka keluaran (Q) akan berubah ke
komplemen sebelumnya (di sini berubah dari rendah ke tinggi) yang disebut
mengalami kondisi toggle.
12
diinginkan [5]. Diagram pewaktuannya dapat dilihat pada Gambar 2.21. Contoh
rangkaian counter 3 bit dapat dilihat pada Gambar 2.22
a) Up Counter
Pada counter sinkron, sumber clock diberikan pada masing-masing
masukan clock dari flip-flop penyusunnya, sehingga apabila ada perubahan pulsa
dari sumber, maka perubahan tersebut akan memicu seluruh flip-flop secara
bersama-sama. Dapat dilihat pada Gambar 2.23.
13
Untuk membuat sebuah rangkaian up counter, lakukan langkah-langkah
sintesa rangkaian yang telah dijelaskan sebelumnya. Dari hasil persamaan logika
berdasarkan Tabel PS NS di atas didapatkan rangkaian seperti Gambar 2.24
b) Down Counter
c) Up-Down Counter
Rangkaian up/down counter merupakan gabungan dari up counter dan
down counter. Rangkaian ini dapat menghitung bergantian antara up dan down
karena adanya masukan eksternal sebagai control yang menentukan saat
menghitung up atau down. Pada Gambar 3.19 ditunjukkan rangkaian up/down
counter sinkron 3 bit. Jika masukan CNTRL bernilai ‘1’ maka counter akan
menghitung naik (up), sedangkan jika masukan CNTRL bernilai ‘0’, counter akan
menghitung turun (down) [5].
14
Gambar 2.26 Rangkaian Up/Down Counter Sinkron 3 Bit
2) Rangkaian Counter Asinkron
15
BAB III
METODOLOGI
3.2.2 Flip-Flop
16
Gambar 3.1 Rangkain RS Flip-flop menggunakan gerbang NOR
2. RS Flip-flop diangkai menggunakan gerbang NAND.
Dibuat rangkaian RS Flip-flop menggunakan gerbang NAND pada proteus
seperti gambar di bawah ini
3.2.3 Counter
1. Dibuat rangkaian seperti Gambar 3.3
17
2. Rangkaian dibuat Up Counter sinkron 3 bit dengan menggunakan metode
K-Map
3. Dibandingkan rangkaianmu dengan Gambar 3.3.
4. Dianalisis apakah ada perbedaan hasil rangkaianmu dengan Gambar 3.3.
5. Rangkaian diaktifkan pada Gambar 3.3 dan catat data dengan membuat
tabel hubungan antara masukan dan keluaran pada rangkaian
6. Dinalisis tabel kebenaran rangkaian pada Gambar 3.3
3.2.4 Multiplexer
1. Disusun rangkaian multiplexer 2 select line seperti Gambar 3.4.
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Gerbang Logika
Pada praktikum telah dilakukan penyederhanaan persamaan:
19
0 0 0 0 0 0 OFF
1 0 0 0 1 0 OFF
2 0 0 1 0 1 ON
3 0 0 1 1 0 OFF
4 0 1 0 0 1 ON
5 0 1 0 1 1 ON
6 0 1 1 0 1 ON
7 0 1 1 1 0 OFF
8 1 0 0 0 1 ON
9 1 0 0 1 1 ON
10 1 0 1 0 1 ON
11 1 0 1 1 1 ON
12 1 1 0 0 1 ON
13 1 1 0 1 1 ON
14 1 1 1 0 1 ON
15 1 1 1 1 1 ON
4.1.2 Flip-Flop
Berdasarkan hasil percobaan simulasi rangkaian flip-flop sesuai
dengan modul didapatkan :
A) Flip-Flop menggunakan gerbang NOR
20
5 0 0 1 0 Memory
6 0 1 1 0 Memory
7 0 0 1 0 Memory
8 1 0 0 1 Reset
9 0 0 0 1 Memory
10 1 1 0 1 Memory
4.1.3 Counter
Pada praktikum telah dibuat sebuah rangkaian Up-Counter
sinkron 3 bit yang merupakan hasil dari penggunaan metode K-Map.
21
Gambar 4.4 Rangkaian Counter
Berdasar rangkaian tersebut, didapatkan table kebenaran dari flip-flop
sebagai berikut:
Tabel 4.6 Tabel Kebenaran JK Flip-Flop 3 bit
Num Qa Qb Qc Qa(d+1) Qb(d+1) Qc(d+1)
0 0 0 0 0 0 1
1 0 0 1 0 1 0
2 0 1 0 0 1 1
3 0 1 1 1 0 0
4 1 0 0 1 0 1
5 1 0 1 1 1 0
6 1 1 0 1 1 1
7 1 1 1 0 0 0
22
C 1 3 7 5
23
4.1.4 Multiplexer
Pada praktikum telah dilakukan pembuatan rangkaian Multiplexer
sebagai berikut dengan berbagai variasi selector line:
24
Gambar 4.8 Variasi Rangkaian Multiplexer D1=0, S1=1, dan S0 = 1
Berdasarkan hasil simulasi rangkaian pada proteus, didapatkan table
kebenaran sebagai berikut:
Tabel 4.15 Tabel Hasil Rangkaian Multiplexer
Masukan Keluaran
S0 S1 D0 D1 D2 D3 X Ket
0 0 0 X X X 0
D0
0 0 1 X X X 1
0 1 X 0 X X 0
D1
0 1 X 1 X X 1
1 0 X X 0 X 0
D2
1 0 X X 1 X 1
1 1 X X X 0 0
D3
1 1 X X X 1 1
4.2 Pembahasan
Dari keseluruhan praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan pembahasan
P3 sebagai berikut:
4.2.1 Gerbang Logika
Pada praktikum Gerbang Logika, langkah pertama yang dilakukan adalah
penyederhanaan persamaan menggunakan K-Map. Setelah didapatkan hasil
akhir persamaan maka dibuatlah suatu rangkaian gerbang logika disoftware
Proteus. Dimana dalam rangkaian tersebut terdapat 2 gerbang NOT, 2 gerbang
25
AND, dan satu gerbang OR. Selain itu, didalam rangkaian tersebut terdapat 4
input (karena memakai 4 bit). Pada input A, dialirkan langsung menuju
gerbang OR. Pada input B, dialirkan menuju salah satu input gerbang AND
ke-1. Pada input C, satu input menuju gerbang NOT untuk di-inverter-kan lalu
menuju input gerbang AND ke-1 untuk disatukan dengan input dari B dan satu
input lainnya menuju input gerbang AND ke-2. Pada input D, dialirkan
menuju gerbang AND ke-2 untuk disatukan dengan input dari C. Lalu hasil
output dari kedua gerbang dialirkan menuju gerbang OR. Gerbang OR
memiliki 3 kaki karena menerima 3 input-an. Hasil keluaran dari gerbang OR
akan dialirkan menuju LED. Dalam simulasi rangkaian ini memakai input dari
bilangan biner dari bilangan decimal 0-15 (karena memakai 4 bit). Dari setiap
simulasi input dapat diamati lampu LED terkadang menyala dan terkadang
meredup. Jika lampu LED menyala, maka outputnya berupa high atau
bilangan biner 1. Jika lampu LED tidak menyala, maka outputnya berupa low
atau bilangan biner 0. Hasil simulasi rangkaian ini dapat dipastikan sesuai
dengan tabel kebenaran yang ada didalam teori elektronika digital.
26
Jika output hasil berupa Q = 1 maka rangkaian tersebut berupa set sedangkan
Q = 0 maka rangkaian tersebut berupa reset. Akan tetapi apabila kedua
masukan yaitu S = 0 dan R = 0 maka didapatkan keluaran berupa hold atau no
reset dikarenakan berdasarkan prinsip gerbang NOR jika salah satu masukan
berupa 0 maka keluaran dapat berupa 1 ataupun 0. Jika masukan berupa R = 1
dan S = 1 maka didapatkan keluaran Q dan Q’ bernilai 0. Hal ini jika berlaku
pada rangkaian RS Flip-Flop NAND yang menyesuaikan dengan teori.
4.2.3 Counter
Pada praktikum ke-3 ini dilakukan pembuatan rangkaian up-counter
sinkron 3 bit. Sebelum dibuatnya rangkaian tersebut, dilakukan pembuatan
persamaan menggunakan metode peta karnaguh atau K-Map. Pertama dibuat
tabel bilangan desimal dari biner 3 bit. Lalu dilakukan pembuatan tabel JK (A
sampe C) dengan menyesuaikan hasil Qa dengan Qa (d+1) dengan tabel
kebenaran JK Flip-Flop. Semisal Qa = 0 dan Qa (d+1) = 0 maka didapatkan
JA dan KA berupa 0 dan X. Begitupun pada JB, KB, JC, dan juga KC.
Selanjutkan dilakukan pembuatan tabel penomeran guna mempermudah
pengisian serta pembuatan tabel JK up-counter sinkron 3 bit. Dari masing-
masing tabel J maupun K dilakukan groping 1-x dan didapatkan hasil berupa
JA=KA=BC, JB=KB=C, serta JC=KC=1. Dari persamaan tersebutlah dapat
dibuat rangkaian seperti pada gambar 4.4 dan hasil simulasinya sesuai dengan
tabel kebenaran yang ada pada teori pada modul praktikum. Selain itu, display
digital (7seg) juga menunjukkan angka 0-7 yang sesuai dengan tabel
kebenaran bilangan biner up-counter sinkron 3 bit dengan bilangan
decimalnya.
4.2.4 Multiplexer
Pada rangkaian praktikum yang terakhir dibuatlah rangkaian multiplexer
dimana rangkaian multiplexer merupakan rangkaian yang terdiri atas beberapa
input dan hanya akan diseleksi beberapa input untuk mengeluarkan satu output
(keluaran). Pada rangkaian ini mendapatkan 4 data dan 2 selector serta satu
output (keluaran). Pada rangakaian ini didalamnya terdapat sub-circuit dimana
27
terdapat 2 gerbang inventer (NOT) pada 2 selectornya. Selain itu, pada sub-
circuit juga terdapat 4 gerbang AND pada 4 datanya serta satu gerbang OR
sebagai penghasil keluaran dari ke-empat gerbang AND nya. Terlihat pada
tabel 4.14, berapapun input-nya jika selector-nya berupa 0 maka didapatkan
output berupa nilai yang sama. Begitupun seterusnya perlu dilakukan
pengaturan pada selector untuk mendapatkan output yang sesuai dengan
masukan data yang diinginkan.
28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan praktikum yang telah dilakukan didapatkan
kesimpulan yaitu:
1) Gerbang Logika merupakan fungsi dari operasi logika dasar (AND, NOT dan
OR) dimana operasi tersebut berupa perkalian untuk AND, pertambahan untuk
OR serta inverter untuk NOT. Selain itu, rangkaian logika juga dibuat dari
penyederhanaan persamaan menggunakan metode K-map 3 bit maupun 4 bit.
2) Rangkaian sekuensial merupakan rangkaian yang terdiri atas satu atau lebih
input serta satu atau lebih output. Dan terdiri atas 2 jenis yakni rangkaian flip-
flop serta rangkaian counter.
3) Rangkaian flip-flop merupakan rangkaian yang terdiri atas gerbang NAND
maupun NOR. Pada salah satu input gerbang merupakan output dari gerbang
lainnya. Dalam menentukan output tidak bisa langsung memakai satu input
saja sehingga terdapat situasi berupa set, reset, memory, serta undefined.
4) Rangkaian counter merupakan rangkaian yang terdiri atas rangkaian flip-flop
guna menghasilkan output bilangan desimal sesuai dengan teori bilangan biner
berdasarkan K-map yang dibuat (3 bit atau 4 bit atau seterusnya). Rangkaian
counter disebut juga rangkaian pencacah atau rangkaian penghitung.
5) Rangkaian kombinasional yaitu rangkaian terdiri atas input, output serta
gerbang logika. Dimana pada rangkaian ini, terdapat penyeleksian masukan
maupun keluaran. Salah satu contohnya pada rangkaian multiplexer dilakukan
penyeleksian input guna menghasilkan satu output.
5.2 Saran
Berdasarkan keseluruhan praktikum yang telah dilakukan, saran yang
dapat diberikan yaitu:
1) Diperlukannya ketelitian saat melaksanakan praktikum elektronika digital agar
langsung mendapatkan hasil yang sesuai pada teori.
2) Diperlukannya penambahan referensi pada modul praktikum agar
mempermudah praktikan dalam memahami teori yang ada.
29
DAFTAR PUSTAKA
[1] Mulyadi,. Jakarta, Indonesia: Salemba Empat, 2007.
30