Diusulkan oleh :
Anastasia Mia Martalia 217441901 2017
Nuri Aryani 217411905 2017
Siti Fatimah 218441914 2018
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga karya tulis ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga karya tulis ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi karya tulis agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam karya tulis ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bendung Gerak [1] ........................................................................................... 2
Gambar 2.2 Water Flow Sensor YF-S201 [7] ...................................................................... 3
Gambar 2.3 Proses fuzzy logic [12] ...................................................................................... 5
Gambar 2.4 Model perancangan sistem mekatronika VDI 2206 [3] ................................... 6
Gambar 3.1 Gambaran Umum Sistem Prototipe Bendung .................................................. 6
Gambar 3.2 Rancangan mekanik (belakang) ..................................................................... 7
Gambar 3.3 Rancangan mekanik (keseluruhan) .................................................................. 7
Gambar 3.4 Sambungan konektor kontroler Arduino Mega 2560 ...................................... 7
Gambar 3.5 Rangkaian sensor ultrasonic ............................................................................ 7
Gambar 3.6 Rangkaian water flow sensor ........................................................................... 7
Gambar 3.7 Rangkaian penggerak motor DC ...................................................................... 8
Gambar 3.8 Diagram alir sistem secara umum .................................................................... 8
Gambar 3.9 Diagram alir mode auto dan manual ................................................................ 9
Gambar 3.10 Fuzzy logic process ………………………………………………... ……...9
Gambar 3.11 Diagram alir antarmuka ................................................................................ 10
Gambar 3.12 Physical process ........................................................................................... 10
Gambar 3.13 Diagram blok physical process .................................................................... 11
Gambar 3.14 Himpunan Fuzzy untuk Variabel Level........................................................ 12
Gambar 3.15 Himpunan Fuzzy untuk Variabel Flow ........................................................ 12
Gambar 3.16 Himpunan Fuzzy untuk Variabel Pintu Air ................................................. 13
Gambar 3.17 Komposisi Output ......................................................................................... 14
Gambar 3.18 Komposisi Semua Output ............................................................................. 14
Gambar 4.1 Tampak Depan Prototipe ................................................................................ 16
Gambar 4.3 Grafik hasil pengujian water flow sensor....................................................... 17
Gambar 4.4 Program Antarmuka, Mode Autodan Grafik Perubahan Level dan Debit..... 19
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rules Base .......................................................................................................... 13
Tabel 4.1 Hasil pengujian ultrasonic sensor ..................................................................... 16
Tabel 4.2 Hasil pengujian sensor water flow..................................................................... 17
Tabel 4.3 Hasil pengujian fuzzy logic control ................................................................... 17
v
ABSTRAK
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim
hujan dan musim kemarau. Pada saat musim hujan, tingkat curah hujan yang tinggi
terjadi hampir di setiap daerah di Indonesia sehingga dibangun beberapa bendung.
Bendung adalah suatu konstruksi bangunan air dengan kelengkapannya yang
dibangun untuk menahan laju air dan meninggikan taraf muka air, sehingga air
dapat dialirkan ke beberapa tempat tertentu yang membutuhkannya [1]. Di
Indonesia masih banyak pengendalian ketinggian dan debit air pada bendung yang
dilakukan secara manual oleh operator [1]. Seorang operator harus siaga setiap saat
dan melihat langsung ke sungai untuk mengendalikan ketinggian dan debit air
bendung dengan cara membuka dan menutup pintu air secara manual. Hal ini
kurang efektif karena sering terjadi kelalaian (human error) pada operator seperti
keterlambatan membuka pintu air, sehingga air meluap dan mengakibatkan banjir,
contohnya di Garut (21/09/2016) dan di Bekasi (20/11/2014 dan 21/04/2016).
Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pengendalian dan pemantauan
bendung otomatis. Data ketinggian dan debit air diperoleh dari ultrasonic sensor
dan water flow sensor, kemudian diolah oleh mikrokontroler. Sistem ini
menerapkan metode fuzzy logic dalam pengambilan keputusan untuk menentukan
besarnya bukaan pintu air dan status bendung (aman, siaga 1, siaga 2, siaga 3),
berdasarkan data-data ketinggian dan debit air sungai. Data tersebut ditampilkan
pada sebuah interface berbasis Microsoft Visual Studio yang bertujuan
mempermudah operator dalam pemantauan dan juga dapat diakses menggunakan
Android (IoT) yang bertujuan mempermudah masyarakat untuk mengantisipasi
terjadinya banjir.
1
tinggi dan debit air pada bendung, serta perancangan sistem pemantauan berkaitan
dengan cara pengolahan data ketinggian air, debit air, dan bukaan pintu air untuk
menentukan status dari bendung, yang ditampilkan secara real time melalui sebuah
antarmuka berbasis Microsoft Visual Studio dan Android.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bendung
Bendung adalah suatu konstruksi bangunan air dengan kelengkapannya
yang dibangun melintang sungai untuk menahan laju air dan meninggikan taraf
muka air, sehingga air dapat dialirkan ke beberapa tempat tertentu yang
membutuhkannya. Bendung juga berfungsi sebagai alat pengendali dan pemonitor
seluruh tata pengaturan air dan juga sebagai antisipasi bencana banjir [1]. Terdapat
dua jenis bendung permanen, yaitu bendung tetap dan bendung gerak. Bendung
tetap adalah bendung yang terdiri dari ambang tetap, sehingga muka air banjir tak
dapat diatur elevasinya, seperti pada gambar 2.5 [1].
2
2.2. Debit Air (Flow Rate)
Debit air (flow rate) merupakan jumlah volume air yang mengalir dalam
waktu tertentu melalui suatu penampang air, sungai, saluran, pipa atau keran. Aliran
air dikatakan memiliki sifat ideal apabila air tidak dapat dimanfaatkan dan
berpindah tanpa mengalami gesekan, hal ini berarti pada gerakan air tersebut
memiliki kecepatan yang tetap pada masing-masing titik dalam pipa dan
gerakannya beraturan akibat pengaruh gravitasi bumi [7]. Untuk menghitung nilai
debit air (flow rate) dapat menggunakan persamaan di bawah ini:
𝑄=𝐴 𝑥 𝑉 (2.1)
Dimana :
𝑄 = Debit (m3/s) ; 𝐴 = Luas penampang (m2) ; 𝑉 = Kecepatan aliran air (m/s)
3
2.5. Microsoft Visual Studio
Antarmuka pada sistem ini menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual
Studio dengan bahasa Visual Basic.NET. Microsoft Visual Studio ini adalah
perangkat lunak lengkap (suite) yang dapat digunakan untuk melakukan
pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi bisnis, aplikasi personal, ataupun
komponen aplikasinya, dalam bentuk aplikasi console, aplikasi Windows, ataupun
aplikasi Web.
2.6. Android
Android adalah software untuk perangkat mobile yang meliputi sistem operasi,
middleware dan aplikasi inti. Android dilengkapi dengan Android SDK (Software
Development Kit) yang menyediakan tools dan mendukung kebutuhan API
(Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mengembangkan
aplikasi pada platform [9].
Adapun keunggulan Android [9] :
a. Keterbukaan, pengembangan bebas tanpa dikenakan biaya terhadap sistem
karena berbasis Linux dan open source.
b. Arsitektur komponen dasar Android terinspirasi dari teknologi internet
Mashup. Bagian dalam sebuah aplikasi dapat digunakan oleh aplikasi lainnya,
bahkan dapat diganti dengan komponen lain yang sesuai dengan aplikasi yang
dikembangkan.
c. Banyak dukungan service, kemudahan dalam menggunakan berbagai macam
layanan pada aplikasi seperti penggunaan layanan pencarian lokasi, database
SQL, browser, dan penggunaan peta. Semua itu telah tertanam pada Android
sehingga memudahkan dalam pengembangan aplikasi.
d. Dukungan grafis dan suara terbaik.
e. Portabilitas aplikasi, aplikasi dapat digunakan pada perangkat yang ada saat ini
maupun yang akan datang.
4
;0,1;0,2....1 ). Teori himpunan logika fuzzy dikembangkan oleh Prof. Lofti Zadeh
pada tahun 1965. Zadeh berpendapat bahwa logika benar dan salah dalam logika
konvensional tidak dapat mengatasi masalah gradasi yang berada pada dunia nyata.
Untuk mengatasi masalah gradasi yang tidak terhingga tersebut, Zadeh
mengembangkan sebuah himpunan fuzzy. Tidak seperti logika boolean, logika
fuzzy mempunyai nilai yang kontinue. Samar dinyatakan dalam derajat dari suatu
keanggotaan dan derajat dari kebenaran. Oleh sebab itu sesuatu dapat dikatakan
sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang sama [10].
Fuzzy logic juga merupakan sebuah metodologi “berhitung” dengan
variabel kata-kata (linguistic variable), biasanya sebagai pengganti berhitung
dengan bilangan [12]. Dimana kata-kata ini akan lebih mudah dipahami oleh
manusia karena lebih dekat dengan intuisi manusia dan sudah dipakai sehari-
hari. Fuzzy logic juga dapat diartikan sebagai sebuah metode kontrol dengan
pendekatan yang menghasilkan logika bernilai banyak, berkisar dari 0 sampai
1 (0 -100%). Oleh karena itu, hasil sebuah proses fuzzy logic dapat berupa
tingkatan nilai seperti: Benar (True), Hampir benar (Mostly True), Setengah
benar (Half True), Sedikit benar (Kind of True), ataupun Salah (False).
Fuzzy logic dapat diselesaikan dengan beberapa model, yaitu model
Mamdani, model Sugeno, dan model Tsukamoto. Pada penelitian ini, fuzzy
logic yang digunakan adalah model Mamdani, berikut adalah blok diagram
proses fuzzy logic model Mamdani.
5
2.8. Standar Perancangan VDI 2206 (Mechatronic Design Methodology)
Pedoman VDI 2206 "Entwicklungsmethodik für mechatronische Systeme"
(metodologi Pembangunan untuk sistem mekatronika) merupakan hasil kolaborasi
bekerja dengan komite VDI A127 "Entwicklungsmethodik für mechatronische
Systeme". Mekatronika adalah sinergi dalam integrasi mekanik, listrik, dan sistem
komputer dengan sistem informasi untuk desain dan pembuatan produk dan
proses [3].
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini, sistem kendali bendung akan membaca ketinggian air
dengan menggunakan sensor ultrasonik, menentukan debit air yang harus
dikeluarkan dari bendung dengan menggunakan water flow sensor, menentukan
pintu air mana yang harus dibuka, dan menyesuaikan besarnya bukaan pintu air
sesuai debit air yang ingin dicapai. Sistem ini juga dilengkapi dengan antarmuka
berbasis Microsoft Visual Studio untuk memantau ketinggian air, debit air, keadaan
pintu air, dan status dari bendung. Data ketinggian dan debit air juga dapat dipantau
melalui Android seperti pada gambar 3.1.
Ultrasonic Sensor 1
(Bendung Utama)
Modul Wifi ESP8266
Motor 1
Ultrasonic Sensor 2 (Pintu 1)
(Saluran Pembuangan)
Ultrasonic Sensor 3
(Saluran Pembuangan)
Flowmeter Sensor 1
(Pintu 1)
Motor 2
Arduino Mega 2560
(Pintu 2)
Flowmeter Sensor 2
(Pintu 2)
Microsoft Visual Studio
6
Adapun metodologi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada standar
VDI 2206 yaitu sebagai berikut :
a. Perancangan Domain Mekanik
Sistem mekanik prototipe bendung yang dibangun terdiri dari motor DC,
kopling, threaded rod and nut M6, dan pintu air. Bahan yang digunakan untuk
kopling adalah alumunium alloy karena kokoh dan memiliki ketahanan terhadap
karat, selain itu bahan ini ringan sehingga tidak terlalu membebani motor DC.
Bahan yang digunakan untuk konstruksi prototipe bendung adalah akrilik.
Gambar 3.2 Rancangan mekanik (belakang) Gambar 3.3 Rancangan mekanik (keseluruhan)
Gambar 3.5 Rangkaian sensor ultrasonic Gambar 3.6 Rangkaian water flow sensor
7
Pada gambar 3.5 terdapat skematik rangkaian untuk tiga buah sensor ultrasonic. Konektor
sensor ultrasonic memiliki empat pin, dua pin untuk catu daya, dan dua pin lainnya untuk
Trigger dan Echo yang terhubung ke kontroler. Pada gambar 3.6 terdapat skematik
rangkaian untuk dua buah water flow sensor . Konektor sensor ultrasonic memiliki tiga
pin, dua pin untuk catu daya, dan satu pin lainnya untuk Signal yang terhubung ke
kontroler.
8
Jika mode auto yang dipilih, maka sensor akan membaca data ketinggian dan debit
air, kemudian diolah di mikrokontroler untuk fuzzy logic process dan dikirim ke
antarmuka. Setelah fuzzy logic process, maka dihasilkan data output untuk
mengendalikan motor pada pintu air. Jika mode manual yang dipilih, pengguna
memilih motor yang akan digerakkan. Jika tombol jog (open/close) pada antarmuka
ditekan motor tersebut akan bergerak (CW/CCW) sesuai dengan tombol yang
ditekan. Mikrokontroler Arduino Mega 2560 juga mengirim data sensor ke
antarmuka untuk proses pemantauan, seperti pada gambar 3.9.
9
Gambar 3.10 Fuzzy logic process Gambar 3.11 Diagram alir antarmuka
Saluran 1
P3
h
P1 Saluran 2 h
P4
P3
P2
Fout2
R1 A2
h
Gambar 3.12 Physical process
P = .g .h (3.3)
Resistance of the liquid didefinisikan sebagai perubahan pada level (antara suatu
tempat dengan tempat lain) dimana menyebabkan terjadinya perubahan pada flow
rate.
10
pressure difference (m)
R = Resistance to flow = (3.4)
flow trough valve (m3 / s)
V A.h
dV dh
A = Fin – Fout1 – Fout2 (3.6)
dt dt
Fin h h
Fout 2 Fout1 gh
h
R1
gh
R2
h1 h1
h
h2 h2
11
sehingga dipilihlah metode fuzzy logic control untuk mengendalikan sistem ini.
Adapun tahapan untuk fuzzy logic control adalah sebagai berikut :
3. 2. Fuzzy Logic Process
Himpunan Fuzzy
a. Himpunan Fuzzy untuk Variabel Level
µRENDAH = µSEDANG =
µTINGGI =
µKECIL = µSEDANG =
12
µBESAR =
µBERHENTI =
µTERBUKA =
a. Inference System
Tabel 3.1 Rules Base
Level
Rendah Sedang Tinggi
Kecil Tertutup Terbuka Terbuka
Flow
Sedang Tertutup Berhenti Terbuka
Besar Tertutup Tertutup Terbuka
Aplikasi fungsi tiap aturan, digunakan metode MAX untuk melakukan komposisi
antar semua aturan.
α1 (Tertutup) = max (0 ; 0,5 ; 0,5; 0,5) = 0,5
α2 (Berhenti) = max (0,5) = 0,5
α3 (Terbuka) = max (0 ; 0 ; 0 ; 0) = 0
13
x1 x2 x3
100 x1 100 x1
α1 (Tertutup) = 0,5
100 (255) 155
77,5 = 100 x1 x1 177,5
x (100) x 100
α2 (Berhenti) = 2 0,5 2
0 (100) 100
50 = x2 100 x2 50
atau
100 x3 100 x3
α2 (Berhenti) = 0,5
100 0 100
50 = 100 x3 x3 50
14
2. Defuzzyfikasi
Metode defuzzyfikasi yang digunakan pada sistem ini adalah centroid
technique. Metode ini mencari centre of gravity (COG) dari aggregate set.
Momen
177,5
M0 (0,5) z dz 8379,7
255
100 z
100
M1 ( ) z dz 2938,6
177,5155
50 z 100
M2 ( ) z dz 833,3
100 100
50
M 3 (0,5) z dz 0
50
100 z
M4
100
( ) z dz 833,3
50 100
M5 0 Gambar 3.19 Output Defuzzyfikasi
Luas Daerah
A1 (177,5 (255)).0,5 38, 7
(100 (177,5)).0,5
A2 19,3
2
(50 (100)).0,5
A3 12,5
2
A4 (50 (50)).0,5 50
(100 50).0,5
A5 12,5
2
Titik Pusat
8379,7 2938,6 833,3 0 833,3 0
z* 85,1
38,7 19,3 12,5 50 12,5
Jadi, besarnya nilai pwm motor DC jika nilai dari variabel level 4 dan nilai dari
variabel flow 132 adalah 85,1 untuk arah CCW.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas mengenai hasil yang didapatkan dari rancangan
yang telah dibuat seperti pada gambar 4.1 dan 4.2.
15
1
3
8
4
5
7 6
Gambar 4.1 Tampak Depan Prototipe Gambar 4.2 Tampak Samping Prototipe
Keterangan :
1. Motor DC, sebagai penggerak untuk mengendalikan pintu air.
2. Box panel, sebagai tempat komponen dan rangkaian elektrik.
3. Power supply, sebagai sumber tegangan (supply) untuk sistem ini.
4. Water flow sensor, untuk mengukur besarnya debit air bending.
5. Ultrasonic sensor, berfungsi untuk mengukur ketinggian permukaan air.
6. Saluran 1, saluran pembuangan 1 untuk mengalirkan air dari bendung utama.
7. Saluran 2, saluran pembuangan 2 untuk mengalirkan air dari bendung utama.
8. Bendung utama, sebagai tempat utama untuk menampung air.
16
4.1.2 Water Flow Sensor
Pengujian dilakukan dengan untuk menentukan ketelitian sensor saat membaca
debit air pada bendung. Pada datasheet sensor water flow YF-S201 (terlampir)
diketahui bahwa : Frequency (Hz) = 7.5 * Flow rate (l/min) (4.2)
Sehingga persamaan 4.2 digunakan untuk menghitung flow rate (lit/min).
Pengujian water flow sensor ini dilakukan dengan cara mengeluarkan air dari
wadah melewati water flow sensor sesuai dengan debit air (flow rate) yang ingin
dikeluarkan dengan satuan liter/menit. Data yang diperoleh terdapat pada tabel 4.2.
No Debit air [l/min] Pulse Water Flow Sensor Perhitungan Error [%] Akurasi [%]
Dari hasil pengujian ini dapat dilihat bahwa semakin besar debit air yang dialirkan maka
pulse yang dihasilkan oleh water flow sensor juga akan semakin besar, seperti pada
gambar 4.3.
20
Debit air
(l/min)
0
8 15 24 33 41 46 54 63 69 80
17
8 6,4 0 205 204 0,49 99,51
9 7,59 0 205 199 3,02 96,98
10 8,38 0 205 199 3,02 96,98
11 9,1 0 205 203 0,99 99,01
12 9,92 0 205 205 0 100
13 10,54 8 205 205 0 100
14 9,53 32 205 204 0,49 99,51
15 8,77 168 51 58,8 13,27 86,73
16 9,75 168 174 163 6,75 93,25
17 10,39 176 205 205 0 100
18 11,42 192 205 205 0 100
19 10,53 192 205 205 0 100
20 9,74 184 171 162 5,56 94,44
21 9,53 176 146 134 8,96 91,04
22 8,65 168 36 49 26,53 73,47
23 8,87 40 187 158 18,35 81,65
24 6,73 208 113 105 7,62 92,38
25 4,56 64 17,66 17,8 0,79 99,21
Rata-rata 5,32 94,68
Data output pada tabel merupakan perbandingan antara hasil program sistem dengan hasil
perhitungan secara teori seperti yang telah dibahas pada Bab III. Untuk memudahkan dalam
proses analisis, data output Fuzzy Logic Control secara perhitungan juga dapat diperoleh
dengan menggunakan software Matlab. Dari beberapa data yang diambil hasil dari Fuzzy
Logic Process, diperoleh rata-rata error sebesar 5,32%.
Semakin tinggi level air, maka semakin besar PWM yang dihasilkan. Jika semakin
besar PWM yang dihasilkan maka flow air yang dikeluarkan dari bendung akan
semakin besar. Begitu juga sebaliknya, jika semakin kecil PWM yang dihasilkan
maka flow air yang dikeluarkan dari bendung akan semakin kecil.
18
Gambar 4.4 Program Antarmuka, Mode Auto (Status Aman) dan Grafik Perubahan Level dan Debit
Bendung berada pada kategori aman jika ketinggian air berada pada ketinggian 0 –
2 cm, siaga 3 pada ketinggian 2 – 6 cm, siaga 2 pada ketinggian 6 – 10 cm, dan
siaga 1 pada ketinggian lebih dari 10 cm. Pada gambar 4.4, dapat dilihat grafik
perubahan ketinggian air dan debit air per satuan waktu (s). Agar antarmuka dapat
menampilkan data dari beberapa sensor yang dikirim dari mikrokontroler secara
real time, digunakan metode parsing data dengan menggunakan Regular
Expression. Sehingga antarmuka dapat menampilkan data baik di PC ataupun di
Android. Hasil pengujian sistem pemantauan dengan antarmuka berbasis Microsoft
Visual Studio, dapat diketahui bahwa data-data dapat ditampilkan dengan delay
sekitar 500ms, sedangkan pada Android data-data dapat ditampilkan setiap 15s.
BAB V
PENUTUP
19
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kementrian Pekerjaan Umum. 2014. Buku Informasi Statistik Pekerjaan Umum. Jakarta:
Kementrian Pekerjaan Umum.
[2] Hendajani, Fivtatianti dan Sulistiyanto, Andri Tri. 2017. Visualisasi Pintu Air Otomatis
Menggunakan Sensor Ultrasonik Memanfaatkan NUVOTON NUC140VE3CN. Bengkulu :
Teknik Elektro. Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu.
[3] Abdelhameed, Magdy. 2014. VDI 2206. Cairo: Ain Shams University.
[4] Akmaludin, Dzulfikar dan Hermawan, Rudy. 2010. Perancangan Prototipe Sistem Pengendali
Kanal Air dengan Menggunakan Mikrokontroler Atmega8535. Yogyakarta : Jurusan Teknik
Informatika STIMIK AMIKOM Yogyakarta.
[5] Hartanto, Safrudin Budi Utomo Dwi. 2012. Prototipe Pintu Bendungan Otomatis Berbasis
Mikrokontroler Atmega 16. Yogyakarta : Teknik Elektronika, Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta.
[6] Fahruddin. 2014. Prototype Monitoring Ketinggian Air pada Waduk Berbasis Mikrokontroler.
Makassar : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Makassar.
[7] Febriandy. Reggi. 2017. Implementasi Fuzzy Logic pada Sistem Pengaturan Debit Air Otomatis.
Batam : Teknik Mekatronika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Batam.
[8] Bahri, Saeful, Muchtar, Husnibes, Dermawan, Erwin. 2014. Prototipe Sistem Kendali Pid Dan
Monitoring Temperatur Berbasis Labview. Jakarta : Jurusan Teknik Elektro Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
[9] Arnold Solian Siagian. 2015. Pembangunan Sistem Aplikasi Penyewaan Mobil Berbasis
Android Studi Kasus di CV Abu Sulaiman Rent Car. Jakarta : Teknik Informatika, Fakultas Ilmu
Komputer, Universitas Esa Unggul Jakarta.
[10] Anggraeni, Pipit. 2015. Penalaan Pengendali. Bandung : Polman.
[11] Kusumadewi, Sri. 2004. Aplikasi Logika Fuzzy untuk Mendukung Keputusan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
[12] Naba, Agus. 2009. Belajar Cepat Fuzzy Logic Menggunakan MATLAB. Yogyakarta: ANDI.
[13] Meenatchisundaram. 2015. Process Instrumentation and Control. Manipal : MIT.
[14] Swarada, Khele et al. 2017. Mathematical Modelling of Two Tank System. India : Electrical,
Aissms IOIT, Maharashtra.
[15] Saputra, Pico. 2014. Prototype Sistem Pengaturan Pintu Air Otomatis pada Bendungan sebagai
Pengendali Banjir. Bengkulu : Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu.
[16] R. Siegwart, Introduction to Autonomous Mobile robots Second Edition, Cambrigde: The MIT
Press, 2011.
20
Biodata Ketua dan Anggota Ketua
Ketua
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SMPN 1
SDN 1 Tungkaran SMKN 1
Nama Institusi Simpang
Pangeran Simpang Empat
Empat
Teknik
Jurusan - - Komputer dan
Jaringan
Tahun Masuk - Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
21
Juara Lomba Cerdas Kepala Kepolisian
3 Cermat Tertib Berlalu Resort Kab. Tanah 2012
Lintas Bumbu
Mathematics Challenge Fakultas MIPA
4 (Olimpiade Matematika Universitas Lambung 2012
Berbasis Online) Mangkurat
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
ijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Lomba Karya Tulis Ilmiah ERIC#2 2018
22
Anggota 1
A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
ijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Lomba Karya Tulis Ilmiah ERIC#2 2018
(Nuri Aryani)
23
Anggota 2
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SMPN 1
Nama Institusi SDN Cipanas 02 SMKN 1 Cimahi
Cisarua
Instrumentasi
Jurusan - - Industri Kontrol
Proses
2009-2013
Tahun Masuk - Lulus 2000-2006 2006-2009
(program 4 tahun)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
ijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
24
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Lomba Karya Tulis Ilmiah ERIC#2 2018
(Siti Fatimah)
25