Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN STUDI LAPANGAN

DI RSU ADHYAKSA

Untuk memenuhi nilai tugas kelompok

Disusun Oleh :

1. Nur Pratama
2. Prasetyo Nugroho
3. Rafi Nur Rahman Mulyanto
4. Reski Berkah Kurniawan
5. Rini Anggraeni

PELATIHAN DASAR GOLONGAN II


KEJAKSAAN AGUNG RI
2018
Studi Lapangan dilaksanakan pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 14 Agustus 2018

Waktu : 10.00 – 12.00 WIB

Tempat : RSU Adhyaksa

Jalan Mabes Hankam No. 60, Ceger, Cipayung, RT.3/RW.2, RT.7/RW.2,


RT.7/RW.2, Ceger, Cipayung, Kota Jakarta Timur

Widyaiswara : Dr. Endi Arofa, SH., MH

Penyelenggara : Erwinsyah, A.Md

Lokus : Rumah Sakit Umum Adhyaksa


Pada hari Selasa tanggal 14 Agustus 2018 pukul 10.00 – 12.00 WIB kelompok
kami diarahkan untuk melakukan studi lapangan ke Rumah Sakit Umum Adhyaksa
dan kelompok kami didampingi 1 dokter yaitu dr. Theresia Sihotang. Beliau
Bertugas sebagai penanggung jawab IGD Rumah Sakit Umum Adhyaksa , Beliau
menjelaskan setiap detil ruangan yang ada di RSU Adhyaksa. Kunjungan pertama
kami mengunjungi ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) yang berada di lantai 1
tersebut ada beberapa ruangan yaitu ruang pendaftaran, ruangan rawat pasien,
ruangan ponek, ruangan perawat dan ruangan isolasi.
RSU Adhyaksa digagas oleh Jaksa Agung RI pada periode 2007-2010 yaitu
Bapak Hendraman Supanji. Beliau memiliki inisiatif untuk mendirikan sebuah rumah
sakit di lingkungan Adhyaksa Loka Ceger yang tidak hanya sebatas poliklinik seperti
yang telah ada sebelumnya. Rumah sakit yang dicita-citakan tersebut diharapkan
memiliki fasilitas yang memadai dan didukung oleh dokter spesialis dan tenaga
medis yang handal dan juga professional. Beliau berharap Rumah Sakit Adhyaksa
akan menjadi tempat rujukan dari klinik umum atau Puskesmas sekitar.
RSU Adhyaksa dibangun untuk mendukung tugas dan fungsi penegak hukum di
Negara kita melalui layanan forensik klinik sebagai pelayanan unggulan RSU
Adhyaksa. Dari gagasan tersebut, ditindaklanjuti oleh Jaksa Agung RI yang
menjabat pada periode 2011-2014 yaitu Bapak Basrief Arief tepatnya pada tanggal
09 September 2014 dilakukan soft launching peresmian RSU Adhyaksa yang
dihadiri oleh jajaran internal Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan dari unsur
Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta. Pada 12 September 2014, RSU Adhyaksa
diresmikan oleh presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono beserta jajaran
kabinet, dan dihadiri pula oleh walikota DKI Jakarta Bapak Ir. Joko Widodo beserta
unsur jajaran Pemprov DKI Jakarta, serta Jaksa Agung dan unsur Kejaksaan se-
Jabodetabek.
Untuk melaksanakan operasional RSU Adhyaksa, dilakukan perjanjian
kerjasama antara Kejaksaan Agung RI dan Pemprov DKI sehingga diharapkan RSU
Adhyaksa dapat melakukan pelayanan terbaiknya dengan didukung oleh sumber
daya yang kompeten, sarana dan prasarana yang berkualitas, sistem informasi yang
terintegrasi, serta manajemen yang baik. Pelanggan RSU Adhyaksa adalah
masyarakat, baik peserta Jaminan Kesehatan Nasional, maupun masyarakat umum
lainnya, serta melayani pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang sedang dalam
proses penanganan hukum.
Untuk menangani pasien yang datang tidak berdasarkan siapa yang duluan
datang dia yang pertama dilayani. Tapi dilayani berdasarkan seberapa darurat
pasien tersebut harus ditangani, untuk membedakan pasien menurut tingkat kondisi
kesehatan pasien tersebut, di lantai IGD terdapat tanda kondisi kesehatan pasein
dengan 4 warna, yaitu warna merah, kuning, hijau dan hitam. Untuk lakban warna
merah yaitu diperuntukkan bagi pasien yang dalam tidak sadarkan diri atau
mengalami shock yang dapat menyebabkan pasien kehilangan nyawa. Lalu untuk
lakban berwarna kuning diperuntukkan bagi pasien yang mengalami luka
goresan/sayatan, luka bakar, patah tulang ataupun kecelakaan. Lakban yang
berwarna hijau diperuntukkan bagi pasien yang menderita penyakit ringan seperti
demam, ISPA dsb. Terakhir lakban hitam diperuntukkan bagi pasien yang datang ke
IGD dalam keadaan sudah meninggal dunia. Disamping ruang IGD terdapat ruang
Radiologi yang digunakan untuk merontgen pasien.
Setelah dari ruang IGD kami diarahkan menuju Lobby, disana terdapat meja
informasi, pendaftaran, kasir dan juga ruang farmasi. Selain itu di lantai 1 terdapat
ruang Poli, tetapi kami tidak dapat melakukan kunjungan kesana dikarenakan
sedang banyaknya pasien yang berobat. Namun di RSU Adhyaksa belum terdapat
poli THT dan Neurologi.
Selanjutnya kami menuju lantai 5, di lantai 5 terdapat ruang perawatan khusus
tahanan kejaksaan yang menderita sakit. Untuk menghindari kabur nya tahanan,
ruangan tersebut dilengkapi teralis besi dibagian jendela. Selain pemasangan teralis
besi, untuk akses masuk keruangan tersebut menggunakan sistem fingerprint untuk
dokter dan perawat yang memeriksa. Selain ruang perawatan khusus tahanan
terdapat ruangan isolasi yang diperuntukkan bagi pasien yang terkena penyakit
menular.

Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government terkait deskripsi


RSU Adhyaksa
1. Pelayanan Publik
Asas penyelenggaraan pelayanan di RSU Adhyaksa:
a. Kepentingan umum
Pelayanan publik di RSU Adhyaksa melayani secara umum tidak
membatasi pasien BPJS ataupun asuransi tertentu.
b. Kepastian hukum
Berlandaskan Undang-Undang no. 25 tahun 2009 tentang pelayanan
publik, Permenkes No.4 Tahun 2018 tentang RS dan kewajiban pasien,
PP No. 96 Tahun 2012, dan Pergub DKI No. 61 Tahun 2018
c. Kesamaan Hak.
RSU Adhyaksa tidak membeda-bedakan latar belakang ataupun status
sosial pasien.
d. Keseimbangan hak dan kewajiban
RSU Adhyaksa menghormati hak pasien tahanan yang sakit, tidak
dibedakan dengan pasien umum biasa baik dalam hal pemeriksaan
ataupun pemberian obat.
e. Keprofesionalan
RSU Adhyaksa terdapat tenaga profesional sebanyak 372 orang pegawai
yang terdiri dari pegawai Kejaksaan, PNS Pemprov DKI, maupun pegawai
non PNS. Termasuk diantaranya 55 dokter umum dan spesialis.
f. Partisipatif
Terdapat kotak saran sebagai sarana timbal balik bagi RSU Adhyaksa
untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
g. Persamaan perlakuan
RSU Adhyaksa tidak pernah berlaku diskriminatif dalam melaksanakan
SOP pengobatan khususnya dalam hal forensik klinis.
h. Keterbukaan
Informasi jalur pelayanan RSU Adhyaksa bisa diketahui dari papan
informasi, brosur pelayanan, serta dari customer service yang selalu siap
menjelaskan dan membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan dan
informasi.
i. Akuntabilitas
Tersedia CCTV di lorong setiap lantai untuk memantau kegiatan
pengunjung juga kinerja pegawai.
j. Fasilitas bagi kelompok rentan
Terdapat parker dan jalur tangga khusus bagi pasien difable.
k. Ketepatan waktu
Pelayanan bagi pelanggan tergolong cepat, tanpa persyaratan yang rumit,
secara cepat dan mudah.

Contoh pelayanan publik yang terdapat di RSU Adhyaksa :


- Gawat darurat dan pelayanan ambulance
Pelayanan untuk pasein kasus gawat darurat dan evakuasi menggunakan
ambulance yang standby selama 24 jam didukung dengan tenaga medis
dan paramedis yang terlatih.
- Rawat jalan
Pelayanan rawat jalan yang diberikan oleh dokter spesialis atau dokter gigi
sesuai dengan standar kelas.
- Rawat inap
Pelayanan rawat inap dengan berbagai kelas mulai dari Kelas III, Kelas II,
Kelas I, Kelas VIP, perawatan bayi baru lahir, perawatan isolasi, maupun
perawatan non kelas.
- Rawat intensif
Perawatan untuk kasus-kasus yang memerlukan perawatan intensif
dengan berbagai fasilitas. medis yang canggih untuk bantuan hidup lebih
lanjut.

- Kamar operasi
Ruang untuk melakukan operasi baik mayor maupun khusus didukung
dengan sarana dan prasarana pendukung.
- Forensik klinik
Layanan unggulan RSU Adhyaksa yang merupakan suatu wujud
dukungan kesehatan terhadap tugas dan fungsi Kejaksaan sebagai
lembaga penegakan hukum terhadap masyarakat.
- Laboratorium
Pemeriksaan cairan tubuh untuk membantu penegakan diagnosis pasien,
didukung oleh SDM dan peralatan yang canggih.
- Radiologi
Pencitraan untuk mendukung penegakan diagnose pasien, baik
konvensional maupun canggih didukung dengan SDM yang berkualitas.
- Farmasi
Dukungan obat-obatan dan perbekalan kesehatan yang sesuai standar
untuk pelayanan kepada pasien.
- Pendaftaran dan rekam medis
Sebagai unit pendukung pelayanan, melayani proses pendaftaran dan
pengolahan rekam medis pasien.
- Informasi dan humas
Melayani pemberian informasi, kerja sama, pengaduan pelanggan, dan
promosi kesehatan oleh rumah sakit kepada masyarakat.

2. Whole of Government
Whole of Government adalah mekanisme proses penyelenggaraan pemerintah
secara sistematis yang mengintegrasikan fungsi dan peran semua elemen/sektor
terkait secara menyeluruh dalam mencapai tujuan bersama secara efektif dan
efisien melaui koordinasi yang diikat dengan komitmen bersama.
Pendekatan WoG dapat dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan
antara kelembagaan yang terlibat antara lain:
- Dipraktekkan dalam kontinum koordinasi merger dimana WoG hanya
sebatas koordinasi tanpa ada dampak perubahan institusi atau
kelembagaan sampai dengan proses merger atau penyatuan beberapa
lembaga menjadi satu unit organisasi baru.
- Kategori koordinasi, dimana kelembagaan yang terlibat dalam pendekatan
WoG tidak mengalami perubahan struktur organisasi.
- Kategori integrasi dimana terdapat kerjasama antar lembaga dan terdapat
penyamaan perencanaan jangka panjang.
- Kategori kedekatan dan perlibatan kelembagaan menyatukan diri dalam
wadah yang lebih permanen
Dalam hal penerapan Whole of Government di RSU Adhyaksa termasuk di
dalam kategori integrasi, dimana terdapat kerjasama antar lembaga dengan
pengamanan perencanaan jangka panjang.
Kepemilikan RSU Adhyaksa dibawah Kejaksaan Agung RI, namun dalam
pengelolaannya diadakan kerjasama dengan Pemprov DKI dengan sistem
pengelolaannya dilakukan perjanjian pinjam pakai alat medis, dana operasional RSU
Adhyaksa berasal dari APBD Pemprov DKI.
Untuk tenaga SDM yang ada di RSU Adhyaksa terdiri dari pegawai Kejaksaan
dan pegawai kesehatan berupa dokter, bidan, dan perawat yang berasal dari
Pemprov DKI dan juga pegawai non-PNS.
RSU Adhyaksa juga bekerjasama dengan BPJS. Perjanjian kerjasama RSUD
Adhyaksa dengan BPJS ditandatangani pada tanggal 18 Desember 2014 oleh
Kepala RSU Adhyaksa. Adapun bentuk kerjasama BPJS dengan RSU Adhyaksa
antara lain:
- RSU Adhyaksa menerima seluruh pasien BPJS dari kelas I sampai dengan
Kelas III dan juga pasien BPJS non kelas atau pasien yang biaya perawatan
seluruhnya ditanggung oleh pemerintah, dirawat sesuai kelas tidak
diperlakukan berbeda terhadap keamanan, kesehatan, dan keselamatan
peserta BPJS di lingkungan Rumah Sakit.
- Pihak BPJS akan membayarkan paseien BPJS setelah dokumen tagihan klaim
dari rumah sakit diterima lengkap.
- Terdapat loket untuk penerimaan pasien BPJS yang berbeda dengan pasien
umum yang mudah dijangkau di lobi lantai dasar rumah sakit dan diproses
dengan cepat.

3. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan
pada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa
Indonesia.
Penerapan manajemen ASN pada RSU Adhyaksa sebagaimana yang kita
ketahui, RSU Adhyaksa merupakan RS milik Kejaksaan Agung yang dikelola oleh
tiga lembaga yaitu Kejaksaan Agung, Pemprov DKI Jakarta, dan Kementerian
Kesehatan. Manajemen ASN yang diterapkan di RSU Adhyaksa yang dikepalai oleh
seorang ASN yang berasal dari Kementerian Kesehatan. ASN yang ada di rumah
sakit sudah teratur dan memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing. Dokter
dirumah sakit tersebut pada umumnya adalah ASN. Dokter yang ada di RSU
Adhyaksa sudah lengkap seperti dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi.
SDM yang ada di RSU Adhyaksa sudah kompeten dengan adanya saringan masuk
yang tepat sehingga bekerja sesuai dengan nilai-nilai ANEKA.

Action Plan di Tempat Kerja


Dalam menjalankan tugasnya secara umum, pegawai di RSU Adhyaksa
melaksanakan tugas secara responsif, transparan, mudah dan murah, aksesibel,
tidak diskriminatif, dan juga berkeadilan. Nilai-nilai tersebut bisa diterapkan pada
satuan kerja kejaksaan yang juga tidak lepas dari peran ASN sebagai pelayan
publik. Seperti pada halnya surat besuk tahanan, pelayanan tilang, pelayanan
pengambilan barang bukti, seharusnya bisa mengacu pada nilai-nilai yang telah
dilaksanakan oleh pegawai RSU Adhyaksa dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
Dalam tugas dan fungsi kita di satuan kerja Kejaksaan hendaknya memberikan
akses yang mudah kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kita seperti
menyediakan papan informasi terkait denga pelayanan tilang, barang bukti,
pengambilan surat besuk tahanan. Kita juga bisa mengadopsi dengan cara
membuat brosur terkait syarat dan ketentuan dari jasa pelayanan yang kita berikan
dalam hal pengembalian barang bukti, pengambilan surat tilang, serta surat besuk
tahanan, sehingga masyarakat memiliki akses yang mudah dan gampang diakses
serta transparan.
Selain itu, dalam melayani masyarakat hendaklah kita melayani dengan ramah
dan sopan seperti halnya yang telah diterapkan oleh pegawai RSU Adhyaksa
sehingga paradigma masyarakat terhadap kejaksaan yang sebelumnya kurang baik,
menjadi lebih baik. Selain itu, dalam melayani masyarakat khususnya yang berkaitan
dengan pengambilan surat besuk, pengambilan tilang, serta pengambilan barang
bukti, tidak dinodai oleh tindakan korupsi seperti pungutan liar dan juga melayani
dengan sepenuh hati tanpa tindakan diskriminatif terhadap masyarakat yang
memrlukan pelayanan kita.

Anda mungkin juga menyukai