K201801044 KESLING 2018 Kombinasi Metode Anaerob dan Aerob Pada Septiktank Untuk Menurunkan Kadar BOD, TSS dan Coliform Pada Limbah Cair Rumah Tangga 1. Latar Belakang Alasan : Karena penggunaan septiktank konvensional dengan metode pengolahan anaerob masih belum optimal dalam menurunkan parameter pencemar dalam limbah rumah tangga. Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kombinasi metode anaerob dan aerob pada septiktank untuk menurunkan kadar BOD, TSS dan Coliform pada limbah cair rumah tangga. Teori atau Hasil Penelitian Sebelumnya : Pada saat ini, penggunaan tangki septik selalu dianggap sebagai solusi terbaik dalam menangani persoalan air limbah rumah tangga. Namun banyak hasil penelitian yang menyatakan bahwa tangki septik (septictank) merupakan salah satu penyebab pencemaran air tanah yang ada di daerah yang padat penduduknya. 2. Metode Subjek Penelitian : subjek pada penelitian ini adalah tangki saptik tank dari beberapa rumah tangga. Teknik pengumpulan data : Tekhnik pengumpulan data yang dilakukan yaitu limbah cair yang dikumpulkan secara langsung dari beberapa rumah tangga. Alat pengumpulan data : pada penelitian ini yaitu dengan melakukan pengamatan pada eksperimen saat pre test dan post test. Analisis data : analisi data yang digunakan pada penelitian ini yaitu secara deskriptif dan statistic. 3. Hasil dan Pembahasan Hasil : kandungan BOD limbah cair rumah tangga sebelum dan sesudah pengolahan yaitu penurunan konsentrasi BOD dalam limbah cair rumah tangga paling besar terjadi pada pengulangan ke 4, sedangkan pada pengulangan ke 9 tidak terjadi penurunan sama sekali. Dan Kandungan TSS limbah cair rumah tangga sebelum dan sesudah pengolahan yaitu penurunan konsentrasi TSS dalam limbah cair rumah tangga paling besar terjadi pada pengulangan ke 6 dan 10, sedangkan pada pengulangan ke 4 terjadi penurunan paling kecil. Serta pada Kandungan coliform limbah cair rumah tangga sebelum dan sesudah pengolahan yaitu penurunan konsentrasi Coliform dalam limbah cair rumah tangga paling besar terjadi pada pengulangan ke 4, 5, 6, 9 dan 10, sedangkan pada pengulangan ke 1 dan 2 terjadi penurunan paling kecil. Pembahasan : Dari hasil analisa statistic bisa disimpulkan bahwa penggunaan kombinasi system anaerob dan aerob pada septiktank dapat menurunkan kandungan BOD, TSS dan Coliform pada limbah cair rumah tangga. 4. Kesimpulan Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Kombinasi sistem aerob dan anaerob pada tank memiliki efektifitas yang kecil untuk menurunkan kandungan BOD (23,6%) dan Coliform (22%), tetapi sangat efektif untuk menurunkan kandungan TSS (89,2%). Secara stastistik, kombinasi sistem aerob dan anaerob pada tank efektif dalam menurunkan kandungan BOD, dan Coliform pada limbah cair rumah tangga. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga 1. Latar Belakang Alasan : Karena jumlah SPAL yang memenuhi syarat kesehatan di Desa Belimbing belum optimal. Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat serta jumlah SPAL yang memenuhi syarat kesehatan di Desa Belimbing . Teori dan Hasil Penelitian Sebelumnya : Cakupan program SPAL untuk Desa Belimbing pada tahun 2014, jumlah SPAL yang memenuhi syarat berjumlah 30,71 persen dari 127 KK yang memiliki SPAL, dan pada tahun 2015 jumlah SPAL yang memenuhi syarat berjumlah 35,67 persen dari 127 KK yang memiliki SPAL. 2. Metode Subjek Penelitian : subjek pada penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang ada di Desa Belimbing yang berjumlah 127 KK. Teknik Pengumpulan data : Tekhnik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan menggunakan wawancara dan observasi. Alat Pengumpulan data : pada penelitian ini menggunakan kuisioner dan checklist yang berkaitan dengan karakteristik responden mengenai faktorfaktor yang berhubungan dengan kepemilikan SPAL rumah tangga. Analisis data : analisi data yang digunakan pada penelitian ini yaitu Analisis univariat 3. Hasil dan Pembahasan Hasil : Kepemilikan SPAL Rumah Tangga, Pengetahuan, Pendidikan dan Lama Bekerja dari hasil survey dari 3 kategori tersebut rata masyarakat memiliki pengetahuan rendah mengenai SPAL rumah tangga yang memenuhi syarat. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Belimbing juga diperoleh bahwa terdapat proporsi responden yang memiliki SPAL tidak memenuhi syarat kesehatan yang dilihat dari lama bekerja dan tidak lama sebesar 72,4 persen seperti petani karet dan juga buruh. Dan dilhat dari penghasilan masyarakat yang masih cukup banyak yang rendah yaitu sebesar 70,3 persen. Pembahasan : Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Belimbing diperoleh bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan, Pengetahuan, Lama Bekerja, dan faktor ekonomi yang menjadi sangat berpengaruh dan faktor utama terhadap kepemilikan SPAL rumah tangga, di Desa Belimbing. 4. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, pendidikan, lama bekerja dan penghasilan mempunyai peranan penting dalam menciptakan sanitasi lingkungan yang baik khususnya SPAL di Desa Belimbing. Kondisi sanitasi lingkungan terutama SPAL di Desa Belimbing masih harus menjadi perhatian khusus. SPAL yang tidak memenuhi syarat kesehatan menyebabkan mudahnya penyebaran bibit penyakit dan mengganggu keindahan yang berdampak pada rasa nyaman pada lingkungan itu sendiri. PENGOLAHAN MANDIRI LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PERTANIAN ORGANIK LAHAN SEMPIT 1. Latar Belakang Alasan : karena permasalahan sampah dan limbah organik rumah tangga yang memenuhi selokan saluran air di Desa Lembuak Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Tujuan penelitian : pengolahan limbah organik rumah tangga secara mandiri untuk menciptakan lingkungan menjadi lebih bersih dan warga tidak lagi membuang sampah secara sembarangan. Teori atau Hasil Penelitian Sebelumnya : Limbah organik berupa sisa-sisa makanan, sayuran, buah-buahan busuk dan daun-daunan, memenuhi selokan dan menimbulkan bau tak sedap dan menjadi sarang penyakit dan setiap musim penghujan desa ini selalu menjadi langganan banjir. 2) Metode Subjek Penelitian : subjek pada penelitian ini adalah warga dan ibu-ibu anggota PEKA (Perempuan Kepala Keluarga) Desa Lembuak, Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Teknik pengumpulan data : Tekhnik pengumpulan data yang dilakukan yaitu penyuluhan dengan metode ceramah dengan media diktat dan visual. Alat pengumpulan data : pada penelitian ini yaitu berupa materi penyuluhan mengenai bagaimana mengolah limbah organik dan anorganik. Dan pelatihan pengolahan limbah organik rumah tangga dengan melakukan 4 tahapan. Analisis data : analisi data yang digunakan pada penelitian ini yaitu melakukan analisis komposisi kimia pada pupuk organik yang telah dihasilkan. 3. Hasil dan Pembahasan Hasil : hasil yang didapatkan dari penyuluhan dan praktek pemilihan dan pengolahan limbah organik dan anorganik rumah tangga adalah masyarakat mampu memilih dan mengolah menjadi pupuk. Yang dimana limbah organik dan anorganik dipilah, kemudian dimasukkan ke dalam dua kantong plastik besar yang diberi label. Percepatan proses fermentasi dilakukan dengan penambahan aktivator EM4. Penggunaan aktivator EM4 dapat mempercepat proses pengomposan hingga 20 hari. Pembahasan : Standar minimum untuk kandungan unsur NPK berturut turut yaitu, 0,4; 0,1; 0,2 %.. Kandungan NPK pupuk organik dari limbah rumah tangga olahan kelompok PEKA telah melampaui standar minimum yaitu berturut-turut : 1,50; 1,02; 1,67, sehingga layak untuk diaplikasikan pada tanaman sayuran yang dikembangkan oleh anggota PEKA. Kompos hasil olahan selanjutnya digunakan untuk menyuburkan tanaman sayuran yang ditanam pada media polybag di sela- sela halaman rumah. Pemanfataan lahan sempit untuk pertanian organik.Para ibu anggota PEKA mengembangkan bermacam sayuran seperti tomat, cabai, bayam, dan sebagainya. 4. Kesimpulan Kegiatan sosialisasi dan praktek berjalan dengan lancar. Proses pengomposan limbah organik rumah tangga berlangsung selama 30 hari dengan penggunaan fermentor EM4. Kompos yang dihasilkan sesuai dengan standar SNI 19-7030-2004 yang meliputi warna (hitam dan berbau tanah) dan kandungan NPK berturut-turut 1,50; 1,02; 1,67 yang telah melampaui standar minimum. Kompos yang dihasilkan dapat menambah kesuburan tanaman tomat, cabai dan bayam yang dikembangkan oleh Kelompok PEKA Desa Lembuak Kecamatan Narmada.
Potensi Fito-Biofilm Dalam Penurunan Kadar Bod Dan Cod Pada Limbah Domestik Dengan Tanaman Kangkung Air (Ipomoea Aquatica) Media Biofilter Sarang Tawon