Anda di halaman 1dari 4

LK-01 Analisis SWOT

Tujuan Penugasan:
Peserta mampu menganalisis SWOT dari studi kasus sesuai dengan jenjang yang diberikan.

Petunjuk Penugasan:
1. Kerjakan secara berkelompok (4 atau 5 orang).
2. Lakukan analisis SWOT didasarkan pada kasus yang diberikan
3. Selanjutnyalakukanpenyusunanstrategi WO, ST, WT dan SO
4. Tuliskan hasi lanalisis dan penyusunan strategi pada format yang tersedia
5. Presentasikan hasil diskusi analisis SWOT kelompok Saudara (15 menit)
6. Nilai karakter yang diamati dalam mengerjakan tugas LK-01ini adalah kemandirian
(subnilai kreatif dan teguh prinsip), integritas (subnilai tanggungjawab), dan gotong royong
(subnilai kerjasama dan aktif berdiskusi).
Penilaian

RentangNilai Rubrik

Semua jawaban tepatdalammelakukananalisis SWOT


86 – 100
danStrategiyang ditentukan
Semua jawaban tepatdalammelakukananalisisSWOT
76 – 85.99
dan Strategi yang ditentukanbelumtepat
Semua jawaban tepatdalammelakukananalisis SWOT
66 – 75.99
dan belummenentukanStrategi
Semua jawaban belumtepatdalammelakukan analisis
0 – 65.99
SWOT dan Strategi yang ditentukan
FORMAT ANALISIS SWOT

Kelompok : 3 ( GOTONG ROYONG )


Jenjang : TK / SD / SMP / SMA / SMK
Nama Anggota Kelompok :
1. C 01 Dertina Simanullang
2. C 02 Betty Nawaty Hutagalung
3. C 09 SiharPanalli Sarumpaet
4.C 17 Lahuddin Lubis
5. C 21 Nasriwal
6. C.22 Nurhayati Tambunan
7. C 27 Tiolina Hutabarat
8 C.30 Halomoan Sarumpae

Soal kasus untuk analisisSWOT


Sekolah Menengah Pertama (SMP)

SMP Putra Arjuna berdiri di atas sebidang tanah yang memiliki


luas sekitar 2 hektare di Kota Baraya. Sekolah ini terletak di
pinggir kota, namun akses ke sekolah ini sangat mudah karena
terletak di pinggir jalan raya yang sering terjadi kecelakaan.
Pepohonan banyak tumbuh di halaman sekolah. Hal ini membuat
udara di lingkungan sekolah menjadi segar dan membuat nyaman
warga sekolah. Setiap kelas memiliki taman yang terletak di
depan masing-masing kelas.
Siswa sekolah itu kebanyakan berasal dari keluarga ekonomi
menengah ke bawah yang kebanyakan bekerja sebagai buruh
tani. Tidak jauh dari sekolah terdapat banyak perusahaan BMUN
seperti PLN, BNI, dan BRI, yang mendukung sekolah.
Pembelajaran IPA terpadu di sekolah hanya teori. Hal ini terjadi
karena alat praktikum kurang dan banyak yang rusak. Koleksi
buku pelajaran yang tersedia di perpustaan masih kurang. Sejak
tahun 2015 penyusunan RKS/RKAS mempertimbangkan skala
prioritas.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diperoleh informasi
sebagai berikut:

1. Animo masyarakat untuk menyekolahkan anak di sekolah


tersebut cukup tinggi
2. Kepala sekolah memiliki kompetensi yang sangat baik
3. Beberapa kelas belum memiliki jaringan listrik
4. Media yang digunakan guru dalam pembelajaran masih
sedikit.
Matriks SWOT

FAKTOR STRENGTH (S) WEAKNESS (W)

INTERNAL 1. Lingkungan sekolah yang 1.Alat Praktikum disekolah


nyaman dan udara segar kurang dan banyak rusak

2.memiliki taman disetiap 2.Koleksi buku penunjang


kelas kurang

3.Kompetensi kepala 3.Beberapa kelas belum


sekolah sangat baik memiliki jaringan listrik
EKSTERNAL

OPPORTUNITY (P) STRATEGI SO STRATEGI WO


1. Terus melakukan 1.Diharapkan kepada
1.lingkungan dekat sekolah hubungan baik pemerintah dan BUMN
banyak sarana dengan perusahaan dapat memberikan
pendukung ( BUMN ) BUMN seperti bantuan pembiayaan
PLN,BNI dan BRI untuk sarana dan
2.Animo masyarakat untuk
untuk melengkapi prasarana sekolah.
sekolah tinggi
sarana dan 2. Orangtua menjadi
prasarana sekolah donatur dalam
seperti listrik. pengadaan sarana dan
2. Terus melakukan prasarana
hubungan baik 3. Guru termotivasi untuk
dengan masyarakat melengkapi media
pembelajaran.

V STRATEGI ST STRATEGI WT
1. Memotivasi siswa 1. Memotivasi orangtua
1.Ekonomi orangtua siswa dan guru untuk terus agar tetap mendukung
menengah kebawah melakukan yang pendidikan anaknya
terbaik agar 2. Guru dan siswa
terbentuk berkomitmen
2.lokasi dekat sekolah
pendidikan yang melaksanakan proses
rawan kecelakaan
berkualitas. KBM berjalan dengan
2. Memotivasi siswa sebaik-baiknya.
agar lebih berhati- 3. Kepala sekolah dan
3. media yang digunakan hati di jalan raya, guru berinovasi dalam
guru dalam pembelajaran bekerjasama melengkapi media
masih sedikit dengan dishub. pembelajaran.
3. Guru lebih kreatif
dalam menyediakan
media
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai