Anda di halaman 1dari 28

MATERI PENYULUHAN

1. Kehamilan
a. Breast Care
Selama kehamilan, payudara mengalami pembesaran, yaitu lebih

membesar, kencang dan lebih sensitif. Merawat payudara perlu dilakukan

dengan cara yang benar dan baik membantu melancarkan peredaran ke

payudara dan mempersiapkan produksi ASI. Ibu hamil yang tidak memiliki

masalah kesehatan atau riwayat kehamilan yang buruk, dapat melakukan

perawatan payudara sebai berikut:

1. Pada saat usia kehamilan > 3 bulan, sebaiknya ibu berdiri didepan cermin

dan memperhatikan payudara. Lihat dan raba apakah terdapat benjolan,

luka, dan posisi/ kesimetrisan payudara. Amati bentuk puting susu:

mendatar, terbenam, atau menonjol. Jika terlihat masuk kedalam pijat

dasar puting susu kearah luar secara perlahan. Apabila puting susu tidak

ikut keluar setelah pemijatan, sejak hamil 3 bulan, harus dilakukan

perawatan khusus agar dapat menonjol. Puting susu yang datar atu masuk

kedalam akan menyulitkan bayi utnuk menghisap ASI. Cara perawatan

puting susu yang terbenam dengan menggunakan 2 jari, yaitu jari

telunjuk dengan ibu jari, daerah sekitar puting susu di urut arah luar ( dari

tengah puting menuju daerah aerola/ daerah sekitar puting yang berwarna

gelap). Pengurutan ini dapat dilakukan pada saat ibu mandi pagi dan

sore( 2 kali/hari) selama 6 menit, dengan bantuan baby oil atau minyak

kelapa.
2. Pada saat usia kehamilan 6-9 bulan

a) Pengompresan

Ibu dapat melakukannya dengan posisi duduk atau berdiri. Basahi

kedua telapak tangan dengan minyak kelapa (baby oli), kemudian

kompres puting susu sampai aerola mamae dengan menggunakan

minyak kelapa selama 2-3 menit. Kompres ini bertujuan untuk

melunakkan kotoran atau kerak yang menempel dan yang

menyumbat puting susu sehingga mudah dibersihkan. Jangan

membersihkan puting susu dengan sabun atau alkohol karena dapat

menyebabkan puting susu lecet.

b) Pemijatan

Selanjutnya puting susu dipegang atau ditarik dan diputar kearah

dalam dan luar( berlawanan arah jarum jam). Pangkal payudara

dipegang dengan kedua tangan, lalu diurut kearah puting susu

sebanyak 30 kali/hari (seperti gerakan memerah susu). Lalu, pijat

aerola mamae sehingga keluar 1-2 tetes. Setelah itu, puting susu

dibersihkan dengan handuk kering dan bersih.

( astuti.2017. h.114-116)

b. Personal hygiene

Kebersihan ibu hamil perlu diperhatikan karena perubahan sistem

metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran keringat. Keringat

yang menempel di kulit meningkatkan kelembapan kulit dan kemungkinan

menjadi tempat berkembangnya mirkro organisme. Jika tidak dibersihkan, ibu


hamil akan sangat mudah terkena penyakit kulit. Bagian tubuh lain yang

sangat membutuhkan perawatan kebersihan adalah daerah vital, karena saat

hamil terjadi pengeluaran secret vagina yang berlebihan. Selain dengan mandi

mengganti celana dalam secara rutin minimal 2 kali/hari sangat dianjurkan.

Wanita yang hamil jangan melakukan irigasi vagina kecuali dengan

nasehat dokter karena irigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli

udara. Hala yang harus diperhatikan adalah celana dalam harus kering, jangan

mengguanakan obat atau menyemprot kedalam vagina, sesudah BAB atau

BAK dengan lap khusus. (maternity,dkk.2017.h.97-98)

c. Tanda-tanda bahaya kehamilan

Pada setiap, kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan kepada ibu

bagaimana mengenal tanda-tanda bahaya, dan menganjurkan ibu untuk

datang ke klinik dengan segera jika ia mengalami tanda-tanda tersebut. 6

tanda-tanda bahaya selama peride antenatal adalah

1. Perdarahan vagina

pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah,

perdarahan banyak, atau perdarahan dengan nyeri ( berarti abortus, ket,

molahidatidosa). Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal

adalah merah, banyak/sedikit, nyeri( berarti plasenta preivia dan solusio

plasenta).

2. Sakit kepala hebat

Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius sakit kepala

hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-


kadang, dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin

menemukan penglihatan yang menjadi kabur Sakit kepala yang hebat

dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklamsia.

3. Perubahan visual secara tiba-tiba ( pandangan kabur, rabun senja)

Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa

adalah perubahan visual mendadak misalnya, pandangan kabur atau

terbayang.

4. Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri abdomen yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah

beristirahat. Hal ini bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik, aborsi,

penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong

empedu, infeksi saluran kemih.

5. Bengkak pada mukak dan tangan

Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah yang serius jika muncul

pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai

dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda,

anemia, gagal jantung, pre-eklamsia.

6. Bayi kurang bergerak seperti biasa

Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada bulan ke-5-6, beberapa ibu

dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya

akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3kali dalam periode 3

jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau

istirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.


( rukiah,dkk.2016. h.125-127)

d. Gizi ibu hamil

Hal terpenting pada masa kehamilan adalah pemenuhan gizi ibu hamil.

Dengan mendapatkan gizi yang seimbang dan baik ibu hamil dapat

mengurangi resiko kesehatan pada janin dan sang ibu sendiri. Oleh sebab itu,

memperhatikan asupan makanan dan nutrisi sangat penting dilakukan oleh

ibu hamil dan keluarganya. Berikut ini adalah jat makanan yang termasuk gizi

ibu hamil:

1. Kalori, diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Kalori

dapat diperoleh dari makanan yang merupakan sumber karbohidrat dan

lemak. Misalnya nasi, umbi-umbian,dan susu.

2. Protein, sebagi zat pembangun yang diperlukan bagi tumbuh kembang

janin. Protein terdapat pada daging, ikan,telur, dan kacang-kacangan.

3. Zat besi, selain mengurangi terjadinya anemia juga berperan untuk dalam

pembentukan sel darah merah hemoglobin( yang mengangkut oksigen

dalam tubuh). Zat ini terdapat pada daging, ikan,dan hati.

4. Asam folat, dibutuhkan utnuk ibu hamil untuk perkembangan janin dan

mencegah kecacatan pada otak, tulang belakang dan mencegah janin

lahir prematur. Asam folat banyak terdapat pada sayuran hijau, jus jeruk,

kacang-kacangan dan gandum.

5. Kalsium, berperan pada proses pembentukan tulang dan gigi janin.

Produsen kalsium yang baik adalah susu, keju,yogurt.


6. Vitamin C, dibutuhkan ibu hamil karena mengandung antioksidan yang

berguna melindungi jaringan organ tubuh dari kerusakan dan

mengirimkan sinyal kimia ke otak. Bagi ibu hamil, diperlukan sebanyak

85 mg/hari.

7. Vitamin A, berfungsi untuk imunitas, penglihatan, dan tumbuh kembang

janin. Vitamin A terdapat pada sayuran berwarna kuning atau hijau serta

kuning telur.

8. Vitamin B1,B2, asam pantotenat, niasin( vitamin B3 yang larut dalam

air) , serta vitamin B6 dan B12 yang berperan dalam pembutkan sel-sel

darah merah, DNA,dan metabolisme asam amino.

(Ronald.2011.h.139-140)
2. Persalinan

a. Tanda-tanda persalinan

Sebelum terjadinya persalinan, didahului dengan tanda-tanda sebagai

berikut:

1. His persalinan

Timbulnya his perslinan ialah his pembukaan dengan sifatnya sebagai

berikut:

a) Nyeri melingkar pada punggung memancar ke perut depan

b) Makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat intesitasnya.

c) Kalau dibawa berjalan tambah kuat

d) Mempunyai pengaruh pada pendataran dan pembukaan serviks

2. Bloody show ( lendir disertai darah dari jalan lahir)

Dengan pembukaan, lendir dari canalis cervicalis keluar disertai dengan

sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini disebakan lepasnya selaput

janin pada bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa capillaier

darah terputus

3. Prematur rupture of membrane ( pengeluaran cairan )

Adalah keluarnya cairan banyak dengan sekonyong-konyong dari jalan

lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau selaput janin robek.

Ketuban biasanya pecah kalau pembukaan lengkap atau hampir lengkap

dan dalam hal ini keluarnya ncairan merupakan tanda yang lambat sekali.

Tetapi kadang-kadang ketuban pecah pada pembukaan kecil, malah

kadang-kadang selaput janin robek sebelum persalinan. Walaupun


demikian persalinan diharapkan akan mulai dari 24 jam setelah air

ketuban keluar.

( yanti.2017.h.9-10)

b. Tanda-tanda bahaya pada persalinan

Ada beberapa tanda-tanda bahaya ibu bersalin yang akan mengancam

jiwanya diantaranya :

1. Syok pada saat persalinan

2. Perdarahan pada saat persalinan

3. Nyeri kepala

4. Gangguan penglihatan

5. Kejang atau koma

6. Tekanan darah tinggi

7. Persalinan yang lama

8. Gawat janin dalam persalinan

9. Demam dalam persalinan

10. Nyeri perut hebat

11. Sukar bernafas

( Rukiah, dkk 2014 : N-15)


3. Nifas

a. Tanda bahaya ibu nifas

1. Perdarahan pasca persalinan

Perdarahan ini bisa terjadi segera begitu ibu melahirkan. Terutama

pada 2 jam pertama yang kemungkinan nya sangat tinggi. Ada pula

perdarahan post partum yang terjadi pada hari ke 2 tau ke 3 dengan gejala

yang sama. Itulah mengapa, setelah melahirkan perlu dirawat selama 2

hari untuk memantau ada tidaknya perdarahan,dengan menilai tekanan

darah dan nadinya. Kalau terjadi perdarahan, maka tinggi rahim akan

bertambah naik, tekanan darah menurun, dan denyut nadi ibu menjadi

cepat. Normalnya, tinggi rahim setelah melahirkan adalah sama dengan

pusar atau 1 sentimeter diatas pusar. Adakalanya perdarahan yang terjadi

tidak terlihat karena darah mengumpul di rahim, jadi begitu keluar akan

keluar cukup deras. Ini sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan

kematian. Perdarahan pascapersalinan lebih sering terjadi pada ibu-ibu di

indonesia dibandingkan dengan ibu-ibu diluar negeri.

a) Klasifikasi klinis

Perdarahan pascapersalinan dibagi menjadi 2,yaitu:

1) Perdarahan pascapersalinan primer, atau perdarahan

pascapersaalinan primer terjadi dalam 24 jam pertama.

Penyebab utama perdarahan pascapersalinan primer adalah

atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, dan robekan jalan

lahir.
2) Perdarahan pascapersalinan sekunder, terjadi setelah 24 jam

pertama. Penyebab utama perdarahan pascapersalinan sekunder

adalah robekan jalan lahir dan sisa plasenta atau membran.

b) Penyebab perdarahan pascapersalinan

1) Atonia uteri

2) Robekan jalan lahir

3) Robekan serviks

4) Perlukaan vagina

5) Kolpaporeksis

6) Fistula

7) Robekan perineum

8) Retensio plasenta

9) Tertinggalnya sebagian plasenta ( sisa plasenta)

10) Inversio uterus

c) Gejala klinis

1) Atonia uteri

2) Robekan jalan lahir

3) Retensio plasenta

4) Tertinggalnya sebagian plasenta ( sisa plasenta)

5) Inversio uterus

d) Diagnosis perdarahan pascapersalinan

1) Palpasi uterus, bagaimana kontraksi uetrus dan tinggi fundus

uteri
2) Memeriksa plasenta dan ketuban apakah lengkap atau tidak

3) Lakukan eksplorasi cavum uteri untuk mencari: sisa plasenta

atau selaput ketuban, robekan rahim.

a) Inspekulo : untuk melihat robekan pada serviks, vagina,dan

varises yang pecah.

b) Pemeriksaan laboratorium periksa darah yaitu Hb, COT

( Clot Observation Test),dll

2. Infeksi masa nifas

Infeksi masa nifas adalah infeksi peradangan semua alat genitalia pada

masa nifas oleh sebab apapun oleh ketentuan meningkatkan suhu badan

melebihi 38oc tanpa menghitung hari pertama dan berturut-turut selama 2

hari.

a) Gambaran klinis infeksi umum dapat dalam bentuk: Infeksi lokal,

pembengkakan luka episiotomi, terjadi nanah, perubahan warna

lokal, pengeluaran lochea bercampur nanah, mobilisasi terbatas

karna rasa nyeri suhu badan meningkat.

b) Infeksi general, tampak sakit dan lemah, suhu meningkat diatas 38 0c,

TD meningkat/menurun, pernafasan dapat meningkat/menurun,

kesadaran gelisah/koma, terjadi gangguan involusi uterus, lochea

berbau, bernanah serta kotor.

c) Faktor predisposisi infeksi masa nifas diantaranya adalah, peralinan

berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar, tindakan


operasi persalinan, tertinggalnya plasenta selaput ketuban dan

bekuan darah.

d) Terjadinya infeksi masa nifas adalah sebagai berikut:

1) Manipulasi : terlalu sering melakukan pemeriksaan dalam ,alat

yang dipakai kurang suci hama

2) Infeksi yang didapat dari rumah sakit

3) Sudah terdapat infeksi intrapartum : persalinan lama terlantar,

ketuban pecah lebih dari 6 jam, terdapat pusat infeksi dalam

tubuh ( local infeksi)

4) Keadaan abnormal pada rahim

e) Beberapa keadaan abnormal pada rahim adalah:

1) Sub involusi uteri

2) Perdarahan masa nifas sekunder

3) Flegmansia alba dolens

3. Keadaan abnormal pada payudara

Beberapa keadaan abnormal yang mungkin terjadi adalah:

a. Bendungan ASI

Disebabkan oleh penyumbatan saluran asi. Keluhan mammae

bengkak, keras, dan terasa panas sampai suhu panas meningkat.

b. Mastitis dan Abses Mammae

Infeksi ini menimbulkan demam, nyeri lokal pada mammae,

pemadatan mammae dan terjadi perubahan warna kulit mammae.


4. Demam

Pada masa nifas mungkin terjadi peningkatan suhu badan keluhan nyeri.

Demam pada masa nifas menunjukkann adanya infeksi, yang sering

infeksi kandungan dan saluran kemih. ASI yang tidak keluar terutama

pada hari 3-4, terkadang menyebabkan demam disertai payudara bengkak

dan nyeri. Demam ASI ini umumnya berakhir setelah 24 jam.

5. Eklampsia dan pre- eklampsia

Biasanya orang menyebutnya keracunan kehamilan. Ini ditandai dengan

munculnya tekanan darah tinggi, oedema atau pembekakan pada tungkai,

dan bila diperiksa di laboratorium urinnya terlihat mengandung protein.

Dikatakan eklampsia bila sudah terjadi kejang. Kalauanya gejala atau

tanda-tandanya saja dikatakan preeklampsia. Asal tahu saja, gangguan ini

merupakan penyebab kematian ibu yang nomor satu. Selama masa nifas

di hari ke-1 sampai 28, ibu harus mewaspadai munculnya gejala

preeklampsia. Jika keadaannya bertambah berat bisa terjadi eklampsia,

dimana kesadaran hilang dan tekanan darah meningkat tinggi sekali.

Akibatnya pembuluh darah otak bisa pecah, terjadi oedema pada paru –

paru yang memicu batuk berdarah. Semuanya ini bisa meyebabkan

kematian.

6. Infeksi dari vagina ke rahim

Adanya lokhea atau darah dan kotoran pada masa nifas inilah yang

mengharuskan ibu membersihkan daerah vaginanya dengan seksama

setelah BAK atau BAB. Bila tidak dikhawatirkan vagina akan mengalami
infeksi. Organ vagina sendiri, menurut Rudiyanti, merupakan daerah

terbuka karena tidak ada otot-otot yang menutupinya. Resiko ini menjadi

semakin besar selama nifas berlangsung karena setelah melahirkan rahim

sedang luka. Nah, bila setelah melahirkan normal tau sesar, ibu tidak

merawat kebersihan vaginanya dengan baik maka bisa terjadi infeksi

pada rahim.

7. Payudara berubah merah, panas, nyeri

a) Infeksi payudara

1) Faktor predisposisi : Perawatan puting susu yang buruk.

Pembengkakan payudara (Breast engogrgement).

2) Gambaran klnik : Daerah hangat berwarna merah pada payudara

biasanya akibat stafilokokus. Pembengkakan yang keras

menunjukkan pembentukan abses.

3) Penanganan : Bila diketahui dini, misalnya kurang dari 48 jam,

antibiotik dan supresi laktasi kemudian atau ada dugaan abses

insial dan drainase.

b) Pembendungan air susu

Bendungan ASI adalah pemb endungan ASI kafrena penyempitan

dukrus laktiferus atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak dikosongkan

dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu. Keluhan

adalah payudara bengkak, keras, panas, dan nyeri. Penanganannya

sebaiknya dimulai selama hamil dengan perawatan payudara untuk


mencegah terjadinya kelainan-kelainan. Bila terjadi dilakukan

penanganan dengan:

1) Pemberian analgetika

2) Kosongkan payudara dengan pompa atau diurut bila bayi malas

menyusu.

3) Sebelum disusukan dilakukan pengurutan terlebih dahulu.

4) Lakukan kompres hangat dingin.

5) Gunakan BH yang menopang.

Pengobatan keadaan ini terdiri atas tindakan menyanggah payudara

dengan menggunakan pembalut atau kutang, kompres kantung es

dan kalau perlu, pemberian peroral 60 mg kodein sulfat atau preparat

analgesik lainnya. Tindakan memompa air susu atau memerahnya

secara manual mungkin diperlukan untuk pertama kalinya. Namun

beberapa hari keadaan ini biasanya mereda dan bayi sudah dapat

menetek kembali secara normal.

c) Mastitis

Penyebab Mastitis :

1) Payudara bengkak yang tidak disusui secara adekuat, akhirnya

terjadi mastitis.

2) Puting lecet akan memudahkan masuknya kuman dan terjadinya

payudara bengkak.

3) BH yang terlalu ketat, mengakibatkan segmental engorgement.

Kalau tidak disusu dengan adekuat, bisa terjadi mastitis.


4) Ibu yang diet jelek, kurang istirahat. Anemi akan mudah terkena

infeksi.

Gejala :

1) Bengkak, nyeri seluruh payudara atau nyeri lokal

2) Kemerahan pada seluruh payudara atau hanya lokal/

3) Payudara keras dan berbenjol-benjol(merongkol).

4) Panas badan dan rasa sakit umum

Penanganannya :

1) Pastikan bahwa bayi mempunyai posisi dan kenyutan baik.

2) Jelaskan perlunya menghindari semua yang dapat menyumbat

aliran ASI.

3) Mendorong ibu untuk menyusui sesering mungkin

4) Lakukan perawatan payudara post partum

5) Menyarankan ibu untuk menggunakan kompres panas basah.

6) Istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi.

7) Banyak minum .

8) Jika dengan cara-cara diatas tidak ada perbaikan setelah 12 jam,

maka diberikan antibiotik selama 5-10 haridan analgesik(ibu

profen, Asethaminofen), untuk mengurangi demam dan nyeri.

d) Galaktokel

Air susu membuku dan terkumpul pada suatu pada suatu bagian

payudara menyerupai tumor kistik. Terjadi karena sumbatan air

susu.
Penyebab:

1. Tekanan jari ibu pada waktu menyusui

2. Pemakaian BH yang terlalu ketat

3. Air susu yang terkumpul tidak segera dikeluarkan sehingga

merupakan sumbatan

Gejala :

1. Pada wanita yang kurus ,gejala berupa benjolan yang terlihat

dengan jelas dan lunak pada peradaban.

2. Payudara pada daerah yang mengalami penyumbatan terasa

nyeri dan bengkak yang terlokalisir.

Penanganan :

1. Perawatan payudara pasca natal secara teratur untuk

menghindari terjadinya stalis aliran ASI.

2. Posisi menyusui yang diubah-ubah.

3. Mengenakan BH yang menyangga, bukan yang menekan.

e) Kelainan sekresi ASI

Terdapat banyak perbedaan dalam jumlah ASI yang dikeluarkan

dalam masa laktasi, dan lamanya masa laktasi. Hal ini tergantung

dari pertumbuhan kelenjar-kelenjar susu.

8. Perdarahan post partum lanjut

Kadang –kadang perdarahan uterus yang serius baru terjadi pada akhir

minggu pertama post partum, atau belakangan dalam masa nifas.

Perdarahan paling sering terjadi karena involusi tempat plasenta yang


abnormal. Biasanya bagian plasenta ini ada yang mengalami nekrosis

dengan pengendapan fibrin dan akhirnya membentuk polip plasenta.

Begitu bagian tangkai polip terlepas dari miometrium dapat

mengakibatkan terjadinya berlangsung yang biasanya berlangsung

dengan cepat. Penanganan: tindakan kuretase, pemberian obat-obatan

uterus tonoka, ergometrin, oksitosin, dan prostaglandin, bila tidak ada

perbaikan dilakukan histerektomi.

9. Infeksi puerperalis

Infeksi nifas mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh

masuknya kuman-kuman ke dalam alat genitalia wanita pada waktu

persalinan dan nifas. Demam nifas/morbiditas puerpuralis :

a) Meliputi semua demam dalam masa nifas oleh sebab apapun.

b) Kenaikan suhu ≥ 38oC selama 2 hari dalam 10 hari pertama post

partum kecuali hari pertama.

c) Suhu sedikitnya diukur 4 kali sehari.

a. Penyebab infeksi nifas :

1. Strepococcos haemolyticusaerobicus

2. Staphyloccocus aureus

3. Escherichia coli

4. Clostridium welchii
b. Cara terjadinya infeksi

1. Tenaga penolong yeng tertutup sarung tangan pada pemeriksaan

atau operasi membawa bakteri yang sudah ada dalam vagina ke

uterus. Atau alat yang tidak steril.

2. Droplet infection

3. Di rumah sakit banyak kuman patogen, dari aliran udara ke

handuk.

4. Koitus bukan penyebab infeksi penting, kecuali mengakibatkan

pecah ketuban.

5. Infeksi intrapartum terjadi pada:

a) Partus lama

b) Ketuban pecah

c) Periksa dalam yang terlalu sering

Gejala:

a) kenaikan suhu

b) leukositosis

c) takikardi

d) DJJ meningkat

e) air ketuban biasanya keruh dan berbau

6 Pencegahan

a) Selama kehamilan

1) cegah anemia dengan memperbaiki gizi dan diet yang

baik
2) koitus pada hamil tua sebaiknya dilarang

b. selama persalinan

1) batasi masuknya kuman kedalam jalan lahir

2) jaga persalinan agar tidak berlarut

3) selesaikan persalinan dengan trouma sedikit mungkin

4) cegah terjadinya pendarahan banyak

5) periksa dalam dilakukan hanya bila perlu

6) transpusi darah harus diberikan menurut keperluan

c. Selama nifas

1) jaga luka-luka agar tidak dimasuki kuman

2) batasi pengunjung pada hari pertama nifas

3) penderita dengan tanda infeksi harus di isolasikan

7. Pengobatan

a) Berikan antibiotika dengan spectrum luas

b) Lakukan tindakan untuk mempertinggi daya tahan tubuh

c) Jika terjadi apses lakukan pembukaan jahitan

d) Transpusi darah bila perlu

10. Infeksi pada perineum, vulva, vagina, serviks, dan endometrium

a. Vulvitis

1) Infeksi bekas sayatan episotomi, luka perineum jaringan sekitar

membengkak.

2) Luka menjadi merah dan bengkak

3) Jahitan mudah terlepas


4) Luka yang terbuka menjadi ulkus dan mengeluarkan pus.

b. Vaginitis

1) Infeksi vagina terjadi secara langsung pada luka vagina atau

melalui perineum.

2) Permukaan mukosa membengkak dan kemerahan, terjadi ulkus

dan getah mengandung nanah yang keluar dari daerah ulkus.

3) Penyebaran dapat terjadi, tetapi pada umumnya tinggal terbatas.

c. Servisitis

1) Infeksi serviks sering juga terjadi

2) Tidak menimbulkan banyak gejala

3) Luka serviks yang dalam dan langsung ke dasar ligamentum

laturn dapat menyebabkan infeksi yang menjalar ke paratrium.

d. Endometrritis

1) Kuman memasuki endometrium, biasanya pada luka bekas

inversio plasenta, dan dalam waktu singkat mengiut sertakan

seluruh endometrium.

2) Infeksi kuman yang tidak seberapa patogen, radang terbatas

pada endometrium.

3) Jaringan desidua bersama bekuan darah menjadi nekrotis dan

mengeluarkan getah berbau dan terdiri atas keping-keping

nekrotis serta cairan.

4) Pada batas antara daerah yang meradang dan daerah sehat

terdapat lapisan terdiri atas leukosit-leokusit.


5) Pada infeksi yang lebih berat batas endometrium dapat

dilampaui dan terjadilah pelajaran.

11. Prinsip umum penanganan syok perdarahan

a. Syok adalah suatu kondisi akut yang mengancam kehidupan pasien

yang membutuhkan penanganan segera dan intensif untuk

menyelamatkan jiwa pasien. Dalam kondisi syok, volume sirkulasi

darah relatif berkurang secara akut sehingga terjadi penurunan

perfusi jaringan.

Pada kasus gawat darurat biasanya disebabkan oleh:

1) Perdarahan ( syok hipovolemik)

2) Sepsis (syok septik)

3) Gagal jantung ( syok kardiogenetik)

4) Rasa nyeri ( syok neurogenik)

5) Alergi ( syok anafilaktik)

Syok kardiogenik dan syok anafilaktik jarang terjadi pada kasus

abstetri. Syok karidiogenik dapat terjadi pada kasus penyakit jantung

dan kehamilan /persalinan. Syok anafilaktik dapat terjadi pada kasus

emboli air ketuban. Tujuan utama pengobatan syok ialah:

1) Menstabilkan kondisi pasien

2) Memperbaiki volume cairan sirkulasi darah

3) Mengefiseinkan sistem sirkulasi darah


b. Penampilan syok perdarahan

1) Tanda-tanda syok : pasien tampak ketakutan, gelisah, bingung

atau kesadaran menurun tidak sadar

2) Berkeringat

3) Pucat, tampak lebih jelas di seputar mulut, telapak tangan dan

konjungtiva

4) Bernafas cepat. Frekuensi pernapasan 30 kali/menit atau lebih

5) Tekanan darah rendah. Sistole 90 mmHg atau lebih rendah

6) (anggraini.2017. h.89-117)

b. Gizi ibu menyusui

Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi akan sangat

mempengaruhi produksi ASI. Ibu menyusui harus mendapatkan tambahn zat

makanan sebesar 800 kkl yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk

aktifitas ibu sendiri. Selama menyusui, ibu dengan status gizi baik rata-rata

memproduksi ASI sekitar 800 cc yang mengandung sekitar 600kkl,

sedangkan pada ibu status gizi kurang biasnya memproduksi kurang dari itu.

1. Energi

Penambahan kalori sepanjang 3 bulan pertama pasca partum mencapai

500kkl. Rekomendasi ini berdasarkan pada asumsi bahwa tiap 100 cc

ASI berkemampuan memasok 67-77 kkl. Rata-rata produksi ASI sehari

500cc yang berarti mengandung 600kkl. Sementara itu kalori yang

dihabiskan untuk menghasilkan ASI sebanyak itu adalah 750 kkl. Untuk

menghasilkan 800cc ASI, dibutuhkan energi 680-807 kkl( rata-rata 750


kkl) energi. Jika kedalam diet tetap di tambahkan 500 kkl, yang

terkonfensi adalah 400-450 kkl, berati setiap hari harus dimobilisai

cadangan energi indogen sebesar 300-350 kkl yang setara dengan 33- 38

gram lemak. Dengan demikian simpanan lemak selama hamil sebayak 4

kg atau setara 36.000 kkl akan habis setelah 105-121 hari atau setara 3 -4

bulan. Perhitungan ini sekaligus menguatkan pendapat bahwa dengan

memebrikan ASI berat badan ibu akan kembali normal dengan cepat dan

menepis isu bahwa menyususi akan membuat badan ibu tambah.

2. Protein

Selama menyusui, ibu membutuhkan tambahn protein diatas normal

sebesar 20 gram /hari. Dasar ketentuan ini adalah setiap 100cc ASI

mengandung 1,2 gram protein. Dengan demikian, 830 cc ASI

mengandung 10 gram protein. Efisiensi konfrensi protein makanan

menjadi protein susu hanya 70% ( dengan variasi perorangan).

Peningkatan kebutuhan ini di tunjukkan bukan hanya untuk tranformasi

menjadi protein susu, tetapi juga untuk sintesis hormon yang

memproduksi( prolaktin), serta yang mengeluarkan ASI ( oksitosin).

Dengan penjelasan tersebut, akhirnya dapat dirumuskan anjuran yang

berhubungan dengan pemenuhan gizi ibu menyusui, antara lain:

a. Mengkonsumsi tambahan kalori setiap hari sebanyak 500 kalori

b. Makan dengan diet berimbang, cukup protein ,mineral,dan vitamin

c. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari, terutama setelah menyusui

d. Mengkonsumsi tablet zat besi selama masa nifas


e. Minum kapsul vitamin A ( 200.000 unit) agar dapat memberi

vitamin A kepada bayinya melalui ASI.

( sulistyawati. 2009.h.97-101)

c. ASI eksklusif

ASI eksklusif ( WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia

6 bulan tanpa tambahan cairan atau pun makanan lain. ASI dapat diberikan

sampai usia 2 tahun. Pemberian ASI eklsklusif selam 6 bulan dianjurkan oleh

pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat

ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga,maupun negara. Menurut penelitian yang

dilakukan di Dhaka pada 1.667 bayi selama 12 bulan mengatakan bahwa ASI

eksklusif dapt menurunkan resiko kematian akibat infeksi saluran nafas akut

dan diare. WHO dan UNICEF merekomendasikan pada para ibu, bila

memungkinkan ASI ekslusif diberikan sampai 6 bulan dengan menerapkan

hala-hal sebagi berikut:

1. Inisiasi menyusui dini selama 1 jam setelah kelahiran bayi

2. ASI ekslusif diberikan pada bayi hanya ASI saja tanpa makanan atau

minuman tambahan.

3. ASI diberikan secara on-demand atau sesuai kebutuhan bayi, setiap hari

setiap malam.

4. ASI diberikan tidak menggunakan botol, cangkir maupun dot.

( dewi.2017.h.25-26)
4. Pengertian KB

Keluarga berencana (family planning, planed parenthood) adalah suatu

usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan

dengan memakai kontrasepsi (Anggaraini, 2017.)

Metode Suntik 1 Bulan Cylofem

a. Pengertian

Kontrasepsi suntik bulanan merupakan metode suntikan yang pemberiannya

setiap bulan dengan jalan penyuntikan secara intramuscular sebagai usaha

pencegahan kehamilan berupa hormon progesterone dan estrogen pada wanita

usia subur. Penggunaan kontrasepsi suntik mempengaruhi hipotalamus dan

hiposfisis yaitu menurunkan kadar FSH dan LH sehingga perkembangan dan

kematangan folikel de Graaf tidak terjadi. (Mulyani. 2013. h.87-89)

b. Jenis suntikan 1 bulan

Suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5

mg Estradiol. Sipionat yang diberikan injeksi (intramuskular) sebulan sekali

(Cylofem) dan 50 mg. Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang

diberikan injeksi IM sebulan sekali.

c. Cara kerja KB Suntik 1 Bulan

1) Menekan ovulasi

2) Lendir servik menjadi kental dan sedikit, sehingga sulit ditembus

spermatozoa .

3) Membuat endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi

4) Menghambat transport ovum dalam tuba falopi


c. Efektivitas Suntik 1 Bulan

KB Suntik 1 bulan sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan)

selama tahun pertama penggunaan.

d. Keuntungan Kontrasepsi

1) Resiko terhadap kesehatan kecil

2) Tidak berpengaruh pada hubungan suami isteri

3) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam

4) Jangka panjang

5) Efek samping sangat kecil

6) Pasien tidak perlu menyimpan obat suntik

7) Pemberian aman, efektif dan relatif mudah

e. Keuntungan Non Kontrasepsi

1) Mengurangi jumlah perdarahan

2) Mengurangi nyeri saat haid

3) Mencegah anemia

4) Mencegah kanker ovarium dan kanker miometrium

5) Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium

6) Mencegah kehamilan ektopik

7) Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia

perimenopause.

f. Kerugian KB 1 bulan

1) Terjadi perubahan pola haid, seperti tidak teratur


2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini akan

hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.

3) Ketergantungan pasien terhadap pelayanan kesehatan, karena pasien

harus kembali setiap 30 hari untuk kunjungan ulang

4) Efektivitas suntik 1 bulan berkurang bila digunakan bersamaan dengan

dengan obat-obatan epilepsi(feniton dan barbiturat) atau obat

tuberkulosis

5) Dapat terjadi perubahan berat badan

6) Dapat terjadi efek samping yang serius seperti serangan jantung, stroke,

bekuan darah pada paru-paru atau otak dan kemungkinan timbulnya

tumor hati.

7) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular

seksual(IMS), hepatitisB virus atau infeksi virus HIV.

8) Pemulihan kesuburan kemungkinan terlambat setelah penghentian

pemakaian KB suntik 1 bulan

Anda mungkin juga menyukai